BAB II LANDASAN TEORI
2.2. Teori Pendukung
2.2.3. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Tabrani dalam (Kuryanti, 2016:87) “Logical Record Structure (LRS) dibentuk dengan nomor dari tipe record”. Menurut Simarmata dan Paryudi dalam (Fridayanthie & Mahdiati, 2016:132) “Logical Record Structured (LRS) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”. Menurut Andriansyah memberikan batasan bahwa: “LRS adalah sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitannya dengan konvensi ke LRS” (Candra, Siregar, et al., 2018). Berikut contoh LRS:
Sumber: (Puspitasari, 2016:237)
Gambar II.6.
Logical Record Structure (LRS) 2.2.4. Basis Data
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:43), menyatakan bahwa “Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”.
Menurut (Yanto, 2016:14), menyatakan bahwa “Database adalah sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan antar record. Kristanto mengemukakan bahwa,“Database Management System adalah kumpulan data yang saling berkaitan bersama dengan program untuk dikelola” (Budianto et al., 2019:45).
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa basis data atau database merupakan sekumpulan data yang tersusun dan terstruktur dan memiliki relasi pada record-nya.
2.2.5. MySQL (My Structured Query Language)
Menurut Puspitosari “MySQL adalah salah satu software untuk database server yang banyak digunakan, MySQL bersifat open source dan menggunakan SQL” (Sintawati & Sari, 2017:128). Menurut Arief “MySQL (My Structure Query Languange) adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya” (Fridayanthie & Mahdiati, 2016:131).
Dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan salah satu server basis data yang multi-user dan dapat berjalan baik secara lokal maupun terhubung ke server melalui interkoneksi.
2.2.6. Website
Fathansyah menjelaskan bahwa “World Wide Web (WWW atau web) merupakan sistem informasi terdistribusi yang berbasis hypertext” (Rahmayu, 2016:34). Dokumen-dokumen yang dikelola dalam web bisa beraneka jenis (pengolah kata, lembar kerja, tabel basis data, presentasi, hypertext, dan lain-lain) dan beragam format (.doc, .pdf, .xls, .dbf, .ppt, .html, dan lain-lain). Sedangkan Kadir berpendapat bahwa “website adalah halaman informasi yang ada di internet, dimana halaman tersebut merupakan kumpulan komponen yang terdiri dari teks, gambar atau suara animasi” (Rahmayu, 2016:34). Dapat disimpulkan bahwa website adalah sebuah sistem yang terkoneksi dengan jaringan secara global yang berisi informasi tertentu.
2.2.7. HTML (Hypertext Markup Language)
Menurut (Setiawan, 2017:16) “HTML atau Hypertext Markup Language adalah bahasa pemrograman terstruktur yang dikembangkan guna membuat halaman website sehingga dapat diakses di web browser”. Sibero menjelaskan bahwa
“HyperText Markup Language atau HTML adalah bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran dokumen web” (Candra et al., 2018:2). Dapat disimpulkan bahwa HTML merupakan sebuah bahasa markup yang didisain untuk kepentingan membuat website.
2.2.8. PHP (PHP Hypertext Preprocessor)
Menurut Nugroho “PHP yang merupakan singkatan dari Page Hipertext Preprocessor Merupakan bahasa skrip yang tertanam dalam HTML untuk eksekusi bersifat server-side” (Sintawati & Sari, 2017:128 ). Menurut Anhar “PHP (PHP Hypertext Preprocessor) yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting)” (Rahmayu, 2016:34).
2.2.9. Pengembangan Perangkat Lunak Dengan Model Waterfall
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:28) menerangkan bahwa “model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier(sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Ada 5 tahapan dalam model waterfall ini (Sukamto & Shalahuddin, 2018:29), antara lain:
a. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.
b. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya.
c. Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
d. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru.
Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
Sumber: Sukamto & Shalahuddin, 2018:29)
Gambar II.7.
Ilustrasi Metode Waterfall
23
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan
Bank Sampah Ruang Nafas merupakan badan usaha yang bergerak dibidang penjualan dan pembelian sampah dengan sistem menyerupai bank, di mana hasil penjualan sampah anggotanya akan disimpan dalam sebuah rekening yang dikelola bank sampah. Bank Sampah Ruang digagas oleh Lutfi Musadad, berawal dari keresahan melihat banyaknya sampah yang tidak terkelola dengan baik. Beralamat di Jalan Rancabango No. 10, Patokbeusi Subang, Bank Sampah Ruang Nafas berdiri sejak 1 tahun lalu, tepatnya pada tahun 2019, tetapi kegiatan peduli sampah ini telah berjalan sejak 3 tahun lalu . Hadirnya bank sampah ini, dirasakan sangat bermanfaat bagi desa setempat, selain dapat menjadi penghasilan tambahan dari sampah, juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat atas pentingnya pengelolaan sampah terutama sampah yang dapat didaur ulang.
