• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PROFIL KABUPATEN BANGLI IV.1 Geografi dan Administrasi Wilayah - DOCRPIJM 99eaee8273 BAB IVREV BAB IV 2015 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV PROFIL KABUPATEN BANGLI IV.1 Geografi dan Administrasi Wilayah - DOCRPIJM 99eaee8273 BAB IVREV BAB IV 2015 2019"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

IV - 1 BAB IV

PROFIL KABUPATEN BANGLI

IV.1 Geografi dan Administrasi Wilayah

Secara geografis Kabupaten Bangli merupakan satu-satunya wilayah

kabupaten di Provinsi Bali yang tidak memiliki pantai dengan dengan luas

52.081 Ha atau 9,24% dari luas wilayah Provinsi Bali (563.666 Ha) yang terletak pada koordinat 08º3'40” - 08º50'48” LS (lintang selatan) dan 114º25'53” - 115º42'40” BT (Bujur Timur) dan di batasi oleh lima Kabupaten lainnya di Bali dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Wilayah Kab. Buleleng

 Sebelah Timur : Wilayah Kab. Karangasem dan Kab. Klungkung  Sebelah Selatan : Wilayah Kab. Gianyar

 Sebelah Barat : Wilayah Kab. Gianyar, Kabupaten Badung dan

Kab. Buleleng

Secara administrasi Kabupaten Bangli, terbagi menjadi 4 wilayah kecamatan dan 72 desa/kelurahan yaitu : Kecamatan Susut (9 Desa), Kecamatan Bangli (4 Kelurahan dan 5 Desa), Kecamatan Tembuku (6 Desa) dan Kecamatan Kintamani (48 Desa). Luas wilayah Kabupaten Bangli adalah 52.081 Ha atau 9,24% dari luas wilayah Provinsi Bali (563.666 Ha). Ibukota Kabupaten Bangli adalah Kawasan Perkotaan Bangli, meliputi Kelurahan Kubu, Kelurahan Cempaga, Kelurahan Kawan dan Kelurahan Bebalang. Data administrasi wilayah, jumlah desa dan luas wilayah dapat dilihat pada Tabel 3.1, Tabel 3.2. dan Gambar III.1.

Tabel 3.1.

Administrasi Wilayah Kabupaten Bangli

(Ha) (%) Jumlah (%)

1 Susut 4,930 9.47 9 12.50

2 Bangli 5,630 10.81 9 12.50

3 Tembuku 4,830 9.27 6 8.33

4 Kintamani 36,691 70.45 48 66.67

52,081 100.00 72 100

563,666 9.24 616 11.69

Sumber : Kabupaten Bangli Dalam Angka, 2009

Luas Wilayah Desa/ Kelurahan

Nama Kecamatan No

(2)
(3)

IV - 3 Tabel 3.2.

Administrasi Wilayah Kabupaten Bangli bedasarkan Desa/Kelurahan

No Nama Desa/Kel Luas (Ha) % No Nama Desa/Kel Luas (Ha) %

4,931 9.47 35 Banua 245 0.47

(4)

IV - 4 Gambar III.1.

(5)

IV - 5 IV.2 Demografi

a. Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Struktur Umur.

Struktur Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin maka jenis kelamin

perempuan lebih banyak terdapat di Kabupaten Bangli yaitu sebesar 107.171

jiwa dan untuk penduduk laki – laki sebesar 106.637 jiwa. Dan dikelompok

umur di Kabupaten Bangli dominan pada struktur penduduk muda dimana

jumlah usia produktif jumlahnya lebih banyak dari pada usia tua.

