BAB I PENDAHULUAN
A. Tinjauan Teoritik
3. Lingkungan Fisik Sekolah
X2 = Lingkungan fisik keluarga
X3 = Lingkungan fisik sekolah X1
X2 Y
X3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Hipotesis Penelitian
1. Ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa.
2. Ada pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar siswa. 3. Ada pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa. 4. Ada pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Ditinjau dari rancangannya penelitian ini termasuk dalam penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus adalah penelitian dimana peneliti menggambarkan subjek penelitian di dalam keseluruhan tingkah laku (Arikunto, 1990:314). Penelitian ini mengambil objek tertentu sehingga kesimpulan yang diambil berdasarkan penelitian tersebut hanya berlaku bagi objek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian: SMA Santa Maria Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang direncanakan sekitar bulan Mei 2011.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:150). Dalam penelitian ini yang menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
populasi adalah seluruh siswa SMA Santa Maria Yogyakarta yang berjumlah 287 siswa yang terdiri dari kelas X (104 siswa), XI IPA (18 siswa), XI BAHASA (23 siswa), XI IPS 1 (22 siswa), XI IPS (21 siswa), dan kelas XII IPA (23 siswa), XII BAHASA (20 siswa), XII IPS1 (28 siswa), dan XII IPS 2 (28 siswa).
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa SMA Santa Maria Yogyakarta kelas XI sebanyak 80 siswa.
3. Teknik Penarikan Sampel
Penarikan sampel dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2007:122).
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran 1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah. 1) disiplin belajar: a) disiplin belajar siswa di keluarga, yaitu tepat waktu dalam belajar, disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah, belajar secara teratur, belajar secara mandiri, belajar secara kelompok; b) disiplin belajar siswa di sekolah, yaitu disiplin siswa dalam masuk
30
sekolah, disiplin siswa dalam mengerjakan tugas, disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah, disiplin siswa dalam mentaati tata tertib di sekolah, disiplin siswa dalam mengerjakan tugas; 3) lingkungan fisik keluarga, yaitu meja dan kursi belajar, peralatan sekolah, buku bacaan, ruang belajar, penerangan, ventilasi, media massa; dan 4) lingkungan fisik sekolah, yaitu fasilitas sekolah, yaitu lantai, tangga, sarana dan prasarana, dan gedung, penerangan, ventilasi, warna, suara, dan fasilitas kesehatan.
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah variabel prestasi belajar. Variabel prestasi belajar siswa diukur berdasarkan nilai raport SMA kelas XI.
2. Pengukuran Variabel
Variabel disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah diukur dengan menggunakan skala likert dengan 5 opsi.
Tabel 3.1
Pemberian Skor Disiplin Belajar Alternatif Jawaban Sangat
Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral Setuju Sangat Tidak Setuju
Pernyataan Positif 5 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4 5
Tabel 3.2
Pemberian Skor Lingkungan Fisik Keluarga Alternatif Jawaban Sangat
Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral Setuju Sangat Tidak Setuju
Pernyataan Positif 5 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.3
Pemberian Skor Lingkungan Fisik Sekolah Alternatif Jawaban Sangat
Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral Setuju Sangat Tidak Setuju
Pernyataan Positif 5 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4 5
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Instrumen
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Prof. Dr. Sugiyono, 2007:199). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner tertutup yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah.
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen ini bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Prof. Dr. Sugiyono, 2007:422). Teknik ini digunakan untuk melengkapi data prestasi belajar.
2. Penyusunan kuesioner
Berikut ini disajikan kisi-kisi kuesioner dari disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah dalam bentuk tabel.
