• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN, UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

(UPL).

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka rencana usaha dan/atau kegiatan Pembangunan TPST oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Barat bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), di DusunPenyangget, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan,sehingga harus dilakukan pengelolaan dan pemantauan terhadap lingkungan hidup secara baik sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, sebagai berikut :

A. Tahap Pra-Konstruksi.

Uraian mengenai dampak yang ditimbulkan, upaya pengelolaan, upaya pemantauan dan institusi pelaksana, institusi pengawasan dan institusi penerimaan laporan pada Tahap Prakonstruksi Pembangunan Perumahan dan Toko ini dapat diuraikan, sebagai berikut :

1. Penetapan Lokasi.

a. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan. 1). Sumber Dampak.

Penetapan lokasi. 2). Jenis Dampak.

Persepsi negatif masyarakat. 3). Besaran Dampak.

UKL-UPL PEMBANGUNAN TPST BATULAYAR

Di DusunPenyangget, Desa Senteluk, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Prov. NTB. - 37 -

b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL). 1). Tujuan Pengelolaan.

Untuk mengurangi dan/atau menghilangkan persepsi negatif masyarakat di sekitar lokasi kegiatan.

2). Bentuk Upaya Pengelolaan.

Memberikan pemahaman dan informasi yang jelas kepada masyarakat dan melaksanakan penetapan lokasi dengan baik dan benar.

3). Lokasi Pengelolaan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangget, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

4). Periode Pengelolaan.

Selama proses penetapan rencana lokasi berlangsung. c. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.

1). Bentuk Upaya Pemantauan.

Melakukan pengamatan (observasi) langsung kepada masyarakat dan melakukan wawancara dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat di sekitar lokasi kegiatan.

2). Lokasi Pemantauan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangget, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

3). Periode Pemantauan.

Selama proses penetapan rencana lokasi berlangsung. d. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup.

1). Institusi Pelaksana Pengelolaan danPemantauan. DLH Kabupaten Lombok Barat.

2). Institusi Pengawasan atas Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Barat.Camat Batulayar, dan Kades Senteluk.

3). Institusi Penerima Pelaporan berkala Hasil Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan.

UKL-UPL PEMBANGUNAN TPST BATULAYAR

Di DusunPenyangget, Desa Senteluk, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Prov. NTB. - 38 -

2. Sosialisasi Recana Usaha dan/atau Kegiatan. a. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan.

1). Sumber Dampak.

Sosialisasi Recana Usaha dan/atau Kegiatan. 2). Jenis Dampak.

Persepsi negatif dan keresahan masyarakat. 3). Besaran Dampak.

Persepsi negatif dan keresahan masyarakat di sekitar lokasi sekitar 40%. b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup.

1). Tujuan Pengelolaan.

Untuk mengurangi dan/atau menghilangkan persepsi negatif atau keresahan masyarakat di sekitar lokasi rencana pembangunan.

2). Bentuk Upaya Pengelolaan.

Memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat di sekitar lokasi mengenai maksud dan tujuan dibangunnya TPST.

3). Lokasi Pengelolaan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangget, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

4). Periode Pengelolaan.

Pada saat sosialisasi rencana kegiatan/usaha berlangsung. c. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.

1). Bentuk Upaya Pemantauan.

Melakukan pengamatan (observasi) dan wawancara langsung dengan masyarakat di sekitar rencana lokasi rencana pembangunan.

2). Lokasi Pemantauan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangger, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

3). Periode Pemantauan.

UKL-UPL PEMBANGUNAN TPST BATULAYAR

Di DusunPenyangget, Desa Senteluk, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Prov. NTB. - 39 -

d. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup. 1). Institusi Pelaksana Pengelolaan danPemantauan.

DLH Kabupaten Lombok Barat.

2). Institusi Pengawasan atas Pelaksana Pengelolaan dan pemantauan. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Barat. Camat Batulayar, dan Kades Senteluk.

3). Institusi Penerima Pelaporan berkala Hasil Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Barat. 3. Pengurusan Perizinan.

a. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan. 1). Sumber Dampak.

Pengurusan perizinan. 2). Jenis Dampak.

Persepsi positif dari masyarakat. 3). Besaran Dampak.

Sebagian besar masyarakat di sekitar lokasi rencana pembangunan berpersepsi positif.

b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup. 1). Tujuan Pengelolaan.

Untuk mempertahankan persepsi positif masyarakat. 2). Bentuk Upaya Pengelolaan.

