SURAT PERNYATAAN DIREKSI 1 DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN–
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013, dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS–
As of December 31, 2015, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 and for the years ended December 31, 2015 and 2014
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 2 Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
4 Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian 6 Consolidated Statements of Cash Flows
31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember 2013/ Catatan/December 31, December 31, January 1, 2014/
Note 2015 2014 *) December 31, 2013 *)
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 5 Cash and cash equivalents
Pihak berelasi 326.448 611.815 - Related party
Pihak ketiga 304.961 873.606 1.529.588 Third parties
Aset keuangan lainnya - lancar 6 2.125.038 2.664.379 2.291.466 Other financial assets - current Piutang usaha - setelah dikurangi Trade accounts receivable - net of
cadangan kerugian penurunan nilai allowance for impairment losses of Rp 115.233 juta pada 31 Desember 2015, Rp 115,233 million at December 31, 2015, Rp 91.555 juta pada 31 Desember 2014 dan Rp 91,555 million at December 31, 2014 and Rp 98.007 juta pada 1 Januari 2014/ 7 Rp 98,007 million at January 1, 2014/
31 Desember 2013 December 31, 2013
Pihak berelasi 41 139.536 152.226 178.940 Related parties Pihak ketiga 3.315.847 3.197.429 2.959.745 Third parties
Piutang lain-lain kepada pihak ketiga - setelah Other accounts receivable from third parties -dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai net of allowance for impairment losses of Rp 30.130 juta pada 31 Desember 2015, Rp 30,130 million at December 31, 2015, Rp 18.352 juta pada 31 Desember 2014 dan Rp 18,352 million at December 31, 2014 and Rp 33.849 juta pada 1 Januari 2014/ Rp 33,849 million at January 1, 2014/ 31 Desember 2013 8 457.159 267.649 437.518 December 31, 2013
Persediaan 9 1.911.910 2.038.756 1.803.445 Inventories
Uang muka dan biaya dibayar dimuka 10 1.158.284 777.734 459.658 Advances and prepaid expenses Pajak dibayar dimuka 11 160.829 115.507 88.587 Prepaid taxes
Jumlah Aset Lancar 9.900.012 10.699.101 9.748.947 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Piutang lain-lain Other accounts receivable
Pihak berelasi 41 30.484 31.305 54.338 Related parties
Pihak ketiga 2.545 7.200 - Third parties
Aset pajak tangguhan - bersih 35 460.953 156.352 100.452 Deferred tax assets - net Uang muka investasi 300.278 278.341 223.174 Investment advances Investasi pada entitas asosiasi 70.809 104 48.976 Investments in associates Aset keuangan lainnya - tidak lancar 12 3.563.097 3.766.940 2.214.414 Other financial assets - non-current Properti investasi - setelah dikurangi Investment properties - net of
akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of
Rp 6.466 juta pada 31 Desember 2015, Rp 6,466 million at December 31, 2015, Rp 5.752 juta pada 31 Desember 2014 dan Rp 5,752 million at December 31, 2014 and Rp 4.933 juta pada 1 Januari 2014/ Rp 4,933 million at January 1, 2014/
31 Desember 2013 10.008 13.822 14.641 December 31, 2013
Aset tetap - setelah dikurangi Property and equipment - net of
akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of
Rp 4.850.293 juta pada 31 Desember 2015, Rp 4,850,293 million at December 31, 2015, Rp 5.389.061 juta pada 31 Desember 2014 dan Rp 5,389,061 million at December 31, 2014 and Rp 5.182.770 juta pada 1 Januari 2014/ Rp 5,182,770 million at January 1, 2014/ 31 Desember 2013 13 7.949.132 6.299.156 4.906.183 December 31, 2013
Goodwill 14 2.995.191 2.851.507 2.932.836 Goodwill
Aset tidak berwujud - bersih 15 976.903 969.256 535.446 Intangible assets - net Aset lain-lain 16 232.767 291.241 289.317 Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 16.592.167 14.665.224 11.319.777 Total Non-current Assets
JUMLAH ASET 26.492.179 25.364.325 21.068.724 TOTAL ASSETS
*) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2)
31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember 2013/ Catatan/December 31, December 31, January 1, 2014/
Note 2015 2014 *) December 31, 2013 *)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang bank 17 272.056 229.142 167.753 Bank loans
Utang usaha 18 Trade accounts payable
Pihak berelasi 41 86.214 46.678 20.724 Related parties
Pihak ketiga 1.522.910 1.127.200 1.536.473 Third parties
Utang lain-lain Other accounts payable
Pihak berelasi 41 8.358 - - Related parties
Pihak ketiga 499.576 132.132 871.399 Third parties
Pendapatan diterima dimuka 164.580 141.044 112.533 Unearned revenues
Utang pajak 19 223.565 278.882 305.060 Taxes payable
Biaya masih harus dibayar 20 267.137 301.229 289.721 Accrued expenses Uang muka pelanggan 23.090 23.372 21.474 Customer deposits
Liabilitas jangka panjang jatuh Current maturities of long-term
tempo dalam satu tahun liabilities
Pinjaman jangka panjang 21 3.379.121 21.260 339.990 Long-term loans Liabilitas sewa pembiayaan 20.476 13.313 15.931 Finance lease obligations
Utang obligasi 22 - 249.379 - Bonds payable
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 6.467.083 2.563.631 3.681.058 Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Liabilitas pajak tangguhan - bersih 35 27.158 27.605 15.812 Deferred tax liabilities - net
Utang kepada pihak berelasi 41 1.961 7.956 3.895 Other accounts payable to related parties Liabilitas jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term liabilities - net of current
dalam satu tahun maturities
Pinjaman jangka panjang 21 3.654.073 6.078.115 2.939.242 Long-term loans Liabilitas sewa pembiayaan 68.103 11.804 15.811 Finance lease obligations Utang obligasi 22 751.775 569.094 855.671 Bonds payable
Liabilitas imbalan kerja 38 226.500 219.063 193.619 Employee benefits obligation Liabilitas jangka panjang lainnya 914 1.065 2.343 Other non-current liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 4.730.484 6.914.702 4.026.393 Total Non-Current Liabilities
