• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA BANK SAMPAH BERBASIS WEB PADA BANK SAMPAH RUANG NAFAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA BANK SAMPAH BERBASIS WEB PADA BANK SAMPAH RUANG NAFAS"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

RUANG NAFAS

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III

ANGGI PRIHANDAYANI NIM : 12171729

Program Studi Sistem Informasi Kampus Kabupaten Karawang Teknik dan Informatika

Universitas Bina Sarana Informatika 2020

(2)
(3)
(4)

iv Tugas Akhir ini diajukan oleh:

Nama : Anggi Prihandayani

Nim : 12171729

Jenjang : Diploma Tiga (III)

Program Studi : Sistem Informasi Kampus Kabupaten Karawang Fakultas : Teknik dan Informatika

Perguruan Tinggi : Universitas Bina Sarana Informatika

Judul Tugas Akhir : Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Bank Sampah Berbasis Web Pada Bank Ruang Nafas

Untuk dipertahankan pada periode I-2020 di hadapan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh Diploma Ahli Madya Komputer (A.Md.Kom) pada Program Diploma Tiga (D3) Program Studi Sistem Informasi di Universitas Bina Sarana Informatika.

Jakarta, 11 Agustus 2020 PEMBIMBING TUGAS AKHIR Dosen Pembimbing : Mohammad Syamsul Aziz, M.Kom

Asisten Pembimbing : Yuli Komalasari, M.Kom D E W A N P E N G U J I Penguji I : Sinta Ruiastiandari S.T., MMSI

Penguji II : Lukmanul Hakim, S.I.P., M.M.

(5)

vii

(6)

viii

Nim : 12171729

Nama : Anggi Prihandayani

Dosen Pembimbing II : Yuli Komalasari, M.Kom

Judul Tugas Akhir : Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Bank Sampah Berbasis Web Pada Bank Ruang Nafas

NO Tanggal

Bimbingan Pokok Bahasan Paraf

1. 3 April 2020 Pengajuan Judul Tugas Akhir 2. 4 April 2020 Pengajuan Bab I

3. 19 April 2020 Revisi Bab II 4. 30 April 2020 Revisi Bab II

5. 7 Mei 2020 Pengajuan Bab II & III 6. 8 Mei 2020 Revisi Bab II & III 7. 15 Mei 2020 Pengajuan Bab IV 8. 6 Juni 2020 Revisi Bab IV 9. 03 Juli 2020 Acc Keseluruhan

Catatan untuk Dosen Pembimbing.

Bimbingan Tugas Akhir

 Dimulai pada tanggal : 08 April 2020

 Diakhiri pada tanggal : 03 Juli 2020

 Jumlah Pertemuan : 10

Disetujui oleh, Dosen Pembimbing

(Yuli Komalasari, M.Kom)

(7)

ix

Alhamdulillah, Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tugas Akhir pada Program Diploma Tiga (D3) ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul Tugas Akhir, yang penulis ambil sebagai berikut, “Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Bank Sampah Berbasis Web Pada Bank Ruang Nafas”.

Tujuan penulisan Tugas Akhir pada Program Diploma Tiga (D3) ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan Program Diploma Universitas Bina Sarana Informatika. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Bina Sarana Informatika.

2. Dekan Fakultas (tulis nama fakultas masing-masing)

3. Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Bina Sarana Informatika.

4. Bapak Mohammad Syamsul Aziz, M. Kom selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

5. Yuli Komalasari, M. Kom selaku Asisten Pembimbing Tugas Akhir.

6. Staf / karyawan / dosen di lingkungan Universitas Bina Sarana Informatika.

7. Bapak Luthfi Musaddad, selaku ketua atau pimpinan Bank Sampah Ruang Nafas.

8. Staf / karyawan di lingkungan Bank Sampah Ruang Nafas.

(8)

x

Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

Karawang, 03 Juli 2020 Penulis

Anggi Prihandayani

(9)

ix

Anggi Prihandayani (12171729), Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Bank Sampah Berbasis Web Pada Bank Sampah Ruang Nafas

Sampah merupakan sisa dari aktivitas manusia yang sudah tidak terpakai lagi. Sampah secara umum dikategorikan menjadi dua macam, yaitu sampah organik dan sampah non organik. Sampah organik masih dapat dimanfaatkan menjadi pupuk untuk menyuburkan tanaman. Permasalahan muncul menyangkut sampah non organik, sebab volumenya terus bertambah setiap tahun. Beragam cara dilakukan untuk mengurangi penggunaan sampah non organik ini, terutama plastik, salah satunya adalah “diet kantong plastik”. Gerakan ini dicanangkan untuk meminimalisasi penggunaan kantong plastik sekali pakai dan diganti dengan kantong yang dapat digunakan berulang-ulang. Sampah plastik memang mendominasi dari sampah yang dibuang setiap harinya. Berdasarkan keprihatinan ini, muncul ide untuk mendirikan “bank sampah”. Bank sampah merupakan sebuah ide yang diwujudkan dalam aksi nyata untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Bank Sampah Ruang Nafas salah satunya, didirikan sejak 2019 lalu, bank sampah ini didirikan dalam upaya berpartisipasi dalam menjaga lingkungan sekitar. Ruang lingkup bank sampah ini masih terbatas pada lingkungan sekitar saja, sebab tidak adanya sistem informasi yang dapat diakses untuk menyebarkan informasi mengenai bank sampah ini, selain itu pencatatan transaksi masih dilakukan dalam catatan logbook, sehingga untuk manajemen data masih menyulitkan. Untuk itu, sistem informasi ini dibuat sebagai solusi yang dapat membantu menangani transaksi harian bank sampah juga sebagai media informasi bank sampah, dimana pengelola bank sampah dapat mengelola data anggota, sampah, informasi, penjualan, pembelian dan mutasi saldo anggota.

Kata Kunci: Sistem Informasi, Bank Sampah, Ruang Nafas

(10)

x

Anggi Prihandayani (12171729), Design of a Web-Based Management Information System for Waste banks in the Ruang Nafas Waste Bank

Garbage is a remnant of human activity that is no longer used. Garbage is generally categorized into two types, namely organic and non-organic. Organic garbage can still be used as fertilizer to fertilize plants. Problems arise regarding non-organic garbage, because the volume continues to grow every year. Various methods are used to reduce the use of non-organic garbage, especially plastic, one of which is the

"plastic bag diet". This movement was launched to minimize the use of disposable plastic bags and replaced with bags that can be used repeatedly. Plastic garbage indeed dominates from the garbage that is thrown away every day. Based on this concern, an idea emerged to establish a "waste bank". Waste bank is an idea that is realized in real action to participate in household garbage management. Ruang Nafas, one of Waste Bank which was established in 2019, the waste bank was established in an effort to participate in protecting the surrounding environment. The scope of this waste bank is still limited to the surrounding environment, because there is no information system that can be accessed to disseminate information about this waste bank, besides, recording transactions are still carried out in logbook records, so data management is still difficult. For this reason, this information system was created as a solution that can help deal with the daily transactions of the waste bank as well as the waste bank information media, where the manager of the waste bank can manage the data of members, garbage, information, sales, purchases and mutations in member balances.

