• Tidak ada hasil yang ditemukan

9cd5d persediaan barang dagangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "9cd5d persediaan barang dagangan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1. Pengertian

adalah persediaan barang dagangan

yang diperjualbelikan

2. Dokumen

1. Kartu perhitungan persediaan

2. Rekapitulasi perhitungan persediaan

3

.

Catatan Akuntansi

1. Jurnal umum

(3)

4. Metode Penilaian Persediaan

a. Metode Fisik/Periodik adalah

perhitungan secara global pada

akhir periode akuntansi.

Terdiri dari :

1. Metode tanda pengenal khusus

2. Metode rata-rata sederhana

(4)

Contoh

1 Januari 2005 persediaan 100 Kg

@ Rp. 100

= Rp. 10.000

2 Januari pembelian 200 kg

@ Rp. 200

= Rp. 40.000

3 Januari Pembelian 100 kg

@ Rp. 500

= Rp. 50.000

Barang yang masih ada di gudang

(5)

Jawab

Nilai persediaan =

300 kg X [ Rp. 100 + Rp. 200 + Rp. 500]

3

(6)

Beban/Harga Pokok Penjualan:

Persediaan awal 1 Jan : 100xRp 100= Rp 10.000

Pembelian 2 Jan: 200XRp200=Rp 40.000 Pembelian 3 Jan: 100XRp500=Rp 50.000

Total Pembelian Rp 90.000(+)

Barang Tersedia dijual Rp 100.000

Persediaan Akhir 31 Jan 300kg Rp 80.000(-)

(7)

3.

Metode rata-rata tertimbang

Nilai persediaan akhir =

Kuantitas tersisa X [ Total pembelian ]

Total kuantitas

= 300 kg X Rp. 90.000

(8)

90.000,-Beban/Harga Pokok Penjualan:

Persediaan awal 1 Jan : 100xRp 100= Rp 10.000

Pembelian 2 Jan: 200XRp200=Rp 40.000 Pembelian 3 Jan: 100XRp500=Rp 50.000

Total Pembelian Rp 90.000(+)

Barang Tersedia dijual Rp 100.000

Perseddiaan Akhir 31 Jan 300kg Rp 90.000(-)

(9)

10.000,-4. FIFO (MPKP)

Nilai persediaan barang dagangan akhir adalah barang dagangan yang dibeli terakhir

Misalnya:

Tanggal 1 jan persediaan awal 10 unit @ Rp. 200

Tanggal 2 jan pembelian 20 unit @ Rp. 100

Tanggal 3 jan penjualan 12 unit

Tanggal 4 jan pembelian 5 unit @ Rp. 150

Persediaan akhir Produk:

- Dalam Unit: (10+20+5)-12=23 unit

- Dalam rupiah: 18 X Rp 100 = Rp 1.800

5 X Rp 150 = Rp 750

(10)

Beban/Harga Pokok Penjualan:

Persediaan awal 1 Jan : 10xRp 200= Rp 2.000

Pembelian 2 Jan: 20XRp100=Rp 2.000 Pembelian 4 Jan: 6XRp150=Rp 900

Total Pembelian Rp 2.900(+)

Barang Tersedia dijual Rp 4.900

Perseddiaan Akhir 31 Jan 23 Unit Rp 2.550(-)

(11)

5. LIFO (MTKP)

Nilai persediaan barang dagangan akhir

adalah barang dagangan yang dibeli

pertama

Misalnya:

Tanggal 1 jan persediaan awal 10 unit @ Rp. 200

Tanggal 2 jan pembelian 20 unit @ Rp. 100

Tanggal 3 jan penjualan 12 unit

Tanggal 4 jan pembelian 5 unit @ Rp. 150

Persediaan akhir Produk:

- Dalam Unit: (10+20+5)-12=23 unit

- Dalam rupiah: 13 X Rp 100 = Rp 1.300

- 10 X Rp 200 = Rp 2.000

(12)

Beban/Harga Pokok Penjualan:

Persediaan awal 1 Jan : 10xRp 200= Rp 2.000

Pembelian 2 Jan: 20XRp100=Rp 2.000 Pembelian 4 Jan: 6XRp150=Rp 900

Total Pembelian Rp 2.900(+)

Barang Tersedia dijual Rp 4.900

Perseddiaan Akhir 31 Jan 23 Unit Rp 3.300(-)