JUMLAH LIABILITAS 11.197.567 9.478.333 7.707.451 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
Ekuitas yang diatribusikan kepada Equity attributable to the owners of
pemilik entitas induk the Company
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Capital stock - Rp 100 par value per share Modal dasar - 55.750.000.000 saham Authorized - 55,750,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor - Issued and paid-up
14.198.613.922 saham pada 31 Desember 14,198,613,922 shares at December 31, 2015 dan 2014 dan 14.052.702.050 2015 and 2014 and 14,052,702,050
saham pada 1 Januari 2014/ shares at January 1, 2014/
31 Desember 2013 23 1.419.861 1.419.861 1.405.270 December 31, 2013 Agio saham 24 1.924.884 1.924.884 1.642.484 Additional paid-up capital
Modal sumbangan 410 410 410 Donated capital
Modal lain-lain - opsi saham 39 8.389 8.389 18.287 Other capital - stock option
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak 25 2.412.380 2.560.694 2.368.945 Difference due to change in equity of subsidiaries Selisih transaksi ekuitas dengan pihak Difference in value of equity transaction with
non-pengendali 26 (750.652) (655.263) (996.413) non-controlling interest Penghasilan komprehensif lain 27 (63.646) (2.489) 93.313 Other comprehensive income
Saldo laba Retained earnings
Ditentukan penggunaannya 7.000 6.000 5.000 Appropriated Tidak ditentukan penggunaannya 6.032.306 6.315.907 5.965.098 Unappropriated
Jumlah 10.990.932 11.578.393 10.502.394 Total
Dikurangi harga perolehan saham diperoleh kembali - Less cost of treasury stocks
-184.428.100 saham pada 31 Desember 2015, 184,428,100 shares at December 31, 2015, 147.402.100 saham pada 31 Desember 2014 dan 147,402,100 shares at December 31, 2014 and 597.551.500 saham pada 1 Januari 2014/ 597,551,500 shares at January 1, 2014/ 31 Desember 2013 28 (339.599) (298.524) (1.209.457) December 31, 2013
Jumlah Ekuitas yang diatribusikan kepada Total Equity attributable to the owners of
pemilik entitas induk 10.651.333 11.279.869 9.292.937 the Company
Kepentingan non-pengendali 29 4.643.279 4.606.123 4.068.336 Non-controlling interests
JUMLAH EKUITAS 15.294.612 15.885.992 13.361.273 TOTAL EQUITY
Catatan/
2015 Note 2014 *)
PENDAPATAN 10.572.834 30 10.657.152 REVENUES
BEBAN LANGSUNG 6.551.292 31 6.288.501 DIRECT COSTS
LABA KOTOR 4.021.542 4.368.651 GROSS PROFIT
Beban umum dan administrasi (1.971.136) 32 (1.693.997) General and administrative expenses Kerugian kurs mata uang asing - bersih (861.575) 45 (246.392) Loss on foreign exchange - net
Beban keuangan (559.781) 33 (376.638) Finance charges
Penghasilan bunga 76.303 103.872 Interest income
Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih (90.735) 34 (240.383) Other gains and losses - net
LABA SEBELUM PAJAK 614.618 1.915.113 PROFIT BEFORE TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN (331.179) 35 (627.167) INCOME TAX EXPENSES
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 283.439 1.287.946 NET INCOME FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN - OTHER COMPREHENSIVE INCOME
-SETELAH PAJAK PENGHASILAN NET OF INCOME TAX
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi Items that will not be reclassified
ke laba rugi: subsequently to profit or loss:
Pengukuran kembali atas program Remeasurement of defined benefit
imbalan pasti 29.674 5.293 obligation
Pos-pos yang akan direklasifikasi Items that may be reclassified subsequently
ke laba rugi: to profit or loss:
Selisih kurs karena penjabaran laporan Exchange difference on translating
keuangan dari kegiatan usaha luar negeri (61.157) (95.802) foreign operations
Jumlah penghasilan komprehensif lain Total other comprehensive income
tahun berjalan setelah pajak (31.483) (90.509) for the current year net of tax
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
TAHUN BERJALAN 251.956 1.197.437 FOR THE YEAR
LABA YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA: NET INCOME ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik entitas induk 52.178 702.919 Owners of the parent entity
Kepentingan non-pengendali 231.261 29 585.027 Non-controlling interests
Laba bersih tahun berjalan 283.439 1.287.946 Profit for the year
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik entitas induk 7.522 603.870 Owners of the parent entity
Kepentingan non-pengendali 244.434 593.567 Non-controlling interests
Jumlah laba komprehensif Total comprehensive income
tahun berjalan 251.956 1.197.437 for the year
LABA PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE
(dalam Rupiah penuh) 3,7 36 51,2 (in full Rupiah amount)
*) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2)
ditempatkan Agio perubahan ekuitas Difference in Penghasilan saham entitas induk/
dan disetor/ saham/ Modal Modal lain-lain - entitas anak/ value of equity komprehensif diperoleh Equity Kepentingan Jumlah
Issued and Additional sumbangan/ opsi saham/ Difference due to transaction with lain/Other Ditentukan Tidak ditentukan kembali/ attributable to non-pengendali/ ekuitas/ Catatan/ paid-up paid-up Donated Other capital - change in equity non-controlling comprehensive penggunaannya/ penggunaannya/ Treasury the owners of Non-controlling Total
Note capital capital capital stock option of subsidiary interest income Appropriated Unappropriated stocks parent entity Interests equity
Saldo per 1 Januari 2014 Balance as of January 1, 2014
(Seperti dilaporkan sebelumnya) 1.405.270 1.642.484 410 18.287 2.368.945 (996.413) 93.313 5.000 5.951.634 (1.209.457) 9.279.473 4.073.564 13.353.037 (as previously reported)
Efek penerapan PSAK 24 - - - 13.464 - 13.464 (5.228) 8.236 Effect of adoption of PSAK 24
Saldo per 1 Januari 2014 Balance as of January 1, 2014
(setelah disajikan kembali) *) 1.405.270 1.642.484 410 18.287 2.368.945 (996.413) 93.313 5.000 5.965.098 (1.209.457) 9.292.937 4.068.336 13.361.273 (after restated) *)
Jumlah laba komprehensif *) - - - (95.802) - 699.672 - 603.870 593.567 1.197.437 Total comprehensive income *)
Pembelian dan penjualan saham Purchase and sale of treasury stocks
