• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis perbedaan perilaku pengguna kendaraan bermotor terhadap konsumsi BBM antara sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM : studi kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis perbedaan perilaku pengguna kendaraan bermotor terhadap konsumsi BBM antara sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM : studi kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

HIRONIMUS HANGGUR KABUT O12214108

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

D engan Sedikit Bantuan D oa, Tuhan Pasti Akan Selalu M enyertai

D an M embimbing L angkah H idup Kita”

(Penulis)

Skripsi Ini Dipersembahkan Untuk:

v

Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus

v

Bunda Maria, Pelindung dan Penolongku

v

Kedua Orang Tua Dan Kedua Saudaraku Yang

(5)

v

(6)

vi

SESUDAH KENAIKAN HARGA BBM” Studi Kasus Pada Universitas Sanata Dharma

Di Mrican, Yogyakarta

Hironimus Hanggur Kabut Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan perilaku konsumen terhadap konsumsiBBM antara sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM dan juga, untuk mengetahui apakah ada perbedaan perilaku antara konsumen yang berasal dari kelompok berpendapatan menengah atas dan konsumen yang berasal dari kelompok berpendapatan menengah bawah, khususnya sesudah terjadi kenaikan harga BBM.

Tehnik analisis data yang digunakan adalah menggunakan tehnik analisis uji beda mean (paired data). Secara keseluruhan penelitian ini menggunakan 60 orang responden. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metoda wawancara dan kuisioner yang dibagikan langsung kepada mahasiswa fakultas ekonomi universitas sanata dharma. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik “ Accidental Sampling”.

(7)

vii

AFTER THE INCREASE OF FUEL PRICE’ A case Study at Sanata Dharma University

Yogyakarta

Hironimus Hanggur Kabut Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The purposes of this research were to know whether there were different behaviors of consumers toward premium consumption before and after the increase of fuel price and to find whether there were different behaviors among the consumers of upper- middle income class and the consumers of lower-middleincome class, especially after the increase of fuel price.

The data analysis technique used was difference between mean analysis (paired data). This research employed 60 respondents. The data collection tools were interviews and questionnaire given directly to the student of economics faculty of Sanata Dharma University. The sample technique used was accidental sampling.

(8)

viii

telah melimpahkan kasih dan rahmatnya sejak awal sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyusun skripsi ini dengan judul “Analisis perbedaan perilaku pengguna kendaraan bermotor terhadap konsumsi BBM antara sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma di Mrican Yogyakarta”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Drs. Alex Kahu Lantum, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

2. Drs. G Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen 3. Dra. B.R. Diah Utari, M.Si. selaku dosen pembimbing I yang telah

(9)

ix

penyusunan skripsi ini dari awal. Semoga Tuhan membalas segala budi baik yang telah Bapak berikan selama ini.

5. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, yang telah mengijinkan penulis mengadakan penelitian pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan juga telah me mbantu penulis selama proses penelitian di jalankan. 6. Yang tercinta kedua orang tua saya , Bapak Thobias Kabut dan Ibu

Maria Ngamal yang telah bersusah payah membesarkan, mendidik, membimbing, dan membiayai saya hingga dapat menyelesaikan jenjang perguruan tinggi ini. Juga untuk Ma Wak yang tersayang. Terimakasih atas semua yang telah diberikan: dukungan moril dan materi, perhatian dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini. Semoga Tuhan selalu memberkati setiap usaha yang kalian lakukan dan kami selalu mencintai kalian.

7. Untuk kedua saudara saya Eno dan Cici, terus berusaha untuk menyelesaikan kuliah kalian dengan baik.

(10)

x

10.Untuk teman-teman saya Gonzalas, Frans de sales, Cosmos, Vindi semoga suksek selalu.

11.Keluarga Om Anselmus Alaman, terima kasih atas segala yang telah diberikan selama ini.

12.Special one Yosefina Yasinta Jeharut yang telah memberikan segalanya untukku. I love you.

13.Untuk Amang Gode, terima kasih atas bantuannya yang berharga. Penulis menyadari sepenuhnya atas segala kekurangan dan kelemahan yang ada dalam skripsi ini, oleh sebab itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat positif demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, November 2007

(11)

xi

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen……. 9

F. Permintaan………. 12

(12)

xii

D. Alat Pengump ulan Data……….. 18

E. Populasi Dan Sampel……….. 19

F. Definisi Operasional……… 20

G. Analisai Data……….. 21

BAB IV GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA A. Sejarah Berdirinya………. 26

B. Jurusan Dan Program Studi……… 30

C. Fasilitas Penunjang……… 31

D. Pusat Pengembangan………. 32

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian………. 33

B. Pembahasan……….. 50

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. Kesimpulan……….. 55

B. Saran……… 56

C. Keterbatasan Penelitian……… 56 DAFTAR PUSTAKA

(13)
(14)

xiv

Gambar II.2 Diagram Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

(15)

1 A. Latar Belakang Masalah

Sejak dahulu energi adalah bagian yang penting dalam kehidupan manusia. Energi sangat membantu manusia dalam menyelesaikan berbagai aktivitasnya sehari-hari. Setelah revolusi industri dicetuskan tahun 1800-an, makin jelaslah bahwa energi berperan besar dalam aktivitas manusia. Sejak revolusi industri aktivitas manusia tidak dapat lepas dari apa yang kita sebut mesin. Mesin membantu manusia hampir di segala jenis aktivitas, sehingga mau tidak mau manusia harus juga memenuhi kebutuhan lain yang tidak kalah pentingnya yaitu bahan bakar, karena bahan bakar dibutuhkan untuk menggerakan mesin.

Dalam perkembangan selanjutnya ketergantungan manusia pada mesin dan bahan bakar tidak terbantahkan. Manusia sudah tidak dapat hidup tanpa bahan bakar. Bahkan kebutuhan manusia akan bahan bakar dapat dikatakan seperti kebutuhan pokok. Karena demikian besar ketergantunganya, saat ini ketersediaan bahan bakar, khususnya minyak bumi menjadi hal yang sangat penting.

(16)

Hal ini berdampak secara luas , tidak terkecuali di negara kita.

Pada saat negara kita berjuang untuk pulih dari krisis ekonomi, tidak stabilnya harga minyak dunia makin menambah berat kehidupan ekonomi. Berbagai aspek kehidupan lainya juga terpengaruh seperti naiknya biaya transportasi, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Hal ini memunculkan berbagai reaksi dari berbagai kalangan, mulai dari pemerintah, industri, maupun masyarakat pada umumnya.

Dari pihak pemerintah misalnya, berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi naiknya harga minyak seperti, mengupayakan pemakaian batu bara dan gas secara lebih luas. Selain itu pemerintah juga terus mengupayakan pengembangan bahan bakar alternatif seperti, minyak jarak, alkohol, dan lain-lain. Demikian juga dipihak industri. Tidak sedikit yang mengganti energi penggerak utama dari bahan bakar minyak ke bahan bakar gas.

Sedangkan dari pihak masyarakat muncul berbagai perilaku, akibat dari reaksi masyarakat atas kenaikan harga bahan bakar minyak seperti, mulai di gunakannya batu bara dan gas untuk menggantikan bahan bakar minyak. Yang tidak kalah menariknya adalah munculnya berbagai perilaku di masyarakat akibat dari kenaikan biaya transportasi. Misalnya, mulai digalakkanya lagi penggunaan sepeda sebagai alat transportasi, atau makin meningkatnya pengguna angkutan umum di dalam kota dan lain sebagainya.

