BAB IV HASIL PENELITIAN
4.3 Analisis Data
4.3.1 Identifikasi Lingkungan Usaha
4.3.1.2 Lingkungan Eksternal
Peluang yang dimiliki perusahaan adalah hasil dari analisa lingkungan eksternal perusahaan. Secara garis besar peluang yang dimiliki oleh Toko Pakaian Sukli Fashion yang didapatkan dari analisa lingkungan eksternal adalah sebagai berikut :
a) Program Kredit Usaha Rakyat untuk UKM
Dukungan pemerintah sangat penting dalam jalannya suatu usaha, dalam rangka mendukung usaha kecil dan mikor, pemerintah membuat program kredit usaha rakyat yang ditujukan pada UKM, jika dimanfaatkan, pelaku usaha dapat memperluas usaha dan meningkatkan volume penjualan.
b) Berkembangnya teknologi informasi
Kemajuan teknologi informasi yang semakin berkembang saat ini dapat menjadi pendukung baik dalam proses operasional, pelayanan dan pemasaran.
sehingga lebih memudahkan setiap aktivitas perusahaan menjadi lebih efisien dan efektif. Seperti misalnya melakukan penjualan dan promosi melalui media sosial.
c) Banyaknya distributor pakaian jadi
Produk yang bervariasi dapat menjadi keunggulan sebuah usaha, hal ini didapat terjadi jika terdapat banyak distributor produk. Produk pakaian jadi untuk wanita memiliki banyak distributor, membuat pemilik usaha memiliki banyak pilihan untuk memasok produk yang akan dijual.
d) Masyarakat memperhatikan penampilan melalui fashion
Masyarakat mulai memperhatikan penampilan untuk menunjang gaya hidup dan kehidupan sosial setiap masyarakat, penampilan menjadi sangat penting bagi masyarakat saat melakukan interaksi sosial. Dalam menunjang penampilan, hal yang paling utama diperhatikan adalah pakaian yang dikenakan, sehingga ini menjadi peluang yang besar bagi pemilik usaha pakaian jadi.
e) Kebutuhan masyarakat menjelang tahun baru keagamaan
Di Indonesia atau bahkan diseluruh Negara memiliki tradisi yang sama dalam merayakan hari raya keagamaan baik bagi masyarakat yang mampu atau kurang mampu, yaitu harus memiliki pakaian baru, sehingga kebutuhan pakaian baru akan meningkat menjelang hari raya keagamaan seperti hari raya Idul Fitri, Natal, dan Imlek.
f) Pasar Petisah terkenal sebagai tempat untuk mencari pakaian
Pasar Petisah yang sudah sangat terkenal bagi masyarakat Medan atau bahkan luar kota menjadi peluang tersendiri. Bagi masyarakat Medan, tempat
paling tepat untuk membeli pakaian jadi adalah di Pasar Petisah Medan karena terdapat banyak penjual pakaian jadi.
g) Pakaian merupakan kebutuhan sandang manusia
Setiap manusia memerlukan pakain untuk menjalani kehidupan, karena pakaian merupakan salah satu kebutuhan sandang manusia, sehingga masyarakat sebagai manusia pasti akan membeli pakaian jadi untuk memenuhi kebutuhan sandangnya.
h) Banyaknya event yang diadakan di Medan
Medan yang merupakan salah satu kota besar di Indonesia memiliki aktivitas yang cukup tinggi dalam melaksanakan kegiatan atau event, hal ini dapat dimanfaatkan pemilik usaha untuk ikut dalam event dengan berpartisipasi untuk promosi atau membuka stand untuk berjualan dalam event.