diperoleh kembali oleh Perusahaan 24,28 - 73.436 - - - 910.933 Tambahan treasury stock th berjalan984.369 - 984.369 by the Company
Pelaksanaan opsi saham karyawan 39 14.591 208.964 - (9.898) - - - 213.657 - 213.657 Employees stock option
Perubahan ekuitas entitas anak - - - - 191.749 - - - 191.749 (30.879) 160.870 Change in equity of subsidiaries
Dividen tunai 37 - - - (347.863) - (347.863) - (347.863) Cash dividends
Pembentukan cadangan umum 37 - - - 1.000 (1.000) - - - - Allocation for general reserve
Pembelian dan penjualan saham Purchase and sale of subsidiary's
entitas anak melalui pasar 26 - - - 341.150 - - - - 341.150 9.053 350.203 shares through market
Setoran modal non-pengendali Non-controlling paid-up capital
pada entitas anak - - - 130.723 130.723 in subsidiary
Pembagian dividen entitas anak ke Dividend distributed by subsidiaries
kepentingan non-pengendali - - - (164.677) (164.677) to non-controlling interest
Saldo per 31 Desember 2014 *) 1.419.861 1.924.884 410 8.389 2.560.694 (655.263) (2.489) 6.000 6.315.907 (298.524) 11.279.869 4.606.123 15.885.992 Balance at December 31, 2014 *)
Jumlah laba komprehensif - - - (61.157) - 68.679 - 7.522 244.434 251.956 Total comprehensive income
Pembelian dan penjualan saham Purchase and sale of treasury stocks
diperoleh kembali oleh Perusahaan 28 - - - (41.075) (41.075) - (41.075) by the Company
Akuisisi entitas anak - - - 1.024 1.024 Acquisition of subsidiary
Perubahan ekuitas entitas anak - - - - (148.314) - - - (148.314) 156.748 8.434 Change in equity of subsidiaries
Dividen tunai 37 - - - (351.280) - (351.280) - (351.280) Cash dividends
Pembentukan cadangan umum 37 - - - 1.000 (1.000) - - - - Allocation for general reserve
Pembelian dan penjualan saham Purchase and sale of subsidiary's
entitas anak melalui pasar 26 - - - (95.389) - - - - (95.389) (80.084) (175.473) shares through market
Setoran modal non-pengendali Non-controlling paid-up capital
pada entitas anak - - - 16.910 16.910 in subsidiary
Pembagian dividen entitas anak ke Dividend distributed by subsidiaries
kepentingan non-pengendali - - - (301.876) (301.876) to non-controlling interest
Saldo per 31 Desember 2015 1.419.861 1.924.884 410 8.389 2.412.380 (750.652) (63.646) 7.000 6.032.306 (339.599) 10.651.333 4.643.279 15.294.612 Balance at December 31, 2015
*) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 10.346.156 10.661.183 Cash receipts from customers Pembayaran kas kepada karyawan (1.183.328) (1.046.472) Cash paid to employees
Pembayaran kas kepada pemasok dan lainnya (5.650.013) (6.998.823) Cash paid to suppliers and others Kas dihasilkan dari operasi 3.512.815 2.615.888 Cash generated from operations Penerimaan restitusi pajak penghasilan 12.921 - Income tax restitution received
Pembayaran pajak penghasilan (757.314) (694.125) Income tax paid
Pembayaran beban keuangan (529.423) (376.547) Interest and financial charges paid Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 2.238.999 1.545.216 Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Penerimaan bunga 76.303 103.871 Interest received
Pembayaran piutang dari pihak berelasi 821 23.033 Payment of receivables from related parties
Penarikan (penempatan) aset keuangan Redemption (placement) of other current
lancar lainnya - bersih 706.646 (350.697) financial assets - net
Penambahan investasi pada entitas asosiasi (69.941) - Addition of investment in associates Kas bersih yang diperoleh pada saat akuisisi 7.243 - Net cash obtained during acquisition
Penambahan aset keuangan tidak Addition to other noncurrent
lancar lainnya - bersih (443.452) (1.552.526) financial assets - net
Perolehan aset tetap (2.354.086) (2.489.725) Acquisitions of property and equipment Hasil penjualan aset tetap 50.015 76.737 Proceeds from sale of property and equipment Kenaikan aset tidak berwujud (159.613) (604.657) Additions to intangible assets
Penurunan (kenaikan) aset lainnya dan uang muka 34.300 (331.935) Deduction (addition) to other assets and advances Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (2.151.764) (5.125.899) Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penjualan saham diperoleh kembali - 992.260 Sale of treasury stocks
Pembelian saham diperoleh kembali (38.856) (7.891) Purchase of treasury stock
Setoran modal dari pelaksanaan opsi saham Capital contribution from exercise of employee karyawan Perusahaan dan entitas anak - 156.041 stock options of the Company and its subsidiary
Penerimaan utang bank 338.780 3.369.947 Proceeds from bank loans
Pembayaran utang bank (107.509) (486.605) Payment of bank loans
Setoran modal non-pengendali pada entitas anak 35.285 130.723 Non-controlling paid-up capital in subsidiary Pembelian saham diperoleh kembali oleh
entitas anak (226.495) (58.787) Purchase of treasury stock by subsidiaries
Penerimaan (pembayaran) utang
kepada pihak berelasi (25.983) 4.061 Proceeds (payments) of payable to related parties
Pembayaran dividen Dividends paid
Perusahaan (351.280) (347.863) The Company
Entitas anak pada kepentingan non-pengendali (301.876) (164.677) Subsidiaries to non-controlling interests Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan (13.313) (11.572) Payments of finance lease obligation
Pelunasan utang obligasi (250.000) (39.121) Settlement of bonds payable
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in)
Aktivitas Pendanaan (941.247) 3.536.516 Financing Activities
PENURUNAN BERSIH KAS DAN NET DECREASE IN CASH AND
SETARA KAS (854.012) (44.167) CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1.485.421 1.529.588 BEGINNING OF YEAR
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 631.409 1.485.421 END OF YEAR
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
PT. Global Mediacom Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan akta No. 60 tanggal 30 Juni 1981 dan diubah dengan akta No. 81 tanggal 29 Januari 1982 keduanya dari Lukman Kirana, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A. 5/84/22 tanggal 22 Mei 1982 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 54 tanggal 5 Juli 1985, Tambahan No. 912.
