• Tidak ada hasil yang ditemukan

1472131028 BMTR 2nd Quarter Financial Statements 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "1472131028 BMTR 2nd Quarter Financial Statements 2016"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk

DAN ENTITAS ANAK/

AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015/ JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

(2)

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – Pada

tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2015

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – As of June 30, 2016 and December 31, 2015 and for the six months period then ended June 30, 2016 and 2015

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Consolidated Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan

Komprehensif Lain Konsolidasian 3

Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows

(3)
(4)

30 Juni/ 31 Desember/

Catatan/ June 30, December 31,

Note 2016 2015

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 5 Cash and cash equivalents

Pihak berelasi 251.885 326.448 Related party

Pihak ketiga 245.942 304.961 Third parties

Aset keuangan lainnya - lancar 6 2.086.884 2.125.038 Other financial assets - current

Piutang usaha - setelah dikurangi Trade accounts receivable - net of

cadangan kerugian penurunan nilai allowance for impairment losses

Rp 68.281 juta pada 30 Juni 2016 dan Rp 68,281 million at June 30, 2016 and

Rp 115.233 juta pada 31 Desember 2015 7 Rp 115,233 million at December 31, 2015

Pihak berelasi 41 118.797 139.536 Related parties

Pihak ketiga 3.482.294 3.315.847 Third parties

Piutang lain-lain kepada pihak ketiga - setelah Other accounts receivable from third parties -

dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai net of allowance for impairment losses of

Rp 17.459 juta pada 30 Juni 2016 dan Rp 17,459 million at June 30, 2016 and

Rp 30.130 juta pada 31 Desember 2015 8 260.799 457.159 Rp 30,130 million at December 31, 2015

Persediaan 9 2.116.274 1.911.910 Inventories

Uang muka dan biaya dibayar dimuka 10 1.128.000 1.158.284 Advances and prepaid expenses

Pajak dibayar dimuka 11 183.105 160.829 Prepaid taxes

Jumlah Aset Lancar 9.873.980 9.900.012 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piutang lain-lain Other accounts receivable

Pihak berelasi 41 16.060 30.484 Related parties

Pihak ketiga - 2.545 Third parties

Aset pajak tangguhan - bersih 35 431.620 460.953 Deferred tax assets - net

Uang muka investasi 322.351 300.278 Investment advances

Investasi pada entitas asosiasi 69.199 70.809 Investments in associates

Aset keuangan lainnya - tidak lancar 12 3.132.101 3.563.097 Other financial assets - non-current

Properti investasi - setelah dikurangi Investment properties - net of

akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of

Rp 6.823 juta pada 30 Juni 2016 dan Rp 6,823 million at June 30, 2016 and

Rp 6.466 juta pada 31 Desember 2015 9.651 10.008 Rp 6,466 million at December 31, 2015

Aset tetap - setelah dikurangi Property and equipment - net of

akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of

Rp 5.476.396 juta pada 30 Juni 2016 dan Rp 5,413,534 million at June 30, 2016 and

Rp 4.850.293 juta pada 31 Desember 2015 13 8.303.278 7.949.132 Rp 4.850.293 million at December 31, 2015

Goodwill 14 2.965.991 2.995.191 Goodwill

Aset tidak berwujud - bersih 15 940.428 976.903 Intangible assets - net

Aset lain-lain 16 253.313 232.767 Other assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 16.443.992 16.592.167 Total Non-current Assets

JUMLAH ASET 26.317.972 26.492.179 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements

(5)

30 Juni/ 31 Desember/

Catatan/ June 30, December 31,

Note 2016 2015

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang bank 17 246.980 272.056 Bank loans

Utang usaha 18 Trade accounts payable

Pihak berelasi 41 57.534 86.214 Related parties

Pihak ketiga 1.377.970 1.522.910 Third parties

Utang lain-lain 41 Other accounts payable

Pihak berelasi - 8.358 Related parties

Pihak ketiga 386.223 499.576 Third parties

Pendapatan diterima dimuka 186.304 164.580 Unearned revenues

Utang pajak 19 270.283 223.565 Taxes payable

Biaya masih harus dibayar 20 330.823 267.137 Accrued expenses

Uang muka pelanggan 22.515 23.090 Customer deposits

Liabilitas jangka panjang jatuh Current maturities of long-term

tempo dalam satu tahun liabilities

Pinjaman jangka panjang 21 3.250.895 3.379.121 Long-term loans

Liabilitas sewa pembiayaan 17.715 20.476 Finance lease obligations

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 6.147.242 6.467.083 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Liabilitas pajak tangguhan - bersih 35 25.402 27.158 Deferred tax liabilities - net

Utang kepada pihak berelasi 41 5.925 1.961 Other accounts payable to related parties

Liabilitas jangka panjang - setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term liabilities - net of current

dalam satu tahun maturities

Pinjaman jangka panjang 21 3.731.350 3.654.073 Long-term loans

Liabilitas sewa pembiayaan 109.199 68.103 Finance lease obligations

Utang obligasi 22 752.426 751.775 Bonds payable

Liabilitas imbalan kerja 38 241.937 226.500 Employee benefits obligation

Liabilitas jangka panjang lainnya 914 914 Other non-current liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 4.867.153 4.730.484 Total Non-Current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 11.014.395 11.197.567 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang diatribusikan kepada Equity attributable to the owners of

pemilik entitas induk the Company

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Capital stock - Rp 100 par value per share

Modal dasar - 55.750.000.000 saham Authorized - 55,750,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor - Issued and paid-up

14.198.613.922 saham pada 30 Juni 14,198,613,922 shares at June 30,

2016 dan 31 Desember 2015 23 1.419.861 1.419.861 2016 and December 31, 2015

Agio saham 24 1.924.884 1.924.884 Additional paid-up capital

Modal sumbangan 410 410 Donated capital

Modal lain-lain - opsi saham 39 8.389 8.389 Other capital - stock option

Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak 25 2.246.115 2.412.380 Difference due to change in equity of subsidiaries