(17)

B. Rumusan Masalah

Penelitian ilmiah harus memuat rumusan masalah. Masalah yang ada adalah masalah yang akan dipecahkan dalam pembahasan pada penelitian ini. Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah ada perbedaan perilaku pengguna kendaraan bermotor terhadap

konsumsi BBM, antara sebelum dan sesudah terjadi kenaikan harga BBM? 2. Apakah ada perbedaan perilaku pengguna kendaraan bermotor terhadap

konsumsi BBM antara konsumen yang berasal dari kelompok berpendapatan menengah atas dengan konsumen yang berasal dari kelompok yang berpendapatan menengah bawah, khusus sesudah terjadi kenaikan harga BBM?

C. Batasan Masalah

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang untuk menggunakan kendaraan bermotor antara lain lingkungan, tingkat pendapatan, kebutuhan, prestise, dan lain- lain. Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup permasalahan hanya pada pengaruh kenaikan harga bahan bakar terhadap perilaku penggunaan kendaraan bermotor khususnya sepeda motor. Dalam arti faktor pendapatan (uang saku) dianggap tetap.

D. Tujuan penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(18)

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan perilaku terhadap konsumsi BBM antara konsumen yang berasal dari kelompok berpendapatan menengah atas dengan konsumen yang berasal dari kelompok yang berpendapatan menengah bawah, sesudah terjadi kenaikan harga BBM. E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat untuk berbagai pihak, yaitu bagi pihak universitas dan penulis.

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi pustaka universitas dan menjadi bahan referensi bagi mereka yang berkeinginan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis, yaitu sebagai wahana untuk menerapkan teori-teori yang telah didapatkan dari kuliah ke dunia kerja secara nyata.

F. Sistematika Penulisan

Agar diperoleh susunan dan bahasan yang sistematis, maka penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

(19)

BAB II : Landasan Teori

Bab ini menjelaskan dasar-dasar teori yang digunakan dalam menunjang penelitian, yang terdiri dari penjelasan mengenai pengertian dan ruanglingkup pemasaran, perilaku konsumen, faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku konnsumen, hukum permintaan, dan hipotesis penelitian.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini berisikan tentang : jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, alat pengumpul data, populasi dan sempel, definisi operasional, dan analisis data.

BAB IV : Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma

Bab ini berisi tentang gambaran umum Universitas Sanata Dharma yang menjelaskan aspek sejarah berdirinya Universitas Sanata Dharma, jurusan dan program studi, fasilitas penunjang, dan pusat pengembangan. BAB V : Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pengolahan, pembahasan, dan jawaban atas permasalahan yang telah dirumuskan.

BAB VI : Penutup

(20)

6 A. Pengertian Pemasaran

Salah satu hal yang menjadi perhatian utama dari sebuah perusahaan adalah kegiatan pemasaran, sebab berhasil tidaknya sistem pemasaran yang dijalankan akan mempengaruhi maju atau mundurnya perusahaan tersebut. Peran pemasaran penting bagi perusahaan dalam mempertahankan kela ngsungan hidup dan perkembangan, apalagi dengan semakin ketatnya tingkat persaingan yang ada di dunia bisnis saat ini.

Menurut William J. Stanton (1985:7), pemasaran adalah suatu sistem total dari dunia bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa yang baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial.

Sedangkan menurut Philip Kotler (2000:9), pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

(21)

B. Pengertian Manajemen Pemesaran

Dalam perencanaan pemesaran harus membuat keputusan sebagai target pasar, pengembangan produk, penentuan harga, saluran distrib usi, komunikasi dan promosi. Selain itu dalam mengkoordinasi dan mengelola kegiatan pemasaran agar dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan adanya manajemen pemasaran.

Pengertian manajemen pemasaran menurut Philip Kotler (2000:9) adalah proses perencanaan dan pemikiran penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi.

C. Konsep Pemasaran

Menurut Philip Kotler (2000:22), konsep pemasaran menyatakan bahwa kunc i untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan itu harus menjadi lebih efektif di bandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

Dalam konsep pemasaran diajarkan bahwa kegiatan pemasaran harus dimulai dengan usaha mengenal dan merumuskan keinginan dan kebutuhan konsumen, kemudian merumuskan suatu kombinasi dan kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi yang tepat.

(22)

kelangsungan hidup perusahaan.

Adapun unsur pokok dalam konsep pemasaran menurut Basu Swastha dan T. Hani Handoko (1997:5) adalah sebagai berikut:

1. Orientasi pada konsumen.

Langkah- langkah yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

b. Menentukan kelompok pembeli sebagai sasaran dalam penjualanya. c. Menentukan produk dan program pemasaranya untuk memenuhi

kebutuhan yang berbeda-bada dari kelompok pembeli yang dibeli sesuai sasaran.

d. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap dan perilaku konsumen.

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah mengutamakan mutu yang tinggi, harga yang murah, atau model yang menarik.

2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral

Sikap orang dan bagian dalam perusahaan harus ikut serta dalam suatu usaha yang terkoordinasi untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat diwujudkan.

3. Kepuasan konsumen

(23)

waktu jangka panjang adalah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi.

D. Model Perilaku Konsumen

Pemahaman terhadap model perilaku konsumen sangat penting untuk keberhasilan sistem pemasaran perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus meneliti hubungan antara rangsangan pemasaran dengan tanggapan kosumen yang secara sederhana ditunjukkan pada gambar berikut (Philip Kotler,2000:183):

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Bilson Simamora (2001:85-93) faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu:

(24)

1. Faktor Kebudayaan

Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh kultur, subkultur, dan kelas sosial pembeli.

a) Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan dan perilaku seseorang. Nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku orang yang tinggal di daerah tertentu, akan berbeda dengan orang lain yang berada di lingkungan yang lain pula.

b) Subkultur. Tiap kultur mempunyai subkultur yang kecil, atau kelompok orang dengan sistem nilai yang sama. Seperti kelompok kebangsaan yang bertempat tinggal pada suatu daerah akan mempunyai cita rasa dan minat etnik yang khas.

c) Kelas sosial adalah susunan yang relatif permanen dan teratur dalam suatu masyarakat yang anggotanya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang sama.

2. Faktor Sosial

Perilaku konsumen juga akan dipengaruhi pleh faktor sosial, seperti: a) Kelompok. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok

kecil.

b) Keluarga. Anggota keluarga pembeli dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli.

(25)

3. Faktor Pribadi

Keputusan seseorang untuk membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti:

a) Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.

b) Keadaan ekonomi akan sangat mempengaruhi pemilihan produk. c) Kepribadian dan konsep diri. Tiap orang mempunyai kepribadian

yang khas dan ini akan mempengaruhi perilaku pembelianya. Konsep diri telah berbaur dalam tanggapan konsumen terhadap citra mereka.

d) Usia dan tahap daur hidup. Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai usia mereka.

e) Gaya hidup. Orang dari subkltur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Seseorang menunjukan pola kehidupan yang bersangkutan yang tercermin dalam kegitan, minat dan pendapatanya.

4. Faktor Psikologis

(26)

pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh faktor psikologis yang utama yaitu motivasi, persepsi proses pembelajaran, serta kepercayaan atau sikap.

Gambar II. 2

Diagram Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen (Bilson Simamora:87)

Sebuah produk dihasilkan oleh produsen karena dibutuhkan oleh konsumen dan karena konsumen bersedia membelinya. Konsumen mau membeli produk yang mereka perlukan itu bila harganya “sesuai” dengan keinginan mereka dan bila produk tersebut berguna baginya.

