2.1.
WILAYAH ADMINISTRASI
Luas wilayah di Kabupaten Tegal mencapai 87,879 Ha atau 878,79Km2 Dari luasan wilayah
tersebut, sebagian besar merupakan lahan kering (48,09 Ha) dan sebagian lainnya berupa lahan
sawah (39,789 Ha).
Adapun batas wilayah Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara
: Laut Jawa dan Kota Tegal
Sebelah Selatan: Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas
Sebelah Barat
: Kabupaten Brebes dan Kota Tegal
Sebelah Timu
: Kabupaten Pemalang
Kabupaten Tegal secara administatif terdiri dari 18 Kecamatan yang terdiri dari 281 desa dan
6 kelurahan, dengan luas wilayah tertinggi berada di Kecamatan Bumi Jawa dengan luasan 88.55
Ha dan luas wilayah terendah berada di Kecamatan Slawi dengan luasan 13.36 Ha, berikut tabel
luas wilayah di rinci menurut kecamatan:
Tabel 2.1.
Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Tegal
Menurut Kecamatan Tahun 2018
No Kecamatan Luas (Ha2) Prosentase (%) Jumlah Desa JumlahK
elurahan
Jumlah
RT Jumlah RW
1 Margasari 8,683 9,9 13
2 Bumijawa 8,856 10,1 18
3 Bojong 5,852 6,7 17
4 Balapulang 7,491 8,5 20
5 Pagerbarang 4,300 4,9 13
6 Lebaksiu 4,095 4,7 15
7 Jatinegara 7,962 9,1 17
8 Kedungbanteng 8,762 10,0 10
9 Pangkah 3,551 4,0 23
10 Slawi 1,389 1,6 5 5
11 Dukuhwaru 2,630 3,0 10
12 Adiwerna 2,386 2,7 21
13 Dukuhturi 1,748 2,0 18
14 Talang 1,839 2,1 19
15 Tarub 2,682 3,1 20
16 Kramat 3,849 4,4 19 1
17 Suradadi 5,573 6,3 11
18 Warureja 6,231 7,1 12
Jumlah 87,879 100 281 6
Sumber : BPS Kabupaten Tegal dalam Angka, 2017
2.2.
POTENSI WILAYAH KABUPATEN TEGAL
Potensi wilayah Kabupaten Tegal perlu dikembangkan dan didukung pembangunannya
dengan infrastruktur permukiman. Perkuatan infrastruktur permukiman harus terus diupayakan oleh
Pemerintah Daerah agar pertumbuhan ekonomi dapat menciptakan pemerataan ekonomi pada
semua wilayah dan sektor usaha serta memberikan dampak ganda (
multiplier effect
). Beberapa
potensi wilayah Kabupaten Tegal yang perlu dikembangkan dan dioptimalkan adalah:
1.
Potensi Wisata
Obyek Wisata yang ada di Kabupaten Tegal adalah :
1)
Agrowisata Kereta Antik
Hal menarik hingga kini tentang operasionalisasi PG
Pangka adalah transpotasi tebu masih menggunakan rel
kereta, dibangun lebih 150 tahun yang lalu dengan
lokomotif kuno bermesin uap maupun diesel, terbuat pada
kisaran tahun 1915. Dijamannya, penggunaan kontruksi rel
kereta dan lokomotif uap merupakan rekayasa teknologi
canggih. Masih beroperasinya lokomotif kuno mengundang
minat wisatawan asing yang umumnya dari eropa
derajat celcius. Guci masuk kedalam wilayah administrasi
Kecamatan Bumijawa, berjarak sekitar 30 km dari pusat
kota (Kec. Slawi).
3)
Pantai Pur’In
Suburnya tumbuhan nyiur meneduhkan suasana di tepi
pantai. Kenyamanan ini semakin bertambah indah ketika
pandangan mata tertuju pada ombak laut berwarna biru
jernih serta berombak tenang. Pesisir pantai pun dapat
dinikmati dari tengah laut. Suasana demikian tergambar
nyata di obyek wisata alam Pantai Purwahamba Indah (Pur
in) Kabupaten Tegal. Pantai Pur in masuk kedalam wilayah
administrasi Kec. Suradadi.
