• Tidak ada hasil yang ditemukan

Leukemia seri limfoid : akut dan kronik

Proliferasi neoplastic yang sangat cepat dan progresif sehingga susunan sumsum tulangnormal digantikan oleh sel primitive dan sel induk darah

2. Leukemia seri limfoid : akut dan kronik

Kronis : <10% blast Akselerasi :10-20%

Krisis Blastik : >20%

Seorang wanita 19 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan benjolan di leher kanan depan.

Benjolan sudah ada 3 bulan ini dan 1 bulan terakhir dirasa tambah besar dan timbul benjolan juga di leher bagian kiri, serta di ketiak bagian kiri. BB menurun 7 kg dalam 6 bulan terakhir dan sering demam tinggi. Pada pemeriksaan fisis didapat : T : 120/80mmhg, S: 37oC, pucat, terdapat benjolan di leher kiri dan kanan, ketiak kiri dan kanan, tidak nyeri dan tidak panas, tidak memerah, Lien S3, hasil Lab WBC 25000/mm3, Hb 7,6g/dl, PLT 33000/mm3. Kemudian dilakukan pemeriksaan biopsi sumsum tulang didapatkan : sistem eritropoesis tertekan, sistem garanulopoesis didapatkan sel limfoblast meningkat, sistem trombopoesis tertekan.

Dari data di atas, di atas diagnosa yang paling mungkin pada pasien tersebut adalah

a. Acute Limfoblastik leukemia b. Acute Mieloblastic Leukemia c. Chronic Mieloblast leukemia d. Anemia Aplastik

e. Limfoma maligna

Seorang laki-laki 30 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan perdarahan pada gusi sejak 2 minggu terakhir. Perdarahan pada gusi terjadi terus menerus dan secara spontan. Riwayat demam naik

turun sejak 1 bulan terakhir. Pasien tidak masuk kerja di kantor karena merasa lemas dan nafsu makan menurun dalam 1 bulan terakhir. Penurunan berat badan 5 kg dalam 1 bulan. Pemeriksaan Fisis di dapatkan T : 120/70 N: 100x/menit, P 26x/menit, S; 38 oC, Konjungtiva anemis, ikterus tidak ada, KGB tidak teraba, Hepatosplenomegaly, Pteki dan hematom pada ekstremitas superior dan inferior. Dari Laboratorium didapatkan : WBC : 55.000/uL, Hb : 8,0 g/dl, HCT 24%, PLT 25.000/uL, hitung diffrensial count tidak terbaca, PT: 18,3 detik, INR 2,05, aPTT : 36,0 detik. D-dimer : 2,3, Fibrinogen 200. ADT : susp AML, 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien dilakukan BMP dengan kesan AML M-3. Komplikasi yang paling sering terjadi pada pasien ini

a. Infeksi

b. Febrile Neutropenia c. Perdarahan

d. DIC

e. Leukostasis

Seorang wanita, 40 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan lemah badan sejak 1 bulan terakhir. Pasien juga mengeluh cepat merasa kenyang dan terdapat benjolan diperut kiri atas. Pada pemerikaan apusan sumsum tulang ditemukan Chronic Myeloid Leukemia (CML).

Kriteria Remisi MOLEKULAR pada penyakit ini adalah

a. Wbc< 10.000/μl, plt< 450.000/μl b. Splenomegalihilang,

tidakadatandaataugejalapenyakit c.

Hilangnyaatauberkurangnyakromosomphilade lphia

d. Berkurangnya ekspresi gen BCR-ABL atau protein yang dihasilkannya

e. Tidakditemukannyaselimmature

Seorang wanita,40 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan lemah badan sejak 1 bulan terakhir. Pasien juga mengeluh cepat merasa kenyang dan terdapat benjolan

diperut kiri atas. Pada pemerikaan apusan sumsum tulang ditemukan Chronic Myeloid Leukemia (CML). Kriteria Respon komplit hematologi pada penyakit ini adalah

a. Wbc< 10.000/μl, plt< 450.000/μl

b. Hilangnya atau berkurangnya kromosom philadelphia

c. Berkurangnyaekspresi gen BCR-ABL atau protein yang dihasilkannya

d. Tidak terdeteksinya BCR-ABL

e. Hb>10 mg/dl Wbc< 15.000/μl, plt<

400.000/μl

Seorang perempuan 54 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan mimisan tidak berhenti sejak 1 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh badan lemah dan mudah lelah sejak 1 minggu sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis, tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 96 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu 37,2ºC, pembesaran hati 2 cm dibawah arkus kosta, limpa Schuffner 6, dan lebam kulit terutama perut, kedua tangan dan kaki. Hasil laboratorium hemoglobin 11,4 gr/dl, hematokrit 33%, leukosit 46.000/µL, trombosit 296.000/µL, dan hitung jenis 0/1/5/65/10/6 Blast 13 %.

Masalah yang paling mungkin pada pasien ini adalah...

