• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

7. Lokasi dan Jadwal Penelitian

Penelitian yang berjudul ”hubungan motivasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kota Serang. Lokasi ini sengaja dipilh karena selain keterbatasan waktu dan dana yang dimiliki, peneliti ingin mengkaji secara mendalam permasalahan tentang hubungan motivasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kota Serang tersebut. Serta untuk mendapatkan pemecahan terhadap permasalahan tersebut.

Dalam pengolahan data ini, dilakukan selama 8 minggu, mulai dari Oktober – Desember 2010. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada jadwal penelitian sebagai berikut :

Tabel 6.1

Okt Nov Des Jan Mei Juni Juli

NO KEGIATAN

3 4 1 2 3 4

1. Perizinan/observasi (Penelitian Awal)

2. Pengumpulan data ke sekretariat DPRD Kota Serang

4. Penyerahan Proposal Penelitian

5. Seminar Penelitian

6. Perbaikan seminar proposal

7. Penyusunan dan penyebaran kuesioner

8. Penyusunan Bab IV

9. Pengolahan analisis data dan kuesioner

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Sekretariat DPRD Kota Serang 4.1.1 Sejarah Singkat Sekretariat DPRD Kota Serang

Sejak Provinsi Banten terwujud melalui Undang – Undang No. 32 Tahun 2000, tanggal 17 Oktober 2000. Namun puncak perayaan sebenarnya terjadi 04 Oktober 2000, Karena itu masyarakat Banten sepakat menjadikan tanggal 04 Oktober 2000 sebagai hari Jadi Provinsi Banten. Seiring dengan terus berkembangnya aspirasi, harapan dan cita – cita muncul gagasan untuk mebentuk wilayah kota serang yakni pemekaran dari wilayah Kabupaten Serang. Maka dengan perjuangan yang tanpa lelah seluruh komponen masyarakat Kota Serang bahu membahu satu langkah satu perjuangan mengapai cita – cita.

Melalui langkah – langkah antara lain DPRD Kabupaten Serang membentuk Panitia Khusus (PANSUS) untuk membahas hasil Rekomendasi Pembentuk Kota Serang melalui Surat Keputusan Pimpinan DPRD Kabupaten Serang Nomor 188.4/26/Kep- Pimpinan DPRD / PEM/2004. tanggal 1 Maret 2004, selanjutnya tanggal 15 Juni 2004 dilaksanakan rapat gabungan DPRD dengan BAPPEDA Kabupaten Serang yang intinya membahas hasil studi STPDN tentang pembentukan Kota Serang tanggal 28 Juni 2004. Pansus menyelenggarakan rapat paripurna DPRD yang memutuskan 6 ( enam ) kecamatan kemudian tanggal 26 Agustus 2004 keluar Keputusan DPRD Provinsi Banten tentang persetujuan pembentukan Kota Serang dengan nomor registrasi 161.1/KEP.DPRD/09/2004, sebagai bukti keseriusan PLT.

GUBERNUR melayangkan surat Nomor 051/125.1-PEM/2006 tanggal 12 Januari 2006 tentang usul pembentukan Kota Serang yang ditujukan kepada pemerintahan Kabupaten Serang, maka hari selasa tanggal 17 juli 2007 RUU Kota serang Disahkan DPR RI. Peristiwa itu merupakan tonggak sejarah yang mengawali babak baru untuk menata wilayah yang luasnya kurang lebih 266.74 Km2 dijantung Ibukota Provinsi Banten yang mencakup wilayah Kecamatan Serang, Kecamatan, Cipocok Jaya, Kecamatan Taktakan, Kecamatan Curug, Kecamatan Walantaka dan Kecamatan Kasemen.

Pada Tanggal 10 Agustus 2007 pengesahan Undang – Undang Nomor 32 tahun 2007 dan tanggal 02 November 2007 adalah Peresmian Kota Serang serta Pelantikan Pejabat Walikota Serang yakni Bapak Asmudji HW.