PT. Global Mediacom Tbk (the Company) was established in Jakarta based on deed No. 60 No. Y.A. 5/84/22 dated May 22, 1982 and was published in Supplement No. 912 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 54 dated July 5, 1985.
Anggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 51 tanggal 20 May 2015 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, mengenai perubahan beberapa ketentuan anggaran dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian dan pemenuhan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/ 2014. Akta perubahan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU.AH.01.03.0943978 tanggal 19 Juni 2015.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by deed No. 51 dated May 20, 2015 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notary in Jakarta concerning the changes in some of the Company’s articles of association to adjust and comply with the Financial Service Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014. This notarial deed had been received and recorded in the Legal Entity Administration system with Letter of Acceptance Notification of Change in Articles of Association No. AHU-AH.01.03.0943978 dated June 19, 2015.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah di bidang perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, telekomunikasi, real estate, arsitektur, pembangunan (developer), percetakan, jasa dan perdagangan, media dan investasi. Pada saat ini, Perusahaan bergerak dalam bidang investasi dan merupakan induk perusahaan dari beberapa entitas anak.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is in the fields of industry, mining, transportation, agriculture, telecommunications, real estate, architecture, construction (developer), printing, services and trade, media and investment. Currently, the Company is engaged in investment sector and the parent company of several subsidiaries.
Perusahaan beroperasi secara komersil mulai tahun 1982. Perusahaan beralamat di MNC Tower, Lt. 27 - 29, Jl. Kebon Sirih No. 17 - 19, Jakarta Pusat. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) masing-masing sebanyak 12.485 dan 10.830 karyawan.
The Company started commercial operations in 1982. The Company is located at MNC Tower, 27th - 29th Floor, Jl. Kebon Sirih No. 17 - 19, Central Jakarta. At December 31, 2015 and 2014, the Company and its subsidiaries (“Group”) had total employees of 12,485 and 10,830, respectively.
b. Perizinan b. License
Entitas anak telah memperoleh perizinan dalam bidang industri media sebagai berikut:
Subsidiaries obtained their media industry licenses as follows:
MNCSV telah memperoleh izin dari Menteri Penerangan dengan surat keputusannya No. 1848/RTF/K/XI/1993, untuk menyalurkan program televisi seperti CNN, HBO, ESPN, Discovery, TNT dan program sejenis lainnya. Sesuai dengan surat keputusan No. 2142/RTF/K/XII/1995 tanggal 14 Desember 1995, Menteri Penerangan memberikan izin kepada MNCSV untuk menambah program internasional baru seperti Star Plus, Prime Sports, BBC World Service, CNBC Asia News Service, Channel V dan program sejenis lainnya. Keputusan ini telah diperbaharui dengan izin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik
Pada tanggal 3 Nopember 2014, MNCSV
mengajukan permohonan rencana
penambahan program siaran dan telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika telah mencatat perubahan tersebut dalam Database Perizinan Penyiaran berdasarkan surat Menteri Komunikasi dan
Informatika Republik Indonesia
No. B-275/M.KOMINFO/PI.03.02/3/2015 tanggal 27 Maret 2015.
On November 3, 2014, MNCSV has applied for the additional of broadcasting programs and has been approved by the Directorate General of Post and Information. Directorate General of Post and Information had been recorded those changes in the Broadcasting License Database based on the letter from the Minister of Communications and Information of the Republic of Indonesia No. B-275/M.KOMINFO/PI.03.02/3/2015 dated March 27, 2015.
RCTI telah memperoleh izin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan
No. 105/KEP/M.KOMINFO/10/2006 tanggal 16 Oktober 2006 tentang izin penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi.
RCTI has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 105/KEP/M.KOMINFO/10/2006 dated October 16, 2006 to engage in private television broadcast activities.
CTPI telah memperoleh izin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 154/KEP/M.KOMINFO/10/2006 tanggal 16 Oktober 2006 tentang izin penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi.
CTPI has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 154/KEP/M.KOMINFO/10/2006 dated October 16, 2006 to engage in private broadcasting television broadcast activities.
GIB telah memperoleh izin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan
No. 106/KEP/M.KOMINFO/10/2006 tanggal
16 Oktober 2006 tentang izin
penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi.
GIB has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 106/KEP/M.KOMINFO/10/2006 dated October 16, 2006 to engage in private television broadcast services activities.
DTV telah memperoleh izin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 707 Tahun 2013 tanggal 12 Agustus 2013 tentang izin penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi.
DTV has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 707 Year 2013 dated August 12, 2013 to engage in private television broadcast services activities.
GTT telah memperoleh izin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 644/KEP/M.KOMINFO/12/2011 tanggal
14 Desember 2011 tentang izin
penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi.
GTT has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 644/KEP/M.KOMINFO/12/2011 dated Decemmber 14, 2011 to engage in private television broadcast services activities.
Izin penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi yang dikeluarkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk RCTI, CTPI, dan GIB berlaku selama 10 tahun sejak tanggal 16 Oktober 2006. Saat ini, izin tersebut sedang dalam proses perpanjangan.
c. Penawaran Umum Saham Perusahaan c. Public Offering of the Company’s Shares • Pada tanggal 20 Juni 1995, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan lembaga keuangan (sekarang Otoritas Jasa Keuangan) dengan suratnya No. S-795/PM/1995 untuk melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat atas 200 juta saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga penawaran Rp 1.250 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 Juli 1995.
• On June 20, 1995, the Company obtained the effective notice from the Chairman of The Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (presently the Financial Services Authority) in his letter No. S-795/PM/1995 for the Initial Public Offering of 200 million shares with par value of Rp 500 per share, at an offering price of Rp 1,250 per share. These shares were listed on the
Indonesia Stock Exchange on
July 17, 1995.
