IV - 1 BAB IV
PROFIL KABUPATEN BANGLI
IV.1 Geografi dan Administrasi Wilayah
Secara geografis Kabupaten Bangli merupakan satu-satunya wilayah
kabupaten di Provinsi Bali yang tidak memiliki pantai dengan dengan luas
52.081 Ha atau 9,24% dari luas wilayah Provinsi Bali (563.666 Ha) yang terletak pada koordinat 08º3'40” - 08º50'48” LS (lintang selatan) dan 114º25'53” - 115º42'40” BT (Bujur Timur) dan di batasi oleh lima Kabupaten lainnya di Bali dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Wilayah Kab. Buleleng
Sebelah Timur : Wilayah Kab. Karangasem dan Kab. Klungkung Sebelah Selatan : Wilayah Kab. Gianyar
Sebelah Barat : Wilayah Kab. Gianyar, Kabupaten Badung dan
Kab. Buleleng
Secara administrasi Kabupaten Bangli, terbagi menjadi 4 wilayah kecamatan dan 72 desa/kelurahan yaitu : Kecamatan Susut (9 Desa), Kecamatan Bangli (4 Kelurahan dan 5 Desa), Kecamatan Tembuku (6 Desa) dan Kecamatan Kintamani (48 Desa). Luas wilayah Kabupaten Bangli adalah 52.081 Ha atau 9,24% dari luas wilayah Provinsi Bali (563.666 Ha). Ibukota Kabupaten Bangli adalah Kawasan Perkotaan Bangli, meliputi Kelurahan Kubu, Kelurahan Cempaga, Kelurahan Kawan dan Kelurahan Bebalang. Data administrasi wilayah, jumlah desa dan luas wilayah dapat dilihat pada Tabel 3.1, Tabel 3.2. dan Gambar III.1.
Tabel 3.1.
Administrasi Wilayah Kabupaten Bangli
(Ha) (%) Jumlah (%)
1 Susut 4,930 9.47 9 12.50
2 Bangli 5,630 10.81 9 12.50
3 Tembuku 4,830 9.27 6 8.33
4 Kintamani 36,691 70.45 48 66.67
52,081 100.00 72 100
563,666 9.24 616 11.69
Sumber : Kabupaten Bangli Dalam Angka, 2009
Luas Wilayah Desa/ Kelurahan
Nama Kecamatan No
IV - 3 Tabel 3.2.
Administrasi Wilayah Kabupaten Bangli bedasarkan Desa/Kelurahan
No Nama Desa/Kel Luas (Ha) % No Nama Desa/Kel Luas (Ha) %
4,931 9.47 35 Banua 245 0.47
IV - 4 Gambar III.1.
IV - 5 IV.2 Demografi
a. Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Struktur Umur.
Struktur Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin maka jenis kelamin
perempuan lebih banyak terdapat di Kabupaten Bangli yaitu sebesar 107.171
jiwa dan untuk penduduk laki – laki sebesar 106.637 jiwa. Dan dikelompok
umur di Kabupaten Bangli dominan pada struktur penduduk muda dimana
jumlah usia produktif jumlahnya lebih banyak dari pada usia tua.
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Di Kabupaten Bangli Tahun 2010
Kelompo k
Kec. Susut Kec. Bangli Kec. Tembuku
Kec. Kintamani Jumlah
IV - 6 Kelompo
k
Kec. Susut Kec. Bangli Kec. Tembuku
Kec. Kintamani Jumlah
Umur L P L P L P L P L P
46113 46332 10759 4
10813 5 Sumber Data : Bangli Dalam Angaka 2011
Pada Tabel 2.3 dapat dilihat, pada tahun 2010, kepadatan penduduk
brutto di Kabupaten Bangli mencapai 414 jiwa per km2 yang menurut
Horstman dan Rutz (dalam Iskandar, 1980) tergolong sedang. Bila kepadatan
penduduk brutto kita lihat berdasarkan kecamatan, tampak bahwa tiga
kecamatan tergolong kepadatan tinggi, adalah Kecamatan Susut, Bangli dan
Tembuku yang berturut-turut mencapai 873 jiwa/km2, 804 jiwa/km2 dan 725
jiwa/km2. Sedangkan kecamatan yang kepadatan bruttonya tergolong rendah
adalah Kecamatan Kintamani sebesar 252 jiwa/km2.