2. Ancaman (Threats)
Ancaman yang dimiliki perusahaan adalah hasil dari analisa lingkungan eksternal perusahaan. Secara garis besar ancaman yang dimiliki oleh Toko Pakaian Sukli Fashion yang didapatkan dari analisa lingkungan eksternal adalah sebagai berikut :
a) Tingginya tingkat persaingan
Tingginya permintaan terhadap produk pakaian jadi membuat pengusaha tertarik untuk berbisnis dibidang ini, hal ini membuat persaingan dibidang pakaian jadi menjadi sangat tinggi.
b) Tidak stabilnya harga BBM
Tidak stabilnya harga bahan bakar minyak berpengaruh terhadap biaya pengiriman produk, hal ini mempengaruhi harga produk, naiknya harga bbm
mengakibatkan biaya pengiriman ikut naik, namun turunnya biaya bbm tidak menurunkan biaya pengiriman dari jasa ekspedisi.
c) Daya beli masyarakat yang menurun
Keadaan ekonomi sangat berpengaruh dalam kegiatan usaha, lemahnya ekonomi dunia mengakibatkan daya beli masyarakat ikut menurun, hal ini berdampak pada ikut turunnya volume penjualan.
d) Biaya sarana prasarana Pasar Petisah yang mahal
Berada dipusat kota, lingkungan bisnis dan tingginya mobilisasi di Medan Petisah membuat biaya sarana prasarana di Pasar Petisah Medan cukup tinggi.
e) Selera masyarakat yang cenderung berubah-ubah
Selera masyarakat yang cenderung berubah-ubah dapat menjadi ancaman bagi Toko Pakaian Sukli Fashion karena sulit untuk menentukan apa yang sebenarnya menjadi keinginan konsumen sehingga Toko Pakaian Sukli Fashion harus lebih jeli dan tanggap dalam memperhatikan selera masyarakat.
Berikut tabel 4.3 yang merupakan rangkuman dari kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) Toko Pakaian Sukli Fashion.
Tabel 4.3
SWOT Toko Pakaian Sukli Fashion
Faktor Internal Kekuatan Kelemahan
Product
Kualitas dan mutu produk yang baik
Terbatasnya ukuran pada produk
Produk yang bervariasi Produk mengikuti trend dan perkembangan zaman
Design yang berbeda
dengan toko lainnya
Price Harga yang terjangkau -
Menawarkan harga pass
Place
Lokasi toko yang strategis di daerah Pasar Petisah Medan
Penampilan toko kurang menarik
Promotion - Kurangnya promosi
People Pelayanan yang ramah -
Kelebihan Lainnya - -
Kekurangan Lainnya -
Keterbatasan modal pemilik usaha
Ukuran toko yang kecil
Fasilitas kurang memadai
Faktor Eksternal Peluang Ancaman
Persaingan - Tingginya tingkat
persaingan Permodalan Program Kredit Usaha
Kebijakan Pemerintah - Tidak stabilnya harga BBM
Teknologi Berkembangnya
teknologi informasi - Ketersediaan produk dari
pemasok
Banyaknya distributor
pakaian jadi -
Kondisi Ekonomi - Daya beli masyarakat yang turun Masyarakat Sekitar - Masyarakat memperhatikan penampilan melalui fashion Kebutuhan masyarakat menjelang tahun baru keagamaan
Peluang Lainnya
Pasar Petisah terkenal sebagai tempat untuk mencari pakaian
- Pakaian merupakan
kebutuhan sandang manusia
Banyaknya event yang diadakan di Medan
Ancaman Lainnya -
Biaya sarana dan prasarana Pasar petisah yang mahal
Selera masyarakat yang cenderung berubah-ubah
4.3.2 Internal Strategic Factor Analysis Strategy (IFAS)
Faktor-faktor lingkungan internal perusahaan yang telah teridentifikasi yang mana merupakan kekuatan dan kelemahan, selanjutnya diberi bobot dan rating pada tabel IFAS (Internal Strategic Factor Analisys Summary) yang nantinya penjumlahan skor masing-masing diperbandingkan dan selanjutnya dipetakan dalam diagram SWOT untuk menentukan posisi perusahaan.