Tabel 2.2

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Di Kabupaten Bangli Tahun 2010

Kelompo k

Kec. Susut Kec. Bangli Kec. Tembuku

Kec. Kintamani Jumlah

(6)

IV - 6 Kelompo

k

Kec. Susut Kec. Bangli Kec. Tembuku

Kec. Kintamani Jumlah

Umur L P L P L P L P L P

46113 46332 10759 4

10813 5 Sumber Data : Bangli Dalam Angaka 2011

Pada Tabel 2.3 dapat dilihat, pada tahun 2010, kepadatan penduduk

brutto di Kabupaten Bangli mencapai 414 jiwa per km2 yang menurut

Horstman dan Rutz (dalam Iskandar, 1980) tergolong sedang. Bila kepadatan

penduduk brutto kita lihat berdasarkan kecamatan, tampak bahwa tiga

kecamatan tergolong kepadatan tinggi, adalah Kecamatan Susut, Bangli dan

Tembuku yang berturut-turut mencapai 873 jiwa/km2, 804 jiwa/km2 dan 725

jiwa/km2. Sedangkan kecamatan yang kepadatan bruttonya tergolong rendah

adalah Kecamatan Kintamani sebesar 252 jiwa/km2.

Tabel 2.3

Kepadatan Penduduk Per Km2

Di Kabupaten Bangli Tahun 2010 Kecama

Jumlah Penduduk Sex

Ratio

(7)

IV - 7

b. Laju Pertumbuhan Penduduk

Dari data, diketahui bahwa angka rata-rata laju pertumbuhan penduduk

pada kecamatan yang lebih tinggi dari angka rata-rata pertumbuhan

penduduk kabupaten adalah Kecamatan Kintamani. Tingkat laju

pertumbuhan penduduk perlu mendapatkan perhatian khusus untuk

pengendalian laju pertumbuhan penduduk, karena bila tidak dilakukan

dikhawatirkan jumlah penduduk akan semakin meningkat tajam dan akan

mempengaruhi aspek kehidupan lainnya.

Tabel 2.4

Laju Pertumbuhan Penduduk Di Kabupaten Bangli Tahun 2010

Kecamatan Laju Pertumbuhan Penduduk

2005 -

Sumber: Bangli Dalam Angka 2011

c. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengruhi kualitas

sumber daya manusia, semakin tinggi tingkat pendidikannya diharapkan

kualitas sumber daya manusianya semakin baik. Namun hal ini tentunya

harus ditunjang oleh kualitas sarana dan prasarana pendidikan yang

memadai. Di Kabupaten Bangli jumlah sekolah dalam 5 tahun terakhir ini

banyak mengalami peningkatan. Demikian pula jumlah anak didiknya dan

jumlah guru dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah

(8)

IV - 8 Tabel 2.5

Banyaknya Jumlah Murid dan Guru Tingkat Sekolah Dasar Di Kabupaten Bangli Tahun 2011

Kecamatan Jumlah Murid Jumlah Guru

L P L P

Susut Bangli Tembuku Kintamani

2.075 2.475 1.872 5.831

2.006 2.363 1.857 5.450

188 187 162 372

202 132 95 168

Jumlah 12.253 11.676 909 597

Sumber Data : Bangli Dalam Angka 2011

d. Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian/Tingkat

Kesejahteraan

Tenaga Kerja dalam hal ini adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke

atas yang bekerja sekurang kurangnya satu jam sehari secara berturut

turut dalam seminggu. Mereka terbagi menjadi angkatan usia kerja dan

bukan angkatan kerja. Perbandingan penduduk yang tergolong angkatan

kerja terhadap penduduk usia kerja dikenal sebagai Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK). Pada tahun 2010 TPAK Kabupaten Bangli sebesar

84,15%.

IV.3 Topografi

(9)

IV - 9 Tabel 3.3.