Tabel 2.3
Kepadatan Penduduk Per Km2
Di Kabupaten Bangli Tahun 2010 Kecama
Jumlah Penduduk Sex
Ratio
IV - 7
b. Laju Pertumbuhan Penduduk
Dari data, diketahui bahwa angka rata-rata laju pertumbuhan penduduk
pada kecamatan yang lebih tinggi dari angka rata-rata pertumbuhan
penduduk kabupaten adalah Kecamatan Kintamani. Tingkat laju
pertumbuhan penduduk perlu mendapatkan perhatian khusus untuk
pengendalian laju pertumbuhan penduduk, karena bila tidak dilakukan
dikhawatirkan jumlah penduduk akan semakin meningkat tajam dan akan
mempengaruhi aspek kehidupan lainnya.
Tabel 2.4
Laju Pertumbuhan Penduduk Di Kabupaten Bangli Tahun 2010
Kecamatan Laju Pertumbuhan Penduduk
2005 -
Sumber: Bangli Dalam Angka 2011
c. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengruhi kualitas
sumber daya manusia, semakin tinggi tingkat pendidikannya diharapkan
kualitas sumber daya manusianya semakin baik. Namun hal ini tentunya
harus ditunjang oleh kualitas sarana dan prasarana pendidikan yang
memadai. Di Kabupaten Bangli jumlah sekolah dalam 5 tahun terakhir ini
banyak mengalami peningkatan. Demikian pula jumlah anak didiknya dan
jumlah guru dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah
IV - 8 Tabel 2.5
Banyaknya Jumlah Murid dan Guru Tingkat Sekolah Dasar Di Kabupaten Bangli Tahun 2011
Kecamatan Jumlah Murid Jumlah Guru
L P L P
Susut Bangli Tembuku Kintamani
2.075 2.475 1.872 5.831
2.006 2.363 1.857 5.450
188 187 162 372
202 132 95 168
Jumlah 12.253 11.676 909 597
Sumber Data : Bangli Dalam Angka 2011
d. Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian/Tingkat
Kesejahteraan
Tenaga Kerja dalam hal ini adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke
atas yang bekerja sekurang kurangnya satu jam sehari secara berturut
turut dalam seminggu. Mereka terbagi menjadi angkatan usia kerja dan
bukan angkatan kerja. Perbandingan penduduk yang tergolong angkatan
kerja terhadap penduduk usia kerja dikenal sebagai Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK). Pada tahun 2010 TPAK Kabupaten Bangli sebesar
84,15%.
IV.3 Topografi
IV - 9 Tabel 3.3.
Luas Lahan Atas Dasar Ketinggian Tempat di Kabupaten Bangli
Kelerengan wilayah bervariasi antar wilayah kecamatan dan secara umum berada pada kondisi dataran sampai landai (0-15%) seluas 12,11% dari luas wilayah, bergelombang (15-30%) seluas 21,7% dari luas wilayah, curam (30-40%) seluas 18,18% dari luas wilayah dan sangat curam (>(30-40%) seluas 48,01% luas wilayah. Kondisi datar relatif hanya terdapat pada kawasan di kaki Gunung Batur, landai dan bergelombang pada wilayah Kecamatan Susut, Bangli dan Tembuku sedangkan bergelombang dan curam serta sangat curam pada wilayah Kecamatan Kintamani
IV.4 Geohidrologi
Hidrologi wilayah terdiri dari air permukaan dan air tanah. Air permukaan terdiri dari Danau Batur dengan luas 1.667 Ha, kedalaman 70 meter, volume 815,58 juta/m3, panjang garis pantai (shoreline) 21,4 km dengan daerah tangkapan seluas 10.535 Ha. Sungai yang ada di Kabupaten Bangli berjumlah 14 buah yang merupakan hulu-hulu sungai utama yang bermuara di bagian Selatan Pulau Bali. Berdasarkan peta pengendalian pengambilan air tanah dan perlindungan daerah resapan (Dep. ESDM), wilayah Kabupaten Bangli dari bagian utara Kota Bangli ke arah utara semuanya merupakan Daerah Resapan Air yang mengisi Cekungan Air Tanah (CAT) wilayah Kabupaten/Kota Sarbagita termasuk wilayah Kabupaten Bangli bagian selatan. Kondisi wilayah resapan air, lepasan air tanah serta Cekungan Air Tanah (CAT) lintas wilayah di Provinsi Bali dapat dilihat pada Gambar III.7.
