• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - DOCRPIJM c07c00de47 BAB IIBAB II PROFIL WILAYAH KAB PROBOLINGGO ff min

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I - DOCRPIJM c07c00de47 BAB IIBAB II PROFIL WILAYAH KAB PROBOLINGGO ff min"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

2.1.

Wilayah Administrasi

Secara astronomis Kabupaten Probolinggo terletak pada posisi koordinat

1110 50’ – 113o 13’ Bujur Timur dan 7o 40’ – 8o 10’ Lintang Selatan, yang

membentang sepanjang 56 Km di pesisir utara Pulau Jawa dengan luas wilayah ±

1.696.616, 65 Ha. Secara geografis Kabupaten Probolinggo memiliki batas-batas

wilayah administrasi, antara lain sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Selat Madura

 Sebelah Selatan : Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember

 Sebelah Timur : Kabupaten Situbondo

 Sebelah Barat : Kabupaten Pasuruan

Kabupaten Probolinggo terdiri atas 24 kecamatan, 330 desa/kelurahan,

1.527 dusun, 1.631 Rukun Warga (RW) dan 6.091 Rukun Tetangga (RT). Adapun

Kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Probolinggo adalah Kecamatan

Sukapura, Kecamatan Paiton, Kecamatan Sumber, Kecamatan Besuk,

Kecamatan Kuripan, Kecamatan Kraksaan, Kecamatan Bantaran, Kecamatan

Krejengan, Kecamatan Leces, Kecamatan Pajarakan, Kecamatan Tegal Siwalan,

Kecamatan Maron, Kecamatan Banyuanyar, Kecamatan Gending, Kecamatan

Tiris, Kecamatan Dringu, Kecamatan Krucil, Kecamatan Wonomerto, Kecamatan

Gading, Kecamatan Lumbang, Kecamatan Pakuniran, Kecamatan Tongas,

Kecamatan Kotaanyar, Kecamatan Sumberasih. apabila dilihat dari komposisi

jumlah desa, Kecamatan Paiton memiliki jumlah desa terbanyak yaitu 20 desa

sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah desa paling sedikit adalah

Kecamatan Kuripan yaitu 7 desa.

Dilihat dari geografisnya, Kabupaten Probolinggo terletak di lereng

pegunungan yang membujur dari Barat ke Timur, yaitu Gunung Semeru, Argopuro,

Lamongan dan Tengger. Selain itu terdapat gunung lainnya, yaitu Gunung Bromo,

BAB II

(2)

Widodaren, Gilap, Gambir, Jombang, Cemoro Lawang, Malang dan Batujajar.

Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi geografis Kabupaten Probolinggo dapat

dilihat pada Tabel 2.1, Peta 2.1 dan Gambar 1.1.

Tabel 2. 1 Jumlah Desa/Kelurahan, Dusun, RW dan RT Menurut Kecamatan Di Kabupaten Probolinggo

Tahun 2015

No Kecamatan Desa Kelurahan Dusun RW RT

1 Sukapura 12 - 40 37 133

2 Sumber 9 - 53 58 187

3 Kuripan 7 - 38 38 179

4 Bantaran 10 - 52 53 181

5 Leces 10 - 55 77 380

6 Tegalsiwalan 12 - 48 51 224

7 Banyuanyar 14 - 71 60 248

8 Tiris 16 - 92 78 275

9 Krucil 14 - 73 25 200

10 Gading 19 - 108 76 246

11 Pakuniran 17 - 89 64 232

12 Kotaanyar 13 - 45 87 271

13 Paiton 20 - 77 118 391

14 Besuk 17 - 73 73 289

15 Kraksaan 13 5 52 88 298

16 Krejengan 17 - 86 71 244

17 Pajarakan 12 - 54 73 292

18 Maron 18 - 75 77 298

19 Gending 13 - 56 71 216

20 Dringu 14 - 53 84 291

21 Wonomerto 11 - 51 51 215

22 Lumbang 10 - 41 53 174

23 Tongas 14 - 82 96 324

24 Sumberasih 13 - 63 72 303

Jumlah 325 5 1,527 1,631 6,091

Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka Tahun 2016

(3)

P

eta

2.

1

Wil

aya

h Admi

n

ist

rasi

K

ab

up

a

ten

P

rob

ol

ing

(4)

2.2.

Potensi Wilayah Kabupaten Probolinggo

Pola penggunaan lahan di Kabupaten Probolinggo mayoritas untuk lahan

pertanian berupa sawah irigasi 39,864.81 Ha atau 23,12%, hutan produksi seluas

32,647.82 Ha atau 18,93 % dan tegalan 32,384.11 Ha atau 18,78 % dari total

wilayah Kabupaten Probolinggo. Penggunaan lahan lainnya adalah Hutan lindung

seluas 23,900.18 atau 13,86 % dari total luas Kabupaten Probolinggo Untuk

pemukiman seluas 14,527.66 Ha atau 8.42 %. Pola penyebaraan penggunaan

lahan di wilayah Kabupaten Probolinggo ini menunjukkan :

1. Lahan permukiman menyebar mengikuti arah pola jaringan jalan dan lahan

usaha pertanian. Lahan permukiman lebih dominan pada bagian utara dan

tengah wilayah Kabupaten Probolinggo.

2. Lahan kebun campuran dominan terdapat di wilayah bagian timur

Kabupaten Probolinggo yang merupakan perbukitan dengan sebagian

besar lahan dimanfaatkan untuk tanaman buah-buahan dan sebagian

tanaman jenis lainnya.

3. Lahan kering dengan luas yang cukup dominan di wilayah Kabupaten

Probolinggo ini terdapat di Kecamatan Tongas, Bantaran, Leces,

Tegalsiwalan, Kotaanyar, Sumber dan Kecamatan Kuripan

4. Hutan terdapat di wilayah bagian Timur dan Barat yang merupakan dataran

tinggi Kabupaten Probolinggo, yaitu di Kecamatan Pakuniran, Gading,

Krucil, Tiris, dan sebagian Lumbang dan Sukapura

5. Lahan terbuka yang cukup dominan di bagian utara dan barat wilayah

Kabupaten Probolinggo dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya tanaman

palawija, tembakau dan lainnya.

6. Kawasan pertanian sawah menyebar di seluruh kecamatan di Kabupaten

Probolinggo, khususnya di sekitar aliran sungai Kali Pekalen, Kali Besi,

Kali Lawean, dari hulu hingga hilir wilayah Kabupaten Probolinggo. Lahan

persawahan ini dominan terdapat di Kecamatan Kraksaan, Kecamatan

Gending, Kecamatan Maron, Kecamatan Gading, Kecamatan Tiris,

Kecamatan Paiton.

Lebih lengkapnya mengenai luas penggunaan lahan di Kabupaten

Probolinggo dapat dilihat pada Tabel 2.2, serta sebaran secara spasial dapat

(5)

Tabel 2. 2 Luas Penggunaan Lahan Eksisting Kabupaten Probolinggo

No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Prosentase

(%) 1 Hutan Lindung 23,900.18 13.86 2 Hutan Produksi 32,647.82 18.93

3 Hutan Rawa 399.22 0.23

4 Perkebunan 6,216.64 3.61

5 Permukiman 14,527.66 8.42

6 Sawah Irigasi 39,864.81 23.12 7 Sawah Tadah Hujan 8,142.16 4.72 8 Semak Belukar 3,375.62 1.96 9 Suaka Marga Satwa 4,236.12 2.46

10 Sungai 413.05 0.24

11 Taman Nasional BTS 3,464.53 2.01

12 Tambak 2,336.55 1.36

13 Tanah Kosong 444.99 0.26

14 Tegalan 32,384.11 18.78

15 Lain-lain 85.26 0.05

Jumlah 172,438.72 100 Sumber : Peta Penggunaan Lahan Eksisting, Pekerjaan Pemetaan

Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Kabupaten

Probolinggo Tahun 2013

Gambar 2. 2 Prosentase Luas Penggunaan Lahan Di Kabupaten Probolinggo (%)

Dengan kondisi pola penggunaan lahan tersebut, dan berdasarkan RPJMD

Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 – 2018 diketahui bahwa potensi-potensi yang

ada di wilayah Kabupaten Probolinggo adalah sebagai berikut :

1. Potensi kawasan hutan lindung di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

dan Cagar Alam Pegunungan Argopuro.

2. Potensi kawasan perdagangan dan jasa yaitu lebih dari sepuluh buah

pasar yang terdiri dari sepuluh jenis pasar (pasar buah, pasar sayur, pasar

(6)

ikan/daging, pasar palawija, pasar pelelangan ikan, pasar sayur, dan pasar

umum), potensi pasar Semampir yang ada di Kecamatan Kraksaan dan

pasar kelas II yaitu 3 unit yaitu Pasar Maron, Pasar Leces, dan Pusat

Perbelanjaan Kraksaan, potensi Pasar Bawang merah di Dringu.