Selisih transaksi ekuitas dengan pihak Difference in value of equity transaction with

non-pengendali 26 (1.217.648) (750.652) non-controlling interest

Penghasilan komprehensif lain 27 28.696 (63.646) Other comprehensive income

Saldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 8.000 7.000 Appropriated

Tidak ditentukan penggunaannya 6.562.773 6.032.306 Unappropriated

Jumlah 10.981.480 10.990.932 Total

Dikurangi harga perolehan saham diperoleh kembali - (476.509) (339.599) Less cost of treasury stocks -

325.636.400 saham pada 30 Juni 2016 dan 325,636,400 shares at June 30, 2016 and

184.428.100 saham pada 31 Desember 2015 28 184,428,100 shares at December 31, 2015

Jumlah Ekuitas yang diatribusikan kepada Total Equity attributable to the owners of

pemilik entitas induk 10.504.971 10.651.333 the Company

Kepentingan non-pengendali 29 4.798.606 4.643.279 Non-controlling interests

JUMLAH EKUITAS 15.303.577 15.294.612 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 26.317.972 26.492.179 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements

(6)

Catatan/

2016 Note 2015

PENDAPATAN 5.461.939 30 5.526.621 REVENUES

BEBAN LANGSUNG 3.205.384 31 3.350.520 DIRECT COSTS

LABA KOTOR 2.256.555 2.176.101 GROSS PROFIT

Beban umum dan administrasi (1.008.223) 32 (941.915) General and administrative expenses Keuntungan (kerugian) kurs mata

uang asing - bersih 350.450 45 (454.247) Gain (loss) on foreign exchange - net Beban keuangan (285.196) 33 (271.918) Finance charges

Penghasilan bunga 26.937 56.770 Interest income

Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih 100.836 34 125.029 Other gains and losses - net

LABA SEBELUM PAJAK 1.441.359 689.820 PROFIT BEFORE TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN (375.596) 35 (232.922) INCOME TAX EXPENSES LABA BERSIH PERIODE BERJALAN 1.065.763 456.898 NET INCOME FOR THE PERIOD

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN - OTHER COMPREHENSIVE INCOME

-SETELAH PAJAK PENGHASILAN NET OF INCOME TAX

Pos-pos yang akan direklasifikasi Items that may be reclassified subsequently

ke laba rugi: to profit or loss:

Selisih kurs karena penjabaran laporan Exchange difference on translating keuangan dari kegiatan usaha luar negeri 92.342 31.454 foreign operations

Jumlah penghasilan komprehensif lain Total other comprehensive income

periode berjalan setelah pajak 92.342 31.454 for the current period net of tax

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

PERIODE BERJALAN 1.158.105 488.352 FOR THE PERIOD

LABA YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA: NET INCOME ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk 601.546 194.788 Owners of the parent entity Kepentingan non-pengendali 464.217 29 262.110 Non-controlling interests

Laba bersih periode berjalan 1.065.763 456.898 Profit for the period

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk 693.888 226.242 Owners of the parent entity Kepentingan non-pengendali 464.217 262.110 Non-controlling interests

Jumlah laba komprehensif Total comprehensive income

periode berjalan 1.158.105 488.352 for the period

LABA PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE

(dalam Rupiah penuh) 42,6 36 13,8 (in full Rupiah amount)

(7)

ditempatkan Agio perubahan ekuitas Difference in Penghasilan saham entitas induk/

dan disetor/ saham/ Modal Modal lain-lain - entitas anak/ value of equity komprehensif diperoleh Equity Kepentingan Jumlah

Issued and Additional sumbangan/ opsi saham/ Difference due to transaction with lain/Other Ditentukan Tidak ditentukan kembali/ attributable to non-pengendali/ ekuitas/ Catatan/ paid-up paid-up Donated Other capital - change in equity non-controlling comprehensive penggunaannya/ penggunaannya/ Treasury the owners of Non-controlling Total

Note capital capital capital stock option of subsidiary interest income Appropriated Unappropriated stocks parent entity Interests equity

Saldo per 1 Januari 2015 1.419.861 1.924.884 410 8.389 2.560.694 (655.263) (2.489) 6.000 6.315.907 (298.524) 11.279.869 4.606.123 15.885.992 Balance at January 1, 2015 Laba bersih tahun berjalan *) - - - - - - - - 194.788 - 194.788 (197.027) (2.239) Net income for the year

Penghasilan komprehensif lain *) Other comprehensive income

Pengukuran kembali atas program Remeasurement of defined benefit

imbalan pasti - - - - - - - - (8.155) - (8.155) (3.312) (11.467) obligation

Selisih kurs karena penjabaran laporan Exchange difference on translating

keuangan dari kegiatan usaha luar negeri - - - - - - 31.454 - - - 31.454 - 31.454 foreign operations Jumlah laba komprehensif - - - - - - 31.454 - 186.633 - 218.087 (200.339) 17.748 Total comprehensive income Dividen tunai 37 - - - - - - - - (351.280) - (351.280) - (351.280) Cash dividends Pembentukan cadangan umum 37 - - - - - - - 1.000 (1.000) - - - - Allocation for general reserve

Pembelian dan penjualan saham Purchase and sale of subsidiary's

entitas anak melalui pasar 26 - - - - - 192.634 - - - - 192.634 - 192.634 shares through market

Saldo per 30 Juni 2015 1.419.861 1.924.884 410 8.389 2.560.694 (462.629) 28.965 7.000 6.150.260 (298.524) 11.339.310 4.405.784 15.745.094 Balance at June 30, 2015