Keywords: Information System, Waste Bank, Ruang Nafas

(11)

xi

Lembar Judul Tugas Akhir ... i

Lembar Pernyataan Keaslian Tugas akhir ... ii

Lembar Pernyataan Publikasi Karya Ilmiah ... iii

Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir ... iv

Lembar Konsultasi Tugas Akhir ... v

Kata Pengantar ... vii

Lembar Abstraksi ... ix

Daftar Isi ... xi

Daftar Simbol ... xiii

Daftar Gambar ... xvii

Daftar Tabel ... xix

Daftar Lampiran ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Tujuan dan Manfaat ... 3

1.3.Metode Penelitian ... 3

1.4.Ruang Lingkup ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1.Konsep Dasar Sistem ... 6

2.1.1Sistem ... 6

2.1.2.Informasi ... 9

2.1.3.Sistem Informasi ... ... 10

2.1.4.Sampah ... 11

2.1.5.Bank Sampah ... 11

2.2.Teori Pendukung ... 12

2.2.1.Unified Modeling Language (UML) ... 13

2.2.2.Entity Relationship Diagram (ERD) ... 17

2.2.3.Logical Record Structure (LRS) ... .. 18

2.2.4.Basis Data ... 18

2.2.5.MySQL (My Structured Query Language)... ... 19

2.2.6.Website ... 19

2.2.7.HTML (Hypertext Markup Language) ... 19

2.2.8.PHP (PHP Hypertext Preprocessor) ... 20

(12)

xii

3.1.1.Sejarah Institusi ... 23

3.1.2.Struktur Organisasi dan Fungsi ... 24

3.2.Prosedur Sistem Berjalan ... 26

3.3.Use Case Diagram ... 27

3.4.Spesifikasi Dokumen Masukan ... 29

3.5. Spesifikasi Dokumen Keluaran ... 31

3.6.Permasalahan Pokok ... 32

3.7.Pemecahan Masalah ... 32

BAB IV PERANCANGAN SISTEM USULAN ... 33

4.1.Tahapan Perancangan Sistem ... 33

4.1.1Analisis Kebutuhan ... 33

4.1.2.Rancangan Diagram Use Case ... 34

4.1.3.Rancangan Diagram Aktivitas ... 43

4.1.4.Rancangan Dokumen Sistem Usulan ... 54

4.1.5.Rancangan Prototype ... 55

4.2.Perancangan Perangkat Lunak ... 72

4.2.1.Entity Relationship Diagram (ERD) ... 72

4.2.2.Logical Record Structure (LRS) ... 73

4.2.3.Spesifikasi File ... 74

4.2.4.Class Model / Class Diagram ... 81

4.2.5.Sequence Diagram ... 83

4.2.6.Spesifikasi Hardware dan Software ... 86

4.3.Jadwal Implementasi ... 87

BAB V PENUTUP ... 88

5.1.Kesimpulan ... 88

5.2.Saran ... 88

Daftar Pustaka ... 91

Daftar Riwayat Hidup ... 92

Surat Keterangan Riset ... 93

Lampiran-lampiran ... 94

(13)

xiii

No Simbol Keterangan

1 Use Case Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor; biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase nama use case.

2 Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.

3 Association Komunikasi antar aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor.

4 Extend Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu; mirip dengan prinsip inheritance pada pemrograman berorientasi objek; biasanya use case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan, misalnya arah panah mengarah pada use case yang ditambahkan; biasanya use case yang menjadi extend-nya merupakan jenis yang sama dengan use case yang menjadi induknya.

5 Generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum- khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya, misalnya: Arah panah mengarah pada use case yang menjadi generalisasinya (umum) 6 Include Relasi use case tambahan ke sebuah use case di

mana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case.

(14)

xiv

No Simbol Keterangan

1 Status Awal Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal.

2 Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.

3 Percabangan Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu.

4 Penggabungan Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.

5 Status Akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.

6 Swimlane Swimlane memisahkan organisasi bisnis yang bertanggungjawab terhadap aktivitas yang terjadi.

3.Sequence Diagram

No Simbol Keterangan

1 Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang

(15)

xv

aktor belum tentu merupakan orang;

biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.

2 Garis Hidup/ Lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek.

3 Objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan.

4 Waktu Aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan di dalamnya.

4.Entity Relationship Diagram (ERD)

No Simbol Keterangan

1 Entitas Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal tabel pada basis data; benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya adar dapat diakses oleh aplikasi komputer; penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel.

2 Atribut Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas

3 Atribut Kunci Primer Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan;

biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama).

4 Atribut Multinilai Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu.

5 Relasi Relasi yang menghubungkan antar entitas;

(16)

xvi

6 Asosiasi Penghubung antara relasi dan entitas di mana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian. Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B.

(17)