Adapun proses analisis lingkungan internal (IFAS) adalah sebagai berikut:
a. Pada kolom 1, identifikasi dan tulis item-item IFAS yang paling penting dalam kolom faktor strategis, tunjukkan mana yang merupakan kekuatan dan kelemahan untuk analisis internal.
b. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 1,0 (sangat penting), sampai dengan 0,0 (tidak penting). faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00.
Keterangan : Pemberian bobot dihitung pada lembar kerja. Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor terhadap organisasi, agar organisasi bisa berhasil dalam usaha. Jumlah seluruh bobot yang diberikan baik faktor-faktor yang merupakan kekuatan maupun faktor-faktor yang menjadi kelemahan harus sama dengan 1,00. Untuk memudahkan pembobotan, beri nilai 0 sampai 4 pada kolom “Nilai” : 0 = tidak penting; 2 = agak penting; 3 = penting; dan 4 = sangat penting. Setelah semua faktor-faktor kunci diberi nilai, nilai tersebut dijumlah, dan bobot suatu
faktor kunci internal adalah nilai yang diberikan kepada faktor dibagi dengan jumlah nilai semua faktor dan apabila semua bobot faktor kunci internal dijumlahkan, akan diperoleh nilai satu.
c. Hitung rating untuk masing-masing faktor kekuatan dan kelemahan dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor). Pemberian nilai rating untuk faktor kekuatan yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika kekuatannya kecil diberi nilai +1. Pemberian nilai rating kelemahan kebalikannya, jika nilai kelemahan sangat besar ratingnya adalah 1, sebaliknya jika nilai kelemahannya kecil ratingnya 4. Rating pada matrik IFAS:
1= merupakan kelemahan utama
2 = merupakan kelemahan kelemahan yang kecil 3 = merupakan kekuatan yang kecil
4 = merupakan kekuatan utama
Jadi : rating mengacu pada kondisi perusahaan, sedangkan bobot mengacu pada industri dimana perusahaan berada.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
Berikut adalah penyajian faktor-faktor internal Toko Pakaian Sukli
Tabel 4.4
IFAS Toko Pakaian Sukli Fashion
FAKTOR – FAKTOR
INDIKATOR INTERNAL Bobot Rating
Bobot X Rating Kekuatan
- Kualitas dan mutu produk yang baik
- Produk yang bervariasi
- Produk mengikuti trend dan perkembangan zaman
- Design yang berbeda dengan
toko lainnya
- Harga yang terjangkau - Menawarkan harga pass
- Lokasi toko yang strategis di daerah Pasar Petisah Medan - Pelayanan yang ramah
0.075 0.050 0.075 0.075 0.100 0.050 0.050 0.100 4 3 3 4 4 3 3 3 0.300 0.150 0.225 0.300 0.400 0.150 0.150 0.300 Total Kekuatan 0.575 1.975 Kelemahan
- Terbatasnya ukuran pada produk
- Penampilan toko kurang menarik
- Kurangnya promosi
- Keterbatasan modal pemilik usaha
- Ukuran toko yang kecil - Fasilitas kurang memadai
0.075 0.075 0.075 0.075 0.050 0.075 2 2 1 2 2 1 0.150 0.150 0.075 0.150 0.100 0.075 Total Kelemahan 0.425 0.700 TOTAL S + W 1 2.675
Sumber : Data Diolah, 2016.
Keterangan hasil analisis Matriks IFAS dari sisi Kekuatan terdapat 8 poin :
1. Kekuatan utama pertama Toko Pakaian Sukli Fashion yaitu harga yang terjangkau dengan skor 0.400 melalui bobot 0.100 (sangat penting) dan rating 4 (kekuatan utama). Harga yang murah menjadi hal yang sangat penting dan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan
2. Kekuatan utama yang kedua Toko Pakaian Sukli Fashion yaitu kualitas dan mutu produk yang baik dengan skor 0.300 melalui bobot 0.075 (penting) dan rating 4 (kekuatan utama). Kualitas dan mutu sangat penting untuk kepuasan pelanggan dalam mengunakan produk.