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi 1. Struktur Organisasi
Sumber: Bank Sampah Ruang Nafas (2020)
Gambar III.1.
Struktur Organisasi 2. Fungsi Organisasi
a. Pembina
1) Melakukan pembinaan bank sampah.
2) Melakukan pengawasan terhadap kegiatan bank sampah agar tetap sesuai dengan
b. Ketua
1) Bertanggungjawab penuh atas semua aktivitas bank sampah 2) Mengatur waktu kerja karyawan
3) Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi Bank Sampah termasuk juga keuntungan Bank Sampah.
4) Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di bank sampah 5) Memastikan semua kegiatan bank sampah dapat berjalan sesuai dengan
SOP (Standard Operation Procedure) c. Sekretaris
1) Mencatat dan mengarsipkan dokumen penting
2) Membuat jadwal kegiatan seperti pertemuan dan perjanjian dengan relasi maupun kegiatan lain.
d. Bendahara
1) Membuat laporan harian, bulanan, dan tahunan penerimaan dan pengeluaran keuangan bank sampah.
2) Membuat laporan keuangan bank sampah terkait keuntungan bank sampah.
3) Memberikan uang untuk kegiatan operasional bank sampah yang diminta masing-masing bagian berdasarkan nota pengajuan yang telah mendapat persetujuan direktur.
4) Melaporkan penerimaan dan pengeluaran keuangan pada ketua . e. Penerimaan dan Penjualan
1) Bertanggungjawab dalam menerima setoran sampah dari anggota 2) Menimbang dan mencatat penerimaan sampah.
3) Melakukan seleksi sampah yang disetorkan.
4) Melakukan penjualan sampah ke pengepul.
f. Kasir
1) Melayani pendaftaran anggota baru
2) Bertanggungjawab dalam pencatatan pembelian dan penjualan sampah
3) Bertanggungjawab dalam pengelolaan saldo anggota, baik menambahkan saldo melalui pembelian atau penarikan saldo anggota.
3.2. Prosedur Sistem Berjalan 1. Proses Pendaftaran Anggota Baru
Pada dasarnya perorangan yang dapat mendaftar pada Bank Sampah Ruang Nafas hanya dikhususkan pada warga desa setempat. Warga yang hendak mendaftar dapat mengisi formulir pendaftaran berserta membawa persyaratan seperti identitas diri dan kartu keluarga. Bagian kasir yang merangkap sebagai bagian pendaftaran kemudian akan mencatatkan calon anggota pada buku anggota sebagai anggota baru setelah itu anggota baru akan mendapat sejenis
“buku tabungan sampah” sebagai media pencatatan transaksi sampah.
2. Proses Penyerahan Sampah dari Anggota
Anggota dapat menyerahkan sampah yang telah mereka kumpulkan dan “buku tabungan sampah” pada bagian penerimaan. Waktu penyerahan sampah sesuai dengan kesepakatan bersama bank sampah dan anggota, dapat dilakukan setiap 3 hari atau sesuai kesepakatan. Bagian penerimaan sampah kemudian menimbang dan mencatat berat sampah dan jenis sampah yang diserahkan anggota ke dalam “buku tabungan sampah”, kemudian diserahkan kembali ke anggota untuk disetujui oleh kasir. Kasir kemudian mencatat jumlah total pembelian sampah dari anggota sebagai saldo tambahan milik anggota dan mencatat transaksi pada buku transaksi milik bank sampah, setelah itu menyerahkan kembali “buku tabungan sampah” kepada anggota. Kemudian mencatat pada buku transaksi milik bank sampah
3. Proses Penarikan Saldo
Anggota dapat melakukan penarikan saldo tabungan mereka dengan mengajukan permohonan ke kasir. Kemudian kasir akan mencatat penarikan saldo anggota pada “buku tabungan sampah” milik anggota kemudian menyerahkan sejumlah uang sesuai dengan yang diajukan anggota.