(27)

a. Harga dari barang atau jasa itu b. Pendapatan konsumen

c. Harga dari barang atau jasa yang berkaitan

d. Ekspektasi konsumen yang berkaitan dengan : harga barang atau jasa, tingkat pendapatan, dan ketersediaan dari barang atau jasa itu dimasa mendatang

e. Selara konsumen

f. Banyaknya konsumen potensial g. Pengeluaran iklan

h. Attribut atau features dari produk itu

i. Fakto-faktor spesifik lain yang berkaitan dengan permintaan terhadap produk X

2. Hukum Permintaan

Dalam hukum permintaan(Sugiarto, dkk; 2002 : 38) disebutkan semakin rendah harga suatu komoditas semakin banyak jumlah komoditas tersebut yang diminta, sebalaiknya semakin tinggi harga suatu komoditas semakin sedikit komoditas tersebut diminta (ceteris paribus). Hipotesis tersebut didasarkan atas asumsi:

(28)

komoditas menyebabkan pendapatan rill para pembeli meningkat yang mendoromg konsumen yang sudah membeli komoditas tersebut untuk membeli lagi dalam jumlah yang lebih besar.

b. Bila suatu harga komoditas naik, para pembeli mencari komoditas lain yang dapat digunakan sebagai pengganti atas komoditas yang mengalami kenaikan harga. Di samping itu kenaikan harga menyebabkan pendapatan rill para pembeli berkurang. Pendapatan rill yang merosot memaksa para pembeli untuk mengurangi pembeliannya pada berbagai jenis komoditas, terutama pada komoditas yang mengalami kenaikan harga.

Berikut adalah gambar kurva permintaan. Harga

(ribuan Rp)

200 D

0 80 240 Kuantitas Gambar II.3 Kurva Permintaan

3. Perubahan Harga

Masyarakat pada umumnya ingin mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta oleh seorang konsumen.

(29)

adanya perubahan harga mempengaruhi jumlah barang yang diminta. a. Efek Substitusi

Efek substitusi terjadi karena adanya perubahan harga reletif barang-barang yang dikonsumsi konsumen sedangkan pendapatan tetap. b. Efek Pendapatan

Efek pendapatan terjadi karena adanya perubahan harga suatu barang akan menyebabkan pendapatan riil konsumen bila diukur dengan barang itu berubah, dan hal ini akan mengakibatkan jumlah barang yang diminta berubah, ceteris paribus.

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan suatu proporsi atau anggapan yang mungkin benar dan sering digunakan sebagai dasar penbuatan keputusan atau pemecahan persoalan ataupun dasar penelitian yang lebih lanjut (Supranto,2001 : 124). Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis yang merupakan dugaan sementara dan harus diuji dengan alat analisis statistik tertentu yang akan dijelaskan pada bab selanjutnya. Sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang telah disebutkan diatas, maka hipotesis yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

(30)
(31)

17

Bab ini akan menyajikan cara-cara yang akan ditempuh dalam memecahkan persoalan seperti dalam rumusan masalah. Oleh karena itu, fungsi bab ini adalah memudahkan pembaca memahami cara-cara yang dilakukan penulis untuk menjawab persoalan yang dikemukakan dalam rumusan masalah. Maka isi dari bab ini adalah jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, alat pengumpul data, defenisi operasioanal dan tehnik pengolahan data.

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode studi kasus, yaitu penelitian yang memusatkan diri pada suatu objek tertentu. Kesimpulan yang diambil dalam studi kasus ini hanya berlaku pada objek yang diteliti saja dan tidak berlaku pada kasus-kasus lain.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma di kota Yogyakarta.

2. Waktu penelitian

(32)

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang dijadikan responden. Pada penelitian ini yang akan menjadi subjek penelitian adalah para mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang memiliki kendaraan bermotor sendiri.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah variabel- variabel yang diteliti. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kenaikan harga BBM dan perilaku penggunaan kendaraan bermotor.

D. Alat Pengumpul Data

Pada penelitian ini penulis akan menggunakan beberapa metode pengumpul data, yaitu wawancara dan kuesioner.

1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan informasi dengan bertanya jawab secara langsung dengan para responden.

2. Kuesioner

(33)

E. Populasi dan Sampel 1. Populsi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek dan objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2001: 72). Populasi yang akan diambil dalam penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi pada Universitas Sanata Dharma di kota Yogyakarta. 2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam suatu penelitian. Tujuannya adalah untuk memperoleh keterangan tentang populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Accidental Sampling yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 1997: 77)..

Kriteria responden yang dipilih adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang memiliki kendaraan bermotor.

(34)

responden minimal yang harus diambil dari dari jenis penelitian komparatif, yaitu 30 responden per kelompok, sehingga totalnya adalah 60 responden (Sumanto, 1990).

F. Definisi Operasional

Di dalam definisi operasional ini penulis mencoba mendefinisikan variabel- variabel yang ada dalam pokok permasalahan, yaitu:

1. Kenaikan Harga BBM

Kenaikan harga BBM adalah kenaikan harga yang disebabkan oleh kenaikan harga produksi minyak itu sendiri maup un akibat kebijakan pemerintah misalnya pengurangan subsidi. Pengukuran kenaikan harga BBM yang digunakan adalah kenaikan harga BBM yang terakhir.

2. Perilaku Penggunaan Kendaraan Bermotor

Perilaku penggunaan kendaraan bermotor adalah perilaku yang ditunjukan seseorang dalam menggunakan kendaraan bermotor. Pengukuran perilaku penggunaan kendaraan bermotor antara lain :

a. Seberapa sering melakukan pembelian bahan bakar perminggu antara sebelum dan sesudah terjadi kenaikan harga.

b. Berapa jumlah bahan bakar yang dibeli perminggu antara sebelum dan sesudah terjadi kenaikan harga.

c. Berapa jarak rata-rata yang ditempuh perminggu antara sebelum dan sesudah kenaikan harga.

(35)

dan sesudah kenaikan harga.

e. Jumlah pembelian bahan bakar perminggu antara sebelum dan sesudah terjadi kenaikan harga BBM.

G. Analisis Data

1. Untuk menguji hipotesis pada pemasalahan pertama digunakan uji statistik yaitu differences betwen mean paired data. Adapun langkah- langkah yang dilakukan untuk mengujinya adalah sebagai berikut (Freund & Perles, 1999:341):

a. Menentukan hipotesis nihil dan hipoteis alternatifnya :

Ho : µ = 0

Ha : µ ≠ 0

µ = rata-rata dari populasi yang berbeda

b. Menentukan nilai kritis sebesar α= 5%.

c. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan Ho :

Daerah Daerah

Penolakan Ho Penerimaan Ho

th ≥ 1, 645

(36)

d. Menentukan uji statistik dengan rumus (Freund & Perles, 1999:341):

µ = rata-rata populasi

S = standar deviasi n = jumlah sampel

e. Membuat keputusan menerima atau menolak Ho.

Ho diterima jika : th < 1,645. Berarti tidak ada perbedaan yang signifikan dari perilaku penggunaan kendaraan bermotor antara

sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM.

Ho ditolak jika : th ≥ 1,645. Berarti ada perbedaan yang signifikan dari perilaku penggunaan kendaraan bermotor antara sebelum dan setelah kenaikan harga BBM.

f. Membuat kesimpulan ada atau tidak ada perbedaan yang signifikan dari perilaku penggunaan kendaraan bermotor antara sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM.

g. Melakukan analisis kritis membandingkan perilaku pengguna kendaraan bermotor antara sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM.

(37)

pendapatannya. Jika pendapatannya kurang dari Rp 1.000.000,- termasuk dalam kelompok responden menengah bawah dan jika pendapatannya mulai dari Rp 1.000.000.- keatas dimasukan dalam kelompok menengah atas.

Untuk menguji hipotesis digunakan uji statistik yaitu uji beda mean. Adapun langkah- langkah yang dilakukan untuk mengujinya adalah sebagai berikut (Freund & Perles, 1999:341):

a. Menentukan hipotesis nihil dan hipoteis alternatifnya : Ho : µ = 0

Ha : µ ≠ 0

µ = rata-rata dari populasi yang berbeda

b. Menentukan nilai kritis sebesar α= 5%.

c. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan Ho :

Daerah Daerah Penolakan Ho Penerimaan Ho

th ≥ 1,645

(38)

d. Menentukan uji statistik dengan rumus (Freund & Perles, 1999:341):

µ = rata-rata populasi

S = standar deviasi n = jumlah sampel

e. Membuat keputusan menerima atau menolak Ho.

