• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menguji linieritas dengan langkah-langkah berikut; (1) Mencari Jumlah Kuadrat Error (JKE) dengan rumus:

JKE = ∑k =

(2) Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKRes – JKE

= 16058,39 – 5453

= 10605,39

(3) Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC =

=

= 392,7922206

(4) Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJKE) dengan rumus:

RJKE =

=

=

=

(5) Mencari F hitung dengan rumus: F hitung =

=

Perlu diketahui bahwa uji linieritas berbeda dengan uji signifikansi, adapun perbedaannya terletak pada pengambilan keputusan (kaidah pengujian) yaitu:

(a) Menentukan Keputusan Pengujian Signifikansi

Jika maka tolak Ho, artinya

signifikan maka terima Ho, artinya tidak signifikan

(b) Menentukan Keputusan Pengujian Linieritas

Jika maka terima Ho, artinya data berpola tidak linier

Jika maka tolak Ho, artinya data berpola linier

(c) Menentukan Keputusan Pengujian Linieritas

Jika maka terima Ho, artinya data berpola tidak linier

Jika maka tolak Ho, artinya data

berpola linier

Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 = F (1-α) (dk TC, dk E)

= F (1 - 0,05 ) (dk = k – 2, dk = n – k ) = F (1– 0,05) (dk = 29 – 2, dk = 50 – 229) = F (1 – 0,05) (dk = 27, dk = 16)

= F (0,95) (27, 16)

Cara mencari = Ftabel dk = 27 = pembilang, dk = 16 = penyebut

= F tabel = 2,24

Membandingkan

Ternyata F hitung < F tabel atau 1,15251706< 2,19, maka tolak Ho artinya data berpola linier.

Kesimpulan variabel Iklim Sekolah terhadap Motivasi Belajar Siswa berpola linier.

b) Kinerja Guru

Menguji linieritas dengan langkah-langkah berikut; (1) Mencari Jumlah Kuadrat Error (JKE) dengan rumus:

JKE = ∑k =

= 1330577(proses pada lampiran)

(2) Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKRes – JKE

= 17336,19 – 1330577 = -1313240

(3) Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC) dengan rumus:

=

=

= -46901,4

(4) Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJKE) dengan rumus:

RJKE =

=

=

=

(5) Mencari F hitung dengan rumus: F hitung =

=

= -0,52873

Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 = F (1-α) (dk TC, dk E)

= F (1 - 0,05 ) (dk = k – 2, dk = n – k ) = F (1 – 0,05) (dk = 30– 2, dk = 50 – 30) = F (1 – 0,05) (dk = 28, dk = 20)

Cara mencari = Ftabel dk = 28 = pembilang,

dk = 20 = penyebut

= F tabel = 2,29

Membandingkan

Ternyata F hitung < F tabel atau -0,52873 < 2,29, maka tolak Ho artinya data berpola linier.

Kesimpulan variabel Kinerja Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa berpola linier.

c. Analisis Regresi Ganda

Tabel 33

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N Motivasi Belajar Siswa 164.4667 20.03928 50

Iklim Sekolah 119.1778 14.45729 50

Kinerja Guru 150.1778 13.86508 50

Sumber: SPSS Statistics Viewer \ analisis regresi ganda

Hasil deskriptif variabel Iklim Sekolah (X1), dalam tabel

Descriptive Statistics dijelaskan bahwa terdapat jumlah kasus (N) = 50 responden; rata-rata (mean) sebesar 119.1778; simpangan baku (standar deviasi) = 14.45729 dan variabel Kinerja Guru (X2) dijelaskan bahwa terdapat jumlah kasus (N) = 50 responden; rata-rata (mean) sebesar 150.1778; simpangan baku (standar deviasi) = 13.86508 serta variabel Motivasi Belajar Siswa (Y) dijelaskan bahwa terdapat jumlah

kasus (N) = 50 responden; rata-rata (mean) sebesar 164.4667; simpangan baku (standar deviasi) = 20.03928.

Tabel 34 Correlations Motivasi Belajar Siswa Iklim Sekolah Kinerja Guru Pearson Correlation Motivasi Belajar Siswa 1.000 .319 .262

Iklim Sekolah .319 1.000 -.023

Kinerja Guru .262 -.023 1.000

Sig. (1-tailed) Motivasi Belajar Siswa . .016 .041

Iklim Sekolah .016 . .441

Kinerja Guru .041 .441 .

