• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL KOTA PARIAMAN - DOCRPIJM 84cfc8002b BAB IIBab 2 Profil Kota Pariaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PROFIL KOTA PARIAMAN - DOCRPIJM 84cfc8002b BAB IIBab 2 Profil Kota Pariaman"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya

2.1 Gambaran Geografi dan Administrasi Wilayah Kota Pariaman

Secara geografis, Kota Pariaman yang resmi terbentuk dengan berlakunya Undang–undang Nomor 12 Tahun 2002, terletak antara 0˚33’00” - 0˚40’43” Lintang Selatan dan 100˚10’33” - 100˚10’55” Bujur Timur. Kota Pariaman merupakan salah satu kota di Provinsi Sumatera Barat yang memiliki wilayah pesisir dan laut. Kota Pariaman ini mempunyai luas wilayah darat keseluruhan 73,36 Km2 dan luas lautan

282,69 Km2 dengan 6 buah pulau kecil : Pulau Bando, Pulau Gosong, Pulau Ujung,

Pulau Tangah, Pulau Angso dan Pulau Kasiak. Panjang pantai lebih kurang 12 Km. Kota Pariaman terdiri dari 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan Pariaman Utara, Pariaman Tengah, Pariaman Timur dan Pariaman Selatan, dan kecamatan– kecamatan tersebut terdiri dari 16 kelurahan dan 55 desa. Batas administrasi Kota Pariaman adalah :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan V Koto Kampung Dalam (Kab.

Padang Pariaman)

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Nan Sabaris (Kab. Padang

Pariaman)

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan VII Koto Sungai Sariak (Kab. Padang Pariaman)

 Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Mentawai

Untuk lebih jelas letak wilayah administrasi Kota Pariaman dapat dilihat pada

(2)

Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021

Tahun Anggaran 2016

(3)

Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021

Tahun Anggaran 2016

Bab 2 - 3

2.2 Gambaran Demografi

Dalam suatu perencanaan wilayah, penduduk merupakan faktor utama karena

perkembangan dan pergerakan penduduk akan mempengaruhi

perkembangan wilayah. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan wilayah pada saat sekarang maupun yang akan datang perlu dilakukan analisis kependudukan.

Jumlah penduduk Kota Pariaman selama 5 tahun terakhir tahun 2011-2015 mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,28%. Dimana pada tahun 2011 penduduk Kota Pariaman berjumlah 79.633 jiwa, tahun 2013 jumlah penduduk Kota Pariaman 81.602 jiwa, sedangkan pada tahun 2015 jumlah penduduk Kota Pariaman berjumlah 83.610 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.4

Jumlah Penduduk Kota Pariaman 5 (Lima ) Tahun Terakhir

No Kecamatan 2010 2011 2012 2013 2014 Pertumbuhan Laju

Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2011-2015

(4)

Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021

Tahun Anggaran 2016

Bab 2 - 4

Tabel 2.2

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2014

No Kecamatan Laki-laki

Sumber : Kota Pariaman Dalam Angka Tahun 2015

Grafik 3.1

Jumlah Penduduk Kota Pariaman Tahun 2014

Kepadatan penduduk di Kota Pariaman tahun 2015 adalah 1.140 jiwa/km2. Jika

dilihat dari klasifikasi kategori kepadatan penduduk menurut standar yang ada Kota Pariaman termasuk dalam kategori kepadatan sangat rendah (< 5000 Jiwa/km2). Lebih jelasnya kepadatan penduduk Kota Pariaman dapat dilihat

(5)

Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021

Tahun Anggaran 2016

Bab 2 - 5

Tabel 2.3

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Pariaman Tahun 2014

Pada tahun 2015 Kecamatan Pariaman Tengah merupakan kecamatan yang memiliki penduduk terbanyak dengan jumlah penduduk 30.028 jiwa,Kecamatan Pariaman Selatan 17.524 jiwa, dan Kecamatan Pariaman Timur 15.346 jiwa sedangkan Kecamatan Pariaman Utara didiami oleh 20.712jiwa.

Sedangkan kepadatan penduduk Kota Pariaman terlihat tidak merata di setiap Kecamatan. Kecamatan Pariaman Tengah merupakan yang tertinggi yaitu 1.915 jiwa/km2, Pariaman Selatan 1.042 jiwa/km2, dan Pariaman Timur

876jiwa/km2sedangkan Pariaman Utara memiliki kepadatan 887 jiwa/km2.

(6)

Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021

Tahun Anggaran 2016

Bab 2 - 6 2.3 Topografi

Kota Pariaman merupakan hamparan dataran rendah yang terletak di pantai barat Provinsi Sumatera Barat dengan ketinggian antara 2 sampai dengan 35 m diatas permukaan laut. Karena terletak di tepi pantai pada umumnya merupakan hamparan dataran rendah yang landai. Kondisi topografi Kota Pariaman dapat dikelompokkan kepada jenis morfologi dataran dengan ketinggian antara 2 – 35 meter di atas permukaan laut dengan sedikit daerah perbukitan. Luas kemiringan lahan dapat dirinci sebagai berikut (lihat Tabel 2.3 dan Gambar 2.2).