Ho diterima jika : th < 1,645. Berarti tidak ada perbedaan yang

signifikan dari perilaku penggunaan kendaraan bermotor khususnya setelah terjadi kenaikan harga BBM, antara konsumen yang berasal dari kelompok berpenghasilan menengah atas dengan konsumen yang berasal dari kelompok menengah bawah. Ho

ditolak jika : th ≥ 1,645 . Berarti ada perbedaan yang signifikan dari perilaku penggunaan kendaraan bermotor khususnya setelah terjadi kenaikan harga BBM, antara konsumen yang berasal dari kelompok berpenghasilan menengah atas dengan konsumen yang berasal dari kelompok menengah bawah.

(39)

menengah atas dengan konsumen yang berasal dari kelompok menengah bawah.

(40)

26 1. Universitas Sanata Dharma

Universitas Sanata Dharma lahir dari kepedulian Serikat Yesus dan para relawan Katholik untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat manusia serta warisan budaya melalui penelitian, pendidikan, dan pelayanan kepada masyarakat setempat, nasional dan internasional. Dalam upaya ikut mencerdaskan bangsa, Universitas Sanata Dharma menyelenggarakan pendidikan yang memungkinkan peserta didik memadukan berbagai dimensi kemanusiaan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, seta memiliki kepribadian yang matang, integritas moral yang tinggi, kemampuan berpikir kritis dan wawasan kebangsaan yang luas.

(41)

1. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma Visi Universitas Sanata Dharma

a. Universitas terdorong untuk terus mencari, menemukan, dan mengungkapkan kebenaran sejati secara objektif dengan kebebasannya. Hal itu diakui berdasarkan pengakuan akan kebaikan hakiki dunia sebagai ciptaan Allah yang harus dipelajari, diselidiki, dan direnungkan maknanya serta dibangun dan dilestarikan demi kesejahteraan umat manusia dan kemuliaan Allah yang besar.

b. Menyadari peran penting generasi muda dalam mewujudkan masa depan bangsa Indonesia, Universitas merasa terpanggil untuk memberikan sumbangan positif kepada usaha bersama pengembangan pikiran, hati, dan kehendak kaum muda, dengan maksud membangkitkan potensi mereka untuk secara aktif dan kreatif ikut membangun masyarakat pluralistik yang adil, demokratis dan sejahtera.

(42)

Misi Universitas Sanata Dharma

a. Mengembangkan universitas yang dapat memadukan nilai intelektualitas dan humanitas.

b. Mengembangkan universitas yang menjadi hati nurani kritis masyarakat.

c. Menyelenggarakan penelitian terutama untuk menggali secara lebih kritis kebenaran manusiawi dan mengembangkan martabat manusia. d. Mengembangkan kebebasan akademik dan otonomi keilmuan untuk

dapat menemukan kebenaran yang sejati berdasarkan pada etika keilmuan.

e. Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, spiritual secara terpadu.

f. Membantu mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa dan dapat berguna bagi masyarakat.

g. Memberikan pelayanan bagi masyarakat dan sekaligus membant u mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan sosial terhadap masyarakat.

(43)

Rumusan pendek Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma (panduan insadha, 2003 : 8) yaitu :

1. Visi : Penggali kebenaran

Misi : - Perpaduan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan - Lembaga kritis masyarakat

- Penelitian

2. Visi : Pengembangan kaum muda

Misi : - Pendidikan humanis, dialog, utuh. - Lulusan bagi manusia utuh.

3. Visi : Nilai-nilai : Kebangsaan, kemanusiaan, spiritualitas ignatian. Misi : - Pelayanan kepada masyarakat

- Tenaga pendidikan profesional. 2. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Tujuan penyelenggaraan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma bertujuan untuk :

a. Menghasilkan sarjana ekonomi dalam bidang Manajemen dan Akuntansi yang mampu mengelola serta mengembangkan perusahaan atau organisasi.

(44)

B. Jurusan dan Program Studi

1. Jurusan dan Program Studi Akuntansi

Memasuki era globalisasi, tantangan yang harus dihadapi para pelaku bisnis semakin berat dan persainganpun semakin ketat. Pengembangan dan penyesuaian dengan lingkungan bisnis yang selalu berubah menjadi tuntutan mutlak bagi mereka yang berhubungan dengan dunia bisnis, termasuk penyelenggara pendidikan bisnis. Untuk menjawab tantangan tersebut jurusan/prodi akuntansi memfokuskan misinya pada penyiapan sumber daya manusia dalam bidang akuntansi yang profesional, berkepridadian matang, serta memiliki integritas moral yang tinggi. Para lulusan bidang akuntansi ini akan mengisi kebutuhan tenaga penyedia informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu yang berguna untuk pengambilan keputusan bisnis.

Penyelenggara program pendidikan S1 dalam bidang akuntansi bertujuan untuk :

a. Menghasilkan tenaga kerja yang profesional dalam bidang akuntansi. b. Menghasilkan lulusan dengan nilai yang lebih dalam pengelolaan

informasi keuangan yaitu mampu memanfaatkan teknologi informasi secara memadai dalam menjawab perubahan dan perkembangan dalam dunia bisnis.

(45)

2. Jurusan dan Program Studi Manajemen

Sebentar lagi Indonesia akan memasuki abad 21 dimana hambatan – hambatan perdagangan internasional semakin berkurang, yang berarti lalu lintas modal, barang, jasa dan sumber daya manusia akan terjadi begitu mudah. Sumber-sumber ekonomi akan semakin terbatas, yang juga mewarnai abad 21, memerlukan kesadaran akan lingkungan yang semakin tinggi. Kebutuhan akan peningkatan kualitas hidup semakin diperlukan. Sementara itu peran dan pengetahuan konsumen semakin tinggi sehingga setiap kegiatan bisnis hanya akan sukses apabila memperhatikan selera konsumen dan kepentingan masyarakat luas. Untuk menjawab tantangan ini, jurusan/prodi Manajemen memfokuskan misinya pada menyiapkan calon manajer profesional yang mampu mengelola dan mengembangkan perusahaan/lembaga tempat ia bekerja, dan memiliki ciri-ciri :

a. Berkepribadian matang dan berdedikasi tinggi.

b. Beretika bisnis dengan tetap memperhatikan kepentingan organisasi. c. Berwawasan global dan tetap peduli terhadap lingkungan.

d. Bermoral tinggi. C. Fasilitas Penunjang

Perpustakaan di Universitas Sanata Dharma menyediakan buku-buku dalam jumlah dan kualitas yang memadai yang meliput i buku teks, jurnal, majalah maupun penulisan ilmiah lainnya yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan di jurusan Manajemen dan Akuatansi.

(46)

Bursa Efek yang dapat dimanfaatkan oleh dosen, mahasiswa dan masyarakat umum untuk mengikuti perkembangan dunia bursa efek di indonesia. Secara khusus Pojok Bursa Efek dapat menunjang pendidikan dan penelitian bagi mahasiswa.

D. Pusat Pengembangan

Agar tujuan yang ingin dicapai oleh mahasiswa dan lembaga pendidikan dapat terwujud maka Fakultas Ekonomi Univesitas Sanata Dharma membentuk pusat pengembangan. Ada tiga pusat pengembangan yaitu :

1. Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA) 2. Pusat Pengembangan Manajemen (PPM) 3. Pusat Pengembangan Ekonomi (PPE)

Secara umum PPA, PPM, dan PPE bertujuan untuk:

1. Meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswa Fakultas Ekonomi Univesitas Sanata Dharma melalui kegiatan-kegiatan akademik berupa penelitian, seminar dan diskusi ilmiah, penulisan artikel, penulisan modul pelatihan, penulisan diktat, penulisan buku dan lain- lain.