4.1.2 Pembentukan DPRD Kota Serang

Dengan di terbitkannya Undang – Undang Nomor 32 tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Serang di Provinsi Banten tersebut, maka dalam melaksanakan tugas

pemerintahan, proses pengisian Anggota Dewan Perwakilan Daerah dan Pemilihan Walikota / Wakil Walikota Serang di laksanakan oleh Penjabat Walikota Asmudji HW.

Anggota DPRD Kota Serang di isi oleh wakil partai dengan memperhatikan perolehan hasil suara dari pemilihan umum tahun 2004, para calon anggota legislatif dengan perolehan suara terbanyak didaerah pemilihan pada enam kecamatan calon wilayah Kota Serang yang pada tahun 2004 tidak masuk dalam DPRD Kabupaten Serang , akan menjadi Anggota DPRD Kota Serang. Jumlah anggota DPRD Kota Serang disesuaikan dengan jumlah penduduk Kota Serang.

Untuk pengisian Anggota DPRD Kota Serang, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Serang membuat Berita Acara Nomor 171.1/62/KPUD tanggal 15 Februari 20008 tentang penetapan nama calon terpilih anggota DPRD Kota Serang tahun 2008 hasil Pemilihan Umum tahun 2004 yang memenuhi syarat untuk diresmikan pengangkatannya sebagai Anggota DPRD Kota Serang. Selanjutnya KPU Kabupaten Serang melalui Surat Nomor 171.1/064/KPUD dan Nomor 171.1//069/KPUD, mengusulkan peresmian anggota DPRD Kota Serang ke Gubernur Banten. Surat dari KPU Kabupaten Serang tersebut di tindak lanjuti dengan Keputusan Gubernur Banten Nomor 171.1/Kep.53-Huk/2008 tanggal 21Februari 2008 Tentang Peresmian Pengangkatan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Kota Serang Hasil Pemilihan Umum Tahun 2004.

Pada Tahun 2009 Pemerintah mengadakan Pemelihan Umum (PEMILU) yakni diantaranya adalah pemilihan Anggota DPRD Kota Serang periode 2009 - 2014. Sekretariat DPRD Kota Serang beralamat di Jalan Mayor Syafe’i No. 3 Kota Serang, Banten. Saat ini jumlah pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kota telah mencapai 30 Orang (Bagian Kepegawaian Sekretariat DPRD Kota Serang Tahun 2010).

4.1.2.1 Visi dan Misi Sekretariat DPRD Kota Serang

· Visi

“MANDIRI, AMAN, DAMAI, NYAMAN, IMAN, DAN PRODUKTIF”

· Misi

1. Mewujudkan aparatur Sekretariat DPRD Kota Serang yang

professional;

2. Memfasilitsi dan mendorong pengikatan kinerja DPRD Kota Serang;

3. Meningkatkan dukungan pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD Kota

Serang; dan

4. Meningkatkan karier dan kesejateraan aparatur

4.1.2.2 Sistem Kerja Sekretariat DPRD Kota Serang

Dalam mengoperasikan kegiatan surat menyurat sekretariat DPRD Kota Serang mempunyai alur pembuatan surat keluar yaitu sebagai berikut :

Gambar 4.1

Alur/sistem pembuatan Surat keluar.

Membuat Nota Dinas atas persetujua n Kepala Bagian Disposisi Pimpinan DPRD Kota Serang Persetujua n Kepala Bagian Umum Persetujua n Sekretaris DPRD Kota Serang Diterima Bagian Perencanaan Sekretariat DPRD Kota Serang Surat bisa diproses dengan paraf, Kasubag Alat Kelengkapan DPRD Paraf Kepala Bagian Persidangan/ Umum

(Sumber : Bagian Kepegawaian Sekretariat DPRD Kota Serang Tahun 2010).

Gambar 4.2

Alur/sistem pembuatan Nota Dinas

(Sumber : Bagian Kepegawaian Sekretariat DPRD Kota Serang Tahun 2010).

