• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Mahasiswa 1.4 dan 2.4.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Panduan Mahasiswa 1.4 dan 2.4."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 1

Alamat : Jl.Perintis Kemerdekaan No. 94, Padang 25127. Indonesia Telp.: +62 751 31746. Fax.: +62 751 32838

e-mail : dekanat@fk.unand.ac.id

BLOK 1 .4 :

P PENCERNAAN, METABOLISME, DAN HORMON

STUDENT’S GUIDE

Edisi Ketiga 2013

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 2

BLOK 1.4

PENCERNAAN, METABOLISME, DAN HORMON

PENDAHULUAN

Pembelajaran pada Blok 1.4 ini dengan judul Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon dipersiapkan agar mahasiswa dapat mengerti dan menjelaskan kompetensi medis yang berkaitan dengan peranan makromolekul (karbohidrat, lipid, protein) dalam proses pencernaan yang akan berlanjut mengalami metabolisme, sedangkan hormon berfungsi sebagai pengatur. Pembelajaran dipersiapkan berupa perkuliahan oleh pakar pada bidang yang sesuai, diskusi tutorial, praktikum, dan latihan pada laboratorium ( skills lab).

Blok 1.4 berjalan 6 minggu, tiap minggu akan dibahas 1 modul, sehingga blok ini akan membahas 6 modul. Pada blok ini selain kuliah pakar mahasiswa akan melaksanakan praktikum Anatomi, Fisiologi, Histologi dan Biokimia. Pada tiap minggu akan dilaksanakan diskusi pleno dengan topik yang disesuaikan dengan perkuliahan dan bahan tutorial. Pada akhir blok 1.4 mahasiswa akan mengikuti evaluasi pembelajaran teori blok 1.4 berupa ujian tulis.

Area kompetensi yang diacu pada Blok ini ialah: 1. Komunikasi efektif

3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran 5. Pengelolaan informasi

6. Mawas diri dan pengembangan diri

7. Etika, Moral, Medikolegal dan professionalisme serta keselamatan pasien

Referensi yang dapat digunakan untuk menunjang tercapainya kompetensi diatas ialah: 1. Anatomi Grays

2. Atlas Anatomi Sobotta 3. Histologi

4. Fisiologi Guyton 5. Fisiologi Ganong 6. Biokimia Harper

(3)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 3 Bagian yang terintegrasi kedalam Blok 1.4 ini ialah: 1. Anatomi

2. Histologi 3. Fisiologi 4. Biokimia 5. IPD 6. IKA

7. Farmakologi 8. Mikrobiologi 9. Patologi anatomi 10. Bedah

11. Patologi Klinik 12. Gigi-mulut

AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Aktivitas pengajaran dan pembelajaran berikut dipersiapkan untuk menuntun mahasiswa agar mencapai tujuan pembelajaran blok ini :

1. Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu. Jika kelompok tidak bisa bertemu tutor karena sesuatu hal, mereka bertanggung jawab untuk menginformasikan segera ke Bagian Akademik. Selama diskusi, kelompok perlu meyakinkan bahwa mereka telah membawa sumber pembelajaran yang relevan, yang akan dirujuk dalam tutorial.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, metoda tujuh langkah akan digunakan dalam diskusi kelompok. Biasanya, diskusi kelompok yang pertama mencakup langkah 1-5, dan langkah berikutnya dilakukan dalam diskusi kelompok kedua tentang skenario yang sama. Pertanyaan yang digaris bawahi adalah : Apa yang perlu kita ketahui? Apa yang telah kita ketahui? Apa yang ingin lebih kita ketahui?