4. Proses Penjualan Sampah
Sampah yang telah terkumpul dari anggota, sebagiannya dimanfaatkan untuk kerajinan tangan, dan sebagian lainnya dijual kembali ke pengepul. Sampah yang akan dijual diambil sendiri oleh pengepul sesuai dengan penjualan minimal yang telah disepakati. Pengepul kemudian membuatkan nota pembelian sampah setelah sampah-sampah ditimbang. Setelah itu pengepul menyerahkan uang sesuai dengan jumlah yang telah disepakati ke bagian penjualan, kemudian bagian penjualan menyerahkan nota dan uang hasil penjualan ke kasir untuk dicatat dan dibukukan.
3.3. Use Case Diagram
1. Use Case Diagram Sisetem Usulan
uc Use Case Berjalan
Use Case Diagram Sistem Usulan Tabel III.1.
Skenario Use Case Melakukan Pendaftaran Use Case Name Melakukan Pendaftaran
Requirements Calon Anggota Melakukan pendaftaran
Goal Calon Anggota dapat mendaftar untuk
melakukan kunjungan
Pre-Conditions Calon Anggota datang ke bank sampah Post-Conditions Calon Anggota telah melakukan
pendaftaran dan mendapat kartu pasien Failed end Condition -
Actors Calon Anggota
Main Flow/ Basic Path 1. Calon Anggota datang ke bank sampah 2. Melakukan pendaftaran di bagian kasir
atau pendaftaran jika belum terdaftar 3. Berhasil melakukan pendaftaran
Tabel III.2.
Skenario Use Case Menyerahkan Sampah Use Case Name Menyerahkan Sampah
Requirements Anggota menyerahkan sampah
Goal Anggota dapat menjual sampah
Pre-Conditions Anggota datang ke bank sampah
Post-Conditions Anggota telah melakukan penyerahan sampah
Failed end Condition -
Actors Anggota, Penerimaan, Kasir
Main Flow/ Basic Path 1. Anggota datang ke bank sampah
2. Menyerahkan sampah ke bagian penerimaan.
3. Bagian penerimaan memilah dan menimbang sampah.
4. Mencatat penerimaan sampah.
5. Kasir menyetujui penerimaan sampah 6. Kasir mencatat total sampah yang
diterima
7. Mencatat dan menambahkan saldo anggota.
Tabel III.3.
Skenario Use Case Menarik Saldo Use Case Name Menarik Saldo
Requirements Buku tabungan
Goal Anggota dapat menarik saldo
Pre-Conditions Anggota datang ke bank sampah
Post-Conditions Anggota telah menarik saldo tabungannya Failed end Condition -
Actors Anggota, Kasir
Main Flow/ Basic Path 1. Anggota datang ke bank sampah 2. Mengajukan penarikan ke kasir
3. Kasir mencatat penarikan saldo ke buku tabungan.
4. Kasir menyerahkan uang hasil penarikan ke anggota.
Tabel III.4.
Skenario Use Case Menjual Sampah Ke Pengepul Use Case Name Menjual Sampah Ke Pengepul
Requirements Sampah
Goal Bagian penjualan dapat menjual sampah ke pengepul
Pre-Conditions Pengepul datang ke bank sampah
Post-Conditions Anggota telah melakukan penjualan sampah Failed end Condition -
Actors Penjualan, Pengepul, Kasir
Main Flow/ Basic Path 1. Pengepul datang ke bank sampah 2. Bagian penjualan menyerahkan sampah
