• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

B. Level Karir

1. Defenisi Level karir

Karir merupakan bagian dari perjalanan dan tujuan hidup seseorang. Proses karir adalah suatu proses kemitraan interaksi dalam tahapan dan kerjasama antara mitra-mitra perusahaan, yaitu: perusahaan atau manajemen, atasan langsung dan karyawan sendiri (Preffer, dkk, 2002). Karir merupakan suatu hal yang penting karena dapat membantu memperkuat dan meningkatkan identitas dan status individu, memberikan arti dan pusat bagi kehidupan individu serta meningkatkan harga diri (Beach, 1975; Purnamasari, 2005).

Menurut Noe dkk (1994) dalam Purnamasari (2005), karir merupakan suatu pola dari pengalaman kerja dalam rentang kehidupan seseorang. Pengalaman kerja ini meliputi posisi, pengalaman dipengaruhi oleh nilai-nilai individu dan kebutuhan dalam bekerja dan melaksanakan tugas serta tanggung jawab. Karir merupakan serangkaian posisi yang berhubungan dengan kerja, baik yang menghasilkan uang ataupun tidak, yang dapat menambah keterampilan, pengalaman serta pengetahuan seseorang (Dessler, 1997; Purnamasari, 2005). Sedangkan menurut Tose, Rizzo dan Caroll (1990) dalam Purnamasari (2005), mengungkapkan bahwa pengertian karir mencakup empat hal, yaitu:

a. Karir menunjuk pada jenis pekerjaan yang berbeda yang dimiliki oleh seseorang dalam hidupnya.

18

b. Proses dan aktivitas dimana seseorang menyiapkan diri untuk suatu pekerjaan tertentu.

c. Pekerjaan berhubungan dengan sikap, nilai, dan kepercayaan (aspek-aspek dalam karir).

d. Hubungan antara identitas seseorang dengan pekerjaan.

Karir menurut Athur, Hall, dan Lawrence (Baruch, 2004) merupakan suatu bentuk pengembangan dari serangkain pengalaman kerja seseorang sepanjang hidupnya.

Dari uraian di atas disimpulkan bahwa level karir merupakan tingkatan atau jenjang karir yang merupakan bentuk dari serangkain pengalaman kerja seseorang.

2. Tahap-tahap Karir

Menurut Schein (1978) dalam Thewinarti (2004) disebutkan bahwa individu melalui empat tahap perkembangan karir, yaitu:

a. Tahap Eksplorasi

Tahap ini dimasuki orang dewasa muda yang mencoba untuk masuk ke dalam dunia kerja. Pada tahap ini individu mencoba untuk menjelaskan dan mengindentifikasi minat dan keterampilan, membangun keterampilan melalui program pendidikan dan training, membuat perencanaan mengenai pekerjaan dan organisasi yang diminati. Eksplorasi dipengaruhi oleh sekolah, keluarga, dan teman-teman.

Kesalahan dapat pula terjadi, namun melalui tahap ini individu dapat memperoleh pengetahuan dan mengembangkan self-image terhadap arah dan tujuan karir. Setelah melalui penilaian-penilain awal, individu akan menentukan pekerjaan yang menggunakan keterampilannya dan memperoleh kebutuhan pribadinya. Hubungan dengan rekan kerja lain masih berstatus magang. Biasanya pada tahap ini usia terbesar di bawah 30 tahun dengan pengalaman kerja di bawah 2 tahun.

b. Tahap Penetapan

Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap eksplorasi, meliputi keberhasilan dalam negosiasi melalui proses pendaftaran, penerimaan bersama. Kedua belah pihak, karyawan dan organisasi harus saling terbuka terhadap informasi dan saling memberikan timbal balik. Disamping itu karyawan juga menetapkan keseimbangan antara menrima perintah dari pihak lain dan adanya inisiatif dari dirinya sendiri. Dalam hal ini hubungan dengan yang lain, individu merupakan rekan sejawat. Tahap ini biasanya berada pada usia 30 tahun sampai 45 tahun dengan pengalaman kerja 2-10 tahun.

c. Tahap Pemeliharaan

Pada tahap ini ndividu telah menjadi bagian yang penting dalam oraganisasi. Diharapkan dapat menjadi contoh dan penasehat yang lebih muda. Pada tahap ini juga dikatakan sebagai masa krisis

20

(midcareer), yang dapat disebabkan oleh kejadian-kejadian di luar

lingkungan kerja seperti perubahan dari keluarga, perubahan akan kewajiban dan tanggung jawab, dan lain-lain.

