• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM

4.1. Lingkungan Implementasi

4.1.1. Lingkungan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang dipakai didalam implementasi ini adalah sebagai berikut:

a. Sistem Operasi Server : Linux Fedora Core 2

b. Sistem Operasi klien : Linux Fedora Core 2 dan Microsoft

Windows XP Professional SP1

c. Bahasa pemrograman : Bash dan Perl

ANALISA HASIL

5.1. Analisa Hasil Perangkat Lunak

Hasil proses program named6 ini dilakukan pada lapisan aplikasi melalui

lapisan network, dimana proses program named6 yang terjadi adalah melakukan

konversi alamat IPv6 ke nama maupun sebaliknya yang dilakukan dari lapisan aplikasi. Sehingga komputer-komputer klien yang berada dalam wewenang server

DNS yang dibentuk dapat melakukan komunikasi dengan perintah ping6 dengan

nama yang menggunakan protokol alamat IPv6 dan menerima jawaban dari server DNS.

Proses program named6 sendiri akan melalui beberapa tahapan untuk

mencapai hasil yang diinginkan, antara lain:

• Komputer yang disediakan untuk dijadikan server DNS dan

klien-kliennya telah terkonfigurasi dengan alamat IPv6 statis dan telah dapat

melakukan komunikasi dengan perintah ping6.

Administrator menjalankan program named6 serta memberikan nama

server DNS dan alamat IPv6/prefix komputer sesuai dengan alamat

IPv6 statis yang diberikan pada kartu jaringan komputer server, agar dapat membuat file-file utama berbasis alamat IPv6 pada sebuah komputer yang akan difungsikan sebagai server DNS.

Administrator memberikan nama dan alamat IPv6/prefix yang dimiliki

klien host yang diarahkan ke nama server DNS dengan program

named6 agar klien-klien yang ada dapat dikenali pada zona (wilayah) domain server yang berwewenang atas penamaan yang ada

Administrator menjalakan servis program named6 dengan perintah “named6 start” dan mendapatkan pesan “ok” yang berarti servis berjalan tanpa eror.

Administrator melakukan beberapa perintah umum dari computer

server DNS seperti ping6, dig dan host untuk melakukan pengecekan

server DNS telah dapat menjawab semua query dan servis berjalan

dengan baik dalam jaringan.

Selain pengecekan dari komputer server yang telah berjalan baik, tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah pengecekan dari komputer klien:

Administrator melakukan pengecekan penggunaan nama tersebut

dengan mennjalankan servis httpd pada komputer server DNS, untuk

memanfaatkan server DNS sebagai sebuah Web server untuk

melanjutkan pengecekan dengan browser.

Administrator juga melakukan pengecekan dari klien dengan perintah

ping6, dig, host dan pemanggilan nama dari browser klien. Untuk mengetahui server DNS juga telah dapat melayani port 80 untuk sebuah layanan web.

Setelah pengecekan telah berjalan baik, program named6 juga memiliki

maupun klien dengan perintah “named6 edit”. Disarankan sebelum menggunakan fasilitas edit, sebaiknya servis yang sedang berjalan dihentikan terlebih dahulu. Apabila pengeditan telah selesai, maka servis dapat dijalankan dan dilakukan pengecekan kembali dari komputer server ataupun klien. Hal ini dilakukan untuk

menghindari terjadinya error (kesalahan).

Salah satu fasilitas yang dimiliki dari program named6 ini adalah

menghapus (delete) nama klien atau server dengan menggunakan perintah

named6 delete”. Untuk penggunaan fasilitas ini sebaiknya servis yang sedang berjalan dihentikan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan.

Fasilitas berikutnya yang dimiliki oleh program named6 ini adalah fasilitas

untuk menampilkan (view) dengan perintah “named6 view”, mengingat program

named6 yang ada berjalan pada sistem operasi Linux yang tidak menggunakan

Graphical User Interface. Fasilitas ini dapat menampilkan isi dari zona, file dan daftar nama server berserta klien yang dimiliki dengan output berupa teks dan tampilan interaktif.