2. Mewadahi kebutuhan aktualisasi diri dosen dan mahasiswa.

3. Mengembangkan cita-cita Fakultas Ekonomi sebagai sebuah sekolah bisnis terbaik.

4. Merintis PPA, PPM, PPE sebagai profit centers bagi fakultas ekonomi. 5. Membangun network dengan pihak-pihak di luar kampus dan di

(47)

33

Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian merupakan jawaban atas tujuan penelitian, yaitu :

1. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan perilaku pengguna kendaraan bermotor terhadap konsumsi BBM antara sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM, dan

2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan perilaku pengguna kendaraan bermotor terhadap konsumsi BBM antara konsumen yang berasal dari kelompok yang berpendapatan menengah atas dengan konsumen yang berasal dari kelompok berpendapatan menengah bawah, khususnya sesudah terjadi kenaikan BBM.

Hasil penelitian tersebut selanjutnya ditelaah secara kritis dalam pembahasan. A. Hasil Penelitian

Subjek penelitian ini adalah para mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Mahasiswa yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini harus memenuhi beberapa kriteria khusus, yaitu :

(48)

2. Biasa menggunakan sepeda motor sebagai sarana transportasinya sehari-hari baik sebelum maupun sesudah kenaikan harga BBM. Hal ini untuk melihat perbedaan perilaku penggunaan kendaraan bermotor antara sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM.

Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli 2007. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang telah disusun sendiri oleh peneliti. Penyebaran dan pemanduan pengisian kuisioner dilakukan oleh peneliti sendiri dengan mendekati sejumlah mahasiswa di kampus. Jumlah kuisioner yang berhasil diisi oleh responden sebanyak 60 eksemplar. Setelah ditelaah kelengkapan dan keakuratanya semua kuisioner dinyatakan layak dianalisis.

Data yang diperoleh dari penyebaran 60 kuisioner tersebut selanjut nya diolah dengan bantuan komputer (komputerisasi), dalam hal ini menggunakan program SPSS (Statistical Progam for Social Science).

1. Profil Responden

(49)

Tabel V.1 Profil Responden Penelitian

No Karakteristik Jumlah Presentase Jenis kelamin

(50)

2. Perbedaan Pe rilaku Pengguna Kendaraan Bermotor terhadap konsumsi BBM, antara Sebelum dan Sesudah Kenaikan Harga BBM

Terhadap ke-60 orang responden ditanyakan perilaku penggunaan kendaraan bermotor mereka baik sebelum maupun sesudah kenaikan harga BBM. Hasilnya adalah sebagai berikut :

a. Jumlah penggunaan BBM/minggu sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM

→ Hipotesis yang mau dibuktikan :

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan jumlah penggunaan BBM/minggu antara sebelum dan sesudah kenaikan BBM

(µ = 0)

Ha: ada perbedaan yang signifikan jumlah penggunaan BBM/minggu antara sebelum dan sesudah kenaikan BBM (µ ≠ 0)

→ Kriteria yang digunakan sebagai berikut :

Ho ditolak jika th ≥ 1,645 Ho diterima jika th < 1,645

→ Hasil penelitian menunjukkan data-data sebagai berikut :

t hitung (th) = 7,790 dan signifikan = 0,000. Mengingat th (7,790)

≥ batas atas penerimaan (1,645) dan p < 0,05, berarti tolak H0

(51)

Sanata Dharma Yogyakarta.

Nilai th yang positif menunjukkan adanya kenaikan BBM menyebabkan semakin berkurangnya jumlah penggunaan BBM per minggu.

b. Jumlah pembelian BBM /minggu sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM

→ Hipotesis yang mau dibuktikan :

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan jumlah pembelian BBM/minggu antara sebelum dan sesudah kenaikan BBM (µ = 0)

Ha: ada perbedaan yang signifikan jumlah pembelian BBM/minggu antara sebelum dan sesudah kenaikan BBM

(µ ≠ 0)

→ Kriteria yang digunakan sebagai berikut :

Ho ditolak jika th ≥ 1,645 Ho diterima jika th < 1,645

→ Hasil penelitian menunjukkan data-data sebagai berikut :

(52)

Nilai th yang positif menunjukkan adanya kenaikan BBM menyebabkan semakin berkurangnya jumlah pembelian BBM per minggu.

c. Keseringan melakukan pembelian BBM/minggu antara sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM

→ Hipotesis yang mau dibuktikan :

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan keseringan melakukan pembelian BBM/minggu antara sebelum dan sesudah

kenaikan BBM(µ = 0)

Ha: ada perbedaan yang signifikan keseringan melakukan pembelian BBM/minggu antara sebelum dan sesudah

kenaikan BBM (µ ≠ 0)

→ Kriteria yang digunakan sebagai berikut :

Ho ditolak jika th ≥ 1,645 Ho diterima jika th < 1,645

→ Hasil penelitian menunjukkan data-data sebagai berikut :

th = -4,282 dan signifikan = 0,000 (p < 0,05). Mengingat th (-4,282) λ batas bawah daerah penerimaan (-1,645) dan p < 0,05, berarti tolak Ho terima Ha. Artinya ada perbedaan yang signifikan dalam keseringan melakukan pembelian BBM per minggu antara sebelum dan sesudah kenaikan BBM pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(53)

menyebabkan semakin sering dilakukannya pembelian BBM per minggu.

d. Jarak rata-rata yang ditempuh per minggu antara sebelum dan sesudah kenaikan BBM

→ Hipotesis yang mau dibuktikan :

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan dalam jarak rata-rata yang ditempuh/minggu antara sebelum dan sesudah kenaikan BBM (µ = 0)

Ha: ada perbedaan yang signifikan dalam jarak rata-rata yang ditempuh/minggu antara sebelum dan sesudah kenaikan BBM (µ ≠ 0)

→ Kriteria yang digunakan sebagai berikut :

Ho ditolak jika th ≥ 1,645 Ho diterima jika th < 1,645

→ Hasil penelitian menunjukkan data-data sebagai berikut :

th = 7,185 dan signifikan = 0,000 (p < 0,05). Mengingat th (7,185)

≥ batas atas daerah penerimaan (1,645) dan p < 0,05, berarti tolak

Ho terima Ha. Artinya ada perbedaan yang signifikan dalam jarak rata-rata yang ditempuh antara sebelum dan sesudah kenaikan BBM pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(54)

minggu.

e. Jumlah pembelian BBM per minggu dalam Rupiah (Rp) antara sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM

→ Hipotesis yang mau dibuktikan :

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan dalam jumlah pembelian BBM per minggu dalam rupiah(Rp) antara sebelum dan

sesudah kenaikan BBM (µ = 0)

Ha: ada perbedaan yang signifikan dalam jumlah pembelian BBM per minggu dalam rupiah (Rp) antara sebelum dan sesudah

kenaikan BBM (µ ≠ 0)

→ Kriteria yang digunakan sebagai berikut :

Ho ditolak jika th ≥ 1,645 Ho diterima jika th < 1,645

→ Hasil penelitian menunjukkan data-data sebagai berikut :

th = -9,120 dan signifikan = 0,000 (p < 0,05). Mengingat th (-9,120) ≤ batas bawah daerah penerimaan (-1,645) dan p < 0,05, berarti tolak Ho terima Ha. Artinya ada perbedaan yang signifikan dalam jumlah pembelian BBM per minggu dalam rupiah (Rp) antara sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(55)

f. Frekuensi penggunaan kendaraan bermotor per minggu antara sebelum dan sesudah kenaikan BBM

→ Hipotesis yang mau dibuktikan :

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan dalam frekuensi penggunaan kendaraan bermotor per minggu antara sebelum

dan sesudah kenaikan BBM (µ = 0)