32
Tabel 3.4 Operasional Variabel Variabel
penelitian
Dimensi Indikator No. item pertanyaan positif No. item pertanyaan negatif 1. Disiplin Belajar 1. mentaati peraturan 2. melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab 3. mentaati peraturan / tata tertib 4. melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab 1. tepat waktu dalam belajar 2. disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah 1. belajar secara teratur 2. belajar secara mandiri 3. belajar secara kelompok 1. disiplin siswa dalam masuk sekolah 2. disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah 3. disiplin siswa dalam mentaati tata tertib di sekolah 1. disiplin siswa dalam mengerjakan tugas 1 5,6 10,12,13 14,15 16 18,20 21,22,24,25, 26,27,28, 29,30,31,35, 37,38 39,40,43,44 2,3,4 7,8,9 11 17 19 23 32,33,34,36 41,42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Lingkungan Fisik keluarga 1. fasilitas belajar 2. fasilitas pendukung 1. meja dan kursi belajar 2. peralatan sekolah 3. buku bacaan 1. ruang belajar 2. penerangan 3. ventilasi 4. media massa 45,46,47 49 50,51 53 56 57 62 48 52,54 55 58,59,60 61 3. Lingkungan Fisik Sekolah 1. fasilitas belajar 2. fasilitas pendukung 1. lantai 2. tangga 3. sarana dan prasarana 4. gedung 1. penerangan 2. ventilasi 3. warna 4. suara 5. fasilitas kesehatan 65,66 67, 69 71,72,73 78 86,88,89 63,64 68 70,74 75,76,77 79,80,81 82,83 85 87
F. Pengujian Instrumen Penelitian
Pengujian instrumen dalam penelitian ini mencakup pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner.
1. Pengujian Validitas
Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur (Husein Umar, 2003:72). Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan bisa mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk menguji validitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus Product Moment dari Pearson sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2000:225):
34
Keterangan:
= koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y N = jumlah subjek
= jumlah skor x = jumlah skor y
= jumlah kuadrat skor x = jumlah kuadrat skor y
= jumlah hasil perkalian skor x dan skor y
Untuk mengetahui validitas butir digunakan taraf signifikan 5% artinya suatu butir pernyataan dikatakan valid jika koefisien korelasi yang diperoleh lebih besar atau sama dengan koefisien korelasi dalam taraf signifikansi 5%.
Pelaksanaan uji coba instrumen penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X SMK YPKK 1 Yogyakarta dengan jumlah responden 37 siswa. Dari hasil uji coba tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 35 (37-2), dengan harga kritik produk momen tabel (r tabel) sebsar 0,325 dengan taraf signifikansi 5%. Adapun rangkuman hasil penelitin uji coba validitas sebgai berikut:
Rangkuman Uji Validitas Disiplin Belajar No Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,340 0,325 Valid
2 0,539 0,325 Valid
3 0,534 0,325 Valid
4 0,378 0,325 Valid
5 0,358 0,325 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 0,415 0,325 Valid 7 0,518 0,325 Valid 8 0,365 0,325 Valid 9 0,480 0,325 Valid 10 0,355 0,325 Valid 11 0,577 0,325 Valid 12 0,397 0,325 Valid 13 0,410 0,325 Valid 14 0,650 0,325 Valid 15 0,349 0,325 Valid 16 0,586 0,325 Valid 17 0,694 0,325 Valid 18 0,349 0,325 Valid 19 0,347 0,325 Valid 20 0,520 0,325 Valid 21 0,341 0,325 Valid 22 0,759 0,325 Valid 23 0,690 0,325 Valid 24 0,419 0,325 Valid 25 0,555 0,325 Valid 26 0,602 0,325 Valid 27 0,575 0,325 Valid 28 0,549 0,325 Valid 29 0,670 0,325 Valid 30 0,567 0,325 Valid 31 0,342 0,325 Valid 32 0,598 0,325 Valid 33 0,642 0,325 Valid 34 0,531 0,325 Valid 35 0,480 0,325 Valid 36 0,703 0,325 Valid 37 0,461 0,325 Valid 38 0,337 0,325 Valid 39 0,843 0,325 Valid 40 0,756 0,325 Valid 41 0,530 0,325 Valid 42 0,801 0,325 Valid 43 0,732 0,325 Valid 44 0,598 0,325 Valid
Rangkuman Uji validitas Lingkungan Fisik Keluarga No Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,585 0,325 Valid
