• Tidak ada hasil yang ditemukan

LIABILITAS IMBALAN KERJA EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

NON-PENGENDALI 26 DIFFERENCE TRANSACTION IN WITH VALUE NON-CONTROLLING OF EQUITY INTEREST

38. LIABILITAS IMBALAN KERJA EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

Imbalan Pasca-kerja Post-employment Benefits

Program Iuran Pasti Defined Contribution Plan

Grup menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 382/KM.17/1996 tanggal 15 Oktober 1996. Iuran ini berasal dari: 3,6% - 4% gaji pokok yang dibayarkan karyawan, sedangkan sisanya sebesar 6% - 8% dibayarkan oleh Perusahaan dari penghasilan dasar karyawan, tergantung masa kerjanya.

The Group provides a defined contribution pension plan for all of its permanent employees which is managed by Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA) whose deed of establishment was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. 382/KM.17/1996 dated October 15, 1996. Contribution to the pension plan consists of: 3.6% - 4% of basic salary is contributed by the employee and 6% - 8% of basic salary is contributed by the Company depending on years of service.

Program Imbalan Pasti Defined Benefit Plan Grup, kecuali RCTI dan entitas anak asing, juga

menghitung dan membukukan estimasi imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 yang berlaku.

The Group, except for RCTI and foreign subsidiaries, also calculates and records estimated post-employment benefits for all of its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003.

RCTI mengakui tambahan liabilitas imbalan pasca kerja selain program pensiun, sesuai kebijakannya berupa kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan imbalan berdasarkan kebijakan RCTI.

RCTI recognized the cost of providing other post- employment benefits in accordance with its policy such as shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits based on RCTI’s policy.

Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Grup terhadap risiko aktuarial seperti risiko tingkat bunga dan risiko gaji.

The defined benefit pension plan typically expose the Group to actuarial risks such as: interest rate risk and salary risk.

Risiko Tingkat Bunga Interest risk

Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program.

A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability.

Risiko Gaji Salary risk

Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.

The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s liability.

Imbalan Kerja Jangka panjang Lain Other Long-term Employee Benefits Grup memberikan imbalan kerja jangka panjang

lain berupa cuti besar kepada karyawan yang memenuhi persyaratan ditentukan berdasarkan pada masa kerja. Imbalan ini didasarkan pada masa kerja.

The Group provides other long-term benefits such as grand leaves to qualifying employees determined based on years of service. Other long- term benefit was determined based on years of service.

Perhitungan imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo, PT. Milliman Indonesia dan Ricky Leonard Consulting. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:

The cost of providing employee benefits is calculated by independent actuaries, PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo, PT. Milliman Indonesia and Ricky Leonard Consulting. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Tingkat diskonto per tahun 8,70%-9,20% 8,70%-9,20% Discount rate per annum

Tingkat kenaikan gaji Future salary increment

per tahun 5,05%-10,00% 5,05%-10,00% rate per annum

Tingkat mortalitas

CSO - 1980 TM III

CSO - 1980

TM III Mortality rate

dan/and TM III dan/and TM III

Jumlah tercatat di laporan posisi keuangan konsolidasian yang timbul dari liabilitas terkait dengan imbalan kerja selain pensiun iuran pasti adalah sebagai berikut:

The amounts included in the consolidated statements of financial position arising from the obligation in respect of the employee benefits other than defined contributions are as follows:

30 Juni/ 31 December/

June 30, December 31,

2016 2015

Imbalan pasca-kerja 233,895 220,238 Post-employee benefit

Imbalan kerja jangka panjang

lainnya 8,042 6,262 Other long term benefit

Jumlah 241,937 226,500 Total

Mutasi nilai kini kewajiban pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:

Movements in the present values of obligation in the current year are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Kewajiban imbalan pasti - awal 226.500 219.063 Opening defined benefit obligation

Akuisisi entitas anak - 7.594 Acquisition of subsidiary

Biaya jasa kini 12.570 26.995 Current service cost

Biaya bunga 5.047 17.901 Interest cost

Keuntungan aktuarial - (249) Actuarial gain

Pengukuran kembali (keuntungan)/kerugian : - - Remeasurement (gains)/losses:

Keuntungan dan kerugian akturial yang : - - Actuarial gains and losses arising from:

timbul dari perubahan asumsi keuangan (11.090) (29.568) changes in financial assumptions

timbul dari penyesuaian atas pengalaman 104 (9.997) experience adjustment

Biaya jasa lalu, termasuk kerugian - - Past service cost, including losses (gains)

(keuntungan) dari kurtailmen (3.886) 4.262 on curtailments

Pembayaran manfaat (2.388) (9.501) Benefits paid

Kewajiban imbalan pasti - akhir 226.857 226.500 Closing defined benefit obligation

Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto, kenaikan gaji yang diharapkan dan mortalitas. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.

Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate, expected salary increase and mortality. The sensitivity analyses below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant.

Imbalan Imbalan

pasca-kerja/ kerja jangka Post- panjang lainnya/ employment Other long term

benefits benefits

Tingkat diskonto Initial discount rate

Tingkat diskonto +1% 200.248 3.302 Discount rate +1%

Tingkat diskonto -1% 240.568 3.570 Discount rate -1%

Tingkat kenaikan gaji Future salary increment rate

Tingkat kenaikan gaji +1% 192.323 3.572 Salary increment rate +1% Tingkat kenaikan gaji -1% 131.502 3.298 Salary increment rate -1%

Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.

The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.

Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.

Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefit obligation liability recognised in the statement of financial position. Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi

yang digunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas dari tahun sebelumnya.

There was no change in the methods and assumptions used in preparing the sensitivity analysis from prior years.

39. PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM 39. SHARE-BASED PAYMENTS