• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4. Loan to GDP (Kode : Var105)

Variabel Loan to GDP merupakan salah satu variabel yang menjadi kandidat Leading Indicator. Hal ini didasarkan pada hasil seleksi melalui dua tahap pengujian yang dilakukan, yakni uji cross correlation dan granger causality. Adapun hasil seleksi melalui kedua tahap pengujian tersebut dapat disimak pada uraian berikut ini.

a. Uji Korelasi Silang (Cross Correlation Test)

Uji korelasi silang secara statistik dilakukan terhadap variabel Loan to GDP. Berdasarkan hasil uji korelasi silang, maka dapat dinyatakan bahwa variabel ini terseleksi sebagai kandidat Leading Indicators karena memiliki korelasi paling tinggi pada lag 12 terhadap reference variabel debt to GDP. Adapun hasil uji korelasi silang antara variabel reference series (debt to GDP) dengan variabel Loan to GDP dapat dilihat pada output e-views di Lampiran 3.

Berdasarkan tampilan output e-views tersebut, dapat dilihat bahwa korelasi yang paling tinggi adalah sebesar 0.5039 pada lag 12. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Loan to GDP bergerak mendahului variabel reference yakni rasio utang luar negeri terhadap produk domestik bruto (debt to GDP). Dengan demikian,

berdasarkan hasil uji cross correlation yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Loan to GDP dapat dikategorikan sebagai kandidat Leading Indicator krisis utang di Indonesia.

b. Uji Granger Causality (Granger Causality Test)

Selain dengan menggunakan cross correlation test, uji secara statistik juga dilakukan dengan menggunakan granger causality test terhadap variabel Loan to GDP. Berdasarkan hasil uji granger causality, maka dapat dinyatakan bahwa variabel ini terseleksi sebagai kandidat Leading Indicators karena menunjukkan adanya hubungan kausalitas satu arah signifikan yang mengindikasikan variabel Loan to GDP mengakibatkan variabel acuan, yakni rasio posisi utang luar negeri Indonesia terhadap produk domestik bruto (debt to GDP). Pengujian granger causality dilakukan dengan menggunakan beberapa spesifikasi lag, yakni lag 1, 3, 6, dan 12. Adapun hasil uji granger causality tersebut dapat disimak pada output e-views di Lampiran 6.

Tampilan granger causality tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan kausalitas satu arah yang signifikan dengan signifikansi yang disepakati yaitu lebih kecil dari 0.05. Tampak pada contoh di atas terdapat pola yang menunjukkan penolakan hipotesis nol yang ditandai dengan nilai probabilitas yang besarnya kurang dari tingkat signifikansi yang disepakati.

Berdasarkan pengujian granger causality yang dilakukan dengan spesifikasi lag 3, diperoleh hasil bahwa kedua variabel yang diuji tidak memiliki hubungan kausalitas baik searah maupun dua arah. Adapun pengujian yang dilakukan dengan spesifikasi lag 12 menunjukkan bahwa terdapat hubungan kausalitas dua

arah di antara kedua variabel yang diuji. Sementara itu, pengujian granger causality yang dilakukan dengan spesifikasi lag 1 dan 6 menunjukkan bahwa terdapat hubungan kausalitas satu arah signifikan yang mengindikasikan variabel Loan to GDP mengakibatkan variabel debt to GDP sebagai variabel reference. Hasil ini menyatakan bahwa variabel Loan to GDP merupakan kandidat Leading Indicator bagi penyusunan sistem deteksi dini kemungkinan terjaidnya krisis utang di Indonesia.

Berdasarkan hasil seleksi yang diperoleh dari ketiga uji yang telah dilakukan, maka dapat dinyatakan bahwa variabel Loan to GDP sebagai kandidat Leading Indicators yang bergerak mendahului variabel debt to GDP.

5. Variabel LQ 45 (Kode : Var107)

Variabel LQ 45 merupakan salah satu variabel yang menjadi kandidat Leading Indicator. Hal ini didasarkan pada hasil seleksi melalui dua tahap pengujian statistik yang dilakukan, uji cross correlation dan granger causality. Adapun hasil seleksi melalui kedua tahap pengujian tersebut dapat disimak pada uraian berikut ini.

a. Uji Korelasi Silang (Cross Correlation Test)

Uji korelasi silang secara statistik dilakukan terhadap variabel LQ 45. Adapun hasil uji korelasi silang antara variabel reference series (debt to GDP) dengan variabel LQ 45 dapat dilihat pada output e-views sebagaimana yang tercantum di Lampiran 3.

Berdasarkan tampilan output e-views tersebut, dapat dilihat bahwa korelasi yang paling tinggi adalah sebesar -0.2920 pada lead 6. Tanda negatif yang muncul

ini mengindikasikan bahwa kedua variabel yang diuji saling berkorelasi negatif. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel LQ 45 bergerak mengikuti variabel reference yakni rasio utang luar negeri terhadap produk domestik bruto (debt to GDP). Dengan demikian, berdasarkan hasil uji cross correlation yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa variabel LQ 45 tidak dapat dikategorikan sebagai kandidat Leading Indicator krisis utang di Indonesia. Namun, variabel ini dapat tetap dipertimbangkan sebagai kandidat Leading Indicator berdasarkan hasil yang diperoleh dari kedua uji lainnya.

b. Uji Granger Causality (Granger Causality Test)

Selain dengan menggunakan cross correlation test, uji secara statistik juga dilakukan dengan menggunakan granger causality test terhadap variabel LQ 45. Berdasarkan hasil uji granger causality, maka dapat dinyatakan bahwa variabel ini terseleksi sebagai kandidat Leading Indicators karena menunjukkan adanya hubungan kausalitas satu arah signifikan yang mengindikasikan variabel LQ 45 mengakibatkan variabel acuan, yakni rasio posisi utang luar negeri Indonesia terhadap produk domestik bruto (debt to GDP). Pengujian granger causality dilakukan dengan menggunakan beberapa spesifikasi lag, yakni lag 1, 3, 6, dan 12. Adapun hasil uji granger causality tersebut dapat disimak pada output e-views di Lampiran 6.

Tampilan granger causality tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan kausalitas satu arah yang signifikan dengan signifikansi yang disepakati yaitu lebih kecil dari 0.05. Tampak pada contoh di atas terdapat pola yang menunjukkan

penolakan hipotesis nol yang ditandai dengan nilai probabilitas yang besarnya kurang dari tingkat signifikansi yang disepakati.

Pengujian granger causality yang dilakukan dengan spesifikasi lag 1, 3, 6 dan 12 menunjukkan bahwa terdapat hubungan kausalitas satu arah signifikan yang mengindikasikan variabel LQ 45 mengakibatkan variabel debt to GDP sebagai variabel reference. Hasil ini menyatakan bahwa variabel LQ 45 merupakan kandidat Leading Indicator bagi penyusunan sistem deteksi dini kemungkinan terjadinya krisis utang di Indonesia.

Berdasarkan hasil seleksi yang diperoleh dari ketiga uji yang telah dilakukan, maka dapat dinyatakan bahwa variabel LQ 45 sebagai kandidat Leading Indicators yang bergerak mendahului variabel debt to GDP.

Dokumen terkait