• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.2. Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan di bagian processing cold storage PT. X di Belawan. Alasan penelitian dilakukan di lokasi ini adalah :

1. Pada survei pendahuluan, beberapa tenaga kerja mengalami keluhan seperti menggigil, kurang koordinasi, pucat, kulit dingin.

2. Bagian processing cold storage PT.X Belawan merupakan unit kerja yang tenaga kerja terpapar suhu dingin 50C – 100C yaitu sekitar 7 jam setiap hari dan 6 hari kerja dalam 1 minggu.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 7 bulan dari bulan Januari 2008 sampai Juli 2008, mulai konsultasi pembimbing, mempersiapkan proposal penelitian, kolokium, pelaksanaan penelitian sampai dengan penyusunan laporan akhir, sedangkan penelusuran pustaka dan pengajuan judul bulan Desember 2007.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja perempuan di bagian processing di PT. X cold storage di Belawan yang berjumlah 70 orang.

3.3.2 Sampel

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja perempuan PT.X yang berada di bagian processing dengan jumlah 70 orang (Total Sampling). Dengan kriteria inklusi tersebut di bawah ini jumlah sampel menjadi 60 orang.

Sampel dibatasi dengan kriteria inklusi meliputi : 1. Sehat saat penelitian.

2. Tidak mempunyai riwayat hipertensi. 3. Tidak hamil dan tidak menyusui.

4. Bersedia menjadi responden selama penelitian.

5. Tidak menggunakan obat tertentu yang dapat mencegah pengaturan suhu tubuh, seperti antidepressant, obat penenang dan obat cardiovascular.

Cara penarikan sampel seperti skema di bawah :

Pekerja di cold storage ( 87 orang dan )

Kriteria Inklusi

Pekerja perempuan di bagian processing (70 orang)

Pekerja perempuan di bagian processing (60 orang) Secara Random

30 Orang Tenaga Kerja

Perempuan (Kelompok Kontrol) 30 Orang Tenaga Kerja Perempuan (Kelompok Perlakuan) Intervensi 1 Bulan

30 Orang Pekerja Perempuan (Kelompok Kontrol) 30 orang Pekerja Perempuan

(Kelompok Perlakuan)

Gambar 3.1. Cara Penarikan Sampel

3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data

Data primer yaitu :

a. Pengukuran konsumsi makanan (makanan utama dan makanan tambahan). b. Pengukuran suhu tubuh.

Data sekunder yaitu gambaran umum perusahaan Cold storage PT.X Belawan. 3.4.2 Cara Pengumpulan Data

Data primer :

a. Untuk memperoleh data konsumsi makanan pada sampel dikumpulkan melalui wawancara dengan metode recall 2 x 24 jam pada hari Senin dan Selasa, mencatat jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Kemudian dihitung dan dibandingkan dengan nilai kalori yang tercantum dalam Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM).

b. Suhu tubuh diukur dengan thermometer aksila. Pengukuran suhu tubuh sampel dengan alat thermometer yang diletakkan pada ketiak (aksila) sampel, kemudian ditunggu lebih kurang 5 menit, secara otomatis air raksa akan naik pada angka tertentu sesuai dengan temperatur tubuh. Satuan suhu dinyatakan dalam 0C (derajat celcius).

c. Data tentang tekanan darah diperoleh dengan mengukur tekanan darah sampel dengan alat sphygmomanometer, pengukuran dilengkapi dengan alat stetoscope yang berguna untuk mengetahui bunyi denyut jantung systole dan diastole. Pengukuran tekanan darah pada posisi berbaring, manset diletakkan di lengan atas sambil mengunci balon. Stetoscope diletakkan pada kedua telinga dan ujung stetoscope berada pada arteri branchialis, pompa hingga jarum tensi bergerak secara perlahan-lahan buka pengunci balon sambil melihat jarum dan terdengar bunyi detakan “dug” yang pertama hingga bunyi terakhir. Bunyi pertama itulah systolic dan bunyi terakhir diastolic. Satuan tekanan darah

dinyatakan dalam mmHg(millimeter air raksa). Pengukuran tekanan darah peneliti dibantu oleh tenaga perawat.

Data sekunder :

Gambaran umum perusahaan PT. X diperoleh dari bagian administrasi perusahaan, pihak manajemen dan kepala ruangan processing.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel penelitian terdiri dari :

a. Variabel Independen Pemberian Makanan Tambahan b. Variabel dependen Cold stress

3.5.2 Definisi Operasional

a. Makanan tambahan adalah makanan selingan berupa bubur kacang hijau, kue basah atau telur rebus yang mengandung sekitar 300 kalori yang diberikan kepada tenaga kerja.

b. Cold stress adalah suatu keadaan penurunan suhu tubuh dan kenaikan tekanan darah akibat suhu dingin yang terjadi pada tenaga kerja perempuan.