Tabel 2.3

Kondisi Topografi Kota Pariaman

Kondisi Topografi Luas

(ha) Persentase (%)

Datar (0-2%) 6.786 92,7

Bergelombang (3-15%) 164 2,23

Curam (16-40%) 366 5,06

Sangat Curam > 40% 0 0

Jumlah 100

(7)

Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021

Tahun Anggaran 2016

(8)

Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya topografi wilayah, geomorfologi dan bentuk wilayah secara bersama-sama membentuk pola aliran sungai. Kota Pariaman dilalui oleh 4 buah sungai yaitu Batang Manggung yang melalui Kecamatan Pariaman Utara, Batang Piaman dan Batang Jirak yang melewati Kecamatan Pariaman Tengah dan Batang Mangau yang melalui Pariaman Selatan. Lebih jelasnya lihat Gambar 2.3.

2.5 Hidrologi

Potensi pemenuhan kebutuhan akan air bersih di Kota Pariaman pada umumnya relatif besar karena dangkalnya air tanah di wilayah ini sehingga memudahkan penduduk dalam penggunaannya. Selain itu Kota Pariaman juga dilalui oleh beberapa anak sungai, yaitu sungai Batang Piaman, yang keberadaannya memiliki kontribusi yang cukup besar untuk pemenuhan kebutuhan akan air, baik untuk penggunaan rumah tangga ataupun sebagai sumber air untuk kegiatan irigasi teknis maupun non-teknis.

Potensi sumber daya air sejauh ini baru dimanfaatkan untuk irigasi pertanian dan air bersih. Irigasi pertanian telah meliputi area pertanian lebih kurang seluas 2.886 ha. Berikut daftar lokasi irigasi yang ada pada saat ini :

(9)

Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021

Tahun Anggaran 2016

(10)

2.6 Klimatologi

Kota Pariaman merupakan daerah yang beriklim tropis basah yang sangat dipengaruhi oleh angin barat dan memiliki bulan kering yang sangat pendek. Curah hujan mencapai angka sekitar 247 mm/tahun (tahun 2012) dengan rata-rata lama hari hujan 13 hari/bulan. Suhu rata-rata 25,50C dengan kelembaban udara rata-rata 87,51

%. Musim kemarau dan musim hujan selalu berubah -rubah menurut waktu. Iklim yang demikian memungkinkan untuk tumbuhnya berbagai jenis tanaman, akan tetapi curah hujan dan tingkat kelembaban yang tinggi yang menimbulkan berbagai permasalahan, misalnya tanaman yang membutuhkan iklim musim kemarau tidak dapat tumbuh dengan baik, merupakan kendala bagi penanganan pasca panen komoditas tertentu yang memerlukan cuaca panas dan cerah selama preses pengeringan, kendala dalam penyimpanan komoditas, berkurangnya jumlah hari kerja produktif dan pengaruhnya negatif terhadap sejumlah komoditas. Iklim juga sangat mempengaruhi besarnya tangkapan ikan bagi nelayan.

2.7 Profil Sosial dan Budaya

A. Pendidikan

Pada tahun 2014 jumlah sarana pendidikan dasar baik negeri maupun swasta yang terdapat di Kota Pariaman sepanjang tahun 2014 tercatat sebanyak 79 SD Negeri, 2 buah SD swasta, 2 buah Madrasah Ibtidayah Negeri dan 2 buah Madrasah Ibtidayah Swasta. Pada tahun 2013 ini tercatat sebanyak 11.246 murid yang belajar Sekolah Dasar Negeri. Jumlah guru yang mengajar di SD adalah sebanyak 799 orang dengan jumlah kelas sebanyak 503 kelas.

Jumlah sarana pendidikan menengah yang terdapat di Kota Pariaman selama tahun 2014 yaitu jumlah SLTP negeri sebanyak 9 sekolah, SLTP swasta sebanyak 2 sekolah, dan 3 sekolah Madrasah Tsanawiyah negeri dan 4 sekolah Madrasah Tsanawiyah swasta . Data jumlah murid yang belajar di tingkat SLTP adalah sebesar 6.526 siswa yang diajar oleh 600 guru.

(11)

7.648 orang, belajar pada 243 kelas dengan jumlah guru yang mengajar sebanyak 785 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada dibawah ini.

Tabel. 2.4

Jumlah Sarana Pendidikan di Kota Pariaman Tahun 2014

No Kecamatan TK SDN SDS MIN MIS SMPN SMPS MTSN MTSS SMAN SMAS MAS SMKS

Sumber : Pariaman Dalam Angka Tahun 2015

B. Kesehatan

Jumlah sarana kesehatan yang terdapat di Kota Pariaman selama tahun 2014 tidak mengalami perubahan yang berarti. Seluruh kecamatan yang terdapat di Kota Pariaman secara keseluruhan terdapat 7 Puskesmas, 12 Puskesmas Keliling dan 12 Puskesmas Pembantu, 8 Klinik swasta, 8 unit Rumah Bersalin, 8 unit Rumah Obat, 22 unit Apotek, 133 unit Posyandu dan 8 unit Rumah Obat.

C. Peribadatan

Sampai saat ini jenis fasilitas peribadatan yang ada di Kota Pariaman adalah berupa fasilitas untuk pemeluk agama Islam. Hal ini 100 % penduduknya berkeyakinan memeluk agama tersebut. Jenis fasilitas yang tersedia berupa mesjid sebanyak 66 unit dan mushalla sebanyak 236 unit. Lokasi fasilitas tersebut tersebar pada masing-masing kecamatan di Kota Pariaman. Untuk lebih jelasnya dapat diihat pada tabel dibawah ini

Tabel 2.5

(12)

No Kecamatan Masjid Mushalla

Sumber: Kota Pariaman Dalam Angka, 2015

Pariwisata dalam perkembangannya merupakan suatu gejala sosial yang kompleks, menyangkut berbagai aspek tatanan kehidupan manusia seutuhnya. Yang mana dari seluruh aspek tatanan manusia memiliki kaitan yang erat dan saling menunjang untuk pembangunan sektor dunia pariwisata saat ini.