36 4 0,492 0,325 Valid 5 0,471 0,325 Valid 6 0,353 0,325 Valid 7 0,591 0,325 Valid 8 0,347 0,325 Valid 9 0,490 0,325 Valid 10 0,504 0,325 Valid 11 0,477 0,325 Valid 12 0,342 0,325 Valid 13 0,698 0,325 Valid 14 0,523 0,325 Valid 15 0,570 0,325 Valid 16 0,335 0,325 Valid 17 0,341 0,325 Valid 18 0,356 0,325 Valid
Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Fisik Sekolah No Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,491 0,325 Valid 2 0,519 0,325 Valid 3 0,398 0,325 Valid 4 0,497 0,325 Valid 5 0,533 0,325 Valid 6 0,366 0,325 Valid 7 0,400 0,325 Valid 8 0,649 0,325 Valid 9 0,498 0,325 Valid 10 0,547 0,325 Valid 11 0,360 0,325 Valid 12 0,417 0,325 Valid 13 0,530 0,325 Valid 14 0,458 0,325 Valid 15 0,511 0,325 Valid 16 0,689 0,325 Valid 17 0,507 0,325 Valid 18 0,605 0,325 Valid 19 0,599 0,325 Valid 20 0,469 0,325 Valid 21 0,624 0,325 Valid 22 0,368 0,325 Valid 23 0,376 0,325 Valid 24 0,351 0,325 Valid 25 0,378 0,325 Valid 26 0,343 0,325 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulangkali (Husein Umar, 2003:72). Pengujian reliabilitas didasarkan pada perhitungan koefisien alpha dari Cronbach (Husein Umar, 2003:90) yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
= reliabilitas instrumen = banyak butir pertanyaan = varian total
= jumlah varian
Selanjutnya harga dikonsultasikan dengan harga kategori nilai r dengan pedoman sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 1989:167):
0,800-1,00 = sangat tinggi 0,600-0,799 = tinggi 0,400-0,599 = cukup 0,200-0,399 = rendah
<0,200 = sangat rendah
Jika nilai alpha lebih dari 0,60, maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel. Sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0,60, maka instrumen penelitian dinyatakan tidak reliabel. Pengujian validitas dan reabilitas tersebut dilakukan dngan bantuan komputer program SPSS versi 12.0 dengan koefisien r tabel pada n = 37. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut:
38
Rangkuman Hasil Uji Reabilitas Instrumen Penelitian Variabel Nilai r hitung Nilai r tabel Status
Disiplin Belajar 0,947 0,60 Andal
Lingkungan Fisik Keluarga 0,866 0,60 Andal Lingkungan Fisik Sekolah 0,897 0,60 Andal
G. Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Prof. Dr. Sugiyono, 2009: 207).
a. Deskriptif Responden
Untuk mendeskripsikan data responden, data disajikan berdasarkan jurusan, jenis kelamin, jumlah, dan persentase responden.
Tabel 3.5 Deskriptif Responden
Jurusan Jenis kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki
Persentase Wanita Persentase
IPA - - 18 100 18 100
IPS - - 43 100 43 100
BAHASA - - 23 100 23 100
b. Deskriptif Data
Untuk mendeskripsikan keadaan disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga dan lingkungan fisik sekolah dan prestasi belajar siswa. Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dengan ditentukan persentasenya, kemudian diketahui nilai-nilai statistiknya (mean, median, modus, standar devisiasi) dan dibuat interprestasi berdasarkan pedoman penilaian patokan PAP II sebagai berikut:
Tabel 3.6
Standar Patokan Penilaian dengan PAP II
Skor Penilaian
81% - 100% Sangat Tinggi
66% - 80% Tinggi
56% - 65% Cukup
46% - 55% Kurang
Dibawah 46% Sangat Kurang
2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui gejala-gejala yang diteliti apakah data berdistribusi normal ataukah tidak. Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan rumus One-Sample Kolmogorov-Smirnov (Sugiyono, 1999:255) yaitu:
Keterangan:
D : Deviasi maksimum
: Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan : Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
40
Jika nilai > nilai pada taraf signifikansi 5%, maka distribusi data dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai < nilai
, maka distribusi data dikatakan tidak normal. b. Uji Linieritas
Pengujian linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai F. adapun rumus yang digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut (Sudjana, 1996:332): Keterangan:
F : harga bilangan F untuk garis regresi S2TC : varian tuna cocok
S2e : varian kekeliruan
JK (TC) : jumlah kuadrat tuna cocok JK (E) : jumlah kuadrat kekeliruan