xvii

Halaman

1.Gambar II.1. Use Case Diagram... 12

2.Gambar II.2. Activity Diagram... 13

3.Gambar II.3. Class Diagram ... 13

4.Gambar II.4. Sequence Diagram ... 14

5.Gambar II.5. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 15

6.Gambar II.6. Logical Record Structure... 16

7.Gambar II.7. Ilustrasi Model Waterfall ... 19

8.Gambar III.1. Struktur Organisasi ... 24

9.Gambar III.2. Use Case Sistem Berjalan ... 27

10.Gambar IV.1. Use Case Diagram Ketua ... 34

11.Gambar IV.2. Use Case Diagram Kasir ... 37

12.Gambar IV.3. Use Case Diagram Anggota ... 41

13.Gambar IV.4. Diagram Aktivitas Login ... 43

14.Gambar IV.5. Diagram Aktivitas Mengelola Pengguna ... 44

15.Gambar IV.6. Diagram aktivitas Melihat Mutasi ... 45

16.Gambar IV.7. Diagram Aktivitas Melihat Laporan ... 45

17.Gambar IV.8. Diagram Aktivitas Mengelola Kategori Sampah ... 46

18.Gambar IV.9. Diagram Aktivitas Mengelola Anggota ... 47

19.Gambar IV.10. Diagram Aktivitas Mengelola Informasi ... 48

20.Gambar IV.11. Diagram Aktivitas Mengelola Pembelian ... 49

21.Gambar IV.12. Diagram Aktivitas Mengelola Penjualan ... 50

22.Gambar IV.13. Diagram Aktivitas Mengelola Mutasi ... 52

23.Gambar IV.14. Diagram Aktivitas Melakukan Pendaftaran ... 52

24.Gambar IV.15. Diagram Aktivitas Melihat Informasi ... 53

25.Gambar IV.16. Diagram Aktivitas Melihat Saldo ... 53

26.Gambar IV.17. Halaman Index ... 55

27.Gambar IV.18. Halaman Informasi ... 56

28.Gambar IV.19. Halaman Detail Informasi ... 57

29.Gambar IV.20. Halaman Pendaftaran ... 57

30.Gambar IV.21. Halaman Transaksi Dan Saldo ... 59

31.Gambar IV.22. Halaman Login ... 59

32.Gambar IV.23. Halaman Beranda ... 60

33.Gambar IV.24. Halaman Anggota ... 60

34.Gambar IV.25. Halaman Tambah Anggota ... 61

35.Gambar IV.26. Halaman Ubah Anggota ... 62

36.Gambar IV.27. Halaman Kategori ... 62

37.Gambar IV.28. Halaman Tambah Kategori ... 63

38.Gambar IV.29. Halaman Ubah Kategori... 63

49.Gambar IV.30. Halaman Informasi ... 64

40.Gambar IV.31. Halaman Tambah Informasi... 64

(18)

xviii

44.Gambar IV.35. Halaman Ubah Pengguna ... 66

45.Gambar IV.36. Halaman Pembelian ... 67

46.Gambar IV.37. Halaman Tambah Pembelian ... 67

47.Gambar IV.38. Halaman Penjualan ... 68

48.Gambar IV.39. Halaman Tambah Penjualan ... 68

49.Gambar IV.40. Halaman Mutasi ... 69

50.Gambar IV.41. Halaman Tambah Mutasi ... 69

51.Gambar IV.42. Halaman Laporan Pembelian ... 70

52.Gambar IV.43. Halaman Laporan Penjualan ... 70

53.Gambar IV.44. Halaman Laporan Mutasi ... 71

54.Gambar IV.45. Entity Relationship Diagram ... 72

55.Gambar IV.46. Logical Record Structure ... 73

56.Gambar IV.47. Class Model Kasir dan Ketua... 81

57.Gambar IV.48. Class Model Anggota ... 82

58.Gambar IV.49. Sequence Diagram Login... 83

59. Gambar lV.50. Sequence Diagram Mengelola Pengguna ... 84

60. Gambar lV.51. Sequence Diagram Melihat Laporan... 85

61. Gambar lV.50. Sequence Diagram Mengelola Pembelian ... 85

(19)

xix

1.Tabel III.1. Skenario Use Case Melakukan Pendaftaran ... 28

2.Tabel III.2. Skenario Use Case Menyerahkan Sampah ... 28

3.Tabel III.3. Skenario Use Case Menarik Saldo... 29

4.Tabel III.1. Skenario Use Case Menjual Sampah Ke Pengepul ... 29

5.Tabel IV.1. Skenario Use Case Mengelola Pengguna ... 35

6.Tabel IV.2. Skenario Use Case Melihat Mutasi ... 35

7.Tabel IV.3. Skenario Use Case Melihat Laporan ... 36

8.Tabel IV.4. Skenario Use Case Mengelola Informasi ... 37

9.Tabel IV.5. Skenario Use Case Mengelola Anggota ... 38

10.Tabel IV.6. Skenario Use Case Mengelola Pembelian Sampah ... 39

11.Tabel IV.7. Skenario Use Case Mengelola Penjualan Sampah ... 39

12.Tabel IV.8. Skenario Use Case Mengelola Mutasi Saldo ... 40

13.Tabel IV.9. Skenario Use Case Melakukan Pendaftaran ... 41

14.Tabel IV.10. Skenario Use Case Melihat Mutasi Saldo ... 42

15.Tabel IV.11. Skenario Use Case Melihat Informasi ... 42

16.Tabel IV.12. Spesifikasi File Anggota ... 74

17.Tabel IV.13. Spesifikasi File Pengguna ... 75

18.Tabel IV.14. Spesifikasi File Kategori Sampah... 76

19.Tabel IV.15. Spesifikasi File Informasi ... 76

20.Tabel IV.16. Spesifikasi File Mutasi ... 77

21.Tabel IV.17. Spesifikasi File Pembelian Sampah ... 78

22.Tabel IV.18. Spesifikasi File Detail Pembelian Sampah ... 79

23.Tabel IV.19. Spesifikasi File Penjualan Sampah ... 79

24.Tabel IV.20. Spesifikasi File Detail Penjualan Sampah ... 80

25.Tabel IV.21. Jadwal Implementasi... 87

(20)

xx

Halaman

A.1 Formulir Pendaftaran ... 93

A.2 Kartu Tanda Penduduk ... 94

A.3 Kartu Keluarga ... 94

A.4 Foto ... 94

B.1 Buku Tabungan ... 95

C.1 Buku Tabungan ... 96

C.2 Nota Pembelian ... 97

C.3 Bukti Penarikan Saldo ... 97

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sampah merupakan sisa hasil dari kegiatan manusia. Menurut Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah “sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat”. Menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2020) mendefinisikan sampah sebagai “barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi dan sebagainya; kotoran seperti daun, kertas”. Sampah sendiri secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: sampah organik, dan sampah non-organik. Sampah organik merupakan sampah yang terdiri dari bahan-bahan organik, sampah ini dihasilkan dari sisa makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, termasuk manusia, sedangkan sampah non-organik merupakan sampah yang berasal dari bahan-bahan non-organik, seperti sisa besi, aluminium, tembaga, dan plastik. Tidak semua sampah merupakan barang yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi, sebab ada beberapa jenis sampah yang masih dapat dimanfaatkan dengan cara di daur ulang, misalnya seperti plastik.

Penggunaan plastik belakangan ini sangat besar dari segi volume, Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari lautan (CNBC Indonesia, 2019). Hal ini sangat mengkhawatirkan mengingat laut merupakan salah satu sumber penghidupan terbesar Indonesia. Pada kenyataannya tidak semua sampah plastik dapat didaur ulang karena beberapa hal. Karenanya perlu pembatasan penggunaan

(22)

plastik terutama kemasan plastik sekali pakai. Untuk plastik yang dapat didaur ulang, masih dapat dimanfaatkan kembali, bahkan dapat mendatangkan penghasilan tambahan, salah satunya bekerja sama dengan bank sampah, tidak hanya plastik, semua sampah yang dapat didaur ulang dapat dimanfaatkan kembali, serta dapat mendatangkan penghasilan tambahan.