Salah satu fungsi dan peranan yang diarahkan sebagai salah satu kawasan tujuan wisata, Kota Pariaman berupaya terus untuk membangun dan mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan yang ada diwilayahnya. Untuk mengetahui kondisi pariwisata (tourism conditional) Kota Pariaman, maka perlu diidentifikasi kegiatan pariwisata beserta komponen-komponen pariwisata yang meliputi : kondisi objek, daya tarik wisata, kondisi pasar pariwisata, kondisi sarana dan prasarana (Supply and Demand) serta kelembagaan pariwisatanya.

D. Kondisi Objek dan Daya Tarik Wisata

(13)

Kota Pariaman memiliki cukup banyak dan beragam objek wisata, baik objek wisata yang tergolong wisata alam, wisata sejarah, seni dan budaya. Secara umum pengunjung yang datang ke Kota Pariaman mempunyai maksud yang berbeda-beda, antara lain untuk urusan pekerjaan, studi/penelitian, berlibur atau rekreasi/wisata. Dari berbagai maksud kunjungan dan potensi objek wisata yang ada, maka dapat diidentifikasi 3 (tiga) jenis wisata yang dapat ditemui di Kota Pariaman, yaitu :

1. Wisata Alam

Jenis produk wisata memberikan suguhan keindahan alam dan taman, objek wisata dengan jenis wisata ini umumnya berada di alam terbuka dengan memanfaatkan keindahan alam yang ada. Keindahan tersebut dapat berupa sesuatu yang bersifat alami seperti keindahan pantai/laut, perbukitan/pegunungan, air terjun, pemandian, panorama dan lain-lain. Kegiatan parawisata pantai berada pada ruang daratan, pesisir dan laut yang meliki objek dan daya tarik wisata yang salah satunya yaitu berupa alam. Di Kota Pariaman kegiatan pariwisata pantai terdapat di Pantai Sunur, Pantai Kata, Pantai Cermin, Pantai Gandoriah, Pantai Taloa Pauh, Pantai Konservasi Penyu, Pantai Taloa Manggung, Pantai Manggung dan PantaiTeluk Belibis.

Kegiatan pariwisata pantai di Kota Pariaman telah memberikan manfaat yang berarti untuk masyarakat sekitar, yang cukup jelas terlihat adalah meningkatnya pendapatan masyarakat dengan adanya kegiatan wisata tersebut. Keberhasilan pariwisata yang berkembang, didukung oleh aksesibilitas, baik dari arah utara maupun arah selatan. Sarana jalan yang mendukung yaitu hanya memerlukan waktu 1,5 – 2 jam dari pusat Kota Pariaman maupun luar kota, sedangkan untuk wisata mancanegara hanya memerlukan waktu 0,5 – 2 jam dari bandara.

(14)

yang cukup tinggi nominalnya. Sehingga masyarakat tidak mampu untuk menggunakannya.

Belum berkembangnya wisata alam lainnya, sebagian besar juga disebabkan belum adanya investor yang berminat menanamkan modalnya dalam kegiatan wisata selam ini. Sementara bila dilihat dari potensi yang ada, wisata selam ini dapat dikembangkan.

2. Wisata Sejarah dan Budaya

Objek wisata sejarah dan budaya adalah suatu tempat yang memiliki nilai sejarah dan budaya, nilai tersebut menyangkut peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Jenis objek wisata ini cukup banyak terdapat di Kota Pariaman, yang umumnya dikunjungi oleh seseorang yang terlibat dengan peristiwa bersangkutan sebagai tindakan mengenang kembali, namun juga menarik bagi orang lain yang tidak mengalami peristiwa tersebut menjadikannya sebagai pengetahuan terhadap sejarah masa lampau.

Pariwisata sejarah merupakan peninggalan budaya dari kehidupan sebelumnya, yang mana sampai sekarang masih dimanfaatkan sebagai salah satu objek yang bermanfaat. Lokasi tempat objek wisata sejarah/budaya yang terdapat di Kota Pariaman yaitu Kuburan Panjang yang terdapat di Pulau Angso yang berada di Kecamatan Pariaman Tengah. Kegiatan sejarah/budaya di Kota Pariaman belum termanfaat secara optimal, dikarenakan transportasi untuk mencapai Pulau Angso tersebut belum ada.

3. Wisata Minat Khusus

 wisata minat khusus adalah daya tarik wisata yang lazimnya

memanfaatkan berbagai sumber daya alam dan budaya, namun dikembangkan lebih jauh sebagai suatu pengembangan yang kreatif dengan interpretasi mendalam pada aspek-aspek yang dapat di eksploitasi lebih lanjut

(15)

Tabel 3.13

Jumlah Objek Wisata Menurut Jenisnya

No Kecamatan W. Alam W. Budaya W. Sejarah Minat W. Jumlah

1 Pariaman Selatan 4 - 2 - 6

2 Pariaman Tengah 5 2 3 - 10

3 Pariaman Timur - - 2 - 2

4 Pariaman Utara 3 - - 1 4

Total 12 2 7 1 22

Sumber : Buku Statistik 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Grafik 3.2

Jumlah Objek Wisata Menurut Jenisnya di Kota Pariaman Tahun 2015

1. Potensi Objek Wisata Kecamatan Pariaman Selatan

Potensi objek wisata yang ada di Kecamatan Pariaman Selatan yaitu jenis wisata alam dan wisata sejarah :

(16)

Pantai Sunur terletak di Desa Sunur Kecamatan Pariaman Selatan. Pantai Sunur berbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman dan berdekatan dengan Pantai Kata.