N Motivasi Belajar Siswa 50 50 50

Iklim Sekolah 50 50 50

Kinerja Guru 50 50 50

Sumber: SPSS Statistics Viewer \ analisis regresi ganda

Hasil Correlations variabel Iklim Sekolah (X1) dengan Motivasi Belajar Siswa (Y). Nilai yang diperoleh 0.319 tingkat hubungan yang rendah antara variabel Iklim Sekolah dan Motivasi Belajar Siswa. Untuk membuktikan hipotesis “apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel X1 dan Y ” lihat saja nilai signifikansinya.

Uji signifikansi ditunjukkan oleh tabel Correlations. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan secara statistik berikut :

Ha : ryx1 0

Hipotesis bentuk kalimat

Ha : Iklim Sekolah berhubungan secara signifikan dengan Motivasi Belajar Siswa

Ho : Iklim Sekolah tidak berhubungan secara signifikan dengan Motivasi Belajar Siswa

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Tabel Correlations diperoleh variabel Iklim Sekolah dan Motivasi Belajar Siswa nilai Sig. (1-tailed) sebesar 0.016, kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0,05, ternyata nilai probabilitas 0,05

lebih besar dari nilai probabilitas Sig (1-tailed) atau [0,05 >0.016], maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya signifikan. Terbukti bahwa Iklim Sekolah berhubungan secara signifikan dengan Motivasi Belajar Siswa.

Hasil Correlations variabel Kinerja Guru (X2) dengan Motivasi Belajar Siswa (Y). Nilai yang diperoleh 0,262 tingkat hubungan yang rendah antara variabel Kinerja Guru dan Motivasi Belajar Siswa. Untuk membuktikan hipotesis “apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel X2 dan Y ” lihat saja nilai signifikansinya.

1) Uji signifikansi ditunjukkan oleh tabel Correlations. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan secara statistik berikut

Ha : ryx1 0

Ho : ryx1 = 0

Hipotesis bentuk kalimat

Ha : Kinerja Guru berhubungan secara signifikan dengan Motivasi Belajar Siswa

Ho : Kinerja Guru tidak berhubungan secara signifikan dengan Motivasi Belajar Siswa

a) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

b) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Tabel Correlations diperoleh variabel Kinerja Guru dan Motivasi Belajar Siswa nilai Sig. (1-tailed) sebesar 0.041, kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0,05, ternyata nilai probabilitas 0,05

lebih besardari nilai probabilitas Sig (1-tailed) atau [0,05 <0.041], maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya signifikan. Terbukti bahwa Kinerja Guru berhubungan secara signifikan dengan Motivasi Belajar Siswa.

Tabel 35

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Kinerja Guru, Iklim

Sekolah

. Enter

a. All requested variables entered.

Sumber: SPSS Statistics Viewer \ analisis regresi ganda

Hasil dari tabel Variables Entered/Removed, bagian ini menjelaskan tentang variabel yang dimasukkan, dimana semua variabel dimasukkan adalah Iklim Sekolah dan Kinerja Guru serta tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed). Hal ini disebabkan metode yang dipakai adalah single step (enter) dan bukannya stepwise.

Tabel 36 Model Summaryb Model R R Squar e Adjuste d R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .417a .174 .135 18.64153 .174 4.423 2 48 .018 1.738 a. Predictors: (Constant), Kinerja Guru, Iklim Sekolah

b. Dependent Variable: Motivasi Belajar Siswa

Sumber: SPSS Statistics Viewer \ analisis regresi ganda

Hasil dari tabel Model Summaryb , pada bagian ini ditampilkan nilai R = 0.417a dan koefisien Determinasi (RSquare) sebesar 0.174 (adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi, atau 0.417 x 0.417 = 0.174). Hal ini menunjukkan pengertian bahwa Motivasi Belajar Siswa (Y) dipengaruhi 17,4% oleh variabel Iklim Sekolah (X1) dan Kinerja Guru (X2). Sedangkan sisanya (100% - 17,4% = 82,6%) dipengaruhi oleh karena faktor lain.

R Square berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka RSquare semakin lemah hubungan kedua atau lebih variabel tersebut.