Melakukan pendekatan social dan budaya kepada masyarakat di sekitar lokasi rencana pembangunan, serta melengkapi dokumen perizinan secara lengkap.

3). Lokasi Pengelolaan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangget, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

4). Periode Pengelolaan.

UKL-UPL PEMBANGUNAN TPST BATULAYAR

Di DusunPenyangget, Desa Senteluk, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Prov. NTB. - 40 -

c. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup. 1). Bentuk Upaya Pemantauan.

Melakukan pengamatan (observasi) dan wawancara langsung dengan masyarakat di sekitar lokasi rencana pembangunan.

2). Lokasi Pemantauan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangget, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

3). Periode Pemantauan.

Selama proses perizinan berlangsung.

d. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup. 1). Institusi Pelaksana Pengelolaan danPemantauan.

DLH Kabupaten Lombok Barat.

2). Institusi Pengawasan atas Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Lombok Barat, DPMPTSP Kab.Lombok Barat, Satpol PP Kab. Lombok Barat, Camat Batulayar, dan Kepala Desa Senteluk.

3). Institusi Penerima Pelaporan Berkala Hasil Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Barat.

B. Tahap Konstruksi.

1. Penerimaan Tenaga Kerja.

a. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan. 1). Sumber Dampak.

Penerimaan tenaga kerja. 2). Jenis Dampak.

Terbukanya kesempatan bekerja bagi masyarakat di sekitar lokasi, dan timbulnya kecemburuan sosial masyarakat.

3). Besaran Dampak.

- Terbukanya kesempatan bekerjabagi masyarakat di sekitar lokasi sebanyak 33 orang.

UKL-UPL PEMBANGUNAN TPST BATULAYAR

Di DusunPenyangget, Desa Senteluk, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Prov. NTB. - 41 -

b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup. 1). Tujuan Pengelolaan.

Memberikan peluang kerja bagi masyarakat, dan untuk mengurangi dan/atau menghilangkan kecemburuan sosial masyarakat di sekitar lokasi. 2). Bentuk Upaya Pengelolaan.

- Melakukan pendekatan sosial dan budaya kepada masyarakat dan memberikan penjelasan mengenai peluang kerja yang ada.

- Mengutamakan tenaga kerja setempat sesuai bidang pekerjaan dan keahlian, dan dilakukan secara transparan.

3). Lokasi Pengelolaan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangget, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

4). Periode Pengelolaan.

Pada saat proses penerimaan tenaga kerja berlangsung. c. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.

1). Bentuk Upaya Pemantauan.

Melakukan pengamatan (observasi) dan wawancara langsung dengan masyarakat di sekitar lokasi.

2). Lokasi Pemantauan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangger, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

3) Periode Pemantauan.

Pada saat proses rekruitmen tenaga kerja berlangsung. d. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup.

1). Institusi Pelaksana Pengelolaan danPemantauan. DLH Kabupaten Lombok Barat.

2). Institusi Pengawasan atas Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan. Dinas Lingkungan Hidup Kab.Lombok Barat, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Lombok Barat, Camat Batulayar, dan Kepala Desa Senteluk.

UKL-UPL PEMBANGUNAN TPST BATULAYAR

Di DusunPenyangget, Desa Senteluk, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Prov. NTB. - 42 -

3). Institusi Penerima Pelaporan Berkala Hasil Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Barat. 2. Mobilisasi Bahan/Material dan Peralatan.

a. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan. 1). Sumber Dampak.

Mobilisasi bahan/material dan peralatan. 2). Jenis Dampak.

Timbulnya keresahan masyarakat, terjadinya bangkitan arus lalu lintas, penurunan kualitas udara ambient akibat debu, dan terjadinya peningkatan kebisingan.

3). Besaran Dampak.

- Timbulnya keresahan masyarakat sekitar 20% - Peningkatan bangkitan arus lalu lintassekitar 5%.

- Penurunan kualitas udara ambient akibat debu sekitar 3%. - Terjadinya peningkatan kebisingan sekitar 3%.

b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup. 1). Tujuan Pengelolaan.

Untuk mengurangi/menghilangkan keresahan masyarakat, mengatasi bangkitan lalu lintas, mengurangi timbulnya debu, dan mengurangi tingkat kebisingan akibat mobilisasi.

2). Bentuk Upaya Pengelolaan.

- Memberikan pemahaman kepada masyarakat pada jalur lintasan mobilisasi di sekitar lokasi kegiatan.

- Mengatur kecepatan laju kendaraan untuk meminimalisasi debu dan kebisingan.