3. Potensi kawasan pertambangan dan energi berupa PLTU Paiton sebagai

salah satu sumber energi listrik Jawa-Bali dan pertambangan gas bumi

terbesar di Jawa Timur yang terdapat di kawasan pegunungan Hyang/

pegunungan Argopuro.

4. Potensi kawasan industri kecil, industri kerajinan dan industri menengah.

Potensi industri kecil dan kerajinan antara lain: industri konvensi di Tongas,

indutri kerajinan meubel di Tongas dan Dringgu. Potensi industri menengah

dan pergungan di sepanjang jalur Pantura terutama di Tongas, Dringu dan

Paiton.

5. Potensi kawasan pariwisata berupa kawasan pariwisata alam (antara lain:

Gunung Bromo, Pantai Bentar, Arung Jeram Sungai Pekalen dan Pulau

Giliketapang) dan pariwisata budaya (candi, upacara adat Kasodo,

Upacara Larung Sesaji, Tarian kuda kecak, Tari Glipang).

6. Potensi kawasan perikanan antara lain kawasan perikanan darat

(perikanan kolam dan keramba di Kecamatan Paiton, Krakasan, Pajarakan,

Gending, Dringu, Tongas dan Sumberasih). Potensi kawasan perikanan

laut di Kecamatan Paiton, Krakasan, Pajarakan, Gending, Dringu, Tongas,

Sumberasih.

7. Potensi kawasan perkebunan sebagian besar terdapat di wilayah bagian

selatan yaitu : tanaman semusim (Tembakau, Tebu, Jarak, kapas, jahe)

dan tanaman tahunan (kelapa, kopi, aren, asem, cengkeh, lada, kapuk

randu, jambu mente, pinang).

8. Potensi kawasan pertanian tanaman pangan pada umumnya terdapat di

wilayah utara (padi jagung, kedelai, kacang tanah) dan tanaman

holtikultura pada umumnya terdapat di wilayah selatan (kentang, kobis dan

cabe, durian dan mangga).

9. Potensi kawasan peternakan sebagian besar terdapat di wilayah selatan

antara lain: ternak besar (sapi, kuda, kerbau), ternak kecil (kambing,

domba, babi) dan unggas (ayam ras, ayam kampung, itik, entok, kelinci).

10. Potensi kawasan militer TNI AL di Paiton sebagai kawasan khusus untuk

(7)

P

eta

2.

2

P

en

gg

un

aa

n L

ah

an

E

ksi

st

ing

K

ab

up

a

te

n Probol

ing

(8)

Secara rinci, dalam menanggapi potensi-potensi yang ada tersebut,

Kabupaten Probolinggo telah melakukan penyusunan beberapa perencanaan

terhadap sektor-sektor yang potensial. Adapun gambaran lebih rinci terkait potensi

sektoral hasil dari kajian-kajian dokumen perencanaan di Kabupaten Probolinggo

tersebut dijabarkan sebagai berikut :

2.2.1. Potensi Pariwisata Di Kabupaten Probolinggo

Dalam dokumen Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten

Probolinggo Tahun 2007-2017, diketahui potensi pengembangan pariwisata yang

ada di Kabupaten Probolinggo adalah sebagai berikut :

Tabel 2. 3 Obyek dan Daya Tarik Wisata Kabupaten Probolinggo

Jenis Obyek

Wisata Nama Obyek Wisata Lokasi Daya Tarik Wisata

Wisata Alam

Obyek wisata alam yang juga tempat berlangsungnya Air Suci Tirta Sewana

Gua Lawa Kecamatan Sukapura Desa Ngadas , Gua kelelawar sebagai sarang

Danau Ronggojalu

Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegalsiwalan

Wisata alam air yang dipercaya mengandung nilai magis

Pantai Bentar Indah Kecamatan Gending Desa Curahsawo, Wisata bahari dan keindahan hutan mangrove

Pulau Gili Ketapang

Ranu Agung Desa Ranu Agung, Kecamatan Tiris Wisata danau alam

Ranu Segaran Kecamatan Tiris Desa Segaran Wisata danau alam

Arung Jeram Sungai

(9)

Jenis Obyek

Wisata Nama Obyek Wisata Lokasi Daya Tarik Wisata

Suaka Margasatwa konservasi yang memiliki potensi wisata alam terbatas

Wisata

Wisata buatan agrowisata yang sudah dilengkapi dengan fasilitas tempat berenang dan taman rekreasi, dan fasilitas pendukung lain

Agrowisata Desa Bremi Desa Bremi,

Kecamatan Krucil Merupakan desa wisata agro

Agrowisata Anggur Kecamatan Leces Merupakan wisata agro kebun anggur

Pemandian Tirta Jabung

Desa Jabung, Kecamatan Paiton

Merupakan pemandian yang dilengkapi fasilitas kolam renang

Wisata Desa

Desa Wisata Segaran Desa Segaran, Kecamatan Tiris

Merupakan tempat wisata untuk melihat pemandangan Gunung Bromo dengan fasilitas Gardu Pandang Penanjakan II

Candi Jabung Kecamatan Paiton Desa Jabung,

Wisata peninggalan sejarah arkeologi jaman Kerajaan Mojopahit

Candi Kedaton Kecamatan Krucil Wisata peninggalan sejarah

Wisata Religi Pondok Pesantren

Kecamatan Kraksaan,

Pendidikan PLTU Paiton Kecamatan Paiton

Wisata pendidikan di kompleks pembangkit listrik Sumber : Dokumen Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten Probolinggo

Tahun 2007 - 2017

Selain obyek wisata dan daya Tarik wisata, di Kabupaten Probolinggo

terdapat Salah satu potensi masyarakat yang dapat diangkat sebagai salah satu

(10)

kerajinan hasil olah tangan masyarakat. Kabupaten Probolinggo mempunyai

aneka produk unggulan baik produk makanan maupun hasil kerajnan tangan yang

dapat dimanfaatkan sebagai souvenir atau cinderamata khas Probolinggo.

Terdapat beberapa macam produk unggulan di Kabupaten Probolinggo, yaitu :

1. Kerajinan Keramik; memproduksi berbagai barang keramik, baik yang

berupa cinderamata maupun barang seni. Produksi keramik terdapat di

Desa Laweyan, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.

2. Kerajinan Lampu Hias; memproduksi berbagai bentuk kerajinan lampu hias

yang bernilai seni dan dapat ditawarkan kepada wisatawan yang

berkunjung ke Kabupaten Probolinggo.

3. Kerajinan gantungan kunci dan hiasan serta souvenir dari serangga yang

dikeringkan yang terdapat di Desa Bremi, Kecamatan Krucil yang telah

merambah pasar internasional.

4. Sayur-sayuran dan Hasil Laut; kesuburan sebagian besar wilayah

Probolinggo sangat cocok untuk tanaman sayur mayur seperti bawang

merah, kobis, kentang, dan wortel. Serta posisi Kabupaten Probolinggo

yang langsung dibatasi oleh laut pada sebelah utara memberikan potensi

hasil laut salah satunya yaitu ikan asin.

5. Buah-buahan; buah-buahan yang terdapat di Kabupaten Probolinggo dan

merupakan potensi daerah tersebut adalah Mangga Arum Manis dan

Anggur. Jenis buah-buahan tersebut banyak dijumpai di wilayah

Kabupaten Probolinggo.

6. Makanan Khas; terdapat makanan khas di Kabupaten Probolinggo yaitu

Soto Kraksaan yang dapat diperoleh di sekitar daerah Kraksaan yang

berjarak sekitar 25 km dari Kota Probolinggo.

2.2.2. Potensi Wilayah Agropolitan Di Kabupaten Probolinggo

Dalam pengembangan kawasan agropolitan, pada tahun 2014 Kabupaten

Probolinggo telah menyusun RPIJM Pengembangan Kawasan Agropolitan

Kabupaten Probolinggo, dimana dalam dokumen tersebut menunjukan potensi

pengembangan agropolitan yang ada di Kabupaten Probolinggo adalah sebagai

(11)

1. Struktur Tata Ruang Kawasan Agropolitan

Struktur tata ruang berdasarkan Masterplan pengembangan agropolitan

Kabupaten Probolinggo yaitu kawasan agropolitan Kabupaten Probolinggo terbagi

menjadi 2 yaitu wilayah pengembangan barat dan timur. Wilayah pengembangan

barat yaitu Kecamatan Sukapura, Kecamatan Sumber, Kecamatan Lumbang,

Kecamatan Tongas. Wilayah pengembangan bagian timur yaitu Kecamatan Tiris,

Kecamatan Krucil dan Kecamatan Gading. Kecamatan tersebut dijadikan sebagai

kawasan strategis dengan pertimbangan karena sektor pertanian yang terdapat

pada kawasan tersebut memiliki kontribusi yang berarti bagi PDRB Kabupaten

Probolinggo dalam sektor primer. Berikut adalah peta untuk kawasan agropolitan

bagian barat dan timur :

Gambar 2. 3 Struktur Tata Ruang Agropolitan Kawasan Barat

(12)

Rencana peningkatan pendapatan hasil pertanian melalui program Prima

Tani di Desa Klampok Kecamatan Tongas, peningkatan pendapatan masyarakat

sekitar melalui kegiatan kepariwisataan di lokasi wisata air terjun Madakaripura

(Desa Lumbang, Kecamatan Lumbang), peningkatan usaha peternakan sapi

dalam rangka menunjang kebutuhan pabrik susu Nestle di Krucil.