Bank Sampah Ruang Nafas merupakan salah satu usaha dalam bidang pengelolaan sampah daur ulang, yang terletak di Jalan Raya Rancabango No. 10, Patokbeusi, Subang, Jawa Barat. Bank sampah ini berdiri dari keprihatinan akan penurunan kualitas lingkungan sekitar. Bank sampah ini berdiri sejak tahun 2019 lalu. Bank sampah ini hanya menjaring masyarakat desa setempat untuk berpartisipasi dalam pemanfaatan sampah daur ulang. Di dalam proses bisnisnya, sistem yang diterapkan masih sangat sederhana, belum ada aplikasi khusus untuk menangani proses bisnisnya, serta belum ada standardisasi dokumen, baik dokumen masukan, mapun keluaran. Standadisasi sangat diperlukan agar manajemen bank sampah dapat lebih baik, serta pengembangan bisnis kedepannya.

Melihat permasalahan di atas, perlu dibuat sebuah sistem informasi yang dapat menangani proses bisnis yang ada pada Bank Sampah Ruang Nafas, meliputi pendaftaran anggota baru, pencatatan transaksi pembelian sampah dari anggota, penarikan saldo anggota, hingga pembuatan laporan bulanan. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dan memperbaiki manajemen data dari bank sampah itu sendiri, sehingga diharapkan tidak lagi terdjadi kesalahan data, data yang ganda dan data yang hilang.

(23)

1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Mengetahui sistem informasi yang telah diterapkan pada Bank Sampah Ruang Nafas.

2. Mengetahui kelemahan dari sistem yang sudah ada, kemudian merancang sistem baru yang lebih baik.

3. Agar sistem yang telah dirancang dapat diimplementasikan dengan baik pada Bank Sampah Ruang Nafas.

Sedangkan manfaat penulisan tugas akhir adalah:

1. Manfaat untuk penulis

Sebagai salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga (D.III) Program Studi Sistem Informasi di Universitas Bina Sarana Informatika.

2. Manfaat untuk objek penelitian

a. Sebagai evaluasi sistem informasi bank sampah yang telah berjalan pada Bank Sampah Ruang Nafas.

b. Mencipkakan sebuah sistem informasi yang lebih baik dan tepat guna, sehingga dapat membantu proses administrasi.

3. Manfaat untuk pembaca

Memberikan informasi kepada pembaca mengenai urutan perancangan sistem informasi bank sampah.

1.3. Metode Penelitian

1.3.1. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metode waterfall digunakan sebagai metode pengembangan perangkat lunak sistem informasi ini, dikarenakan metode ini merupakan metode paling sederhana

(24)

dan mudah untuk diimplementasikan. Penulis menggunakan 4 dari 5 tahap dalam metode waterfall ini, antara lain (Sukamto & Shalahuddin, 2018):

1. Analisis Kebutuhan Software

Pada tahapan ini, dibuat rincian kebutuhan sistem dari bank sampah, dengan mengumpulkan data, melihat permasalahan yang ada. Juga merancang kebutuhan data yang disusun dalam basis data.

2. Desain

Pada tahap ini, dilakukan inplementasi dari analisa yang telah dilakukan ke dalam rancangan antarmuka pengguna, rancangan ERD (Entity Relationship Diagram) dan LRS (Logical Relational Structure) untuk rancangan basis data, UML (Unified Modeling Language) yang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequnce Diagram, dan Class Diagram untuk skema rancangan sistem.

3. Code Generation

Pada tahap ini, pembuatan code generation dilakukan dengan menggunakan, bahasa pemrograman PHP berbasis objek yang lebih cocok untuk sistem ini.

4. Testing (Pengujian)

Pada tahap ini, penulis melakukan pengujian terhadap program yang telah dibuat, baik validasi pada program, maupun alur logika program dengan menggunakan teknik blackbox testing.

1.3.2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan, penulis melakukan beberapa langkah atau metode, antara lain:

(25)

1. Pengamatan Langsung

Dalam tahapan ini, dilakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan bisnis Bank Sampah Ruang Nafas mulai dari penyerahan sampah, penimbangan sampah, pencatatan pada buku tabungan, hingga penarikan saldo tabungan.

2. Wawancara

Dalam tahap ini, dilakukan wawancara kepada Bapak Luthfi Musaddad sebagai Ketua Bank Sampah Ruang Nafas dalam rangka mendapatkan keterangan berkaitan dengan proses yang lebih rinci dari pengelolaan bank sampah.

3. Studi Pustaka

Dalam tahapan ini, pengumpulan referensi-referensi dilakukan baik dari buku, jurnal, literatur, maupun dari website, guna menunjang dalam perancangan sistem informasi ini.

1.4. Ruang Lingkup

Agar pembahasan dalam tugas akhir ini tidak meluas, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan antara lain seperti: bagian kasir dapat mengelola data anggota, mengelola kategori sampah, mengelola informasi, mengelola transaksi pembelian sampah, mengelola transaksi penjualan sampah, mengelola penarikan dana anggota, dan pembuatan laporan bulanan, ketua bank sampah dapat mengelola pengguna dan melihat laporan, sedangkan untuk anggota atau calon anggota dapat melakukan pendaftaran, melihat informasi dan melihat riwayat transaksi. Adapun tools atau peralatan yang digunakan adalah MySQL sebagai DBMS, dan PHP sebagai bahasa pemrograman.

(26)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Sistem

Menurut (Fauzi, 2017:2) mendefinisikan bahwa “Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi sub sistem untuk mencapai tujuan yang sama”.

Nash dan Roberts menekankan bahwa “suatu sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi sub sistem yang berusaha untuk mencapai tujuan (goal) yang sama” (Jogiyanto, 2017:1.5), sedangkan menurut Hicks, Jr. dan Leininger menekankan bahwa “suatu sistem adalah sebagai kumpulan interaksi dari komponen- komponen yang beroperasi di dalam suatu batas sistem. Batas sistem akan menyaring tipe dan tingkat arus dari input serta output di antara sistem dengan lingkungannya”

(Jogiyanto, 2017:1.6). Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah interaksi antar personal atau komponen yang mempunyai tujuan yang telah dirumuskan atau disepakati.

1. Karakteristik Sistem

Terdapat 8 macam karakteristik sistem yang ada, antara lain (Jogiyanto, 2017:1.7):

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen- komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapa pun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau sub sistem .

(27)

b. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apa pun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber- sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem yang lainnya.

e. Masukan Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

f. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem yang lain atau kepada suprasistem Misalnya, untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

(28)

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan mencapai suatu sasaran (objectives). Goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit.

2. Klasifikasi Sistem

Klasifikasi sistem merupakan pengelompokan sistem berdasarkan karakteristik yang dimiliki masing-masing sistem, setidaknya ada 4 klasifikasi sistem (Jogiyanto, 2017:1.11) yang ada, antara lain:

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara lisik. Misalnya, sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya, sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya, sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang

(29)

melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human- machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system.

c. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tertentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.

Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem Tertutup dan Terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja Secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoretis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar- benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

2.1.2. Informasi

Romney dan Steinbart berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberi arti” (Mulyani, 2018:104). Sedangkan Kusrini dan Koniyo dalam berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi” (Mulyani, 2018:104).

(30)

Menurut (Anggraeni & Irviani, 2017:13) “Informasi adalah sekumpulan data/fakta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerima”. Kualitas dari Informasi sering kali diukur berdasarkan:

1. Relevansi.

2. Ketepatan Waktu.

3. Keakurasian.

Dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan kumpulan data yang telah diolah sehingga dapat disajikan secara lebih baik kepada penerima.

2.1.3. Sistem Informasi

Alter menjelaskan “Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi” (Kadir, 2014:9), sedangkan Bodnar dan Hopwood menjelaskan bahwa “Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna” (Kadir, 2014:9).

Leitch dan Davis mendefinisikan “sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan” (Noviandi et al., 2016:2)

Menurut (Anggraeni & Irviani, 2017:2), menyatakan bahwa “Sistem Informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi". Berdasarkan pengertian di atas

(31)

dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sekumpulan entitas yang saling berinteraksi atau bekerja sama guna menghasilkan informasi yang tepat guna.

2.1.4. Sampah

Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah “sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat”. Daniel membagi sampah menjadi 3 jenis yaitu: (Kusuma &

Astuti, 2017:33)

1. Sampah organik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah basah.

2. Sampah anorganik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut di tempat khusus, misalnya plastik, kaleng dan styrofoam. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah kering.

3. Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3): limbah dari bahan-bahan berbahaya dan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.

2.1.5. Bank Sampah

Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, Dan Recycle Melalui Bank Sampah, pada pasal 1 disebutkan bahwa Bank sampah adalah “tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi”. Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai

(32)

sumber daya (Kusuma & Astuti, 2017:33). Melalui bank sampah diharapkan selain masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi dari sampah yang mereka hasilkan sendiri, tetapi juga diharapkan masyarakat dapat berdisiplin dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Bank sampah lahir dari program Jakarta Green and Clean yaitu salah satu cara pengelolaan sampah skala rumah tangga yang menitik beratkan pada pemberdayaan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga. Cara kerja bank sampah pada umumnya hampir sama dengan bank lainnya, ada nasabah, pencatatan pembukuan dan manajemen pengelolaannya, perbedaannya adalah pada bank sampah yang disetorkan bukan berupa uang, melainkan sampah yang masih memiliki nilai ekonomis.

2.2. Teori Pendukung

2.2.1. Unified Modeling Language (UML)

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:133), “UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”. Terdapat sekitar 13 macam diagram yang ada pada permodelan UML, namun yang akan digunakan hanya 4 macam diagram, antara lain:

1. Use Case Diagram

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:155) menyebutkan bahwa “use case atau use case diagram merupakan permodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat”. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.

(33)

Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case, antara lain (Sukamto & Shalahuddin, 2018:155):

a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

Berikut contoh use case diagram:

(34)

Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2018:204)

Gambar II.1.

Use Case Diagram 2. Activity Diagram

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:161) menjelaskan “Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”.

Berikut contoh activity diagram:

Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2018:234)

Gambar II.2.

Activity Diagram

(35)

3. Class Diagram

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:141) menjelaskan bahwa “Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi”. Berikut contoh class diagram:

Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2018:205)

Gambar II.3.

Class Diagram

(36)

4. Sequence Diagram

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:165) menjelaskan bahwa “diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Berikut contoh sequence diagram:

Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2018:210)

Gambar II.4.

Sequence Diagram

2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut (Yanto, 2016:32) menyatakan bahwa “ERD adalah suatu diagram untuk menggambarkan desain konseptual dari model konseptual suatu basis data relasional”. Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:50) menyatakan bahwa “ERD digunakan untuk permodelan basis data relasional”. Menurut Al-Bahra dalam (Rahmayu, 2016:34) menerangkan bahwa “Entity Relationship Diagram (ERD)

(37)

adalah diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis”.

Dapat disimpulkan bahwa ERD merupakan diagram yang dibuat untuk menggambarkan relasi antar entitas guna permodelan basis data. Berikut contoh dari Entity Relationship Diagram (ERD):

pengarang judul

jenis

penerbit

tahun

id

pustaka

dipinjam

id

nama

alamat

email

telepon anggota

melakukan

peminjaman

tgl_pinjam tgl_kembali

no_petugas

nama password

username hak_akses

petugas N

N

Sumber : (Sukamto & Shalahuddin, 2018:58)

Gambar II.5.

Entity Relationship Diagram (ERD)

2.2.3. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Tabrani dalam (Kuryanti, 2016:87) “Logical Record Structure (LRS) dibentuk dengan nomor dari tipe record”. Menurut Simarmata dan Paryudi dalam (Fridayanthie & Mahdiati, 2016:132) “Logical Record Structured (LRS) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”. Menurut Andriansyah memberikan batasan bahwa: “LRS adalah sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitannya dengan konvensi ke LRS” (Candra, Siregar, et al., 2018). Berikut contoh LRS:

(38)

Sumber: (Puspitasari, 2016:237)

Gambar II.6.

Logical Record Structure (LRS) 2.2.4. Basis Data

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:43), menyatakan bahwa “Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”.

Menurut (Yanto, 2016:14), menyatakan bahwa “Database adalah sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan antar record. Kristanto mengemukakan bahwa,“Database Management System adalah kumpulan data yang saling berkaitan bersama dengan program untuk dikelola” (Budianto et al., 2019:45).

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa basis data atau database merupakan sekumpulan data yang tersusun dan terstruktur dan memiliki relasi pada record-nya.

(39)

2.2.5. MySQL (My Structured Query Language)

Menurut Puspitosari “MySQL adalah salah satu software untuk database server yang banyak digunakan, MySQL bersifat open source dan menggunakan SQL” (Sintawati & Sari, 2017:128). Menurut Arief “MySQL (My Structure Query Languange) adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya” (Fridayanthie & Mahdiati, 2016:131).

Dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan salah satu server basis data yang multi-user dan dapat berjalan baik secara lokal maupun terhubung ke server melalui interkoneksi.

2.2.6. Website

Fathansyah menjelaskan bahwa “World Wide Web (WWW atau web) merupakan sistem informasi terdistribusi yang berbasis hypertext” (Rahmayu, 2016:34). Dokumen-dokumen yang dikelola dalam web bisa beraneka jenis (pengolah kata, lembar kerja, tabel basis data, presentasi, hypertext, dan lain-lain) dan beragam format (.doc, .pdf, .xls, .dbf, .ppt, .html, dan lain-lain). Sedangkan Kadir berpendapat bahwa “website adalah halaman informasi yang ada di internet, dimana halaman tersebut merupakan kumpulan komponen yang terdiri dari teks, gambar atau suara animasi” (Rahmayu, 2016:34). Dapat disimpulkan bahwa website adalah sebuah sistem yang terkoneksi dengan jaringan secara global yang berisi informasi tertentu.