Di Pantai Sunur selain pengunjung bisa menikmati indahnya pantai, pengunjung juga bisa menikmati kuliner khas Sunur karena di Pantai Sunur ini banyak terdapat rumah makan khas Pariaman.

Gambar 3.6 Kondisi Pantai Sunur

2. Pantai Kata

Pantai ini membentang di Kelurahan Karan Aur dan Taluak. “KATA”: sendiri adalah kependekan dari nama dua desa yang berdekatan itu. Pantai Kata termasuk jenis wisata alam.

Pantai ini menawarkan panorama alam yang masih asri dan alami, pantai ini cocok bagi yang suka beraktifitas berjalan kaki. Disamping itu bagi yang suka berolah raga bersepeda, pantai ini adalah pilihan yang pas. Pantai ini menawarkan jalan setapak berkelok menyusuri undakan-undakan pasir diantara rimbun pohon pinus. Pohon pinus tumbuh begitu lebat di area pantai ini.

(17)

Kondisi Pantai Kata

3. Pulau Ujung

Pulau Ujung sebagaimana namanya, adalah pulau yang terletak paling jauh diantara pulau-pulau lain yang terdapat di Kota Pariaman tepatnya di Kecamatan Pariaman Selatan. Pulau Ujung juga termasuk wisata alam. Pulau ini terletak 1,9 mil dari Pantai Kata. Untuk sampai kesana membutuhkan waktu selama 20 menit dengan menggunakan kapal motor dari Muara pantai Gondariah. Luas Pulau Ujung mencapai 3,94 ha dengan topografi relatif datar, dan dibagian lainnya berpasir.

Pulau Ujung memiliki luas 3,94 Ha yang terdiri dari hamparan pasir 0,37 Ha dan 3,21 Ha adalah kawasan bervegetasi.Pola tutupan lahan terdiri dari vegetasi hutan seluas 25.190 m2 (77,5%) hutan dan pasir.

Pulau Ujuang tedapat pada koordinat 00006’39” LS dan 100006’39” BT

dan 00º 39' 45,2" LS 100º 06' 43,0"LU. Pulau Ujuang merupakan salah satu pulau terdekat dengan pantai dan terletak di sebelah selatan Kota Pariaman yang dapat dicapai dari pantai terdekat yakni Pantai Sunur. Pulau Ujung sebagaimana pulau kecil lainnya, juga memiliki ekosistem rumput laut dan ekosistem terumbu karang, dengan jenis terumbu karang yang ada berupa jenis Branching, Encrusting, Massive, Foliose,

Soft Corals dengan kondisi “ Sedang “ (40,00 %). Sedangkan jenis

(18)

laut coklat (Padina australis, Sargasum sp, Turbinaria), rumput laut

merah (Eucheuma sp). Bentuk dan kondisi eksisting Pulau Ujung dapat

dilihat pada gambar 3.8. Pulau Ujung juga termasuk pulau yang jarang dikunjungi karena struktur karangnya yang menyulitkan kapal untuk merapat. Kegiatan masyarakat yang biasa dilakukan disekitar Pulau Ujuang adalah mencari ikan atau tempat berlindung kapal dari badai.

Gambar 3.8 Kondisi Pulau Ujung

gambar 3.9 Peta Pulau Ujung 4. Surfing

Surfing adalah salah satu jenis olah raga yang dimainkan di tepi laut. Surfing ini bisa dilakukan di pantai Desa Taluak.

5. Mesjid Tua Kuraitaji

Mesjid Tua Kuraitaji ini berada di Desa Balai Kuraitaji yang termasuk jenis wisata sejarah.

(19)

2. Potensi Objek Wisata Kecamatan Pariaman Tengah

Potensi objek wisata yang ada di Kecamatan Pariaman Tengah yaitu jenis wisata alam, wisata sejarah dan wisata budaya :

1. Pantai Gandoriah

Gandoriah adalah salah satu nama tokoh dalam Kaba (cerita rakyat Minangkabau) Anggun Nan Tongga yang terkenal. Cerita rakyat ini berkembang dalam masyarakat pesisir pantai utara Sumatera Barat. Lokasi pantai ini begitu dekat dengan pusat kota, hanya sekitar 500 meter saja. Pasir pantainya halus, bersih dan landai diterpa ombak laut yang tenang.

Tempat ini sangat baik digunakan untuk wisata keluarga, karana selain memiliki pantai yang landai dan bersih juga sering para pengunjung mandi laut dan berselancar kecil dengan aman.

(20)

Gambar 3.11 Kondisi Pantai Gandoriah

2. Pantai Cermin

Selain Pantai Kata yang merupakan akronim dari Karan Aur dan Taluak, Pantai Cermin juga merupakan kependekan dari kata Cemara Mini. Berjarak 1,5 Km ke selatan dari pusat Kota Pariaman, secara fisik Pantai Cermin cukup landai dengan kemiringan 0-2%. Warna pasir kuning gading tanpa lumpur. Selain itu ombak yang ada juga tidak begitu besar. Disamping pohon pinus dan kelapa, pohon cemara juga banyak di pantai ini.