Tujuh langkah terdiri dari :

Langkah 1. Klarifikasi terminologi dan konsep Langkah 2. Tentukan masalah

Langkah 3. Analisa masalah

Langkah 4. Buatlah suatu pengkajian yang sistematik dari berbagai penjelasan yang didapatkan pada langkah 3

Langkah 5. Formulasikan tujuan pembelajaran

Langkah 6. Kumpulkan informasi tambahan diluar diskusi kelompok Langkah 7. Sintesa dan uji informasi yang diperoleh

(4)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 4

pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk mengidentifikasi pertanyaan praktis.

3. Selain diskusi kelompok kecil, berbagai aktivitas pembelajaran yang relevan dengan blok ini telah dirancang untuk menambah pengertian mahasiswa terhadap konsep yang didiskusikan dalam kelompok, yaitu :

Konsultasi Pakar

Aktivitas ini adalah kebutuhan yang mendasar. Kelompok bertanggung jawab untuk mengatur dan merancang konsultasi pakar dengan menghubungi pakarnya secara langsung. Sangat dianjurkan agar anda menjadwalkan perjanjian dengan pakar. Daftar kontributor blok dan sumber yang dapat dihubungi tercantum pada buku ini.

Aktivitas di Laboratorium Keterampilan

Keterampilan mendapatkan riwayat, keterampilan berkomunikasi dan keterampilan klinik akan didapatkan di laboratorium keterampilan. Anda akan mendapatkan kesempatan untuk mempraktekkan keterampilan ini mulai dari semester pertama di fakultas kedokteran. Silahkan periksa jadwal anda untuk mengatur waktu.

Kuliah oleh pakar

Dibandingkan dengan kurikulum kedokteran konvensional, yang secara umum berdasarkan kuliah, jumlah kuliah dalam kurikulum PBL berkurang agar terdapat waktu ekstra untuk belajar mandiri. Kuliah diatur menurut topik blok. Agar penggunaan kuliah efektif, dianjurkan agar anda mempersiapkan daftar pertanyaan yang tidak bisa dijawab dalam diskusi kelompok. Kuliah dalam kurikulum PBL semestinya digunakan untuk mengklarifikasi dan mengkonfirmasi masalah pembelajaran yang telah ditentukan dan dengan demikian terjadi secara interaktif.

Belajar Mandiri

Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar mandiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi.

Diskusi Kelas

(5)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 5

2 Ujian Skills Lab 20%

3 Ujian Tulis (MCQ, PAQ) 60%

Ketentuan :

1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus mengikuti persyaratan berikut :

a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90% b. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi pleno 90% c. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100% d. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100%

2. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali pada akhir tahun akademik yang bersangkutan. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang Blok.

3. Apabila tidak lulus ujian skills lab, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali di akhir blok. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang Blok

4. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana Universitas Andalas tahun 2011.

Nilai Angka Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu

85-100 A 3.75 Cemerlang

80-84 A- 3.50 Hampir cemerlang

75-79 B+ 3.25 Sangat baik

70-74 B 3.00 Baik

65-69 B- 2.75 Hampir baik

60-64 C+ 2.25 Lebih dari cukup

55-59 C 2.00 Cukup

50-54 C- 1.75 Hampir cukup

40-49 D 1.00 Kurang

(6)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 6

TOPIK KULIAH PENGANTAR BLOK 1.4

Kode Minggu I

K.P Topik Kuliah Dosen

1 Kuliah pengantar blok 1.4 dr. Husnil Kadri, M.Kes

2 Embriologi saluran dan alat pencernaan (Anatomi)

dr. M. Setia Budi Zein, PA 3 Gigi dan kelenjar mulut (Histologi) Prof. Dr. dr. Eryati Darwin, PA (K)