(40)

2.2.7. HTML (Hypertext Markup Language)

Menurut (Setiawan, 2017:16) “HTML atau Hypertext Markup Language adalah bahasa pemrograman terstruktur yang dikembangkan guna membuat halaman website sehingga dapat diakses di web browser”. Sibero menjelaskan bahwa

“HyperText Markup Language atau HTML adalah bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran dokumen web” (Candra et al., 2018:2). Dapat disimpulkan bahwa HTML merupakan sebuah bahasa markup yang didisain untuk kepentingan membuat website.

2.2.8. PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

Menurut Nugroho “PHP yang merupakan singkatan dari Page Hipertext Preprocessor Merupakan bahasa skrip yang tertanam dalam HTML untuk eksekusi bersifat server-side” (Sintawati & Sari, 2017:128 ). Menurut Anhar “PHP (PHP Hypertext Preprocessor) yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting)” (Rahmayu, 2016:34).

2.2.9. Pengembangan Perangkat Lunak Dengan Model Waterfall

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:28) menerangkan bahwa “model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier(sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Ada 5 tahapan dalam model waterfall ini (Sukamto & Shalahuddin, 2018:29), antara lain:

a. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

(41)

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.

b. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya.

c. Pembuatan Kode Program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

d. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru.

Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

(42)

Sumber: Sukamto & Shalahuddin, 2018:29)

Gambar II.7.

Ilustrasi Metode Waterfall

(43)

23

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan

Bank Sampah Ruang Nafas merupakan badan usaha yang bergerak dibidang penjualan dan pembelian sampah dengan sistem menyerupai bank, di mana hasil penjualan sampah anggotanya akan disimpan dalam sebuah rekening yang dikelola bank sampah. Bank Sampah Ruang digagas oleh Lutfi Musadad, berawal dari keresahan melihat banyaknya sampah yang tidak terkelola dengan baik. Beralamat di Jalan Rancabango No. 10, Patokbeusi Subang, Bank Sampah Ruang Nafas berdiri sejak 1 tahun lalu, tepatnya pada tahun 2019, tetapi kegiatan peduli sampah ini telah berjalan sejak 3 tahun lalu . Hadirnya bank sampah ini, dirasakan sangat bermanfaat bagi desa setempat, selain dapat menjadi penghasilan tambahan dari sampah, juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat atas pentingnya pengelolaan sampah terutama sampah yang dapat didaur ulang.

(44)

3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi 1. Struktur Organisasi

Sumber: Bank Sampah Ruang Nafas (2020)

Gambar III.1.

Struktur Organisasi 2. Fungsi Organisasi

a. Pembina

1) Melakukan pembinaan bank sampah.

2) Melakukan pengawasan terhadap kegiatan bank sampah agar tetap sesuai dengan

b. Ketua

1) Bertanggungjawab penuh atas semua aktivitas bank sampah 2) Mengatur waktu kerja karyawan

3) Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi Bank Sampah termasuk juga keuntungan Bank Sampah.

(45)

4) Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di bank sampah 5) Memastikan semua kegiatan bank sampah dapat berjalan sesuai dengan

SOP (Standard Operation Procedure) c. Sekretaris

1) Mencatat dan mengarsipkan dokumen penting

2) Membuat jadwal kegiatan seperti pertemuan dan perjanjian dengan relasi maupun kegiatan lain.

d. Bendahara

1) Membuat laporan harian, bulanan, dan tahunan penerimaan dan pengeluaran keuangan bank sampah.

2) Membuat laporan keuangan bank sampah terkait keuntungan bank sampah.

3) Memberikan uang untuk kegiatan operasional bank sampah yang diminta masing-masing bagian berdasarkan nota pengajuan yang telah mendapat persetujuan direktur.

4) Melaporkan penerimaan dan pengeluaran keuangan pada ketua . e. Penerimaan dan Penjualan

1) Bertanggungjawab dalam menerima setoran sampah dari anggota 2) Menimbang dan mencatat penerimaan sampah.

3) Melakukan seleksi sampah yang disetorkan.

4) Melakukan penjualan sampah ke pengepul.

f. Kasir

1) Melayani pendaftaran anggota baru

2) Bertanggungjawab dalam pencatatan pembelian dan penjualan sampah

(46)

3) Bertanggungjawab dalam pengelolaan saldo anggota, baik menambahkan saldo melalui pembelian atau penarikan saldo anggota.

3.2. Prosedur Sistem Berjalan 1. Proses Pendaftaran Anggota Baru

Pada dasarnya perorangan yang dapat mendaftar pada Bank Sampah Ruang Nafas hanya dikhususkan pada warga desa setempat. Warga yang hendak mendaftar dapat mengisi formulir pendaftaran berserta membawa persyaratan seperti identitas diri dan kartu keluarga. Bagian kasir yang merangkap sebagai bagian pendaftaran kemudian akan mencatatkan calon anggota pada buku anggota sebagai anggota baru setelah itu anggota baru akan mendapat sejenis

“buku tabungan sampah” sebagai media pencatatan transaksi sampah.

2. Proses Penyerahan Sampah dari Anggota

Anggota dapat menyerahkan sampah yang telah mereka kumpulkan dan “buku tabungan sampah” pada bagian penerimaan. Waktu penyerahan sampah sesuai dengan kesepakatan bersama bank sampah dan anggota, dapat dilakukan setiap 3 hari atau sesuai kesepakatan. Bagian penerimaan sampah kemudian menimbang dan mencatat berat sampah dan jenis sampah yang diserahkan anggota ke dalam “buku tabungan sampah”, kemudian diserahkan kembali ke anggota untuk disetujui oleh kasir. Kasir kemudian mencatat jumlah total pembelian sampah dari anggota sebagai saldo tambahan milik anggota dan mencatat transaksi pada buku transaksi milik bank sampah, setelah itu menyerahkan kembali “buku tabungan sampah” kepada anggota. Kemudian mencatat pada buku transaksi milik bank sampah

(47)

3. Proses Penarikan Saldo

Anggota dapat melakukan penarikan saldo tabungan mereka dengan mengajukan permohonan ke kasir. Kemudian kasir akan mencatat penarikan saldo anggota pada “buku tabungan sampah” milik anggota kemudian menyerahkan sejumlah uang sesuai dengan yang diajukan anggota.