4)
Waduk Cacaban
1958 diresmikan penggunaanya oleh penjabat Presiden Mr. Sartono pada tanggal 19 Mei
1958. Sejak saat itu secara resmi waduk Cacaban dioperasionalkan hingga sekarang.
5)
Obyek Wisata Kalibakung
Obyek wisata peninggalan jaman Belanda ini tidak kalah
dengan kondisi obyek wisata di Guci yang memiliki
suasan sejuk dan panorama alam yang indah. Obyek
Wisata Kalibakung yang pernah memiliki sejarah sebagai
tempat pendidikan pertama Angkatan Laut ini mempunyai
daya tarik, seperti kolam renang dengan air yang jernih,
pesanggrahan, monumen Angkatan laut, dan taman
bermain anak-anak.Karena itu, obyek wisata ini selain
sebagai tempat refreshing untuk menghilang kepenatan
kerja, juga cocok sebagai lokasi rekreasi pendidikan anak dan keluarga. Lokasi wisata
Kalibakung berada di Kecamatan Balapulang atau sekitar 20 kilometer ke arah selatan dari
ibukota Slawi. Obyek wisata ini dapat ditempuh dengan menggunakan sepeda motor dan
mobil.
2.
Potensi Industri
Industri Kecil dan Menengah (IKM) logam Kabupaten Tegal memiliki potensi untuk
dikembangkan menjadi industri komponen otomotif yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan
industri-industri motor dan mobil seperti Honda, Yamaha, Viar dan lain-lain. Produk-produk
komponen otomotif merupakan produk strategis karena merupakan bahan baku bagi industri
hilirnya (industri kendaraan motor dan mobil). Industri komponen otomotif di Kabupaten Tegal
didorong agar dapat mengikuti pertumbuhan sektor otomotif nasional. Selama ini industri
komponen otomotif hanya sekedar menghasilkan produk aksesoris yang nilai tambahnya
rendah. Kedepannya industri komponen otomotif akan terus dikembangkan dengan membuat
komponen-komponen yang merupakan komponen inti kendaraan bermotor, sehingga ada
kenaikan nilai tambah yang signifikan.
Pertumbuhan industri logam di kabupaten
Tegal
dimulai
pada
masa
kolonial
Belanda.Cikal bakal bermula dari berdirinya
Pabrik Logam NV Barat (sekarang PT.Barata)
dan NV Nrunger (PT.Dwika
–
sekarang sudah
tutup), sekitar tahun 1918. Pabrik tersebut
dibangun
untuk
menopang
kebutuhan
Industri tersebut mulai berubah arah pada tahun
1940 dengan diarahkan guna mencukupi
kebutuhan peralatan perang bagi tentara
Jepang.Namun budaya kerja paksa tentara
Jepang tidak sepenuhnya berpengaruh buruk
bagi pekerja.Sebaliknya mereka mendapatkan
ketrampilan,belajar disiplin dan teliti.Dengan
berbekal ketrampilan yang dimiliki banyak pekerja
yang keluar dari pabrik logam dan mendirikan
bengkel sederhana sesuai dengan keahlian
masing-masing.Bengkel sederhana itu tersebar di
desa Tembok Luwung, Lemah Duwur, Talang,
Kajen, Kebasen dan Adiwerna yang kini dikenal
sebagai sentra industri logam di Kabupaten
Tegal. Tahun 1982, industri logam Kabupaten Tegal mengalami masa kejayaan dengan
menghasilkan produk untuk kebutuhan sektor perumahan, pertanian, transportasi, kesehatan,
pompa air tangan dan alat penyemprot (sprayer) hama. Bersamaan dengan itu,diresmikan
Lingkungan Industri Kecil (LIK) Talang Cempaka Baru (Takaru).Istilah Takaru diambil dari nama
desa Talang di Kabupaten Tegal dan Desa Cempaka di Kota Tegal yang memiliki potensi
industri kecil menengah perlogaman.