- Melakukan penyiraman secara berkala pada jalur lintasan mobilisasi di sekitar lokasi kegiatan.

3). Lokasi Pengelolaan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangget, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

UKL-UPL PEMBANGUNAN TPST BATULAYAR

Di DusunPenyangget, Desa Senteluk, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Prov. NTB. - 43 -

4). Periode Pengelolaan.

Pada saat mobilisasi berlangsung. c. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.

1). Bentuk Upaya Pemantauan.

- Melakukan pengamatan (observasi) dan wawancara langsung dengan masyarakat.

- Melakukan pemantauan, pengukuran peningkatan debu, dan memban-dingkannya dengan baku mutu pencemaran udarasesuai PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, dengan parameter : SO2 = 900 µg/m3; NO2 = 400 µg/m3, O3 = 235 µg/m3; PM10 = 150 PM10; C0 = 29 ppm.

- Melakukan pemantauan, pengukuran peningkatan peningkatan kebisingan, dan membandingkannya dengan baku mutu Kepmen LH No.48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan, dengan parameter : 70 dBA (industri).

2). Lokasi Pemantauan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangget, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

3). Periode Pemantauan.

Pada saat mobilisasi berlangsung.

d. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup. 1). Institusi Pelaksana Pengelolaan danPemantauan.

DLH Kabupaten Lombok Barat.

2). Institusi Pengawasan atas Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Lombok Barat, Dinas Perhubungan Kab.Lombok Barat, Camat Batulayar, dan Kepala Desa Senteluk.

3). Institusi Penerima Pelaporan Berkala Hasil Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan.

UKL-UPL PEMBANGUNAN TPST BATULAYAR

Di DusunPenyangget, Desa Senteluk, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Prov. NTB. - 44 -

3. Pembukaan dan Persiapan Lahan.

a. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan. 1). Sumber Dampak.

Kegiatan pembukaan dan persiapan lahan. 2). Jenis Dampak.

Penurunan kualitas udara ambient akibat debu, meningkatnya kebisingan, terjadinya bangkitan lalu lintas, gangguan terhadap keanekaragaman hayati, jalan kotor dan licin oleh tanah.

3). Besaran Dampak.

- Penurunan kualitas udara ambient dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.

- Peningkatan kebisingan sekitar 3%.

- Terjadinya bangkitan lalu lintas sekitar 3%.

- Gangguan terhadap keanekaragaman hayati sekitar 10%. - Jalan kotor dan licin oleh tanah sekitar 3%.

b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup. 1). Tujuan Pengelolaan.

Untuk mempertahankan kualitas udara ambient seperti kondisi sebelumnya, mengurangi tingkat kebisingan dari peralatan mesin dan mobilisasi, mengatasi terjadinya bangkitan lalu lintas, mengurangi gangguan terhadap keaneka ragaman hayati, dan mengatasi terjadinya jalan kotor dan licin akibat tanah yang terbawa roda kendaraan.

2). Bentuk Upaya Pengelolaan.

- Melakukan pembersihan lahan secara perlahan, dan semaksimal mungkin menggunakan peralatan konvensional untuk mengurangi tingkat kebisingan dan timbulnya debu.

- Melakukan pengelolaan flora dan fauna secara selektif.

- Melakukan mobilisasi tanah urug dan hasil pembersihan di luar jam puncak arus lalu lintas, secara bertahap, memasang tanda/rambu lalu lintas dan menempatkan petugas pengatur lalu lintas.

- Melakukan penyiraman dan pembersihan ceceran tanahsecara langsung di jalan raya pada saat mobilisasi berlangsung.

UKL-UPL PEMBANGUNAN TPST BATULAYAR

Di DusunPenyangget, Desa Senteluk, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Prov. NTB. - 45 -

3). Lokasi Pengelolaan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangget, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

4). Periode Pengelolaan.

Dilakukan selama pembukaan dan persiapan lahan berlangsung. c. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.

1). Bentuk Upaya Pemantauan.

- Melakukan pengamatan pada saat kegiatan berlangsung.

- Melakukan pemantauan, pengukuran peningkatan peningkatan kebisingan, dan membandingkannya dengan baku mutu Kepmen LH No.48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan, dengan parameter : 70 dBA (industri).

- Melakukan pemantauan, pengukuran kualitas udara ambient, dan membandingkannya dengan baku mutu pencemaran udara sesuai PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, dengan parameter : SO2 = 900 µg/m3; NO2 = 400 µg/m3, O3 = 235 µg/m3; PM10 = 150 PM10; C0 = 29 ppm.