Tabel 37

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 3073.917 2 1536.958 4.423 .018a

Residual 14595.283 48 347.507

Total 17669.200 50

a. Predictors: (Constant), Kinerja Guru, Iklim Sekolah b. Dependent Variable: Motivasi Belajar Siswa

Sumber: SPSS Statistics Viewer \ analisis regresi ganda

Hasil dari uji ANOVAb, pada bagian ini ditampilkan hasil yang diperoleh adalah nilai F = 4.423 dengan tingkat probabilitas sig 0.018a. Oleh karena probabilitas (0.018a) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi ganda dipakai untuk memprediksi Motivasi Belajar Siswa. Tabel 38 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 52.393 38.783 1.351 .184 Iklim Sekolah .450 .194 .325 2.317 .025 Kinerja Guru .389 .203 .269 1.918 .062 a. Dependent Variable: Motivasi Belajar Siswa

Hasil dari uji Coefficientsa, pada bagian Iklim Sekolah dikemukakan nilai konstanta (a) = 52.393 dan beta = 0.325 serta harga t-hitung dan tingkat signifikansi 0.025. Dari tabel di atas diperoleh persamaan perhitungannya adalah: = 52.393 + 0.325X1

Keterangan:konstanta sebesar 52.393 menyatakan bahwa jika tidak ada peningkatan Iklim Sekolah, maka Motivasi Belajar Siswa adalah 52.393.

Koefisien regresi sebesar 0.325 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) Iklim Sekolah 0.325 akan meningkatkan Motivasi Belajar Siswa sebesar 0.325. Sebaliknya jika Iklim Sekolah turun 1, maka Motivasi Belajar Siswa juga diprediksi mengalami penurunan sebesar 0.325. Jadi tanda + menyatakan arah hubungan yang searah, dimana kenaikan atau penurunan variabel independen (X) akan mengakibatkan kenaikan/penurunan variabel dependen (Y)

Pada regresi ganda, angka korelasi (0.417) yang sudah dijelaskan saat membahas R, adalah juga angka Standardized.

1) Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (Motivasi Belajar Siswa).

2) Persamaan regresi ( = 52.393 + 0.325X1) yang didapat tersebut selanjutnya akan diuji apakah memang valid untuk memprediksi variabel dependen. Dengan kata lain, akan dilakukan pengujian apakah Iklim Sekolah benar-benar dapat memprediksi Motivasi

Belajar Siswa di masa mendatang. Di sini akan diuji koefisien regresi dari variabel Iklim Sekolah..

Hipotesis berdasarkan uji t dirumuskan secara statistik berikut. Ha : Pyx1 0

Ho :Pyx1= 0

Hipotesis bentuk kalimat

Ha : Iklim Sekolah berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Belajar Siswa.

Ho : Iklim Sekolah tidak berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Belajar Siswa.

Kaidah keputusan:

1) Jika nilai t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

2) Jika nilai thitung t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

Tabel Coefficientsa diperoleht hitung = 2.317. Prosedur mencari statistik tabel dengan kriteria:

1) Tingkat signifikan (ὰ = 0,05) untuk uji dua pihak

2) df atau dk (derajat kebebasan) = jumlah data – 2 atau 50 – 2 = 48

Ternyata nilai t hitung>t tabel, atau2.317> 2,021, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Jadi, Iklim Sekolah berpengaruh terhadap Motivasi Belajar Siswa.

Hipotesis dengan tekhnik probabilitas diuji dirumuskan secara statistik sebagai berikut.

Ha : Pyx1 0 Ho : Pyx1 = 0

Hipotesis bentuk kalimat

Ha : Iklim Sekolah berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Belajar Siswa.

Ho : Iklim Sekolah tidak berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Belajar Siswa.

Kaidah keputusan:

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Tabel Coefficientsa diperoleh variabel Iklim Sekolah nilai Sig. sebesar 0,025, kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0,05, ternyata nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai Sig [0,05 >0,025], maka Ho

ditolak dan Ha diterima artinya signifikan. Terbukti bahwa Iklim Sekolah berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Belajar Siswa.

Hasil dari uji Coefficientsa, pada bagian Kinerja Guru dikemukakan nilai konstanta (a) = 52.393 dan beta = 0.269 serta harga t-hitung dan tingkat signifikansi = 0.062. Dari tabel di atas diperoleh persamaan perhitungannya adalah: = 52.393 + 0.269X2

Keterangan : konstanta sebesar 52.393 menyatakan bahwa jika tidak ada peningkatan Kinerja Guru, maka Motivasi Belajar Siswa adalah 52.393.