Kawasan agropolitan yang terdiri atas tujuh kecamatan sebagai sentra

produksi pangan tersebut perlu untuk dilindungi karena diproyeksikan untuk

tumbuh dan berkembang melalui sistem dan usaha agribisnis yang mampu

melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan di Kabupaten

Probolinggo khususnya sektor pertanian.

2. Komoditas Unggulan di Kabupaten Probolinggo

Komoditas unggulan yang dimaksud adalah komoditas yang patut

dijadikan komoditas lokomotif. Pengembangan komoditas lokomotif yang awalnya

masih sebagai komoditas unggulan, dan jika dikelola lebih terfokus dan

terintegrasi, diharapkan akan mengalami kesuksesan, yang akan berdampak pada

pengembangan komoditas unggulan berikutnya untuk menjadi komoditas

lokomotif baru. Komoditas unggulan yang dimaksud merupakan komoditas yang

bisa menimbulkan multiplier effect bagi sekitarnya.

Komoditas pada kawasan timur adalah Jagung, Manggis, Durian, Kubis,

Alpukat, Tebu, Jeruk besar, Padi, Mangga, Susu Sapi, Pisang, Kayu Sengon, Kopi.

Sedangkan komoditas unggulan di bagian barat adalah Mangga, Jagung, Kapuk

randu, Kentang, Kubis, Bawang daun/prei, Kambing, Strawbery, Kentang merah,

dan Durian merah.

2.2.3. Potensi Wilayah Minapolitan Di Kabupaten Probolinggo

Dalam hal potensi wilayah minapolitan, pembahasan langsung ditujukan

pada produk unggulan minapolitan di Kabupaten Probolinggo. Dimana

berdasarkan Hasil dari Kajian Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan

Minapolitan Kabupaten Probolinggo,didapatkan komoditas unggulan adalah ikan

bandeng dan udang vaname. Berikut penjelasan masing-masing komoditas

unggulan :

1. Ikan Bandeng

Berdasarkan perhitungan LQ rata-rata produksi bandeng Kabupaten

Probolinggo memiliki nilai =1, hal ini berarti produksi bandeng mampu untuk

(13)

produksi yang sudah mampu melayani kecamatan lain yakni Kecamatan Tongas,

Dringu, Sumberasih, Pajarakan, Gending, Maron dan Kecamatan Paiton bahkan

diluar Kabupaten Probolinggo yaitu Surabaya dan Bali.

2. Udang Vaname

Jenis udang vaname adalah jenis udang yang paling banyak

dikembangkan di Kabupaten Probolinggo khususnya.Udang vaname menjadi

salah satu sumber protein hewani yang digemari oleh konsumen.Udang ini

memiliki harga jual yang tinggi sehingga menguntungkan petani tambak.

Berdasarkan nilai LQ pada beberapa kecamatan penghasil diketahui nilai

LQ>1atau LQ=1 sehingga komoditas ini berpotensi untuk melayani daerah di luar

dan potensial untuk dikembangkan. Adapun untuk jangkau pemasaranya sampai

keluar Kabupaten Probolinggo yaitu Surabaya, Pasuruan bahkan Bali.

Untuk persebaran lokasi komoditas perikanan unggulan dapat dilihat pada

gambar berikut ini :

Gambar 2. 5 Persebaran Lokasi Komoditas Perikanan Unggulan Di Kabupaten Probolinggo

Dasar pembentukan suatu kawasan minapolitan adalah pengembangan

kawasan tertentu yang berbasis pada kegiatan perikanan. Secara sederhanya

akan dilakukan pengembangan kota perikanan dengan komoditas basis dari

perikanan mulai dari basis produksi bahan baku hingga produksi olahan yang

mampu memberikan pendapatan bagi penduduk Kabupaten Probolinggo.

Pada pembahasan sebelumnya telah ditetapkan bahwa Kecamatan

(14)

ruang Kawasan Minapolitan Kabupaten Probolinggo nantinya akan tetap terdiri

dari pusat, sub pusat dan sub-sub pusat kawasan. Struktur tata ruang suatu

kawasan minapolitan terbentuk dari kecenderungan pergerakan dan arah

pengembangan aktifitas di sektor perikanan dan sektor-sektor hilirnya.Oleh karena

itu, dalam analisis penentuan struktur tata ruang Kawasan Minapolitan Kabupaten

Probolinggo, eksisting aliran input-output-pemasaran komoditas dan produk

olahan ikan bandeng dan udang serta arahan pengembangan struktur ruang

wilayah kabupaten menjadi penentu utama dalam penentuan struktur tata ruang

Kawasan Minapolitan di Kabupaten Probolinggo. Berikut struktur ruang

minapolitan Kabupaten Probolinggo :

Gambar 2. 6 Struktur Ruang Kawasan Minapolitan Kabupaten Probolinggo

2.3.

Kondisi Demografi dan Urbanisasi Kabupaten Probolinggo

Pembahasan kondisi demografi dan urbanisasi meliputi ukuran, struktur,

dan distribusi penduduk. Adapun kondisi demografi dan urbanisasi Kabupaten

Probolinggo adalah sebagai berikut :

2.3.1. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Probolinggo pada tahun 2015 mencapai

1.140.480 jiwa atau naik sebesar 0,30% dibandingkan tahun 2014 sebesar

1.137.033 jiwa. Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yaitu

Kecamatan Paiton dengan jumlah penduduk sebesar 72.285 jiwa, diikuti

Kecamatan Kraksaan 69.094 jiwa dan Tongas 66.246 Jiwa, sedangkan kecamatan

(15)

dengan jumlah penduduk sebanyak 20.034 Jiwa. Rata-rata rasio jenis kelamin

penduduk di Kabupaten Probolinggo sebesar 0.95 %.

Kepadatan penduduk rata-rata di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2015

adalah 672 jiwa/ Km2. Kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Sumberasih

yaitu 2.057 jiwa/ Km2 dan kecamatan yang memiliki kepadatan terendah

Kecamatan Sumber 191 jiwa/Km2. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah

penduduk dan kepadatan penduduk di Kabupaten Probolinggo dapat dilihat pada

gambar 2.5, Tabel 2.4, Tabel 2.5, dan Peta 2.3.

Gambar 2. 7 Rasio Jenis Kelamin Penduduk Kabupaten Probolinggo Tahun 205

Tabel 2. 4 Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan Di Kabupaten Probolinggo Tahun 2015

No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa) Rasio Jenis

Kelamin

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Sukapura 9,875 10,159 20,034 0.97

2 Sumber 13,257 13,803 27,060 0.96

3 Kuripan 14,526 15,574 30,100 0.93

4 Bantaran 20,003 21,956 41,959 0.91

5 Leces 27,845 29,354 57,199 0.95

6 Tegalsiwalan 18,047 19,677 37,724 0.92

7 Banyuanyar 26,023 28,057 54,080 0.93

8 Tiris 32,321 33,452 65,773 0.97

9 Krucil 27,399 27,453 54,852 1.00

10 Gading 24,086 25,901 49,987 0.93

11 Pakuniran 21,314 22,255 43,569 0.96

(16)

No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa) Rasio Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Jumlah

13 Paiton 35,814 36,471 72,285 0.98

Kabupaten Probolinggo 556,301 584,179 1,140,480 0.95

Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka Tahun 2016

Tabel 2. 5 Distribusi dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Di Kabupaten Probolinggo Tahun 2015

No Kecamatan Prosentase Jumlah

Penduduk (%)

Kabupaten Probolinggo 100 672

(17)

P

eta

2.

