• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

3.3. Analisa Data 1 Elias Gamma Code

3.3.3. Levenstein Code

Langkah-langkah kompresi dengan algoritma Levenstein Code, dapat dilihat pada gambar 3.19 di bawah ini.

Gambar 3.19. Diagram Kompresi Algoritma Levenstein Code

Masukkan File Teks

Pembacaan / Scanning

Isi File

Bentuk Peta Kode Karakter dan Frekuensi Kemunculan

Tiap Karakter

Bentuk Tabel Kode Levenstein

Ganti Karakter Pada File

Sesuai dengan Tabel Kode

Simpan Hasil ke File Output

Generate Kode Levenstein ke ASCII Timer Stop Timer Start Sort Z-A Rasio Kompresi Space Saving Kecepatan Kompresi

Langkah pertama dalam melakukan kompresi file adalah dengan memasukkan

file teks dokumen.txt. Isi file dokumen.txt adalah SEKELOMPOK KAWANAN GAJAH SEDANG MANDI DI KALI. Setelah file teks diterima maka Timer akan mulai melakukan pencatatan waktu yang diperlukan untuk melakukan proses kompresi mulai awal hingga selesai.

Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pembacaan isi file (scanning). Pada tahap ini akan dilakukan pembentukan karakter set yaitu karakter-karakter yang terdapat pada isi file. Setelah karakter set diperoleh maka frekuensi kemunculan untuk tiap-tiap karakter akan dihitung. Berikut adalah hasil scanning terhadap file

dokumen.txt :

Karakter set = {S, E, K, L, O, M, P, SPASI, A, W, N, G, J, H, D, I} Frekuensi Karakter = S = 2 A = 8 E = 3 W = 1 K = 4 N = 4 L = 2 G = 2 O = 2 J = 1 M = 2 H = 1 P = 1 D = 3 SPASI = 6 I = 3

Setelah karakter set dan frekuensi kemunculan tiap karakter diketahui maka selanjutnya karakter set akan diurutkan berdasarkan frekuensi kemunculannya mulai dari karakter dengan frekuensi kemunculan terbesar ke karakter dengan frekuensi kemunculan terkecil. Jika terdapat lebih dari satu karakter dengan frekuensi kemunculan yang sama maka diurutkan berdasarkan abjad. Untuk hasil pengurutan karakter set dan frekuensi karakter dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini.

Tabel 3.6. Hasil Pengurutan Karakter Set Kompresi Kode Levenstein No Karakter Frekuensi Karakter

1 A 8 2 SPASI 6 3 K 4 4 N 4 5 D 3 6 E 3 7 I 3 8 G 2 9 L 2 10 M 2 11 O 2 12 S 2 13 H 1 14 J 1 15 P 1 16 W 1

Langkah selanjutnya adalah dengan membentuk tabel kode Levenstein. Untuk kode-kode yang terbentuk pada tabel kode Levenstein dapat dilihat pada tabel 2.5. Setelah itu karakter-karakter yang terdapat pada file dokumen yang akan dikompresi diganti dengan kode yang terdapat pada tabel kode Levenstein. Setelah diganti, hitung jumlah bit untuk tiap karakter. Untuk hasil pergantian karakter pada file dokumen dengan kode Levenstein dapat dilihat pada tabel 3.7 di bawah ini:

Tabel 3.7. Penggantian Karakter Dengan Kode Levenstein No Karakter Frekuensi Karakter Kode Levenstein Bit Frekuensi x Bit 1 A 8 0 1 8 2 SPASI 6 10 2 12 3 K 4 1100 4 16 4 N 4 1101 4 16 5 D 3 1110000 7 21 6 E 3 1110001 7 21 7 I 3 1110010 7 21 8 G 2 1110011 7 14 9 L 2 11101000 8 16 10 M 2 11101001 8 16 11 O 2 11101010 8 16 12 S 2 11101011 8 16 13 H 1 11101100 8 8 14 J 1 11101101 8 8 15 P 1 11101110 8 8 16 W 1 11101111 8 8