4. Proses Penjualan Sampah

Sampah yang telah terkumpul dari anggota, sebagiannya dimanfaatkan untuk kerajinan tangan, dan sebagian lainnya dijual kembali ke pengepul. Sampah yang akan dijual diambil sendiri oleh pengepul sesuai dengan penjualan minimal yang telah disepakati. Pengepul kemudian membuatkan nota pembelian sampah setelah sampah-sampah ditimbang. Setelah itu pengepul menyerahkan uang sesuai dengan jumlah yang telah disepakati ke bagian penjualan, kemudian bagian penjualan menyerahkan nota dan uang hasil penjualan ke kasir untuk dicatat dan dibukukan.

(48)

3.3. Use Case Diagram

1. Use Case Diagram Sisetem Usulan

uc Use Case Berjalan

Anggota

Melakukan Mendaftar

Menyerahkan Sampah Menarik Saldo

Kasir/Pendaftaran

Penerimaan / Penjualan

Pengepul

Menjual Sampah Ke Pengepul

Gambar III.2.

Use Case Diagram Sistem Usulan Tabel III.1.

Skenario Use Case Melakukan Pendaftaran Use Case Name Melakukan Pendaftaran

Requirements Calon Anggota Melakukan pendaftaran

Goal Calon Anggota dapat mendaftar untuk

melakukan kunjungan

Pre-Conditions Calon Anggota datang ke bank sampah Post-Conditions Calon Anggota telah melakukan

pendaftaran dan mendapat kartu pasien Failed end Condition -

Actors Calon Anggota

Main Flow/ Basic Path 1. Calon Anggota datang ke bank sampah 2. Melakukan pendaftaran di bagian kasir

atau pendaftaran jika belum terdaftar 3. Berhasil melakukan pendaftaran

Tabel III.2.

Skenario Use Case Menyerahkan Sampah Use Case Name Menyerahkan Sampah

Requirements Anggota menyerahkan sampah

Goal Anggota dapat menjual sampah

(49)

Pre-Conditions Anggota datang ke bank sampah

Post-Conditions Anggota telah melakukan penyerahan sampah

Failed end Condition -

Actors Anggota, Penerimaan, Kasir

Main Flow/ Basic Path 1. Anggota datang ke bank sampah

2. Menyerahkan sampah ke bagian penerimaan.

3. Bagian penerimaan memilah dan menimbang sampah.

4. Mencatat penerimaan sampah.

5. Kasir menyetujui penerimaan sampah 6. Kasir mencatat total sampah yang

diterima

7. Mencatat dan menambahkan saldo anggota.

(50)

Tabel III.3.

Skenario Use Case Menarik Saldo Use Case Name Menarik Saldo

Requirements Buku tabungan

Goal Anggota dapat menarik saldo

Pre-Conditions Anggota datang ke bank sampah

Post-Conditions Anggota telah menarik saldo tabungannya Failed end Condition -

Actors Anggota, Kasir

Main Flow/ Basic Path 1. Anggota datang ke bank sampah 2. Mengajukan penarikan ke kasir

3. Kasir mencatat penarikan saldo ke buku tabungan.

4. Kasir menyerahkan uang hasil penarikan ke anggota.

Tabel III.4.

Skenario Use Case Menjual Sampah Ke Pengepul Use Case Name Menjual Sampah Ke Pengepul

Requirements Sampah

Goal Bagian penjualan dapat menjual sampah ke pengepul

Pre-Conditions Pengepul datang ke bank sampah

Post-Conditions Anggota telah melakukan penjualan sampah Failed end Condition -

Actors Penjualan, Pengepul, Kasir

Main Flow/ Basic Path 1. Pengepul datang ke bank sampah 2. Bagian penjualan menyerahkan sampah

ke pengepul

3. Pengepul memilah dan menimbang sampah.

4. Pengepul membuat nota penjualan dan diserahkan ke bagian penjualan.

5. Bagian penjualan menyerahkan uang dan nota ke kasir.

6. Kasir mencatat dan membukukan.

3.4. Spesifikasi Dokumen Masukan 1. Nama Dokumen : Formulir Pendaftaran

Fungsi : Sebagai formulir untuk mendaftarkan diri sebagai anggota Sumber : Calon Anggota

(51)

Tujuan : Pendaftaran/Kasir

Media : Kertas

Jumlah : 1

Frekuensi : Setiap kali ada pendaftaran Format : Lampiran A.1

2. Nama Dokumen : Fotokopi KTP

Fungsi : Persyaratan pendaftaran anggota baru Sumber : Calon Anggota

Tujuan : Pendaftaran/Kasir

Media : Kertas

Jumlah : 1

Frekuensi : Setiap kali ada pendaftaran Format : Lampiran A.2

3. Nama Dokumen : Kartu Keluarga

Fungsi : Persyaratan pendaftaran anggota baru Sumber : Calon Anggota

Tujuan : Pendaftaran/Kasir

Media : Kertas

Jumlah : 1

Frekuensi : Setiap kali ada pendaftaran Format : Lampiran A.3

4. Nama Dokumen : Foto

Fungsi : Persyaratan pendaftaran anggota baru Sumber : Calon Anggota

Tujuan : Pendaftaran/Kasir

(52)

Media : Kertas

Jumlah : 1

Frekuensi : Setiap kali ada pendaftaran Format : Lampiran A.4

3.5. Spesifikasi Dokumen Keluaran 1. Nama Dokumen : Buku Tabungan

Fungsi : Mencatat transaksi anggota

Sumber : Kasir

Tujuan : Anggota

Media : Kertas

Jumlah : -

Frekuensi : Setiap kali ada transaksi Format : Lampiran B.1

2. Nama Dokumen : Nota Pembelian

Fungsi : Mencatat transaksi pembelian sampah ke anggota

Sumber : Kasir

Tujuan : Anggota

Media : Kertas

Jumlah : 1

Frekuensi : Setiap kali ada transaksi Format : Lampiran B.2

(53)

3.6. Permasalahan Pokok

Sebuah sistem tidak lepas dari permasalahan pokok yang dihadapi, begitu pun pada Bank Sampah Ruang Nafas ini, terdapat beberapa permasalahan utama dari sistem informasi yang telah diterapkan, antara lain:

1. Sistem yang berjalan masih sederhana dan belum menggunakan sistem informasi yang memadai, masih mengandalkan logbook dan Microsoft Excel dengan data yang belum terintegrasi satu dengan yang lain sehingga rentan terjadi kekeliruan dan kesulitan dalam penelusuran data terdahulu.

2. Belum adanya standardisasi dokumen atau formulir, sehingga beberapa transaksi belum menggunakan dokumen atau formulir sebagai bukti transaksinya, hal ini mengakibatkan tracing (pelacakan) transaksi hanya berdasarkan log book tetapi tidak ada bukti dokumen yang sah.