2.3.
DEMOGRAFI DAN URBANISASI
Profil Kabupaten Tegal khususnya mengenai karakteristik penduduk yang meliputi: Jumlah
penduduk dan KK keseluruhan; Jumlah penduduk miskin dan persebaran penduduk, Proyeksi
pertumbuhan penduduk lima tahun ke depan dan Jumlah penduduk perkotaan dan proyeksi
urbanisasi, secara lebih rinci akan dijabarkan pada uraian berikut ini.
2.3.1.
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk di Kabupaten Tegal pada tahun 2016 sebanyak 1 429 386 jiwa. Jumlah
penduduk terbesar di Kecamatan Adiwerna yaitu 119 751 jiwa dan terkecil di Kecamatan
Kedungbanteng yaitu 40 440 jiwa. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2016
penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 98,84. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berkut ini.
Tabel 2.2.
Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin
Menurut Kecamatan di Kabupaten Tegal
No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis
No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis
Sumber : BPS Kabupaten Tegal dalam Angka, 2017
Sedangkan Kepadatan penduduk di Kabupaten Tegal tahun 2016 mencapai 1.627 jiwa/km2.
Kepadatan Penduduk di 18 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi
terletak di kecamatan Talang dengan kepadatan sebesar 5.528 jiwa/km2 dan terendah di
Kecamatan Kedungbanteng sebesar 462 jiwa/Km2. Untuk lebih jelasnya distribusi dan kepadatan
penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Tegal dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.3.
Distribusi dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
diKabupaten Tegal
No Kecamatan Persentase
Penduduk
2.3.2.
Jumlah Penduduk Miskin dan Persebaran Penduduk
A.
Kemiskinan
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan
dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, dipandang sebagai ketidakmampuan
dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur
dari sisi pengeluaran. Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang
terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM). dan Garis Kemiskinan
Non-Makanan (GKNM). Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah
perkotaan dan perdesaan.
Situasi perekonomian yang semakin membaik menyebabkan berkurangnya penduduk yang
hidup dibawah garis kemiskinan. Hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah penduduk
miskin dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 jumlah penduduk miskin sebesar 140,30 ribu jiwa
atau sekitar 9,87 persen dari total penduduk Kabupaten Tegal.
Kemudian jumlah penduduk miskin tahun 2015 meningkat menjadi 143,50 ribu jiwa atau sekitar
10,09 persen dari total penduduk Kabupaten Tegal. Demikian dengan jumlah penduduk miskin
tahun 2016 meningkat lagi menjadi 144,20 ribu jiwa atau sekitar 10,10 persen dari total
penduduk Kabupaten Tegal.
Tabel 2.4.
Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin di Kabupaten Tegal,
Tahun 2010
‒
2016
Sumber : BPS Kabupaten Tegal dalam Angka, 2017
B.
Sosial Lainnya
Tabel 2.5.
Banyaknya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
diKabupaten Tegal,2016
No Nama Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
3 Anak yang Berhadapan dengan Hukum
(AMH) 21 0 21 - - -
4 Anak Jalanan 8 3 11 - - -
5 Anak dengan Kedisabilitasan (ADK) a. Kedisabilitasan (ADK)
c. Disabilitas Fisik dan Mental (Disabilitas Ganda)
65 61 126
- - -
6 Anak yang menjadi korban Tindak
Kekerasan atau diperlakukan salah - - - -
7 Anak yang memerlukan perlindungan
khusus - - - -
c Disabilitas Fisik dan Mental
(Disabilitas Ganda) 199 167 366 - - -
15 Bekas Warga Binaan
No Nama Penyandang Masalah
20 Pekerja Migran Bermasalah Sosial
(PMBS) - - - -
Sumber : BPS Kabupaten Tegal dalam Angka, 2017
2.3.3.