Total Char 45 Total Bit 225

Setelah diketahui kode untuk masing-masing karakter maka akan diperoleh sebuah string bit untuk dokumen.txt dengan isi dokumen adalah SEKELOMPOK KAWANAN GAJAH SEDANG MANDI DI KALI seperti yang terlihat pada gambar 3.20 di bawah ini:

Gambar 3.20. StringBit Kode Levenstein Pada dokumen.txt 11101011111000111001110001111010001110101011101 00111101110111010101100101100011101111011010110 11011100110111011010111011001011101011111000111 10000011011110011101110100101101111000011100101 0111000011100101011000111010001110010

Selanjutnya adalah melakukan generate string bit kode Levenstein pada dokumen.txt menjadi kode ASCII. Namun sebelum melakukan generate dilakukan pemeriksaan terhadap panjang string bit dokumen.txt terlebih dahulu. Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan pemeriksaan terhadap panjang stringbit:

1. Jika sisa bagi panjang string bit terhadap 8 adalah 0 maka tambahkan 00000001. Nyatakan dengan Bit Akhir.

2. Jika sisa bagi panjang string bit terhadap 8 adalah n (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7) maka tambahkan 0 sebanyak 7 –n +”1 di akhir string bit. Nyatakan dengan L. Lalu tambahkan bilangan biner dari 9 - n. Nyatakan dengan Bit Akhir.

Langkah-langkah pemeriksaan string bit dapat dilihat pada gambar 3.21 dan gambar 3.22 di bawah ini:

Gambar 3.12. Pemeriksaan Panjang StringBit Kode Levenstein

Gambar 3.13. Hasil Penambahan Pada StringBit Kode Levenstein 11101011111000111001110001111010001110101011101 00111101110111010101100101100011101111011010110 11011100110111011010111011001011101011111000111 10000011011110011101110100101101111000011100101 0111000011100101011000111010001110010

Jumlah Total 225 bit

N = MOD (225,8) = 1 L = 7 –1 + “1” = 0000001 Bit Akhir = 9 – n = 8 >> 00001000 11101011111000111001110001111010001110101011101 00111101110111010101100101100011101111011010110 11011100110111011010111011001011101011111000111 10000011011110011101110100101101111000011100101 01110000111001010110001110100011100100000001000 01000

Hasil generate kode Levenstein menjadi kode ASCII dapat dilihat pada gambar 3.23 di bawah ini:

Gambar 3.23. Hasil Generate StringBit Kode Levenstein Ke ASCII

Hasil generate pada gambar 3.23 akan disimpan pada file output lalu Timer

akan berhenti melakukan pencatatan waktu. Rasio kompresi dan space saving dari proses kompresi yang ditandai dengan dimulainya perhitungan waktu hingga diberhentikannya waktu adalah sebagai berikut:

Input Stream = 45 x 8 = 360 Output Stream = 225 � � � � � = x % = . % ��� ��� � = % − . % = . % 11101011 11100011 10011100 01111010 00111010 10111010 01111011 10111010 10110010 11000111 01111011 01011011 01110011 01110110 10111011 00101110 10111110 00111100 00011011 11001110 11101001 01101111 00001110 01010111 00001110 01010110 00111010 00111001 00000001 00001000 00000000

Langkah-langkah dekompresi dengan algoritma Levenstein Code, dapat dilihat pada gambar 3.24 di bawah ini.