Berdasarkan hasil perhitungan, maka hipotesis model regresi linier ditolak jika F > F(1-α) (k-2n-k) pada dk pembilang = (k-2) dan dk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penyebut = (n-k). sebaliknya hipotesis model regresi linier diterima jika F < F(1-α) (k-2n-k) pada dk pembilang = (k-2) dan dk penyebut (n-k). 3. Pengujian Hipotesis Penelitian
a. Rumusan hipotesis pertama
H0 : tidak ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar H1 : ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar b. Rumusan hipotesis kedua
H0 : tidak ada pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar
H2 : ada pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar c. Rumusan hipotesis ketiga
H0 : tidak ada pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar
H3 : ada pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar Pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga digunakan rumus Product Moment dari Pearson sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2000:225):
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y N = jumlah sampel
ΣX = jumlah skor variabel X ΣY = jumlah skor variabel Y
ΣX2 = jumlah kuadrat skor variabel X Σy2 = jumlah kuadrat skor variabel Y
42
Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis dapat diterima atau tidak, maka dilakukan uji signifikansi dengan tingkat signifikansi 5%, dengan bantuan komputer program SPSS 12.0
Pengujian hipotesis 4 disusun dengan langkah sebagai berikut: d. Rumusan hipotesis keempat )
H0 : Tidak ada pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik
keluarga, dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa.
: Ada pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Pengujian hipotesis keempat digunakan analisis regresi ganda. Model regresi sebagai berikut:
Dalam analisis regresi ini digunakan alat bantu komputer dengan program SPSS 12.0. Selanjutnya harga F hitung dibandingkan dengan tabel pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (db) adalah m lawan N-m-1. kriteria pengambilan keputusan adalah apabila > maka akan menunjukkan ada pengaruh variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Sejarah Sekolah
Beralamat di Jalan Ireda No. 19 A Yogyakarta, SMA Santa Maria berdiri sejak 39 tahun lamanya. Atas prakarsa Sr. M. Theresia bersama dengan Bpk Slamet, Bpk Netyardi dan Bpk Sunaryo yang semuanya merupakan guru SMP Maria Immaculata yang menandatangani SK berdirinya SMA Santa Maria Yogyakarta.
Secara resmi SMA Santa Maria didirikan/dimulai pada tahun 1967 yang berstatus swasta penuh, berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, KBM dilakukan siang hari di Gedung SMP Maria Immaculata dengan jumlah siswa 60 orang, dan sebagai kepala sekolah Bpk H. Y. Sunaryo. Pada tahun 1971 SMA Santa Maria menerima piagam pengakuan dari Dinas SMA dengan nomor 86/ 1011/ 1971. Dengan turunnya piagam pengakuan tersebut maka SMA Santa Maria harus meningkatkan kualitasnya.
Dari tahun 1971 sampai tahun 1986, SMA Santa Maria yang masih menempati gedung di kompleks Jl. Brigjen Katamso No. 2 Yogyakarta, menunjukkan perbaikan di berbagai bidang meskipun merayap tapi pasti. Berkat usaha peningkatan yang tekun dari pihak yayasan dengan kerjasama yang baik antara guru dan karyawan, SMA Santa Maria mendapat piagam nomor data sekolah sebagai tanda tercatat dari Dirjen Dikdaknas tanggal 23 Februari 1983 nomor 018/C/Kep/83 tentang sejarah dan tata cara pendirian
44
sekolah swasta. Sedang Piagam Jenjang Akreditasi diakui pada tanggal 17 Januari 1985 dengan nomor 007/C/Kep/I/ 85.
Sejak 5 Januari 1987 SMA Santa Maria pindah gedung yang sekarang ditempati yakni Jalan Ireda No. 19 A Yogyakarta. Terletak di kampung Prawirodirjan dengan luas bangunan kurang lebih 9000 m2 . SMA Santa Maria memiliki 3 lantai. Mulai tanggal 16 Agustus 2010 SMA Santa Maria dikepalai oleh Sr. Yohana Maria OSF, S.Ag sampai sekarang. Di SMA Santa Maria untuk penjurusan kelas dibagi menjadi menjadi tiga jurusan, yaitu IPA, IPS dan Bahasa.
