• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. P. Wayan Arta Suyasa, Dewa Gede Hendra Divayana. Pengembangan Instrumen Penilaian Proses Berbasis KKNI.24

Kebutuhan akan instrumen penilaian proses secara autentik yang belum terpenuhi pada pelaksanaan kurikulum KKNI di Program Studi Pendidikan Teknik Informatika (PTI), mendasari perlunya dilakukan pengembangan instrumen penilaian proses. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan produk akhir berupa instrumen penilaian proses yang valid. Instrumen penilaian proses yang dikembangkan mencakup sikap partisipasi dalam perkuliahan serta penyelesaian tugas-tugas. Prosedur pengembangan instrumen penilaian proses yang dilakukan dimulai dari membuat kajian teoritik untuk merumuskan aspek-aspek atau indikator, menyusun kisi-kisi instrumen, menyusun butir-butir instrumen, melakukan validasi instrumen secara teoritik, serta merakit butir-butir instrumen menjadi instrumen final.

Hasil uji validitas isi yang dilakukan oleh pakar yang dianalisis menggunakan formula Gregory adalah 0.83. Nilai ini berada dalam kategori sangat tinggi.

b. Eva Juliandita, Sri Rezeki, Andoko Ageng Setyawan. Pengembangan Perangkat Penilaian Kognitif dan Afektif Pada Pokok Bahasan Segiempat kela VII Sekolah Menengah Pertama.25

24 P. Wayan Arta Suyasa1 , Dewa Gede Hendra Divayana. Pengembangan Instrumen Penilaian Proses Berbasis KKNI, Seminar Nasional Vokasi dan Teknologi (SEMNASVOKTEK).

Denpasar-Bali, 28 Oktober 2017. ISSN Cetak : 2541-2361 | ISSN Online : 2541-3058

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat penilaian kognitif dan afektif pada pokok bahasan segiempat siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilaksanakan pada bulan Desember 2014 - Januari 2015. Sedangkan pengambilan data pada penelitian ini diambil pada bulan Januari 2015.

Subjek penelitian ini adalah perangkat penilaian kognitif dan afektif pada pokok bahasan segiempat yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.

Parameter yang diukur adalah tingkat validitas dan efektivitas perangkat.

Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dari validasi dosen dan keterbacaan soal oleh 6 siswa kelas IX yang telah menerima materi segiempat serta analisis kuantitatif dari hasil pengolahan angket validasi dan hasil belajar siswa yang dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan pada kelas VII2 SMP Muhammadiyah 2 Pekanbaru, maka diperoleh tingkat efektivitas yaitu dari perbandingan banyaknya siswa yang tuntas dengan jumlah siswa yang hadir (dinyatakan dalam persen). Tingkat efektivitas yang dicapai pada penilaian kognitif berkisar (22% - 88%) dan efektivitas penilaian afektif berkisar (14% - 96%). Setelah direvisi, maka didapat produk akhir perangkat penilaian kognitif dan afektif pada pokok bahasan segiempat siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama yang teruji kevaliditasnya dan keefektivitasnya.

25Eva Juliandita, Sri Rezeki, Andoko Ageng Setyawan. Pengembangan Perangkat Penilaian Kognitif dan Afektif Pada Pokok Bahasan Segiempat kelas VII Sekolah Menengah Pertama, Jurnal JPPM Vol. 9 No. 2, 2016

c. Muhammad Muslich. Pengembangan Model Assessment Afektif Berbasis Self Assessment dan Peer Assessment di SMA Negeri 1 Kebomas.26

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang merupakan modifikasi model pengembangan Borg & Gall. Penelitian terdiri tiga tahap:

Studi Pendahuluan, Perencanaan dan Pengembangan model. Tujuan penelitian menghasilkan model penilaian afektif yang sesuai dengan kurikulum. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penilaian afektif yang dilakukan guru masih banyak yang belum menggunakan aturan penilaian sesuai dengan petunjuk dalam penilaia afektif, sehingga dibuat model penilaian afektif yang sesuai dengan petunjuk penulisan instrument afektif. Model penilaian afektif ini merupakan pengembangan dari format penilian afektif berupa angket dan diisi oleh siswa pada saat pembelajaran.

Model AABSAPA dibuat 11 model untuk tiap-tiap mata pelajaran karena setiap mata pelajaran memiliki aspek afektif dominan yang berbeda.

d. Binur Panjaitan, Elza I.L. Saragih, Erna Helena M. Tampubolon.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi KKNI Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Calon Guru27

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat

26Muhammad Muslich. Pengembangan Model Assessment Afektif Berbasis Self Assessment dan Peer Assessment di SMA Negeri 1 Kebomas, Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Volume 2, Nomor 2, Juli 2014; 143-148

27Binur Panjaitan, Elza I.L. Saragih, Erna Helena M. Tampubolon. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi KKNI Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Calon Guru, Artikel Prosiding Lemlit

menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia. Pencapaian jenjang kualifikasi pada KKNI dapat melalui berbagai jalur, yaitu pendidikan, profesi, industri, dan otodidak. Pada jalur pendidikan, jenjang kualifikasi untuk tingkat pendidikan S1, berada pada level ke-6, di mana capaian pembelajaran (learning outcomes) pada level ini mencakup empat kompetensi, salah satu diantaranya adalah mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi. Untuk dapat memenuhi learning outcomes perlu memperhatikan bagaimana implikasi KKNI dalam kurikulum, khususnya pada program studi S1 Pendidikan Matematika. Kondisi saat ini, belum ada penelitian pengembangan yang mengembangkan model kurikulum program S1 Pendidikan Matematika berorientasi KKNI dan dampaknya terhadap learning outcomes calon guru Matematika. Masalah yang muncul adalah bagaimana model kurikulum calon guru Matematika berorientasi KKNI dan dampaknya terhadap learning outcomes yang dirumuskan?. Untuk menjawab masalah tersebut, perlu dilaksanakan penelitian pengembangan prototipe kurikulum berorientasi KKNI untuk meningkatkan kompetensi

profesional dan kompetensi pedagogik calon guru Matematika. Tahapan dalam penelitian pengembangan prototipe kurikulum berorientasi KKNI untuk meningkatkan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik calon guru Matematika pada tahun pertama ini, dimulai dari analisis SWOT dan tracer study. Dari kedua hal ini kemudian ditetapkan profil lulusan yang dikehendaki program studi dan menurunkannya ke dalam rumusan kompetensi atau learning outcomes, selanjutnya atas dasar learning outcomes ini disusunlah struktur kurikulum dan deskripsi mata kuliah Program S1 Pendidikan Matematika, kemudian disusun silabus dan buku ajar mahasiswa yang berorientasi KKNI, sesuai dengan jenjang kualifikasi pada level ke-6.

BAB III

Dokumen terkait