Luas Lahan Atas Dasar Ketinggian Tempat di Kabupaten Bangli

Kelerengan wilayah bervariasi antar wilayah kecamatan dan secara umum berada pada kondisi dataran sampai landai (0-15%) seluas 12,11% dari luas wilayah, bergelombang (15-30%) seluas 21,7% dari luas wilayah, curam (30-40%) seluas 18,18% dari luas wilayah dan sangat curam (>(30-40%) seluas 48,01% luas wilayah. Kondisi datar relatif hanya terdapat pada kawasan di kaki Gunung Batur, landai dan bergelombang pada wilayah Kecamatan Susut, Bangli dan Tembuku sedangkan bergelombang dan curam serta sangat curam pada wilayah Kecamatan Kintamani

IV.4 Geohidrologi

Hidrologi wilayah terdiri dari air permukaan dan air tanah. Air permukaan terdiri dari Danau Batur dengan luas 1.667 Ha, kedalaman 70 meter, volume 815,58 juta/m3, panjang garis pantai (shoreline) 21,4 km dengan daerah tangkapan seluas 10.535 Ha. Sungai yang ada di Kabupaten Bangli berjumlah 14 buah yang merupakan hulu-hulu sungai utama yang bermuara di bagian Selatan Pulau Bali. Berdasarkan peta pengendalian pengambilan air tanah dan perlindungan daerah resapan (Dep. ESDM), wilayah Kabupaten Bangli dari bagian utara Kota Bangli ke arah utara semuanya merupakan Daerah Resapan Air yang mengisi Cekungan Air Tanah (CAT) wilayah Kabupaten/Kota Sarbagita termasuk wilayah Kabupaten Bangli bagian selatan. Kondisi wilayah resapan air, lepasan air tanah serta Cekungan Air Tanah (CAT) lintas wilayah di Provinsi Bali dapat dilihat pada Gambar III.7.

Jumlah potensi mata air di Kabupaten Bangli tersebar di 88 buah titik di 42 desa dengan debit total 1.534,30 ltr/dt. Sungai-sungai yang mengalir di

wilayah umumnya pendek dan jenis alirannya bersifat ephemeral, yang sebagian besar terletak di sebelah Utara, sedangkan yang mengalir ke bagian

Selatan lebih panjang, aliran sungainya kebanyakan bersifat perenmial. Sebaran sumber mata air dan kawasan rawan air bersih di Kabupaten Bangli,

100 - 250 % >250 - 500 % >500 - 750 % >750 - 1.000 % >1.000 % Luas %

1 Susut 62.50 6.46 2,446.00 41.66 1,297.50 21.39 1,125.00 8.46 0.00 0.00 4,931.00 7.89 2 Bangli 340.00 35.14 1,412.50 24.06 917.50 15.12 2,053.50 15.44 902.50 2.49 5,626.00 9.00 3 Tembuku 0.00 0.00 1,650.00 28.10 2,539.50 41.86 642.50 4.83 0.00 0.00 4,832.00 7.73 4 Kintamani 565.00 58.40 362.50 6.17 1,312.50 21.63 9,476.50 71.27 35,378.50 97.51 47,095.00 75.37

967.50 100.00 5,871.00 100.00 6,067.00 100.00 13,297.50 100.00 36,281.00 100.00 62,484.00 100.00

Kab. Bangli

Sumber : Kabupaten Bangli Dalam Angka, 2009

Dataran Rendah Datara Sedang Dataran Tinggi Perbukitan Pegunungan

Kecamatan

No Jumlah

(10)

IV - 10 lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 serta Gambar

III.8.

Tabel 3.4.

Desa Rawan Air Bersih dan

Cakupan Pelayanan di Kabupaten Bangli

Sumber : Data PSDPU Provinsi Bai, 2008

No Nama Desa Pelayanan Air (%)

1 Pengotan 24.76

14 Bayung Cerik 0.00

15 Mangguh 0.00

No Nama Desa Pelayanan Air (%)

26 Abangbatudinding 0.00

27 Abangsongan 0.00

28 Truyan 0.00

29 Songan B 0.00

30 Songan A 0.00

31 Serabi 0.00

32 Manikliyu 0.00

33 Awan 0.00

34 Gunung Bau 0.00

35 Blanga 0.00

36 Batu Kaang 0.00

(11)

IV - 11

No Mata Air Lokasi Debit (l/d)