3. Kekuatan yang ketiga yaitu design yang berbeda dengan toko lainnya dengan skor 0.300 melalui bobot 0.075 (penting) dan rating 4 (kekuatan utama). Design yang unik dapat membuat usaha fashion dapat mengahadapi persaingan. Toko Pakaian Sukli Fashion memasuk produk dari distributor dari luar kota, sehingga design yang dimiliki unik dan berbeda dengan pesaingan.
4. Kekuatan berikutnya yaitu pelayanan yang ramah dengan skor 0.300 melalui bobot 0.100 (sangat penting) dan rating 3 (kekuatan yang kecil). Pelayanan yang baik dalam toko dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan dan membantu pelanggan untuk memilih produk yang sesuai.
5. Kekuatan kelima yaitu produk mengikuti trend dan perkembangan zaman dengan skor 0.225 melalui bobot 0.075 (penting) dan rating 3 (kekuatan yang kecil). Toko Pakaian Sukli Fashion selalu memasok produk yang megikuti perkembangan zaman agar pelanggan tidak bosan.
6. Kekuatan keenam adalah produk yang bervariasi dengan skor 0.150 melalui bobot 0.050 (agak penting) dan rating 3 (kekuatan yang kecil). Produk yang dijual di Toko Pakaian Sukli Fashion cukup bervariasi, sehingga pembeli dapat mempunyai banyak pilihan.
7. Kekuatan berikutnya adalah menawarkan harga pass dengan skor 0.150 melalui bobot 0.050 (agak penting) dan rating 3 (kekuatan yang kecil).
Toko Pakaian Sukli Fasion memasang price tag untuk sebagian produk yang dijualnya.
8. Kekuatan yang terakhir adalah lokasi toko yang strategis di daerah Pasar Petisah Medan dengan skor 0.150 melalui bobot 0.050 (agak penting) dan rating 3 (kekuatan yang kecil). Toko Pakaian Sukli Fashion terletak dilokasi yang strategis karena berada didekat pintu masuk.
Keterangan hasil analisis Matriks IFAS dari sisi Kelemahan terdapat 6 poin : 1. Kelemahan utama pertama adalah kurangnya promosi dengan skor 0.075
melalui bobot 0.075 (penting) dan rating 1 (kelemahan utama). Toko Pakaian Sukli Fashion dalam menjalankan usahanya tidak melakukan promosi.
2. Kelemahan utama kedua adalah fasilitas kurang memadai dengan skor 0.075 melalui bobot 0.075 (penting) dan rating 1 (kelemahan utama). Toko Pakaian Sukli Fashion tidak menyediakan fasilitas seperti ruagan ganti pakaian, ini membuat pelanggan tidak dapat mencoba pakaian.
3. Kelemahan ketiga adalah ukuran toko yang kecil dengan skor 0.100 melalui bobot 0.050 (agak penting) dan rating 2 (kelemahan yang kecil). Ukuran toko yang kecil menghambat aktifitas operasional dari Toko Pakaian Sukli Fashion.
4. Kelemahan berikutnya adalah terbatasnya ukuran pada produk dengan skor 0.150 melalui bobot 0.075 (penting) dan rating 2 (kelemahan utama). Terbatasnya ukuran pada produk menjadi kelemahan tersendiri, dimana ukuran produk yang mayoritas cepat habis di Toko Pakaian Sukli Fashion.
5. Kelemahan kelima yaitu penampilan toko yang kurang menarik dengan skor 0.150 melalui bobot 0.075 (penting) dan rating 2 (kelemahan utama). Toko Pakaian Sukli Fashion cenderung memiliki penampilan toko yang kurang menarik dan hampir mirip dengan toko lainnya.
6. Kelemahan terakhir yaitu keterbatasan modal pemilik usaha dengan skor 0.150 melalui bobot 0.075 (penting) dan rating 2 (kelemahan utama). Modal sangat diperlukan untuk membangun usaha, namun kurangnya modal Toko Pakaian Sukli Fashion menjadi hambatan internal.