Saldo per 1 Januari 2016 1.419.861 1.924.884 410 8.389 2.412.380 (750.652) (63.646) 7.000 6.032.306 (339.599) 10.651.333 4.643.279 15.294.612 Balance at January 1, 2016 Jumlah laba komprehensif - - - - - - 92.342 - 601.546 - 693.888 464.217 1.158.105 Total comprehensive income

Pembelian dan penjualan saham Purchase and sale of treasury stocks

diperoleh kembali oleh Perusahaan 28 - - - - - - - - - (136.910) (136.910) - (136.910) by the Company Perubahan ekuitas entitas anak - - - - (166.265) - - - - - (166.265) (5.288) (171.553) Change in equity of subsidiaries Dividen tunai 37 - - - - - - - - (70.079) - (70.079) - (70.079) Cash dividends

Pembentukan cadangan umum 37 - - - - - - - 1.000 (1.000) - - - - Allocation for general reserve

Pembelian dan penjualan saham Purchase and sale of subsidiary's

entitas anak melalui pasar 26 - - - - - (466.996) - - - - (466.996) (85.431) (552.427) shares through market

Setoran modal non-pengendali Non-controlling paid-up capital

pada entitas anak - - - - - - - - - - - - - in subsidiary

Pembagian dividen entitas anak ke Dividend distributed by subsidiaries

kepentingan non-pengendali - - - - - - - - - - - (218.171) (218.171) to non-controlling interest

Saldo per 30 Juni 2016 1.419.861 1.924.884 410 8.389 2.246.115 (1.217.648) 28.696 8.000 6.562.773 (476.509) 10.504.971 4.798.606 15.303.577 Balance at June 30, 2016

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

(8)

2016 2015

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari pelanggan 5.604.207 5.450.597 Cash receipts from customers Pembayaran kepada karyawan (559.234) (535.539) Cash paid to employee

Pembayaran kas kepada pemasok dan lainnya (3.173.139) (2.801.942) Cash paid to suppliers and others Kas dihasilkan dari operasi 1.871.834 2.113.116 Cash generated from operations Pembayaran pajak penghasilan (301.301) (416.110) Income tax paid

Pembayaran beban keuangan (257.336) (235.731) Interest and financial charges paid Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 1.313.197 1.461.275 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Penerimaan bunga 26.937 56.770 Interest received

Pembayaran piutang dari pihak berelasi (22.584) (17.086) Payment of receivables from related parties Penarikan (penempatan) aset keuangan Redemption (placement) of other current

lancar lainnya - bersih 191.247 321.570 financial assets - net

Penambahan aset keuangan tidak Addition to other noncurrent

lancar lainnya - bersih (164.000) (100.254) financial assets - net

Perolehan aset tetap (830.973) (1.345.189) Acquisitions of property and equipment Hasil penjualan aset tetap 2.095 2.690 Proceeds from sale of property and equipment Kenaikan aset tidak berwujud (77.288) (77.928) Additions to intangible assets

Kenaikan aset lainnya dan uang muka (20.542) (61.560) Addition to other assets and advances Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (895.108) (1.220.987) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan utang bank 106.253 - Proceeds from bank loans Pembayaran utang bank (143.245) (37.875) Payment of bank loans Pembelian saham diperoleh kembali oleh

entitas anak (227.630) - Purchase of treasury stock by subsidiaries Penerimaan (pembayaran) utang

kepada pihak berelasi 3.964 (4.212) Proceeds (payments) of payable to related parties

Pembayaran dividen Dividends paid

Perusahaan (70.081) (345.826) The Company

Entitas anak pada kepentingan non-pengendali (218.171) (309.107) Subsidiaries to non-controlling interests Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan (2.761) (6.444) Payments of finance lease obligation Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (551.671) (703.464) Financing Activities

PENURUNAN BERSIH KAS DAN NET DECREASE IN CASH AND

SETARA KAS (133.582) (463.176) CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 631.409 1.485.421 BEGINNING OF PERIOD

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 497.827 1.022.245 END OF PERIOD

(9)

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information PT. Global Mediacom Tbk (Perusahaan)

didirikan di Jakarta berdasarkan akta No. 60 tanggal 30 Juni 1981 dan diubah dengan akta No. 81 tanggal 29 Januari 1982 keduanya dari Lukman Kirana, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A. 5/84/22 tanggal 22 Mei 1982 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 54 tanggal 5 Juli 1985, Tambahan No. 912.

PT. Global Mediacom Tbk (the Company) was established in Jakarta based on deed No. 60 published in Supplement No. 912 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 54 dated July 5, 1985.

Anggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 51 tanggal 20 May 2015 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, mengenai perubahan beberapa ketentuan anggaran dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian dan pemenuhan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/ 2014. Akta perubahan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU.AH.01.03.0943978 tanggal 19 Juni 2015.

The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by deed No. 51 dated May 20, 2015 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notary in Jakarta concerning the changes in some of the Company’s articles of association to adjust and comply with the Financial Service Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014. This notarial deed had been received and recorded in the Legal Entity Administration system with Letter of Acceptance Notification of Change in Articles of Association No. AHU-AH.01.03.0943978 dated June 19, 2015.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah di bidang perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, telekomunikasi, real estate, arsitektur, pembangunan (developer), percetakan, jasa dan perdagangan, media dan investasi. Pada saat ini, Perusahaan bergerak dalam bidang investasi dan merupakan induk perusahaan dari beberapa entitas anak.

In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is in the fields of industry, mining, transportation, agriculture, telecommunications, real estate, architecture, construction (developer), printing, services and trade, media and investment. Currently, the Company is engaged in investment sector and the parent company of several subsidiaries.

Perusahaan beroperasi secara komersil mulai tahun 1982. Perusahaan beralamat di MNC Tower, Lt. 27 - 29, Jl. Kebon Sirih No. 17 - 19, Jakarta Pusat. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) masing-masing sebanyak 12.702 dan 12.485 karyawan.