1 Kintamani 0.68

2 Kembang Sari 1-3 DS. Lateng 3.27

3 DS. Lateng 8.00

4 Taman 3.00

5 Bantang

6 Kuum/Kintamani 1.80

7 Pelepasan Penulisan 1-2 2.00

8 Pelaga Kintamani 2.00

9 Palungan 1-2 70.00

10 Penganjaran 3.00

11 Catur 31.00

12 Ulian 1-2 2.00

13 Bandu 1.50

14 Tubas 5.00

15 Banua 1-2 1.00

16 Bingsu 5.00

17 Sekardadi 1-2 0.31

18 Penelokan

19 Paketan 1.00

20 Petung 1-2

21 Tirta Bodah 1.00

22 Kintamani 1-2 21.00

23 Tirta Empul Kuta Undisan 1-3 40.00

24 Sidembunut 5.00

25 Tirta Anyar Kedui 16.00

26 Yang Api(Arca)1 2.61

27 Br. Merta Klod 3.20

28 Br. Kebon 1-2 0.50

29 Dadem 1.20

30 Tampuangan 1-8 89.88

31 Maniaji

32 Br. Pulesari 0.60

33 Patungan 0.30

34 Penida 1-7 0.90

35 Tingkad Bat 1-5 7.10

36 Tembuku 1-7 16.60

37 Undisan Kaja 3.00

38 Undisan Klod 1-2 3.60

39 Bangbang 1-5 1.36

40 Undisan Klod 3-4 3.56

41 Tambahan 1-2 1.38

42 Pasekan

43 Pembuangan 1-2 0.23

Kecamatan Kintamani

Kecamatan Susut

Kecamatan Tembuku

No Mata Air Lokasi Debit (l/d)

44 Yeh Rari 2.00

45 Kalet Ode

46 Kembang Merta 0.14

47 Kembang Merta

48 Br. Temen (Susut) 0.16

49 Tiga Kawan 1-2 13.54

50 Susut 1.40

51 Kayubihi 6.50

52 Susut (Sulahan) 2.13

53 Nyambu 1-2 Taman Sulahan 1.80

54 Buungan Alis Intan 9.00

55 Susut 25.00

56 Selat 2.50

57 Galiran (Y.BLN) 21.00

58 Seganing 1-2 (SNG) 115.60

59 Br. Kawan (SNG) 42.80

60 Pengotan

61 Ds. Pengotan 0.20

62 Pengotan 0.20

63 Bangklod 0.05

64 Bangklod 0.07

65 Ds. Gegaban 1-2 19.00

66 Kuta Undisan 0.53

67 Kayubihi 22.00

68 Penglipuran 0.40

69 Kubu 0.70

70 Penida 1.35

71 Sidawaas 1-2 0.40

72 Ds. Tegal Suci 2.92

73 Tegal Suci Gunaksa 15.00

74 Bukit 1-2 1.09

75 Sumaniyah 0.46

76 Sidembunut 1-4 160.99

77 Br. Gria 1-6 13.08

78 Dedari 1.31

79 Br. Tegal 1-4 298.22

80 Bebalang 1-2 0.65

81 Br. Pangsut TGL 1 2.00

82 Pulung/Sedit 1-2 49.90

83 Sedit/Bebalang 61.60

84 Uma Anyar 1-2 Siladan 5.81

85 Kuning 1-10 8.41

86 Sedawa 1-2 3.35

87 Selati 260.00

88 Guliang Kangin 1.46

Kecamatan Bangli

Tabel 3.5.

Sumber Mata Air di Kabupaten Bangli

(12)
(13)

IV - 13 Gambar III.3.

