• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2011 201

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2011 201"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2011-2014 TERHADAP YUTZ PLACE RESTAURANT SEMINYAK BALI

1.1.Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi sekarang ini bisnis restaurant tergolong usaha yang menarik dan menjanjikan terutama pada pulau Bali ini . Para investor luar negeri biasa nya

menanamkan modalnya pada bisnis restaurant dengan berbagai macam makanan khas luar negeri seperti masakan eropa , jepang , chinese , dan lain lain .Daerah sasaran mereka adalah seputaran Kuta , Seminyak ,Sanur Nusa dua , Uluwatu dan lain- lain. Alasan mereka membuka usaha ini karena setiap hari amnesia memerlukan makanan dan minuman untuk kelangsungan hidup nya . Prospek restaurant ini akan selalu cerah karena Bali pusat pariwisata bagi pengunjung mancanegara .

Restaurant adalah suatu tempat dimana seseorang yang datang menjadi tamu akan mendapatkan pelayanan untuk menikmati makanan baik pagi siang ataupun malam sesuai dengan jam operasional nya dan tamu yang menikmati hidangan itu harus membayar sesuai dengan harga yang di tentukan . oleh karna itu sebuah restaurant mempunyai tujuan memperoleh laba dan keuntungan. Di samping itu juga

mempunyai tujuan – tujuan lainyang ingin di capai oleh pemilik restaurant tersebut.

Untuk menjalankan sebuah usaha di butuhkan perencanaan dan perlunya

(2)

komponen yang saling berhubungan agar mendapatkan pengertian yang bersumber dari informasi yang tepat serta memiliki pemahaman keseluruhan salah satu analisis tersebut adalah analisis laporan keuangan .

Laporan keuangan merupakan data keuangan dari suatu perusahaan sampai seberapa jauh aktivitas perusahaan dan tingkat keberhasilan usaha selama satu tahun atau satu periode. Maka dari itu laporan keuangan harus transparan , wajar , mudah di pahami dan dapat di perbandingkan dari tahun – tahun sebelum nya . Laporan

keungan terdiri dari laporan neraca dan laporan laba rugi .Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi aktiva , kewajiban dan modal dimiliki suatu perusahaan pada periode tertentu . sedangkan laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukan penghasilan dari aktivitas suatu perusahaan pada periode tertentu .

Manfaat laporan keuangan adalah untuk mengetahui kemajuan perusahaan secara periodik yang dilakukan pihak manajemen sehingga kita dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan dari perhitungan dengan membandingkan laporan keuangan pada beberapa tahun( periode). Maka dari itu laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan karena dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang menjadi tolak ukur di dalam mengambil keputusan.

(3)

diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda yang bergerak dari tahun ke tahun (periode). Melalui latar belakang masalah di atas bahwa penting nya Analisis laporan keuangan sebagai informasi keadaan keuangan restaurant maka penulis tertarik mengangkat judul ini .

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana kondisi keuangan pada Yut’z Place Restaurant berdasarkan analisis horizontal tahun 2011 – 2014 ?

1.3. Tujuan Masalah

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan merupakan penelaahan terhadap hubungan – hubungan dan kecenderungan terhadap laporan keuangan untuk menilai apakah posisi, keuangan, hasil opersi, dan perkembangan perusahaan itu memuaskan atau tidak.

Menurut S. Munawir (2000: 31) mengemukakan bahwa analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :

Data keuangan akan lebih berarti bagi pihak – pihak yang Berkepetingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua Periode atau lebih dan dianalisa lebih lanjut sehingga dapat

Mendukung keputusan yang akan diambil.

(5)

Dengan menghubungkan elemen – elemen dari berbagai aktiva satu dengan yang lainnya, elemen – elemen dari berbagai pasiva satu dengan lainnya serta menghubungkan elemen – elemen dari aktiva dan pasiva dalam neraca pada suatu saat tertentu akan dapat

diperoleh banyak gambaran mengenai posisi atau keadaan finansial Suatu perusahaan.

Dari pertanyaan diatas, dapat dikemukakan bahwa analisis laporan keuangan adalah memperbandingkan elemen – elemen yang terdapat dalam laporan keuangan untuk di analisis dalam dua periode atau lebih, sehingga akan dapat diketahui keadaan finansial suatu perusahaan.