Fasilitas di area ini cukup memadai dan relatif aman. Dilokasi ini terdapat restoran yang cukup representatif menyediakan menu khas gulai kepala ikan, cumi goreng, dan aneka jenis ikan laut lainnya.

(21)

3. Pulau Angso Duo

Pulau Angso memiliki luas 5,13 Ha, dengan 1,25 hektar adalah hamparan pasir dan 3,88 hektar kawasan bervegetasi dan keliling pulau 840,7 meterPulau Angso merupakan pulau kecil terdekat dengan pesisir Kota Pariaman. Pulau Angso terletak pada koordinat 00038’01” LS dan

100005’57 BT dan 00º 38' 03,0" LS 100º 05' 59,4"LU dan merupakan pulau

yang letaknya cukup dekat dengan pantai, yakni memiliki jarak 1,9 Km dari Pantai Gandoriah.

Pulau Angso banyak dimanfaatkan sebagai tempat untuk rekreasi (dengan keberadaaan Kuburan Panjang) dan kegiatan memancing serta penangkapan ikan disekitar pulau. Berdasarkan analisis terhadap kondisi fisik dan sebaran ekosistim disekitar pulau, maka sebagian ruang kawasan Pulau Angso harus dijadikan sebagai kawasan konservasi bagi perlindungan dan pelestarian terumbu karang yang memiliki kondisi baik (dengan keberadaan karang hidup >80%).

Pulau Angso memiliki tutupan lahan terdiri dari dominasi vegetasi hutan seluas 30.682 m2 (81,9%), pantai seluas 6.736 m2 (17,9%), serta

bangunan fasilitas wisata berupa shelter seluas 6 m2 (0,02%). Ekosistem

(22)

terumbu karang, dimana jenis rumput laut yang ada yaitu dari kelompok rumput laut hijau (Halimida sp), rumput laut coklat (Padina

australis, Sargasum sp, Turbinaria) dan rumput laut merah (Eucheuma

sp). Jenis rumput laut ini dapat dilihat pada gambar 3.33. Sedangkan ekosistim terumbu karang yang ada berasal dari jenis Branching,

Digitate, Massive, dan Folios dengan kondisi “Baik Sekali“ (82,50 %). Di

sekitar pantai Pulau Angso ini juga banyak ditemukan jenis ikan karang dan kelompok biota laut lainnya.

Penghubung antar pulau dari kawasan pesisir biasanya menggunakan kapal payang/kapal long tail dengan frekuensi kunjungan masyarakat ke pulau ini termasuk tinggi dengan aktifitas utama memancing dan menangkap ikan serta untuk tujuan wisata pada waktu-waktu tertentu. Kawasan pulau ini, termasuk kawasan yang telah dimanfaatkan secara intensif karena jaraknya yang cukup dekat dengan pantai, sehingga upaya perlindungan potensi alam pada bagian-bagian tertentu dari kawasan pulau ini perlu menjadi pertimbangan.

Pulau Angso Duo, pulau yang terkenal dalam pantun Melayu, adalaah pulau yang paling dekat dengan bibir pantai Kota Pariaman. Perahu motor yang berjejer di Muara Pantai Gondariah akan selalu siap mengantarkan pengunjung untuk mengunjungi pulau ini, atau ke pulau lain yang diinginkan. Ada setidaknya 17 perahu yang setiap jam pulang pergi ke pulau tersebut mengantarkan penumpang.

Selain perahu motor, juga terdapat speedboat yang juga dapat

mengantarkan pengunjung. Jika menggunakan perahu motor,

perjalaanan ditempuh sekitar 10-15 menit. Jika menggunakan speedboat

akan lebih cepat dari itu. Biaya tiket pulang-pergi hanya 40.000 rupiah, dan sudah mencakup asuransi.

(23)

Gambar 3.14 Peta Pulau Angso Duo

4. Pulau Tangah

Pulau Tangah memiliki luas 6,58 hektar, terdiri dari 1,56 hektar hamparan pasir dan 5,02 hektar kawasan bervegetasi. Keliling pulau adalah 951,1 meter dengan rata-rata tutupan karang hidup 17 %. Dengan pola tutupan lahan berupa vegetasi hutan seluas 23.221 m2

(78,3%) dan pantai seluas 6.430 m2 (21,7%). Pulau Tangah terdapat

pada koordinat 00038’51 LS dan 100006’05” BTdan 00º 38' 59,3 "LS 100º

06' 10,5" LU.

Pulau Tangah berjarak 2,2 Km dari pantai terdekat yakni Pantai Cermin. Ekosistem yang dimiliki pulau Tangah berupa ekosistem rumput laut dan ekosistem terumbu karang, dengan jenis rumput laut yang ada berasal dari kelompok rumput laut hijau (Halimida sp), rumput laut coklat (Padina australis, Sargasum sp, Turbinaria) dan rumput laut merah

(Eucheuma sp). Sedangkan ekosistim terumbu karang yang ada berasal

(24)

kondisi “ Sedang “ (31,57 %). Pulau Tangah relatif jarang dikunjungi karena struktur karangnya yang menyulitkan bagi kapal untuk merapat. Pulau ini merupakan salah satu pulau yang dimanfaatkan bagi kapal-kapal untuk berlindung jika terjadi badai.

