• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lporan laba yang ditahan

Dalam dokumen ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2011 201 (Halaman 23-33)

Menurut S. Munawir (2000: 7) menyatakan bahwa laporan laba yang ditahan adalah suatu laporan yang didalamnya ditunjukan mengenai laba yang tidak dibagi awal periode ditambah ditunjukan mengenai laba yang tidak dibagi awal periode ditambah dengan laba ( dalam laporan rugi – laba ) dan dikurangi dengan deviden yang diumumkan selama periode yang bersangkutan.

Dari pendapat diatas, dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan laporan laba yang ditahan adalah laporan yang terdiri dari laba yang tidak dibagi awal periode ditambah dengan laba yang terdapat dalam laporan rugi – laba dan dikurangi dengan deviden.

Laba atau rugi yang timbul secara insidential dapat diklasifikasikan tersendiri dalam laporan – lporan rugi – laba atau dicantumkan dalam laporan laba yang ditahan ( retained earning statement ) atau dalam laporan perubahan modal tergantung pada konsep yang dianut oleh perusahaan yang bersangkutan.

Kalau perusahaan mengikuti clean surflus principle atau all anclusive concept,maka semua rugi laba insidential nampak dalam laporan rugi – laba, dan dalam laporan laba yang ditahan hanya berisi :

a). Net income yang ditransfer dari laporan rugi –laba

b).Deklarasi ( pembayaran ) devident

c).Penyisihan dari laba ( appropriation of retained earning )

Kalau perusahan mengikuti non clean surplus concept atau current operating performance, maka dalam laporan rugi – laba hanya menentukan hasil dari oprasi normal periode itu, sedangkan rugi – laba yang timbul secara insidential nampak dalam laporan perubahan modal atau laporan laba yang ditahan.

4, Metode dan teknik analisis laporan keuangan

Analisis laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari hubungan – hubungan dan tendesi atau kecenderungan ( trend ) untuk menentukan posisi kekeuangan dan hasil opersi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos – pos yang ada laporan, sehingga dapat diketahui perubahan – perubahan dari masing – masing pos tersebut bila dibandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk suatu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat – alat perbandingan lainnya, misalnya diperbandingkan dengan laporan keuangan yang dibudgetkan atau dengan laporan keuangan perusahaan lainnya.

Menurut S Munawir (2000: 36)menyatakan metode analisa yang dapat digunakan dalam menganalisa laporan keuangan terdiri dari dua metode yaitu :

1. Metode horizontal atau metode dinamis, adalah analisa dengan menggunakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat,sehingga akan diketahui perkembangannya.

2. Metode vertikal atau metode analisis statis, adalah apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.

Menurut S Munawir (2000: 36)menyatakan teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Analisa perbandingan laporan keuangan, metode dan teknik

analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukan :

1). Data absolute atau jumlah – jumlah dalam rupiah

2). kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah

3). kenaikan atau penurunan dalam presentase

4). perbandingkan yang dinyatakan dengan ratio

1). Tren atau tedensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan

Yang dinyatakan dalam presentase, adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukan tendensi tetap,naik atau bahkan turun.

2).Laporan dengan prosentase perkomponen atau comman size statement, adalah metode analisa untuk mengetahui presentase investasi pada masing – masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.

3).Analisa sumber dan pengguaan modal kerja, adalah suatu analisa untu mengetahui sumber – sumber serta pengguaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab – sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.

4).Analisa sumber dan pengguaan kas ( cash flow statement analysis),adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab – sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber – sumber serta pengguaan uang kas selama periode tertentu.

5).Analisa ratio, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos – pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi – laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

2. Analisa laporan dari laba kotor ( gross profit analysis),adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab – sebab perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut

3. Analisis break even, adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan.

Metode dan teknis analisa yang digunakan, semuanya itu adalah merupakan permulaan dari proses analisa yang diperlukan untuk menganalisa laporan keuangan, dan setiap metode analisa mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membuat agar data lebih dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak – pihak yang membutuhkan.

2.5 Jenis – jenis Analisis Laporan Keuangan

Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan – kemajuan perusahaan, faktor untuk menilai posisi keuangan dengan mengadakan analisa ratio yang dapat menginterprestasikan kondisi keuangan dari hasil operasi suatu perusahaan.

Tujuan menganalisa pada umumnya adalah tingkat profitabilitas, solvabilitas, dan likwiditas dari perusahaan yang bersangkutan, oleh karena itu angka – angka rasio pada dasarnya juga dapat digolongkan.

Menurut S Munawir (2000:115) menyatakan angka – angka rasio dapat digolongkan sebagai berikut :

a. Likwiditas, adalah menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi,atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.

b. Solvabilitas, adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan apabila perusahaan tersebut dilikwidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

c. Profitabilitas, adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba selama periode tertentu.

B. Profitabilitas

1. Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas jumlah relatif laba yang dihasilkan dari sejumlah investasi atau modal yang ditanamkan dalam suatu usaha. Profitabilitas merupakan kriteria penilaian yang secara luas digunakan dan dianggap

paling valid untuk dipakai sebagai alat pengukur tentang hasil pelaksanaan operasi perusahaan, karena mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :

1. Profitabilitas merupakan alat pembanding pada berbagai altrernatif investasi atau penanaman modal yang ( yang sudah barang tentu ) sesuai dengan tingkat resiko masing – masing secara umum dapat dikatakan semakin besar resiko suatu penanam investasi atau modal dituntut profitabilitas yang semakin tinggi pula, demikian sebaliknya.

