• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL KABUPATEN MUSI RAWAS - DOCRPIJM 1402738fe8 BAB IIBAB 2 PROFIL KABUPATEN MUSI RAWAS FIX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PROFIL KABUPATEN MUSI RAWAS - DOCRPIJM 1402738fe8 BAB IIBAB 2 PROFIL KABUPATEN MUSI RAWAS FIX"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL KABUPATEN MUSI RAWAS

2.1

Wilayah Administrasi

Secara geografis, kabupaten Musi Rawas terletak pada posisi 1020 07’

00” – 1030 40’ 10” Bujur Timur dan 020 20’ 00” – 030 38’ 00” Lintang Selatan.

Luas wilayah Kabupaten Musi Rawas adalah 635.717,15 Ha, dengan batas–

batas wilayah sebagai berikut :

 Utara : Kab. Musi Rawas Utara

 Timur : Kab. Musi Banyuasin dan Kab. Muara Enim

 Selatan : Kab. Empat Lawang

 Barat : Provinsi Bengkulu dan Kota Lubuklinggau

(2)

Wilayah administratif Kabupaten Musi Rawas terdiri dari 14 Kecamatan

yang terbagi lagi menjadi wilayah administrasi lebih kecil dengan total 199

wilayah, terdiri dari 186 wilayah desa dan 13 wilayah kelurahan.

Tabel 2.1 Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas

Kecamatan Luas Wilayah (Ha)

Sumber: Musi Rawas Dalam Angka 2016,

(3)

Tabel dibawah ini menjabarkan 186 wilayah desa dan 13 wilayah

kelurahan yang berada di kabupaten Musi Rawas.

Tabel 2.2 Banyaknya Desa dan Kelurahan menurut Kecamatan

di Kabupaten Musi Rawas, 2015

Kecamatan Desa Kelurahan (1) (2) (3) Jumlah Tahun 2012/Total

of 2012

186 13

Jumlah Tahun 2011/Total of 2011

186 13

(4)
(5)

2.2

Potensi Wilayah Kabupaten Musi Rawas

2.2.1 Potensi Perdagangan dan Jasa

Seiring berkembangnya Kabupaten Musi Rawas, kebutuhan belanja

dan jasa masyarakat kian meningkat, hal ini memberikan sinyal potensi

perdagangan dan jasa yang tumbuh dan membutuhkan peran serta

pemerintah. Salah satu peran serta pemerintah kabupaten yaitu dengan

cara melakukan penataan dan pengembangan pasar dan terminal.

Diharapkan dengan adanya penataan dan pengembangan ini potensi

perdagangan dan jasa kabupaten menjadi meningkat cepat dan terarah.

2.2.2 Potensi Perindustrian

Pembangunan sektor industri berkaitan dengan sektor perdagangan

dan jasa. Dimana kedua sektor ini adalah sektor yang menunjang

pembangunan daerah. Berdasarkan pendataan yang dilakukan dinas

terkait, mayoritas industri yang terdapat di Kabupaten Musi Rawas berjenis

industri kerajinan rumah tangga yang memiliki pekerja 1-4 orang. Batu bata

dan gula merah adalah salah satu jenis hasil industri yang cukup banyak

dapat ditemui, beberapa lokasi industri batu bata dapat ditemui di

kecamatan Megang Sakti, Muara Beliti, STL Ulu, Muara Kelingi, Selangit,

Muara Lakitan, Tuah Negeri, Sumber Harta, dan Purwodadi sedangkan

industri gula merah dapat ditemui di kecamatan Megang Sakti, Muara Beliti,

(6)

2.2.3 Potensi Pariwisata

Gambar 2.3 Foto Danau Aur dan Bukit Cogong

Objek wisata di wilayah Kabupaten Musi Rawas yang telah dikenal

masyarakat antara lain Objek Wisata Bukit Cogong dan Objek Wisata Danau

Aur. Kedua Objek Wisata ini perlu didukung infrastruktur permukiman di area

sekitarnya antara lain infrastruktur persampahan, infrastruktur air limbah

permukiman, infrastruktur air minum, jalan lingkungan dan pedestrian, ruang

terbuka hijau, penataan kawasan wisata. Sehingga kawasan permukiman

yang telah tertata dapat bersinergi dengan kawasan wisata tersebut. pada

tahun 2013 telah dikunjungi sebanyak masing-masing 30.100 dan 38.366

wisatawan. Selain kedua objek wisata tersebut, berikut ini, terdapat objek

wisata lainnya yang tersebar di kabupaten Musi Rawas.