Gambar 3.15 Kondisi Pulau Tangah

5. Talao Pauh

Pantai Talao Pauh ini terdapat di Desa Pauh Pariaman yang termasuk jenis wisata alam.

(25)

6. Kuburan Panjang

Kuburan Panjang adalah salah satu wisata sejarah yang terada di Pulau Angso Duo. Di pulau kecil ini terdapat sebuah makam sepanjang 5 meter yang merupakan makam ulama besar di Minangkabau. Di nisan tertulis “Wali Allah dari Madinah” dengan angka tahun arab 1329 Hijriyah.

Pengunjung tidak hanya orang-orang yang ingin berlibur, tetapi juga para peziarah. Pada hari baik bulan baik akan semakin ramai dikunjungi oleh para “Pendoa”, terutama para peziarah pengikut Tarekat Syattariah dari aerah-daerah di Sumatera Barat.

(26)

7. Pesta Budaya Tabuik

Pesta Budaya Tabuk ini diadakan pada minggu awal bulan Muharram. Tabuik merupakan acara paling puncak dari ritual Tabuik Pariaman. Acara perkabungan arak-arakan tabuik ini diadakan tiap tahunnya pada awal Muharam di kalender Hijriah untuk memperingati wafatnya Husein dalam perang Karbala sekitar tahun 680 Masehi.

Tabuik merupakan istilah untuk usungan jenazah yang dibawa selama prosesi upacara. Walaupun awal mulanya merupakan upacara syi’ah, akan tetapi penduduk terbanyak di Kota Pariaman dan daerah lain yang melakukan upacara serupa, kebanyakan penganut Sunni.

Gambar 3.19 Pesta Budaya tabuik

(27)

8. Mariam Kuno

Meriam Kuno ini termasuk kedalam jenis wisata sejarah yang berlokasi di Kampuang Pondok Kecamatan Pariaman Tengah.

Gambar 3.21 Meriam Kuno

9. Mesjid Tua

Salah satu mesjid tua di Kota Pariaman adalah Surau Pasa atau Mesjid Raya Kota Pariaman. Mesjid ini berlokasi di kelurahan Kampung Perak. Mesjid ini telah menjadi cagar budaya yang dilindungai pemerintah. Mesjid ini awalnya berdiri pada tahun 1860 M dan disebut dengan Surau Anjung. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang beribadah di Surau Anjuang, tahun 1979 dibangun Surau Pasa disebelahnya. Adapun sosok dibalik pembangunan surau tersebut sekaligus ulama pengembang ajaran islam pada saat itu adalah Syech M. Jamil.

(28)

10.Rumah Gadang Moh. Shaleh

Rumah Gadang Moh. Shaleh terdapat di dekat pasar Pariaman berdiri tahun 1889 Masehi, rumah gadang bergaya Kajang Aceh ini masih tampak kokoh sampai hari ini. Tiang-tiangnya yang panjang, langkannya yang tinggi, serta tungkapnya yangberlapis menghasilkan keunikan tersendiri.

Rumah Gadang Moh. Shaleh ini termasuk jenis wisata budaya yang berlokasi di Kampung Perak Kecamatan Pariaman Tengah.

Gambar 3.23

(29)

11. Hutan Kota

Hutan Kota (5,9 ha), terletak di Pariaman Tengah (ditetapkan dengan SK

Walikota No.441/KEP/WAKO-2006 tanggal 8 Nopember 2008 yang

terletak di kawasan pantai “Pantai Kata”.

Gambar 3.24 Hutan Kota

a. Vegetasi dan Flora Hutan Kota

Dari hasil survey yang telah dilakukan ditemukan 52 Jenis tumbuhan di

lokasi. Jumlah individu terbanyak adalah kelapa dan pisang. Tanaman

buah-buah cukup beragam seperti manggis, mangga dan jambu biji

(Tabel 4.6). Fakta ini menambah nilai positif dalam pengembangan

hutan kota sebagai daerah pelestarian satwa seperti burung.

Konservasi flora dan faunanya serta keunikan alam terus ditingkatkan

untuk melindungi keanekaragaman plasma nutfah, jenis spesies dan

(30)

Jenis - Jenis Tumbuhan yang Ditemukan

di Dusun Sikapak Timur Desa Padang Kunik Kota Pariaman

No Jenis Tumbuhan Nama Lokal Habit Kelimpahan Ket

(31)

46 Tectona grandis Jati Pohon + Bd

dapat dilahat pada Tabel 4.7. Jenis fauna di yang ditemukan dapat

diklasifikasikan dalam tiga kelompok yaitu Amphibia, Reptil dan

Burung. Pada kelompok Amphibia yang terbanyak individu yang

ditemukan adalah dari Koncek Hijau (Rana erythraea ) dan juga

banyak ditemukan jenis lain dari kelompok Amphibia. Banyaknya

jenis kelompok ini menunjukkan bahwa daerah Calon Hutan Kota

dapat dikembangkan ke dalam bentuk Ranario (Kebun

pemeliharaan hewan dari kelompok Amphibia).

Burung juga di temukan di rawa-rawa, rumput-rumput. Pada calon

Hutan Kota yang masih memiliki bermacam-macam tipe habitat

yang cocok bagi jenis-jenis burung tertentu dan sebagian burung

yang teramati yang tercantum pada Tabel 3.26.

