Jumlah 2.803.914 2.677.231
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
Seluruh saldo utang kepada pemasok seluruhnya dibayar pada triwulan berikutnya.
16. BEBAN AKRUAL
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2014 31 Desember 2013
Pemeliharaan dan Jasa 341.089 355.272
Bunga 160.499 131.551
Pemasaran dan perlengkapan 110.300 112.962
Sewa 88.805 69.076
Listrik dan energi 73.895 64.278
Konsultan 11.645 16.074
Lain-lain 23.958 175.437
Jumlah 810.191 924.650
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
17. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK LAINNYA
Akun ini mencakup antara lain kewajiban kepada kontraktor untuk pekerjaan renovasi bangunan, termasuk dekorasi toko, dan kepada pihak ketiga atas beban pemasaran dan sewa.
a. Pajak dibayar di muka
30 Juni 2014 31 Desember 2013
Tagihan pajak penghasilan:
- 2014 12.499 - - 2013 4.500 4.544 - 2012 - 29.549 16.999 34.093 Pajak lainnya:
- Pajak Pertambahan Nilai 267.773 171.608
- Lain-lain 53.715 29.884 321.488 201.492 Jumlah 338.487 235.585 b. Utang Pajak 30 Juni 2014 31 Desember 2013
Pajak penghasilan badan:
Entitas anak 39.488 18.297 Pajak lainnya: - Pasal 21 13.490 26.377 - Pasal 23 10.191 11.047 - Pasal 25 - 58 - Pasal 26 8.032 1.400 - Pasal 4 (2) 851 256 Lain-lain 4.612 5.505
Pajak Pertambahan Nilai 21.002 34.686
58.178 79.329
Jumlah 97.666 97.626
c. Beban pajak penghasilan
30 Juni 2014 30 Juni 2013 Perusahaan - Kini (2.407 ) - - Tangguhan 3.358 51.014 951 51.014 Entitas anak - Kini (94.048 ) (80.425 ) - Tangguhan 15.147 (54.706 ) (78.901 ) (135.131 ) Jumlah (77.950 ) (84.117 )
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran laba (rugi) fiskal Perusahaan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014 30 Juni 2013
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan 221.911 1.681.794
Laba bersih entitas anak sebelum pajak penghasilan (362.921) (529.210)
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi (80.477) (17.775)
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan (221.487) 1.134.809
Perbedaan temporer:
- Selisih antara penyusutan dan amortisasi
komersial dan fiskal (1.412) 682
- Penyisihan imbalan karyawan 1.044 (1.703)
- Lain-lain - 156
Perbedaan tetap:
- Laba atas pelepasan saham yang tercatat dibursa efek - (1.243.210)
- Lain-lain 100.547 (95.258)
Taksiran rugi fiskal (121.308) (204.524)
Akumulasi rugi fiskal 2013 (266.146) -
Taksiran rugi fiskal Perusahaan yang dapat
dikompensasi (387.454) (204.524)
Beban pajak penghasilan kini (final) Perusahaan 2.407 -
Klaim atas pengembalian pajak penghasilan
Perusahaan 14.540 461
Dalam laporan keuangan ini jumlah penghasilan kena pajak untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2014 didasarkan atas perhitungan sementara.
Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perusahaan dan masing-masing Entitas anak sebagai entitas yang terpisah. Laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014 30 Juni 2013
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan 221.911 1.681.794
Beban pajak penghasilan dihitung dengan
tarif yang berlaku (25%) (55.478) (420.448)
Pendapatan yang telah dikenakan pajak final 21.444 334.617
Koreksi rugi fiskal - 8.559
Lain-lain (43.916) (6.845)
Beban pajak penghasilan (77.950) (84.117)
d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
Dikreditkan pada laporan laba
rugi komprehensif
31 Desember 2013 konsolidasian 30 Juni 2014
Aset pajak tangguhan
Akumulasi rugi fiskal 66.537 - 66.537
Perbedaan nilai buku aset tetap dan aset
tak berwujud menurut akuntansi dan pajak (1.039) 2.134 1.095
Penyisihan imbalan kerja 3.526 1.224 4.750
Penyisihan - persediaan dan piutang 6.506 - 6.506
Jumlah 75.530 3.358 78.888
Entitas Anak 304.794 10.561 315.355
Jumlah 380.324 13.919 394.243
Liabilitas pajak tangguhan
Entitas Anak 6.422 17 6.439
Dikreditkan pada laporan laba
rugi komprehensif
31 Desember 2012 konsolidasian 31 Desember 2013
Aset pajak tangguhan
Akumulasi rugi fiskal 8.560 57.977 66.537
Perbedaan nilai buku aset tetap dan aset
tak berwujud menurut akuntansi dan pajak (1.052) 13 (1.039)
Penyisihan imbalan kerja 1.090 2.436 3.526
Penyisihan - persediaan dan piutang 6.467 39 6.506
Jumlah 15.065 60.465 75.530
Entitas Anak 247.039 57.755 304.794
Jumlah 262.104 118.220 380.324
Liabilitas pajak tangguhan
Entitas Anak 5.175 1.247 6.422
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014, aset pajak tangguhan yang dikreditkan ke pendapatan komprehensif lain adalah sebesar Rp4.603.