2.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

(6)

S Munawir (2000: 6) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Sedangkan menurut bertein yang dialih bahasakan oleh Sofyan Safri Haraphap (2003:147) menyatakan bahwa tujuan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :

a.Screening

Analisis dilakuakan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi laporan keuangan perusahaan dalam memilih kemungkinan investasi atau merger

b.Understanding

Analisis dilakukan dengan tujuan untuk memahami perusahaan,kondisi keuangan dan hasil usahanya

c.Forcasting

Analisis dilkukan dengan tujuan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang

d.Dignosis

Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah yang terjadi

(7)

e.Evaluation

Analisis dilakukan dengan tujuan untuk memulai prestasi manajemen dalam mengelola perusahaan

Dari pendapat diatas,dapat dikemukakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi atau untuk memberikan gambaran mengenai posisi keuangan dari satu perusahaan yang bermanfaat bagi pimpinan untuk merumuskan kebijksanaan perusahaan untuk masa yang akan datang.

2.3 Sumber Analisis Laporan Keuangan

Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu perusahaan, perlulah perusahaan mengadakan interprestasi atau analisis terhadap data keuangan dari perusahaan yang bersangkutan, dan data keuangan itu akan tercermin didalam laporan keuangan.Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam bukunya standar akuntasi keuangan (2002: 2) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah sebagai berikut :

(8)

atau laporan arus dana), catatan dari laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut.

 Menurut myner dalam bukunya financial statement analisis yang dialih bahasakan oleh S.

 Munawir (2000:5) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah sebagai berikut :

Laporan keuangan adalah dua daftar yang disusn oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca, atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau rugi laba. Pada waktu akhir – akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan – perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan).

 Menurut Zaki Baridwan yang dikutip dalam buku intermediate accounting (2001:17)menyatakan bahwa pengertian laporan keuangan adalah sebagai berikut :

Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, yang juga merupakan suatu ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

(9)

disamping itu laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan – tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak – pihak diluar perusahaan.

 Menurut Bambang Riyanto dalam bukunya dasar – dasar

pembelajaran perusahaan (2003: 327) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah sebagai berikut :

Laporan finansial memberikan ikhtisar mengenai kaedaan financial suatu perusahaan, dimana neraca atau(balance sheet) mencerminkan nilai aktiva,utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan rugi laba (income statement) mencerminkan hasil – hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun.

Dari pengertian diatas, dapat dikemukakan bahwa pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan rugi – laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan dari laporan rugi – laba memperlihatkan dari hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan modal menunjukan sumber dan penggunaan atau alasan –alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan.

(10)

atau menilai posisi keuangan dari suatu perusahaan,dimana dengan hasil analisis tersebut pihak – pihak yang berkepentingan mengambil suatu keputusan. Jadi untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil – hasil yang dicapai oleh perusahan tersebut perlu adanya laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.Laporan keuangan disajikan dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan pihak intern dan pihak ekstern yaitu untuk keperluan pimpinan perusahaan dalam mengendalikan perusahaan yang di pimpinnya agar dapat mencapai tujuan – tujuan secara efesien. Pihak ekstern yaitu untuk keperluan para pemegang saham, para kreditur, pemerintah dan pihak – pihak lain yang memerlukan.

Munawir (2000:2) menyatakan bahwa pihak – pihak yang berkepentingan dalam perusahaan yaitu :

1.Pemilik perusahaan,

Sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaanya,terutama untuk perusahaan – perusahaan yang pimpinannya diserahkan kepada orang lain seperti perseroan, karena dengan laporan tersebut pemilik perusahaan akan dapat menilai sukses tidaknya manager dalam memimpin perusahaannya dan kesuksesan seorang biasanya dinilai atau diukur dengan laba yang diperoleh perusahaan.

2. Manager atau pimpinan perusahaan

(11)

yang penting adalah bahwa laba yang dipakai cukup tinggi, cara kerja yang efisien, aktiva aman terjaga dengan baik,struktur permodalan sehat dan bahwa perusahaan mempunyai rencana yang baik mengenai hari deapan, baik dibidang keuangan maupun dibidang opersi.

3. Para investor (penanam modal jangka panjang)

Bankers maupun para kreditur lainnya sangat berkepentingan atau memerlukan laporan keuangan perusahaan dimana mereka ini menanamkan modalnya. Mereka ini berkepentingan terhadap prospek keuntungan dimasa mendatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya, untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk mengetahui kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut.