Ha: ada perbedaan yang signifikan dalam frekuensi penggunaan kendaraan bermotor per minggu antara sebelum dan sesudah kenaikan BBM (µ ≠ 0)

→ Kriteria yang digunakan sebagai berikut :

Ho ditolak jika th ≥ 1,645 Ho dit erima jika th < 1,645

→ Hasil penelitian menunjukkan data-data sebagai berikut :

th = 7,790 dan signifikan = 0,000 (p < 0,05). Mengingat th (7,790)

≥ batas atas daerah penerimaan (1,645) dan p < 0,05, berarti tolak

Ho terima Ha. Artinya ada perbedaan yang signifikan dalam frekuensi penggunaan kendaraan bermotor per minggu antara sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(56)

g. Frekuensi penggunaan kendaraan umum per minggu antara sebelum dan sesudah kenaikan BBM

→ Hipotesis yang mau dibuktikan :

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan dalam frekuensi penggunaan kendaraan umum per minggu antara sebelum dan

sesudah kenaikan BBM (µ = 0)

Ha: ada perbedaan yang signifikan dalam frekuensi penggunaan kendaraan umum per minggu antara sebelum dan sesudah kenaikan BBM (µ ≠ 0)

→ Kriteria yang digunakan sebagai berikut :

Ho ditolak jika th ≥ 1,645 Ho diterima jika th < 1,645

→ Hasil penelitian menunjukkan data-data sebagai berikut :

th = - 6,468 dan signifikan = 0,000 (p , 0,05). Mengingat th (- 6,486) ≤ batas bawah penerimaan (- 1,645) dan p < 0,05, berarti tolak Ho terima Ha. Artinya ada perbedaan yang signifikan dalam frekuensi penggunaan kendaraan umum per minggu antara sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(57)

3. Perbedaan Perilaku Pengguna Kendaraan Bermotor Setelah Kenaikan Harga BBM Antara yang Berpenghasilan (uang saku per bulan) Menengah Atas dan Menengah Bawah

a. Berkaitan dengan jumlah pemakaian BBM per minggu

→ Hipotesis yang mau dibuktikan :

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan dalam jumlah penggunaan BBM per minggu akibat kenaikan harga BBM, antara yang berpenghasilan menengah atas dengan yang menengah bawah

(µ = 0)

Ha: ada perbedaan yang signifikan dalam jumlah penggunaan BBM per minggu akibat kenaikan harga BBM, antara yang berpenghasilan menengah atas dengan yang menengah bawah

(µ ≠ 0)

→ Kriteria yang digunakan sebagai berikut :

Ho ditolak jika th ≥ 1,645 Ho diterima jika th < 1,645

→ Hasil penelitian menunjukkan data-data sebagai berikut :

(58)

penggunaan BBM per minggu akibat kenaikan harga BBM pada kelas menengah atas lebih banyak dibandingkan kelas menengah bawah.

b. Berkaitan dengan jumlah pembelian BBM per minggu

→ Hipotesis yang mau dibuktikan :

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan dalam jumlah pembelian BBM per minggu akibat kenaikan harga BBM, antara yang berpenghasilan menengah atas dengan yang menengah bawah

(µ = 0)

Ha: ada perbedaan yang signifikan dalam jumlah pembelian BBM per minggu akibat kenaikan harga BBM, antara yang berpenghasilan menengah atas dengan yang menengah bawah

(µ ≠ 0)

→ Kriteria yang digunakan sebagai berikut :

Ho ditolak jika th ≥ 1,645 Ho diterima jika th < 1,645

→ Hasil penelitian menunjukkan data-data sebagai berikut :

(59)

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Nilai th yang negatif menunjukkan jumlah pembelian BBM per minggu akibat kenaikan harga BBM pada kelas menengah atas lebih banyak dibandingkan kelas menengah bawah.

c. Berkaitan dengan keseringan melakukan pembelian BBM per minggu

→ Hipotesis yang mau dibuktikan :

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan dalam keseringan melakukan pembelian BBM per minggu akibat kenaikan harga BBM, antara yang berpenghasilan menengah atas dengan yang menengah bawah (µ = 0)

Ha: ada perbedaan yang signifikan dalam keseringan melakukan pembelian BBM per minggu akibat kenaikan harga BBM, antara yang berpenghasilan menengah atas dengan yang menengah bawah (µ ≠ 0)

→ Kriteria yang digunakan sebagai berikut :

Ho ditolak jika th ≥ 1,645 Ho diterima jika th < 1,645

→ Hasil penelitian menunjukkan data-data sebagai berikut :

(60)

menengah atas dengan yang menengah bawah pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Nilai th yang negatif menunjukkan keseringan melakukan pembelian BBM per minggu akibat kenaikan harga BBM pada kelas menengah atas lebih sedikit dibandingkan kelas menengah bawah.

d. Berkaitan dengan jarak rata-rata yang ditempuh per minggu

→ Hipotesis yang mau dibuktikan :

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan dalam jarak rata-rata yang ditempuh per minggu setelah kenaikan harga BBM, antara yang berpenghasilan menengah atas dengan yang

menengah bawah (µ = 0)

Ha: ada perbedaan yang signifikan dalam jarak rata-rata yang ditempuh per minggu setelah kenaikan harga BBM, antara yang berpenghasilan menengah atas dengan yang menengah

bawah (µ ≠ 0)

→ Kriteria yang digunakan sebagai berikut :

Ho ditolak jika th ≥ 1,645 Ho diterima jika th < 1,645

→ Hasil penelitian menunjukkan data-data sebagai berikut :

(61)

harga BBM, antara yang berpenghasilan menengah atas dengan yang menengah bawah pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Nilai th yang negatif menunjukkan jarak rata-rata yang ditempuh per minggu setelah kenaikan harga BBM pada kelas menengah atas lebih jauh/banyak dibandingkan kelas menengah bawah.

e. Berkaitan dengan jumlah rupiah pembelian BBM per minggu

→ Hipotesis yang mau dibuktikan :

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan dalam jumlah rupiah pembelian BBM per minggu setelah kenaikan harga BBM, antara yang berpenghasilan menenga h atas dengan yang

menengah bawah (µ = 0)

Ha: ada perbedaan yang signifikan dalam jumlah rupiah pembelian BBM per minggu setelah kenaikan harga BBM, antara yang berpenghasilan menengah atas dengan yang menengah bawah (µ ≠ 0)

→ Kriteria yang digunakan sebagai berikut :

Ho ditolak jika th ≥ 1,645 Ho diterima jika th < 1,645

→ Hasil penelitian menunjukkan data-data sebagai berikut :

(62)

dalam jumlah rupiah untuk pembelian BBM per minggu setelah kenaikan harga BBM, antara yang berpenghasilan menengah atas dengan yang menengah bawah pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Nilai th yang negatif menunjukkan jumlah rupiah pembelian BBM per minggu setelah kenaikan harga BBM pada kelas menengah atas lebih besar dibandingkan kelas menengah bawah.

f. Berkaitan dengan frekuensi penggunaan kendaraan bermotor per minggu

→ Hipotesis yang mau dibuktikan :

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan dalam frekuensi penggunaan kendaraan bermotor per minggu setelah kenaikan harga BBM, antara yang berpenghasilan menengah atas

dengan yang menengah bawah (µ = 0)

Ha: ada perbedaan yang signifikan dalam frekuensi penggunaan kendaraan bermotor per minggu setelah kenaikan harga BBM, antara yang berpenghasilan menengah atas dengan yang menengah bawah (µ ≠ 0)

→ Kriteria yang digunakan sebagai berikut :

Ho ditolak jika th ≥ 1,645 Ho diterima jika th < 1,645

→ Hasil penelitian menunjukkan data-data sebagai berikut :

(63)