ke pengepul
3. Pengepul memilah dan menimbang sampah.
4. Pengepul membuat nota penjualan dan diserahkan ke bagian penjualan.
5. Bagian penjualan menyerahkan uang dan nota ke kasir.
6. Kasir mencatat dan membukukan.
3.4. Spesifikasi Dokumen Masukan 1. Nama Dokumen : Formulir Pendaftaran
Fungsi : Sebagai formulir untuk mendaftarkan diri sebagai anggota Sumber : Calon Anggota
Tujuan : Pendaftaran/Kasir
Media : Kertas
Jumlah : 1
Frekuensi : Setiap kali ada pendaftaran Format : Lampiran A.1
2. Nama Dokumen : Fotokopi KTP
Fungsi : Persyaratan pendaftaran anggota baru Sumber : Calon Anggota
Tujuan : Pendaftaran/Kasir
Media : Kertas
Jumlah : 1
Frekuensi : Setiap kali ada pendaftaran Format : Lampiran A.2
3. Nama Dokumen : Kartu Keluarga
Fungsi : Persyaratan pendaftaran anggota baru Sumber : Calon Anggota
Tujuan : Pendaftaran/Kasir
Media : Kertas
Jumlah : 1
Frekuensi : Setiap kali ada pendaftaran Format : Lampiran A.3
4. Nama Dokumen : Foto
Fungsi : Persyaratan pendaftaran anggota baru Sumber : Calon Anggota
Tujuan : Pendaftaran/Kasir
Media : Kertas
Jumlah : 1
Frekuensi : Setiap kali ada pendaftaran Format : Lampiran A.4
3.5. Spesifikasi Dokumen Keluaran 1. Nama Dokumen : Buku Tabungan
Fungsi : Mencatat transaksi anggota
Sumber : Kasir
Tujuan : Anggota
Media : Kertas
Jumlah : -
Frekuensi : Setiap kali ada transaksi Format : Lampiran B.1
2. Nama Dokumen : Nota Pembelian
Fungsi : Mencatat transaksi pembelian sampah ke anggota
Sumber : Kasir
Tujuan : Anggota
Media : Kertas
Jumlah : 1
Frekuensi : Setiap kali ada transaksi Format : Lampiran B.2
3.6. Permasalahan Pokok
Sebuah sistem tidak lepas dari permasalahan pokok yang dihadapi, begitu pun pada Bank Sampah Ruang Nafas ini, terdapat beberapa permasalahan utama dari sistem informasi yang telah diterapkan, antara lain:
1. Sistem yang berjalan masih sederhana dan belum menggunakan sistem informasi yang memadai, masih mengandalkan logbook dan Microsoft Excel dengan data yang belum terintegrasi satu dengan yang lain sehingga rentan terjadi kekeliruan dan kesulitan dalam penelusuran data terdahulu.
2. Belum adanya standardisasi dokumen atau formulir, sehingga beberapa transaksi belum menggunakan dokumen atau formulir sebagai bukti transaksinya, hal ini mengakibatkan tracing (pelacakan) transaksi hanya berdasarkan log book tetapi tidak ada bukti dokumen yang sah.
3.7. Pemecahan Masalah
Setiap permasalahan selalu ada solusi untuk mengatasinya, berikut beberapa alternatif pemecahan masalah yang dapat diimplementasikan pada sistem yang telah berjalan, alternatif permasalahan tersebut antara lain:
1. Perlu dibuat sebuah sistem informasi yang terintegrasi, serta dapat menangani pencatatan transaksi bisnis harian bank sampah, serta menghasilkan keluaran berupa laporan yang memudahkan dalam proses rekapitulasi transaksi.
2. Perlu dilakukan standardisasi dokumen, agar setiap transaksi bisnis yang dilakukan mempunyai dokumen yang otentik sehingga memudahkan dalam Transaksi.
33
BAB IV
PERANCANGAN SISTEM USULAN
4.1. Tahapan Perancangan Sistem 4.1.1. Analisis Kebutuhan
Agar sistem dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, tahap awal yang perlu dilakukan adalah melakukan analisis kebutuhan, pada tahap ini akan merangkum kebutuhan sistem dan kebutuhan pengguna. Berikut kebutuhan pengguna sistem informasi bank sampah:
1. Ketua Bank Sampah a. Login
b. Mengelola Pengguna
c. Melihat Transaksi Pembelian d. Melihat Transaksi Penjualan e. Melihat Transaksi Mutasi f. Melihat Laporan Mutasi g. Melihat Laporan Pembelian h. Melihat Laporan Penjualan 2. Kasir
a. Login
b. Mengelola Informasi c. Mengelola Anggota
d. Mengelola Transaksi Pembelian Sampah e. Mengelola Transaksi Penjualan Sampah f. Mengelola Mutasi Saldo
3. Anggota
a. Melakukan Pendaftaran b. Melihat Informasi c. Login
d. Melihat Mutasi Saldo
4.1.2. Rancangan Diagram Use Case
1. Rancangan Diagram Use Case Ketua Bank Sampah a. Gambaran Use Case Diagram Ketua
Gambar IV.1.