3

K

ep

ad

atan

P

en

du

du

k

K

ab

up

aten

P

rob

ol

ing

go

Ta

hu

(18)

2.3.2. Pertumbuhan Penduduk

Dalam hal pertumbuhan penduduk akan dilihat jumlah penduduk selama 5

tahun terakhir, dimana maksut dari pengumpulan data tersebut untuk melihat trend

pertumbuhan penduduk di Kabupaten Probolinggo selama 5 tahun terakhir, yang

nantinya data pertumbuhan pertumbuhan penduduk tersebut dijadikan bahan

input untuk memproyeksikan jumlah penduduk di Kabupaten Probolinggo

mendatang, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan gambar dibawah ini:

Tabel 2. 6 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Di Kabupaten Probolinggo Tahun 2011 – Tahun 2015

No Kecamatan Jumlah 1,185,711 1,230,319 1,127,950 1,072,182 1,140,480 Sumber : Profil Kabupaten Probolinggo Tahun 2012 – Tahun 2016

Berdasarkan data jumlah penduduk 5 (lima) tahun terakhir tersebut, maka

diketahui pertumbuhan jumlah penduduk di Kabupaten Probolinggo adalah

(19)

Tabel 2. 7 Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan Di Kabupaten Probolinggo Tahun 2011 – Tahun 2015

No Kecamatan

Pertumbuhan Penduduk (%) Tahun

2011 - 2012

Tahun 2012 - 2013

Tahun 2013 - 2014

Tahun 2014 - 2015

1 Sukapura 0.00 -0.06 -0.02 0.03

2 Sumber 0.04 -0.01 -0.12 0.11

3 Kuripan -0.02 -0.07 -0.08 0.08

4 Bantaran 0.01 -0.10 -0.07 0.07

5 Leces 0.03 -0.10 -0.05 0.06

6 Tegalsiwalan 0.04 -0.02 -0.10 0.10

7 Banyuanyar 0.04 -0.10 -0.04 0.05

8 Tiris 0.02 -0.20 -0.11 0.11

9 Krucil 0.10 -0.17 -0.04 0.05

10 Gading -0.01 -0.13 0.00 0.01

11 Pakuniran 0.03 -0.09 -0.02 0.03

12 Kotaanyar 0.03 -0.09 -0.03 0.03

13 Paiton 0.02 0.00 -0.11 0.11

14 Besuk 0.01 -0.10 -0.04 0.05

15 Kraksaan 0.05 -0.06 -0.06 0.07

16 Krejengan 0.03 -0.09 0.01 0.00

17 Pajarakan 0.01 -0.02 -0.06 0.07

18 Maron 0.04 -0.09 -0.04 0.05

19 Gending 0.03 -0.10 -0.01 0.02

20 Dringu 0.04 -0.08 -0.01 0.02

21 Wonomerto 0.12 -0.23 -0.06 0.07

22 Lumbang 0.02 -0.03 -0.07 0.07

23 Tongas 0.07 -0.08 -0.05 0.06

24 Sumberasih 0.08 -0.08 -0.07 0.08

Kabupaten Probolinggo 0.04 -0.09 -0.05 0.06

Sumber : Hasil Analisa Tahun 2016

(20)

2.3.3. Struktur Penduduk Berdasarkan Umur

Bila dilihat dari umur penduduk di Kabupaten Probolinggo terlihat bahwa

jumlah penduduk usia 25 - 29 tahun merupakan kelompok terbanyak dibandingkan

dengan kelompok umur lainnya, yaitu sebanyak 98.552 jiwa. Hal ini menunjukan

bahwa angka ketergantungan pada kelompok usia ini cukup tinggi. Sedangkan

kelompok umur paling sedikit adalah kelompok umur 60 - 64 tahun sebanyak

45.521 jiwa, lihat Tabel 2.8 dan Gambar 2.9 berikut :

Tabel 2. 8 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Probolinggo

Tahun 2015

No Kelompok

Umur

Jenis Kelamin

Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 0 - 4 45,636 48,027 93,663 2 0 - 9 45,800 45,027 90,827 3 10 - 14 49,255 47,307 96,562 4 15 - 19 41,046 47,428 88,474 5 20 - 24 31,163 42,024 73,187 6 25 - 29 49,202 49,350 98,552 7 30 - 34 41,154 46,107 87,261 8 35 - 39 43,746 50,908 94,654 9 40 - 44 38,886 49,469 88,355 10 45 - 49 42,018 38,722 80,740 11 50 - 54 32,242 39,978 72,220 12 55 - 59 29,275 26,840 56,115 13 60 - 64 23,493 22,028 45,521

14 65+ 27,167 47,182 74,349

Jumlah 540,083 600,397 1,140,480

Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka Tahun 2016

(21)

2.3.4. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan, Jumlah tamatan SD sebanyak 458.665

jiwa dari jumlah seluruh penduduk kabupaten, tamatan SLTP sebanyak 72.391

jiwa. Jumlah penduduk yang menamatkan pendidikan SLTA 92.481 jiwa. Struktur

penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.9 dan

Gambar 2.10 berikut :

Tabel 2. 9 Persentase Penduduk Usia 7–24 Tahun Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur Sekolah, dan

Partisipasi Sekolah di Kabupaten Probolinggo, 2015

Jenis Kelamin dan Kelompok

Umur

Partisipasi Sekolah Tidak/ Belum

Pernah Sekolah

Masih Sekolah

Tidak Sekolah Lagi Laki-laki

7 - 12 2.59 97.41 0

13 - 15 0 95.76 4.24

16 - 18 0 61.83 38.17

19 - 24 1.22 24.08 74.7

7 - 24 1.23 68.3 30.47

Perempuan

7 - 12 1.42 98.58 0

13 - 15 0 90.58 9.42

16 - 18 1.38 62.61 36.01

19 - 24 2.8 15.35 81.85

7 - 24 1.66 65.03 33.31

Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka Tahun 2016

Gambar 2. 10 Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur Sekolah, dan Partisipasi Sekolah di

(22)

Dalam hal pendidikan, berdasarkan data dari Kabupaten Probolinggo

Dalam Angka, adapun perkembangan pendidikan dari Pendidikan Dasar,

Menengah Pertama dan Atas yang ada di Kabupaten Probolinggo dapat dilihat

pada tabel 2.10 dan Gambar 2.11.

Tabel 2. 10 Perkembangan Pendidikan Dasar, Menengah Pertama dan Atas di Kabupaten Probolinggo

No Uraian Satuan 2012/

2013

2013/ 2014

2014/ 2015

1

Murid

-TK Orang 14,413 17,145 17,972

-SD/MI Orang 85,575 85,095 82,702

-SMTP/Sederajat Orang 28,459 32,114 31,292

-SMTA/Sederajat Orang 19,656 11,272 21,019

2

Sekolah

-TK Unit 460 419 472

-SD/MI Unit 636 638 641

-SMTP/Sederajat Unit 177 186 190

-SMTA/Sederajat Unit 98 98 99

3

Guru

-TK Orang 2.515 1.503 1,685

-SD/MI Orang 8,458 7,072 7,411

-SMTP/Sederajat Orang 3,719 3,057 2,978

-SMTA/Sederajat Orang 2,323 1,201 1,591

Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka Tahun 2016

Gambar 2. 11 Perkembangan Pendidikan Di Kabupaten Probolinggo

2.3.5. Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Dari jumlah penduduk Kabupaten Probolinggo tahun 2015, penduduk yang

menggantungkan hidupnya pada usaha pertanian, kehutanan, perburuan dan

(23)

Perdagangan, Rumah Makan dan Hotel 96,681 Jiwa atau sebesar 16,48 %

sedangkan sisanya bekerja di bidang non pertanian dan perdagangan. Untuk lebih

jelasnya mengenai struktur penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat

pada Tabel 2.11 dan gambar 2.12 dibawah ini :

Tabel 2. 11 Struktur Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang bekerja Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin Tahun 2015

No Lapangan Usaha Penduduk (Jiwa) Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 Pertanian, Kehutanan,

Perburuan dan Perikanan 193,088 139,750 332,838

2 Pertambangan Penggalian dan 3,369 621 3,990 3 Industri Pengolahan 30,892 17,721 48,613

4 Listrik, Gas dan Air 1,993 NA 1,993

5 Bangunan 36,408 254 36,662

6 Perdagangan, Makan dan Hotel Rumah 42,738 53,943 96,681

7 Angkutan 15,970 1002 16,972

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Asuransi, 3,093 529 3,622

9 Jasa Kemasyarakatan,

Sosial dan Perorangan 25,767 19,417 45,184

Jumlah/ Total 353,318 233,237 586,555

Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka Tahun 2016

Gambar 2. 12 Persentase Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Probolinggo, 2015

Dalam pembahasan struktur penduduk menurut mata pencaharian, selain

pembahasan ditujukan untuk penduduk yang sudah bekerja, dibahas pula

(24)

yang ada, pada tahun 2016 jumlah pencari kerja di Kabupaten Probolinggo

sebanyak 1.189 jiwa. dengan masih banyaknya jumlah pencari kerja diharapkan

terbukanya peluang-peluang bagi para pencari kerja dan penduduk yang

pengangguran di Kabupaten Probolinggo. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah

pencari kerja dapat dilihat pada tabel 2.12 dan gambar 2.13 berikut ini :

Tabel 2. 12 Jumlah Pencari Kerja Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin di

Kabupaten Probolinggo Tahun 2015

No Pendidikan Yang

Ditamatkan

Jenis Kelamin

Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 Belum Pernah Sekolah - - -

2 Tidak/ Belum Tamat SD 38 12 50

3 SD 112 159 271

4 SMP 199 114 313

5 SMA/ SMK 143 85 228

6 Diploma I/II/III/Akademi 106 71 177

7 Universitas 80 70 150

Jumlah 678 511 1,189

Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka Tahun 2016

Gambar 2. 13 Jumlah Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin di Kabupaten

Probolinggo Tahun 2015

2.3.6. Jumlah Penduduk Miskin dan Persebarannya

Masyarakat miskin adalah suatu kondisi dimana fisik masyarakat yang

tidak memiliki akses ke prasarana dan sarana dasar lingkungan yang memadai,

dengan kualitas perumahan dan pemukiman yang jauh di bawah standart

(25)

multidimensi, yaitu dimensi politik, dimensi sosial, dimensi lingkungan, dimensi

ekonomi dan dimensi asset.