• Pada tanggal 8 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (sekarang Otoritas Jasa Keuangan) dengan suratnya No. S-1648/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan hak memesan efek terlebih dahulu kepada para pemegang saham sebanyak-banyaknya 308.798.987 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga penawaran Rp 2.500 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Juni 2004.
• On June 8, 2004, the Company obtained the effective notice from the Chairman of The Capital Market Supervisory Agency (presently the Financial Services Authority) in his letter No. S-1648/PM/2004 for the Limited Offering I of a maximum of 308,798,987 shares through Rights Issue with preemptive rights to the stockholders with par value of Rp 500 per share, at an offering price of Rp 2,500 per share. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 23, 2004.
• Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 100 per saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 27 April 2007 sehingga jumlah saham Perusahaan menjadi 13.018.201.550 lembar.
• Stock split through reduction of par value per share from Rp 500 per share to memesan efek terlebih dahulu sebanyak 685.168.503 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 22 Juni 2007.
• Addition of new shares without pre-emptive rights amounted to 685,168,503 shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange on June 22, 2007.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saham Perusahaan sebanyak 14.198.613.922 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2015 and 2014, the Company’s shares totalling to 14,198,613,922 shares, respectively, have been listed on the Indonesian Stock Exchange.
d. Penawaran Umum Obligasi d. Public Offering of Bonds
Pada tanggal 29 Juni 2012, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sekarang Otoritas Jasa Keuangan) dengan suratnya No. S-8144/BL/2012 untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Global Mediacom I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp 1.250.000 juta yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dalam rangka penerbitan obligasi ini, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat (Catatan 22).
e. Entitas Anak e. Consolidated Subsidiaries Perusahaan memiliki, baik langsung maupun
tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak berikut:
The Company has ownership interest of more than 50%, directly or indirectly, in the following subsidiaries:
Tahun operasi komersial/
Start of
Domisili/ commercial
Domicile 2015 2014 operations 2015 2014 **)
(%) (%)
Media berbasis konten dan iklan/ Content and advertising based media
PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC) dan entitas anak/
and its subsidiaries Jakarta 64,64 66,10 1997 14.474.557 13.610.122
PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) *) Jakarta 100,00 100,00 1989 4.145.961 3.520.832 PT. Global Informasi Bermutu (GIB) *) Jakarta 100,00 100,00 2002 1.594.446 1.411.571 PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) *) Jakarta 75,00 75,00 1990 2.511.809 2.124.394 PT. Sun Televisi Network (STN) dan
entitas anak/and its subsidiaries *) Jakarta 100,00 - 2008 1.329.734
-PT. Deli Media Televisi (DTV) *) Medan 90,00 - 2008 6.204
-PT. Global Telekomunikasi Terpadu (GTT) *) Semarang 49,00 - 2008 2.669
-PT. Tivi Bursa Indonesia (TBI) *) Jakarta 55,00 - 2015 38.098
-PT. MNC Networks (MNCN) dan
entitas anak/and its subsidiaries *) Jakarta 98,95 98,95 2005 116.543 122.258
PT. Radio Trijaya Shakti (RTS)
dan entitas anak/and its subsidiaries *) Jakarta 95,00 95,00 1971 37.208 33.105
PT. Radio Prapanca Buana Suara (RPBS) *) Medan 91,60 91,60 1978 5.293 5.537
PT. Radio Mancasuara (RM) *) Bandung 100,00 100,00 1971 1.582 2.024
PT. Radio Swara Caraka Ria (RSCR)*) Semarang 100,00 100,00 1971 1.363 1.247
PT. Radio Efkindo (RE) *) Yogyakarta 70,00 70,00 1999 1.178 1.301
PT. Radio Tjakra Awigra (RCA) *) Surabaya 100,00 100,00 1971 5.827 6.201
PT. Radio Suara Monalisa (RSM) *) Jakarta 80,00 80,00 1971 12.548 9.949
PT. Mediawisata Sariasih (MS) *) Bandung 100,00 100,00 2007 339 507
PT. Radio Arief Rahman Hakim (RARH) *) Jakarta 100,00 100,00 2007 10.860 6.272
PT. Radio Sabda Sosok Sohor (RSSS) *) Jakarta 100,00 100,00 1981 6.516 5.237
PT. Media Nusantara Informasi (MNI) *)
dan entitas anak/and its subsidiary Jakarta 99,00 99,00 2005 251.198 241.681
PT. Media Nusantara Distribusi (MND) *) Jakarta 99,00 99,00 2011 4.369 897
PT. Menado Nusantara Informasi (MENI)*) Manado 99,00 60,00 2014 8.644 6.657
PT. MNI Global (MNIG) *) Jakarta 100,00 100,00 2005 20.484 21.482
PT. MNI Publishing (MNIP)
dan entitas anak/and its subsidiary *) Jakarta 75,00 75,00 2008 4.149 4.429
PT. MNI Entertainment (MNIE) *) Jakarta 95,00 93,00 2008 3.927 4.037
PT. Okezone Indonesia (Okezone) *) Jakarta 99,90 99,90 2011 11.245 11.403
PT. Cross Media Internasional (CMI)
dan entitas anak/and its subsidiaries *) Jakarta 99,99 99,99 2001 220.035 264.595
PT. Mediate Indonesia (MI) *) Jakarta 99,97 99,97 2001 208.679 240.253
PT. Multi Advertensi Xambani (MAX)
dan entitas anak/and its subsidiary *) Jakarta 51,20 51,20 1996 4.054 4.075
PT. Citra Komunikasi Gagasan Semesta (CKGS) *) Jakarta 80,00 80,00 2004 2.672 2.620