(7)

Tabel 2.3 Objek Wisata, Jenis Objek Wisata, Jarak dari Ibukota

Kabupaten, dan Luas Kawasan Wisata di Kabupaten Musi Rawas Tahun 2014

Nama Objek Wisata Lokasi/ Jenis Objek Wisata/

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015

2.2.4 Potensi Pertambangan

Daerah Pertambangan di kabupaten Musi Rawas memiliki potensi

sumber daya alam pertambangan yang beragam dan melimpah, baik

(8)

Kabupaten Musi Rawas juga ditemukan potensi bahan tambang batubara

yang masih dalam tahap eksplorasi.

2.3

Demografi dan Urbanisasi

2.3.1 Jumlah Penduduk

Kabupaten Musi Rawas pada tahun 2013 memiliki penduduk sebanyak

373.300 jiwa, meningkat pada tahun 2014 378.987 jiwa dan pada tahun 2015

meningkat 384.333 jiwa. Hal ini menunjukkan jumlah penduduk kian

bertambah tiap tahunnya.

Tabel. 2.4 Sebaran Penduduk Kabupaten Musi Rawas

Berdasarkan Kecamatan, 2015

(Km²) Laki-Laki Perempuan (Jiwa) (Jiwa/Km2)

1 STL Ulu 596,924 15516 14794 30310 50,78

(9)

2.3.2 Jumlah Penduduk Miskin dan Persebaran Penduduk

Sebaran penduduk masih bertumpu di Kecamatan Tugumulyo dengan

jumlah penduduk mencapai 674 jiwa/km². Sedangkan kecamatan dengan

penduduk terkecil adalah Kecamatan Muara Lakitan yaitu 20 jiwa/km².

Berdasarkan data, tingkat kemiskinan pada tahun 2011 sebesar 18,25% dan

pada tahun 2014 turun menjadi 15,51%. Sebaran penduduk per kecamatan

Kab. Musi Rawas tahun 2015 dan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Musi

Rawas disajikan secara lebih rinci dalam tabel dan gambar berikut ini.

Tabel. 2.5 Penduduk Miskin Kabupaten Musi Rawas

Tahun 2011-2014

Garis Kemiskinan 293.582,00 310.365,69 326.798,00 473.371,00 510.222

Angka Harapan

(10)

Grafik 2.1 Sebaran Penduduk Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015

Sumber: Musi Rawas Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Musi Rawas 2015

Grafik 2.2 Kepadatan Penduduk Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015

Sumber: Musi Rawas Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Musi Rawas 2015

(11)

Grafik 2.3 Proyeksi Penduduk Kabupaten Musi Rawas Tahun 2017-2021

2.4

Isu Strategis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

2.4.1 Data Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi

PDRB salah satu indikator ekonomi yang menggambarkan kondisi riil

suatu daerah, indikator pertumbuhan PDRB ini menunjukkan kesejahteraan

masyarakat dalam lingkup daerah dan mengenai geliat keberhasilan

program pembangunan ekonomi makro daerah yang telah dicapai dalam

meningkatkan kemakmuran masyarakat di suatu daerah. Salah satu tujuan

yang terkandung diantara cita-cita tersebut adalah peningkatan

Pendapatan Domestik Bruto penduduk Kabupaten Musi Rawas yang terus

(12)

Tabel 2.6 PDRB Kabupaten Musi Rawas Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2011-2015 (Rp. Juta)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** 2015***