(-5,937) ≤ batas bawah daerah penerimaan (-1,645) dan p < 0,05, berarti tolak Ho terima Ha. Artinya ada perbedaan yang signifikan dalam frekuensi penggunaan kendaraan bermotor per minggu setelah kenaikan harga BBM, antara yang berpenghasilan menengah atas dengan yang menengah bawah pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unifersitas Sanata Dharma Yogyakarta. Nilai th yang negatif menunjukkan jumlah penggunaan kendaraan bermotor per minggu setelah kenaikan harga BBM pada kelas menengah atas lebih tinggi dibandingkan kelas menengah bawah.

g. Berkaitan dengan frekuensi penggunaan kendaraan umum per minggu

→ Hipotesis yang mau dibuktikan :

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan dalam frekuensi penggunaan kendaraan umum per minggu setelah kenaikan harga BBM, antara yang berpenghasilan menengah atas dengan yang menengah bawah (µ = 0)

Ha: ada perbedaan yang signifikan dalam frekuensi penggunaan kendaraan umum per minggu setelah kenaikan harga BBM, antara yang berpenghasilan menengah atas dengan yang

menengah bawah (µ ≠ 0)

→ Kriteria yang digunakan sebagai berikut :

(64)

→ Hasil penelitian menunjukkan data-data sebagai berikut :

th = - 0,0239 dan signifikan = 0,812 (p > 0,05). Mengingat th (- 0,239)berada dalam batas atas dan bawah daerah penerimaan (± 1,645) dan p > 0,05, berarti terima Ho. Artinya tidak ada perbedaan tang signifikan dalam frekuensi penggunaan kendaraan umum per minggu setelah kenaikan harga BBM, antara yang berpenghasilan menengah atas dengan yang menengah bawah pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

B. Pembahasan

Hasil penelitian yang diperlihatkan pada bagian A diatas, memperlihatkan ada tidaknya perbedaan perilaku penggunaan kendaraan bermotor (sepeda motor) antara sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM (1 oktober 2005) serta ada tidaknya perbedaan penggunaan kendaraan bermotor antara mahasiswa yang berpenghasilan (uang saku) menengah bawah dengan menengah atas, khususnya setelah kenaikan harga BBM. Mengenai perilaku penggunaan kendaraan bermotor sebelum dan sesudah kenaikan BBM pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, hasil penelitian membuktikan bahwa pada semua indikator yang diteliti terdapat perbedaan yang signifikan dalam perilaku penggunaan kendaraan bermotor antara sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM.

(65)

frekuensi penggunaan kendaraan bermotor per minggu, dan frekuensi penggunaan kendaraan umum per minggu, semuanya memperlihatkan adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM.

Hasil penelitian ini sebetulnya tidak jauh berbeda dengan sinyalemen yang diungkapkan beberapa pengamat ekonomi seperti Saluchu (2005) dan Zen (2005). Menurut Saluchu, kenaikan harga BBM adalah indikator “tidak tertulis“ yang sangat signifikan terhadap kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Ekonomi masyarakat, sangat bergantung dengan elevasi harga BBM. Pada waktu terjadi kenaikan harga BBM, dengan sendirinya pasar melakukan penyesuaian semua harga. Lebih jauh Zen menegaskan bahwa kenaikan BBM bagaimanapun akan melambungkan harga-harga kebutuhan pokok, bahkan terjadi efek domino pada semua aspek ekonomi. Ironisnya, kenaikan harga-harga tersebut seringkali melebihi tingkat kenaikan harga-harga BBM itu sendiri. Yang lebih ironis lagi, pada saat terjadi kenaikan harga BBM, daya beli masyarakat semakin lemah, karena sesungguhnya pendapatan tidak meningkat sementara harga- harga semakin membumbung.

(66)

Hasil penelitian ini menunjukkan, entah karena terpaksa atau pilihan rasional, mereka sengaja mengurangi jumlah penggunaan BBM per minggu, mengurangi jumlah pembelian BBM per minggu, mengurangi jarak rata-rata yang ditempuh per minggu. Upaya menghemat pengeluaran untuk pembelian BBM per minggu bahkan kadang ditempuh dengan mengubah kebiasaan dari selalu menggunakan sepeda motor diganti dengan sesekali menggunakan kendaraan umum dan berbagai cara lainnya.

Sebagai contoh jumlah penggunaan BBM per minggu ternyata ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM. Dengan uang saku yang relatif tetap bahkan merosot, mereka harus menggunakan dana yang ada untuk memenuhi semua kebutuhannya yang karena kenaikan BBM justru meningkat. Akibatnya hal itu akan disiasati dengan salah satu upayanya dengan me ngurangi pembelian BBM per minggu. Dana yang tadinya disiapkan untuk pembelian BBM, kini sangat mungkin harus dipakai untuk pos-pos lain yang lebih urgen seperti untuk kebutuhan konsumsi atau untuk kebutuhan pokok bulanan lainnya.

(67)

dihentikan.

Ketujuh indikator yang dipakai ini sebetulnya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Indikator yang satu mempengaruhi indikator yang lainnya. Sebagai contoh adanya kenaikan BBM tersebut mengakibatkan mereka harus mengurangi jumlah penggunaan BBM per minggu, mengurangi jumlah rata-rata yang harus ditempuh per minggu, mengurangi frekuensi penggunaan kendaraan bermotor per minggu, dan bila perlu sesekali menggunakan kendaraan umum. Tetapi pengurangan jumlah liter pembelian dan penggunaan BBM per minggu belum tentu berbanding lurus dengan dengan dana yang dikeluarkan, yang terjadi justru pengeluaran meningkat atau minimal tetap dibandingkan sebelum kenaikan.

(68)

yang akan dilakukan oleh konsumen menunjukan sejauh mana ia bersikap dan bertindak ekonomis.

Untuk yang berpenghasilan menengah atas (uang saku > Rp 1.000.000,-), berarti ia memiliki anggaran cukup untuk membeli jumlah liter BBM per minggu yang jauh lebih banyak, jarak tempuh rata-rata bisa lebih jauh, frekuensi penggunaan kendaraan bermotorpun bisa lebih sering. Sebaliknya yang berpenghasilan menengah bawah (≤ Rp 1.000.000,-) mau tidak mau harus menekan pengeluaranya untuk membeli BBM per minggu, jumlah pembelian BBM per minggu harus dibatasi sesuai dengan kondisi keuangan. Akibatnya jarak rata-rata yang dapat ditempuh per minggu, frekuensi penggunaan kendaraan bermotor per minggu harus ditekan lebih rendah. Itulah yang membuat antara mereka terdapat perbedaan yang signifikan.

(69)

55 A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di depan dapat disimpulkan antara lain

1. Ada perbedaan yang signifikan perilaku penggunaan kendaraan bermotor antara sebelum dengan sesudah kenaikan harga BBM pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Jumlah penggunaan BBM per minggu, jumlah pembelian BBM per minggu (liter), keseringan melakukan pembelian BBM per minggu, jarak rata-rata yang ditempuh per minggu, jumlah pembelian BBM per minggu (jumlah Rp), frekuensi penggunaan kendaraan bermotor per minggu, dan frekuensi penggunaan kendaraan umum per minggu, semuanya memperlihatkan ada perbedaan perilaku antara sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM. 2. Secara umum ada perbedaan yang signifikan perilaku penggunaan

(70)

B. Saran

1. Mengingat dampak kenaikan BBM sangat mempengaruhi perilaku penggunaan kendaraan bermotor masyarakat, sebaiknya setiap kebijakan menaikan harga BBM harus melalui riset sosial yang menyeluruh dan mempertimbangkan kesejahteraan rakyat.

2. Penelitian ini baru sampai pada mengidentifikasi pengaruh kenaikan BBM pada perilaku pengguna kendaraan bermotor. Diharapkan penelitian lebih lanjut bisa memperdalam penelitian yang telah dilakukan.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini hanya berdasarkan hasil pengolahan kuesioner yang kesimpulanyan hanya berlaku untuk penelitian ini. Belum tentu bisa berlaku untuk penelitian lain walaupun sejenis.