Jumlah potensi mata air di Kabupaten Bangli tersebar di 88 buah titik di 42 desa dengan debit total 1.534,30 ltr/dt. Sungai-sungai yang mengalir di
wilayah umumnya pendek dan jenis alirannya bersifat ephemeral, yang sebagian besar terletak di sebelah Utara, sedangkan yang mengalir ke bagian
Selatan lebih panjang, aliran sungainya kebanyakan bersifat perenmial. Sebaran sumber mata air dan kawasan rawan air bersih di Kabupaten Bangli,
100 - 250 % >250 - 500 % >500 - 750 % >750 - 1.000 % >1.000 % Luas %
1 Susut 62.50 6.46 2,446.00 41.66 1,297.50 21.39 1,125.00 8.46 0.00 0.00 4,931.00 7.89 2 Bangli 340.00 35.14 1,412.50 24.06 917.50 15.12 2,053.50 15.44 902.50 2.49 5,626.00 9.00 3 Tembuku 0.00 0.00 1,650.00 28.10 2,539.50 41.86 642.50 4.83 0.00 0.00 4,832.00 7.73 4 Kintamani 565.00 58.40 362.50 6.17 1,312.50 21.63 9,476.50 71.27 35,378.50 97.51 47,095.00 75.37
967.50 100.00 5,871.00 100.00 6,067.00 100.00 13,297.50 100.00 36,281.00 100.00 62,484.00 100.00
Kab. Bangli
Sumber : Kabupaten Bangli Dalam Angka, 2009
Dataran Rendah Datara Sedang Dataran Tinggi Perbukitan Pegunungan
Kecamatan
No Jumlah
IV - 10 lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 serta Gambar
III.8.
Tabel 3.4.
Desa Rawan Air Bersih dan
Cakupan Pelayanan di Kabupaten Bangli
Sumber : Data PSDPU Provinsi Bai, 2008
No Nama Desa Pelayanan Air (%)
1 Pengotan 24.76
14 Bayung Cerik 0.00
15 Mangguh 0.00
No Nama Desa Pelayanan Air (%)
26 Abangbatudinding 0.00
27 Abangsongan 0.00
28 Truyan 0.00
29 Songan B 0.00
30 Songan A 0.00
31 Serabi 0.00
32 Manikliyu 0.00
33 Awan 0.00
34 Gunung Bau 0.00
35 Blanga 0.00
36 Batu Kaang 0.00
IV - 11
No Mata Air Lokasi Debit (l/d)
1 Kintamani 0.68
2 Kembang Sari 1-3 DS. Lateng 3.27
3 DS. Lateng 8.00
4 Taman 3.00
5 Bantang
6 Kuum/Kintamani 1.80
7 Pelepasan Penulisan 1-2 2.00
8 Pelaga Kintamani 2.00
9 Palungan 1-2 70.00
10 Penganjaran 3.00
11 Catur 31.00
12 Ulian 1-2 2.00
13 Bandu 1.50
14 Tubas 5.00
15 Banua 1-2 1.00
16 Bingsu 5.00
17 Sekardadi 1-2 0.31
18 Penelokan
19 Paketan 1.00
20 Petung 1-2
21 Tirta Bodah 1.00
22 Kintamani 1-2 21.00
23 Tirta Empul Kuta Undisan 1-3 40.00
24 Sidembunut 5.00
25 Tirta Anyar Kedui 16.00
26 Yang Api(Arca)1 2.61
27 Br. Merta Klod 3.20
28 Br. Kebon 1-2 0.50
29 Dadem 1.20
30 Tampuangan 1-8 89.88
31 Maniaji
32 Br. Pulesari 0.60
33 Patungan 0.30
34 Penida 1-7 0.90
35 Tingkad Bat 1-5 7.10
36 Tembuku 1-7 16.60
37 Undisan Kaja 3.00
38 Undisan Klod 1-2 3.60
39 Bangbang 1-5 1.36
40 Undisan Klod 3-4 3.56
41 Tambahan 1-2 1.38
42 Pasekan
43 Pembuangan 1-2 0.23
Kecamatan Kintamani
Kecamatan Susut
Kecamatan Tembuku
No Mata Air Lokasi Debit (l/d)
44 Yeh Rari 2.00
45 Kalet Ode
46 Kembang Merta 0.14
47 Kembang Merta
48 Br. Temen (Susut) 0.16
49 Tiga Kawan 1-2 13.54