4.1.2.3 Struktur Kerja Sekretariat DPRD Kota Serang

Struktur kerja Sekretariat DPRD Kota Serang dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.3

Struktur Kerja Sekretariat DPRD Kota Serang

Paraf Sekretaris DPRD Kota Serang Tanda Tangan Pimpinan DPRD Kota Serang

Penomoran suart keluar

Membuat Nota Dinas atas persetujuan ketua bagian Koreksian Nota Dinas oleh kasubag Tanda tangan Nota Dinas oleh ketua Bagian Penomoran Nota Dinas di bagian persidangan Nota Dinas diajukan ke pimpinan untuk didisposisi

[

(Sumber : Bagian Humas Sekretariat DPRD Kota Serang Tahun 2010).

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan struktur organisasi Sekretariat DPRD Kota Serang, bahwa kedudukan dan tugas pokok Sekretariat DPRD Kota Serang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggungjawab kepada walikota melalui sekretaris Daerah. Sekretaris DPRD mempunyai tugas pokok menyelenggarakan administrasi kesekertariatan, administrasi keuangan, dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

4.1.2.4 Susunan Organisasi Sekretariat DPRD Kota Serang, terdiri dari :

a. Sekretaris DPRD Kota Serang, membawahi : b. Bagian Umum, membawahi

2. Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian 3. Sub Bagian Humuas dan Protokoler. c. Bagian Keuangan, membawahi :

1. Sub Bagian Perencanaan

2. Sub Bagaian Anggaran dan Perbendaharaan

3. Sub Bagian Pembukuan dan Pelaporan

d. Bagian Persidangan, membawahi :

1. Sub Bagian Risalah dan Persidangan.

2. Sub Bagaian Alat Kelengkapan DPRD.

3. Sub Bagian Perundang-undangan, Dokumentasi dah Hukum.

4.1.3 Karakteristik Responden

4.1.3.1 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Untuk lebih jelasnya mengenai karakteristik responden tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.4

Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin NO Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase

1. 2 Pria Perempuan 23 7 76, 7 23,3

Total 30 100 (Sumber : Bagian Kepegawaian Sekretariat DPRD Kota Serang Tahun 2010).

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, menunjukan bahwa responden pria sebanyak 23 orang ( 76,6% dari total responden) dan responden perempuan sebanyak 7 orang ( 23,3 % dari total responden). Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kota Serang terdiri atas 30 Orang yang secara kuantitas dukungan aparat dilingkungan Sekretariat DPRD Kota Serang belum memadai, dimana bila didasarkan pada pelaksanaan administrasi dalam memfasilitasi kegiatan pimpinan dan anggota DPRD Kota Serang idealnya Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD kota Serang sebanyak 83 Orang, yang terdiri dari pejabat struktural 13 Orang, dan pelaksana sebanyak 70 Orang. Dimana 70 Orang. Pelaksana nantinya akan ditugaskan dibagian – bagian dan alat kelengkapan DPRD meliputi Pimpinan DPRD 8 Orang, Komisi – komisi 8 Orang, Badan Musyawarah 2 Orang, Badan Kehormatan 2 Orang, fraksi – fraksi DPRD 10 Orang, kepala Sub Bagian 18 Orang, Sekretaris 1 Orang, Pelaksana Umum 7 Orang, Pelaksana Keuangan 6 Orang dan Pengurus/penyimpan barang 2 Orang.

4.1.3.2 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Untuk lebih jelasnya mengenai karakteristik responden tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.5

Tingkat Pendidikan

NO Keterangan S2 S1 D3 SMA Jumlah

1. Sekretaris DPRD 1 1

2. Kepala Bagian 2 1 3

3. Kepala Sub Bagian 1 7 8

4. Staf Pelaksana 14 1 3 18

Jumlah Total 4 22 1 3 30 Persentase (%) 13,33 73,33 0,03 10,00 100

(Sumber : Rencana Strategi Sekretariat DPRD Kota Serang Tahun 2010).