Penggolongan kemiskinan didasarkan pada suatu standar tertentu yaitu

dengan membandingkan tingkat pendapatan orang atau keluarga dengan tingkat

pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum.

Berdasarkan criteria ini maka dikenal kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif.

Kemiskinan absolut adalah mereka yang tidak mampu memenuhi kebutuhan

pokok minimum, sedangkan komunitas yang termasuk dalam kemiskinan relatif

adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok

minimum tetapi secara relatif mereka masih di bawah rata-rata pendapatan

masyarakat yang ada di sekitarnya. Berikut untuk lebih jelasnya mengenai

masyarakat miskin di Kabupaten Probolinggo :

Tabel 2. 13 Jumlah Rumah Tangga Menurut Status Penguasaan Lahan Tempat Tinggal Yang Ditempati Di

Kabupaten Probolinggo Tahun 2015

No Kecamatan

Jumlah rumah tangga Menurut Status Penguasaan Lahan Tempat Tinggal

Milik sendiri Milik orang lain Tanah negara Lainnya

1 Sukapura 2,125 100 146 13

(26)

Tabel 2. 14 Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai Terluas Dari Tempat Tinggal Yang Ditempati Di Kabupaten Probolinggo

Tahun 2015

No Kecamatan Nama

Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai Terluas

Marmer/

Sumber: Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial 2015

Tabel 2. 15 Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Dinding Dari Tempat Tinggal Yang Ditempati Di Kabupaten Probolinggo

Tahun 2015

No Kecamatan

Jumlah rumah tangga Menurut Jenis Dinding Dari Tempat Tinggal

Tembok Plesteran

anyaman Kayu/Bambu Lainnya

(27)

No Kecamatan

Jumlah rumah tangga Menurut Jenis Dinding Dari Tempat Tinggal

Tembok Plesteran

anyaman Kayu/Bambu Lainnya

13 Paiton 4,464 60 3,726 995

Sumber: Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial 2015

Tabel 2. 16 Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Atap Dari Tempat Tinggal Yang Ditempati Di Kabupaten Probolinggo

Tahun 2015

No Kecamatan

Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Atap Dari Tempat Tinggal

(28)

Berdasarkan data-data yang ada tersebut, dan dijadikan sebagai dasar

indikator penilaian kesejahteraan masyarakat, diketahui bahwa status

kesejahteraan masyarakat yang ada di Kabupaten Probolinggo adalah sebagai

berikut :

Tabel 2. 17 Jumlah rumah tangga dan individu, menurut status kesejahteraan Di Kabupaten Probolinggo

Tahun 2015

Kecamatan

Jumlah Rumah Tangga Jumlah Individu

Desil

Sumber: Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial 2015

Keterangan :

Desil 1 (Rumah Tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan sampai dengan

10% terendah di Indonesia)

Desil 2 (Rumah Tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan antara 11% -

20% terendah di Indonesia)

Desil 3 (Rumah Tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan antara 21% -

30% terendah di Indonesia)

Desil 4 (Rumah Tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan antara 31% -

(29)

Gambar 2. 14 Jumlah Rumah Tangga Menurut Kesejahteraan di Kabupaten Probolinggo Tahun 2015

Gambar 2. 15 Jumlah Individu Menurut Kesejahteraan di Kabupaten Probolinggo Tahun 2015

2.3.7. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk

Analisa pertumbuhan penduduk, selayaknya didasarkan pada data

rata-rata pertumbuhan penduduk selama 5 tahun terakhir di Kabupaten Probolinggo.

Namun dari hasil analisa pertumbuhan penduduk di Kabupaten Probolinggo

didapatkan hasil yang dirasa data jumlah penduduk kurang representatif, sehingga

mengakibatkan adanya penurunan jumlah penduduk yang sangat tinggi pada

(30)

penduduk ini, diambil rata-rata pertumbuhan penduduk terakhir yakni pada tahun

2014 – tahun 2015 dengan rata-rata pertumbuhan penduduk 0.06 %.

Dengan angka pertumbuhan tersebut, maka dalam analisa pertumbuhan

penduduk akan menggunakan metode analisa bunga berganda (eksponensial).

Metode tersebut dianggap relevan untuk digunakan karena dalam pengembangan

wilayah kedepan, beberapa isu-isu strategis yang ada di Kabupaten Probolinggo

akan memicu pertumbuhan yang pesat di Kabupaten Probolinggo. Adapun hasil

analisa pertumbuhan penduduk Kabupaten Probolinggo selama 5 (lima) tahun

mendatang adalah sebagai berikut :

Tabel 2. 18 Proyeksi Pertumbuhan jumlah Penduduk Kabupaten Probolinggo 5 (lima) Tahun Mendatang

No Kecamatan Proyeksi Penduduk 5 Tahun Mendatang (Jiwa)

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022

1 Sukapura 22510,2024 23860,81454 25292,46342 26810,01122 28418,61189 30123,72861 2 Sumber 30404,616 32228,89296 34162,62654 36212,38413 38385,12718 40688,23481 3 Kuripan 33820,36 35849,5816 38000,5565 40280,58989 42697,42528 45259,2708 4 Bantaran 47145,1324 49973,84034 52972,27076 56150,60701 59519,64343 63090,82204 5 Leces 64268,7964 68124,92418 72212,41964 76545,16481 81137,8747 86006,14718 6 Tegalsiwalan 42386,6864 44929,88758 47625,68084 50483,22169 53512,21499 56722,94789 7 Banyuanyar 60764,288 64410,14528 68274,754 72371,23924 76713,51359 81316,32441 8 Tiris 73902,5428 78336,69537 83036,89709 88019,11092 93300,25757 98898,27302 9 Krucil 61631,7072 65329,60963 69249,38621 73404,34938 77808,61035 82477,12697 10 Gading 56165,3932 59535,31679 63107,4358 66893,88195 70907,51486 75161,96576 11 Pakuniran 48954,1284 51891,3761 55004,85867 58305,15019 61803,4592 65511,66675 12 Kotaanyar 40765,3316 43211,2515 45803,92659 48552,16218 51465,29191 54553,20943 13 Paiton 81219,426 86092,59156 91258,14705 96733,63588 102537,654 108689,9133 14 Besuk 53183,3588 56374,36033 59756,82195 63342,23126 67142,76514 71171,33105 15 Kraksaan 77634,0184 82292,0595 87229,58307 92463,35806 98011,15954 103891,8291 16 Krejengan 44439,5036 47105,87382 49932,22624 52928,15982 56103,84941 59470,08037 17 Pajarakan 39469,8208 41838,01005 44348,29065 47009,18809 49829,73938 52819,52374 18 Maron 72062,086 76385,81116 80968,95983 85827,09742 90976,72326 96435,32666 19 Gending 45679,958 48420,75548 51326,00081 54405,56086 57669,89451 61130,08818 20 Dringu 59436,1928 63002,36437 66782,50623 70789,4566 75036,824 79539,03344 21 Wonomerto 45088,9444 47794,28106 50661,93793 53701,6542 56923,75346 60339,17866 22 Lumbang 36136,0996 38304,26558 40602,52151 43038,6728 45620,99317 48358,25276 23 Tongas 74434,0056 78900,04594 83634,04869 88652,09161 93971,21711 99609,49014 24 Sumberasih 69940,7292 74137,17295 78585,40333 83300,52753 88298,55918 93596,47273 Total 1281443,328 1358329,928 1439829,723 1526219,507 1617792,677 1714860,238

(31)

Berdasarkan hasil analisa pertumbuhan penduduk Kabupaten Probolinggo

5 (lima) tahun mendatang tersebut, maka diketahui trend pertumbuhan

penduduknya adalah sebagai berikut :

Gambar 2. 16 Trend Pertumbuhan Jumlah Penduduk di Kabupaten Probolinggo 5 Tahun Mendatang

2.4.

Isu Strategis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau

dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang

signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) di masa datang. berikut pembahasan

megenai isu strategis sosial, ekonomi dan lingkungan di Kabupaten Probolinggo :

2.4.1. Data Perkembangan PDRB Dan Potensi Ekonomi

Salah satu variabel penting dalam pembangunan daerah adalah

pertumbuhan ekonomi yang lazim diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB). Secara umum Angka PDRB Kabupaten Problinggo atas dasar harga

berlaku (ADHB) menurut lapangan usaha selama kurun waktu tiga tahun terakhir

adalah masing-masing 20.830.879,16 juta rupiah (2013), 23.125.054,95 juta

rupiah (2014), dan 25.678.111,54 juta rupiah (2015). Sementara angka PDRB

Kabupaten Problinggo atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 menurut lapangan

usaha, selama kurun waktu tiga tahun terakhir masing-masing 17.808.887,26 juta

rupiah (2013), 18.681.329,22 juta rupiah (2014) dan 19.565.251,20 juta rupiah

(2015).