PT. MNC Pictures (MNCP) *) Jakarta 70,00 70,00 2009 140.557 90.154
MNC International Middle East Limited (MIMEL)
dan entitas anak/and its subsidiaries *) Dubai 100,00 100,00 2007 450.470 190.382 MNC International Limited (MIL) *) Cayman Island 100,00 100,00 2007 204.105 177.329
MNC Pictures FZ LLC (MP) *) Dubai 100,00 100,00 2007 2.355 2.124
PT. Star Media Nusantara (SMN) *) Jakarta 70,00 70,00 2008 34.123 26.853
PT. MNC Lisensi Internasional (MLI) *) Jakarta 99,99 99,99 2013 2.808 3.089
PT. MNC Media Utama (MMU) *) Jakarta 99,99 - ***) 15.000
-Media berbasis pelanggan/ Subscribers based media
PT. MNC Sky Vision Tbk (MNCSV) Jakarta 77,30 69,76 1988 6.568.893 5.874.325
The subsidiaries
Persentase Jumlah aset sebelum eliminasi kepemilikan/
Percentage of
Entitas anak/ ownership
31 Desember/ Total assets before elimination
Tahun operasi komersial/
Start of
Domisili/ commercial
Domicile 2015 2014 operations 2015 2014 **)
(%) (%)
Media berbasis online/ Online based media
Global Mediacom International Ltd. (GMI) dan entitas anak/
and its subsidiaries Dubai 100,00 100,00 2012 2.174.396 2.093.473
MNC Media Investment Ltd (MMIL) dan entitas anak/
and its subsidiaries*) Cayman Islands 79,88 79,88 2002 2.044.643 1.976.336
Letang Game Ltd. (Letang) *) China 50,01 50,01 2009 234.515 198.367
PT. Linktone Indonesia (Linktone) *) Jakarta 100,00 100,00 2009 50.046 48.567
MNC Innoform Pte. Ltd (Innoform) dan entitas anak/ Singapura/
and its subsidiary *) Singapore 87,50 87,50 2001 143.787 407.034
MNC Innoform (Singapore) Pte. LTd (Alliance) *) Singapura/
Singapore 100,00 100,00 1999 793 11.742
Lain-lain/Others
PT. Infokom Elektrindo (Infokom) dan entitas anak/
and its subsidiaries Bekasi 99,99 99,99 1998 401.832 387.121
PT. Telesindo Media Utama (TMU) *) Jakarta 99,99 99,99 1999 1 2
PT. Sena Telenusa Utama (STU) dan entitas anak/
and its subsidiaries *) Jakarta 99,99 99,99 2003 12.892 15.074
PT. Flash Mobile (FM) *) Jakarta 84,99 84,99 2004 11.624 13.740
PT. MNC GS Homeshopping (MNC Shop) Jakarta 60,00 60,00 2013 48.598 68.710
PT. Sky Vision Networks (SVN) Jakarta 100,00 100,00 2007 505.120 174.599
PT. Citra Kalimantan Energi (CKE) Jakarta 80,00 80,00 ***) -
-*) Pemilikan tidak langsung/Indirect ownership **) Disajikan kembali/As restated
***) belum beroperasi/not yet operating The subsidiaries
Persentase Jumlah aset sebelum eliminasi kepemilikan/
Percentage of
Entitas anak/ ownership
31 Desember/ Total assets before elimination
December 31,
RCTI dan GIB memiliki secara langsung saham entitas anak yang didirikan dengan tujuan untuk jasa penyiaran televisi sebagai berikut:
RCTI and GIB have direct ownership in the following subsidiaries, which are established to engage in television broadcasting service as follows:
Domisili/ Domisili/
Domicile Domicile
PT. RCTI Satu Bandung PT GTV Satu Bandung
PT. RCTI Dua Semarang PT GTV Dua Semarang
PT. RCTI Tiga Surabaya PT GTV Tiga Surabaya
PT. RCTI Empat Medan PT GTV Empat Medan
PT. RCTI Lima Palembang PT GTV Lima Palembang
PT. RCTI Enam Makassar PT GTV Enam Makassar
PT. RCTI Tujuh Denpasar, Bali PT GTV Tujuh Banjarmasin
PT. RCTI Delapan Banjarmasin PT GTV Delapan Jambi
PT. RCTI Sembilan Bandar Lampung PT GTV Sembilan Jayapura
PT. RCTI Sepuluh Pekan Baru PT GTV Sepuluh Bali
PT. RCTI Sebelas Padang
PT. RCTI Duabelas Pontianak
PT. RCTI Tigabelas Manado
PT. RCTI Empatbelas Ambon
PT. RCTI Limabelas Aceh Besar
PT. RCTI Enambelas Manokwari
Entitas Anak/ Subsidiaries
Entitas Anak/ Subsidiaries
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, seluruh entitas anak RCTI dan GIB di atas belum melakukan aktivitas.
As of December 31, 2015, all subsidiaries of RCTI and GIB above are not yet operating.
Pengembangan Usaha Development of Business
Pada tahun 2015, Perusahaan melakukan tambahan pembelian dan penjualan kepemilikan sahamnya di MNC dan MNCSV, entitas anak, melalui pasar. Pada tanggal 31 Desember 2015, kepemilikan saham Perusahaan di MNC sebesar 64,64% dan di MNCSV sebesar 77,30%.
Pada bulan April 2015, MNC melakukan tambahan kepemilikan sahamnya di STN melalui eksekusi obligasi konversi. Pada tanggal 31 Desember 2015, kepemilikan MNC atas saham STN menjadi 100%.
In April 2015, MNC obtained share ownership in STN through conversion of convertible bond. As of December 31, 2015, MNC’s ownership interest in STN is 100%.
Pada bulan April 2015, MNI melakukan tambahan kepemilikan sahamnya di MENI sehingga menjadi 99%.
In April 2015, MNI has additional share ownership in MENI resulting to ownership interest of 99%.
Pada bulan Nopember 2015, STN mendirikan TBI yang bergerak di bidang jasa rumah produksi seni dengan kepemilikan saham sebesar 55%.
In November 2015, STN established TBI, which is engaged in production house, with equity ownership of 55%.
Pada bulan Desember 2015, MNC mendirikan MMU, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa periklanan media luar ruang, dengan jumlah kepemilikan saham sebesar 99% bersama dengan CMI, entitas anak.
In December 2015, MNC established MMU, a company which is engaged in outdoor media advertising area services, with total ownership of 99% equity ownership together with CMI, a subsidiary.
Pada tahun 2015, RCTI mendirikan PT. RCTI Enambelas yang berdomisili di Manokwari, Papua Barat.