4.Para kreditur dan bankers

Sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan, perlu mengetahui terlebih dahulu posisi keuangan dari suatu perusahaan yang bersangkutan. Posisi atau keadaan keuangan perusahaan peminta kredt akan dapat diketahui melalui penganalisaan laporan keuangan perusahaan tersebut. Hal ini akan dilakukan baik oleh kreditur jangka pendek maupun kreditur jangka panjang.

5.Pemerintah

(12)

harus ditanggung oleh perusahaan juga sangat diperlukan oleh biro pusat statistik.dinas perindustrian, perdagangan, dan tenaga kerja untuk dasar perencanaan pemerintah.

Dari uraian diatas, dapat dikemukakan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum, sehingga tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi semua pihak. Oleh karena itu tanggung jawab manajemen untuk menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang lazim digunakan Indonesia, sehingga laporan keuangan yang disajikan dapat dipahami oleh semua pihak.

Adapun bentuk – bentuk laporan keuangan sebagai berikut , laporan keuangan yang lengkap meliputi neraca, laporan rugi – laba , laporan equitas serta laporan keuangan lainnya yang dapat mencerminkan hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan selama periode tertentu. Untuk lebih memahami hal tersebut perlu kiranya bagi penulis untuk membahas tentang bentuk isi serta prinsip – prinsip dari tiap macam laporan keuangan.

a) Neraca

Menurut S. Munawir (2000: 13) menyatakan neraca adalah sebagai berikut :

(13)

biasanya pada waktu dimana buku- buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiscal atau tahun kalender,sehingga neraca sering disebut dengan balance sheet.

Dari pendapat diatas, dapat dikemukakan bahwa neraca adalah laporan yang menyajikan tentang aktiva,hutang,dan modal suatu perusahaan pada saat tertentu atau periode tertentu.

Dengan demikian neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu aktiva, hutang, dan modal.

1) Aktiva

Menurut S. Munawir (2000: 14) menyatakan aktiva adalah sebagai berikut :

Dalam pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi termasuk juga pengeluaran – pengeluaran yang belum dialokasikan ( deffered charges ) atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya ( itengible assets ) misalnya goodwill, hak patent, hak menerbitkan dan sebagainya.

(14)

Dari pengertian diatas dapat dikemukakan bahwa aktiva adalah sumber – sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan manfaatnya dimasa datang.

Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar :

a) Aktiva lancar

Menurut S. Munawir (2000: 14) menyatakan aktiva lancar adalah sebagai berikut :

Uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumen dalam periode berikutnya ( paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal ).

Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ) dalam bukunya standar akuntansi keuangan (2002:92) menyatakan bahwa aktiva lancar adalah aktiva yang diharapkan dapat direalisasikan dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi normal, perusahaan, yang mana yang lebih lama.

Dari pengertian diatas, dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan aktiva lancar adalah aktiva yang dapat dicairkan atau diuangkan dalam waktu satu tahun atau dalam siklus opersai normal.

(15)

1) kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan.

2) Investasi jangka pendek ( surat –surat berharga atau

marketable securities ), adalah investasi yang sifatnya sementara ( jangka pendek ) dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas yang untuk sementara belum dibutuhkan dalam operasi.

3) piutang weseal, adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian yang

diatur dalam undang – undang karena wesel pembuatanya diatur dengan undang – undang, maka wesel ini lebih mempunyai kekuatan hukum dan lebih terjamin pelunasannya, dan piutang wesel ( notes receiveable ) ini dapat diperjual belikan.

4) piutang dagang, adalah tagihan kepada pihak lain ( kepada kreditor atau langganan ) sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara kredit. 5) persediaan, untuk perusahaan perdagangan yang dimaksud dengan persedian

adalah semua barang – barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih digudang atau masih belum laku dijual. Untuk perusahaan 6) manufacturing ( yang memproduksikan barang ) maka persediaan yang

(16)

7) piutang penghasilan atau penghasilan yang masih harus diterima ,adalah penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena perusahaan telah memberikan jasa atau

prestasinya, tetapi belum diterima pembayarannya, sehingga merupakan tagihan.

8) pereskot atau biaya yang harus dibayar dimuka, adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa atau prestasi dari pihak lain, tetapi pengeluaran itu belum menjadi biaya atau jasa atau prestasi pihak lain itu dinikmati oleh perusahaan pada periode ini melainkan pada periode berikutnya.

a) Aktiva tidak lancar

Menurut S. Munawir (2000: 16) menyatakan aktiva tidak lancar adalah sebagai berikut :

Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang

( mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan ).