Gambar 3.24. Diagram Dekompresi Algoritma Levenstein Code

Langkah pertama dalam melakukan dekompresi file adalah dengan memasukkan file hasil kompresi. Saat file dimasukkan Timer akan mulai melakukan pencatatan waktu yang dilanjutkan dengan melakukan generate terhadap isi file ke

binary. Hasil generata isi file menjadi binary dapat dilihat pada gambar 3.25 di bawah ini:

Masukkan File

Teks

Generate Isi File Ke

Binary

Ganti String Bit Sesuai Dengan Tabel Kode

Levenstein

Simpan Hasil ke File Output

Timer Stop Timer Start

Kembalikan Ke String Bit

Gambar 3.25. Hasil Generate ASCII Ke Binary Kode Levenstein

Selanjutnya adalah dengan mengembalikan binary menjadi string bit semula. Untuk mengembalikan binary menjadi string bit semula dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini:

1. Lakukan pembacaan pada 8 bit terakhir, hasil pembacaan berupa bilangan desimal. Nyatakan hasil pembacaan dengan n.

2. Hilangkan bit pada bagian akhir sebanyak 7 + n.

Hasil pengembalian binary menjadi string bit semula dapat dilihat pada gambar 3.26 di bawah ini:

Gambar 3.26. Pengembalian Binary Ke StringBit Semula Kode Levenstein 11101011111000111001110001111010001110101011101 00111101110111010101100101100011101111011010110 11011100110111011010111011001011101011111000111 10000011011110011101110100101101111000011100101 01110000111001010110001110100011100100000001000 01000 11101011111000111001110001111010001110101011101001111 01110111010101100101100011101111011010110110111001101 11011010111011001011101011111000111100000110111100111 01110100101101111000011100101011100001110010101100011 1010001110010 000000100001000 desimal (n) = 8 7 + n 7 + 8 = 15 11101011111000111001110001111010001110101011101 00111101110111010101100101100011101111011010110 11011100110111011010111011001011101011111000111 10000011011110011101110100101101111000011100101 0111000011100101011000111010001110010

Setelah diperoleh string bit seperti semula, langkah selanjutnya adalah dengan menggantikan kode pada stringbit berdasarkan Tabel 3.7 agar diperoleh isi dokumen seperti sebelum mengalami kompresi. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengganti stringbit berdasarkan tabel kode Levenstein:

1. Lakukan perhitungan terhadap jumlah angka “1” sampai “0” ketemu.

Nyatakan angka “1” dengan C.

2. Jika hasil perhitungannya adalah C=0, makanya nilainya adalah “0”. Lalu berhenti dan gantikan kode bit dengan huruf pada tabel 3.7. Jika tidak lanjutkan ke langkah ketiga.

3. Jika jumlah C=1 ambil bit sebanyak 2 dari posisi awal pembacaan. 4. Jika jumlah C=2 ambil bit sebanyak 4 dari posisi awal pembacaan.

5. Jika jumlah C=3 dan bit di depan “0” yang dijumpai adalah “0” ambil bit sebanyak 7 dari posisi awal pembacaan.

6. Jika jumlah C=3 dan bit di depan “0” yang dijumpai adalah “1” ambil bit sebanyak 8 dari posisi awal pembacaan.

7. Selain itu ambil bit sebanyak 12 dari posisi awal pembacaan. Lalu gantikan dengan huruf berdasarkan tabel 3.7.

Hasil penggantian string bit berdasarkan tabel 3.7 atau pun hasil dekompresi dengan kode Levenstein dapat dilihat pada gambar 3.27 di bawah ini:

Gambar 3.27. Hasil Dekompresi Kode Levenstein

11101011111000111001110001111010001110101011101 00111101110111010101100101100011101111011010110 11011100110111011010111011001011101011111000111 10000011011110011101110100101101111000011100101 0111000011100101011000111010001110010

SEKELOMPOK KAWANAN GAJAH SEDANG MANDI DI KALI

Hasil dekompresi pada gambar 3.27 akan disimpan pada file output lalu Timer

akan berhenti melakukan pencatatan waktu. Hasil pencatatan waktu oleh Timer akan dijadikan sebagai pembanding kecepatan dekompresi.

Dokumen terkait