• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Tinjauan Pustaka

3. Lingkungan Belajar

Lingkungan mempunyai peranan penting dalam tumbuh kembang anak, karena manusia manusia memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengalaman. Pengalaman itu terjadi karena interaksi manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.

Lingkungan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Dari waktu ke waktu lingkungan selalu mengitari manusia, sehingga antara manusia dan lingkungan terhadap hubungan timbal balik dimana lingkungan mempengaruhi manusia dan sebaliknya manusia juga mempengaruhi lingkungan. Begitu juga dalamproses belajar mengajar, lingkungan merupakan sumber belajar yang berpengaruh dalam proses belajar dan perkembangan anak.

Lingkungan belajar adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang mendapatkan pengaruh dari luar terhadap keberlangsungan kegiatan tersebut. Lingkungan yang merupakan sumber belajar memiliki pengaruh dalam proses pembelajaran. Lingkungan dalam arti sempit adalah alam sekitar di luar diri individu atau manusia. “Lingkungan itu mencakup segala material dan stimulus di dalam dan di luar individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosio-struktural” ( Dalyono, 2007: 129).

Menurut Hamalik, (2004: 195) lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu kepada individu. Lingkungan

adalah segala sesuatu yang disekeliling manusia yang dapat mempengaruhi tingkah laku secara langsung maupun tidak langsung. Supardi dalam Fatma (2003: 2) menyatakan “lingkungan adalah jumlah semula benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam ruang yang kita tempati”. Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan lingkungan yang di dalamnya diperlukan suatu interaksi antara sesama manusia.

Lingkungan belajar menurut Muhammad Saroni dalam Fatma (2006: 82-84), adalah “segala sesuatau yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran yang dilaksanakan. Lingkungan ini mencakup dua hal utama, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial, kedua aspek lingkungan tersebut dalam proses

pembelajaran haruslah saling mendukung, sehingga siswa merasa betah di sekolah dan mau mengikuti proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan

apapun keterpaksaan”. Sedangkan menurut Indra Djati Sidi dalam Fatma (2005:

148), “Lingkungan belajar sangat berperan dalam menciptakan suasana belajar menyenangkan”. Lingkungan tersebut dapat meningkatkan keaktifan belajar, oleh karena itu lingkungan belajar perlu ditata semestinya.

Slameto (2003: 60) mengemukakan bahwa “Lingkungan belajar siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa terdiri dari lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat”. Lingkungan yang pertama yaitu lingkungan keluarga. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama pra sekolah yang dikenal anak pertama kali dalam pertumbuhan dan

perkembangannya. Lingkungan keluarga adalah segenap stimuli, interaksi, dan kondisi dalam hubungannya dengan perilaku ataupun karya orang lain yang berada disekitar sekelompok orang yang terikat oleh darah, perkawinan, atau adopsi. Lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap siswa karena lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang utama bagi perkembangan seorang anak. Di dalam keluarga seorang anak mengalami proses sosialisasi untuk

24

pertama kalinya. Menurut Slameto (2003: 60-64) lingkungan keluarga terdiri dari:

1. Cara orang tua mendidik

Peran orang tua dapat dilihat dari bagaimana orang tersebut dalam mendidiki anaknya, kebiasaan-kebiasaan baik yang ditanamkan agar mendorong semangat anak untuk belajar.

2. Relasi antara anggota keluarga

3. Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi antara anak dengan seluruh anggota keluarga terutama orang tua dengan anaknya atau anak dengan anggota keluarga lain.

4. Suasana rumah

Agar rumah menjadi tempat belajar yang baik maka perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram. Suasana tersebut dapat tercipta apabila dalam keluarga tercipta hubungan yang harmonis antar orang tua dengan anak atau anak dengan anggota keluarga yang lain.

5. Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya juga membutuhkan fasilitas belajar.

6. Perhatian orang tua

Anak perlu mendapat dorongan dan perhatian orang tua. Kadang-kadang anak menjadi lemah semangat, maka orang tua wajib memberi perhatian dan mendorongnya membantu sebisa mungkin kesulitan yangdialami anak di sekolah.

Lingkungan belajar selanjutanya adalah lingkungan sekolah. Menurut Yusuf dalam Fatma (2001: 154) sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial. Lingkungan sekolah adalah semua benda mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program pendidikan dan membantu siswa mengembangkan potensinya. Menurut Slameto (2003:64) faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,

alat pembelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

Untuk mendukung keberhasilan belajar di sekolah, maka siswa diharapkan dapat memperhatikan lingkungan belajar di sekitarnya. Keadaan ruang belajar yang bersih, nyaman, segar dan terang serta ventilasi yang cukup menjadikan suasana belajar yang menyenangkan dan nyaman sehingga dapat mempengaruhi daya pikir siswa dan memberi kenyamanan dalam belajar, sedangkan hubungan siswa

dengan guru, dan hubungan siswa dengan siswa yang terjalin dengan baik dapat menumbuhkan semangat siswa dalam menerima materi pelajaran yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan uraian di atas maka yang dimaksud dengan lingkungan belajar di sekolah adalah kondisi yang diperlukan untuk dapat mengubah tingkah laku dalam diri siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya di sekolah yang mencakup suasana tempat belajar, interaksi siswa dengan guru, siswa dengan siswa dan peraturan sekolah beserta sanksinya.