In 2015, RCTI establish PT. RCTI Enambelas, which is domiciled in Manokwari, West Papua.
f. Susunan Pengurus dan Informasi Lain f. Management and Other Information
Susunan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Audit Internal Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The Company’s Commissioners, Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Internal Audit as of December 31, 2015 and 2014 consisted of the following:
31 Desember/December 31, 2015 31 Desember/December 31, 2014
Komisaris Commissioners
Komisaris Utama : Rosano Barack Rosano Barack : President Commissioner
Wakil Komisaris Utama : B. Rudijanto Tanoesoedibjo B. Rudijanto Tanoesoedibjo : Vice President Commissioner
Komisaris : - Chang Long Jong : Commissioners
Lei Zhang
Komisaris Independen : Mohamed Idwan Ganie Mohamed Idwan Ganie : Independent Commissioners John Aristianto Prasetio Kardinal Alamsyah Karim
Beti Puspitasari Santoso
Direksi Directors
Direktur Utama : Hary Tanoesoedibjo Hary Tanoesoedibjo : President Director Direktur : Handhianto Suryo Kentjono Handhianto Suryo Kentjono : Directors
Oerianto Guyandi Oerianto Guyandi David Fernando Audy David Fernando Audy Syafril Nasution
Christophorus Taufik Siswandi
Direktur Independen : Indra Pudjiastuti Indra Pudjiastuti : Independent Director
Komite Audit Audit Committee
Ketua : Beti Puspitasari Santoso Kardinal Alamsyah Karim : Chairman
Anggota : Mohamed Idwan Ganie Mohamed Idwan Ganie : Members
Hery Kusnanto Hery Kusnanto
John Aristianto Prasetio
Sekretaris Perusahaan : Ajun Sri Damayanti Syafril Nasution : Corporate Secretary
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”)
a. Standar yang berlaku efektif pada tahun
berjalan a. Standards effective in the current year
Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.
In the current year, the Group has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2015.
• PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan
Keuangan •
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements
Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain”. Amandemen terhadap PSAK 1 juga mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. The amendments to PSAK 1 also require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut.
The amendments have been applied retrospectively, and hence the presentation of items of other comprehensive income has been modified to reflect the changes.
Amandemen PSAK 1 juga menjelaskan bahwa laporan posisi keuangan ketiga diharuskan jika a) suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, atau penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi dari pos-pos dalam laporan keuangannya, dan b) penerapan penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi mempunyai pengaruh material atas informasi dalam laporan posisi keuangan ketiga. Amandemen menjelaskan bahwa catatan terkait tidak perlu disajikan dalam laporan posisi keuangan ketiga.
The amendment to PSAK 1 specify that a third statement of financial position is required when a) an entity applies an accounting policy retrospectively, or makes a retrospective restatement or reclassification of items in its financial statements, and b) the retrospective application, restatement or reclassification has a material effect on the information in the third statement of financial position. The amendments specify that related notes are not required to accompany the third statement of financial position.
• PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama •
PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures
PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar revisi diperluas untuk mencakup entitas yang merupakan investor dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas
Penerapan PSAK 15 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 15 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
• PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja • PSAK 24 (revised 2013), Employee
Benefits Amandemen terhadap PSAK 24 atas
akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diizinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, biaya bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto.
The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the ’corridor approach’ permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognised in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Furthermore, the interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK 24 are replaced with a “net interest” amount under PSAK 24 (revised 2013) which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset.
Perubahan ini berdampak pada jumlah yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun-tahun sebelumnya (untuk rincian lihat tabel di bawah ini). Selanjutnya PSAK 24 (revisi 2013), memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas.
These changes have had an impact on the amounts recognized in profit or loss and other comprehensive income in prior years (see the tables below for details). In addition, PSAK 24 (revised 2013) introduces certain changes in the presentation of the defined benefit cost including more extensive disclosures.
Ketentuan transisi yang spesifik berlaku untuk penerapan pertama kali atas PSAK 24 (revisi 2013). Grup menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan menyajikan kembali jumlah-jumlah komparatif atas dasar retrospektif sebagai berikut:
Specific transitional provisions are applicable to first-time application of PSAK 24 (revised 2013). The Group has applied the relevant transitional provisions and restated the comparative amounts on a retrospective basis as follows:
31 Desember/ 1 Januari/ 31 Desember/ 1 Januari/ December 31, January 1, December 31, January 1,
2014 2014 2014 2014
ASET ASSET
Aset pajak tangguhan - bersih 156.352 100.452 157.238 101.199 Deferred tax assets - net
LIABILITAS LIABILITY
Liabilitas pajak tangguhan - bersih 27.605 15.812 24.143 13.814 Deferred tax liabilities - net Liabilitas imbalan kerja 219.063 193.619 234.878 204.600 Employee benefits obligation
EKUITAS EQUITY
Saldo laba - tidak ditentukan
penggunaannya 6.315.907 5.965.098 6.307.752 5.951.634 Retained earnings - unappropriated Kepentingan non-pengendali 4.606.123 4.068.336 4.602.811 4.073.564 Non-controlling interest
Before restatement After restatement
Setelah disajikan Sebelum disajikan kembali/ kembali/
After Before restatement restatement
Beban langsung (6.288.501) (6.131.982) Direct costs
Beban umum dan administrasi (1.693.997) (1.848.082) General and administrative expenses
Laba sebelum pajak 1.915.113 1.917.547 Income before tax
Beban pajak (627.167) (627.539) Tax expense
Laba bersih tahun berjalan 1.287.946 1.290.008 Net income for the year
Penghasilan komprehensif lain - Other comprehensive income
-Pengukuran kembali atas program Remeasurement of defined benefit
imbalan pasti 5.293 - obligation
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan 1.197.437 1.194.206 Total comprehensive income for the year
Laba per saham 51,2 52,0 Earning per shares
2014
• PSAK 65, Laporan Keuangan
Konsolidasian •
PSAK 65, Consolidated Financial Statements
PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur dengan laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian – Entitas Bertujuan Khusus.
PSAK 65 replaces the parts of PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements; that deal with consolidated financial statements, and ISAK 7, Consolidation – Special Purpose Entities.
Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, dan dasarnya adalah pengendalian.
Under PSAK 65, there is only one basis for consolidation for all entities, and that basis is control.
Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c)
kemampuan untuk menggunakan
kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Sebelumnya, definisi pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut.
A more robust definition of control has been developed that includes three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and (c) ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns. Previously, control was defined as the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.
PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investeedalam skenario yang kompleks.
PSAK 65 also adds an application guidance to assist in assessing whether an investor controls an investee in complex scenarios.
PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif.
PSAK 65 requires investors to reassess whether or not they have control over the investees on transition, and requires retrospective application.
Manajemen melakukan penilaian apakah Grup memiliki pengendalian atas entitas yang dimiliki oleh Grup kurang dari 50% kepemilikan saham pada saat penerapan awal standar dan memutuskan bahwa Grup tidak memiliki pengendalian atas entitas terkait dan penerapan ini tidak berdampak atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian
• PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
• PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities
PSAK 67 adalah standar pengungkapan baru dan berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi.
PSAK 67 is a new disclosure standard and is applicable to entities that have interests in subsidiaries, joint arrangements, associates or unconsolidated structured entities.
Pada umumnya, penerapan PSAK 67, memberikan tambahan pengungkapan yang lebih luas atas laporan keuangan konsolidasian lihat Catatan 1e, 4, dan 29.
In general, the application of PSAK 67, has resulted in more extensive disclosures in the consolidated financial statements as stated in Notes 1e, 4, and 29.
• PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar • PSAK 68, Fair Value Measurement
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and
disclosures about fair value
measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.
PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar.
PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements.
Ruang Lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos-pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain
mensyaratkan atau mengizinkan
pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu.
The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances.
PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini. Secara umum, penerapan PSAK 68 tidak menyebabkan pengungkapan lebih luas dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
PSAK 68 is applied prospectively; the disclosure requirements need not be applied in comparative information provided for periods before initial application of the standard. In general, the application of PSAK 68 has not resulted in more extensive disclosures in the consolidated financial statements.
Penerapan PSAK dan ISAK dibawah ini tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan tahun berjalan:
The application of the following PSAK and ISAK has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the current year consolidated financial statements:
• PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri
• PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements
• PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan • PSAK 46 (revised 2014), Income Taxes • PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran •
PSAK 55 (revised 2014), Financial
Instruments: Recognition and
• PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
• PSAK 60 (revised 2014), Financial Instruments: Disclosures
• PSAK 66, Pengaturan Bersama • PSAK 66, Joint Arrangements
• ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat
• ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan
tapi belum diterapkan b. Standards and interpretations issued notyet adopted
Standar, penyesuaian dan amandemen standar serta interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016:
Standard, standard improvements and amendment also interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2016:
Penerapan dini yang diperkenankan: Early application permitted:
Standar Standard
• PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk.
• PSAK 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk.
Penyesuaian Improvements
• PSAK 5: Segmen Operasi, • PSAK 5: Operating Segments,
• PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi, •
PSAK 7: Related Party Disclosures,
• PSAK 13: Properti Investasi, • PSAK 13: Investments Property,
• PSAK 16: Aset Tetap, • PSAK 16: Property, Plant and Equipment,
• PSAK 19: Aset Takberwujud, • PSAK 19: Intangible Assets,
• PSAK 22: Kombinasi Bisnis, • PSAK 22: Business Combination,
• PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan,
• PSAK 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors,
• PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham, dan
• PSAK 53: Share-based Payments, and
• PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar. • PSAK 68: Fair Value Measurement.
Penerapan secara retrospektif: Retrospective application:
Amandemen standar dan interpretasi Standard amendment and interpretation
• PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri,
• PSAK 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements,
• PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang
Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi,
• PSAK 15: Investment in Associates and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, • PSAK 24: Imbalan Kerja tentang
Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja,
• PSAK 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions,
• PSAK 65: Laporan Keuangan
Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,
• PSAK 65: Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, • PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan
Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, dan
• PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, and
Diterapkan secara prospektif: Applied prospectively:
Amandemen standar Standard amendment
• PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi,
• PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization,
• PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, dan
• PSAK 19: Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, and • PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang
Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.
• PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation.
Amandemen standar dan interpretasi efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.
Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment Property.
Standar dan amandemen standar efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69; Agrikultur dan amandemen PSAK 16; Agrikultur; Tanaman Produktif.
Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are PSAK 69: Agriculture and amendments to PSAK 16: Agriculture: Bearer Plants.
Manajemen belum melaksanakan analisis rinci dari dampak penerapan standar ini dan karenanya belum dikuantifikasi luas dari dampaknya.
The management have not yet performed a detailed analysis of the impact of the application of these standards and hence have not yet quantified the extent of the impact.
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
SIGNIFIKAN 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES
a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The consolidated financial statements of the Group has been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These consolidated financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah biaya historis, kecuali properti dan instrumen keuangan tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp).
The consolidated financial statements have been prepared on the historical cost basis except for certain properties and financial instruments that are measured at revalued amounts or fair values at the end of each reporting period, as explained in the accounting policies below. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp).
Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Grup memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK 14 atau nilai pakai dalam PSAK 48.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Group takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Fair value for measurement and/or disclosure purposes in these consolidated financial statements is determined on such a basis, except for share-based payment transactions that are within the scope of PSAK 53, leasing transactions that are within the scope of PSAK 30, and measurements that have some similarities to fair value but are not fair value, such as net realizable value in PSAK 14 or value in use in PSAK 48.
Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1, 2 atau 3 berdasarkan tingkat input untuk pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi dan signifikansi input pada pengukuran nilai wajar secara keseluruhan, yang digambarkan sebagai berikut:
In addition, for financial reporting purposes, fair value measurements are categorized into Level 1, 2 or 3 based on the degree to which the inputs to the fair value measurements are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety, which are described as follows:
- Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran;
- Level 1 inputs are quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that the entity can access at the measurement date;
- Input Level 2 adalah input, selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1, yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung; dan
- Level 2 inputs are inputs, other than quoted prices included within Level 1, which are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and
- Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.
- Level 3 inputs are unobservable inputs for the asset or liability.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
c. Dasar Konsolidasian c. Basis of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian
menggabungkan laporan keuangan
Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan entitas anak (termasuk entitas terstruktur). Pengendalian tercapai dimana Perusahaan memiliki kekuasaan atas investee; eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya denganinvestee; dan kemampuan untuk menggunakan