(71)

Revisi V, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2002

Gasper, Vincent, Ekonomi Manajerial: Penerapan Konsep-Konsep Ekonomi Dalam Manajemen Bisnis Total, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1996

Kotler, Philip., Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, PT Prenhallindo, Jakarta, 2000

Simamora, Bilson, Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif Dan Profitabel, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001

Stanton, William J, Prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi 7, Erlangga, Jakarta, 1995 Sugiarto, dkk., Ekonomi Mikro (sebuah kajian komprehensif), PT Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 2002

Sugiyono, Dr, Metode Penelitian Administrasi, CV. Alfa Beta, Bandung, 1997 Swasta, Basu dan T. Hani Handoko, Manajemen Pemasaran Analisis Konsumen,

Edisi 7, BPFE, Yogyakarta, 1997

(72)
(73)

Lampiran I

(74)

1. Mohon kesediaannya mengisi kuisioner ini, yang datanya akan digunakan untuk penyusunan skipsi peneliti yang berjudul “ANALISIS PERBEDAAN PERILAKU PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP KONSUMSI BBM ANTARA SEBELUM DAN SESUDAH KENAIKAN HARGA BBM” Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi yang anda hadapi.

3. Terima kasih atas kesediaannya. II. Profil Responden

1. Jenis kelamin : A. Laki- laki B. Perempuan

2. Usia : A. < 18 tahun B. 18-21 tahun C. > 21 tahun 3. Angkatan : A. 2002 B. 2003 C. 2004 4. Uang saku/anggaran per bulan

A. < Rp 500.000,- C. Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000,- B. Rp 500.000 – Rp1.000.000,- D. > Rp 1.500.000,-

III. Perilaku Penggunaan Kendaraan Bermotor

1. Jumlah rata-rata penggunaan bahan bakar (untuk penggunaan kendaraan bermotor Anda sendiri) per minggu sebelum kenaikan harga BBM:

(75)

B. 6 – 10 liter E . > 20 liter C. 11 – 15 liter

3. Sejauh pengalaman Anda, rata-rata penggunaan bahan bakar Anda sesudah kenaikan BBM dibandingkan sebelum kenaikan BBM:

A. Sesudah kenaikan lebih sedikit dibandingkan sebelum kenaikan BBM. B. Tetap.

C. Sesudah kenaikan lebih banyak dibandingkan sebelum kenaikan BBM. 4. Jumlah bahan bakar yang dibeli (untuk penggunaan kendaraan bermotor Anda

sendiri) per minggu sebelum kenaikan harga BBM: A. < 5 liter D. 16 – 20 B. 6 – 10 liter E . > 20 liter C. 11 – 15 liter

5. Jumlah pembelian bahan bakar (untuk penggunaan kendaraan bermotor Anda sendiri) per minggu setelah kenaikan harga BBM:

A. < 5 liter D. 16 – 20 B. 6 – 10 liter E . > 20 liter C. 11 – 15 liter

6. Sejauh pengalaman Anda, jumlah pembelian bahan bakar Anda sebelum kenaikan dibandingkan setelah kenaikan BBM:

A. Sesudah kenaikan lebih sedikit dibandingkan sebelum kenaikan BBM. B. Tetap.

(76)

B. 3 – 4 kali E . > 8 kali C. 5 -6 kali

8. Seberapa sering Anda melakukan pembelian BBM per minggu setelah kenaikan BBM:

A. < 2 kali D. 7 – 8 kali B. 3 – 4 kali E . > 8 kali C. 5 -6 kali

9. Bagaimanakah perbandingan keseringan Anda membeli bahan bakar antara sebelum dan setelah kenaikan BBM?

A. Sesudah kenaikan lebih sering dibandingkan sebelum kenaikan BBM. B. Tetap.

C. Sebelum kenaikan lebih sering dibandingkan setelah kenaikan BBM. 10.Jarak rata-rata yang Anda tempuh dengan kendaraan bermotor per minggu

sebelum kenaikan BBM:

A. < 10 km D. 31 – 40 km B. 11 – 20 km E . > 40 km C. 21 – 30 km

11.Jarak rata-rata yang Anda tempuh dengan kendaraan bermotor per minggu setelah kenaikan BBM:

(77)

B. Tetap.

C. Sesudah kenaikan lebih jauh dibandingkan sebelum kenaikan BBM. 13.Jumlah pembelian bahan bakar dalam rupiah per minggu sebelum kenaikan

harga BBM:

A. < Rp 10.000,- D. Rp 31.000 – Rp 40.000,- B. Rp 11.000 – Rp 20.000,- E . > Rp 40.000,-

C. Rp 21.000 – Rp 31.000,-

14.Jumlah pembelian bahan bakar dalam rupiah per minggu setelah kenaikan harga BBM:

A. < Rp 10.000,- D. Rp 31.000 – Rp 40.000,- B. Rp 11.000 – Rp 20.000,- E . > Rp 40.000,-

C. Rp 21.000 – Rp 31.000,-

15.Bagaimana perbandingan jumlah pembelian bahan bakar Anda antara sebelum dan setelah kenaikan BBM?

A. Sebelum kenaikan jumlah pembelian lebih sedikit dibandingkan setelah kenaikan BBM.

B. Tetap.

(78)

B. 11 – 20 kali E . > 40 kali C. 21 – 30 kali

17.Frekuensi penggunaan kendaraan bermotor per minggu setelah kenaikan BBM:

A. < 10 kali D. 31 – 40 kali B. 11 – 20 kali E . > 40 kali C. 21 – 30 kali

18.Bagaimana perbandingan frekuensi penggunaan kendaraan bermotor Anda antara sebelum dan sesudah kenaikan BBM?

A. Sebelum kenaikan lebih tinggi dibandingkan sesudah kenaikan BBM. B. Tetap.

C. Setelah kenaikan lebih tinggi dibandingkan sebelum kenaikan BBM. 19.Frekuensi penggunaan kendaraan umum (menggunakan angkutan umum atau

ikut/bonceng kendaraan teman) per minggu sebelum kenaikan BBM: A. < 10 kali D. 31 – 40 kali

B. 11 – 20 kali E . > 40 kali C. 21 – 30 kali

20.Frekuensi penggunaan kendaraan umum (menggunakan angkutan umum atau ikut/bonceng kendaraan teman)per minggu setelah kenaikan BBM:

(79)

A. Sebelum kenaikan lebih tinggi dibandingkan sesudah kenaikan BBM. B. Tetap.

(80)

Lampiran II

(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)

Gambar

Gambar II. 1
Gambar II. 2
Tabel V.1

Referensi

Dokumen terkait

Jika anda berhasil pada langkah sebelumnya, pada jendela browser anda akan tampak kolom-kolom kosong yang harus anda isi, sesuai dengan kebutuan buku tamu yang

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus di mana peneliti berusaha untuk merancang penilaian kinerja pada SMA Negeri 1 Lawang dengan

Pembelajaran untuk materi nilai tempat sampai dengan bilangan 500 dengan menggunakan desain pembelajaran berdasarkan konteks yang sesuai dengan pengetahuan siswa

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil karakterisasi dari karbon aktif tempurung buah nipah termasuk karbon aktif dengan nilai uji kadar air, kadar abu dan

Dengan demikian variabel struktur aktiva, pertumbuhan aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial hanya dapat menjelaskan variabel struktur modal

Perencanaan ini mengambil studi kasus pada salah satu kegiatan rumah sakit kelas B di Kota Surabaya yang difokuskan pada perencanaan pengolahaan air limbah

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: fraksi etil asetat kulit pisang raja ( Musa paradisiacal Sapientum ) memiliki aktivitas antioksidan yang lebih

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan memenuhi persyaratan, sebagai berikut :. 1) Memiliki