The Company started commercial operations in 1982. The Company is located at MNC Tower, 27th - 29th Floor, Jl. Kebon Sirih No. 17 - 19, Central Jakarta. At June 30, 2016 and December 31, 2015, the Company and its subsidiaries (“Group”) had total employees of 12,702 and 12,485, respectively.

b. Perizinan b. License

Entitas anak telah memperoleh perizinan

dalam bidang industri media sebagai berikut: Subsidiaries obtained their media industry licenses as follows:

MNCSV telah memperoleh izin dari Menteri Penerangan dengan surat keputusannya No. 1848/RTF/K/XI/1993, untuk menyalurkan program televisi seperti CNN, HBO, ESPN, Discovery, TNT dan program sejenis lainnya. Sesuai dengan surat keputusan No. 2142/RTF/K/XII/1995 tanggal 14 Desember 1995, Menteri Penerangan memberikan izin kepada MNCSV untuk menambah program internasional baru seperti Star Plus, Prime Sports, BBC World Service, CNBC Asia News Service, Channel V dan program sejenis lainnya. Keputusan ini telah diperbaharui dengan izin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 40/KEP/M.KOMINFO/01/2010.

MNCSV has obtained approval from the Ministry of Information in his Decision Letter No. 1848/RTF/K/XI/1993, to broadcast television programs such as CNN, HBO, programs new international programs such as Star Plus, Prime Sports, BBC World Service, CNBC Asia News Service, Channel V and other similar programs. This appraisal has been renewed with approval from the Ministry of Comunication and Information of Republic

Indonesia with Decision Letter

(10)

Pada tanggal 3 Nopember 2014, MNCSV

mengajukan permohonan rencana

penambahan program siaran dan telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika telah mencatat perubahan tersebut dalam Database Perizinan Penyiaran berdasarkan surat Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. B-275/M.KOMINFO/PI.03.02/3/2015 tanggal 27 Maret 2015.

On November 3, 2014, MNCSV has applied for the additional of broadcasting programs and has been approved by the Directorate General of Post and Information. Directorate General of Post and Information had been recorded those changes in the Broadcasting License Database based on the letter from the Minister of Communications and Information of the Republic of Indonesia No. B-275/M.KOMINFO/PI.03.02/3/2015 dated March 27, 2015.

RCTI telah memperoleh izin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 105/KEP/M.KOMINFO/10/2006 tanggal 16 Oktober 2006 tentang izin penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi.

RCTI has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 105/KEP/M.KOMINFO/10/2006 dated October 16, 2006 to engage in private television broadcast activities.

CTPI telah memperoleh izin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 154/KEP/M.KOMINFO/10/2006 tanggal 16 Oktober 2006 tentang izin penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi.

CTPI has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 154/KEP/M.KOMINFO/10/2006 dated October 16, 2006 to engage in private broadcasting television broadcast activities.

GIB telah memperoleh izin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 106/KEP/M.KOMINFO/10/2006 tanggal

16 Oktober 2006 tentang izin

penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi.

GIB has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 106/KEP/M.KOMINFO/10/2006 dated October 16, 2006 to engage in private television broadcast services activities.

DTV telah memperoleh izin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 707 Tahun 2013 tanggal 12 Agustus 2013 tentang izin penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi.

DTV has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 707 Year 2013 dated August 12, 2013 to engage in private television broadcast services activities.

GTT telah memperoleh izin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 644/KEP/M.KOMINFO/12/2011 tanggal

14 Desember 2011 tentang izin

penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi.

GTT has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 644/KEP/M.KOMINFO/12/2011 dated Decemmber 14, 2011 to engage in private television broadcast services activities.

Izin penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi yang dikeluarkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk RCTI, CTPI, dan GIB berlaku selama 10 tahun sejak tanggal 16 Oktober 2006. Saat ini, izin tersebut sedang dalam proses perpanjangan.

(11)

c. Penawaran Umum Saham Perusahaan c. Public Offering of the Company’s Shares

 Pada tanggal 20 Juni 1995, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan lembaga keuangan (sekarang Otoritas Jasa Keuangan) dengan suratnya No. S-795/PM/1995 untuk melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat atas 200 juta saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga penawaran Rp 1.250 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 Juli 1995.

 On June 20, 1995, the Company obtained the effective notice from the Chairman of The Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (presently the Financial Services Authority) in his letter No. S-795/PM/1995 for the Initial Public Offering of 200 million shares with par value of Rp 500 per share, at an offering price of Rp 1,250 per share. These shares were listed on the

Indonesia Stock Exchange on

July 17, 1995.

 Pada tanggal 8 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (sekarang Otoritas Jasa Keuangan) dengan suratnya No. S-1648/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan hak memesan efek terlebih dahulu kepada para pemegang saham sebanyak-banyaknya 308.798.987 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga penawaran Rp 2.500 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Juni 2004.

 On June 8, 2004, the Company obtained the effective notice from the Chairman of The Capital Market Supervisory Agency (presently the Financial Services Authority) in his letter No. S-1648/PM/2004 for the Limited Offering I of a maximum of 308,798,987 shares through Rights Issue with preemptive rights to the stockholders with par value Indonesia tanggal 27 April 2007 sehingga jumlah saham Perusahaan menjadi 13.018.201.550 lembar.

 Stock split through reduction of par value per share from Rp 500 per share to memesan efek terlebih dahulu sebanyak 685.168.503 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 22 Juni 2007.

 Addition of new shares without pre-emptive rights amounted to 685,168,503 shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange on June 22, 2007.

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, saham Perusahaan sebanyak 14.198.613.922 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the Company’s shares totalling to 14,198,613,922 shares, respectively, have been listed on the Indonesian Stock Exchange.

d. Penawaran Umum Obligasi d. Public Offering of Bonds

Pada tanggal 29 Juni 2012, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sekarang Otoritas Jasa Keuangan) dengan suratnya No. S-8144/BL/2012 untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Global Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat (Catatan 22).