4.3.2 External Strategic Factor Analysis Strategy (EFAS)
Seperti faktor-faktor internal perusahaan, faktor-faktor eksternal yang telah teridentifikasi yang mana merupakan peluang dan ancaman, selanjutnya diberi bobot dan rating pada tabel EFAS (External Strategic Factor Analisys
Summary) yang nantinya penjumlahan skor masing-masing diperbandingkan dan
selanjutnya dipetakan dalam diagram SWOT untuk menentukan posisi perusahaan.
Adapun proses analisis lingkungan dan eksternal (EFAS) adalah sebagai berikut: a. Pada kolom 1, identifikasi dan tulis item-item EFAS yang paling penting
dalam kolom faktor strategis eksternal, tunjukkan mana yang merupakan peluang dan ancaman untuk analisis eksternal.
b. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 1,0 (sangat penting), sampai dengan 0,0 (tidak penting). faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap posisi strategis
perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00.
Keterangan : Pemberian bobot dihitung pada lembar kerja. Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor terhadap organisasi, agar organisasi bisa berhasil dalam usaha. Jumlah seluruh bobot yang diberikan baik faktor-faktor yang merupakan peluang maupun faktor-faktor yang menjadi ancaman harus sama dengan 1,00. Untuk memudahkan pembobotan, beri nilai 0 sampai 4 pada kolom “Nilai” : 0 = tidak penting; 2 = agak penting; 3 = penting; dan 4 = sangat penting. Setelah semua faktor-faktor kunci diberi nilai, nilai tersebut dijumlah, dan bobot suatu faktor kunci eksternal adalah nilai yang diberikan kepada faktor dibagi dengan jumlah nilai semua faktor dan apabila semua bobot faktor kunci internal dijumlahkan, akan diperoleh nilai satu.
c. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi nilai +1. Pemberian nilai rating ancaman kebalikannya, jika nilai ancaman sangat besar ratingnya adalah 1, sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.
Rating pada matrik EFAS:
1 = memiliki peluang yang sangat sedikit atau ancaman yang sangat besar 2 = memiliki peluang yang sedikit atau ancaman yang besar
3 = memiliki peluang yang besar atau ancaman yang kecil
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
Berikut adalah penyajian faktor-faktor eksternal Toko Pakaian Sukli
Fashion dalam tabel Eksternal Strategic Factor Analisys Summary / EFAS :
Tabel 4.5
EFAS Toko Pakaian Sukli Fashion
FAKTOR – FAKTOR
INDIKATOR EKSTERNAL Bobot Rating
Bobot X Rating Peluang
- Program Kredit Usaha Rakyat
untuk UKM
- Berkembangnya teknologi
informasi
- Banyaknya distributor pakaian jadi
- Masyarakat memperhatikan
penampilan melalui fashion - Kebutuhan masyarakat menjelang
tahun baru keagamaan
- Pasar Petisah terkenal sebagai tempat untuk mencari pakaian
- Pakaian merupakan kebutuhan
sandang manusia
- Banyaknya event yang diadakan di Medan 0.075 0.100 0.075 0.075 0.075 0.075 0.050 0.050 3 4 4 3 4 3 3 3 0.225 0.400 0.300 0.225 0.300 0.225 0.150 0.150 Total Peluang 0.575 1.975 Ancaman
- Tingginya tingkat persaingan - Tidak stabilnya harga BBM
- Daya beli masyarakat yang
menurun
- Biaya sarana dan prasarana Pasar petisah yang mahal
- Selera masyarakat yang
cenderung berubah-ubah 0.100 0.075 0.100 0.075 0.075 2 2 1 2 2 0.200 0.150 0.100 0.150 0.150 Total Ancaman 0.425 0.750 TOTAL 1 2.725
Keterangan hasil analisis Matriks EFAS dari sisi Peluang terdapat 8 poin :
1. Peluang utama pertama Toko Pakaian Sukli Fashion yaitu berkembangnya teknologi informasi dengan skor 0.400 melalui bobot 0.100 (sangat penting) dan rating 4 (peluang yang sangat besar). Berkembangnya teknologi informasi merupakan peluang yang sangat besar terutama di dunia yang modren.