Selanjutnya, lingkungan masyarakat juga termasuk ke dalam lingkugan belajar. Lingkungan masyarakat adalah tempat terjadinya sebuah interaksi suatu sistem dalam menghasilkan sebuah kebudayaan yang terikat oleh norma-norma dan adat istiadat yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Lingkungan masyarakat terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Manusia merupakan makhluk sosial dalam hidup di tengah-tengah masyarakat. Di dalam masyarakat terdapat norma-norma yang harus dipatuhi oleh anggota masyarakat. Norma-norma tersebut berpengaruh

26

dalam pembentukan kepribadian warganya dalam bertindak dan bersikap. Oleh sebab itu lingkungan masyarakat mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan belajar anak.

Menurut Munib dalam Fatma (2004: 76) secara umum lingkungan diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perilaku kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan pendidikan menurut Purwanto (2004: 141) digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1. Lingkungan keluarga, yang disebut juga lingkungan pertama. 2. Lingkungan sekolah, yang disebut juga lingkungan kedua. 3. Lingkungan masyarakat, yang disebut juga lingkungan ketiga.

Hamalik (2004: 196), lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mrmpengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting . Lingkungan belajar/ pembelajaran/ pendidikan terdiri dari sebagai berikut:

1. Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelommpok besar atau kelompok kecil.

2. Lingkungan personal meliputi individu-individu seagai suatu pribadi berpengaruh terhadap individu pribadi lainnya.

3. Lingkungan alam (fisik) meliputi semua sumber daya alam yang dapat diberdayakan sebagai sumber belajar.

4. Lingkungan kultur mencakup hasil budaya dan teknologi yang dapat dijadikan sumber belajar dan yang dapat menjadi faktor pendukung pengajaran. Dalam konteks ini termasuk sistem nilai, norma dan adat kebiasaan. Hamalik (2004: 196) juga mengemukakan bahwa suatu

lingkungan pendidikan/ pengajaran memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: 1) Fungsi psikologis

Stimulus bersumber atau berasal dari lingkungan yang merupakan rangsangan terhadap individu sehingga terjadi respon yang menunjukan tingkah laku tertentu.

2) Fungsi pedagogis

Lingkungan memberikan pengaruh-pengaruh yang bersifat mendidik, khususnya lingkungan yang sengaja disiapkan sebagai suatu lembaga pendidikan, misalnya keluarga, sekolah, lembaga pelatihan dan lembaga- lembaga sosial.

3) Fungsi instruksional

Program instruksional merupakan suatu lingkungan pengajaran atau pembelajaran yang dirancang secara khusus untuk mengembangkan tingkah laku siswa.

Aqib dalam Fatma (2004: 76) mengemukakan bahwa lingkungan yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa terdiri dari lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga terdiri dari orang tua, suasana rumah dan keadaan ekonomi keluarga. Lingkungan sekolah terdiri dari cara penyajian yang tidak menarik, hubungan guru dengan murid, hubungan anak dengan anak, bahan pelajaran yang terlalu tinggi, alat-alat belajar di sekolah, jam-jam pelajaran yang kurang baik. Lingkungan masyarakat yang terdiri dari mass media, teman bergaul, kegiatan dalam masyarakat, dan corak kehidupan tetangga.

Menurut Syah dalam Fatma (2006: 152) lingkungan belajar sebagai faktor eksternal siswa yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu sebagai berikut:

1. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial di sekolah adalah seluruh warga sekolah, baik itu guru, karyawan maupun teman-tean sekelas, dan semua dapat mempengaruhi semangat belajar semua siswa. Lingkungan sosial siswa di rumah antara lain masyarakat, tetangga dan juga teman-teman bergaul siswa di rumah yang mempunyai andil cukup besar dalam mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan sosial yang dominan dalam mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang tua dan keluarga itu sendiri. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan

berkembangnya watak, budi pekerti, dan kepribadia setiap manusia. 2. Lingkungan non sosial

Lingkungan non sosial siswa yang berpengaruh terhadap belajarnya

diantaranya adalah gedung sekolah dan letaknya, ruang tempat tinggal siswa, alat-alat belajar, keadaan belajar dan waktu belajar siswa, dan ass media. Adapun yang termaksud dalam mass media adalah bioskop, radio, televisi, surat kabar, majalah, buku-buku, dan sebagainya. Diantaraya mass media tersebut yang berpengaruh besar terhadap belajar anak adalah televisi.

28

Berdasarkan uraian tersebut, lingkungan belajar yang dimaksud dalam penelitian ini dapat diperoleh pengertian sebagai segala sesuatu yang berada di sekitar siswa baik lingkungan sosial maupun lingkungan non sosial yang berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Lingkungan sosial terdiri dari cara orang tua mendidik anak, keadaan ekonomi keluarga, masyarakat disekitar tempat tinggal siswa, teman bergaul siswa, dan hubunngan siswa dengan siswa, sedangkan lingkungan non sosial di sini adalah suasana rumah, siaran televisi, serta keadaan gedung dan suasana rumah.

Lingkungan belajar merupakan penciptaan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar yang baik. Dengan adanya lingkungan belajar yang baik, maka akan dapat mendukung lancarnya kegiatan belajar. Lingkungan selalu mengitari manusia dari waktu ke waktu dilahirkan sampai meninggalnya, sehingga antara lingkungan dan manusia terdapat hubungan timbal balik dalam artian lingkungan mempengaruhi manusia dan manusia

mempengaruhi lingkungan. Begitu pula dalam proses belajar mengajar,

lingkungan merupakan sumber belajar yang banyak berpengaruh dalam proses belajar maupun perkembangan anak. Kondisi lingkungan yang kondusif baik lingkungan rumah, lingkungan sekolah, maupun lingkunga masyarakat akan menciptakan ketenangan dan kenyamanan bagi siswa dalam belajar, sehingga akan dapat mendukung kegiatan pembelajaran dan akan memberikan kemudahan bagi siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.

Dokumen terkait