(14)

IV - 14 Sistem wilayah sungai merupakan bagian dari pengelolaan Wilayah

Sungai Bali-Penida (WS Strategis Nasional) pada sebagian Sub WS 03.01.01,

Sub WS 03.01.12, Sub WS 03.01.13, Sub WS 03.01.18, dan Sub WS 03.01.19

yang terdiri atas 1 (satu) buah danau dan 14 Daerah Aliran Sungai (DAS) 20

lintas wilayah, meliputi :

Tabel 2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Bangli

No Nama DAS

Luas (Ha

)

Debit (M3/Detik

)

Volume (M3)

1

Danau Batur 1.667 N/A

815,58 juta M3

2 S sebagian DAS Bubuh 3.934,3 N/A N/A

3 sebagian DAS Melangit 4.247,7 N/A N/A

4 sebagian DAS Sangsang 6.602,5 N/A N/A

5 sebagian DAS Ayung 9.507,6 N/A N/A

6 sebagian DAS Yehalang 1.298,9 N/A N/A

7 sebagian DAS Anyar 997,8 N/A N/A

8 sebagian DAS Batas 86,8 N/A N/A

9 sebagian DAS Silagading Tiga 517,2 N/A N/A

10 sebagian DAS Puseh 221,5 N/A N/A

11 sebagian DAS Jinah 1.314,9 N/A N/A

12 sebagian DAS Luah 604,6 N/A N/A

13 sebagian DAS Bungbung 10.782,9 N/A N/A

14 sebagian DAS Pengasangan 62,7 N/A N/A

15 sebagian DAS Deling 408 N/A N/A

(15)

IV - 15 IV.5 Geologi

Ditinjau dari aspek Geologi, secara umum formasi geologi wilayah Kabupaten Bangli termasuk dalam formasi geologi Buyan, Beratan dan Gunung Batur (Qpbb) yang berumur kuarter. Formasi ini pada bagian permukaan di dominasi oleh tufa pasiran dan di beberapa tempat dijumpai tufa batu apung dan endapan lahar. Tufa pasiran umumnya melapuk menengah – tinggi berwarna kuning kecoklatan, berukuran pasir halus – kasar. Tufa batu apung berwarna putih kecoklatan, agak rapuh dan mudah lepas. Endapan lahar berwarna abu-abu sampai abu-abu-abu-abu kehitaman terdiri dari batuan beku andesit dan batuapung dengan masa tufa pasiran bersifat agak rapuh. Pada Kaldera Batur formasi geologi terdiri dari formasi geologi Batuan Gunung Api Batur (Qvbb) yang mengandung aglomerat, lava, dan tufa (Gambar III.3).

(16)

IV - 16 Gambar III.4.

(17)

IV - 17 Gambar III.5.

(18)

IV - 18 Gambar III.6.

(19)

IV - 19 IV.6 Klimatologi

Kondisi iklim Kabupaten Bangli memiliki iklim tropis, suhu udara relatif

rendah berkisar antara 150 - 300C, semakin ke utara suhu semakin dingin. Angka

curah hujan rata-rata tahunan terendah adalah 900 mm dan tertinggi 3.500

mm. Penyebaran curah hujan relatif tinggi (2.500 - 3.500 mm) meliputi bagian

utara (lereng Gunung Batur) dan semakin rendah ke arah selatan wilayah.

Curah hujan tertinggi terjadi bulan Desember – Maret dan terendah pada bulan

agustus.

IV.7 Sosial dan Ekonomi a. Sosial

Adat istiadat yang ada di Bali pada umumnya dan di wilayah Kabupaten Bangli

khususnya merupakan salah satu media di dalam merealisasikan ajaran agama

Hindu sebagai suatu aturan yang mengikat, serta identitas bagi eksistensi desa

adat, yaitu dalam bentuk awig-awig desa adat, yang secara umum berintikan

tentang parhyangan, palemahan dan pawongan, yang disebut dengan konsep

Tri Hita Karana.

Konsep Tri Hita Karana ini mengandung pengertian, tiga penyebab

kesejahteraan yang bersumber pada keharmonisan hubungan antara

unsur-unsur, yaitu :

1. Manusia dengan Tuhan yang penjabarannya melalui parhyangan.

2. Manusia dengan alam lingkungannya yang penjabarannya melalui

palemahan.