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pertanian, Kehutanan,

dan Perikanan 3.326.080,2 3.714.292,3 4.121.587,7 4.328.484,5 4.536.599,1

Pertambangan dan

Penggalian 4.129.225,0 4.045.701,4 4.208.788,1 4.844.702,3 4.643.608,1

Industri Pengolahan 982.270,1 1.109.537,3 1.246.417,7 1.447.961,8 1.696.090,7

Pengadaan Listrik dan

Gas 1.743,7 1.858,3 1.890,9 2.226,6 2.905,4

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

583,4 656,5 682,7 815,5 954,6

Konstruksi 433.274,7 528.879,7 620.441,0 736.249,1 827.033,6

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

557.430,1 617.911,3 672.813,5 735.659,9 965.555,0

Transportasi dan

Pergudangan 34.697,2 38.143,5 45.873,0 54.919,6 65.055,4

Penyediaan Akomodasi

dan Makan Minum 20.704,8 24.406,8 28.246,1 31.864,5 38.940,4

Informasi dan

Komunikasi 27.372,7 29.719,5 31.609,1 35.901,0 40.518,4

Jasa Keuangan dan

Asuransi 59.310,1 68.119,8 75.330,7 82.832,1 89.836,3

Real Estat 108.723,9 119.979,6 132.586,7 156.814,3 184.043,1

Jasa Perusahaan 1.307,3 1.509,2 1.760,1 2.019,6 2.268,7

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

235.913,6 260.374,2 298.074,9 322.994,8 369.165,9

Jasa Pendidikan 233.720,1 263.099,7 302.693,8 389.770,3 430.947,6

Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 57.688,3 64.462,8 72.248,9 82.061,9 93.302,4

Jasa lainnya 100.338,9 100.825,3 111.496,8 121.052,5 134.109,2

PDRB Dengan Migas 10.310.384,

0 10.989.477,3 11.972.541,7 13.376.330,4 14.120.933,7

PDRB Tanpa Migas 6.908.944,9 7.803.031,5 8.735.478,1 9.670.542,7 10.861.607,0

Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015 *) Angka Sementara

**) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat- sangat Sementara

Berdasarkan data pada tabel 2.6 nilai PDRB atas dasar harga berlaku

dengan migas Kabupaten Musi Rawas meningkat dari Rp.10,31milyar pada

(13)

migas. Pada tahun 2011 PDRB tanpa migas sebesar Rp. 6,91 milyar dan

pada tahun 2015 menjadi Rp. 10,86 milyar. Sedangkan data struktur ekonomi

Kabupaten Musi Rawas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.7 Struktur Ekonomi Kabupaten Musi RawasTahun 2011-2015 (%)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** 2015***

Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 32,26 33,80 34,43 32,36 32,13

Pertambangan dan Penggalian 40,05 36,81 35,15 36,22 32,88

Industri Pengolahan 9,53 10,10 10,41 10,82 12,01

Pengadaan Listrik dan Gas 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

Konstruksi 4,20 4,81 5,18 5,50 5,86

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

2,29 2,37 2,49 2,41 2,61

Jasa Pendidikan 2,27 2,39 2,53 2,91 3,05

Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 0,56 0,59 0,60 0,61 0,66

Jasa lainnya 0,97 0,92 0,93 0,90 0,95

Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015 *) Angka Sementara

**) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat- sangat Sementara

Tahun 2011-2015 merupakan tahun berbasis pada pemanfaatan

sumber daya alam dengan leading sektor yang menjadi unggulan selama ini

sebagai penyumbang PDRB yaitu sektor pertanian, kehutanan, dan

perikanan dan juga sektor pertambangan dan penggalian. Di tahun 2011,

(14)

34,43 persen, dan mengalami penurunan di tahun 2015 menjadi 32,13 persen.

Sektor pertambangan dan penggalian memberikan sumbangan sebesar

32,88 persen.