Pada masa krisis ini, ada individu yang akan kembali ke tahap eksplorasi dan membuat perubahan paling besar dalam kehidupannya. Namun demikian yang kembali ke tahap eksplorasi ataupun yang mencapai kemajuan yang lancar tahun-tahun kemudian sebagai masa kemunduran. Pada tahap ini biasanya individu telah menjadi seorang mentor (penasihat). Usia mereka berkisar antara 45-60 tahun dengan pengalaman kerja di atas 10 tahun.

d. Tahap Kemunduran atau tahap akhir

Tahap ini adalah tahap persiapan menghadapi masa pensiun yang mungkin disertai kemunduran aspek psikologis sebelum secara fisik lepas dari perusahaan. Mereka yang ada pada tahap ini umumnya di atas 60 tahun dengan pengalaman kerja di atas 10 tahun.

3. Perbedaan Level Karir antara Perusahaan Formal dengan

Perusahaan Informal

Berdasarkan sifat hubungan pribadi orang-orang di dalam organisasi, organisasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu organisasi formal dan organisasi informal (Yayat, 2005). Di dalam organisasi formal, hubungan antara orang-orang dan antara pekerjaan diatur dan ditampilkan dalam struktur organisasi. Struktur organisasi mengarah pada segenap tugas pekerjaan serta hubungannya satu sama lain dan batas wewenang serta

tanggung jawab setiap anggota organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi. Dalam hal ini seluruh proses kerja terikat dengan aturan yang dirumuskan secara resmi dan berlaku secara tegas.

Hubungan antar personal di dalam organisasi formal merupakan hubungan formal dengan dilandasi tiga hal yaitu responsibility (tanggung jawab), authority (kekuatan dan hak untuk mengambil keputusan dan accountability (kemampuan untuk menjawab segala sesuatu tentang

pekerjaan yang dilaksanakan). Menurut Schein (1980) dalam Yayat (2005), struktur organisasi menampilkan tiga dimensi dasar organisasi, yaitu:

a. Hierarchical dimension, yang menampilkan tingkatan bagian organisasi.

b. Functional dimension, yang menampilkan jenis-jenis pekerjaan di dalam organisasi.

c. Inclusion or centrality dimension, yang menunjukkan jarak seseorang individu dengan inti pusat organisasi.

Sementara itu organisasi informal merupakan sisi lain yang berada dalam organisasi formal yang mempengaruhi tumbuh kembangnya hubungan dan aktivitas antara orang-orang di dalam organisasi yang tidak diatur di dalam struktur organisasi (Yayat, 2005). Menurut Edgar H. Schein (1980) dalam Yayat (2005), menyebutkan bahwa organisasi informal berkaitan dengan pola koordinasi yang berkembang antara anggota-anggota organisasi formal yang tidak nampak dalam struktur

22

organisasi. Schein membedakan antara organisasi informal dengan organisasi sosial yang menurut pendapatnya lebih merupakan pola koordinasi spontan atau yang secara implisit tidak membedakan koordinasi yang bersifat rasional dalam mencapai tujuan bersama.

Berdasarkan pada struktur organisasi yang berbeda maka kesempatan untuk mencapai jenjang karir antara organisasi formal dan informal juga berbeda. Pada organisasi formal dimana struktur organisasi juga bersifat formal maka pencapain kenaikan jenjang karir membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan organisasi informal. Hal ini dikarenakan tiap level karir pada organisasi formal biasanya hanya diduduki oleh satu orang saja dan penggantiannya membutuhkan waktu yang lama.

Sementara itu pada organisasi informal, dalam satu jenjang karir bisa diduduki oleh banyak orang. Misalnya pada perusahaan atau organisasi yang berbasis pada Multi Level Marketing. Dimana tiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mencapai level karir tertentu dan dalam waktu yang tidak begitu lama.

4. Level Karir Konsultan pada PT. Orindo Alam Ayu Yogyakarta

PT. Orindo Alam ayu menerapkan prinsip selling dan networking untuk konsultan mereka. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa para konsultan membentuk suatu networking agar mereka mampu mencapai level karir tertentu. Level karir di Oriflame dibagi menjadi 4 level (Succes Plan, Oriflame) yaitu:

b. level 12% -18% disebut sebagai Manager c. level 21% disebut Senior Manager

d. level Director, bila konsultan telah memiliki minimal 2 Downline yang mencapai level 21%.

Selain empat level pokok di atas, masih ada banyak level di atas director, mulai dari gold director sampai level tak terhingga. Namun,

dalam penelitian ini, peneliti hanya meneliti keempat level pokok yang telah disebutkan di atas.

Dokumen terkait