Penyebab yang paling mungkin dari kondisi tungkai bengkak pada pasien ini adalah a. Mielofibrosis

b. Sirosis hepatis c. Anemia aplastik

d. Sindrom mielodisplasia

e. Leukemia granulositik kronik

Seorang laki-laki berusia 47 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan demam sejak 3 hari sebelumnya disertai pendarahan gusi dan bercak bercak merah pada kulit.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan limfadenopati regio coli bilateral dan splenomegali Schuffner 3 Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,1 g/dl, Ht 24%, leukosit 47.000/mm3, trombosit 78.000/mm3; apusan darah tepi memperlihatkan eritrosit : anemia normositik normokrom, leukosit meningkat, tampak semua tahap maturasi disertai jumlah blast 9 % Berdasarkan data klinis di atas, diagnosis yang paling mungkin adalah

a. Leukemia Limfositik Akut b. Leukemia myeloblastik akut

c. Leukemia granulositik kronik fase kronik d. Leukemia granulositik kronik fase krisis blast e. Leukemia granulositik kronik fase akselerasi

Kronis : <10% blast Akselerasi :10-20%

Krisis Blastik : >20%

Seorang laki – laki berusia 52 tahun datang dengan ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan perut terasa begah dan cepat penuh sejak 4 bulan yang lalu. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 18 bulan terakhir. Pada pemeriksaan fisik ditemukan pasien tidak ikterik, tidak didapatkan perdarahan di bawah kulit, hati tidak membesar tetapi limpa membesar schuffner V, shifting dullness (-). Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9,5 g/dl, Ht 29%, leukosit 125.000/mm3, trombosit 475.000/mm3, MCV 87 fl, MCH 29 pg, MCHC 35 g/dl.

Penyebab dignosis di atas secara biomolekuler diakibatkan transolaksi kromosom?

a. Translokasi resiprokal antara kromosom 8 dan 9 b. Translokasi resiprokal antara kromosom 9 dan 22 c. Translokasi resiprokal antara kromosom 9 dan 21 d. Translokasi resiprokal antara kromosom 9 dan 10 e. Translokasi resiprokal antara kromosom 7 dan 22

Seorang laki-laki, 36 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan perdarahan gusi disertai bintik-bintik merah di kulit sejak 1 minggu sebelum masuk RS. Sejak 6 bulan yang lalu, pasien merasa perutnya bertambah besar, sehingga terasa lebih cepat kenyang dan tidak nafsu makan, selain itu pasien mengeluh sering demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran hati 3 jari di bawah arkus koste dan pembesaran limpa schufner V. Dari hasil darah rutin :Hb: 8 gr/dl, Ht : 24%, trombosit 58.000/mm3 dan leukosit 586.000/mm3,

hitung jenis (0/0/1/58/14/6), sel blast : 20%, promielosit : 40%, mietamielosit :3%, mielosit : 2%.

Apamasalah yang paling mungkinpadapasientersebut di atas : a. Leukemia mieloblastik

b. Leukemia limfositikkronik

c. Leukemia granulositikkronik fase krisisblast d. Leukemia granulositikkronik fase akselerasi e. Leukemia granulositikkronikfasekronik

Kronis : <10% blast Akselerasi :10-20%

Krisis Blastik : >20%

Thalasemia

• Penurunan kec. sintesis atau kemampuan prod satu atau lebih rantai globin a atau b ataupun rantai globin lainnya

• Parsial atau komplit, inherited

• Thalasemia ɑ  defisiensi/tidak prod rantai globin ɑ

• Thalasemia ẞ  defisiensi/tidak prod rantai globin ẞ

• NORMAL (orang dewasa) :

- Hb A (96%)  terdiri atas 2 psg rantai globin alfa dan beta - Hb A2 (2,5%)  terdiri atas 2 psg rantai globin alfa dan delta

Seorang lelaki berusia 24 tahun, melakukan pemeriksaan kesehatan untuk seleksi pekerjaan. Pasien saat ini tidak ada keluhan Dari pemeriksaan fisis didapatkan limpa teraba schuffner 1, hepar tidak teraba. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 10,7 g/dL; Ht 37%; MCV 70 fl; MCH 22 pg;

retikulosit 2,2 %; trombosit 300.000/uL; dan leukosit 7800/uL. Transferrin 35%. serum dan feritin normal Berdasarkan data di atas, maka masalah yang paling mungkin pada pasien ini adalah :

a. Anemia defisiensi besi b. Thalassemia

c. Anemia penyakit kronik d. Anemia chronic disease

e. Anemia hemolitik autoimun

SPONDILOARTROPATI

• Sekelompok penyakit radang sendi kronik, yang ditandai dengan adanya inflammatory back pain dan entesitis

• HLA B27

• Pembagian :

1. Spondilitis Ankilosa 2. Reaktif Artritis

3. Psoriatik Artritis 4. Entropati Artritis

5. Undifferentiated Spondiloarthropathy

Dokumen terkait