(12)

e. Entitas Anak e. Consolidated Subsidiaries

Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak berikut:

The Company has ownership interest of more than 50%, directly or indirectly, in the following subsidiaries:

Tahun operasi komersial/

30 Juni/ 31 Desember/ Start of 30 Juni/ 31 Desember/ Domisili/ June 30, December 31, commercial June 30, December 31,

Domicile 2016 2015 operations 2016 2015

(%) (%)

Media berbasis konten dan iklan/

Content and advertising based media PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC) dan entitas

anak/and its subsidiaries Jakarta 62.63 64.64 1997 14,766,828 14,474,557 PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) *) Jakarta 100.00 100.00 1989 4,828,569 4,145,961 PT. Global Informasi Bermutu (GIB) *) Jakarta 100.00 100.00 2002 1,820,939 1,594,446 PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) *) Jakarta 75.00 75.00 1990 2,838,523 2,511,809 PT. Sun Televisi Network (STN) dan entitas anak

and its subsidiaries *) Jakarta 100.00 100.00 2008 1,386,702 1,329,734 PT. Deli Media Televisi (DTV) *) Medan 90.00 90.00 2008 8,299 6,204 PT. Global Telekomunikasi Terpadu (GTT) *) Semarang 49.00 49.00 2008 4,501 2,669 PT. Tivi Bursa Indonesia (TB)) *) Jakarta 55.00 55.00 2015 34,626 38,098 PT. MNC Networks (MNCN) dan entitas anak/

and its subsidiaries *) Jakarta 98.95 98.95 2005 111,966 116,543 PT. Radio Trijaya Shakti (RTS) dan entitas

entitas/and its subsidiaries*) Jakarta 95.00 95.00 1971 31,347 37,208 PT. Radio Prapanca Buana Suara (RPBS) *) Medan 91.60 91.60 1978 4,883 5,293 PT. Radio Mancasuara (RM) *) Bandung 100.00 100.00 1971 1,053 1,582 PT. Radio Swara Caraka Ria (RSCR) *) Semarang 100.00 100.00 1971 2,047 1,363 PT. Radio Efkindo (RE) *) Yogyakarta 70.00 70.00 1999 1,326 1,178 PT. Radio Tjakra Awigra (RCA) *) Surabaya 100.00 100.00 1971 5,220 5,827 PT. Radio Suara Monalisa (RSM) *) Jakarta 80.00 80.00 1971 10,532 12,548 PT. Mediawisata Sariasih (MS) *) Bandung 100.00 100.00 2007 439 339 PT. Radio Arief Rahman Hakim (RARH) *) Jakarta 100.00 100.00 2007 9,481 10,860 PT. Radio Sabda Sosok Sohor (RSSS) *) Jakarta 100.00 100.00 1981 7,093 6,516 PT. Media Nusantara Informasi (MNI) dan entitas anak/

and its subsidiary *) Jakarta 99.00 99.00 2005 244,231 251,198 PT. Media Nusantara Distribusi (MND) *) Jakarta 99.00 99.00 2011 6,396 4,369 PT. Menado Nusantara Informasi (MENI)*) Manado 99.00 99.00 2014 8,294 8,644 PT. MNI Global (MNIG) *) Jakarta 100.00 100.00 2005 20,361 20,484 PT. MNI Publishing (MNIP) dan entitas anak/

and its subsidiary *) Jakarta 75.00 75.00 2008 5,426 4,149 PT. MNI Entertainment (MNIE) *) Jakarta 95.00 95.00 2008 4,200 3,927 PT. Okezone Indonesia (Okezone) *) Jakarta 99.90 99.90 2011 7,744 11,245 PT. Cross Media Internasional (CMI) dan

entitas anak/and its subsidiaries *) Jakarta 99.99 99.99 2001 211,228 220,035 PT. Mediate Indonesia (MI) *) Jakarta 99.97 99.97 2001 270,586 208,679 PT. Multi Advertensi Xambani (MAX) dan entitas anak/

and its subsidiary *) Jakarta 51.20 51.20 1996 4,054 4,054 PT. Citra Komunikasi Gagasan Semesta (CKGS) *) Jakarta 80.00 80.00 2004 2,672 2,672 PT. MNC Pictures (MNCP) *) Jakarta 70.00 70.00 2009 234,075 140,557 MNC International Middle East Limited (MIMEL)

dan entitas anak/and its subsidiaries *) Dubai 100.00 100.00 2007 730,242 450,470 MNC International Limited (MIL) Cayman Islands 100.00 100.00 2007 198,595 204,105 MNC Pictures FZ LLC (MP) *) Dubai 100.00 100.00 2007 2,267 2,355 PT. Star Media Nusantara (SMN) *) Jakarta 70.00 70.00 2008 38,513 34,123 PT. MNC Lisensi Internasional (MLI) *) Jakarta 99.99 99.99 2013 3,036 2,808 PT. MNC Media Utama (MMU) *) Jakarta 99.99 99.99 **) 15,000 15,000

Media berbasis pelanggan/

Subscribers based media

PT. MNC Sky Vision Tbk (MNCSV) Jakarta 86.35 77.30 1988 6,460,364 6,568,893 Jumlah aset sebelum eliminasi Persentase kepemilikan/

The subsidiaries

Entitas anak/

(13)

Tahun operasi komersial/

30 Juni/ 31 Desember/ Start of 30 Juni/ 31 Desember/ Domisili/ June 30, December 31, commercial June 30, December 31,

Domicile 2016 2015 operations 2016 2015

(%) (%)