Tabel 3.26

Jenis - Jenis Fauna yang Ditemukan

di Dusun Sikapak Timur Desa Padang Kunik Kota Pariaman

No. Nama lokal Nama ilmiah Habitat Keterangan

Amphibia

1 Koncek sawah Fejervarya cancrivora sawah ++

(32)

No. Nama lokal Nama ilmiah Habitat Keterangan

3 Koncek kasek Bufo melanostictus Sawah, perumahan +

4 Koncek kasek Bufo asper sungai +

Reptilia

1 Bingkaruang Eutropis multifasciata Semak, rumput +++

2 Biawak/Gadabah Varanus salvator Sungai kecil +

3 Cicak kubin Draco sumatranus Pohon +

4 Ula sawah Ptyas sp. rawa ++

Burung

1 Laying-layang api Hirundo rustica Sawah, pemukiman, pinggir hutan 2 Ayam rumah Gallus demosticus Pemukiman

penduduk pelihara 3 Walet sapi Collocalia esculenta Pemukiman

4 Kareo padi Amaurornis phoenicurus Rawa, semak

5 Kuntul kerbau Bubulcus ibis sawah

6 Merbah cerucuk Pycnonotus goiavier Sawah,pinggir hutan 7 Cucak kuricang Pycnonotus atriceps Pinggir hutan 8 Bondol tunggir

putih Lonchura striata pemukiman Sawah,

9 Bondol haji Lonchura maja sawah

10 Bondol peking Lonchura punculata sawah 11 Itik rumah Anas domesticus Sawah,pemukima

n pelihara

12 Terkukur biasa Streptopelia chinensis Sawah, pinggir

hutan Ada yang di pelihara

13 Kuntul kerbau Bubulcus ibis sawah

14 Merbah cerucuk Pycnonotus goiavier Sawah,pinggir hutan 15 Cucak kuricang Pycnonotus atriceps Pinggir hutan 16 Bondol tunggir

putih Lonchura striata pemukiman Sawah,

17 Bondol haji Lonchura maja sawah

18 Bondol peking Lonchura punculata sawah 19 Itik rumah Anas domesticus Sawah,pemukima

n pelihara

16 Terkukur biasa Streptopelia chinensis Sawah, pinggir

hutan Ada yang di pelihara

17 Toing emas Gracula religiosa pelihara

(33)

3. Potensi Objek Wisata Kecamatan Pariaman Timur

Potensi objek wisata yang ada di Kecamatan Pariaman Timur yaitu jenis wisata alam dan wisata sejarah :

1. Benteng Jepang Santok

Benteng Jepang Santok ini adalah jenis wisata sejarah yang terdapat di Air Santok Kecamatan Pariaman Timur.

2. Benteng Santok II

3. Benteng Jepang Santok ini adalah jenis wisata sejarah yang terdapat di

Air Santok I Kecamatan Pariaman Timur.

4. Guci Badano

(34)

Gambar 3.25 Guci Badano

4. Potensi Objek Wisata Kecamatan Pariaman Utara

Potensi objek wisata yang ada di Kecamatan Pariaman Utara yaitu jenis wisata alam dan wisata sejarah :

1. Pantai Teluk Belibis

Pantai Teluk Belibis ini termasuk jenis wisata alam yang terdapat di Desa Padang Birik-birik Kecamatan Pariaman Utara.Kalau tempat yang satu ini masih belum banyak dikenal oleh masyarakat umumnya. Tapi tak ada salahnya mencoba lokasi Pantai yang terletak di Desa Padang Birik-Birik Kecamatan Pariaman Utara ini.Lokasinya kira-kira 6 kilometer dari pusat kota. Disini selain pantainya berpasir putih juga terdapat hutan bakau yang masih asri.

Gambar 3.25 Pantai Teluk Belibis

(35)

Talao Manggung ini termasuk jenis wisata alam yang terdapat di Desa Manggung Kecamatan Pariaman Utara.

Lokasi wisata ini bisa dibilang baru diminati belakangan ini karena baru selesainya renovasi sejumlah sarananya. Disini, anda bisa menikmati

sunset atau memancing sambil menikmati jagung bakar dan kuliner

khas Pariaman lainnya.

Gambar 3.26 Pantai Talao Manggung

3. Pulau Kasiak

Pulau Kasiak adalah kawasan konservasi penyu secara alami milik pemerintah kota. Pulau kasiak memiliki luas 3,94 Ha, ditumbuhi pohon kelapa, pohon sukun, pepaya dan tumbuhan lainnya.

Pemerintah kota beberapa kali bersama mahasiswa pecinta terumbu karang melakukan penanaman terumbu karang di pulau ini. Memiliki

under water yang sangat indah hanya dikedalaman 10-30 meter. Pulau

(36)

Gambar 3.27 Kondisi Pulau Kasiak

4. Penangkaran Penyu

Penangkaran penyu termasuk jenis wisata minat khusus. Penangkaran penyu ini berada di Desa Apar, Kecamatan Pariaman Utara.