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dalam klasifikasi responden berdasarkan Pendidikan Terakhir pada pendidikan S2 sebanyak 4 orang (13,33 % dari Jumlah Responden), pada Pendidikan S1 sebanyak 22 Orang (73,33 % dari Jumlah Responden), sedangkan untuk pendidikan D3 hanya 1 Orang (0,03 % dari Jumlah Responden) dan Pendidikan SMA 3 Orang (10,00 % dari Jumlah Responden). Sebagian besar Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kota Serang sudah berada pada golongan III, hal ini mencerminkan bahwa secara umum Sekretariat DPRD Kota Serang telah didukung oleh aparat PNS yang memiliki pengalaman kerja menurut masa kerja yang cukup memadai, namun demikian masih terdapat 3 orang PNS golongan II, yang masih perlu pembinaan, dan sekitar 97, % masih memiliki tingkat pendidikan non kesarjanaan yang dapat ditafsirkan memiliki

tingkat kesiapan yang kurang memadai tehadap kebutuhan penyelenggaraan tugas dan fungsi kelembagaan.

4.2.1 Variabel Motivasi

Deskripsi data menjelaskan mengenai hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan menggunakan tekhnik analisis data yang relevan, baik data kuantitatif maupun data kualitatif. Dalam penelitian mengenai “hubungan motivasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kota Serang”.

Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan (Sugioyono, 2005:31). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel yaitu 2 variabel bebas (independent variable) dan 1 variabel terikat (dependent variable), yaitu :

a. Variabel bebas (independent variable), ialah variabel yang tidak terpengaruh

dengan variabel lain atau variabel yang mempengaruhi variabel terikat

(dependent). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah

Motivasi sebagai variabel X1 dan Gaya Kepemimpinan sebagai variabel X2.

b. Variabel terikat (dependent variable), ialah variabel yang terpengaruh atau

yang dipengaruhi atau juga menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Kinerja Pegawai

Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kota Serang sebagai variabel Y.

Berdasarkan anggapan dasar yang telah dikemukakan oleh peneliti

sebelumnya, untuk menganalisis hubungan motivasi dan gaya kepemimpinan

dilakukan dengan cara menelaah indikator-indikator yang berhubungan dengan

pelaksanaan motivasi dan gaya kepemimpinan. Begitu pula dalam menganalisis

kinerja pegawai dengan menelaah indikator-indikator dan dimensi-dimensi

tersebut dijabarkan dalam bentuk angka, yang dari jawabannya diperoleh

gambaran tentang pelaksanaan motivasi dan gaya kepemimpinan yang

berhubungan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kota

Serang. Angket yang disebar terdiri dari beberapa pernyataan dengan alternative

jawaban yang disediakan disusun berdasarkan skala ordinal.

Jumlah angket yang telah disebar sebanyak 30 angket untuk 30 responden

(n = 30) yang terdiri dari 77 pernyataan sebelum menganalisis antara pelaksanaan

motivasi dan gaya kepemimpinan dengan kinerja, terlebih dahulu dilakukan

analisis berdasarkan hasil angket dengan pemberian skor setiap pernyataan

sebagai berikut :

1. Jawaban SS (Sangat Setuju) : 5

2. Jawaban S (Setuju) : 4

3. Jawaban R (Ragu-ragu) : 3

4. Jawaban TS (Tidak Setuju) : 2

5. Jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) : 1

Selanjutnya dari data tersebut dilakukan pengujian terhadap tiap-tiap

pernyataan dalam angket yang dikenal dengan istilah analisis item, kemudian data

diuji coba statistik menggunakan rumus pearson product moment sehingga

didapat jumlah data yang valid dan penulis sajikan dalam bentuk grafik.

Pemberian motivasi pada setiap organisasi baik instansi pemerintah maupun perusahaan swasta pasti selalu berbeda – beda dan dapat dilakukan dengan beberapa cara atau tekhnik yang berbeda pula dengan memperhatikan dan mempertimbangkan karakteristik, watak, sifat maupun kepribadian individu masing – masing pegawai.