Proyeksi Penduduk 5 (Lima Tahun Kedepan)
Penduduk Kabupaten Tegal tahun 2016 sebanyak 1.429.386 jiwa yang terdiri atas 710.513
jiwa penduduk laki-laki dan 718.873 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan jumlah
penduduk tahun 2015, penduduk Tegal mengalami pertumbuhan sebesar 0,32 persen dengan
masing-masing persentase pertumbuhan penduduk laki-laki sebesar 0,31 persen dan penduduk
perempuan sebesar 0,32 persen. Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk dan laju pertumbuhan
penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Tegal, tahun 2014-2016 dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 2.6.
Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Menurut Kecamatan di Kabupaten Tegal, Tahun 2014 – 2016
No Kecamatan 2014 Jumlah Penduduk
Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tshun (%)
2015 2016 2014-2015 2015-2016
No Kecamatan 2014 Jumlah Penduduk
Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tshun (%)
2015 2016 2014-2015 2015-2016
10 Slawi 70 888 71 348 71 795 0,65 0,63
Sumber : BPS Kabupaten Tegal dalam Angka, 2017
Dari data laju pertumbuhan penduduk di atas, maka dapat digunakan dalam
memproyeksikan pertumbuhan penduduk Kabupaten Tegal selama kurun waktu 5 tahun ke depan.
Proyeksi penduduk Kabupaten Tegal dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.7.
Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Tegal
Tahun 2015 – 2022
12 Adiwerna 119751 1,0013050 119.907 120.064 120.220 120.377 120.534 120.692 120.849
13 Dukuhturi 89029 1,0013200 89.147 89.264 89.382 89.500 89.618 89.736 89.855
Jumlah 1.429.386 1,0013429 1.433.908 1.438.455 1.443.029 1.447.629 1.452.255 1.456.908 1.461.587
Sumber : BPS Kabupaten Tegal dalam Angka, Diolah 2017
2.3.4.
Kawasan Perkotaan dan Urbanisasi (Migrasi)
Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian
dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi
pelayanan jasa permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.
Kawasan permukiman perkotaan mencakup permukiman yang berada pada kawasan
perkotaan. Kebijaksanaan pemanfaatan ruangnya didasarkan pada tujuan untuk mengembangkan
sarana prasarana penunjang perkotaan serta menata ruang kota.
Kawasan Perkotaan Kabupaten Tegal berdasarkan RTRW Kabupaten Tegal terdiri dari
Ibukota Kecamatan, meliputi:
14. Kawasan Perkotaan Jatinegara; dan
15. Kawasan Perkotaan Kedungbanteng.
Urbanisasi menyangkut perpindahan penduduk atau migrasi di Kabupaten Tegal baik yang
datang maupun keluar dari wilayah Kabupaten Tegal. Penyebab terjadinya urbanisasi secara
umum disebabkan karena menempuh pendidikan maupun mencari pekerjaan. Dilihat dari
kondisi yang ada, banyak penduduk yang berada di daerah perdesaan, yang datang ke
wilayah perkotaan untuk faktor pendidikan dan pekerjaan, bahkan terdapat penduduk yang
bermigrasi keluar wilayah Kabupaten Tegal.
2.4.
Isu Strategis Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Isu strategis sosial, ekonomi dan lingkungan Kabupaten Tegal yang terkait dengan
penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Tegal berdasarkan RPJMD dan RTRW
Kabupaten Tegal secara rinci diuraikan sebagai berikut.
2.4.1
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tegal
konstan (2010=100). Pertumbuhan ekonomi selama tahun 2012 sampai 2016 berkisar antara 5,23
persen sampai 28,81 persen, dalam lima tahun terakhir pertumbuhan tertinggi tercatat di tahun 2013
sebesar 6,37 persen dan terendah di tahun 2014 yang tercatat sebesar 5,03 persen.
Bagi setiap daerah, indikator makro ini sangat dibutuhkan untuk mengetahui keberhasilan
pembangunan yang telah dicapai khususnya di bidang ekonomi, serta berguna untuk menentukan
arah pembangunan di masa yang akan datang. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tegal untuk
tahun 2016 lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya. Diharapakan untuk
tahun-tahun ke depan gerak ekonomi di Kabupaten Tegal akan semakin baik dan stabil, sehingga
ekonomi bisa tumbuh tinggi tetapi dengan kualitas yang lebih baik yaitu pertumbuhan yang tinggi
dan diikuti dengan pemerataan pembangunan yang baik.