2). Lokasi Pemantauan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangget, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

3). Periode Pemantauan.

Selama pembukaan dan persiapan lahan berlangsung. d. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup.

1). Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan. DLH Kabupaten Lombok Barat.

2). Institusi Pengawasan atas Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan. Dinas Lingkungan Hidup Kab.Lombok Barat, Dinas Perhubungan Kab.Lombok Barat, Camat Batulayar, dan Kepala Desa Senteluk.

3). Institusi Penerima Pelaporan berkala Hasil Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan.

UKL-UPL PEMBANGUNAN TPST BATULAYAR

Di DusunPenyangget, Desa Senteluk, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Prov. NTB. - 46 -

4. Pembangunan dan Pengoperasian Direksi Kit. a. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan.

1). Sumber Dampak.

Pembangunan dan pengoperasian Direksi Kit. 2). Jenis Dampak.

Terjadinya keresahan masyarakat, kecelakaan kerja, dan penurunan kualitas udara ambient akibat debu.

3). Besaran Dampak.

- Terjadinya keresahan masyarakat sekitar 5%, - Terjadinya kecelakaan kerja sekitar 2%.

- Penurunan kualitas udara ambien dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.

b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup. 1). Tujuan Pengelolaan.

Mengurangi keresahan masyarakat, mempertahankan kualitas udara ambient seperti sebelumnya, dan menghindari terjadinya kecelakaan kerja. 2). Bentuk Upaya Pengelolaan.

- Melakukan penedekatan dan komunikasi kepada masyarakat.

- Melakukan sosialisasi mengenai keselamatan kerja, menerapkan Standar K3 , serta penggunaan APD.

- Melakukan penyiraman di sekitar tapak proyek untuk menghindari debu. 3). Lokasi Pengelolaan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangget, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

4). Periode Pengelolaan.

Selama kegiatan pembangunan dan pengoperasianDireksi Kit.berlangsung.

c. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup. 1). Bentuk Upaya Pemantauan.

- Melakukan pengamatan (observasi) dan wawancara langsung dengan masyarakat.

UKL-UPL PEMBANGUNAN TPST BATULAYAR

Di DusunPenyangget, Desa Senteluk, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Prov. NTB. - 47 -

- Melakukan pemantauan, pengukuran kualitas udara ambient, dan membandingkannya dengan baku mutu pencemaran udara sesuai PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, dengan parameter : SO2 = 900 µg/m3; NO2 = 400 µg/m3, O3 = 235 µg/m3; PM10 = 150 PM10; C0 = 29 ppm.

2). Lokasi Pemantauan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangget, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

3). Periode Pemantauan.

Selama kegiatan pembangunan dan pengoperasian Direksi Kit.berlangsung.

d. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup. 1). Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan.

DLH Kabupaten Lombok Barat.

2). Institusi Pengawasan atas Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan. Dinas Lingkungan Hidup Kab.Lombok Barat, Camat Batulayar, dan Kepala Desa Senteluk.

3). Institusi Penerima Pelaporan berkala Hasil Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Barat. 5. Pembangunan Bangunan/Fasilitas TPST.

a. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan. 1). Sumber Dampak.

Pembangunan TPST. 2). Jenis Dampak.

Penurunan kualitas udara ambient, peningkatan kebisingan, terjadinya kecelakaan kerja, gangguan terhadap keaneka ragaman hayati, terjadinya perubahan bentang lahan, bangkitan lalu lintas,timbulan limbah padat, dan jalan licin dan berdebu.

UKL-UPL PEMBANGUNAN TPST BATULAYAR

Di DusunPenyangget, Desa Senteluk, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Prov. NTB. - 48 -

3). Besaran Dampak.

- Menurunnya kualitas udara ambient dibanding dengan kondisi sebelumnya.

- Peningkatan kebisingan sekitar 10%, - Terjadi kecelakaan kerja sekitar 5%, - Hilangnya flora dan fauna sekitar 60%,

- Terjadi perubahan bentang lahan sekitar 60%. - Timbulan limbah padat sekitar 5%.

- Bangkitan lalu lintas sekitar 2%. - Jalan licin dan berdebu sekitar 3% b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup.

1). Tujuan Pengelolaan.

Mengatasi penurunan kualitas udara ambient, mengatasi terjadinya peningkatan kebisingan, menghindari terjadinya kecelakaan kerja, meminimalisasi terjadinya gangguan terhadap keaneka ragaman hayati, mengatasi terjadinya perubahan bentang lahan, mengatasi bangkitan lalu lintas, mengatasi terjadinya timbulan limbah padat, dan mengatasi terjadinya jalan licin dan berdebu.