50 Susut 1.40
51 Kayubihi 6.50
52 Susut (Sulahan) 2.13
53 Nyambu 1-2 Taman Sulahan 1.80
54 Buungan Alis Intan 9.00
55 Susut 25.00
56 Selat 2.50
57 Galiran (Y.BLN) 21.00
58 Seganing 1-2 (SNG) 115.60
59 Br. Kawan (SNG) 42.80
60 Pengotan
61 Ds. Pengotan 0.20
62 Pengotan 0.20
63 Bangklod 0.05
64 Bangklod 0.07
65 Ds. Gegaban 1-2 19.00
66 Kuta Undisan 0.53
67 Kayubihi 22.00
68 Penglipuran 0.40
69 Kubu 0.70
70 Penida 1.35
71 Sidawaas 1-2 0.40
72 Ds. Tegal Suci 2.92
73 Tegal Suci Gunaksa 15.00
74 Bukit 1-2 1.09
75 Sumaniyah 0.46
76 Sidembunut 1-4 160.99
77 Br. Gria 1-6 13.08
78 Dedari 1.31
79 Br. Tegal 1-4 298.22
80 Bebalang 1-2 0.65
81 Br. Pangsut TGL 1 2.00
82 Pulung/Sedit 1-2 49.90
83 Sedit/Bebalang 61.60
84 Uma Anyar 1-2 Siladan 5.81
85 Kuning 1-10 8.41
86 Sedawa 1-2 3.35
87 Selati 260.00
88 Guliang Kangin 1.46
Kecamatan Bangli
Tabel 3.5.
Sumber Mata Air di Kabupaten Bangli
IV - 13 Gambar III.3.
IV - 14 Sistem wilayah sungai merupakan bagian dari pengelolaan Wilayah
Sungai Bali-Penida (WS Strategis Nasional) pada sebagian Sub WS 03.01.01,
Sub WS 03.01.12, Sub WS 03.01.13, Sub WS 03.01.18, dan Sub WS 03.01.19
yang terdiri atas 1 (satu) buah danau dan 14 Daerah Aliran Sungai (DAS) 20
lintas wilayah, meliputi :
Tabel 2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Bangli
No Nama DAS
Luas (Ha
)
Debit (M3/Detik
)
Volume (M3)
1
Danau Batur 1.667 N/A
815,58 juta M3
2 S sebagian DAS Bubuh 3.934,3 N/A N/A
3 sebagian DAS Melangit 4.247,7 N/A N/A
4 sebagian DAS Sangsang 6.602,5 N/A N/A
5 sebagian DAS Ayung 9.507,6 N/A N/A
6 sebagian DAS Yehalang 1.298,9 N/A N/A
7 sebagian DAS Anyar 997,8 N/A N/A
8 sebagian DAS Batas 86,8 N/A N/A
9 sebagian DAS Silagading Tiga 517,2 N/A N/A
10 sebagian DAS Puseh 221,5 N/A N/A
11 sebagian DAS Jinah 1.314,9 N/A N/A
12 sebagian DAS Luah 604,6 N/A N/A
13 sebagian DAS Bungbung 10.782,9 N/A N/A
14 sebagian DAS Pengasangan 62,7 N/A N/A
15 sebagian DAS Deling 408 N/A N/A
IV - 15 IV.5 Geologi
Ditinjau dari aspek Geologi, secara umum formasi geologi wilayah Kabupaten Bangli termasuk dalam formasi geologi Buyan, Beratan dan Gunung Batur (Qpbb) yang berumur kuarter. Formasi ini pada bagian permukaan di dominasi oleh tufa pasiran dan di beberapa tempat dijumpai tufa batu apung dan endapan lahar. Tufa pasiran umumnya melapuk menengah – tinggi berwarna kuning kecoklatan, berukuran pasir halus – kasar. Tufa batu apung berwarna putih kecoklatan, agak rapuh dan mudah lepas. Endapan lahar berwarna abu-abu sampai abu-abu-abu-abu kehitaman terdiri dari batuan beku andesit dan batuapung dengan masa tufa pasiran bersifat agak rapuh. Pada Kaldera Batur formasi geologi terdiri dari formasi geologi Batuan Gunung Api Batur (Qvbb) yang mengandung aglomerat, lava, dan tufa (Gambar III.3).
