• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - OJA RESPATI BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA - OJA RESPATI BAB II"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Komik Matematika

(2)

Sudjana dan Rivai (2005), media pembelajaran sebagai alat bantu pengajaran. Ada beberapa jenis media pembelajaran yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran.

1. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar.

2. Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solidmodel), model penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama dan lain-lain.

3. Media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP dan lain-lain.

4. Media lingkungan hidup sebagai media pengajaran.

Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah komik. Menurut Sudjana dan Rivai (2005), komik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat, dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca. Menurut Rohani komik adalah suatu bentuk berita bergambar, terdiri atas berbagai situasi, cerita bersambung, kadang bersifat humor. Perwatakan lain dari komik adalah harus dikenal agar kekuatan medium bisa dihayati.

(3)

membantu peserta didik menemukan komik yang baik (edukatif) dan bermanfaat, juga mengajar mereka untuk memilih buku komik yang baik, sehingga kita yakin dapat menerima bacaan komik bagi peserta didik, sesuai dengan taraf berfikirnya. Di pihak lain guru harus menolong mereka menuju cakrawala yang lebih luas akan minat serta apresiasinya. Unsur-unsur komik menurut Rohani (1997) adalah sebagai berikut:

a. Sederhana, langsung, aksi-aksi yang cepat dan menggambarkan peristiwa- peristiwa yang mengandung bahaya.

b. Berisi humor , menggunakan bahasa percakapan. c. Perhatikan kepada kriminalitas, kekuatan, keampuhan.

d. Adanya kecenderungan manusiawi yang universal terhadap pemujaan pahlawan.

Jadi, yang dimaksud dengan komik matematika adalah media pembelajaran berupa bacaan matematika yang berbentuk kartun, terdiri atas berbagai situasi dan kadang bersifat humor

Peranan pokok dari buku komik dalam pengajaran adalah kemampuannya dalam menciptakan minat para siswa. Penggunaan komik dalam pengajaran sebaiknya dipandu dengan metode mengajar, sehingga komik akan dapat menjadi media pengajaran yang efektif.

B. Metode Diskusi

(4)

(kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas sesuatu masalah. Hasibuan dan Moejiono mengatakan bahwa metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.

Pekerjaan pokok dalam memepersiapkan kelompok diskusi adalah memastikan bahwa tiap anggota kelompok berpartisipasi. Salah satu cara yang bagus untuk membuat setiap anggota tim berpartisipasi adalah dengan membuat supaya tiap orang menuliskan sebuah opini atau gagasan sebelum mulai diskusi. Dan untuk partisipasi lebih besar, tugas pokok lainnya dalam mempersiapkan sebuah kelompok diskusi adalah fokus. Tak ada yang lebih buruk dari sebuah diskusi tanpa tujuan (Slavin, 2008).

Metode diskusi bisa dilaksanakan kapan saja, asal ada kejelasan bahan yang akan didiskusikan. Kejelasan dari tujuan yang akan dicapai melalui metode ini dan dukungan penunjang agar diskusi dapat dilaksanakan.

(5)

setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan bahan pelajarannya masing-masing; (3) dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara berfikir dan sikap ilmiah; (4) dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi diharapkan para siswa dapat memperoleh kepercayaan akan (kemampuan) diri sendiri; (5) dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis para siswa.

Metode diskusi juga mempunyai kekurangan diantaranya adalah sukar/tidak mudah menemukan topik diskusi, waktu yang digunakan banyak, dan tidak semua siswa berani mengemukakan pendapat (Sudaryo dkk, 1991)

Menurut Sanjaya (2010) langkah-langkah melaksanakan metode diskusi agar berhasil dengan efektif:

1) Langkah persiapan

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi diantaranya: a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai, baik tujuan yang bersifat umum

maupun tujuan khusus. Tujuan yang ingin dicapai mesti dipahami oleh setiap siswa sebagai peserta diskusi. Tujuan yang jelas dapat dijadikan sebagai kontol dalam pelaksanaan.

b) Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

(6)

d) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan tim perumus, manakala diperlukan.

2) Pelaksanaan diskusi

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah: a) Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi

kelancaran diskusi.

b) Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.

c) Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memperhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagian.

d) Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.

e) Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.

3) Menutup diskusi

(7)

a) Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai hasil diskusi.

b) Me-riview jalannya diskkusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik perbaikan selanjutnya.

Jadi, komik matematika dalam metode diskusi adalah media yang dalam pembelajarannya menggunakan metode diskusi.

C. Minat Belajar Matematika

Menurut Slameto (2003), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivatas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Winkel (1986) mengatakan minat adalah kecenderungan yang aga menetap untuk merasa tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa senang dalam bidang-bidang itu.