Peranan sektoral terhadap pembentukan PDRB ADHB menurut lapangan

usaha tahun 2015, terbesar pada kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

(32)

eceran dan reparasi mobil dan sepeda motor 11,79 %. Sedangkan distribusi

persentase PDRB ADHB paling kecil menurut lapangan usaha di Kabupaten

Probolinggo adalah pengadaan air dan pengolahan sampah, limbah dan daur

ulang yaitu sebesar 0,11 %. Laju pertumbuhan PDRB ADHK 2010 tahun 2015,

mengalami penurunan sebesar 0,17 % bila dibandingkan dengan tahun 2014

terutama didukung oleh penurunan pertumbuhan pada kategori Jasa Kesehatan

dan Kegiatan Sosial sebesar 11,55 %, konstruksi 3,89 %. Untuk lebih jelasnya

mengenai perkembangan PDRB Kabupaten Probolinggo dapat dilihat pada tabel

2.19, tabel 2.20, tabel 2.21, tabel 2.22 dan gambar 2.17 berikut :

Tabel 2. 19 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Probolinggo

(juta rupiah), 2012−2015

No Uraian 2012 2013 2014 2015

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 7,371,077.70 8,078,358.24 8,915,062.52 9,839,978.09

B Pertambangan dan

Penggalian 471,252.74 486,637.39 535,566.03 591,590.91 C Industri Pengolahan 3,969,717.58 4,476,142.92 5,010,762.79 5,646,318.83 D Pengadaan Listrik dan Gas 155,198.66 162,191.34 163,650.89 183,903.61

E

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

22,161.31 24,532.13 26,174.47 28,650.45

F Konstruksi 1,292,689.42 1,442,250.54 1,667,029.35 1,762,424.93

G

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

2,188,014.41 2,460,190.36 2,714,882.11 3,027,243.27

H Transportasi dan

Pergudangan 150,310.12 171,716.49 200,904.44 226,721.99 I Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 269,008.75 301,730.32 349,718.34 399,708.92 J Informasi dan Komunikasi 505,191.63 553,500.15 598,509.72 659,391.05 K Jasa Keuangan dan Asuransi 344,979.07 399,881.97 456,651.47 511,299.11 L Real Estate 417,855.87 469,552.21 505,661.93 579,996.12 M,N Jasa Perusahaan 62,694.11 72,275.85 80,365.78 89,161.24

O

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

658,227.27 701,946.40 707,773.10 808,541.27

P Jasa Pendidikan 467,573.11 535,918.14 632,817.59 692,537.45 Q Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 103,063.93 116,886.63 136,077.75 148,742.93 R,S,T,U Jasa lainnya 347,832.94 377,168.08 423,446.67 481,901.38 Produk Domesttik Regional Bruto 18,796,848.62 20,830,879.16 23,125,054.95 25,678,111.55

(33)

Tabel 2. 20 Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Probolinggo (persen), 2012−2015

No Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015

A Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 39.21 38.78 38.55 38.32 Limbah dan Daur Ulang

0.12 0.12 0.11 0.11

F Konstruksi 6.88 6.92 7.21 6.86

G

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dan Jaminan Sosial Wajib

3.50 3.37 3.06 3.15

P Jasa Pendidikan 2.49 2.57 2.74 2.70

Q Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 0.55 0.56 0.59 0.58

R,S,T,U Jasa lainnya 1.85 1.81 1.83 1.88

Produk Domesttik Regional Bruto 100.00 100.00 100.00 100.00

Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka Tahun 2016

Tabel 2. 21 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Probolinggo (juta rupiah), 2012−2015

No Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015

A Pertanian, dan Perikanan Kehutanan, 6,535,317.77 6,709,025.53 6,924,599.86 7,151,528.76

B Pertambangan dan

Penggalian 453,441.98 461,800.25 472,893.66 492,944.78 C Industri Pengolahan 3,547,801.34 3,828,016.42 4,058,170.55 4,321,457.62 D Pengadaan Listrik dan Gas 172,858.44 182,904.85 184,332.19 186,193.30

E

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

20,253.22 21,253.51 21,560.67 22,696.27

(34)

No Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015

G

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

2,006,976.27 2,142,594.27 2,277,614.44 2,416,556.66

H Transportasi dan

Pergudangan 135,968.43 143,259.54 154,529.35 164,690.13 I Penyediaan Akomodasi

dan Makan Minum 232,510.09 242,652.21 257,626.79 278,175.77 J Informasi dan Komunikasi 498,229.01 545,560.77 589,308.74 628,125.26

K Jasa Keuangan dan

Asuransi 292,866.49 319,911.17 339,627.50 361,540.57 L Real Estate 397,600.72 424,332.60 452,073.60 474,397.12 M,N Jasa Perusahaan 52,482.02 56,070.90 59,870.91 63,153.22

O

Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

577,739.30 586,196.23 596,230.24 627,978.35

P Jasa Pendidikan 410,957.74 439,101.97 475,716.25 505,421.82 Q Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 96,788.42 103,455.75 117,000.44 118,806.24 R,S,T,U Jasa lainnya 332,539.46 349,248.80 366,655.90 384,802.54

Produk Domesttik Regional Bruto 16,936,763.03 17,808,887.26 18,681,329.25 19,565,251.20

Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka Tahun 2016

Tabel 2. 22 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha di

Kabupaten Probolinggo (persen), 2012−2015

No Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 38.59 37.67 37.07 36.55 B Pertambangan dan Penggalian 2.68 2.59 2.53 2.52

C Industri Pengolahan 20.95 21.49 21.72 22.09

D Pengadaan Listrik dan Gas 1.02 1.03 0.99 0.95

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0.12 0.12 0.12 0.12

F Konstruksi 6.92 7.04 7.14 6.99

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 11.85 12.03 12.19 12.35

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 3.41 3.29 3.19 3.21

P Jasa Pendidikan 2.43 2.47 2.55 2.58

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.57 0.58 0.63 0.61

R,S,T,U Jasa lainnya 1.96 1.96 1.96 1.97

Produk Domesttik Regional Bruto 100.00 100.00 100.00 100.00

(35)

Gambar 2. 17 Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan di Kabupaten Probolinggo

(juta rupiah), 2012−2015

2.4.2. Pendapatan Per Kapita Dan Proporsi Penduduk Miskin

Pembangunan di suatu wilayah, dilakukan tidak lain tujuannya adalah

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berbagai upaya yang dilakukan

pemerintah untuk lebih menggairahkan kehidupan ekonomi Kabupaten

Probolinggo tentu tidak lepas dari tujuan utamanya, yaitu untuk meningkatkan taraf

hidup masyarakat.

Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di

suatu wilayah. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian

pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk wilayah tersebut.

Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB per kapita. Pendapatan perkapita

sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan

sebuah wilayah, dimana semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin

makmur negara tersebut. Penghitungan pendapatan perkapita didasarkan pada

jumlah PDRB harga konstan dibagi dengan jumlah penduduk Kabupaten

Probolinggo untuk mendapatkan hasil pendapatan rill perkapita. Adapun

pendapatan perkapita kabupaten probolinggo adalah sebagai berikut :

Pendapatan Perkapita Rill Tahun 2015

= Jumlah PDRB Harga Konstan Tahun 2015 Jumlah Penduduk Tahun 2015

= Rp. 19,565,251,200,000 1,140,480 Jiwa

(36)

Dari hasil perhitungan, diketahui pendapatan perkapita di Kabupaten

Probolinggo sebesar Rp. 17.155.278, hal tersebut dipengaruhi oleh peningkatan

PDRB per kapita Kabupaten Probolinggo pada tahun 2011- 2015 yang kemudian

diikuti peningkatan pada pendapatan per kapita Kabupaten Probolinggo. Untuk

perkembangan PDRB perkapita di Kabupaten Probolinggo dapat dilihat pada

gambar berikut :

Gambar 2. 18 Perkembangan PDRB Per Kapita di Kabupaten Probolinggo Tahun 2011 - 2015

Sedangkan dalam hal proporsi penduduk miskin, didasarkan pada jumlah

individu menurut kesejahteraan dibandingkan dengan jumlah penduduk total pada

tahun terakhir. Di Kabupaten Probolinggo proporsi (Desil 1) Individu dengan

kondisi kesejahteraan sampai dengan 10% terendah di Indonesia mempunyai

proporsi terbesar yakni 33.93 % dari jumlah penduduk di Tahun 2015. Sedangkan

untuk kecamatan yang memiliki proporsi (Desil 1) Individu dengan kondisi

kesejahteraan sampai dengan 10% terendah di Indonesia adalah Kecamatan

Krucil dengan besar proporsi 60,65 % dari jumlah penduduknya. Untuk lebih

jelasnya mengenai data proporsi jumlah penduduk menurut status kesejahteraan

(37)

Tabel 2. 23 Proporsi Jumlah Individu Menurut Status Kesejahteraan (persen) di Kabupaten Probolinggo Tahun 2015