3. Manusia dengan sesamanya yang penjabarannya melalui Pawongan.

Konsep ini diimplementasikan dalam suatu konsep keruangan yang harmonis

dan seimbang di antara unsur-unsurnya dengan memfokuskan pada :

1. Arah kaja dan kangin sebagai wilayah dengan nilai utama.

2. Bagian tengah adalah bagian wilayah yang mempunyai nilai madya.

(20)

IV - 20 Perpaduan antara konsep tersebut melahirkan konsep Cucupu Manik, Catus

Patha, Tri Mandala/Tri Angga dan Sangga Mandala yaitu pembagian orientasi

ruang menjadi 9 (sembilan) wilayah atau zona. Konsep ini terwujudkan dalam

segala aspek kehidupan masyarakat Kabupaten Bangli dan Propinsi Bali pada

umumnya. Sedangkan dalam implementasi hubungan antar fungsi kegiatan

diterapkan konsep Cakra Yadnya sebagai suatu hubungan yang sinergis.

Pada penerapannya di daerah perencanaan pada tata bangunan dalam persil

perumahan berdasarkan konsep tri mandala dapat diamati dalam perencanaan

perumahan di daerah Penglipuran.

Pola tata bangunan dengan konsep Tri Mandala dimana Sanggah (sebagai pura

keluarga) pada posisi kaja kangin (Timur Laut) pada bagian tengah (madya

Mandala) untuk kegiatan tempat tinggal, Bale Sake Enem, dan bangunan

kegiatan lainnya pada bagian belakang diperuntukkan untuk kamar mandi,

kandang ternak dan kegiatan kotor lainnya.

a)Kesehatan

Di bidang sarana kesehatan Kabupaten Bangli mempunyai memiliki 3 buah

Rumah Sakit yaitu 1 buah Rumah Sakit Umum, 1 buah Rumah Sakit Jiwa dan

1 buah Rumah Sakit Swasta. Rumah Sakit Jiwa yang terdapat di Kabupaten

Bangli adalah merupakan satu satunya rumah sakit yang terdapat di Propinsi

Bali. Fasilitas kesehatan lainnya yang terdapat di Kabupaten Bangli adalah

Puskesmas sebanyak 11 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 59 unit, dan

Apotik sebanyak 6 unit, dan Toko Obat 1 unit. Jumlah tenaga dokter di

Kabupaten Bangli sebanyak 128 orang, terdiri dari 81 orang dokter umum, 14

orang dokter spesialis, dan 33 orang dokter gigi, sedangkan paramedis

berjumlah 815 orang. Selanjutnya mengenai hasil pencapaian akseptor baru

(21)

IV - 21 b)Peradilan

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi taraf kehidupan manusia adalah

masalah keamanan dan ketertiban. Rasa aman dan tertib memang sangat

dibutuhkan oleh manusia. Masalah gangguan keamanan di Kabupaten Bangli

didominasi oleh tindak kriminal. Pada tahun 2010 jumlah tahanan yang ada di

rumah tahanan kejaksaan sebanyak 110 orang. Dari jumlah tersebut

seluruhnya dapat diselesaikan/dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Kabupaten

Bangli. Jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Negeri Kabupaten Bangli

sebanyak 108 dengan jumlah terdakwa sebanyak 120 orang. Sedangkan

jumlah narapidana yang menghuni Rumah Tahanan Negara pada tahun 2010

sebanyak 150 orang.

c)Agama

Kabupaten Bangli seperti halnya kabupaten lainnya di Propinsi Bali,

penduduknya sebagian besar memeluk agama Hindu. Penduduk Kabupaten

Bangli yang beragama Hindu sejumlah 204.857, Islam sebanyak 2.573, Budha

sebanyak 386 dan Protestan dan Katolik sebanyak 301 dan 144. Sarana dan

prasana tempat peribadatan di Kabupaten Bngli didominasi dengan tempat

peribadatan agam Hindu yaitu Pura sebanyak 547 buah. Mesjid dan Mushola

sebanyak 9 buah sedangkan gereja sebanyak 1 buah. Kerukunan antara

pemeluk agama di Kabupaten Bangli sangat baik.

