• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Untuk melengkapi hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa solusi atau saran dalam implementasi pendidikan karakter berbasis kearifan lokal (bugis) diantaranya adalah

1. Guru dan Peserta Didik MI DDI Maspul

a. Sebagai seorang guru, peserta didik khususnya sangat memerlukan adanya perhatian khusus untuk mereka sehingga agar lebih terbuka. Hal tersebut sebenarnya telah dilakukan beberapa guru di sekolah tersebut, namun masih ada beberapa guru yang kurang perhatian dan dengan peserta didik.

b. Guru sebaiknya diberi arahan khusus setiap bulan atau diadakan rapat

khusus evaluasi terhadap peserta didiknya dalam setiap kelas tentang apa yang harus dirubah dan dipertahankan sehingga guru lebih berperan aktif.

c. Lebih memperbanyak untuk menggali informasi budaya yang ada di daerahnya sehingga dapat di intergrasikan dalam ilmu pengetahuan agar tidak tergerus dengan perkembangan zaman dan budaya asing yang tidak mampu untuk di saring.

2. Guru dan Peserta didik MI DDI Maspul dalam mengatasi faktor penghambat.

a. Pihak sekolah membangun komunikasi aktif dengan orang tua peserta didik agar metode misal pembiasaan di sekolah, lingkungan keluarga serta masyarakat berjalan dan bisa sejalan dan jadi pengawasan,

b. Pihak sekolah lebih mengusahakan tersedianya sarana dan prasarana seperti mushola, buku paket dan laptop yang memadai untuk menunjang karakter peserta didik

c. Pihak sekolah memperketat aturan tentang berpakaian dan peserta didik yang terlambat ke sekolah.

78

Aan Komariah, Djamin Satori. 2011. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung:

Alfabeta

Agus Wibowo, Sigit Purnama, 2013. Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi, Yogyakarta :Pustaka Belajar

Arikunto.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta

Fathurahman Muhammad dan Sulistyroini. 2012. Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Islam Peningkatan Lembaga Pendidikan Islam Secara Holistik. Yokyakarta: Teras. Hlm. 189-191

Harsono. 2002. Implementasi Kebijakan dan Politik. Jakarta:PT Bumi Aksara Hasanah Aan. 2013. Pendidikan Dalam Perspektif Karakter. Bandung: Komunika Humas (Hubungan Masyarakat). 2017. “Penguatan Pendidikan Karakter”.

http://setkab.go.id/inilah-materi-perpres-no-87-tahun-2017-tentang-penguatan-pendidikan-karakter/ di akses 26 Januari 2022

Iswary, Ery. 2012. Orientasi Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Makassar: Penguatan Peran Bahasa Ibu Menuju Good Society dalam Suardiana, I Wayan & Astawan, Nyoman. Kearifan Lokal dan Pendidikan Karakter Prosiding Konferensi Internasional Budaya Daerah ke-2 (KIBD II). Bali: Denpasar, 22-23 Februari.

Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum.

Koesoema A Doni . 2010. Pendidikan Karakter; Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.

Kusuma, Dharma. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Latif, Yudi. 2009. Menyemai Karakter Bangsa Budaya Kebangkitan Berbasis Kesastraan. Publisher: Kompas Jakarta.

Lickona, Thomas. 2015. Mendidik Untuk Membentuk Karakter Terj. Abdu Wamaungo. Jakarta: Bumi Aksara

Maelong, Lexy J.2007. Metodologi Penelitian Kualitati. Edisi Revisi. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Mahmud, Ali Abdul Halim. 2004. Akhlak Mulia, Gema Insani. Jakarta.

Majid Abdul dan Dian Andayani. 2012. Pendidikan Karakter Perspektif Islam.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Najib M, dkk. 2016. Manajemen Strategi Pendidikan Karakter Bagi Anak Usia Dini. Yokyakarta: Gava Media

Nano Syaodih Sukmadinata. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rachmadyanti, Putri. 2017. “Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Siswa Sekolah Dasar Melalui Kearifan Lokal”. JPSD Vol 3 No. 2, September 2017, ISSN 2540-9093

Rahyono, F.X. 2009. Kearifan Budaya dalam kata. Jakarta: Penerbit Kompas.

Rosmalah. 2021. Penerapan Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal . Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan. 5 (2): 234

Ruyadi, Dr. Yadi. 2010. Kearifan Budaya Lokal (Penelitian terhadap Adat Kampung Benda Kerep Cirebon Provinsi Jawa Barat untuk Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah). Proceding of the 4th International Conference Teacher Education;Join Conference UPI & UPSI Bandung, Indonesia:8-10 November 2010

Sudrajat. 2011. Mengapa Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan karakter 1 (1):48

Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV 60 Alfabeta Susilo, Joko. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Manajemen

Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suyanto. 2009. Urgensi Pendidikan Karakter Guru dan Dosen. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Kementrian Pendidikan.