Use Case Diagram Ketua
b. Skenario Use Case Diagram Mengelola Pengguna Tabel IV.1
Skenario Use Case Diagram Mengelola Pengguna
Use Case Name Mengelola Pengguna
Goal Ketua dapat mengelola data pengguna
Primary Actor Ketua
Pre-Condition Ketua sudah login
Post-Condition Sistem dapat menyimpan, mengubah dan menghapus data pengguna baru
Failed Condition Aktor membatalkan mengelola pengguna Main Flow / Basic Path 1. Klik Tambah
2. Memasukkan data pengguna baru 3. Klik Simpan
4. Memeriksa valid tidaknya data yang dimasukkan
5. Menyimpan data pengguna ke basis data
6. Menampilkan pesan berhasil disimpan
Invariant A 1. Pilih Data Pengguna
2. Klik Ubah
3. Melakukan perubahan pada data pengguna
4. Klik Perbaharui
5. Memeriksa valid tidaknya data yang dimasukkan
6. Menyimpan data pengguna ke basis data
7. Menampilkan pesan berhasil disimpan
Invariant B 1. Pilih data pengguna
2. Klik Hapus 3. Konfirmasi Hapus
4. Menghapus data pengguna dari basis data
5. Menampilkan pesan berhasil dihapus
c. Skenario Use Case Diagram Melihat Mutasi Tabel IV.2
Skenario Use Case Diagram Melihat Mutasi
Use Case Name Melihat Mutasi
Goal Ketua dapat melihat mutasi saldo anggota
Primary Actor Ketua
Pre-Condition Ketua sudah login
Post-Condition Sistem dapat melihat mutasi saldo anggota
Failed Condition -
Main Flow / Basic Path 1. Membuka halaman mutasi
2. Sistem akan menampilkan daftar mutasi anggota
3. Memasukan filter berupa tanggal 4. Menampilkan data mutasi
berdasarkan tanggal d. Skenario Use Case Diagram Melihat Laporan
Tabel IV.3
Skenario Use Case Diagram Melihat Laporan
Use Case Name Melihat Laporan
Goal Ketua dapat melihat laporan
Primary Actor Ketua
Pre-Condition Ketua sudah login
Post-Condition Sistem dapat melihat laporan transaksi
Failed Condition -
Main Flow / Basic Path 1. Membuka halaman laporan
2. Sistem akan menampilkan daftar transaksi
3. Memasukan filter berupa tanggal 4. Menampilkan data transaksi
berdasarkan tanggal
2. Rancangan Diagram Use Case Kasir a. Gambaran Use Case Diagram Kasir
uc Use Case Diagram Kasir/Pendaftaran
Kasir
Use Case Diagram Kasir b. Skenario Use Case Diagram Mengelola Informasi
Tabel IV.4
Skenario Use Case Diagram Mengelola Informasi
Use Case Name Mengelola Informasi
Goal Kasir dapat mengelola data informasi
Primary Actor Kasir
Pre-Condition Kasir sudah login
Post-Condition Sistem dapat menyimpan, mengubah, menghapus data informasi baru
Failed Condition Aktor membatalkan menambah informasi Main Flow / Basic Path 1. Klik Tambah
2. Memasukkan data informasi baru 3. Klik Simpan
4. Memeriksa valid tidaknya data yang dimasukkan
5. Menyimpan data informasi ke basis data
6. Menampilkan pesan berhasil disimpan
Invariant A 1. Pilih data informasi
2. Klik Ubah
3. Melakukan perubahan pada data informasi
4. Klik Perbaharui
5. Memeriksa valid tidaknya data yang dimasukkan
6. Menyimpan data informasi ke basis data
7. Menampilkan pesan berhasil disimpan
Invariant B 1. Pilih data informasi.
2. Klik Hapus 3. Konfirmasi Hapus
4. Menghapus data informasi dari basis data
5. Menampilkan pesan berhasil dihapus c. Skenario Use Case Diagram Mengelola Data Anggota
Tabel IV.5
Skenario Use Case Diagram Mengelola Anggota
Use Case Name Mengelola Data Anggota
Goal Kasir dapat menambah, verifikasi,
mengubah dan menghapus data anggota
Primary Actor Kasir
Pre-Condition Kasir sudah login
Post-Condition Sistem dapat mengaktifkan keanggotaan Failed Condition Aktor membatalkan mengelola data
anggota
Main Flow / Basic Path 1. Klik Tambah
2. Memasukkan data anggota baru 3. Klik Simpan
4. Memeriksa valid tidaknya data yang dimasukkan
5. Menyimpan data anggota ke basis data
6. Menampilkan pesan berhasil disimpan
Invariant A 1. Memilih data anggota baru 2. Memeriksa data anggota 3. Klik verifikasi
4. Sistem akan mengaktifkan data anggota