Media berbasis online/

Online based media

Global Mediacom International Ltd. (GMI) dan entitas anak/

and its subsidiaries Dubai 100,00 100,00 2012 2.110.167 2.174.396 MNC Media Investment Ltd (MMIL) dan entitas anak/

and its subsidiaries *) Cayman Islands 79,88 79,88 2002 1.967.024 2.044.643 Letang Game Ltd. (Letang) *) China 50,01 50,01 2009 229.272 234.515 PT. Linktone Indonesia (Linktone) *) Jakarta 100,00 100,00 2009 119.783 50.046 MNC Innoform Pte. Ltd (Innoform) dan entitas anak/ Singapura/

and its subsidiary *) Singapore 87,50 87,50 2001 141.488 143.787 MNC Innoform (Singapore) Pte. Ltd (Alliance) *) Singapura/

Singapore 100,00 100,00 1999 355 793

Lain-lain/Others

PT. Infokom Elektrindo (Infokom) dan entitas anak/

and its subsidiaries Bekasi 99,99 99,99 1998 395.945 401.832 PT. Telesindo Media Utama (TMU) *) Jakarta 99,99 99,99 1999 1 1 PT. Sena Telenusa Utama (STU) dan entitas anak/

and its subsidiaries *) Jakarta 99,99 99,99 2003 12.970 12.892 PT. Flash Mobile (FM) *) Jakarta 84,99 84,99 2004 12.942 11.624 PT. MNC GS Homeshopping (MNC Shop) Jakarta 60,00 60,00 2013 47.999 48.598 PT. Sky Vision Networks (SVN) Jakarta 100,00 100,00 2007 2.303.206 505.120 PT. Citra Kalimantan Energi (CKE) Jakarta 80,00 80,00 **) - -Universal Media Holding Corporation (-Universal) Cayman Islands 100,00 - 2015 70.128

-*) Pemilikan tidak langsung/Indirect ownership

**) Belum beroperasi/Not yet operating

Jumlah aset sebelum eliminasi Persentase kepemilikan/

The subsidiaries

Entitas anak/

Percentage of ownership Total assets before elimination

RCTI dan GIB memiliki secara langsung saham entitas anak yang didirikan dengan tujuan untuk jasa penyiaran televisi sebagai berikut:

RCTI and GIB have direct ownership in the following subsidiaries, which are established to engage in television broadcasting service as follows:

Domisili/ Domisili/

Domicile Domicile

PT. RCTI Satu Bandung PT GTV Satu Bandung

PT. RCTI Dua Semarang PT GTV Dua Semarang

PT. RCTI Tiga Surabaya PT GTV Tiga Surabaya

PT. RCTI Empat Medan PT GTV Empat Medan

PT. RCTI Lima Palembang PT GTV Lima Palembang

PT. RCTI Enam Makassar PT GTV Enam Makassar

PT. RCTI Tujuh Denpasar, Bali PT GTV Tujuh Banjarmasin

PT. RCTI Delapan Banjarmasin PT GTV Delapan Jambi

PT. RCTI Sembilan Bandar Lampung PT GTV Sembilan Jayapura

PT. RCTI Sepuluh Pekan Baru PT GTV Sepuluh Bali

PT. RCTI Sebelas Padang

PT. RCTI Duabelas Pontianak

PT. RCTI Tigabelas Manado

PT. RCTI Empatbelas Ambon

PT. RCTI Limabelas Aceh Besar

PT. RCTI Enambelas Manokwari

Entitas Anak/

Subsidiaries

Entitas Anak/

Subsidiaries

Sampai dengan tanggal 30 Juni 2016, seluruh entitas anak RCTI dan GIB di atas belum melakukan aktivitas.

As of June 30, 2016, all subsidiaries of RCTI and GIB above are not yet operating.

Pengembangan Usaha Development of Business

Pada tahun 2016, Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, melakukan tambahan pembelian dan penjualan kepemilikan sahamnya di MNC dan MNCSV, entitas anak,

melalui pasar. Pada tanggal

30 Juni 2016, kepemilikan saham Perusahaan di MNC sebesar 62,63% dan di MNCSV sebesar 86,35%.

(14)

Pada bulan April 2015, MNC melakukan tambahan kepemilikan sahamnya di STN melalui eksekusi obligasi konversi. Pada tanggal 31 Desember 2015, kepemilikan MNC atas saham STN menjadi 100%.

In April 2015, MNC obtained share ownership in STN through conversion of convertible bond. As of December 31, 2015, MNC’s ownership interest in STN is 100%.

Pada bulan April 2015, MNI melakukan tambahan kepemilikan sahamnya di MENI sehingga menjadi 99%.

In April 2015, MNI has additional share ownership in MENI resulting to ownership interest of 99%.

Pada bulan Nopember 2015, STN mendirikan TBI yang bergerak di bidang jasa rumah produksi seni dengan kepemilikan saham sebesar 55%.

In November 2015, STN established TBI, which is engaged in production house, with equity ownership of 55%.

Pada bulan Desember 2015, MNC mendirikan MMU, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa periklanan media luar ruang, dengan jumlah kepemilikan saham sebesar 99% bersama dengan CMI, entitas anak.

In December 2015, MNC established MMU, a company which is engaged in outdoor media advertising area services, with total ownership of 99% equity ownership together with CMI, a subsidiary.

Pada tahun 2015, RCTI mendirikan PT. RCTI Enambelas yang berdomisili di Manokwari, Papua Barat.

In 2015, RCTI establish PT. RCTI Enambelas, which is domiciled in Manokwari, West Papua.

Pada tahun 2016, Perusahaan mengakuisisi Universal, sebuah perusahaan yang berdomisili di Cayman Island dengan jumlah kepemilikan saham sebesar 100%.