2. Peluang kedua yaitu banyaknya distributor pakaian jadi dengan skor 0.300 melalui bobot 0.075 (penting) dan rating 4 (peluang yang sangat besar). Pakaian jadi merupakan bisnis yang banyak digeluti, hal ini membuat banyak distributor pakaian jadi.
3. Peluang ketiga yaitu kebutuhan masyarakat menjelang tahun baru keagamaan dengan skor 0.300 melalui bobot 0.075 (penting) dan rating 4 (peluang yang sangat besar). Setiap masyarakat memeliki kebutuhan untuk memperoleh pakaian baru menjelang hari raya keagamaan.
4. Peluang berikutnya adalah program kredit usaha rakyat untuk UKM dengan skor 0.225 melalui bobot 0.075 (penting) dan rating 3 (peluang yang besar). Program kredit usaha rakyat dapat menjadi peluang usaha untuk menambah modal usaha.
5. Peluang kelima adalah masyarakat yang memperhatikan fashion dengan skor 0.225 melalui bobot 0.075 (penting) dan rating 3 (peluang yang besar). Masyarakat yang memperhatikan fashion dapat menjadi pasar yang menguntungkan bagi Toko Pakaian Sukli Fashion.
6. Peluang keenam yaitu Pasar Petisah yang terkenal sebagai tempat untuk mencari pakaian dengan skor 0.225 melalui bobot 0.075 (penting) dan
rating 3 (peluang yang besar). Masyarakat Medan mengenal pasar petisah sebagai tempat yang sesuai untuk mencari pakaian baru.
7. Peluang berikutnya adalah pakaian yang merupakan kebutuhan sandang manusia dengan skor 0.150 melalui bobot 0.050 (penting) dan rating 3 (peluang yang besar). Manusia membutuhkan pakaian bukan hanya untuk menunjang pakaian, namun juga untuk memenuhi kebutuhan sandang manusia.
8. Peluang yang terakhir yaitu banyaknya event yang diadakan di Medan dengan skor 0.225 melalui bobot 0.075 (penting) dan rating 3 (peluang yang besar). Event dapat dimanfaatkan untuk melakukan promosi dan kegiatan penjualan.
Keterangan hasil analisis Matriks EFAS dari sisi Ancaman terdapat 5 poin : 1. Ancaman pertama Toko Pakaian Sukli Fashion yaitu daya beli masyarakat
yang menurun dengan skor 0.100 melalui bobot 0.100 (sangat penting) dan rating 1 (ancaman yang sangat besar). Daya beli masyarakat yang menurun dapat berakibat turunnya penjualan.
2. Ancaman kedua adalah selera masyarakat yang cenderung berubah-ubah dengan skor 0.150 melalui bobot 0.075 (penting) dan rating 2 (ancaman yang besar). Perubahan selera masyarakat menjadi ancaman yang perlu diperhatikan, terutama dalam bisnis fashion, produk yang tidak sesuai dengan selera masyarakat sulit untuk untuk dijual.
3. Ancaman ketiga adalah tidak stabilnya harga BBM dengan skor 0.150 melalui bobot 0.075 (penting) dan rating 2 (ancaman yang besar). Tidak
stabilnya harga bahan bakar minyak mempengaruhi biaya distribusi dan mempengaruhi harga jual.
4. Ancaman berikutnya yaitu biaya sarana prasarana Pasar Petisah yang mahal dengan skor 0.150 melalui bobot 0.075 (penting) dan rating 2 (ancaman yang besar). Biaya sarana prasarana yang mahal dapat mempengaruhi biaya produk yang dijual.
5. Ancaman terakhir adalah tingginya tingkat persaingan dengan skor 0.200 melalui bobot 0.100 (sangat penting) dan rating 2 (ancaman yang besar).