B. Visi dan Misi SMA Santa Maria Yogyakarta 1. Visi SMA Santa Maria Yogyakarta
Terselenggaranya pendidikan yang memadukan intelektual, humaniora dan keterampilan berdasarkan nilai-nilai kristiani untuk siap bersaing dalam era globalisasi.
2. Misi SMA Santa Maria Yogyakarta
a. Menumbuhkembangkan penghayatan nilai-nilai kristiani.
b. Melaksanakan pembelajaran, bimbingan, dan pelatihan yang efektif, kreatif, bermutu, dan menyenangkan sehingga dapat berkembang secara optimal.
c. Mewujudkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang siap untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Menumbuhkembangkan kepekaan sosial terhadap sesama dan lingkungan demi terwujudnya semangat kekeluargaan dan persaudaraan.
e. Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menggali bakat dan minat di bidang ketrampilan. C. Organisasi KOMITE SEKOLAH KETERANGAN : Garis Komando Garis Konsultasi SISWA KEPALA SEKOLAH
KEPALA TATA USAHA
WAKASEK KURIKULUM WAKASEK HUMAS. WAKASEK KESISWAAN WALI KELAS / G U RU SIE SARANA/ PRASARANA
46
D. Kurikulum
Kurikulum yang digunakan SMA Santa Maria Yogyakarta adalah kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan sejak Tahun 2006/2007 untuk menggantikan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Penerapan KTSP dalam program reguler SMA Santa Maria Yogyakarta didasarkan pada Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. KTSP merupakan kurikulum yang memberi kewenangan dan tanggung jawab penuh pada sekolah untuk menyusun sendiri pelaksanaan kegiatan pembelajarannya sesuai misi, visi, dan potensinya masing-masing, dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). Dengan KTSP, kepala sekolah, para guru, dan komite sekolah dapat terlibat langsung dalam merumuskan tujuan pembelajaran, materi, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Organisasi Sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta 1. Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi sekolah bertujuan agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik, karena bagian ini mengatur seluruh tugas masing-masing individu agar tidak terjadi kesalahpahaman pembagian tugas. Struktur organisasi SMA Santa Maria dapat dilihat pada lampiran. 2. Personalia dan Pembagian Tugas
a. Kepala Sekolah
Kepala sekolah berfungsi sebagai edukator, manajemen, administrasi, dan supervisor. Adapun tugas-tugasnya sebagai berikut:
1) Kepala sekolah sebagai edukator bertugas melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien.
2) Kepala sekolah selaku manajemen mempunyai tugas antara lain menyusun perencanaan, mengarahkan kegiatan-kegiatan, melaksanakan pengawasan, mengadakan rapat, mengatur administrasi dan mengambil keputusan.
3) Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai beberapa hal antara lain proses belajar mengajar, kegiatan bimbingan konseling, dan kegiatan ekstrakurikuler.
48
b. Wakil Kepala Sekolah
Dalam melaksanakan tugas kedinasan, kepala sekolah tidak bekerja sendiri melainkan dibantu oleh wakil kepala sekolah. Di SMA Santa Maria memiliki empat wakil kepala sekolah, yaitu:
1) Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum
Bertugas menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar agar terlaksana dengan baik.
2) Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan
Berhubungan langsung dengan siswa dan menjadi pembimbing siswa dalam kegiatan sekolah.
3) Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat
Bertugas menyelenggarakan hubungan yang baik dengan pihak di luar sekolah.
4) Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana
Bertugas mengurusi segala hal yang berhubungan dengan fasilitas sekolah yang menunjang proses belajar mengajar.
c. Dewan Guru
Dewan guru tidak hanya bertugas sebagai pengajar tetapi juga merangkap sebagai wali kelas. SMA Santa Maria memiliki 32 pengajar.