Motivasi kerja merupakan sesuatu yang menimbulkan semangat dan dorongan kerja dan motivasi juga merupakan sebagai usaha memberi bimbingan, saran, perintah atau intruksi kepada bawahan sehingga tepat sasaran. Motivasi kerja akan timbul apabila harapan – harapan yang dinginkan pegawai terpenuhi. Metode pemberian motivasi yang dilakukan pada Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kota Serang ada dua metode yaitu :

a. Faktor Intrinsik yaitu Meningkatkan kelompok motivasi yang merupakan sumber kepuasan kerja (keberhasilan, pengakuan, tanggungjawab, dan pengembangan). b. Faktor Ekstrinsik yaitu Mengurangi kelompok yang mengakibatkan

ketidakpuasan (kebijaksanaan kantor, administrasi, supervise, hubungan antar pribadi, kondisi dan situasi kerja).

Berdasarkan tanggapan di atas terdapat hasil kuisioner yang telah disebarkan kepada responden. Maka diperoleh hasil pengukuran tentang hubungan motivasi yaitu sebagai berikut :

Gambar 4.2.1.1

Sumber : Hasil penelitian 2011

Dapat dilihat dari diagram di atas, sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa jawaban sangat setuju mendominasi yaitu sebesar 63,3 % artinya sebagian responden menilai bahwa pertanyaan ini sesuai dengan keinginan pegawai karena kebanyakan para pegawai merasa bahwa setiap pegawai sangat memperhatikan tingkat keberhasilan dalam bekerja.

Dari jumlah diatas bahwa para Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kota Serang selalu memperhatikan tingkat keberhasilan dalam bekerja demi mencapai tujuan instansi yang telah ditentukan sebelumnya. Terlihat dari pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan arahan pimpinan dan perencanaan yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya mengacu pada hasil Badan Musyawarah (Alat Kelengkapan DPRD Kota Serang).

Gambar 4.2.1.2

Saya senang menghadapi tantangan untuk memecahkan masalah.

Sumber : Hasil penelitian 2011

Dapat dilihat dari diagram di atas maka sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa jawaban setuju mendominasi yaitu sebesar 66,7 % artinya sebagian responden menilai bahwa pertanyaan ini sesuai dengan keinginan pegawai karena kebanyakan para pegawai merasa bahwa senang dalam menghadapi tantangan untuk memecahkan masalah.

Untuk mencapai tujuan instansi yang diharapkan, maka seluruh Pegawai Negeri Sipil di Sekretraiat DPRD Kota Serang harus mampu menghadapi tantangan dalam berbagai hal. Dengan mampu menguasai berbagai bidang dan menguasai tekhnologi, karena selam ini hanya beberapa pegawai yang mampu menguasai berbagai bidang misalnya hanya beberapa orang yang mampu menguasai computer, sehingga dalam menyelesaikan pekerjaan hanya berpatokan pada orang tertentu saja. Oleh karena itu para pegawai harus memiliki pengetahuan yang luas dan kemampuan yang maksimal dalam bekerja.

Gambar 4.2.1.3

Saya ingin keterampilan dan kemampuan saya dalam bekerja mendapat penghargaan.

Sumber : Hasil penelitian 2011

Dapat dilihat dari diagram di atas maka sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa jawaban sangat setuju mendominasi yaitu sebesar 63,3 % artinya sebagian responden menilai bahwa pertanyaan ini sesuai dengan keinginan pegawai karena kebanyakan para pegawai merasa bahwa keterampilan dan kemampuannya dalam bekerja ingin mendapat penghargaan.

Bahwa setiap pimpinan harus mampu memberikan penilaian yang bersifat objektif, kepada semua pegawainya, menjunjung tinggi keadilan, agar tidak ada kecemburuan diantara bawahan. Di Sekretariat DPRD Kota Serang penilain keterampilan para pegawai belum berjalan maksimal, terlihat dari tidak adanya penghargaan bagi pegawai yang memiliki keterampilan atau tidak adanya dorongan bagi pegawai yang tidak memiliki keterampilan. Serta adanya perlakukan yang tidak adil, terlihat dari adanya

perhatian dari pimpinan kepada pegawai yang memiliki kedekatana emosional dengan pimpinan

Gambar 4.2.1.4

Saya tidak menyalahkan pihak lain apabila melakukan kesalahan – kesalahan dalam bekerja.