b. Ekonomi

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan gambaran mengenai

perekonomian suatu daerah. Demikian halnya perkembangan perekonomian di

Kabupaten Bangli ditunjukan dengan perkembangan dengan perkembangan

PDRBnya. Secara agregat PDRB atas dasar harga berlaku dan atas harga konstan

Kabupaten Bangli pada tahun 2010 mengalami peningkatan. PDRB atas dasar

harga berlaku Kabupaten Bangli untuk tahun 2010 sebesar Rp. 2.360 milyar dan

PDRB atas dasar harga konstan 2000 Kabupaten Bangli sebesar Rp. 1.092 milyar.

(22)

IV - 22 kenaikan dari tahun ke tahun, besarnya PDRB perkapita tahun 2010 atas dasar

harga berlaku Rp. 10,96 juta sedangkan PDRB atas dasar harga konstannya

sebesar Rp 5,07 juta. Pertumbuhan perekonomian bisa diketahui dengan

memperhatikan laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan suatu daerah.

Untuk tahun 2010 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangli sebesar 4,97%,

mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2009.

Tabel 2.6 PDRB Kabupaten Bangli

Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2007 – 2010 (juta rupiah)

(23)

IV - 23

PDRB 946.113,43 984.129,50 1.040.363,42 1.092.116,41

Sumber Data : Bangli Dalam Angka 2011

Tabel 2.7 Realisasi Penerimaan Daerah

Otonomi Bangli Tahun Anggaran 2010 (juta rupiah)

Jenis Penerimaan Jumlah ( Rp )

A.Pembiayaan

Penerimaan Daerah

B.Pendapatan

1.Pendapatan Asli Daerah

1.1 Pajak daerah 1.2 Retribusi Daerah

1.3 Bagian Laba Badan Usaha Milik Daerah

1.4 Lain-lain PAD yang Sah

2.Dana Perimbangan

2.1 Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak

2.2 Dana Alokasi Umum (DAU)

2.3 Dana Alokasi Khusus(DAK)

2.4 Dana Penyesuaian

2.5 Dana Perimbangan dari

Provinsi

3.Lain-Lain Pendapatan

Yang Sah

3.1 Bantuan Pemerintah

3.2 Dana Darurat

3.3 Pendapatan Lainnya

Total Pendapatan (Total

Revenue)

Gambar

Tabel 3.2.  Administrasi Wilayah Kabupaten Bangli bedasarkan Desa/Kelurahan
Gambar III.1. Administrasi Wilayah Kabupaten Bangli
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Tabel 2.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan SMP Ar-Rahmah sebagai setting penelitian, didasarkan pada isu bahwa instansi ini menggunakan pendekatan yang berbeda dengan instansi pendidikan Islam lain yang

Dari data kelebihan dan kekurangan berbagai macam proses di atas, dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan dodekilbenzen dengan mereaksikan olefin dan benzen

Penelitian ini menganalisis poligami yang direpresentasikan oleh film Ayat-Ayat Cinta. Fenomena poligami yang semakin marak di masyarakat membuat poligami menjadi suatu hal

Kaikista opiskelijoista 21 prosenttia vastasi, että kuukaudessa pitäisi saada enemmän kuin 300 euroa, mutta että 500 euroa tai vähemmänkin riittäisi.. Tämä vastaa

Bagi pengguna internet terutama yang masih duduk dibangku sekolah, tata surya merupakan salah satu bagian dari ilmu pengetahuan yang mereka pelajari disekolah. Hal itu mendorong

Puji dan syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan

Hasil penelitian dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif menujukkan bahwa Terlihat efektif dari pelayanan sumber daya dilihat dari kemampuan petugas dalam

Berdasarkan hasil uji hipotesis 1 (H 1 ), didapat bahwa pada tingkat signifikansi dibawah 0,05 Perbandingan nilai antara t hitung sebesar 5,593 lebih besar dengan nilai t tabel