Yang termasuk aktiva lancar adalah :

1) investasi jangka panjang dapat berupa :

(a) saham dari perusahaan lain, obligasi atau pinjaman dari

(17)

(b) aktiva tetap yang tidak ada hubungannya dengan usaha

perusahaan

(c) dalam bentuk dana – dana yang sudah mempunyai tujuan tertentu.

Tujuan investasi atau penanaman ini pada umumnya adalah untuk Dapat mengadakan pengawasan terhadap kebijaksanaan atau kegiatan terhadap perusahaan lain, untuk memperoleh pendapatan yang tetap secara terus menerus, untuk membentuk suatu dana tujuan – tujuan tertentu, untuk membina hubungan baik drngan perusahaan lain, dan untuk tujuan – tujuan lainnya.

Penyajian investasi jangka panjang ini dalam neraca adalah sebesar cost atau harga perolehan dari investasi tersebut,yang meliputi harga beli, komisi perantar, pajak, dan pengeluaran – pengeluaran lain sehubungan dengan pembelian investasi jangka panjang tersebut.

2) aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang

fisiknya nampak (kongkrit) dimasukan dalam aktiva tetap ini meliputi :

a) tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi, misalnya sebagai halaman parkir, dan lain sebagainya.

b)bangunan baik bangunan kantor, toko, maupun bangun untuk pabrik mesin

b) Inventaris

(18)

3) Aktiva tetap tidak terwujud ( intangable fixed assets ) adalah kekayaan perusahaan yang secara fisik tidak nampak, tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan termasuk dalam aktiva tetap tidak terwujud ini meliputi : hak cipta, merek dagang, biaya pendirian ( orgaization cost ),lisensi,goodwill dan sebagainya

4) Beban yang ditangguhkan ( deferred charges ),adalah

menunjukan adanya pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang ( lebih dari satu tahun ),atau suatu pengeluaran yang akan dibebankan juga pada periode – periode berikutnya.

5) Aktiva lain – lain adalah menunjukan kekayaanya atau aktiva perusahaan yang tidak dapat atau belum dapat dimasukan dalam klasifikasi – klasifikasi sebelumnya, misalnya gedung dalam proses, tanah dalam penyelesaian piutang jangka panjang dan sebagainya.

2) Hutang

Menurut Menurut S. Munawir (2000: 18) menyatakan bahwa hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi,dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang bersal dari kreditur.

(19)

merupakan hutang masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaianya diharapkan mengakibatkan arus kas keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.

Dari pengertian tersebut diatas, dapat dikemukakan bahwa hutang atau kewajiban adalah hutang yang harus dipenuhi oleh perusahaan.

Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan kedalam hutang lancar ( hutang jangka pendek ) dan hutang jangka panjang.

(a) Hutang lancar atau hutang jangka pendek

Menurut Menurut S. Munawir (2000: 18) menyatakan bahwa hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek ( satu tahun sejak tanggal neraca ) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.

Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ) dalam bukunya standar akuntansi keuangan (2002:911) menyatakan bahwa kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan, mana yang lebih lama.

(20)

Yang termasuk hutang lancar adalah :

1) Hutang dagang, adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian barang dagang secara kredit

2) Hutang wesel, adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis ( yang diatur dengan undang – undang ) untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu dimasa yang akan datang

3) Hutang pajak, baik pajak untuk perusahaan yang bersangkutan maupun pajak pendapatan karyawan yang belum disetorkan ke kas negara.

4) Biaya yang masih harus dibayar, adalah biaya – biaya yang harus sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya.

5) Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, adalah sebagian ( seluruh ) hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek, karena harus segera dilakukan pembayarannya.

6) Penghasilan yang diterima dimuka ( defered revenue ) adalah penerimaan uang untuk penjualan barang dan jasa yang belum direalisasi.

b) Hutang jangka panjang

(21)

Dari pengertian diatas, bahwa yang dimaksud hutang jangka panjang adalah hutang yang periode pengambilannya lebih dari satu tahun.

Yang termasuk hutang jangka panjang adalah :

 hutang obligasi

 Hutang hipotik, adalah hutang yang dijamin dengan aktiva tetap Tertentu

 Pinjaman jangka waktu yang lain 2) Modal

Menurut Menurut S. Munawir (2000: 19) menyatakan Modal sebagai berikut :

hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukan dalam pos modal ( modal saham ), surflus dan laba yang ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang – hutangnya.