Tafsir, Ahmad. 2001. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Ulfatimah Hernita. 2020. Implementasi Tabungan Baitullah IB Hasanah dan Variasi. Skripsi. Pekan Baru. Universitas Islam Negri Suska Riau.

UNESCO. 2016. Indigeneous Knowledge & Sustainability.

http://www.unesco.org/education/tlsf/mods/theme_c/mod11.html.

Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wibowo, Agus. 2017. Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Pendidikan Karakter Bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Wibowo, Agus dan Gunawan. 2015. Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah (Konsep, Strategi, dan Implementasi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana.

81

LAMPIRAN

INSTRUMEN PEDOMAN OBSERVASI

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL (BUDIS) DI MI DDI MASPUL KECAMATAN LAMURU KABUPATEN BONE

Hari/Tanggal : Waktu :

Tempat : Sumber :

NO FOKUS PENELITIAN KOMPONEN ASPEK YANG DIOBSERVASI DESKRIPSI

Ya Tidak 1. Implementasi Pendidikan

Karakter berbasis Kearifan Lokal (Bugis)

Implementasi Pendidikan Karakter Faktor Pendukung

Guru menerapkan nilai religious dalam lingkungan sekolah dan ruang kelas.

Guru menerapkan nilai jujur dalam lingkungan sekolah dan ruang kelas.

Guru menerapkan nilai disiplin dalam lingkungan sekolah dan ruang kelas.

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan Pendidikan Karakter berbasis Kearifan Lokal (Bugis)

Faktor Pendukung

Mendukung semua aktifitas positif peserta didik, seperti kegiatan ekstrakulikuler

Guru melakukan pembiasaan dengan menciptakan membelajaran kreatif

Guru mendukung setiap lomba yang di ikuti peserta Didik

Faktor Penghambat

Pembiaran membawa alat komunikasi handphone ke sekolah.

Melibatkan orangtua untuk masuk dalam lingkungan sekolah dan menemani peserta didik.

Guru menerapkan nilai tanggung jawab dalam lingkungan sekolah dan ruang kelas.

Guru menerapkan nilai kerjasama dalam lingkungan sekolah dan ruang kelas

Pembiaran munculnya sikap hedonisme dan apatis akibat pengaruh handphone dalam lingkungan dan ruang kelas.

PEDOMAN WAWANCARA GURU KELAS

Komponen Indikator No.

butir

Pertanyaan

Skala Penilaian

Ket.

1 2 3 4

Implementasi Pendidikan Karakter berbasis Kearifan Lokal (Bugis)

Religius 1. Apakah Bapak/Ibu ikut saat pelaksanaan salat dhuha dan dzuhur?

2. Apakah Bapak/Ibu mengintegrasikan nilai religius pada peserta didik akan memulai pelajaran?

Jujur

3. Apakah Bapak/Ibu membiasakan peserta didik berprilaku jujur

4. ApakahBapak/Ibumelatih peserta didik untuk bersikap jujur dalammelakukan apapun?

Disiplin

5. Apakah Bapak/ibu memilikistrategi untuk mengurangiketidak patuhanataudisiplindalam lingkungansekolah?

Tanggung Jawab

6. StrategiapayangBapak/lbulakukandalam melatihpesertadidikbersikapamanah?

7. BagaimanaBapak/lbumengintegrasikannya dalam prosespembelajarandandi luarkelas?

Kerjasama

8. ApakahBapak/lbu mengintegrasikerjasama peserta didikdi luarkelas?

9. BagaimanacaraBapak/Ibumelatihdan membangunmindsetpersertadidikuntuk membangun kerjasama baik?

Faktor Pendukung

10. Apakah Bapak/Ibu melibatkan rata-rata keseluruhan peserta didik dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan sekolah misalnya pramuka?

Ffaktor pendukung dan

penghambat dalam

penerapan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal (Bugis)

11. Apakah Bapak/Ibu melakuan berbagai metode dalam membiasakan agar terbentuk sikap dalam peserta didik?

12. Apakah Bapak/Ibu mendukung setiap kegiatan yang di ikuti peserta didik?

Faktor Penghambat

13. Apakah Bapak/Ibu membiarkan masyarakat sekitar untuk masuk dalam lingkungan sekolah dan berbaur dengan peserta didik?

14. Apakah Bapak/Ibu membiarkan masyarakat sekitar untuk masuk dalam lingkungan sekolah dan berbaur dengan peserta didik?

15. Apakah Bapak/Ibu memperhatikan dengan seksama perilaku peserta didik yang membawa handphone dan yang tidak membawa

handphone?

PEDOMAN WAWANCARA PESERTA DIDIK

Komponen Indikator No.

butir

Pertanyaan

Skala Penilaian

Ket.

1 2 3 4

Implementasi Pendidikan Karakter berbasis Kearifan Lokal (Bugis)

Religius 16. Apakah Guru kamu rutin ikut pelaksanaan salat dhuha dan dzuhur?