Untuk lebih jelasnya Produk Domestik Regional Bruto, 2012
–
2016 dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 2.8.
Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Tegal Tahun 2012-2016
Tahun
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku juta Rupiah
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010
Juta rupiah
Pertumbuhan (%)
2012 18.761.760,13 16.912.249,74 5,23
2013 20.767.110,98 18.050.291,97 6,73
2014 23.108.651,43 18.958.841,04 5,03
2015 25.590.642,44 19.992.675,45 5,45
2016 27.727.792,98 21.265.717,23 6,37
Sumber : PDRB Kabupaten Tegal 2016, BPS
Dari tabel 2.1 terlihat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tegal selama 5 tahun terakhir cukup
stabil yaitu dikisaran angka 5-6 persen, kecuali di tahun 2016 yang melesat cukup tinggi. Ini
merupakan potensi ekonomi yang cukup baik dan modal bagi Kabupaten Tegal untuk bisa menarik
para investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Tegal. Dengan semakin banyak investasi
yang masuk roda pembangunan diharapkan akan berputar lebih cepat, dan akan membawa
Kabupaten Tegal kearah yang lebih maju dan sejahtera.
Tabel 2.9.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tegal
Dirinci menurut Kategori Tahun 2012 – 2016
Kategori Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2,90 1,51 -4,28 2,81 3,63
B Pertambangan dan Penggalian 4,92 5,98 6,17 2,10 6,75
C Industri Pengolahan 8,57 12,57 8,13 6,66 7,73
D Pengadaan Listrik dan Gas 9,53 7,31 4,24 -1,65 0,37
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang -3,43 -0,67 3,91 0,30 1,27
I Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum 3,14 2,26 6,94 7,18 8,40
J Informasi dan Komunikasi 10,25 9,19 8,82 9,00 7,60
K Jasa Keuangan dan Asuransi 2,13 2,16 3,54 7,29 7,19
L Real Estate 3,49 4,17 6,10 7,30 7,83
M,N Jasa Perusahaan 5,26 11,54 8,10 9,23 8,43
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
danJaminan Sosial Wajib 0,10 2,04 0,76 5,10 2,96
Sumber : PDRB Kabupaten Tegal 2016, BPS
Tabel 2.10.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Tegal (juta rupiah), 2014−2016
Kategori Lapangan Usaha Industry 2014 2015 2016
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.565.019,14 3.879.322,43 4.114.690,91
1. Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa
Pertanian 3.278.786,91 3.565.002,52 3.781.918,94
a). Tanaman Pangan 1.363.246,50 1.475.454,91 1.552.092,90
b). Tanaman Hortikultura Semusim 335.718,10 352.548,85 360.883,95
c). Perkebunan Semusim 143.901,73 162.431,69 177.301,70
d). Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya 659.853,85 737.773,06 797.489,64
e). Perkebunan Tahunan 110.946,35 117.075,29 121.493,60
f). Peternakan 591.566,67 642.819,39 690.900,57
g). Jasa Pertanian dan Perburuan 73.553,71 76.899,32 81.756,58
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 140.180,29 155.169,21 160.245,14
3 Perikanan 146.051,94 159.150,70 172.526,83
Kategori Lapangan Usaha Industry 2014 2015 2016
1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 0,00 0,00 0,00
2 Pertambangan Batubara dan Lignit 0,00 0,00 0,00
3 Pertambangan Bijih Logam 0,00 0,00 0,00
4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 965.944,03 1.138.617,76 1.253.014,46
C Industri Pengolahan 7.561.988,77 8.496.555,92 9.269.703,44
1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 0,00 0,00 0,00
2 Industri Makanan dan Minuman 4.199.860,59 4.999.078,19 5.581.036,70