Invariant B 1. Pilih data anggota
2. Klik Perbaharui
3. Melakukan perubahan pada data
anggota
7. Menampilkan pesan berhasil disimpan
Invariant C 1. Pilih data Anggota
2. Klik Hapus 3. Konfirmasi Hapus
4. Menghapus data anggota dari basis data
5. Menampilkan pesan berhasil dihapus d. Skenario Use Case Diagram Mengelola Pembelian Sampah
Tabel IV.6
Skenario Use Case Diagram Mengelola Pembelian Sampah
Use Case Name Mengelola Pembelian Sampah
Goal Kasir dapat mengelola data pembelian
Primary Actor Kasir
Pre-Condition Kasir sudah login
Post-Condition Sistem dapat menyimpan dan mencetak data pembelian baru
Failed Condition Aktor membatalkan mengelola transaksi pembelian
Main Flow / Basic Path 1. Klik Tambah
2. Memasukkan data pembelian baru 3. Memilih kategori sampah
4. Klik Selesai
5. Memeriksa valid tidaknya data yang dimasukkan
6. Menyimpan data pembelian ke basis data
7. Menampilkan pesan berhasil disimpan
Invariant A 1. Pilih data transaksi pembelian 2. Klik Rincian
3. Menampilkan data pembelian secara rinci
4. Klik Cetak
5. Sistem akan mencetak bukti ke printer
e. Skenario Use Case Diagram Mengelola Penjualan Sampah Tabel IV.7
Skenario Use Case Diagram Mengelola Penjualan Sampah
Use Case Name Mengelola Penjualan Sampah
Goal Kasir dapat mengelola data penjualan
Primary Actor Kasir
Pre-Condition Kasir sudah login
Post-Condition Sistem dapat menyimpan dan mencetak data penjualan baru
Failed Condition Aktor membatalkan transaksi penjualan Main Flow / Basic Path 1. Klik Tambah
2. Memasukkan data penjualan baru 3. Memilih kategori sampah
4. Klik Selesai
5. Memeriksa valid tidaknya data yang dimasukkan
6. Menyimpan data penjualan ke basis data
7. Menampilkan pesan berhasil disimpan
Invariant A 1. Memilih data transaksi penjualan 2. Klik Rincian
3. Menampilkan data penjualan secara rinci
4. Klik Cetak
5. Sistem akan mencetak bukti ke printer
f. Skenario Use Case Diagram Mengelola Mutasi Saldo Tabel IV.8
Skenario Use Case Diagram Mengelola Mutasi Saldo
Use Case Name Mengelola Mutasi Saldo
Goal Kasir dapat mengelola data mutasi
Primary Actor Kasir
Pre-Condition Kasir sudah login
Post-Condition Sistem dapat menyimpan dan mencetak data mutasi
Failed Condition Aktor membatalkan transaksi mutasi Main Flow / Basic Path 1. Klik Tambah
2. Memasukkan data mutasi baru 3. Klik Selesai
4. Memeriksa valid tidaknya data yang dimasukkan
5. Menyimpan data mutasi ke basis data 6. Menampilkan pesan berhasil
disimpan
Invariant A 1. Pilih data mutasi
2. Klik Rincian
3. Menampilkan data mutasi secara rinci 4. Klik Cetak
5. Sistem akan mencetak bukti ke printer
3. Rancangan Diagram Use Case Anggota a. Gambaran Use Case Diagram Anggota
uc Use Case Diagram Anggota
Anggota
Use Case Diagram Anggota
b. Skenario Use Case Diagram Melakukan Pendaftaran Tabel IV.9
Skenario Use Case Diagram Melakukan Pendaftaran
Use Case Name Melakukan Pendaftaran
Goal Anggota dapat menambah data mutasi
Primary Actor Anggota
Pre-Condition Anggota belum terdaftar
Post-Condition Sistem dapat menyimpan data
pendaftaran anggota baru Failed Condition Aktor membatalkan pendaftaran
Main Flow / Basic Path 1. Memasukkan data diri untuk pendaftaran
2. Upload persyaratan 3. Klik Daftar
4. Memeriksa valid tidaknya data yang dimasukkan
5. Menyimpan data pendaftaran ke basis data
6. Menampilkan pesan berhasil disimpan
c. Skenario Use Case Diagram Melihat Mutasi Saldo Tabel IV.10
Skenario Use Case Diagram Melihat Mutasi Saldo
Use Case Name Melihat Mutasi Saldo
Goal Anggota dapat melihat mutasi saldo
Primary Actor Anggota
Pre-Condition Anggota sudah login
Post-Condition Sistem dapat menampilkan mutasi saldo anggota
Failed Condition -
Main Flow / Basic Path 1. Membuka halaman mutasi saldo 2. Sistem akan menampilkan daftar
mutasi saldo anggota
mutasi saldo anggota