• Tidak ada hasil yang ditemukan

lprm [ P nama_printer ] nomor_job

Jika kita ingin memperoleh salinan tercetakhard copydari suatu berkas baik berupa dokumen, gambar, source codeatau yang lain maka dapat dilakukan menggunakan perintahlpr. Sebagai contoh jika kita ingin mencetak berkas berupa gambar dalam format postscript yang bernama snapshot01.ps maka kita ketik perintah berikut.

pn@atom99:~ > lpr snapshot01.ps pn@atom99:~ > _

Dalam keadaan normal, setelah diketik Enter maka printer akan menunjukan ak- tivitas dan hasil cetakan langsung dapat diperoleh. Namun suatu saat mungkin kita menghadapi keadaan dimana hasil cetakan yang muncul dari printer kelihatannya bukan berkas yang kita print. Hal ini dapat saja terjadi karena ada pengguna lain yang juga ingin meng-print, mengingat GNU/Linux adalah multitasking dan mul- tiusers, dan kebetulan pengguna tersebut mengetik perintahlprlebih awal diband- ing kita. Untuk mengetahui proses pencetakan yang sedang terjadi tersebut dapat digunakan perintahlpqseperti dibawah ini.

pn@atom9~ > lpq

lp is ready and printing

Rank Owner Job Files Total Size active bk 0 man.txt 2543 bytes 1st pn 1 snapshot01.ps 2659164 bytes pn@atom99:~ > _

Nampak dari tampilan di atas bahwa pengguna yang memiliki nama loginbkternya- ta juga sedang menge-print dan urutannya lebih awal dibanding kita (diandaikan kita login dengan namapn). Selain memberikan informasi urutan antri, nama pengguna, nama berkas dan ukuran berkas dari proses pencetakan, perintah lpq juga mem- berikan informasi tentang nomorjobsetiap perintahlpryang sudah diberikan oleh siapapun yang menggunakan printer tersebut. Sebagai contoh, perintah lpr yang baru saja kita berikan di atas tercermin oleh nomor job 1. Mengetahui nomor job ter- hadap setiap perintahlpryang kita berikan adalah sangat penting pada suatu kasus dimana oleh sesuatu alasan tertentu tiba-tiba kita ingin menghentikan proses penc- etakan tersebut. Ini dapat terjadi sebagai contoh pada saat kita tiba-tiba sadar bahwa berkas yang sedang di- print bukanlah berkas yang kita maksudkan. Hal lain seba- gai contoh ketika hasil print ternyata tidak bagus sehingga membuang kertas secara percuma jika diteruskan sampai cetakan selesai. Perintah untuk menghentikan proses pencetakan seperti hai ini adalah denganlprm. Sebagai contoh untuk menghentikan proses print dengan nomor job 1 maka digunakan perintah seperti di bawah.

pn@atom99:~ > lprm 1 dfA002atom99 dequeued cfA002atom99 dequeued

pn@atom99:~ > _

Untuk meyakinkan bahwa proses pencetakan dengan no job 1 sudah hilang dari an- trian maka bisa kita lihat lagi dengan mengetik perintahlpq.

Apabila dalam sistem GNU/Linux yang kita hadapi memiliki beberapa print- er (yang biasa terjadi dalam sistem jaringan) maka kita perlu memberikan identi- fikasi dengan jelas pada printer manakah kita ingin menge-print berkas tersebut. Untuk memberikan identifikasi pada printer tertentu maka ketiga perintah di atas perlu diberi parameter tambahan -Pnama_printerdimananama_printer adalah nama-nama printer yang diberikan pada proses instalasi GNU/Linux ˙Nama identi- fikasi printer itu sendiri dapat ditanyakan pada pengelola jaringan GNU/Linux di lokasi terkait.

2.4

Perintah Dos/Windows dalam GNU/Linux :

mtools

Saat ini banyak pengguna GNU/Linux yang secara bersamaan juga pengguna Dos/Windows dalam pekerjaannya. Banyak alasan kenapa hal ini dapat terjadi namun salah satu alasan adalah terdapat beberapa program aplikasi yang hanya tersedia dalam salah satu sistem operasi, dalam Windows saja atau GNU/Linux saja. Alasan lain adalah masalah lokasi kerja, dalam satu lokasi hanya tersedia GNU/Linux (sebagai con- toh di Laboratorium) dan di lokasi lain hanya tersedia Windows (sebagai contoh di rumah). Dalam keadaan ini maka akan sangat menguntungkan apabila ada su- atu cara dimana disket yang dapat digunakan di Dos/Windows dapat pula digu- nakan di GNU/Linux sehingga proses perpindahan berkasi dari Dos/Windows ke GNU/Linux dan sebaliknya menjadi lebih mudah. Mtools adalah nama sekelom- pok perintah dalam GNU/Linux yang berperan untuk keperluan ini. Didalamnya ter- diri atas sekelompok perintah yang mirip (yaitu adanya tambahan hurufmdi depan) perintah pengelolaan berkas atau direktori dalam Dos. Sebagai contoh kalau untuk melihat isi direktori disket di dalam Dos digunakan perintahdir a: maka dengan

mtoolsperintahnya adalahmdir a: (perhatikan ada tambahan hurufmdalamdir

sehingga menjadimdir). Perintah-perintah lain yang umum digunakan antara lain adalah :

ke direktori dimana kita sekarang berada current directory maka digunakan perintah

pn@atom99:~ > mcopy a:nama_berkas pn@atom99:~ > _

• Sebaliknya untuk meng-copy daricurrent directoryke disket maka perintahnya

pn@atom99:~ > mcopy nama_berkas a: pn@atom99:~ > _

• Untuk menghapus semua berkas di disket dengan nama awalantempordan nama akhiran sebarang maka digunakan perintah

pn@atom99:~ > mdel a:tempor.* pn@atom99:~ > _

Catatan

Membandingkan perintah-perintah dalammtoolsdengan perintahmountseperti di- jelaskan dalam sub-bagian 2.3.12, kita mungkin jadi bertanya-tanya kenapa tidak menggunakan mtools saja dibanding harus repot memanggil perintah mount dan

umount. Beberapa alasan kenapamount danumounttidak dapat ditingggalkan dalam GNU/Linux atau Unix antara lain

• Kita dapat mengambil keuntungan secara optimum dari sistem file GNU/Linux yang antara lain dimungkinkannya penamaan berkas yang bebas, penggunaan

linkserta kepemilikan berkas dan sebagainya.

• Kita dapat mempertahankan atribut yang dimiliki berkas dan direktori sebagai contoh siapakah yang diijinkan untuk membaca, menulis atau menjalankan (meng-execute) berkas dan direktori tersebut.

Bab 3

Program Aplikasi Dalam GNU/Linux

Dokumen terkait