1) Guru bidang studi memiliki tugas mengatur segala hal yang berhubungan dengan proses belajar mengajar di dalam kelas. 2) Guru wali kelas bertugas mengatur administrasi kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Guru piket bertugas mengisi daftar presensi guru dan mengisi jam kosong.
4) Guru bimbingan konseling, bertugas memberikan bimbingan baik bimbingan karir maupun bimbingan yang bersifat personal terhadap siswa dan guru.
d. Tenaga non edukatif
Tenaga non edukatif merupakan tenaga yang sifatnya mendukung bagi terlaksananya proses belajar mengajar. Tenaga non edukatif terdiri dari:
1)Tenaga Tata Usaha 2)Tenaga Perpustakaan 3)Pesuruh
4)Satpam
F. Keadaan Fisik dan Lingkungan Sekolah
Lingkungan SMA Santa Maria cukup baik, bersih, dan ideal untuk kegiatan belajar mengajar. Lokasi SMA Santa Maria berada dekat dari kota yang berlokasi kurang lebih 50 meter dari jalan raya. SMA Santa Maria dikelilingi oleh rumah penduduk dan ada jalan kecil yang menghubungkan dengan jalan besar atau jalan raya.
SMA Santa Maria dikelilingi tembok pagar yang tinggi sehingga menjamin keamanan sekolah. Gedung yang digunakan untuk proses belajar mengajar berada pada lantai dua dan lantai tiga. Tepat di tengah-tengah
50
gedung terdapat taman bunga dan kolam ikan yang memberikan kesejukan disekitarnya. Ruang kelas yang digunakan memiliki ukuran kurang lebih 7 x 8 meter yang mampu menampung 20 – 30 siswi. SMA Santa Maria memiliki halaman yang sangat luas dan sebagian digunakan untuk lapangan bola basket dan bola voli. Sekolah ini juga memiliki dua buah aula yaitu aula besar dan aula kecil. Pada aula besar terdapat podium/panggung yang sering digunakan untuk berbagai acara kesenian.
Untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar, SMA Santa Maria memiliki beberapa laboratorium, ruang multimedia, ruang pertemuan, dan perpustakaan. Mengenai letaknya, laboratorium kimia dan fisika terletak di lantai tiga. Perpustakaan terletak di lantai dua, sedangkan laboratotium bahasa, ruang pertemuan, dan ruang multimedia terletak dilantai satu. Untuk kantor kepala sekolah, kantor guru, kantor guru BK, dan ruang tata usaha memiliki ruangan tersendiri di lantai satu.
SMA Santa Maria memiliki satu kantin yang berada dekat dengan ruang guru. Ruang kantin tersebut luas dengan kondisi yang bersih dan rapi. Makanan dan minuman yang disediakan bervariasi dari makanan berat sampai makanan ringan dan minuman bersoda.
Seperti sekolah-sekolah pada umumnya, SMA Santa Maria juga memiliki fasilitas kesehatan berupa UKS yang terletak di depan ruang salah satu guru BK dan juga tidak jauh dari aula besar. Ruangan UKS cukup luas dengan empat tempat tidur yang bersih dan rapi. Obat-obatan yang tesedia cukup lengkap dan memadai untuk pertolongan pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kamar kecil di SMA Santa Maria bersifat permanen dengan kondisi air yang bersih dan mencukupi. Keadaan kamar kecil tersebut bersih dan teratur karena kesadaran dari semua pihak yang menggunakannya. Kamar kecil untuk siswi terdapat di setiap lantai (lantai 1, 2 dan 3) dan terdiri dari banyak ruangan sehingga sangat mencukupi untuk siswa. Sedangkan kamar kecil untuk guru dan karyawan hanya terdapat di lantai satu dan dua saja.
G. Sarana, Prasarana, dan Fasilitas Belajar
Agar proses belajar dan mengajar dapat berjalan dengan baik maka diperlukan sarana ataupun fasilitas yang memadai. Fasilitas yang dimiliki oleh SMA Santa Maria adalah:
1. Keadaan sarana dan prasarana belajar a. Ruang kelas
Memiliki 14 ruang kelas yang berukuran 7 x 8 meter dengan sirkulasi udara dan cahaya yang cukup. Tiap ruang kelas terdapat sekitar 20 meja