Sumber : Hasil penelitian 2011

Dapat dilihat dari diagram di atas maka sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa jawaban sangat setuju mendominasi yaitu sebesar 80 % artinya sebagian responden menilai bahwa pertanyaan ini sesuai dengan keinginan pegawai karena kebanyakan para pegawai merasa bahwa apabila melakukan kesalahan dalam bekerja para pegawai tidak menyalahkan pihak lain.

Salah satu upaya untuk mendapatkan kepercayaan pimpinan yaitu harus memiliki rasa tanggungjawab dalam setiap pekerjaan yang dilakukan, mampu mengambil resiko terhadap semua pekerjaan yang dilakukan serta tidak berusaha menyalahkan orang lain. Akan tetapi di Sekretariat DPRD Kota Serang belum memiliki rasa tanggungjawab yang

tinggi terhadap pekerjaan, terlihat dari banyaknya pekerjaan yang dilimpahkan kepada pegawai lain. Misalnya dalam menyelesaikan Laporan Perjalanan Dinas, maupun Laporan Pertanggungjawaban tidak dikerjakan dengan rasa tanggungjawab..

Gambar 4.2.1.5

Saya harus memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi terhadap pekerjaannya.

Sumber : Hasil penelitian 2011

Dapat dilihat dari diagram di atas maka sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa jawaban setuju mendominasi yaitu sebesar 56,7 % artinya sebagian responden menilai bahwa pertanyaan ini sesuai dengan keinginan pegawai karena kebanyakan para pegawai merasa bahwa harus memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaannya.

Tanggungjawab yaitu selalu mengakui apa yang dikerjakan dengan resiko apapun, dan tidak menyalahkan orang lain. Di Sekretariat DPRD Kota Serang masih ada beberapa diantara pegawai yang belum memiliki rasa tanggjungjawab yang tinggi

terhadap pekrjaannya, terlihat dari banyaknya pekerjaan yang dilimpahkan kepada pegawai lain, misalnya dalam membuat Laporan Perjalanan Dinas, Risalah dalam kegiatan rapat dan Laporan Pertanggungjawaban.

Gambar 4.2.1.6

Saya berani mempertanggungjawabkan seluruh hasil – hasil kerjanya kepada pimpinan.

Sumber : Hasil penelitian 2011

Dapat dilihat dari diagram di atas maka sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa jawaban setuju mendominasi yaitu sebesar 66,7 % artinya sebagian responden menilai bahwa pertanyaan ini sesuai dengan keinginan pegawai karena kebanyakan para pegawai merasa bahwa berani mempertanggungjawabkan seluruh hasil – hasil kerjanya kepad pimpinan.

Untuk lebih meningkatkan penilaian pimpinan kepada bawahan, para pegawai mampu mempertanggungjawabkan seluruh hasil pekerjaannya, agar pimpinan mampu memberikan penilain kepada seluruh pegawai yang dapat bekerja dengan maksimal maupun sebaliknya. Di Sekretariat DPRD Kota Serang dalam menyelesaikan pekerjaan hanya dilakukan oleh beberapa orang pegawai saja. Sehingga dalam menyelesaiakn pekerjaan hanya terpusat pada beberapa orang tertentu saja. Oleh karena itu tiap pegawai tidak mampu mempertanggungjawabkan hasil kerjanya masing – masing.

Gambar 4.2.1.7

Saya harus memiliki semangat dan motivasi yang kuat untuk berprestasi dalam bekerja sehingga tugas dapat diselesaikan secara maksimal.

Sumber : Hasil penelitian 2011

Dapat dilihat dari diagram di atas maka sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa jawaban setuju mendominasi yaitu sebesar 73,3 % artinya sebagian responden menilai bahwa pertanyaan ini sesuai dengan keinginan pegawai karena kebanyakan para pegawai merasa bahwa setiap pegawai harus memiliki semangat dan motivasi yang kuat untuk berprestasi dalam bekerja sehingga tugas dapat diselesaikan secara maksimal.