Koefisien regresi sebesar 0.269 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) Kinerja Guru 0.269 akan meningkatkan Motivasi Belajar Siswa sebesar 0.269. Sebaliknya jika Kinerja Guru turun 1, maka Motivasi Belajar Siswa juga diprediksi mengalami penurunan sebesar 0.269. Jadi tanda + menyatakan arah hubungan yang searah, dimana kenaikan atau penurunan variabel independen (X) akan mengakibatkan kenaikan/penurunan variabel dependen (Y)

1) Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (Motivasi Belajar Siswa).

2) Persamaan regresi ( = 52.393 + 0.269X2) yang didapat tersebut selanjutnya akan diuji apakah memang valid untuk memprediksi variabel dependen. Dengan kata lain, akan dilakukan pengujian apakah Kinerja Guru benar-benar dapat memprediksi Motivasi

Belajar Siswa di masa mendatang. Di sini akan diuji koefisien regresi dari variabel Kinerja Guru.

Hipotesis berdasarkan uji t dirumuskan secara statistik berikut. Ha : Pyx1 0

Ho : Pyx1 = 0 Hipotesis bentuk kalimat

Ha : Kinerja Guru berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Belajar Siswa.

Ho : Kinerja Guru tidak berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Belajar Siswa.

Kaidah keputusan:

1) Jika nilai t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

2) Jika nilai t hitung t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

Tabel Coefficientsa diperoleh t hitung = 1.918. Prosedur mencari statistik tabel dengan kriteria:

1) Tingkat signifikan (α = 0,05) untuk uji dua pihak

2) df atau dk (derajat kebebasan) = jumlah data – 2 atau 50 – 2 = 48

Ternyata nilai t hitung< t tabel, atau1.918< 2,021, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jadi, Kinerja Guru tidak berpengaruh terhadap Motivasi Belajar Siswa.

Hipotesis dengan tekhnik probabilitas diuji dirumuskan secara statistik sebagai berikut.

Ha : Pyx1 0 Ho : Pyx1 = 0

Hipotesis bentuk kalimat

Ha : Kinerja Guru berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Belajar Siswa.

Ho : Kinerja Guru tidak berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Belajar Siswa.

Kaidah keputusan:

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Tabel Coefficientsa diperoleh variabel Kinerja Guru nilai Sig. sebesar 0,062, kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0,05, ternyata nilai probabilitas 0,05 lebih kecil dari nilai Sig [0,05 <0,062], maka Ho

diterima dan Ha ditolak artinya tidak signifikan. Terbukti bahwa Kinerja Guru tidak berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Belajar Siswa.

Tabel 39

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 142.7251 178.4430 164.4667 8.35833 50 Std. Predicted Value -2.601 1.672 .000 1.000 50 Standard Error of Predicted

Value

2.865 8.878 4.619 1.370 50

Adjusted Predicted Value 149.0957 180.5487 164.7030 8.06170 50 Residual -41.42628 31.98517 .00000 18.21293 50

Std. Residual -2.222 1.716 .000 .977 50

Stud. Residual -2.288 1.739 -.006 1.015 50

Deleted Residual -43.91939 32.86300 -.23637 19.69293 50 Stud. Deleted Residual -2.416 1.784 -.010 1.034 50

Mahal. Distance .061 9.002 1.956 1.933 50

Cook's Distance .000 .262 .028 .045 50

Centered Leverage Value .001 .205 .044 .044 50 a. Dependent Variable: Motivasi Belajar Siswa

Sumber: SPSS Statistics Viewer \ analisis regresi ganda

Hasil dari uji Residuals Statisticsa, pada bagian ini mengemukakan ringkasan hasil-hasil dari Predicted Value (nilai yang diprediksi) yang berupa nilai minimal = 142.7251 maksimal = 178.4430, mean = 164.4667 standar deviasi = 8.35833 dan N = 50.

Gambar 20

Dependent Variabel : MOTIVASI BELAJAR SISWA

Mean = 4.00E16 Std. Dev = 0.977

Gambar 21

Hasil dari Normal Probability-Pilot, gambar ini memperlihatkan penyebaran dari data-data yang ada pada variabel (menggambarkan garis regresi), karena titik-titik terletak mendekati atau sekitar garis lurus.

Gambar 22

Gambar 23

Hasil dari Scatterplot, pada Scatterplotini dapat membantu kita mengetahui penyabaran data dan membantu untuk memprediksi nilai regresi antara “ Iklim Sekolah dan Kinerja Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa”.

Dependent Variabel : MOTIVASI BELAJAR SISWA

MOTIVASI BELAJAR SISWA

Dokumen terkait