2. Profitabilitas mampu menggambarkan tingkat laba yang dihasilkan menurut jumlah yang ditanamkan atau investasinya, karena profitabilitas dinyatakan dalam angka relatif ( persentase ). Menurut Bambang Riyanto (2003:35) menyatakan bahwa :

Profitabilitas menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal serta kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama suatu periode tertentu. Dan dinyatakan dalam suatu rumus sebagai berikut :

L x 100 %

M

Dimana L, adalah jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu.

Dan M , adalah modal atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

Sedangkan Menurut S Munawir (2000:165) menyatakan profitabilitas adalah sebagai berikut :

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dengan seluruh modal yang dipergunakan dalam suatu periode tertentu, dan untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah menggunakan modalnya secara produktif dan efesien atau belum,hal ini dilihat dengan menggunakan analisis profitabilitas.

Cara untuk menilai profitabilitas atau perusahaan adalah bermacam – macam dan tergantung pada laba dan aktiva atau modal mana yang akan diperbandingkan satu dengan yang lainnya. Apabila yang akan diperbandingkan itu laba yang berasal ini opersi usaha, atau laba netto sesudah pajak dengan aktiva operasi, atau laba netto

sesudah pajak diperbandingkan dengan keseluruhan aktiva atau laba netto sejumlah pajak dengan jumlah modal tersendiri.

Jumlah laba yang diperoleh secara teratur kecenderungan atau trend keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor yang perlu mendapat perhatian menganalisis didalam menilai profitabilitas atau perusahaan. Profitabilitas merupakan jumlah relatif laba yang dihasilkan dari sejumlah investasi atau modal yang ditanamkan dalam suatu usaha.

Dari uaraian diatas, dapat dikemukan bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba dengan memperbandingkan antara laba dengan aktiva atau modal selama periode tertentu yang dinyatakan dalam persentase.

2. Tujuan atau fungsi perusahaan menghitung profitabilitas

Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mencari laba,dimana laba merupakan barometer untuk menilai sejauh mana kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, sedangkan untuk mengukur derajat laba suatu perusahaan biasanya digunakan ukuran profitabilitas, yaitu hasil perbandingan antara laba yang dihasilkan pada suatu waktu dengan besarnya modal yang diinvestasikannya.

Profitabilitas secara umum adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya selama periode tertentu. Profitabilitas juga merupakan alat evaluasi yang paling valid tentang hasil operasi perusahaan.

Manfaat lain yang dapat diambil dari profitabilitas adalah dapat dipakai sebagai alat bantu perusahaan dalam membuat proyeksi laba perusahaan. Adapun tujuan perhitungan profitabilitas bagi perusahaan yaitu untuk mengetahui tingkat laba yang diperoleh dari modal yang dipakai atau dinamakan sebagai gambaran efesiensi perusahaan secara keseluruhan.

3. Jenis Profitabilitas

Dengan terdapatnya bermacam – macam cara didalam usaha penilaian profitabilitas suatu perusahaan, maka jelas antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya tidak mempunyai kesamaaan didalam perhitungan profitabilitas. Bambang Riyanto (2003:35) menyatakan bahwa propitabilitas dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu profitabilitas ekonomi dan profitabilitas modal sendiri.

a. Profitabilitas ekonomi ( PE )

profitabilitas ekonomi,adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase. Laba yang diperhitungkan untuk menghitung profitabilitas ekonomi hanyalah laba dari hasil operasi perusahaan yaitu yang disebut laba usaha.

Profitabilitas ekonomi (PE) = laba bersih x 100 %

b. Profitabilitas modal sendiri ( PMS )

Profitabilitas modal sendiri atau sering disebut juga profitabilitas usaha, adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disuatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang

menghasilkan laba tersebut dilain pihak. Laba yang diperhitungkan untuk menghitung modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak perseroan atau income tax.

Profitabilitas modal sendiri (PSM) = laba bersih x 100 % Modal sendiri

4. Pengukuran dan penafsiran profitabilitas

Rasio pengukuran profitabilitas dapat dihitung dengan beberapa cara antara lain :

a. Rasio laba usaha dengan aktiva usaha

Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkantara keuntungan dengan kekayaan atau asset yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut ( operating assets ) yang dimaksud dengan operating assets yaitu semua aktiva yang digunakan dalam kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok perusahaan.

Rumusnnya adalah sebagai berikut : Lba usaha x 100 %

b. Rasio rate of return on investment ( ROI )

Rasio ini dapat diukur drngan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan jumlah aktiva yang digunakan. Ratio ini menunjukan kemampuan dari modal dan diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan investor dan rumusnya adalah sebagai berikut : Rate of ROI :

Laba sebelum pajak x 100 %

Aktiva usaha

c. Profitabilitas Ekonomis

Profitabilitas ekonomis yaitu perbandingan antara laba dengan modal sendiri untuk menyediakan keuntungan bagi pemilik perusahaan semakin meningkat ratio ini akan semakin baik, karena laba yang diperoleh perusahaan akan semakin tinggi. Dan rumusnya adalah sebagai berikut : Profitabilitas Ekonomis:

Labausahax100% Modal sendiri

Dalam dokumen ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2011 201 (Halaman 23-33)

Dokumen terkait