Kecamatan

Jumlah Penduduk Tahun 2015

(jiwa)

Jumlah Individu Menurut Status Kesejahteraan (jiwa)

Sumber: Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial 2015 dan Hasil Analisa

Keterangan :

Desil 1 (Rumah Tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan sampai

dengan 10% terendah di Indonesia)

Desil 2 (Rumah Tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan antara

11% - 20% terendah di Indonesia)

Desil 3 (Rumah Tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan antara

21% - 30% terendah di Indonesia)

Desil 4 (Rumah Tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan antara

(38)

Gambar 2. 19 Proporsi Jumlah Penduduk Menurut Status Kesejahteraan di Kabupaten Probolinggo Tahun 2015

Gambar 2. 20 Proporsi Jumlah Penduduk Menurut Status Kesejahteraan Menurut Kecamatan di Kabupaten Probolinggo Tahun 2015

2.4.3. Kondisi Lingkungan Strategis

Lingkungan strategis adalah situasi internal dan eksternal baik yang statis

(tri gatra) maupun dinamis (pancagatra) yang memberikan pengaruh pada

pencapaikan tujuan suatu wilayah. Aspek Trigatra, merupakan aspek alamiah

(39)

kemampuan penduduk. Sementara aspek Pancagatra, merupakan aspek sosial

kemasyarakatan/ Ipoleksosbudhankam, yaitu Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial

Budaya dan Pertahanan Keamanan. Dalam pembahasan kondisi lingkungan

strategis ini adapun kondisi di Kabupaten Probolinggo adalah sebagai berikut :

1. Topografi

Kabupaten Probolinggo merupakan wilayah yang memiliki keragaman

topografi berupa dataran rendah, perbukitan dan pegunungan, yang sebagian

besar berada pada ketinggian antara 100 - 1.500 meter diatas permukaan laut.

Kemiringan Kabupaten Probolinggo berada antara datar sampai dengan

sangat curam dan sebagian besar kemiringan lahan di Kabupaten Probolinggo

berkisar antara 0 – 15 % (datar sampai landai). Untuk melihat lebih jelas kondisi

topografi di Kabupaten Probolinggo dapat dilihat pada Tabel 2.24, Tabel 2.25, Peta

2.4. dan Peta 2.5.

Tabel 2. 24 Ketinggian Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Probolinggo

No Kecamatan Ketinggian (mdpl)

0-25 25-100 100-500 500-1000 >1000 Jumlah (Ha)

Jumlah (Ha) 23.994,52 34.731,37 46.275,13 30.889,66 33.725,97 169.616,65

Porsentase (%) 14,14 20,47 27,28 18,21 19,88 100

(40)

Tabel 2. 25 Kemiringan Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Probolinggo

No Kecamatan

Kemiringan (%)

0 – 8 8-15 15 – 25 25 - 45 > 45 Jumlah

(Ha) 1 Sukapura 1.067,09 297,87 165,88 7.609,21 1.068,48 10.208,53 2 Sumber - 801,21 9.882,2 3.386 118,72 14.188,13 3 Kuripan 60,17 3.339,68 3.274,91 - - 6.674,76 4 Bantaran 3.368,98 637,02 64,35 142,48 - 4.212,83

5 Leces 2.665,45 1.015,52 - - - 3.680,97

6 Tegalsiwalan 3.397,09 741,4 14,03 21,04 - 4.173,56 7 Banyuanyar 3.008,19 1.549,17 2,84 9,43 - 4.569,63 8 Tiris 9.120,33 2.317,3 2.127,79 2.823,19 178,08 16.566,69 9 Krucil - 3.814,05 6.246,92 7.995,37 2.196,32 20.252,66 10 Gading 8.889,66 2.923,75 437,91 1.839,72 593,6 14.684,64 11 Pakuniran 6.510,51 808,9 779,12 2.099,26 1.187,21 11.385 12 Kotaanyar 2.061,82 696,96 260,28 1.120,22 118,72 4.258 13 Paiton 4.662,27 306,41 87,61 271,65 - 5.327,94

14 Besuk 2.995,21 508,42 - - - 3.503,63

15 Kraksaan 3.779,75 - - - - 3.779,75

16 Krejengan 3.380,01 62,83 - - - 3.442,84

17 Pajarakan 2.134,35 - - - - 2.134,35

18 Maron 4.239,51 821,18 78,58 - - 5.139,27

19 Gending 3.298,48 363 - - - 3.661,48

20 Dringu 3.070,32 43,22 - - - 3.113,54

21 Wonomerto 3.191,63 1.068,38 88,8 218,03 - 4.566,84 22 Lumbang 4.153,09 1.463,09 1.077,04 2.102,9 474,88 9271 23 Tongas 3.204,39 3.939,76 239,6 411,45 - 7.795,2

24 Sumberasih 2.967,66 57,75 - - - 3.025,41

Jumlah 81.225,96 27.576,87 24.827,86 30.049,95 5.936,01 169.616,65

Porsentase (%) 47.88 16.26 14.64 17.72 3.5 100

Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka Tahun 2016

2. Geologi

Keadaan geologi di Kabupaten Probolinggo mayoritas disusun oleh batuan

young quartenary, dominan di Kecamatan Tiris seluas 15.345,047 Ha, kemudian

di Kecamatan Krucil seluas 13.005,430 Ha. Old Quartenary mayoritas terdapat di

Kecamatan Krucil seluas 17.213,060 Ha kemudian di Kecamatan Tiris, Gading dan

Sumber. Gambaran penyebaran setiap batuan penyusun tanah secara spasial

disajikan pada Peta 2.6 dan luas masing-masing di seluruh kecamatan di

(41)

Tabel 2. 26 Kondisi Geologi Wilayah Menurut Kecamatan di

Jumlah 21.997,626 74.200,382 143,267 430,122 72.845,254 169.616,651

Sumber : BPN Kab Probolinggo 2008

3. Jenis Tanah

Jenis tanah yang terbentuk erat hubungannya dengan batuan penyusun

tanah (geologi), iklim dan keadaan medannya. Adapun jenis tanah yang ada di

Kabupaten Probolinggo dapat dilihat pada tabel 2.27 dan sebaran spasial pada

peta 2.7 :

Tabel 2. 27 Jenis Tanah Menurut Kecamatan di Kabupaten Probolinggo

No Kecamatan Jenis Tanah

Aluvial Andosol Grumusol Latosol Mediteran Regosol

(42)

No Kecamatan Jenis Tanah

Aluvial Andosol Grumusol Latosol Mediteran Regosol

8 Tiris - - - 14636,1 14,8 1136,0

Jumlah 19493,2 38128,7 27447,7 54418,5 18764,0 14121,0

Porsentase (%) 11,3 22,1 15,9 31,6 10,9 8,2

Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka Tahun 2016

4. Klimatologi

Kajian iklim di wilayah Kabupaten Probolinggo didekati dari data kondisi

curah hujan di beberapa stasiun Penakar Hujan, sebagaimana disajikan pada

Tabel 2.28 berikut ini :

Tabel 2. 28 Curah Hujan Terbesar dan Terkecil, Rata-rata Curah Hujan dan Jumlah Curah Hujan di Kabupaten Probolinggo

No Stasiun Penakar Hujan Jumlah Curah Hujan Jumlah/ Total

Terbesar Terkecil Rata-rata

(43)

No Stasiun Penakar Hujan Jumlah Curah Hujan Jumlah/ Total Terbesar Terkecil Rata-rata

Hari

Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka 2016 Keterangan : -) Tidak ada data

5. Hidrologi

Di wilayah Kabupaten Probolinggo, terdapat kurang lebih 32 buah sungai

besar dan kecil. Sungai terpanjang adalah Rondoningo 95,2 Km, sedangkan

sungai terpendek adalah Afour Bujel 2 Km. Hulu sungai-sungai tersebut

(44)

Probolinggo dan bermuara di Selat Madura. Selain sungai di Kabupaten

Probolinggo juga terdapat danau. Lokasi semua danau tersebut berada di

Kecamatan Tiris, sedang lokasi desanya dapat dilihat pada Tabel 2.29 untuk

kondisi sungai di Kabupaten Probolinggo dapat dilihat pada tabel 2.30, dan untuk

sebaran spasial dapat dilihat pada peta2.8 berikut :

Tabel 2. 29 Danau atau Ranu di Kabupaten Probolinggo

No Nama Danau Luas

(Ha) Lokasi

1 Ranu Segaran 24.202 Desa Segaran, Kecamatan Tiris 2 Ranu Agung 20.813 Desa Ranuagung, Kecamatan Tiris 3 Ranu Segaran Duwas 5.493 Desa Andung Sari, Kecamatan Tiris 4 Ranu Gedong 17.445 Desa Andung Sari, Kecamatan Tiris Sumber : Dinas PU Pengairan Kabupaten Probolinggo

Tabel 2. 30 Keadaan Sungai di Kabupaten Probolinggo

No. Nama Sungai Panjang Lebar Debit Air

Baku

Lahan Lokasi Cabang

Dinas Pengairan Sumber : Dinas PU Pengairan Kabupaten Probolinggo (Kabupaten Probolinggo Dalam Angka & Laporan Akhir Master Plan)

(45)

Dari hasil pemantauan terdapat berbagai masalah yang perlu diwaspadai

demi menjaga kelestarian sumber air, antara lain terjadinya intrusi air laut ke

daratan yang semakin lama cenderung semakin jauh masuk ke wilayah Kabupaten

Probolinggo, terutama di sepanjang pantai utara. Selain itu juga didapati indikasi

bahwa permukaan air tanah cenderung semakin dalam. Daerah genangan di

Kabupaten Probolinggo termasuk ke dalam genangan rutin, seperti di Kecamatan

Kraksaan seluas 86,50 Ha, Kecamatan Gending seluas 186,65 Ha yang

menggenangi pemukiman, sawah dan jalan desa. Kecamatan Dringu yang

tergenang seluas 130,80 Ha yang menggenangi jalan desa. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Tabel 2.31 berikut :

Tabel 2. 31 Daerah Genangan di Kabupaten Probolinggo

No Kecamatan Tidak

(46)

P

eta

2.