5.2. Analisa Tools Pengembang

Dalam pembuatan program named6, penulis menggunakan dua model

bahasa pemrograman, yaitu pemrograman Bash dan Perl. Pemilihan kedua bahasa tersebut dikarenakan, sebagai berikut:

1. Dengan pemanfaatan sistem operasi Linux berbasis text-mode, maka

perbedaan, sehingga penggunaan bahasa pemrograman shell script yang dapat menampung inputan lebih banyak akan dimanfaatkan sebagai proses

program pertama yaitu program named6.

2. Pemrograman bash memiliki perintah-perintah yang mudah dimengerti, algoritma yang dimiliki sangat sederhana dan dapat dikembangkan untuk menambah fasilitas–fasilitas program bawaan yang terdapat dari Linux.

3. Bash memiliki beberapa model perintah untuk seleksi teks (regular

expression), dimana masing-masing perintah penyeleksi tersebut memiliki kemampuan yang berbeda-beda.

4. Perl merupakan program yang dikembangkan untuk dapat mendukung bentuk-bentuk perintah yang dimiliki pada bash dan sintak-sintak yang dimiliki Perl menyerupai bahasa pemrograman C++, sehingga untuk memadukan kedua model bahasa pemrograman tersebut tidak rumit.

5. Perl berfungsi untuk mengatasi keterbatasan perintah-perintah bash. Sintak dan algoritma yang dimiliki perl mudah dipahami.

6. Perl memiliki serangkaian perintah-perintah yang sangat berguna bila digunakan pada sistem operasi Linux.

7. Kedua bahasa tersebut memiliki kemampuan untuk melakukan

pencocokan pola atau regular expresion (REGEX) dan edua bahasa

pemrograman tersebut berjalan di sistem operasi Linux dan terdapat di dalam semua distro Linux.

5.3. Analisa File Utama dengan Format IPv6

File-file yang dibentuk untuk mendukung format IPv6 pada program

named berupa teks, seperti file forward, reverse, named.root6 dan lainnya.

Sehingga ukuran file-file tersebut tidak terlalu besar dan dapat mengurangi penggunaan kapasitas harddisk. Demikian juga file-file sistem yang

dimanfaatkankan seperti file named.conf, resolv.conf dan bindv6only.

5.4. Kelebihan dan Kekurangan 5.4.1. Kelebihan Program

• Program named6 ini digunakan sebagai program tambahan atau program

bantuan untuk program named dari BIND yang telah ada pada saat sistem

operasi Linux terinstall, baik dengan text-mode atau GUI (Grapichal User

Interface).

• Dengan beberapa bentuk perintah dan inputan yang sederhana, program

named6 dapat membuat file-file utama yang dibutuhkan secara otomatis dalam format IPv6, sehingga program named yang ada dapat mengaktifkan sebuah komputer server DNS berbasis protokol IPv6 dengan cepat.

• Dijalankan pada sistem operasi Linux berbasis text-mode, sehingga

kebutuhan hardware yang diperlukan tidak terlalu besar dan dapat mengkompres biaya.

• Program ini masih dapat dikembangkan untuk sebuah server DNS berbasis

Web, karena program named6 saat ini masih dijalankan dalam sistem

operasi Linux berbasis text-mode.

5.4.2. Kekurangan Program

• Program ini dibuat pada masa transsisi sehingga program ini masih banyak

sekali kekurangan yang dimiliki, dikarenakan status penerapan protokol IPv6 yang sampai saat ini belum ada batasan perkembangannya. Bila suatu waktu terjadi perubahan dari program BIND-named maka program

named6 yang dibuat dengan memanfaatkan servis program BIND-named juga harus dilakukan perubahan sesuai dengan perubahan yang terjadi pada servis program BIND-named tersebut.

• Proses dan kode program masih terlalu panjang (kurang sederhana) untuk

digunakan, karena penggunaan dua bahasa pemrograman dan penggunaan

sistem operasi berbasis text-mode.

• Penggunaan prefix yang masih dibatasi.

• Konversi pencarian dari alamat ke nama dengan format bitsring tidak

sertakan, karena belum adanya kepastian penerapan yang akan dilakukan secara global.

• Implementasi masih dilakukan dalam lingkup jaringan lokal.

• Implementasi belum dapat dilakukan dengan mekanisme yang

menghubungkan dua buah jaringan IPv6 melalui jaringan IPv4 (tunneling). Sehingga belum dapat melakukan koneksi keluar (internet)

Dokumen terkait