3.7. Pemecahan Masalah

Setiap permasalahan selalu ada solusi untuk mengatasinya, berikut beberapa alternatif pemecahan masalah yang dapat diimplementasikan pada sistem yang telah berjalan, alternatif permasalahan tersebut antara lain:

1. Perlu dibuat sebuah sistem informasi yang terintegrasi, serta dapat menangani pencatatan transaksi bisnis harian bank sampah, serta menghasilkan keluaran berupa laporan yang memudahkan dalam proses rekapitulasi transaksi.

2. Perlu dilakukan standardisasi dokumen, agar setiap transaksi bisnis yang dilakukan mempunyai dokumen yang otentik sehingga memudahkan dalam Transaksi.

(54)

33

BAB IV

PERANCANGAN SISTEM USULAN

4.1. Tahapan Perancangan Sistem 4.1.1. Analisis Kebutuhan

Agar sistem dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, tahap awal yang perlu dilakukan adalah melakukan analisis kebutuhan, pada tahap ini akan merangkum kebutuhan sistem dan kebutuhan pengguna. Berikut kebutuhan pengguna sistem informasi bank sampah:

1. Ketua Bank Sampah a. Login

b. Mengelola Pengguna

c. Melihat Transaksi Pembelian d. Melihat Transaksi Penjualan e. Melihat Transaksi Mutasi f. Melihat Laporan Mutasi g. Melihat Laporan Pembelian h. Melihat Laporan Penjualan 2. Kasir

a. Login

b. Mengelola Informasi c. Mengelola Anggota

d. Mengelola Transaksi Pembelian Sampah e. Mengelola Transaksi Penjualan Sampah f. Mengelola Mutasi Saldo

(55)

3. Anggota

a. Melakukan Pendaftaran b. Melihat Informasi c. Login

d. Melihat Mutasi Saldo

4.1.2. Rancangan Diagram Use Case

1. Rancangan Diagram Use Case Ketua Bank Sampah a. Gambaran Use Case Diagram Ketua

Gambar IV.1.

Use Case Diagram Ketua

(56)

b. Skenario Use Case Diagram Mengelola Pengguna Tabel IV.1

Skenario Use Case Diagram Mengelola Pengguna

Use Case Name Mengelola Pengguna

Goal Ketua dapat mengelola data pengguna

Primary Actor Ketua

Pre-Condition Ketua sudah login

Post-Condition Sistem dapat menyimpan, mengubah dan menghapus data pengguna baru

Failed Condition Aktor membatalkan mengelola pengguna Main Flow / Basic Path 1. Klik Tambah

2. Memasukkan data pengguna baru 3. Klik Simpan

4. Memeriksa valid tidaknya data yang dimasukkan

5. Menyimpan data pengguna ke basis data

6. Menampilkan pesan berhasil disimpan

Invariant A 1. Pilih Data Pengguna

2. Klik Ubah

3. Melakukan perubahan pada data pengguna

4. Klik Perbaharui

5. Memeriksa valid tidaknya data yang dimasukkan

6. Menyimpan data pengguna ke basis data

7. Menampilkan pesan berhasil disimpan

Invariant B 1. Pilih data pengguna

2. Klik Hapus 3. Konfirmasi Hapus

4. Menghapus data pengguna dari basis data

5. Menampilkan pesan berhasil dihapus

(57)

c. Skenario Use Case Diagram Melihat Mutasi Tabel IV.2

Skenario Use Case Diagram Melihat Mutasi

Use Case Name Melihat Mutasi

Goal Ketua dapat melihat mutasi saldo anggota

Primary Actor Ketua

Pre-Condition Ketua sudah login

Post-Condition Sistem dapat melihat mutasi saldo anggota

Failed Condition -

Main Flow / Basic Path 1. Membuka halaman mutasi

2. Sistem akan menampilkan daftar mutasi anggota

3. Memasukan filter berupa tanggal 4. Menampilkan data mutasi

berdasarkan tanggal d. Skenario Use Case Diagram Melihat Laporan

Tabel IV.3

Skenario Use Case Diagram Melihat Laporan

Use Case Name Melihat Laporan

Goal Ketua dapat melihat laporan

Primary Actor Ketua

Pre-Condition Ketua sudah login

Post-Condition Sistem dapat melihat laporan transaksi

Failed Condition -

Main Flow / Basic Path 1. Membuka halaman laporan

2. Sistem akan menampilkan daftar transaksi

3. Memasukan filter berupa tanggal 4. Menampilkan data transaksi

berdasarkan tanggal

(58)

2. Rancangan Diagram Use Case Kasir a. Gambaran Use Case Diagram Kasir

uc Use Case Diagram Kasir/Pendaftaran

Kasir

Login

Mengelola Informasi

Mengelola Anggota

Mengelola Transaksi Pembelian

Sampah Mengelola

Transaksi Penjualan Sampah Mengelola Mutasi

Saldo

Verifikasi Data Anggota Logout

«extend»

«include»

«include»

«include»

«include»

«include»

Gambar IV.2.

Use Case Diagram Kasir b. Skenario Use Case Diagram Mengelola Informasi

Tabel IV.4

Skenario Use Case Diagram Mengelola Informasi

Use Case Name Mengelola Informasi

Goal Kasir dapat mengelola data informasi

Primary Actor Kasir

Pre-Condition Kasir sudah login

Post-Condition Sistem dapat menyimpan, mengubah, menghapus data informasi baru

Failed Condition Aktor membatalkan menambah informasi Main Flow / Basic Path 1. Klik Tambah

2. Memasukkan data informasi baru 3. Klik Simpan

4. Memeriksa valid tidaknya data yang dimasukkan

5. Menyimpan data informasi ke basis data

6. Menampilkan pesan berhasil disimpan

Invariant A 1. Pilih data informasi

2. Klik Ubah

Referensi

Dokumen terkait

Subjek dapat bersikap dengan cukup baik ketika ada masalah dan juga dapat mengetahui tujuan serta harapan dalam hidupnya sebagai santri pengabdian.. Subjek

Kata Kunci: Waris, Teori Limit, Metode Penafsiran Syah}ru>r. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya ketidakpuasan mengenai praktik pembagian harta warisan yang berlaku

Oleh sebab itu, salah satu aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah pemberian kompensasi finansial langsung yang sesuai untuk karyawan agar tingkat

Bagi pengusaha bunga potong krisan khususnya di Desa Kenteng, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam menerapkan orientasi pasar sehingga

Pada pembahasan laporan akhir ini, supaya pembahasan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan laporan akhir ini

Dalam penelitian ini, agar pembahasan tidak terlalu meluas dan memberikan pemahaman yang sesuai dengan permasalahan yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitiannya

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem informasi pengelolaan bank sampah berbasis web sehingga dapat mempermudah operator bank sampah dan masyarakat

Kepala LPPM membuat Surat Edaran yang berisi pemberitahuan dan himbauan bahwa peneliti dapat menerbitkan dan mempublikasikan hasil penelitiannya pada jurnal eksternal