(13)

b. Metode Perpetual

Adalah perhitungan persediaan barang secara periodik, sehingga mutasi barang dapat diketahui

Terdiri dari :

1. Metode rata-rata bergerak (Average Cost)

misalnya :

Tanggal 1 jan persediaan awal 10 unit @ Rp. 200 Tanggal 2 jan pembelian 20 unit @ Rp. 100

Tanggal 3 jan penjualan 12 unit

(14)
(15)

PERHITUNGAN:

Harga sisa sebesar :

133,33 diperoleh dari 4000 : 30 atau dari

jumlah tgl 1 jan + jumlah tgl 2 jan dibagi

total persediaan akhir pada 2 jan atau

(2000+2000)/30

126,1 diperoleh dari 2900 : 23 atau dari

jumlah tgl 3 jan + jumlah tgl 4 jan dibagi

total persediaan akhir pada 4 jan atau

(16)

Beban/Harga Pokok Penjualan:

Persediaan awal 1 Jan : 10xRp 200= Rp 2.000

Pembelian 2 Jan: 20XRp100=Rp 2.000 Pembelian 4 Jan: 6XRp500=Rp 3.000

Total Pembelian Rp 5.000(+)

Barang Tersedia dijual Rp 7.000

Perseddiaan Akhir 31 Jan 23 Unit Rp 2.900(-)

(17)

2. Metode FIFO

Tgl

Harga Jumlah Harga Jumlah Harga Jumlah (Rp.) (Rp). (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)

Jan-01 10 200 2.000

10 200 2.000 20 100 2.000 30 4.000 10 200 2.000

2 + 100 200+ 18 100 1.800 12 2.200

18 100 1.800 5 100 500 +

Nilai persediaan barang dagangan akhir

2.300 3

4 5 100 500 2 20 100 2.000

(18)

Beban/Harga Pokok Penjualan:

Persediaan awal 1 Jan : 10xRp 200= Rp 2.000

Pembelian 2 Jan: 20XRp100=Rp 2.000 Pembelian 4 Jan: 6XRp500=Rp 3.000

Total Pembelian Rp 5.000(+)

Barang Tersedia dijual Rp 7.000

Perseddiaan Akhir 31 Jan 23 Unit Rp 2.300(-)

(19)

3. Metode LIFO

Tgl

Harga Jumlah Harga Jumlah Harga Jumlah (Rp.) (Rp). (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)

Jan-01 10 200 2.000

10 200 2.000 20 100 2.000 12 10 200 2.000

8 100 800+ 2.800 10 200 2.000 8 100 800 5 100 500+

Nilai persediaan 3.300 barang dagangan akhir 4 5 100 500

3 100 1.200

Dibeli Dijual Sisa

Unit Unit Unit

(20)

Beban/Harga Pokok Penjualan:

Persediaan awal 1 Jan : 10xRp 200= Rp 2.000

Pembelian 2 Jan: 20XRp100=Rp 2.000 Pembelian 4 Jan: 6XRp500=Rp 3.000

Total Pembelian Rp 5.000(+)

Barang Tersedia dijual Rp 7.000

Perseddiaan Akhir 31 Jan 23 Unit Rp 3.300(-)

Referensi

Dokumen terkait

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Dengan pemahaman apabila Kualitas Pelayanan dan Promosi dilakukan secara bersama-sama dengan maksimal dan baik, maka akan memberikan kontribusi yang cukup

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) perangkat kelurahan sudah melaksanakan kinerja secara profesional terbukti dengan setiap pelayanan yang diajukan masyarakat

"Bila kita telah mengetahui hal ini, maka sangat jelas bagi kita kekeliruan orang – orang yang menyerahkan (transfer uang supaya disembelihkan qurban) atas nama mereka di

Hasil pengujian menunjukkan bahwa mobile device memiliki kemampuan untuk melakukan proses digital image wateramarking pada sebuah citra yang diambil dari fitur kameranya

Penelitian dilakukan terhadap 9 (sembilan) orang informan, 7 (tujuh) anak jalanan yang pernah mengalami kekerasan dan 2 (dua) orang informan tambahan, 1 (satu) dari dinas sosial dan

Dapat disimpulkan bahwa risiko likuiditas, risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional dan profitabilitas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan

Banyak definisi mengenai folklor yang disampaikan oleh para ahli salah satunya adalah yang disampaikan oleh James Danandjaja (1984:2) yang menyatakan bahwa