Sektor Industri Pengolahan pada tahun 2015 memberikan peningkatan

kontribusi dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 12,01 persen. PDRB

atas dasar harga konstan Kabupaten Musi Rawas tahun 2011-2014 dapat

dlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.8. PDRB Kabupaten Musi Rawas Atas Dasar Harga Konstan

Tahun 2011-2015 (Rp. Juta)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** 2015***

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

3.081.857,6 3.288.393,7 3.528.201,0 3.746.798,5 4.005.122,0

Pertambangan dan

Penggalian 3.400.167,9 3.044.511,8 3.125.563,7 3.406.480,9 3.463.594,9

Industri Pengolahan 920.556,2 1.001.051,3 1.076.009,5 1.155.228,0 1.249.381,1

Pengadaan Listrik

Konstruksi 379.849,9 425.233,6 475.040,8 509.488,8 533.332,8

Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

528.780,8 576.519,5 618.234,7 647.677,9 678.479,6

Transportasi dan

Pergudangan 34.632,6 37.786,0 41.044,6 44.612,6 48.727,1

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

19.127,0 20.854,2 22.119,7 23.525,7 25.872,1

Informasi dan

Komunikasi 27.734,0 30.079,9 32.244,9 35.054,8 38.016,9

Jasa Keuangan dan

Asuransi 57.462,4 62.722,2 66.231,4 68.694,9 71.483,5

Real Estate 104.338,2 114.528,2 124.638,2 134.659,8 144.274,5

(15)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** 2015***

228.881,3 234.864,6 241.844,6 255.609,6 277.924,3

Jasa Pendidikan 228.042,2 244.394,4 265.908,8 300.768,9 322.183,7

Jasa Kesehatan

dan Kegiatan Sosial 56.652,9 61.524,7 65.009,4 70.969,5 76.412,8

Jasa lainnya 95.637,1 98.763,2 102.141,2 105.882,0 110.127,9

PDRB Dengan Migas 9.167.471,3 9.245.287,1 9.788.565,6 10.510.076,1 11.049.704,1

PDRB Tanpa Migas 6.447.390,7 6.932.242,9 7.438.244,3 7.935.182,1 8.475.325,0

Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015 *) Angka Sementara

**) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat- sangat Sementara

2.4.2 Data pendapatan per kapita dan proporsi penduduk miskin

Tabel 2.9 Pendapatan Perkapita Kabupaten Musi Rawas

Tahun 2011-2015

Tahun Harga berlaku Harga konstan

Dengan Migas Tanpa Migas Dengan Migas Tanpa Migas

2011 28.434.673 19.053.955 25.282.671 17.781.049

2012 29.854.516 21.198.072 25.116.169 18.832.448

2013* 32.037.757 23.375.581 26.193.576 19.904.266

2014** 35.293.748 25.515.944 27.731.071 20.937.156

2015*** 36.744.558 28.263.354 28.752.808 22.053.929

Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015

*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat- sangat Sementara

Berdasarkan data di atas, dapat terlihat bahwa pendapatan per

kapita Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015 atas dasar harga berlaku dengan

migas sebesar Rp. 36.744.558,- dan tanpa migas sebesar Rp. 28.263.354,-

sedangkan berdasarkan atas dasar harga konstan tanpa migas sebesar Rp.

(16)

2.4.3 Data kondisi lingkungan strategis

Kondisi fisik Kabupaten Musi Rawas mempunyai topografi yang

bergelombang dengan ketinggian berkisar 125-200 m dari permukaan laut,

dengan kemiringan bervariasi dari 0-2%, sampai lebih dari 40%. Luas wilayah

yang dominan adalah wilayah dengan kemiringan 0-15% yang merupakan

daerah potensial untuk pertanian, selebihnya berupa tanah perbukitan yang

mempunyai kemiringan sangat curam yang sebagian besarnya berupa Bukit

Barisan yang memanjang dari Utara sampai Selatan, khususnya di bagian

Barat daerah ini yang termasuk kedalam kawasan Taman Nasional Kerinci

Sebelat (TNKS) yang membentang luas dalam 4 (empat) provinsi.

Keadaan alam wilayah Kabupaten Musi Rawas terdiri atas hutan

potensial, sawah, ladang, kebun karet, cadas dan kebun lainnya. Di sebelah

Barat terdapat dataran rendah yang sempit dan berbatasan dengan Bukit

Barisan, dataran ini semakin ke timur semakin luas. Penyebaran jenis tanah di

Kabupaten Musi Rawas terdiri dari :

1. Aluvial dengan ciri warna coklat kekuning-kuningan terbentuk

oleh endapan liat dan pasir dijumpai di Kecamatan Tugumulyo

dan Muara Kelingi. Tanah jenis ini seluas ± 8,05% dari luas

kabupaten dan sangat cocok untuk tanaman padi dan

palawija.