Hilgard memberi rumusan tentang minat adalah sebagai berikut: “ Interest is persistring tendency to pay attention to and enjoy some activity or

content”. Minat adalah kecenderungan yang tetap memperhatikan dan

memegang beberapa kegiatan. Minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan. Jadi minat adalah suatu rasa senang atau tertarik terhadap hal-hal tertentu yang tidak timbul karena adanya paksaan, tapi minat timbul dari kesadaran dirinya sendiri tanpa unsur paksaan dari luar.

(8)

dengan sebaik-baiknya, Karena tidak ada daya tarik baginya. Siswa akan segan belajar dan tidak akan memperoleh kepuasan dari pelajaran tersebut.

Bahan pelajaran dan sikap guru turut mempengaruhi minat belajar siswa. Sikap guru yang diperlihatkan kepada siswa ketika mengajar mempunyai peranan penting dalam membangkitkan minat siswa dalam belajar. Demikian juga dengan bahan pelajaran dapat mempengaruhi minat siswa. Bahan pelajaran yang disajikan dengan baik dan menarik dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Menurut Sardiman (2006) untuk membangkitkan minat dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:

a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.

b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau. c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik. d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.

Menurut Safari (2005), definisi oprasional: minat belajar adalah skor siswa yang diperoleh dari tes minat belajar yang mengukur indikator: (1) kesukacitaan, (2) ketertarikan, (3) perhatian, dan (4) keterlibatan. Menurut uraian di atas dapat disimpulkan bahwa indikator minat tersebut didefinisikan sebagai berikut:

(9)

2. Ketertarikan, yaitu kesegeraan siswa dalam mengumpulkan tugas dan mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru.

3. Perhatian, yaitu memperhatikan penjelasan guru, konsentrasi siswa dalam belajar.

4. Keterlibatan, yaitu aktif dalam pelajaran matematika, aktif berdiskusi dengan kelompoknya.

D. Prestasi Belajar Matematika 1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa yang meliputi berbagai kemampuan intelektual seperti faktor kognitif setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi, prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas, adapun belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu perubahan tingkah laku. Dengan demikian, prestasi belajar adalah hasil yang diperolah berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Hamdani, (2011)

(10)

belajar mengajar disebut prestasi belajar. Keberhasilan seseorang dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai setiap bidang mata pelajaran setelah mengalami proses belajar mengajar dan setelah diadakan evaluasi. Hasil evaluasi dapat memperlihatkan tinggi-rendahnya prestasi belajar siswa.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern) (Hamdani)(2011).

1) Faktor internal (dari dalam siswa) a) Kecerdasan (inteligensi)

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi-rendahnya inteligensi yang normal selalu menunjukan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak lainnya sehingga anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Faktor inteligensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar-mengajar.

(11)

menyesuaikan diri dengan cara yang tepat. Sebenarnya inteligensi bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan inteligensi manusia lebih menonjol daripada peran organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan “menera pengontrol” hampir seluruh aktivitas manusia. Tingkat kecerdasan atau inteligensi (IQ) siswa tidak dapat diragukan lagi sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

b) Faktor Jasmaniah/faktor fisiologis

Kondisi jasmaniah atau fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Faktor jasmaniah meliputi pancaindra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya ketika mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna.

c) Sikap

(12)

kesulitan belajar siswa. Sikap terhadap ilmu pengetahuan yang bersifat conversing tidak menimbulkan kesulitan belajar tapi prestasi yang dicapai siswa kurang memuaskan.

d) Minat

Minat erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang dapat dikatakan minat itu terjadi karena perasaan senang pada sesuatu. Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap pembelajaran jika menyukai mata pelajaran, siswa akan belajar dengan senang hati tanpa rasa beban.

e) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensi yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Kemudian bakat dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan pelatihan.

f) Motivasi

(13)

dari dalam diri dengan cara memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita-cita. Faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar.

2) Faktor Eksternal (dari luar siswa)

Faktor yang terdiri atas dua macam faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial. Syah (2010)

a) Lingkungan sosial

Lingkungan sosial seperti para guru, para tenaga kependidikan dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar. Lingkungan siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang serba kekurangan dan anak-anak penganggur.

b) Lingkungan Nonsosial

(14)

belajar yang selama ini sering dipercaya berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa tidak perlu dihiraukan. Bukan waktu yang penting dalam belajar melainkan kesiapan sistem memori siswa dalam menyerap, mengelola, dan menyimpulkan item-item informasi dan pengetahuan yang dipelajari.

Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan usaha dalam waktu tertentu pada saat belajar berdasarkan penelitian melalui tes yang berupa angka maupun perbuatan kearah yang lebih baik.