2). Bentuk Upaya Pengelolaan.

- Melakukan penyiraman di sekitar tapak proyek pada saat pelaksanaan pekerjaan untuk menghindari debu.

- Melakukan sosialisasi mengenai keselamatan kerja, menerapkan Standar K3, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), dan menggunakan peredam suara dan pelindung telinga bagi pekerja.

- Melakukan penanganan dan pengelolaan flora dan fauna secara selektif.

- Melakukan pengelolaan bentang alam secara baik dan bijaksana. - Mobilisasi secara perlahan, memasang rambu lalu lintas, dan

menempatkan petugas pengatur lalu lintas.

- Mengumpulkan dan menampung limbah padat pada tempat yang telah disediakan, dan melakukan pembuangan ke TPA Regional melalui kerjasama dengan armada pemerintah.

UKL-UPL PEMBANGUNAN TPST BATULAYAR

Di DusunPenyangget, Desa Senteluk, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Prov. NTB. - 49 -

- Melakukan penyiraman dan pembersihan lumpur yang terbawa roda kendaraan.

3). Lokasi Pengelolaan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangget, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

4). Periode Pengelolaan.

Selama pembangunan TPST berlangsung. c. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.

1). Bentuk Upaya Pemantauan.

- Melakukan pemantauan, pengukuran kualitas udara ambient, danmembandingkannya dengan baku mutu pencemaran udara sesuai PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, dengan parameter : SO2 = 900 µg/m3; NO2 = 400 µg/m3, O3 = 235 µg/m3; PM10 = 150 PM10; C0 = 29 ppm.

- Melakukan pemantauan, pengukuran peningkatan peningkatan kebisingan, dan membandingkannya dengan baku mutu Kepmen LH No.48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan, dengan parameter : 70 dBA (industri).

- Melakukan pengamatan dan pengawasan langsung terhadap pelaksanaan pekerjaan oleh setiap tenaga kerja, sehingga tidak terjadi kecelakaan kerja (zero accident).

- Melakukan pengamatan pada saat mobilisasi berlangsung.

- Melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap kondisi fauna dan flora di sekitar lokasi kegiatan.

2). Lokasi Pemantauan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangget, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

3). Periode Pemantauan.

UKL-UPL PEMBANGUNAN TPST BATULAYAR

Di DusunPenyangget, Desa Senteluk, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Prov. NTB. - 50 -

d. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup. 1). Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan.

DLH Kabupaten Lombok Barat.

2). Institusi Pengawasan atas Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Lombok Barat, Dinas PUTR Kab. Lombok Barat, Camat Batulayar, dan Kepala Desa Senteluk.

3). Institusi Penerima Pelaporan berkala Hasil Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Barat.

6. Pemulihan area dan Demobilisasi Sisa Bahan/Material dan Peralatan. a. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan.

1). Sumber Dampak.

Pemulihan area dan demobilisasi sisa bahan/material dan peralatan. 2). Jenis Dampak.

Peningkatan bangkitan arus lalu lintas, penurunan kualitas udara ambient akibat debu, terjadinya peningkatan kebisingan, jalan kotor dan licin oleh tanah.

3). Besaran Dampak.

- Peningkatan bangkitan arus lalu lintas sekitar 3%.

- Penurunan kualitas udara ambient akibat debu sekitar 2%. - Terjadinya peningkatan kebisingan sekitar 2%.

- Jalan kotor dan licin oleh tanah sekitar 3%. b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup.

1). Tujuan Pengelolaan.

Mengatasi terjadinya bangkitan lalu lintas, menatasi penurunan kualitas udara ambient akibat debu, mengatasi peningkatan kebisiangan, dan mengatasi terjadinya jalan kotor dan licin oleh tanah akibat demobilisasi. 2). Bentuk Upaya Pengelolaan.

- Demobilisasi dilakukan di luar jam puncak arus lalu lintas, secara bertahap, memperlamban laju kecepaan kendaraan, memasang tanda/rambu dan menempatkan petugas pengatur lalu lintas.

UKL-UPL PEMBANGUNAN TPST BATULAYAR

Di DusunPenyangget, Desa Senteluk, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Prov. NTB. - 51 -

- Melakukan penyiraman pada area kegiatan pada saat kegiatan berlangsung untuk mengatasi debu.