Sedangkan menurut ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam buku standar akuntansi keuangan (2002:17), menyatakan bahwa modal atau ekuitas adalah hak residul atau aktiva perusahaan setelah dikurangi semua perusahaan.

Bentuk neraca :

Menurut S Munawir bentuk – bentuk neraca (2000: 20) adalah sebagai berikut

(22)

 Bentuk vertical ( refort form ), dalam bentuk ini semua aktiva nampak dibagian atas yang selanjutnya diikuti dengan hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, serta modal

 Bentuk neraca yang disesuaikan dengan kedudukan atau posisi keuangan perusahaan, bentuk ini bertujuan agar kedudukan atau posisi keuangan yang dikehendaki nampak dengan jelas.

b. Laporan rugi laba

Menurut Menurut S. Munawir (2000: 26) menyatakan bahwa

laporan rugi – laba adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan biaya, rugi – laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.

Bentuk rugi – laba

Menurut Menurut S. Munawir (2000: 26) menyatakan bahwa

laporan rugi – laba adalah sebagai berikut :

1. Bentuk single step, yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan menjadi satu kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok,

sehingga untuk menghitung rugi – laba bersih hanya memerlukan

satu langkah yaitu mengurangkan total biaya terhadap total

(23)

2. Bentuk multiple step, dalam bentuk ini dilakukan pengelompokan yang teliti sesuai dengan prinsip yang digunakan secara umum

3. Laporan rugi – laba yang ditahan, laba – rugi yang timbul secara

insidential dapat diklasifikasikan tersendiri dalam laporan – laporan rugi laba atau dicantumkan dalam laporan laba yang ditahan ( retained earning statement ) atau dalam laporan perubahan modal,tergantung pada konsep yang dianut perusahaan.

C. Lporan laba yang ditahan

Menurut S. Munawir (2000: 7) menyatakan bahwa laporan laba yang ditahan adalah suatu laporan yang didalamnya ditunjukan mengenai laba yang tidak dibagi awal periode ditambah ditunjukan mengenai laba yang tidak dibagi awal periode ditambah dengan laba ( dalam laporan rugi – laba ) dan dikurangi dengan deviden yang diumumkan selama periode yang bersangkutan.

Dari pendapat diatas, dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan laporan laba yang ditahan adalah laporan yang terdiri dari laba yang tidak dibagi awal periode ditambah dengan laba yang terdapat dalam laporan rugi – laba dan dikurangi dengan deviden.

(24)

Kalau perusahaan mengikuti clean surflus principle atau all anclusive concept,maka semua rugi laba insidential nampak dalam laporan rugi – laba, dan dalam laporan laba yang ditahan hanya berisi :

a). Net income yang ditransfer dari laporan rugi –laba

b).Deklarasi ( pembayaran ) devident

c).Penyisihan dari laba ( appropriation of retained earning )

Kalau perusahan mengikuti non clean surplus concept atau current operating performance, maka dalam laporan rugi – laba hanya menentukan hasil dari oprasi normal periode itu, sedangkan rugi – laba yang timbul secara insidential nampak dalam laporan perubahan modal atau laporan laba yang ditahan.

4, Metode dan teknik analisis laporan keuangan

Analisis laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari hubungan – hubungan dan tendesi atau kecenderungan ( trend ) untuk menentukan posisi kekeuangan dan hasil opersi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

(25)

Menurut S Munawir (2000: 36)menyatakan metode analisa yang dapat digunakan dalam menganalisa laporan keuangan terdiri dari dua metode yaitu :

1. Metode horizontal atau metode dinamis, adalah analisa dengan menggunakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat,sehingga akan diketahui perkembangannya.

2. Metode vertikal atau metode analisis statis, adalah apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.

Menurut S Munawir (2000: 36)menyatakan teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Analisa perbandingan laporan keuangan, metode dan teknik

analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukan :

1). Data absolute atau jumlah – jumlah dalam rupiah

2). kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah

3). kenaikan atau penurunan dalam presentase

4). perbandingkan yang dinyatakan dengan ratio

(26)

1). Tren atau tedensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan

Yang dinyatakan dalam presentase, adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukan tendensi tetap,naik atau bahkan turun.

2).Laporan dengan prosentase perkomponen atau comman size statement, adalah metode analisa untuk mengetahui presentase investasi pada masing – masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.