Motivasi merupakan sesuatu yang menimbulkan semangat dan dorongan kerja, serta sebagai usaha memberikan bimbingan, saran, perintah atau intruksi kepada bawahan sehingga dapat bekerja dengan optimal dan tepat sasaran. Di Sekretariat DPRD Kota Serang para pimpinan masih memiliki motivasi yang rendah kepada para bawahannya, terlihat dari tidak adanya dorongan bagi pegawai yang kurang giat dalam bekerja. Tidak berupaya menjadi motivator untuk membangun semangat dalam diri pegawai, tidak adanya teguran atau sanksi bagi pegawai yang malas sehingg pegawai kurang termotivasi.

Gambar 4.2.1.8

Pemberian tugas seorang pimpinan kepada saya dapat menumbuhkan motivasi kerja saya.

Sumber : Hasil penelitian 2011

Dapat dilihat dari diagram di atas maka sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa jawaban sangat setuju mendominasi yaitu sebesar 50 % artinya sebagian responden menilai bahwa pertanyaan ini sesuai dengan keinginan pegawai karena kebanyakan para pegawai merasa bahwa pemberian tugas dari pimpinan dapat menumbuhkan motivasi kerja pegawai.

Pemberian tugas dari pimpinan merupakan cerminan aktualisasi diri kita selama melakukan pekerjaan apakah baik atau buruk. Dalam hal penilaian ini semua pegawai harus menerima apaupun yang telah dilakukan oleh pihak instansi dalam menilai kinerja pegawai, karena untuk menjadi ukuran dan bahan kita dalam mengembangkan karier sebagai pegawai. Akan tetapi pegawai di Sekretariat DPRD Kota Serang beranggapan bahwa pemberian tugas dari pimpinan merupakan sebuah beban, sehingga tidak ada motivasi dalam diri pegawai untuk meningkatkan kinerjanya.

Gambar 4.2.1.9

Saya harus mematuhi kebijakan/aturan yang berlaku di tempat saya bekerja.

Sumber : Hasil penelitian 2011

Dapat dilihat dari diagram di atas maka sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa jawaban setuju mendominasi yaitu sebesar 56,7 % artinya sebagian responden menilai bahwa pertanyaan ini sesuai dengan keinginan pegawai karena

kebanyakan para pegawai merasa bahwa harus dapat mematuhi aturan yang berlaku di tempat kerja.

Pada kenyataannya masih banyak para pegawai di Sekretariat DPRD Kota Serang yang belum memiliki kesadaran dalam mematuhi aturan. Hal tersebut terlihat dari masih adanya pegawai yang bolos dalam bekrja, bolos dalam waktu jam kerja, pulang dan hadir tidak tepat pada waktunya dan tidak menjalankan tugas pekerjaan dengan benar pada saat jam kerja, selain itu rendahnya pengawasan dari pimpinan yang membuat para pegawai tidak mematuhi aturan yang berlaku.

Gambar 4.2.1.10

Kantor menaruh kebijaksanaan kepada saya untuk mengikuti apel pagi setiap hari.

Sumber : Hasil penelitian 2011

Dapat dilihat dari diagram di atas maka sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa jawaban setuju mendominasi yaitu sebesar 66,7 % artinya sebagian

responden menilai bahwa pertanyaan ini sesuai dengan keinginan pegawai karena kebanyakan para pegawai merasa bahwa kantor menaruh kebijaksanaan untuk mengikuti apel pagi.

Pada kenyataannya masih banyak para pegawai di Sekretariat DPRD Kota Serang yang belum memiliki kesadaran dalam mematuhi aturan. Hal tersebut terlihat dari rendahnya tingkat absensi dan rendahnya partisipasi pegawai dalam apel pagi yang merupakan rutinitas wajib bagi para pegawai, selain itu rendahnya pengawasan dari

Dokumen terkait