3 Pengolahan Tembakau 469.870,33 466.052,44 490.177,58
4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 764.691,78 807.409,64 856.558,29
5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 96.369,30 103.720,43 112.293,83 6. Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan
Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 270.684,69 295.573,14 319.201,63 7. Industri Kertas dan Barang dari
Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
14.344,55 16.309,67 17.947,71
8. Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional
190.409,33
204.227,28 219.367,08
9. Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
73.608,04 75.590,79 79.968,31
10.Industri Barang Galian bukan
108.021,65 115.671,45 121.495,09
11. Logam Industri Logam Dasar
7.831,24 7.914,32 8.293,70
12. Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang
Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik 1.015.114,33 1.036.318,46 1.074.907,83
13. Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL
160.018,00 161.460,79 166.024,63
14.Industri Alat Angkutan 55.819,14 57.754,47 62.367,37
15. Industri Furnitur 74.110,97 84.707,88 92.117,26
16. Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan
pemasangan mesin dan peralatan 61.234,84 64.766,96 67.946,43
D Pengadaan Listrik dan Gas 15.003,50 15.516,37 16.334,93
1 Ketenagalistrikan 12.156,21 12.439,45 13.210,61
2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 2.847,29 3.076,92 3.124,32
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
Ulang 9.634,63 9.922,55 10.137,01
F Konstruksi 1.757.421,40 1.935.916,03 2.101.862,50
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor 3.687.696,94 3.999.444,07 4.276.012,13
1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 791.014,87 886.018,42 942.027,56 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan
Sepeda Motor 2.896.682,07 3.113.425,66 3.333.984,57
H Transportasi dan Pergudangan 597.093,65 678.087,35 743.551,72
1 Angkutan Rel 10.319,89 12.994,72 14.537,51
2 Angkutan Darat 569.992,12 645.887,01 707.850,24
3 Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00
4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 264,37 287,32 306,67
5 Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00
Kategori Lapangan Usaha Industry 2014 2015 2016 Kurir
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 947.998,75 1.069.660,33 1.179.647,19
1 Penyediaan Akomodasi 47.846,34 51.206,25 55.287,00
2 Penyediaan Makan Minum 900.152,41 1.018.454,08 1.124.360,19
J Informasi dan Komunikasi 600.478,85 645.062,14 708.874,41
K Jasa Keuangan dan Asuransi 530.164,97 592.903,79 646.373,64
1 Jasa Perantara Keuangan 444.560,56 490.196,74 526.873,33
2 Asuransi dan Dana Pensiun 7.107,97 8.325,04 9.639,25
3 Jasa Keuangan Lainnya 78.483,39 94.367,20 109.844,73
4 Jasa Penunjang Keuangan 13,05 14,81 16,33
L Real Estate 370.106,44 409.786,78 452.379,95
M,N Jasa Perusahaan 90.163,90 103.454,47 114.790,86
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib 534.057,68 583.200,27 618.446,10
P Jasa Pendidikan 1.183.260,42 1.288.282,96 1.420.096,19
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 182.174,35 198.743,34 215.363,43
Jasa lainnya 510.444,00 546.165,87 586.514,11
R,S,T,U Produk Domestik Regional Bruto Gross Regional
Domestic Bruto 23 108 651,43 25 590 642,44 27 727 792,98 Sumber : PDRB Kabupaten Tegal 2016, BPS
Tabel 2.11.