2. Litosol seluas ± 7,17% dari luas kabupaten baik dimanfaatkan

untuk tanaman keras, rumput-rumputan dan usaha ternak.

3. Asosiasi Latisol hanya terdapat di kecamatan STL Ulu Terawas.

4. Regosol luasnya sama seperti asosiasi latisol, di mana ± 55,89 %

(17)

cocok untuk budidaya tanaman padi sawah, palawija dan

tanaman keras lainnya.

5. Podsolik merupakan jenis tanah terluas di Kabupaten Musi

Rawas. Sebagian besar terdapat di Kecamatan Muara Lakitan

dan Kecamatan Jayaloka, baik untuk tanaman padi sawah,

padi ladang dan tanaman karet.

6. Asosiasi Podsolik hanya terdapat di Kecamatan Muara Lakitan.

Wilayah Kabupaten Musi Rawas berada di ketinggian 129 meter dpl,

terdiri dari 66,5% dataran rendah yang subur dengan struktur 62,75% tanah

liat. Keadaan alam wilayah Kabupaten Musi Rawas terdiri atas hutan

potensial, sawah, ladang, kebun karet, cadas dan kebun lainnya. Di sebelah

Barat terdapat dataran rendah yang sempit dan berbatasan dengan bukit

barisan, dataran ini semakin ke Timur semakin luas.

Kabupaten Musi Rawas banyak terdapat sungai-sungai besar., adapun

sungai-sungai yang terdapat di Kabupaten Musi Rawas yaitu Sungai Lakitan,

Sungai Kelingi, Sungai Semangus dan Sungai Musi. Selain memiliki

sungai-sungai besar, di Kabupaten Musi Rawas terdapat danau, yakni Danau Aur, di

Kecamatan Sumber Harta. Selain fungsinya sebagai penampung air, danau

ini juga merupakan potensi wisata bagi Kabupaten Musi Rawas.

Secara umum, wilayah Kabupaten Musi Rawas memiliki topografi yang

beragam, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Ketinggian

(18)
(19)
(20)

2.4.4 Data Risiko Bencana Alam

Menurut Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang

Penanggulangan Bencana disebutkan bahwa rawan bencana adalah

kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis,

sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk

jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam,

mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi

dampak buruk bahaya tertentu.

Tabel 2.10 Jumlah Bencana Alam yang Terjadi menurut Kecamatan di

Kabupaten Musi Rawas Tahun 2014

Kecamatan /District

Jenis Bencana/Type of Disaster

Banjir/

(21)

2.4.5 Isu-Isu Strategis terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Isu-isu strategis Kabupaten Musi Rawas, yaitu sebagai berikut:

1. Pertanian; Pengelolaan pertanian dalam arti luas, termasuk

perkebunan dan kehutanan memerlukan sistem pengelolaan yang

modern, lebih efektif, lebih efisien, didukung oleh prasarana dan

sarana yang memadai serta bersifat ramah lingkungan. Hal ini

penting mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Musi

Rawas, karena beberapa hal :

a. Karena besarnya potensi alam, buatan dan manusia yang

dapat mendukung pengembangan pertanian modern.

b. Sebagai bagian dari peran lokal Kabupaten Musi Rawas

terhadap misi nasional/regional dalam swa sembada beras

dalam kerangka mendukung ketahanan pangan nasional

serta menjalankan misi provinsi sebagai lumbung pangan.

c. Telah dibangunnya infrastruktur dan fasiltas yang mendukung

bertumbuhnya sistem pertanian modern.

d. Telah ditetapkannya sistem pengelolaan pertanian dengan

pendekatan agropolitan yang berorientasi pada peningaktan

nilai tambah pasca panen.

