• Tidak ada hasil yang ditemukan

M ETODE SEVEN JUM P (TUJUH LANGKAH)

Dalam dokumen Panduan Mahasiswa 1.4 dan 2.4. (Halaman 44-48)

TRANSFUSI DARAH

M ETODE SEVEN JUM P (TUJUH LANGKAH)

LANGKAH 1. Klarifikasi ist ilah/ t erm inologi asing (yang t idak dimengert i)

• Proses

M ahasisw a mengident ifikasi kat a-kat a yang maknanya belum jelas dan anggot a kelompok yang lain mungkin dapat memberikan definisinya. Semua mahasisw a harus dibuat merasa aman, agar mereka dapat menyampaikan dengan jujur apa yang mereka t idak mengert i.

• Alasan

Ist ilah asing dapat m enghambat pemahaman. Klarifikasi ist ilah w alaupun hanya sebagian bisa mengaw ali proses belajar.

• Out put t ert ulis

Kat a-kat a at au ist ilah yang t idak disepakat i pengert iannya oleh kelompok dijadikan t ujuan pembelajaran (learning object ives)

LANGKAH 2. M enet apkan masalah

• Proses

Ini merupakan sesi t erbuka dimana semua mahasisw a didorong unt uk berkont ribusi pendapat t ent ang masalah. Tut or mungkin perlu mendorong semua mahasisw a unt uk berkont ribusi dengan cepat t et api dengan analisis yang luas.

• Alasan

Sangat mungkin set iap anggot a kelompok t ut orial mempunyai perspekt if yang berbeda t erhadap suat u masalah. M embandingkan dan menyat ukan pandangan ini akan memperluas cakraw ala int elekt ual mereka dan menent ukan t ugas berikut nya.

• Out put t ert ulis

Daft ar masalah yang akan dijelaskan

LANGKAH 3. Curah pendapat kemungkinan hipot esis at au penjelasan

• Proses

Lanjut an sesi t erbuka, t et api sekarang semua mahasisw a mencoba memformulasikan, menguji dan membandingkan manfaat relat if hipot esis mereka sebagai penjelasan masalah at au kasus. Tut or mungkin perlu menjaga agar diskusi berada pada t ingkat hipot et is dan mencegah masuk t erlalu cepat ke penjelasan yang sangat det ail. Dalam kont eks ini:

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 25

• Alasan

Ini merupakan langkah pent ing, yang mendorong penggunaan prior know ledge

dan memori sert a m emungkinkan mahasisw a unt uk menguji at au menggambarkan pemahaman lain; link dapat dibent uk ant ar it em jika ada penget ahuan t idak lengkap dalam kelompok. Jika dit angani dengan baik oleh t ut or dan kelompok, langkah ini akan membuat mahasisw a belajar pada t ingkat pemahaman yang lebih dalam.

• Out put t ert ulis

Daft ar hipot esis at au penjelasan

LANGKAH 4. M enyusun penjelasan menjadi solusi sement ara

• Proses

M ahasisw a akan memiliki banyak penjelasan yang berbeda. M asalah dijelaskan secara rinci dan dibandingkan dengan hipot esis at au penjelasan yang diajukan, unt uk melihat kecocokannya dan jika diperlukan eksplorasi lebih lanjut . Langkah ini memulai proses penent uan t ujuan pembelajaran (learning object ives), namun t idak disarankan unt uk menuliskannya t erlalu cepat .

• Alasan

Tahap ini merupakan pemrosesan dan rest rukt urisasi penget ahuan yang ada secara akt if sert a mengident ifikasi kesenjangan pemahaman. M enuliskan t ujuan pembelajaran t erlalu cepat akan menghalangi proses berpikir dan proses int elekt ual cepat , sehingga t ujuan pembelajaran menjadi t erlalu melebar dan dangkal.

• Out put t ert ulis

Pengorganisasian penjelasan masalah secara skemat is yait u menghubungkan ide- ide baru sat u sama lain, dengan penget ahuan yang ada dan dengan kont eks yang berbeda. Proses ini m emberikan out put visual hubungan ant ar pot ongan informasi yang berbeda dan memfasilit asi penyimpanan informasi dalam memori jangka panjang. (Perhat ian: Dalam memori, unsur-unsur penget ahuan disusun secara skemat is dalam fram ew orks at au net works, bukan secara semant is sepert i kamus).

LANGKAH 5. M enet apkan Tujuan Pembelajaran

• Proses

Anggot a kelompok menyet ujui seperangkat int i t ujuan pembelajaran (learning object ives) yang akan mereka pelajari. Tut or mendorong mahasisw a unt uk fokus,

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 26

t idak t erlalu lebar at au dangkal sert a dapat dicapai dalam w akt u yang t ersedia. Beberapa mahasisw a bisa saja punya t ujuan pem belajaran yang bukan merupakan t ujuan pembelajaran kelompok, karena kebut uhan at au kepent ingan pribadi. • Alasan

Proses konsensus menggunakan kemampuan seluruh anggot a kelompok (dan t ut or) unt uk mensint esis diskusi sebelumnya menjadi t ujuan pembelajaran yang t epat dan dapat dicapai. Proses ini t idak hanya m enet apkan t ujuan pem belajaran, akan t et api juga mengajak semua anggot a kelompok bersama-sama menyimpulkan diskusi.

• Out put t ert ulis

Tujuan pembelajaran adalah out put ut ama dari t ut orial pert ama. Tujuan pembelajaran seharusya berupa isu yang dit ujukan pada pert anyaan at au hipot esis spesifik. M isalnya, " penggunaan grafik cant le unt uk menilai pert umbuhan anak" lebih baik dan lebih t epat daripada ” t opik global pert umbuhan”

LANGKAH 6. M engumpulkan informasi dan belajar mandiri

• Proses

Proses ini mencakup pencarian mat eri di buku t eks, di lit erat ur yang t erkomput erisasi, menggunakan int ernet , melihat spesimen pat ologis, konsult asi pakar, at au apa saja yang dapat membant u m ahasisw a memperoleh informasi yang dicari. Kegiat an PBL yang t erorganisir dengan baik meliput i buku program at au buku blok yang memuat saran cara memperoleh at au mengont ak sumber pembelajaran spesifik yang mungkin sulit dit emukan at au diakses.

• Alasan

Jelas bagian pent ing dari proses belajar adalah mengumpulkan dan memperoleh informasi baru yang dilakukan sendiri oleh mahasisw a

• Out put t ert ulis

Cat at an individual mahasisw a.

LANGKAH 7. Berbagi hasil mengumpulkan informasi dan belajar mandiri

• Proses

Berlangsung beberapa hari set elah t ut orial pert ama (langkah 1-5). M ahasisw a memulai dengan kembali ke daft ar t ujuan pembelajaran mereka. Pert ama, mereka mengident ifikasi sumber informasi individual, mengumpulkan informasi dari belajar mandiri sert a saling membant u memahami dan mengident ifikasikan area yang sulit unt uk dipelajari lebih lanjut (at au bant uan pakar). Set elah it u, mereka berusaha unt uk melakukan dan menghasilkan analisis lengkap dari masalah.

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 27

t api ini agak hat i-hat i karena mahasisw a harus kembali ke t opik ket ika ’pemicu’ yang t epat t erjadi di masa dat ang.

• Out put t ert ulis

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 28 Lampiran 5 :

LEM BAR PENILAIAN TUTORIAL

Dalam dokumen Panduan Mahasiswa 1.4 dan 2.4. (Halaman 44-48)

Dokumen terkait