E. Materi Pelajaran

Materi pelajaran yang diteliti adalah segi empat. Ada beberapa macam bangun datar segi empat, iantaranya adalah:

1. Persegi Panjang

a. Pengertian persegi panjang

Persegi panjang adalah bangun datar segi empat yang memiliki dua pasang sisi sejajar dan memiliki empat sudut siku-siku.

b. Sifat—sifat persegi panjang

• Mempunyai empat sisi, dengan sepasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

(15)

• Kedua diagonalnya sama panjang dan berpotongan membagi dua

sama besar.

• Dapat menempati bingkainya dengan empat cara. c. Luas persegi panjang

2. Persegi

a. Pengertian persegi

Persegi adalah bangun segi empat yang memiliki empat sisi sama panjang dan empat sudutnya siku-siku.

b. Sifat – sifat persegi

• Semua sifat persegi panjang merupakan sifat persegi. • Semua sisi persegi adalah sama panjang.

• Sudut-sudut suatu persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.

• Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan sama panjang membentuk sudut siku-siku.

c. Luas persegi 3. Jajargenjang

a. Pengertian jajargenjang

(16)

b. Sifat – sifat jajargenjang

• Sisi-sisi yang berhadapan pada setiap jajargenjangsama panjang dan sejajar

• Sudut-sudut yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama besar • Jumlah pasang sudut yang saling berdekatan pada setiap

jajargenjang adalah 1800.

• Pada setiap jajargenjang kedua diagonalnyasaling membagi dua sama panjang.

c. Luas jajargenjang 4. Trapesium

a. Pengertian trapesium

Trapesium adalah bangun segi empt yang mempunyai tepat sepasang sisi yang berhadapan sejajar.

b. Jenis- jenis trapesium 1. Trapesium sembarang

Trapesium sembarang adalah trapesiumyang keepat sisinya tidak sama panjang.

2. Trapesium sama kaki

(17)

3. Trapesium siku-siku

Trapesium siku-siku adalah trapezium yang salah satu sudutnya merupakan sudut siku-siku (900).

c. Luas trapesium F. Kerangka Pikir

Dalam menumbuhkan minat belajar yang baik, maka diperlukan suatu media pembelajaran dan metode pembelajaran yang tepat.

Dalam penelitian ini digunakan media pembelajaran berupa komik matematika dan metode pembelajaran yaitu diskusi.

Komik matematika sebagai media pembelajaran merupakan media yang menarik untuk digunakan karena komik merupakan bentuk bacaan dimana peserta didik membacanya tanpa harus merasa dibujuk. Tampilan komik yang menarik dan dialog yang terkadang jenaka akan membuat siswa tertarik untuk membaca sekaligus mempelajarinya. Peranan pokok dari buku komik dalam pengajaran adalah kemampuannya dalam menciptakan minat para siswa. Sehingga dalam proses pengajaran siswa akan merasa senang tanpa harus merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti pelajaran matematika.

(18)

dari pengalaman sendiri maupun dari pelajaran sekolah dan juga mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut.

Adanya media dan metode pembelajaran yang digunakan akan menumbuhkan minat belajar siswa. Minat adalah salah satu kunci utama untuk memperlancar dan memberikan semangat siswa dalam mempelajari sesuatu. Dengan menumbuhkan minat dalam diri siswa, guru akan lebih mudah dalam memberikan penjelasan keada siswa mengenai apa yang sedang dipelajari, sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat karena minat adalah salah satu faktor untuk meningkatkan prestasi belajar.

G. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir yang telah dirumuskan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Dari tahapan proses fabrikasi transistor bipolar tersebut, maka dituliskan kembali tahapan proses tersebut ke dalam step proses fabrikasi pada Ligament flow editor, seperti

SMA Al- Ulum Medan adalah sekolah swasta yang memberikan pendidikan bagi masyarakat umum, di bawah naungan Yayasan Pembangunan dan Pendidikan Al-Djihad.. Seperti sekolah

Untuk membuat link ke bagian tertentu document lain anda bisa gunakan anchor name di document yang menjadi tujuan

Di dalam penelitan (Hidayanti, 2008), Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kecerdasan emosional dan stres kerja terhadap kinerja karyawan, maka di kerangka

Sedangkan jika diberikan dalam bentuk HLS (diekstrak), tidak ada perbedaan pengaruh terhadap hasil biomassa di antara keempat bahan yang digunakan, meskipun demikian

Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan serta informasi dan sebagai alat studi banding untuk penelaahan lebih lanjut

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui umur simpan dan kelayakan bisnis biskuit MP- ASI berbasis tepung komposit (tepung gandum dan gembili) dengan penambahan protein

sahnya jual beli telah terpenuhi, untuk menjual kepada Pihak Kedua, yang --- berjanji dan mengikat diri untuk membeli dari Pihak Pertama: --- Sebidang tanah Hak Guna Bangunan Nomor