17. Apakah Guru kamu membiasakan membaca Al-Qur’an sebelum memulai pembelajaran?

Jujur 18. Apakah kamu selalu di awasi Guru ketika ulangan harian?

19. Apakah di sekolah kamu selalu rutin mengaji setiap hari Jumat?

20. Apakah kamu selalu di awasi Guru ketika

ulangan harian?

Disiplin

21. Apakah kamu selalu mengumpulkan tugas tepatwaktu?

22. Apakah kamu selaluterlambatkesekolah?

23. Apakahkamuselalutaatperaturansekolah misalnya dalammenggunakanseragam?

24. Apakah kamu selalu membersihkan kelas sesuai dengan jadwal?

Tanggung Jawab

25. Apakah kamuselalumengerjakan tugasyang di berikan Guru?

26. Ketika diamanahkanuntukmenjaga teman kelasagartidakrebutapayangkamulakukan?

Kerjasama

27. Apakah kamu senang ketika dibentuk kelompok belajar di kelas? Mengapa?

28 Apakah kamu senang ikut bergotong royong

Faktor Pendukung

membersihkan sekolah?

29. Apakah kamu senang dan ikut terlibat dalam kegiatan ekstrakulikuler?

Ffaktor pendukung dan

penghambat dalam

penerapan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal (Bugis)

30. Apakah Guru kamu selalu membuat pembelajaran yang menyenangkan?

Faktor Penghambat

31 Apakah Guru mendukung dan terlibat aktif ketika kamu mengikuti lomba?

32. Apakah kamu bebas menggunakan handphone dalam lingkungan sekolah?

33. Apakah kamu sering ditemani orangtua saat di sekolah?

34. Apakah rata-rata teman sekelas kamu membawa handphone?

Apa yang kamu lakukan pada handphone yang kamu bawa?

Lampiran 2. Hasil Wawancara

Data Wawancara Implementasi Pendidikan Karakter Peserta Didik Berbasis Kearifan Lokal

(Bugis) di MI DDI Maspul Kecamatan Lamuru Kabupaten Bone.

Informan/Narasumber

1. NF selaku guru kelas IV MI DDI Maspul

No Hasil Wawancara Koding

1. P: Apakah pappaseng “Sipakatau,

Sipakalebbi, Sipakainge” diterapkan di sekolah

?

NF: Sebenarnya secara tidak langsung ipagguruang anana e nasaba akko ipodang pappaseng denapahang tetapi biasa mua nangkalinga.

Terintegrasi tetapi belum maksimal

2. P: Apakah pepatah “Reso temangingi namalomo nalettei pammase dewata”

diimplementasi dalam pembelajaran ?

NF: Tidak pernah diberitahu secara langsung kepada peserta didik.

P: Mengapa, padahal hal tersebut salah satu pepatah yang menunjang karakter peserta didik SS: Karena rata-rata peserta didik tidak paham dan tidak mau mendengar kebanyakan hanya bermain-main

Kurang terimplementasi dengan baik

3. P: Pepatah “Riolo Mappatiroang, Ritengnga Mapparaga-raga, Rimunri Mangampiri”

apakah disampaikan pada peserta didik saat proses belajar mengajar.

NF: Tuli iparingerangi sa ananae pakanjaki ampena.

NF: Sejak kelas rendah peserta didik sudah diajarkan untuk percaya diri misalnya seperti

Sejak dini

diimplementasikan secara baik

tidak malu-malu lagi

4. P: Apakah pepatah “Rebba Sipatokkong, Mali Siparappe, Siruik Menre Tassiruik Nok”

diajarkan pada peserta didik ?

NF: denengka ipau i itu tapi yappagruang mua, narekko engka sibawatta parellu, ibantui.

NF: iye selalu di ajarkan saling tolong menolong antar sesama teman

Terimplementasi secara lisan

5. P: Apakah petuah “Lele Buluu Te Lele

Abiasang” terimplementasi dalam karakter setiap steakholder di sekolah ?

NF: pekko carana anana ipagguru na idi biasa meto terlamba’

NF: iye ilatih mua ananak e aja namasala kedona.

Kurang terlaksana dengan baik

6. P: Apakah pepatah bugis “Taro Ada Taro Gau” diketahui dan di terapkan kepada peserta didik ?

NF: tuli upodang ananae makkada pakanjaki ampemu nasaba guru laingnge dega nangkalinga adanna.

NF: iya anak selalu di ajarkan untuk baik dalam berucap dan bertindak selalu menjaga nama baik sekolahnya

Belum terimplementasi dengan baik

Lampiran 3 Foto kegiatan

Foto 1.1 Lingkungan Sekolah

Foto 1.2 Wawancara bersama Guru

Foto 1.3 Wawancara Bersama Siswa

Foto 1.4 Peroses Pembelajaran

Dokumen terkait