Gambar 3.29

(37)

Gambar 3.30 Penangkaran Penyu

(38)

Tabel 3.27

Jumlah Potensi Objek Wisata menurut Kecamatan

No. Kecamatan Objek Wisata Jenis Wisata Lokasi

1 Pariaman Tengah Pantai Gandoriah Wisata Alam Kel. Pasir

Pantai Cermin Wisata Alam Kel. Karan Au

2 Pariaman Selatan Pantai Sunur Wisata Alam Desa Sunur

Paantai Kata Wisata Alam Desa Taluak

Pulau Ujung Wisata Alam Pulau Ujung

Surfing Wisata Alam Desa Taluak

Mesjid Tua Kuraitaji Wisata Sejarah Desa Balai Kuraitaji

3 Pariaman Timur Benteng Jepang Santok Wisata Sejarah Air Santok

Benteng Santok II Wisata Sejarah Air Santok I

Guci Badano Wisata Sejarah Bungo Tanjung

3 Pariaman Utara Pantai Teluk Belibis Wisata Alam Desa Padang Birik-birik

Talao Manggung Wisata Alam Desa Manggung

Pulau Kasiak Wisata Alam Pulau Kasiak

Panangkaran Penyu W. Minat Khusus Desa Apar

Sumber : Buku Statistik 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pariaman, Tahun 2016

(39)

Tabel 3.28

Jumlah Objek Wisata Alam di Kota Pariaman

No. Objek Wisata Alam Lokasi

Desa Kecamatan

1 Pantai Gandoriah Kelurahan Pasir Pariaman Tengah

2 Pantai Cermin Kelurahan Karan Aur Pariaman Tengah

3 Pantai Sunur Desa Sunur Pariaman Selatan

4 Pantai Kata Desa Taluak Pariaman Selatan

5 Pantai Teluk Belibis Desa Padang Birik-birik Pariaman Utara

6 Pulau Angso Duo Pulau Angso Duo Pariaman Tengah

7 Pulau Tangah Pulau Tangah Pariaman Tengah

8 Pulau Ujung Pulau Ujung Pariaman Selatan

9 Pulau Kasiak Pulau Kasiak Pariaman Utara

10 Talao Pauh Desa Pauh Pariaman Pariaman Tengah

11 Talao Manggung Desa Manggung Pariaman Utara

Sumber : Buku Statistik 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pariaman, Tahun 2016

Tabel 3.29

Jumlah Objek Wisata Sejarah di Kota Pariaman

No. Objek Wisata Sejarah Lokasi

Desa Kecamatan

1 Guci Badano Sei. Rotan Pariaman Selatan

2 Mesjid Tua Kuraitaji Balai Kuraitaji Pariaman Selatan

3 Benteng Pertahanan Jepang Tungka Utara Pariaman Utara

4 Kuburan Panjang P. Angso Duo Pariaman Tengah

5 Mariam Kuno Kp. Pondok Pariaman Tengah

6 Mesjid Tua Kp. Perek Pariaman Tengah

7 Benteng Jepang Santok I Air Santok Pariaman Timur

8 Benteng Santok II Air Santok Pariaman Timur

Sumber : Buku Statistik 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pariaman, Tahun 2016

Tabel 3.30

Jumlah Objek Wisata Budaya di Kota Pariaman

(40)

Desa Kecamatan

1 Pesta Budaya Tabuik Kelurahan Pasir Pariaman Tengah

2

Rumah Gadang Moh.

Shaleh Kp. Perak Pariaman Tengah

Sumber : Buku Statistik 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pariaman, Tahun 2016

Tabel 3.31

Objek Wisata Minat Khusus di Kota Pariaman

No. Objek Wisata Minat Khusus Lokasi

Desa Kecamatan

1 Penangkaran Penyu Desa Apar Pariaman Timur

Sumber : Buku Statistik 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pariaman, Tahun 2016

2.8 Profil Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Kota Pariaman selama 5 (lima) tahun terakhir yaitu tahun 2010 sampai tahun 2014 mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 8,72 persen, angka ini diperoleh dari besarnya kenaikan jumlah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku yang sebesar3.022 miliar rupiah pada tahun 2013 menjadi 3.401 miliyar rupiah pada tahun 2014.

Perekonomian Kota Pariaman pada tahun 2013 ini masih didominasai oleh 5 sektor utama sebagai penghasil nilai tambah terbesar terhadap PDRB Kota Pariaman 5 sektor tersebut adalah sektor Pertanian,Kehutanan dan Perikanan SektorPerdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor, Sektor Konstruksi, Sektor Transportasi dan Pergudangan, dan Sektor Administrasi Pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib.

(41)

Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 0,04 persen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.6

Produk Domestik Regional Bruto Kota Pariaman Atas Harga Berlaku Tahun 2010 – 2014

No Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 2014

7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor

(42)

Gambar

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Kota Pariaman 5 (Lima ) Tahun Terakhir
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2014
Tabel 2.3 Kondisi Topografi Kota Pariaman
Tabel. 2.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data yang di peroleh melalui studi pustaka dan studi lapangan di nalisis dan diidentifikasi untuk di jadikan sebagai acuan dalam menciptakan karya seni berupa batik dan

peradangan. Bila proses radang disebabkan oleh kuman piogenik akan terbentuk pus/nanah sehingga terjadilah empiema/piotoraks. Bila proses ini mengenai pembuluh darah sekitar

running dari 4 penelitian model fisik baik data dari nilai koefisien kekasaran hasil eksperimen maupun hasil estimasi menunjukkan jika nilai Fr&gt;1 pada kondisi aliran

Penelitian mengenai “Pola Pengobatan Demam Berdarah Dengue Pada Pasien Anak di Intalasi Rawat Inap RSUD Sleman Yogyakarta periode 2016” obat yang paling banyak

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat melaksanakan Tugas Akhir dan menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas

Pengujian yang telah dilakukan dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4.4 Dengan mengetahui berat output cacahan dan waktu yang diperlukan untuk mencacah dapat

Pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP adalah bahan plastik terbaik terutama untuk