2. Pertambangan; Musi Rawas sangat kaya dengan sumber daya

alam berbasis fosil, mulai dari batubara, biji bisi, emas, nikel, sampai

(22)

kerusakan tanah, limbah cair ataupun padat sisa pengolahan,

polusi udara, permasalahan sosial dan lain-lain. Sumber daya

pertambangan adalah sumber daya yang tidak dapat

diperbaharui serta memerlukan investasi yang sangat besar untuk

pengolahannya. Oleh karena diperlukan perencanaan dan

skenario pengelolaan yang terprogram dan mempertimbangkan

berbagai resiko dan keuntungannya. Kendati demikian hasil

pengelolaan hasil tambang akan memberi dampak pertumbuhan

ekonomi daerah yang cukup signifikan, meskipun pengalaman

menunjukkan bahwa pembangunan masyarakat lokal sering

terabaikan.

3. Pemulihan Kawasan Lindung; selain berkurangnya kawasan hutan

dan hutan lindung mencapai lebih dari 25% juga perlu dilakukan

revitalisasi terhadap kawasan lindung lain seperti sumber mata air,

hulu sungai, sempadan sungai/situ dalam kerangka memulihkan

dan menjaga kesinambangan alam serta menanggulangi

bencana banjir. Dalam UUPR No. 26 Tahun 2007 telah diamanatkan

untuk menetapkan 30% dari DAS menjadi RTH. Dalam proses

pemulihan dan revitalisasi kawasan lindung tentu perlu diperhatikan

kondisi sosial budaya masyarakat lokal, kemampuan daerah, dan

kondisi kawasan yang akan diberikan/dikembalikan fungsi

(23)

4. Pusat Pemerintahan dan Pusat Agropolitan; Pengembangan

struktur ruang wilayah diarahkan pada penguatan peran Kota

Muara Beliti sebagai pusat ibukota kabupaten dan pusat

agropolitan, pengembangan pusat-pusat pelayanan pada

kawasan perbatasan sehingga menempatkan peran Kabupaten

Musi Rawas sebagai pusat agropolitan regional. Berperannya pusat

pemerintahan dan pusat agropolitan termasuk sub pusat

agropolitan pada lima pusat pelayanan sangat dipengaruhi oleh

tersedia dan berfungsinya infrastruktur wilayah yang tepat dan

memadai. Penguatan peran sub pusat agropolitan juga akan

berpengaruh terhadap penurunan kesenjangan pertumbuhan

antar wilayah (kecamatan/kelompok kecamatan).

5. Kualitas SDM dan Kelembagan; Peningkatan kapasitas, kompetensi

dan profesionalisme aparat pemerintah, pihak swasta dan

masyarakat dalam pengelolaan ruang dan pembangunan

ekonomi wilayah. Kabupaten Musi Rawas dengan luas 1,2 juta Ha,

jumlah penduduk lebih kurang ½ juta jiwa, dengan sumber daya

alam yang berlimpah, namun berada pada kawasan yang juga

mempunyai karakteristik yang sama (Kabupaten Sarolangun,

Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Empat Lawang, dan

Kabupaten Rejang Lebong) serta dipengaruhi langsung oleh

perkembangan ekonomi global, maka sangat diperlukan suatu

Gambar

Gambar 2.1 Peta Posisi Kabupaten Musi Rawas
Tabel 2.1 Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas
Tabel 2.2 Banyaknya Desa dan Kelurahan menurut Kecamatan
Gambar 2.2 Peta Wilayah Kabupaten Musi Rawas dan Musi Rawas Utara
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah dilakukan evaluasi oleh Pokja IV ULP Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM yang dibentuk berdasarkan surat

Training dalam waktu yang panjang tanpa Training dalam waktu yang panjang tanpa disertai pemulihan bisa mengarah atau disertai pemulihan bisa mengarah atau menyebabkan kondisi

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ASET TETAP PADA DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SUMATERA UTARA..

Tugas akhir ini disusun untuk melengkapi persyaratan dalam mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma Tiga (III) Metrologi Dan Instrumentasi Departemen Fisika

Pejabat adalah pejabat yang berwenang mengangkat dan memberhentikan Jurusita Pajak, menerbitkan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus, Surat Paksa, Surat Perintah

[r]

Tenggara Nomor: 7 Tahun 2010 tanggal 16 Juni 2010 tentang Penyempurnaan Atas Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 2 Tahun

If you really want the simple life, the choice then is to make more money, or live a life that is simply supported by your current income.. After I paid off the mortgage loan on