IV - 16 Gambar III.4.
IV - 17 Gambar III.5.
IV - 18 Gambar III.6.
IV - 19 IV.6 Klimatologi
Kondisi iklim Kabupaten Bangli memiliki iklim tropis, suhu udara relatif
rendah berkisar antara 150 - 300C, semakin ke utara suhu semakin dingin. Angka
curah hujan rata-rata tahunan terendah adalah 900 mm dan tertinggi 3.500
mm. Penyebaran curah hujan relatif tinggi (2.500 - 3.500 mm) meliputi bagian
utara (lereng Gunung Batur) dan semakin rendah ke arah selatan wilayah.
Curah hujan tertinggi terjadi bulan Desember – Maret dan terendah pada bulan
agustus.
IV.7 Sosial dan Ekonomi a. Sosial
Adat istiadat yang ada di Bali pada umumnya dan di wilayah Kabupaten Bangli
khususnya merupakan salah satu media di dalam merealisasikan ajaran agama
Hindu sebagai suatu aturan yang mengikat, serta identitas bagi eksistensi desa
adat, yaitu dalam bentuk awig-awig desa adat, yang secara umum berintikan
tentang parhyangan, palemahan dan pawongan, yang disebut dengan konsep
Tri Hita Karana.
Konsep Tri Hita Karana ini mengandung pengertian, tiga penyebab
kesejahteraan yang bersumber pada keharmonisan hubungan antara
unsur-unsur, yaitu :
1. Manusia dengan Tuhan yang penjabarannya melalui parhyangan.
2. Manusia dengan alam lingkungannya yang penjabarannya melalui
palemahan.
3. Manusia dengan sesamanya yang penjabarannya melalui Pawongan.
Konsep ini diimplementasikan dalam suatu konsep keruangan yang harmonis
dan seimbang di antara unsur-unsurnya dengan memfokuskan pada :
1. Arah kaja dan kangin sebagai wilayah dengan nilai utama.
2. Bagian tengah adalah bagian wilayah yang mempunyai nilai madya.
IV - 20 Perpaduan antara konsep tersebut melahirkan konsep Cucupu Manik, Catus
Patha, Tri Mandala/Tri Angga dan Sangga Mandala yaitu pembagian orientasi
ruang menjadi 9 (sembilan) wilayah atau zona. Konsep ini terwujudkan dalam
segala aspek kehidupan masyarakat Kabupaten Bangli dan Propinsi Bali pada
umumnya. Sedangkan dalam implementasi hubungan antar fungsi kegiatan
diterapkan konsep Cakra Yadnya sebagai suatu hubungan yang sinergis.
Pada penerapannya di daerah perencanaan pada tata bangunan dalam persil
perumahan berdasarkan konsep tri mandala dapat diamati dalam perencanaan
perumahan di daerah Penglipuran.
Pola tata bangunan dengan konsep Tri Mandala dimana Sanggah (sebagai pura
keluarga) pada posisi kaja kangin (Timur Laut) pada bagian tengah (madya
Mandala) untuk kegiatan tempat tinggal, Bale Sake Enem, dan bangunan
kegiatan lainnya pada bagian belakang diperuntukkan untuk kamar mandi,
kandang ternak dan kegiatan kotor lainnya.