Produk Domestik Regional Bruto
Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Tegal (juta rupiah),
Tahun 2014 − 2016
Kategori Lapangan Usaha Industry 2014 2015 2016
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.755.341,24 2.755.341,24 2.935.344,86
1. Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa
Pertanian 2.541.999,08 2.616.942,05 2.712.753,63
a. Tanaman Pangan 1.061.129,38 1.085.698,68 1.116.916,97
b. Tanaman Hortikultura Semusim 261.089,73 266.754,64 267.463,87
c. Perkebunan Semusim 119.780,84 126.808,44 136.707,47
d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya 460.536,48 470.790,40 496.251,57
e. Perkebunan Tahunan 80.942,52 83.604,27 86.182,01
f. Peternakan 496.598,08 518.874,84 544.282,15
g. Jasa Pertanian dan Perburuan 61.922,04 64.410,77 64.949,59
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 101.650,07 101.060,61 102.965,21
3 Perikanan 111.692,09 114.651,95 119.626,02
B Pertambangan dan Penggalian 778.437,77 794.797,71 848.474,09
1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 0 0 0
2 Pertambangan Batubara dan Lignit 0 0 0
3 Pertambangan Bijih Logam 0 0 0
4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 778.437,77 794.797,71 848.474,09
C Industri Pengolahan 5.920.278,60 6.314.825,65 6.802.682,83
1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 0 0 0
2 Industri Makanan dan Minuman 3.231.294,54 3.583.587,95 3.965.624,81
3 Pengolahan Tembakau 327.175,65 328.842,05 344.801,59
Kategori Lapangan Usaha Industry 2014 2015 2016 5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 73.565,52 78.579,12 84.794,53
6. Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
208.675,21 213.486,51 224.001,72
7. Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
11.806,65 12.770,39 13.746,54
8. Industri Kimia, Farmasi dan Obat
Tradisional 162.741,88 166.187,26 172.676,04
9. Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 62.389,42 62.405,79 64.142,70
10.Industri Barang Galian bukan 87.209,13 87.635,48 89.453,51
11. Logam Industri Logam Dasar 6.820,85 7.005,78 7.211,11
12. Industri Barang dari Logam, Komputer,
Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik 785.655,30 785.935,55 813.342,01
13. Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 108.824,82 112.950,81 115.742,88
14.Industri Alat Angkutan 50.284,68 52.033,09 54.436,37
15. Industri Furnitur 56.176,41 60.139,48 64.266,68
16. Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi
dan pemasangan mesin dan peralatan 51.136,16 51.765,64 52.705,36
D Pengadaan Listrik dan Gas 14.869,27 14.623,63 14.677,59
1 Ketenagalistrikan 12.957,00 12.577,73 12.612,74
2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 1.912,27 2.045,90 2.064,85
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Daur Ulang 9.266,72 9.294,84 9.413,22
F Konstruksi 1.482.494,95 1.564.698,24 1.648.467,47
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor 3.331.113,77 3.468.214,13 3.648.221,49
1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan
Reparasinya 589.549,62 620.570,45 654.306,24
2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil
dan Sepeda Motor 2.741.564,15 2.847.643,68 2.993.915,25
H Transportasi dan Pergudangan 551.915,09 600.869,73 645.314,42
1 Angkutan Rel 6.384,11 7.347,76 8.141,53
2 Angkutan Darat 531.972,01 578.511,65 620.791,73
3 Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00
4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 194,97 202,71 215,93
5 Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00
6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan,
Pos dan Kurir 13.364,00 14.807,60 16.165,23
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 846.713,92 907.506,46 983.764,89
1 Penyediaan Akomodasi 32.662,08 34.244,34 36.878,98
2 Penyediaan Makan Minum 814.051,84 873.262,12 946.885,91
J Informasi dan Komunikasi 635.456,39 692.670,72 745.335,96
K Jasa Keuangan dan Asuransi 412.037,35 442.095,37 473.875,08
1 Jasa Perantara Keuangan 339.545,18 361.023,09 382.801,96
2 Asuransi dan Dana Pensiun 6.195,63 6.914,27 7.662,84
3 Jasa Keuangan Lainnya 66.286,36 74.146,89 83.398,19
4 Jasa Penunjang Keuangan 10,18 11,12 12,09
L Real Estate 340.514,94 365.375,63 393.993,84
Kategori Lapangan Usaha Industry 2014 2015 2016
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib 415.894,01 437.110,91 450.068,43
P Jasa Pendidikan 795.930,56 851.008,20 931.281,14
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 148.536,60 155.940,58 166.751,02
Jasa lainnya 443.165,91 457.021,52 477.002,67
R,S,T,U Produk Domestik Regional Bruto Gross