• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.6 Sistematika Penulisan

2.3.1 Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan, seperti sebuah kantor pada sebuah gedung. Biasanya tidak lebih jauh dari sekitar 200m.

LAN sendiri memiliki 2 perbedaan yaitu wired LAN dan wireless LAN, wired LAN biasa disebut LAN adalah konfigurasi LAN yg menggunakan guided media seperti kabel UTP, sedangkan wireless LAN menggunakan perantara unguided media seperti udara, untuk lebih jelas bisa dilihat di gambar 2.1.

10 Gambar 2.1 Jaringan LAN

2. 3. 2 Wireless Local Area Network

WLAN adalah jaringan komputer yang menggunakan frekuensi radio dan infrared sebagai media transmisi data. WLAN sering disebut sebagai jaringan nirkabel atau wireless.Proses komunikasi tanpa kabel ini dimulai dengan munculnya alat-alat berbasis gelombang radio seperti, walkie talkie, remote control, cordless phone dan perangkat radio lainnya.

Hal ini menyebabkan adanya keinginan untuk menjadikan komputer sebagai barang yang mudah dibawa (mobile) dan mudah digabungkan dengan jaringan yang sudah ada. Maka akhirnya muncul pengembangan teknologi wireless untuk jaringan komputer.

11 2. 4 Standart 802.11n

802.11n adalah salah satu standar yang dikembangkan oleh Wi-Fi Alliance, sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 1999 dan bertugas melakukan standarisasi perangkat yang akan digunakan untuk keperluan umum termasuk industri, kesehatan, dan ilmu pengetahuan. Wi-Fi Alliance mengembangkan standarisasi yang menjamin adanya interoperabilitas antar produk yang mendukung standar yang dikeluarkan oleh Wi-Fi Alliance.

802.11n adalah sebuah proyek pengembangan yang dilakukan Wi-Fi Alliance untuk menyempurnakan lapisan MAC hingga nantinya mampu meningkatkan kemampuan throughput. Pada proses pengembangannya Wi-Fi Alliance mengkaji beberapa hal antara lain penggunaan antena cerdas (smart antenna) dan penggunaan lebih dari satu antenna (multiple antenna).

Pada proses perkembangan terkini, Wi-Fi Alliance mencetuskan sebuah spesifikasi yang dapat memberikan laju data minimal 100Mbps, sebagaimana terukur pada antarmuka antara lapisan MAC 802.11 dan lapisan di atasnya.

Selain perbaikan throughput, 802.11n diharapkan mampu mengakomodasi kebutuhan – kebutuhan lainnya yang terkait dengan kinerja Wireless LAN, termasuk peningkatan jarak jangkauan sinyal radio dengan tingkat throughput saat ini, peningkatan kekebalan terhadap sebuah interferensi dan jangkauan lebih seragam untuk satu wilayah yang sama.

12 Pada penelitian ini yang digunakan adalah perangkat 802.11n draft 2.0. Draft 2.0 adalah rancangan standarisasi yang dibentuk oleh kelompok kerja dari Wi-Fi Alliance. Draft 2.0 ini pertama kali dicetuskan medio Maret 2007. Inti dari perumusan draft 2.0 ini adalah peningkatan performa pada jaringan MAC (physical layer) yang berimplikasi pada peningkatan throughput serta penggunaan teknologi MIMO ( multiple in multiple out) yang akan memaksimalkan dari kombinasi rasio dari sinyal yang memantul untuk dapat mengirimkan data.

Teknologi 802.11n memiliki perbedaan yang dapat dilihar dari gambar di bawah ini, :

Gambar 2.2 Spesifikasi 802.11

Dilihat dari gambar di atas terlihat bahwa 802.11n memiliki data rate maksimal secara teoritis yaitu 248Mbps dan throughput 74Mbps. 802.11n juga mengadaptasi backward compatibility. Backward compatibility adalah kemampuan sebuah perangkat menjalankan input sesuai perangkat keluaran terdahulu. Dalam hal

13 ini adalah WiFi adapter 802.11n tetap dapat berkomunikasi dengan 802.11g namun dengan throughput dan data rate maksimal sesuai dengan 802.11g.

Teknologi 802.11n seperti teknologi 802.11 sebelumnya memiliki 14 channel, serta ada 2 channel non overlapping (channel yang tidak saling bertabrakan), yang dapat dilihat sebagai berikut, :

Gambar 2.3 WiFi Channel

14 2. 5 Standart 802.15

Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk memenuhi kebutuhan nirkabel dalam lingkup personal (personal area networks). Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan bertukar informasi antar peralatan. Spesifiksi dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh kelompok Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz dengan teknik modulasi yang disebut Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) dan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara host-host bluetooth dengan jarak terbatas. Kelemahan teknologi ini adalah jangkauannya yang pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.

Bluetooth yang berjalan di frekuensi 2.4Ghz memiliki 79 channel. Bluetooth memiliki sifat ko-eksisten (bluetooth coexistence), yaitu interferensi antar perangkat yang berjalan pada frekuensi yang sama dalam hal ini WiFi dan bluetooth. Bluetooth memiliki 79 channel, dan setiap 20 channel pada bluetooth berinterferensi pada 1 channel Wifi.

Untuk meminimalisasi hal tersebut, ada sebuah teknik yang dikembangkan oleh Special Interest Group (SIG) yang disebut Adaptive Frequency Hopping (AFH), AFH adalah teknik yang memungkinkan perangkat bluetooth melakukan scanning terhadap channel kosong untuk menghindari interferensi. Namun teknik ini hanya berjalan efektif hanya jika benar – benar tersedia channel kosong.

15 Gambar 2.5 Bluetooth Channel

Awal mula Bluetooth adalah sebagai teknologi komunikasi wireless (nirkabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas (sekitar 10 meter). Bluetooth berupa card yang menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11 dengan jarak layanan yang terbatas dan kemampuan data transfer lebih rendah dari card untuk Wireless Local Area Network (WLAN).Walaupun standar Bluetooth SIG

saat ini „dimiliki‟ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan menjadi sebuah

16 Bluetooth dibedakan dalam beberapa class, seperti tabel di bawah

Gambar 2.6 Bluetooth class

Dari gambar tersebut dapat dilihat perbedaan power tiap class pada bluetooth, namun penelitian ini menggunakan bluetooth pada telepon selular, yaitu bluetooth class 2.

Gambar 2.7 Pembagian Class Bluetooth

Karena berada pada frekuensi yang sama, yaitu 2.4 GHz, baik bluetooth dan wifi dapat saling

17 Gambar 2.8 Ilustrasi Interferensi WLAN dan Bluetooth

Dari ilustrasi di atas dapat dilihat bahwa channel 3 dan 11 akan memenuhi seluaruh frekuensi

2.4 GHz, hingga pada saat bersamaan akan terjadi tabrakan antara WLAN dan Bluetooth pada saat

melakukan transfer data.

Dokumen terkait