• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lima Prinsip Good Corporate Governance yang harus dilaksanakan dalam Pengelolaan Perseroan untuk

50 5.Pemohon Pailit

B. Pelaksanaan Prinsip Tata Kelola Perseroan yang Baik ( Good Corporate Governance ) Sebagai Suatu Keniscayaan Dalam

2. Lima Prinsip Good Corporate Governance yang harus dilaksanakan dalam Pengelolaan Perseroan untuk

mencegah terjadinya Kepailitan

Untuk mencegah terjadinya kepailitan, ada 5 (lima) prinsip yang harus dilaksanakan dalam pengelolaan Perseroan. Menurut Organization For Economic Cooperation and Development (OECD) prinsip-prinsip Tata Kelola Perseroan (Good Corporate Governance) tersebut adalah sebagai berikut:

a. Prinsip Transparansi (Transparency) b. Prinsip Akuntabilitas (Accountability) c. Prinsip Responsibilitas (Responsibility) d. Prinsip Independensi (Independency)

62

Berikut uraian dari masing-masing prinsip tersebut:

a. Prinsip Transparansi (Transparency)

Prinsip Transparansi (Transparency) mengandung unsur keterbukaan yang harus diterapkan dalam setiap aspek di perusahaan yang berkaitan dengan kepentingan publik atau pemegang saham. Transparansi dalam GCG adalah wujud pengelolaan Perseroan secara terbuka dan pengungkapan fakta yang aktual secara tepat waktu kepada para pemangku kepentingan.

Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance57, Prinsip Dasar Transparansi (Transparency) adalah untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perseroan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perseroan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang- undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.

Pedoman Pokok Pengelolaan Perseroan berdasarkan Prinsip Transparansi (Transparency):

1) Perseroan harus menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat

57 Komite Nasional Kebijakan Governance, Pedoman Umum Good Corporate

63

diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya.

2) Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi tidak terbatas pada, visi, misi, sasaran usaha dan strategi perseroan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, pemegang saham pengendali, kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris beserta anggota keluarganya dalam perseroan dan perseroan lainnya, sistem manajemen risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan GCG serta tingkat kepatuhannya, dan kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi perseroan.

3) Prinsip keterbukaan yang dianut oleh perseroan tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.

4) Kebijakan perseroan harus tertulis dan secara proporsional dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan.

b. Prinsip Akuntabilitas (Accountability)

Prinsip Akuntabilitas (Accountability) merupakan suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi perusahaan, untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah diterapkan58.

58 Misahardi Wilamarta, Op.cit., hal. 67

64

Prinsip Dasar Akuntabilitas (Accountability)59: Perseroan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perseroan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perseroan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.

Pedoman Pokok Pengelolaan Perseroan menurut Prinsip Akuntabilitas (Accountability):

1) Perseroan harus menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ perseroan dan semua karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, nilai-nilai perseroan (corporate values), dan strategi perseroan.

2) Perseroan harus meyakini bahwa semua organ perseroan dan semua karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan GCG.

3) Perseroan harus memastikan adanya sistem pengendalian internal yang efektif dalam pengelolaan perseroan.

4) Perseroan harus memiliki ukuran kinerja untuk semua jajaran perseroan yang konsisten dengan sasaran usaha perseroan, serta memiliki sistem penghargaan dan sanksi (reward and punishment system).

65

5) Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap organ perseroan dan semua karyawan harus berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct) yang telah disepakati.

c. Prinsip Responsibilitas (Responsibility)

Prinsip Responsibilitas (Responsibility) mencakup hal-hal yang terkait dengan pertanggungjawaban yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan kepada para pemegang saham maupun para pemangku kepentingan serta pemenuhan kewajiban sosial perusahaan60.

Prinsip Dasar Akuntabilitas (Accountability)61: Perseroan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.

Pedoman Pokok Pengelolaan Perseroan menurut Prinsip Responsibilitas (Responsibility):

1) Organ perseroan harus berpegang pada prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan perseroan (by-laws).

2) Perseroan harus melaksanakan tanggung jawab sosial dengan antara lain peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar perseroan

60 Misahardi Wilamarta, Op.cit., hal. 70

60 Komite Kebijakan Nasional Governance, Op.cit., hal. 5 61 Komite Kebijakan Nasional Governance, Op.cit., hal. 6

66

dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang memadai.

d. Prinsip Independensi (Independency)

Prinsip Dasar: untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perseroan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perseroan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.

Pedoman Pokok Pengelolaan Perseroan menurut Prinsip Independensi (Independency):

1) Masing-masing organ perseroan harus menghindari terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif.

2) Masing-masing organ perseroan harus melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, tidak saling mendominasi dan atau melempar tanggung jawab antara satu dengan yang lain.

e. Prinsip Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)

Prinsip Dasar: Dalam melaksanakan kegiatannya, perseroan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

67

Pedoman Pokok Pengelolaan Perseroan menurut Prinsip Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness):

1) Perseroan harus memberikan kesempatan kepada pemangku kepentingan untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan perseroan serta membuka akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip transparansi dalam lingkup kedudukan masing-masing.

2) Perseroan harus memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perseroan.

3) Perseroan harus memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender dan kondisi fisik.

Dengan melaksanakan kelima prinsip Tata Kelola Perseroan yang Baik (Good Corporate Governance) tersebut di atas, maka diharapkan, kepailitan dapat tercegah.

68

Dokumen terkait