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dimanfaatkan di masa mendatang.
e. Surat Ketetapan Pajak
Surat Ketetapan Pajak yang signifikan yang dikeluarkan oleh Kantor pajak untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 kepada Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Perusahaan
Pada bulan April 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPKB tersebut, penghasilan kena pajak Perusahaan dikoreksi menjadi sebesar Rp66.096 dan setelah dikurangkan kredit pajak penghasilan 23 sebesar Rp12.441 pajak penghasilan pasal 25 yang masih kurang bayar termasuk denda adalah sebesar Rp1.027. Kurang bayar tersebut telah dibayarkan Perusahaan pada tanggal 16 Mei 2014 dan Perusahaan telah melakukan penyesuaian atas koreksi laba fiskal, tagihan pajak, tambahan pajak terutang beserta dendanya tersebut pada laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2014.
e. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)
Pada bulan April 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) dan SKPKB untuk tahun pajak 2011. Berdasarkan SKPLB tersebut, rugi fiskal Perusahaan dikoreksi menjadi penghasilan kena pajak sebesar Rp102.224, dan klaim lebih bayar Perusahaan disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) sebesar Rp13.755. Di samping itu, berdasarkan SKPKB, Perusahaan terhutang tambahan pajak penghasilan Pasal 23 dan 21 dan Pajak Pertambahan Nilai, termasuk dendanya, dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp50. Perusahaan telah melakukan penyesuaian atas koreksi rugi fiskal, tagihan pajak, tambahan pajak terutang beserta dendanya tersebut pada laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan.
Entitas Anak
Pada bulan April 2014, PT MPP menerima SKPKB, SKPLB dan Surat Tagihan Pajak (“STP”) untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPKB dan STP tersebut, Perusahaan terutang tambahan Pajak Penghasilan (Pasal 4 (2), 21, 23 dan 26) dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) beserta dendanya sebesar Rp5.923.
PT MPP juga menerima SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan tahun pajak 2012, rugi fiskal PT MPP dikoreksi menjadi sebesar Rp65.553 dan restitusi pajak sebesar Rp38.917 telah disetujui oleh DJP. PT MPP menerima restitusi pajak tersebut pada bulan Juni 2014.
Pada bulan Februari 2014, PT MT, menerima SKPLB PPN Barang dan Jasa untuk tahun pajak 2012 sebesar Rp12.521.
Pada bulan April 2013, PT MT menerima SKPLB PPh Badan untuk tahun pajak 2011 sebesar Rp8.064.
Pada bulan April 2014, PT VI, entitas anak PT MT, menerima SKPLB atas pajak penghasilan badan untuk tahun 2012 sebesar Rp3.510.
Pada bulan April 2014, PT MP menerima SKPLB untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPLB tersebut, tagihan restitusi pajak PT MP sebesar Rp13.594 telah disetujui oleh DJP.
Pada bulan April 2013, PT MP menerima SKP untuk tahun pajak 2011 dan menerima restitusi pajak bersih sebesar Rp13.705 atas lebih bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2011.
Pada tanggal bulan Agustus dan September 2013, PT Citra Cito Perkasa (“PT CCP”), PT Tanjung Bunga Gemilang (“PT TBG”) dan PT Indah Tasikmalaya Persada (“PT ITP”), entitas anak PT MP, menerima SKPLB untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPLB, tagihan restitusi pajak PT CCP, PT TBG dan PT ITP masing-masing sebesar Rp9.849, Rp7.274 dan Rp2.929 telah disetujui oleh DJP. Entitas anak diatas telah melakukan penyesuaian atas koreksi rugi fiskal, tagihan pajak, tambahan pajak terutang beserta dendanya pada laporan keuangan konsolidasian periode berjalan.
f. Administrasi
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, DJP dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013. Untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
Pada tanggal 31 Januari 2013, Perusahaan dan Prime Star Investment Pte. Ltd. ("PSI") menandatangani Perjanjian Exchangeable Rights ("ER") dengan Anderson Investments Pte. Ltd ("Anderson"), entitas yang secara tidak langsung dimiliki sepenuhnya oleh Temasek Holdings (Private) Limited ("Temasek"), di mana PSI menerbitkan ER tanpa bunga sebesar USD300.000 yang dapat ditukarkan dengan 26,1% saham (atau sejumlah 1.402.947.000 saham) PT MPP kepada Anderson. Berdasarkan Perjanjian, disepakati, antara lain:
a. ER akan dapat ditukarkan penuh untuk saham PT MPP pada setiap waktu berdasarkan opsi dari Temasek, pada saat atau setelah tanggal-tanggal berikut:
• Tahun keempat;
• Tanggal Trade Sale, termasuk Trade Sale sehubungan dengan pelaksanaan Drag Right Perusahaan atau Drag Right dari Temasek;
• Tanggal di mana Temasek berhak melakukan Specified Trade Sale Support Drag Right; atau • Tanggal di mana PSI menjadi pemegang saham PT MPP sebanyak 26,1%.
b. Perusahaan harus menjamin atas pembelian 1.402.947.000 lembar saham PT MPP. Perusahaan dengan PSI bertanggungjawab bersama-sama untuk memberikan saham PT MPP kepada Temasek.
c. ER tidak bisa ditukarkan oleh PSI dengan uang tunai.
d. Temasek berhak atas seluruh dividen, bonus dan distribusi lainnya yang terkait dengan kepemilikan saham PT MPP atas saldo laba PT MPP yang terjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 selama jangka waktu ER, tetapi tidak termasuk distribusi khusus dari reorganisasi perusahaan PT MPP.
Pada tanggal 18 Februari 2013, PSI menerima USD300.000 dari Anderson terkait dengan penerbitan ER.
Sampai dengan tanggal 28 Mei 2013, PSI telah membeli 1.402.947.000 saham PT MPP dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp2.840.900, yang dicatat dalam akun ”Saham untuk exchangeable rights” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Pada tanggal 30 Mei 2013, PSI memberitahukan Anderson bahwa PSI telah memperoleh saham PT MPPA sebesar 26,1% sesuai dengan perjanjian ER.