In 2016, the Company acquired Universal, a company which is domiciled in Cayman Island, with total ownership of 100%.

f. Susunan Pengurus dan Informasi Lain f. Management and Other Information

Susunan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Audit Internal Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The Company’s Commissioners, Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Internal Audit as of June 30, 2016 and December 31, 2015 consisted of the following:

Komisaris Commissioners

Komisaris Utama : Rosano Barack : President Commissioner

Wakil Komisaris Utama : B. Rudijanto Tanoesoedibjo : Vice President Commissioner

Komisaris Independen : Mohamed Idwan Ganie : Independent Commissioners

John Aristianto Prasetio Beti Puspitasari Santoso

Direksi Directors

Direktur Utama : Hary Tanoesoedibjo : President Director

Direktur : Handhianto Suryo Kentjono : Directors

Oerianto Guyandi David Fernando Audy

Syafril Nasution Christophorus Taufik Siswandi

Direktur Independen : Indra Pudjiastuti : Independent Director

Komite Audit Audit Committee

Ketua : Beti Puspitasari Santoso : Chairman

Anggota : Mohamed Idwan Ganie : Members

Hery Kusnanto John Aristianto Prasetio

Sekretaris Perusahaan : Ajun Sri Damayanti : Corporate Secretary

(15)

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING

STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun

2015 a. Standards effective in 2015

Pada tahun 2015, Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.

In 2015, the Group has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2015.

 PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan

Keuangan 

PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements

Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain”. Amandemen terhadap PSAK 1 juga mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. The amendments to PSAK 1 also require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.

Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut.

The amendments have been applied retrospectively, and hence the presentation of items of other comprehensive income has been modified to reflect the changes.

Amandemen PSAK 1 juga menjelaskan bahwa laporan posisi keuangan ketiga diharuskan jika a) suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, atau penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi dari pos-pos dalam laporan keuangannya, dan b) penerapan penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi mempunyai pengaruh material atas informasi dalam laporan posisi keuangan ketiga. Amandemen menjelaskan bahwa catatan terkait tidak perlu disajikan dalam laporan posisi keuangan ketiga.

The amendment to PSAK 1 specify that a third statement of financial position is required when a) an entity applies an accounting policy retrospectively, or makes a retrospective restatement or reclassification of items in its financial statements, and b) the retrospective application, restatement or reclassification has a material effect on the information in the third statement of financial position. The amendments specify that related notes are not required to accompany the third statement of financial position.

 PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama 

PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures

(16)

Penerapan PSAK 15 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

The application of PSAK 15 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.

 PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja  PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits

Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diizinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, biaya bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto.

The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognised in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Furthermore, the interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK 24 are replaced with a “net interest” amount under PSAK 24 (revised 2013) which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset.

Perubahan ini berdampak pada jumlah yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun-tahun sebelumnya (untuk rincian lihat tabel di bawah ini). Selanjutnya PSAK 24 (revisi 2013), memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas.

These changes have had an impact on the amounts recognized in profit or loss and other comprehensive income in prior years (see the tables below for details). In addition, PSAK 24 (revised 2013) introduces certain changes in the presentation of the defined benefit cost including more extensive disclosures.

 PSAK 65, Laporan Keuangan

Konsolidasian

 PSAK 65, Consolidated Financial Statements

PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur dengan laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian – Entitas Bertujuan Khusus.

PSAK 65 replaces the parts of PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements; that deal with consolidated financial statements, and ISAK 7, Consolidation – Special Purpose Entities.

Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, dan dasarnya adalah pengendalian.

(17)

Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c)

kemampuan untuk menggunakan

kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Sebelumnya, definisi pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut.

A more robust definition of control has been developed that includes three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and (c) ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns. Previously, control was defined as the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.

PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee dalam skenario yang kompleks.

PSAK 65 also adds an application guidance to assist in assessing whether an investor controls an investee in complex scenarios.

PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif.

PSAK 65 requires investors to reassess whether or not they have control over the investees on transition, and requires retrospective application.

Manajemen melakukan penilaian apakah Grup memiliki pengendalian atas entitas yang dimiliki oleh Grup kurang dari 50% kepemilikan saham pada saat penerapan awal standar dan memutuskan bahwa Grup tidak memiliki pengendalian atas entitas terkait dan penerapan ini tidak berdampak atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi dapat mempengaruhi transaksi di masa depan.

Management assessed whether or not the Group has control over entities owned by Group with less than 50% of the voting shares at the date of initial application of the standard, and concluded that they have no control over such entities and therefore such application would not impact the amounts reported in the Group’s consolidated financial statements but may impact future transactions.

 PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain

 PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities

PSAK 67 adalah standar pengungkapan baru dan berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi.

PSAK 67 is a new disclosure standard and is applicable to entities that have interests in subsidiaries, joint arrangements, associates or unconsolidated structured entities.

Pada umumnya, penerapan PSAK 67, memberikan tambahan pengungkapan yang lebih luas atas laporan keuangan konsolidasian lihat Catatan 1e, 4, dan 29.

In general, the application of PSAK 67, has resulted in more extensive disclosures in the consolidated financial statements as stated in Notes 1e, 4, and 29.

 PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar  PSAK 68, Fair Value Measurement

PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.

PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.

PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar.

(18)

Ruang Lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos-pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengizinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu.

The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances.

PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini. Secara umum, penerapan PSAK 68 tidak menyebabkan pengungkapan lebih luas dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.

PSAK 68 is applied prospectively; the disclosure requirements need not be applied in comparative information provided for periods before initial application of the standard. In general, the application of PSAK 68 has not resulted in more extensive disclosures in the consolidated financial statements.

Penerapan PSAK dan ISAK dibawah ini tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan periode berjalan:

The application of the following PSAK and ISAK has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the current period consolidated financial statements:

 PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri

 PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements

 PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan  PSAK 46 (revised 2014), Income Taxes

 PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset

 PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Assets

 PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian

 PSAK 50 (revised 2014), Financial Instruments: Presentation

 PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

 PSAK 55 (revised 2014), Financial

Instruments: Recognition and

Measurement

 PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan

 PSAK 60 (revised 2014), Financial Instruments: Disclosures

 PSAK 66, Pengaturan Bersama  PSAK 66, Joint Arrangements

 ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat

 ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives

b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan

dan diterapkan b. Standards and interpretations issued and adopted

Standar, penyesuaian dan amandemen standar serta interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016:

Standard, standard improvements and amendment also interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2016:

Penerapan dini yang diperkenankan: Early application permitted:

Standar Standard

 PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk.