4

K

etin

gg

ian

Wil

aya

h

K

ab

up

aten

P

rob

ol

ing

(47)

P

eta

2.

5

K

el

erenga

n

Wil

aya

h

K

ab

up

aten

P

rob

ol

ing

(48)

P

eta

2.

6

K

on

di

si

G

eo

log

i

K

ab

up

aten

P

rob

ol

ing

(49)

P

eta

2.

7

Jen

is

Ta

na

h

K

ab

up

aten

P

rob

ol

ing

(50)

P

eta

2.

8

K

on

di

si

H

idrol

og

i

K

ab

up

aten

P

rob

ol

ing

(51)

2.4.4. Risiko Bencana Alam

Bencana merupakan rangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh

faktor alam dan/atau faktor non alam sehingga mengakibatkan timbulnya korban

jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologi.

Risiko bencana (Disaster Risk) adalah tingkat kerusakan dan kerugian

yang sudah diperhitungkan dari suatu kejadian atau peristiwa alam. Risiko

bencana sudah ditentukan atas dasar perkalian antara faktor bahaya dan faktor

kerentanannya. Yang termasuk bahaya disini adalah probabilitas dan besaran

yang dapat diantisipasi pada peristiwa alam, sedangkan kerentanan/ kerawanan

dipengaruhi oleh faktor politik, ekonomi, sosial budaya dan geografis.

Berdasarkan hasil kajian risiko bencana yang telah dilakukan oleh

Kabupaten Probolinggo pada tahun 2016, Adapun kawasan yang berisiko

terdampak bencana yang ada di Kabupaten Probolinggo adalah sebagai berikut :

1. Risiko Bencana Letusan Gunung Api

Bahaya gunung api yang terdapat di Kabupaten Probolinggo adalah

bahaya Gunung Api Bromo, Gunung Argopuro dan Gunung Lamong, adapun

wilayah yang berpotensi terdampak risiko tinggi terhadap bencana gunung api

adalah Kecamatan Sukapura, Kecamatan Tiris dan Kecamatan Krucil. Untuk lebih

jelasnya mengenai kawasan risiko bencana gunung api dapat dilihat pada Peta

2.9.

2. Risiko Bencana Banjir

Daerah yang berisiko tinggi terhadap bencana banjir di Kabupaten

Probolinggo adalah Kecamatan Tongas, Kecamatan Sumberasih, Kecamatan

Dringu, Kecamatan Kraksaan, Kecamatan Pakuniran dan Kecamatan Besuk.

Untuk lebih jelasnya mengenai kawasan risiko bencana banjir dapat dilihat pada

Peta 2.10.

3. Risiko Bencana Kekeringan

Daerah yang berisiko tinggi terhadap bencana kekeringan di Kabupaten

Probolinggo adalah Kecamatan Sukapura, Kecamatan Lumbang, Kecamatan

Tongas, Kecamatan Wonomerto, Kecamatan Kuripan, Kecamatan Bantaran,

Kecamatan Leces, Kecamatan Tegalsiwalan, Kecamatan Banyuanyar, dan

Kecamatan Krucil. Untuk lebih jelasnya mengenai kawasan risiko bencana

(52)

4. Risiko Bencana Abrasi

Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan

arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai.

Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan

alam daerah pantai tersebut. Di Kabupaten Probolinggo daerah yang berisiko

tinggi terhadap bencana abrasi adalah Kecamatan Tongas, Kecamatan Pajarakan,

Kecamatan Kraksaan dan Kecamatan Paiton. Untuk lebih jelasnya mengenai

kawasan risiko bencana abrasi dapat dilihat pada Peta 2.12.

5. Risiko Bencana Gempabumi

Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di

dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada

kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari

pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan

kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan

sampai ke permukaan bumi.

Di Kabupaten Probolinggo hampir semua daerah kecamatan berisiko

terhadap bencana gempa bumi, namun untuk daerah yang berisiko tinggi terhadap

bencana gempa bumi adalah daerah-daerah disepanjang pesisir pantai utara dan

daerah-daerah pada bagian selatan yang terdapat pada lereng gunung api. Untuk

lebih jelasnya mengenai kawasan risiko bencana gempa bumi dapat dilihat pada

Peta 2.13.

6. Risiko Bencana Tanah Longsor

Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi

yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan

jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi tanah longsor adalah (1) Erosi yang disebabkan oleh

sungai-sungai atau gelombanglaut, yang menciptakan lereng-lereng curam, (2) Hujan

lebat yang memperlemah kekuatan lereng bebatuan, (3) Gempa Bumi yang

menyebabkan tekanan sehingga mengakibatkan longsornya lereng-lereng yang

lemah (4) Penebangan pohon secara liar dan penambangan barang tambang

secara berlebihan, sehingga menimbulkan setidakseimbangan lereng, (5) Berat

berlebihan yang harus ditanggung lereng. Di Kabupaten Probolinggo daerah yang

berisiko tinggi terhadap bencana tanah longsor adalah daerah-daerah pada bagian

wilayah dataran tinggi atau pada bagian selatan Kabupaten Probolinggo. Untuk

(53)

P

eta

2.

9

R

isi

ko Ben

can

a G

un

un

g

A

pi

D

i

K

ab

up

a

ten

P

rob

ol

ing

(54)

P

eta

2.

10

R

isi

ko Ben

ca

na

B

an

jir

D

i

K

ab

up

aten

P

rob

ol

ing

(55)

P

eta

2.

11

R

isi

ko Ben

ca

na

K

eke

ri

ng

an

D

i

K

ab

up

aten

P

rob

ol

ing

(56)

P

eta

2.

12

R

isi

ko Ben

ca

na

A

brasi

D

i

K

ab

up

a

ten

P

rob

ol

ing

(57)

P

eta

2.

13

R

isi

ko Ben

ca

na

G

e

m

pa

B

u

m

i

D

i

K

ab

u

pa

ten

P

rob

ol

ing

(58)

P

eta

2.

14

R

isi

ko Ben

ca

na

Ta

na

h Long

so

rD

i

K

ab

up

aten

P

rob

ol

ing

Gambar

Gambar 2. 4  Struktur Tata Ruang Agropolitan Kawasan Timur
Gambar 2. 5 Persebaran Lokasi Komoditas Perikanan Unggulan Di
Gambar 2. 6 Struktur Ruang Kawasan Minapolitan
Gambar 2. 7 Rasio Jenis Kelamin Penduduk
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada skripsi ini penulis melakukan penelitian tentang ” PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK JAKARTA DENGAN MODEL ARCH-GARCH ”.. Ucapan terima kasih

PT Traktor Timika menanggung iuran Jaminan Hari Tua (JHT) setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji sedangkan Pak Arifuddin membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji

Sehingga Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Asuhan Keperawatan Keluarga dengan salah satu Anggota Keluarga yang Menderita Kanker Payudara dengan Masalah Utama

8.3.3 Menghantar semua elemen Tts Kepada Fungsi (samb....) Spt telah dibincangkan, penghantaran semua tts ke fungsi dilakukan dgn menghantar alamat lokasi pertama tts tersebut..

‌ ه ديهمتلا ةملك ميحرلا نمحرلا للها مسب ا دملح علا بر لله ا ينلم و و ةلاصلا نلأا فرشأ ىلع ملاسلا ءايب ينلسرلماو نديس ا و ولآ ىلعو دممح حيباصم وباحصأ

Oleh karena itu, kadar TPH tanah yang rendah di sekitar sumur minyak bumi yang tidak lagi dilakukan eksplorasi selama 2 tahun memiliki indeks keanekaragaman

Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan HPAM SYARIAH EKUITAS yang telah lengkap sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak Investasi Kolektif HPAM

Hal tersebut dapat dilihat pada pengukuran kedataran pada posisi B4 meja disekitar bagian tengah meja mengalami puntiran sehingga berpengaruh pada kekasaran permukaan