- Melakukan penyiraman dan pembersihan secara berkala pada jalur lintasan mobilisasi, termasuk jalan raya yang dilalui di depan lokasi kegiatan.

3). Lokasi Pengelolaan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangget, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

4). Periode Pengelolaan.

Pada saat pemulihan lokasi dan demobilisasi berlangsung. c. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.

1). Bentuk Upaya Pemantauan.

- Melakukan pemantauan, pengukuran kualitas udara ambient, dan membandingkannya dengan baku mutu pencemaran udarasesuai PPNo. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, dengan parameter : SO2 = 900 µg/m3; NO2 = 400 µg/m3, O3 = 235 µg/m3; PM10 = 150 PM10; C0 = 29 ppm.

- Melakukan pemantauan, pengukuran peningkatan kebisingan, dan membandingkannya dengan baku mutu Kepmen LH No.48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan, dengan parameter : 70 dBA (industri).

- Melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan pekerjaan oleh setiap tenaga kerja.

2). Lokasi Pemantauan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangget, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

3). Periode Pemantauan.

Pada saat pemulihan lokasi dan demobilisasi berlangsung. d. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup.

1). Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan. DLH Kabupaten Lombok Barat.

UKL-UPL PEMBANGUNAN TPST BATULAYAR

Di DusunPenyangget, Desa Senteluk, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Prov. NTB. - 52 -

2). Institusi Pengawasan atas Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan. Dinas Lingkungan Hidup Kab.Lombok Barat, Dinas Perhubungan Kab.Lombok Barat, Camat Batulayar, dan Kepala Desa Senteluk.

3). Institusi Penerima Pelaporan berkala Hasil Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Barat. 7. Pemutusan Hubungan Kerja.

a. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan. 1). Sumber Dampak.

Pemutusan hubungan kerja. 2). Jenis Dampak.

Timbulnya persepsi negatif masyarakat, dan hilangannya pendapatan pekerja.

3). Besaran Dampak.

- Persepsi negatif masyarakat sekitar 5%.

- Hilangannya pendapatan terhadap 33 orang pekerja. b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup.

1). Tujuan Pengelolaan.

Menghilangkan persepsi negatif masyarakat, dan memberikan ketenangan kepada pekerja.

2). Bentuk Upaya Pengelolaan.

- Memberikan pemahaman dan informasi yang jelas kepada masyarakat. - Melakukan dialog dan musyawarah dengan pekerja.

3). Lokasi Pengelolaan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangget, Desa Senteluk, KecamatanBatulayar, Kabupaten Lombok Barat.

4). Periode Pengelolaan.

UKL-UPL PEMBANGUNAN TPST BATULAYAR

Di DusunPenyangget, Desa Senteluk, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Prov. NTB. - 53 -

c. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup. 1). Bentuk Upaya Pemantauan.

Melakukan pengamatan di lapangan dan melakukan wawancara dengan masyarakat.

2). Lokasi Pemantauan.

Lokasi kegiatan di Dusun Penyangget, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

3). Periode Pemantauan.

Pada saat proses pemutusan hubungan kerja berlangsung. d. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup.

1). Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan. DLH Kabupaten Lombok Barat.

2). Institusi Pengawasan atas Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan. Dinas Lingkungan Hidup Kab.Lombok Barat, Disnakertrans Kab. Lombok Barat, Camat Batulayar, dan Kepala Desa Senteluk.

3). Institusi Penerima Pelaporan berkala Hasil Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan.

Dinas Lingkungan Hidup Kab.Lombok Barat.

C. Tahap Operasi.

1. Penerimaan Tenaga Kerja.

a. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan. 1). Sumber Dampak.

Penerimaan tenaga kerja. 2). Jenis Dampak.

Terbukanya kesempatan bekerja bagi masyarakat, dan timbulnya kecemburuan sosial masyarakat.

3). Besaran Dampak.

- Terbukanya kesempatan bekerja bagi masyarakat sebanyak 37 orang. - Kecemburuan sosial masyarakat sekitar 20%.

UKL-UPL PEMBANGUNAN TPST BATULAYAR

Di DusunPenyangget, Desa Senteluk, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Prov. NTB. - 54 -

b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup. 1). Tujuan Pengelolaan.

Untuk mengurangi dan/atau menghilangkan kecemburuan sosial masyarakat.

2). Bentuk Upaya Pengelolaan.

- Mengutamakan tenaga kerja setempat sebagai tenaga kerja

- Melakukan pendekatan sosial dan budaya kepada masyarakat, dan

Dokumen terkait