 PSAK 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk.

Penyesuaian Improvements

 PSAK 5: Segmen Operasi,  PSAK 5: Operating Segments,

 PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi,

 PSAK 7: Related Party Disclosures,

 PSAK 13: Properti Investasi,  PSAK 13: Investments Property,

 PSAK 16: Aset Tetap,  PSAK 16: Property, Plant and Equipment,

 PSAK 19: Aset Takberwujud,  PSAK 19: Intangible Assets,

 PSAK 22: Kombinasi Bisnis,  PSAK 22: Business Combination,

 PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan,

 PSAK 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors,

 PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham, dan

 PSAK 53: Share-based Payments, and

(19)

Penerapan secara retrospektif: Retrospective application:

Amandemen standar dan interpretasi Standard amendment and interpretation

 PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri,

 PSAK 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements,

 PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,

 PSAK 15: Investment in Associates and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception,

 PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja,

 PSAK 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions,

 PSAK 65: Laporan Keuangan

Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,

 PSAK 65: Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception,

 PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, dan

 PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, and

 ISAK 30: Pungutan.  ISAK 30: Levies.

Diterapkan secara prospektif: Applied prospectively:

Amandemen standar Standard amendment

 PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi,

 PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization,

 PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, dan

 PSAK 19: Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, and

 PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.

 PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation.

Amandemen standar dan interpretasi efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.

Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment Property.

Standar dan amandemen standar efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69; Agrikultur dan amandemen PSAK 16; Agrikultur; Tanaman Produktif.

Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are PSAK 69: Agriculture and amendments to PSAK 16: Agriculture: Bearer Plants.

Manajemen belum melaksanakan analisis rinci dari dampak penerapan standar ini dan karenanya belum dikuantifikasi luas dari dampaknya.

(20)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

SIGNIFIKAN 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The consolidated financial statements of the Group has been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These consolidated financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah biaya historis, kecuali properti dan instrumen keuangan tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp).

The consolidated financial statements have been prepared on the historical cost basis except for certain properties and financial instruments that are measured at revalued amounts or fair values at the end of each reporting period, as explained in the accounting policies below. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp).

Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.

Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Grup memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK 14 atau nilai pakai dalam PSAK 48.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Group takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Fair value for measurement and/or disclosure purposes in these consolidated financial statements is determined on such a basis, except for share-based payment transactions that are within the scope of PSAK 53, leasing transactions that are within the scope of PSAK 30, and measurements that have some similarities to fair value but are not fair value, such as net realizable value in PSAK 14 or value in use in PSAK 48.

Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1, 2 atau 3 berdasarkan tingkat input untuk pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi dan signifikansi input pada pengukuran nilai wajar secara keseluruhan, yang digambarkan sebagai berikut:

(21)

- Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran;

- Level 1 inputs are quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that the entity can access at the measurement date;

- Input Level 2 adalah input, selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1, yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung; dan

- Level 2 inputs are inputs, other than quoted prices included within Level 1, which are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and

- Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.

- Level 3 inputs are unobservable inputs for the asset or liability.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

c. Dasar Konsolidasian c. Basis of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian

menggabungkan laporan keuangan

Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan entitas anak (termasuk entitas terstruktur). Pengendalian tercapai dimana Perusahaan memiliki kekuasaan atas investee; eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities (including structured entities) controlled by the Company and its subsidiaries. Control is achieved where the Company has the power over the investee; is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and has the ability to use its power to affect its returns.

Perusahaan menilai kembali apakah entitas tersebut adalah investee jika fakta dan keadaan yang mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian yang disebutkan di atas.

The Company reassesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control listed above.

Ketika Perusahaan memiliki kurang dari hak suara mayoritas pada investee, Perusahaan memiliki kekuasaan atas investee ketika hak suara investor cukup untuk memberinya kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan secara sepihak. Perusahaan mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah hak suara Perusahaan cukup untuk memberikan Perusahaan kekuasaan, termasuk (i) ukuran kepemilikan hak suara Perusahaan relatif terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik hak suara lain; (ii) hak suara potensial yang dimiliki oleh Perusahaan, pemegang suara lain atau pihak lain; (iii) hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan (iv) setiap fakta dan keadaan tambahan apapun mengindikasikan bahwa Perusahaan memiliki, atau tidak memiliki, kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas yang relevan pada saat keputusan perlu dibuat, termasuk pola suara pemilikan dalam RUPS sebelumnya.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Terkadang kami juga kurang peduli dan tidak cukup rendah hati dalam membangun hubungan yang baik dengan sesama rekan sepelayanan, Presbiter dan orang tua,

Berdasarkan laporan keuangan BMT BUS 2018, tercatat bahwa BMT BUS telah menjadi mudharib dari beberapa Bank Umum Syariah yakni BNI Syariah, Bank Jateng Syariah, Bank

Oleh karena itu, diperlukan penguasaan yang lebih mendalam mengenai masalah perilaku tanah, sehingga dapat diketahui sifat fisik dan mekanis dari suatu jenis

sumateE Perum PEbu lndah BbkG,l

Latar belakang penelitian ini untuk menguji beberapa hasil peneliti terdahulu yang menyatakan bahwa faktor religius sangat berpengaruh terhadap keputusan pemilihan produk

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai berbagai jenis bahan berbahaya dan beracun dalam bahan pangan yang berasal dari jasad

Laporan Akhir (3 eksemplar, format sesuai ketentuan A.3), log book, laporan keuangan 100 % (semua kwitansi asli); Soft copy : satu keping CD berisi hal-hal yang terdapat