3).Analisa sumber dan pengguaan modal kerja, adalah suatu analisa untu mengetahui sumber – sumber serta pengguaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab – sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.

4).Analisa sumber dan pengguaan kas ( cash flow statement analysis),adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab – sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber – sumber serta pengguaan uang kas selama periode tertentu.

5).Analisa ratio, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos – pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi – laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

(27)

3. Analisis break even, adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan.

Metode dan teknis analisa yang digunakan, semuanya itu adalah merupakan permulaan dari proses analisa yang diperlukan untuk menganalisa laporan keuangan, dan setiap metode analisa mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membuat agar data lebih dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak – pihak yang membutuhkan.

2.5 Jenis – jenis Analisis Laporan Keuangan

Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan – kemajuan perusahaan, faktor untuk menilai posisi keuangan dengan mengadakan analisa ratio yang dapat menginterprestasikan kondisi keuangan dari hasil operasi suatu perusahaan.

Tujuan menganalisa pada umumnya adalah tingkat profitabilitas, solvabilitas, dan likwiditas dari perusahaan yang bersangkutan, oleh karena itu angka – angka rasio pada dasarnya juga dapat digolongkan.

(28)

a. Likwiditas, adalah menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi,atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.

b. Solvabilitas, adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan apabila perusahaan tersebut dilikwidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

c. Profitabilitas, adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba selama periode tertentu.

B. Profitabilitas

1. Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas jumlah relatif laba yang dihasilkan dari sejumlah investasi atau modal yang ditanamkan dalam suatu usaha. Profitabilitas merupakan kriteria penilaian yang secara luas digunakan dan dianggap

paling valid untuk dipakai sebagai alat pengukur tentang hasil pelaksanaan operasi perusahaan, karena mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :

(29)

2. Profitabilitas mampu menggambarkan tingkat laba yang dihasilkan menurut jumlah yang ditanamkan atau investasinya, karena profitabilitas dinyatakan dalam angka relatif ( persentase ). Menurut Bambang Riyanto (2003:35) menyatakan bahwa :

Profitabilitas menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal serta kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama suatu periode tertentu. Dan dinyatakan dalam suatu rumus sebagai berikut :

L x 100 %

M

Dimana L, adalah jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu.

Dan M , adalah modal atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

Sedangkan Menurut S Munawir (2000:165) menyatakan profitabilitas adalah sebagai berikut :

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dengan seluruh modal yang dipergunakan dalam suatu periode tertentu, dan untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah menggunakan modalnya secara produktif dan efesien atau belum,hal ini dilihat dengan menggunakan analisis profitabilitas.

(30)

sesudah pajak diperbandingkan dengan keseluruhan aktiva atau laba netto sejumlah pajak dengan jumlah modal tersendiri.

Jumlah laba yang diperoleh secara teratur kecenderungan atau trend keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor yang perlu mendapat perhatian menganalisis didalam menilai profitabilitas atau perusahaan. Profitabilitas merupakan jumlah relatif laba yang dihasilkan dari sejumlah investasi atau modal yang ditanamkan dalam suatu usaha.

Dari uaraian diatas, dapat dikemukan bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba dengan memperbandingkan antara laba dengan aktiva atau modal selama periode tertentu yang dinyatakan dalam persentase.

2. Tujuan atau fungsi perusahaan menghitung profitabilitas

Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mencari laba,dimana laba merupakan barometer untuk menilai sejauh mana kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, sedangkan untuk mengukur derajat laba suatu perusahaan biasanya digunakan ukuran profitabilitas, yaitu hasil perbandingan antara laba yang dihasilkan pada suatu waktu dengan besarnya modal yang diinvestasikannya.

(31)

Manfaat lain yang dapat diambil dari profitabilitas adalah dapat dipakai sebagai alat bantu perusahaan dalam membuat proyeksi laba perusahaan. Adapun tujuan perhitungan profitabilitas bagi perusahaan yaitu untuk mengetahui tingkat laba yang diperoleh dari modal yang dipakai atau dinamakan sebagai gambaran efesiensi perusahaan secara keseluruhan.