3.6 Pelaksanaan Penelitian 3.6.1 Pre- intervensi

a. Meminta kesediaan dan kerelaan seluruh populasi untuk dijadikan sampel penelitian dimana terlebih dahulu diberitahu mengenai manfaat dan tujuan penelitian yang akan dilaksanakan.

b. Seluruh populasi disesuaikan dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. d. Setelah diperoleh sampel, dilakukan wawancara dengan metode recall 2x 24

jam, pada hari Senin dan Selasa.

e. Melakukan pengukuran suhu tubuh pada sampel. f. Melakukan pengukuran tekanan darah pada sampel.

g. Melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan pada sampel. 3.6.2 Intervensi

a. Pemberian makanan tambahan untuk kelompok perlakuan berupa bubur kacang hijau pada pagi hari(sekitar jam 10. 00 WIB) dan kue basah atau telur rebus pada sore hari (sekitar jam 14.00 WIB) yang mengandung kira-kira 300 kalori 1 kali intervensi. Sedangkan untuk kelompok kontrol berupa kue basah yang mengandung sekitar 100 kalori dan hanya 1 kali pemberian. Intervensi dilaksanakan setiap hari kerja selama 1 bulan. Makanan tambahan dipesan dari kantin di kawasan Cold storage PT. X Belawan.

3.6.3 Post- intervensi

Setelah sampel diberi makanan tambahan selama 1 bulan (26 hari kerja) baru dilakukan tahap post intervensi yaitu :

a. Wawancara dengan metode recall 2 x 24 jam pada hari Jum,at dan Sabtu. b. Pengukuran suhu tubuh sampel pada pukul 12. 00 WIB dan 15. 00 WIB. c. Pengukuran tekanan darah sampel pada pukul 12.00 WIB dan 15.00 WIB. d. Pengukuran berat badan.

3.7 Metode Pengukuran a. Konsumsi Makanan

Berdasarkan Buku Pedoman Petugas Gizi PusKesMas, DepKes RI (1990), klasifikasi tingkat konsumsi dibagi menjadi empat dengan cut of points seperti :

Baik : ≥ 100 % AKG Sedang : 80 - 99 % AKG Kurang : 70 – 80 % AKG Defisit : < 70 % AKG

b. Suhu tubuh normal orang dewasa adalah 360C-370C, sedangkan dalam kondisi cold stress suhu tubuh berada dibawah 360C.

c. Tekanan darah normal orang dewasa yaitu 120/80 mmHg sedangkan dalam kondisi cold stress diatas 120/80 mmHg.

Tabel 3.1. Aspek Pengukuran

Variabel Definisi Operasional Kategori Alat Ukur Skala Ukur

Konsumsi - Energi - Protein

Konsumsi energi dan protein adalah jumlah energi dan protein dalam sehari ≥ 100% AKG = Baik 80-99% AKG = Sedang 70-80% AKG = Kurang < 70% AKG = Defisit Wawancara dengan Metode recall 2x24 jam Ordinal Cold Stress Suhu Tubuh Tekanan Darah

Cold Stress adalah suatu keadaan penurunan suhu tubuh dan kenaikan tekanan darah akibat suhu dingin yang terjadi pada tenaga kerja perempuan

Suhu tubuh normal Kondisi Cold stress Tekanan Darah normal

Kondisi Cold stress

360C – 370C < 360C 120/80 mmHg > 120/80 mmHg Alat Thermometer Alat Spygmomanometer Interval Interval

3.8 Metode Analisis Data

Data yang telah diperoleh dianalisa melalui proses pengolahan data yang mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Editing, penyuntingan data yang dilakukan untuk menghindari kesalahan atau kemungkinan adanya kuesioner yang belum terisi.

b. Coding, pemberian kode dan skoring pada tiap jawaban untuk memudahkan proses entry data.

c. Entry data, setelah proses coding dilakukan pemasukan data kekomputer. d. Cleaning, sebelum analisis data dilakukan pengecekan dan perbaikan

terhadap data yang sudah masuk.

e. Analisis data diperoleh dengan menggunakan perhitungan uji statistic memakai bantuan program komputer.

f. Analisis data univariat, untuk melihat gambaran dan karakteristik setiap variabel independen (bebas) serta variabel dependen (terikat).

g. Analisis data bivariat, untuk melihat pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat, yaitu pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap cold stress digunakan uji t.

Dokumen terkait