a)Kesehatan
Di bidang sarana kesehatan Kabupaten Bangli mempunyai memiliki 3 buah
Rumah Sakit yaitu 1 buah Rumah Sakit Umum, 1 buah Rumah Sakit Jiwa dan
1 buah Rumah Sakit Swasta. Rumah Sakit Jiwa yang terdapat di Kabupaten
Bangli adalah merupakan satu satunya rumah sakit yang terdapat di Propinsi
Bali. Fasilitas kesehatan lainnya yang terdapat di Kabupaten Bangli adalah
Puskesmas sebanyak 11 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 59 unit, dan
Apotik sebanyak 6 unit, dan Toko Obat 1 unit. Jumlah tenaga dokter di
Kabupaten Bangli sebanyak 128 orang, terdiri dari 81 orang dokter umum, 14
orang dokter spesialis, dan 33 orang dokter gigi, sedangkan paramedis
berjumlah 815 orang. Selanjutnya mengenai hasil pencapaian akseptor baru
IV - 21 b)Peradilan
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi taraf kehidupan manusia adalah
masalah keamanan dan ketertiban. Rasa aman dan tertib memang sangat
dibutuhkan oleh manusia. Masalah gangguan keamanan di Kabupaten Bangli
didominasi oleh tindak kriminal. Pada tahun 2010 jumlah tahanan yang ada di
rumah tahanan kejaksaan sebanyak 110 orang. Dari jumlah tersebut
seluruhnya dapat diselesaikan/dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Kabupaten
Bangli. Jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Negeri Kabupaten Bangli
sebanyak 108 dengan jumlah terdakwa sebanyak 120 orang. Sedangkan
jumlah narapidana yang menghuni Rumah Tahanan Negara pada tahun 2010
sebanyak 150 orang.
c)Agama
Kabupaten Bangli seperti halnya kabupaten lainnya di Propinsi Bali,
penduduknya sebagian besar memeluk agama Hindu. Penduduk Kabupaten
Bangli yang beragama Hindu sejumlah 204.857, Islam sebanyak 2.573, Budha
sebanyak 386 dan Protestan dan Katolik sebanyak 301 dan 144. Sarana dan
prasana tempat peribadatan di Kabupaten Bngli didominasi dengan tempat
peribadatan agam Hindu yaitu Pura sebanyak 547 buah. Mesjid dan Mushola
sebanyak 9 buah sedangkan gereja sebanyak 1 buah. Kerukunan antara
pemeluk agama di Kabupaten Bangli sangat baik.
b. Ekonomi
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan gambaran mengenai
perekonomian suatu daerah. Demikian halnya perkembangan perekonomian di
Kabupaten Bangli ditunjukan dengan perkembangan dengan perkembangan
PDRBnya. Secara agregat PDRB atas dasar harga berlaku dan atas harga konstan
Kabupaten Bangli pada tahun 2010 mengalami peningkatan. PDRB atas dasar
harga berlaku Kabupaten Bangli untuk tahun 2010 sebesar Rp. 2.360 milyar dan
PDRB atas dasar harga konstan 2000 Kabupaten Bangli sebesar Rp. 1.092 milyar.
IV - 22 kenaikan dari tahun ke tahun, besarnya PDRB perkapita tahun 2010 atas dasar
harga berlaku Rp. 10,96 juta sedangkan PDRB atas dasar harga konstannya
sebesar Rp 5,07 juta. Pertumbuhan perekonomian bisa diketahui dengan
memperhatikan laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan suatu daerah.
Untuk tahun 2010 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangli sebesar 4,97%,
mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2009.
Tabel 2.6 PDRB Kabupaten Bangli
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2007 – 2010 (juta rupiah)
IV - 23
PDRB 946.113,43 984.129,50 1.040.363,42 1.092.116,41
Sumber Data : Bangli Dalam Angka 2011
Tabel 2.7 Realisasi Penerimaan Daerah
Otonomi Bangli Tahun Anggaran 2010 (juta rupiah)
Jenis Penerimaan Jumlah ( Rp )
A.Pembiayaan
Penerimaan Daerah
B.Pendapatan
1.Pendapatan Asli Daerah
1.1 Pajak daerah 1.2 Retribusi Daerah
1.3 Bagian Laba Badan Usaha Milik Daerah
1.4 Lain-lain PAD yang Sah
2.Dana Perimbangan
2.1 Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak
2.2 Dana Alokasi Umum (DAU)
2.3 Dana Alokasi Khusus(DAK)
2.4 Dana Penyesuaian
2.5 Dana Perimbangan dari
Provinsi
3.Lain-Lain Pendapatan
Yang Sah
3.1 Bantuan Pemerintah
3.2 Dana Darurat
3.3 Pendapatan Lainnya
Total Pendapatan (Total
Revenue)