3. Jenis Profitabilitas

Dengan terdapatnya bermacam – macam cara didalam usaha penilaian profitabilitas suatu perusahaan, maka jelas antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya tidak mempunyai kesamaaan didalam perhitungan profitabilitas. Bambang Riyanto (2003:35) menyatakan bahwa propitabilitas dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu profitabilitas ekonomi dan profitabilitas modal sendiri.

a. Profitabilitas ekonomi ( PE )

profitabilitas ekonomi,adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase. Laba yang diperhitungkan untuk menghitung profitabilitas ekonomi hanyalah laba dari hasil operasi perusahaan yaitu yang disebut laba usaha.

Profitabilitas ekonomi (PE) = laba bersih x 100 %

(32)

b. Profitabilitas modal sendiri ( PMS )

Profitabilitas modal sendiri atau sering disebut juga profitabilitas usaha, adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disuatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang

menghasilkan laba tersebut dilain pihak. Laba yang diperhitungkan untuk menghitung modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak perseroan atau income tax.

Profitabilitas modal sendiri (PSM) = laba bersih x 100 % Modal sendiri

4. Pengukuran dan penafsiran profitabilitas

Rasio pengukuran profitabilitas dapat dihitung dengan beberapa cara antara lain :

a. Rasio laba usaha dengan aktiva usaha

Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkantara keuntungan dengan kekayaan atau asset yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut ( operating assets ) yang dimaksud dengan operating assets yaitu semua aktiva yang digunakan dalam kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok perusahaan.

Rumusnnya adalah sebagai berikut : Lba usaha x 100 %

(33)

b. Rasio rate of return on investment ( ROI )

Rasio ini dapat diukur drngan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan jumlah aktiva yang digunakan. Ratio ini menunjukan kemampuan dari modal dan diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan investor dan rumusnya adalah sebagai berikut : Rate of ROI :

Laba sebelum pajak x 100 %

Aktiva usaha

c. Profitabilitas Ekonomis

Profitabilitas ekonomis yaitu perbandingan antara laba dengan modal sendiri untuk menyediakan keuntungan bagi pemilik perusahaan semakin meningkat ratio ini akan semakin baik, karena laba yang diperoleh perusahaan akan semakin tinggi. Dan rumusnya adalah sebagai berikut : Profitabilitas Ekonomis:

Labausahax100% Modal sendiri

C. Laporan keuangan sebagai dasar pengukuran

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang dapat di gunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan.

(34)

terhadap data keuangan dari perusahaan yang bersangkutan dan data tersebut akan tercermin dari laporan keuangan, sehingga dapat diketahui keadaan dan perkembangan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.

Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui keadaan suatu perusahaan dalam menganalisis laporan keuangan yaitu dengan menggunakan alat ukur profitabilitas. Dengan menggunakan alat ukur ini, dapat diketahui perkembangan perusahaan, apakah perusahaan tersebut mengalami kenaikan atau penurunan dalam tingkat profitabilitas. Tingkat

Profitabilitas akan dapat diketahui dengan cara menganalisis dan menginterprestasikan laporan keuangan perusahaan bersangkutan dengan menggunakan metode atau teknik analisa yang tepat sesuai dengan tujuan analisa.

(35)

Referensi

Dokumen terkait

Melalui penelusuaran makna kegiatan pelaksanaan dalam pengelolaan barang milik daerah di situs penelitian ditemukan ada empat makna kegiatan pelaksanaan dalam pengelolaan

Berlakunya hukum Islam pada pemerintahan Malaysia (hukum islam di sana mendapat kedudukan khusus karena dijadikan hukum Negara). Pada zaman tradisional Islam di

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh debt default, auditor client tenure, kualitas KAP, disclosure dan ukuran perusahaan terhadap

Pada saat pelepasan suatu entitas asosiasi yang mengakibatkan Grup kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi, investasi yang tersisa diukur pada nilai

Pengembangan infrastruktur permukiman Kabupaten Tana Toraja yang diusulkan adalah adanya keserasian dan keseimbangan pembangunan infrastruktur permukiman perkotaan dan

Gum arab pada dasarnya merupakan serangkaian satuan-satuan D-galaktosa, L-arabinosa, asam D-galakturonat dan L-ramnosa. Pada olahan pangan yang banyak mengandung gula, gum

Untuk budidaya tanaman cabai merah agar bebas dari serangan hama kutu daun persik disarankan menggunakan pestisida nabati yang berasal dari tanaman batrawali,

Dapat disimpulkan bahwa persepsi masyarakat dalam penerapan Covid-19 di wilayah pasar tajung bajure kota sungai penuh pendapat masyarakat berbeda-beda sebagian