4 Anatomi saluran pencernaan (Anatomi) Prof. Dr. dr.Yanwirasti

5 Histologi alat pencernaan (Histologi) Prof. Dr. dr. Eryati Darwin, PA (K)

6 Anatomi alat pencernaan (Anatomi) Prof. Dr. dr.Yanwirasti

7 Anatomi persarafan sistim pencernaan (Anatomi) Prof. Dr. dr.Yanwirasti

8 Histologi saluran pencernaan atas dan bawah (Histologi)

Dr. Ifdelia Suryadi

Minggu II

9 Makromolekul (Biokimia) Dra. Yustini Alioes, Apt, MS

10 Pengenalan Enzim (Biokimia) Dr. Dra. Eti Yerizel, MS

11 Koenzim dan kofaktor (Biokimia) Dra. Yustini Alioes, Apt, MS

12 Fungsi mekanik sistem pencernaan (Fisiologi) dr. Sofina Rusdan, Cert. Med

13 Proses pencernaan makromolekul dan nutrien (Biokimia)

Prof. dr. Fadil Oenzil, Ph.D, SpGK

14 Fungsi sekresi, absorbsi dan ekskresi sistem pencernaan (Fisiologi)

Prof. dr. Rahmatina B Herman, Ph.D, AIF

15 Metabolisme bilirubin serta siklus urobilinogen enterohepatik (Biokimia)

dr. Zulkarnain Edward, Ph.D

Minggu III

16 Pengantar metabolisme (Biokimia) dr. Susila Sastri, M.Biomed

17 Biologi oksidasi dan respirasi sel (Biokimia) Dra. Yustini Alioes, Apt, MS

18 Glikolisis aerob dan anaerob (Biokimia) Dra. Yustini Alioes, Apt, MS

19 Siklus asam sitrat (Biokimia) Dr. Dra. Eti Yerizel, MS

20 Kecepatan metabolisme dan pengukurannya (Fisiologi)

(7)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 7

23 Metabolisme protein (Biokimia) dr. Zulkarnain Edward, Ph.D

24 Metabolisme purin-pirimidin (Biokimia) Dr. Dra. Eti Yerizel, MS

25 Hubungan metabolisme nutrien utama dan pengaturannya (Biokimia)

dr. Zulkarnain Edward, Ph.D

26 Pengaturan kadar glukosa darah (Biokimia)

Prof. dr. Fadil Oenzil, Ph.D, SpGK

Minggu V

27 Embriologi dan anatomi organ endokrin (Anatomi)

Dra. Gusti Revila, M.Kes 28 Mikroskopis organ endokrin (Histologi) dr. Ifdelia Suryadi

29 Klasifikasi hormon (Biokimia)

dr. Susila Sastri, M.Biomed 30 Mekanisme kerja hormon (Biokimia)

dr. Susila Sastri, M.Biomed 31 Fungsi dan regulasi hormon (Fisiologi) dr. Erkadius, MSc

Minggu VI

32 Farmakokinetik dan Farmakodinamik

(Farmakologi) Dr. Yusticia Katar, Apt 33 Transportasi obat [absorpsi, transportasi,

eliminasi, dan ekskresi] (Farmakologi) Dr. Yusticia Katar, Apt 34 Obat otonomik (Farmakologi)

dr. Rahmatini, M.Kes 35 Analgetik, Antipiretik, dan antiinflamasi

(Farmakologi) Dr. Yusticia Katar, Apt

36 Pengantar farmakologi klinik (Farmakologi) Dra. Elly Usman, Apt, MS

37 Toksikologi (Farmakologi)

Dra. Erlina Rustam, Apt, MS 38 Interaksi obat (Farmakologi)

(8)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 8

PRAKTIKUM

No. PRAKTIKUM MINGGU

I II III IV V VI

1 Anatomi saluran dan alat pencernaan (Anatomi)

V 2 Histologi pertumbuhan gigi dan kelenjar

mulut (Histologi)

V 3 Histologi saluran pencernaan bawah

(Histologi) V

4 Histologi alat pencernaan (Histologi) V 5 Saliva dan empedu (Biokimia) V 6 Histologi saluran pencernaan atas

(Histologi)

V

7 Pengukuran BMR (Fisiologi) V 8 Biokimia fermentasi (Biokimia) V 9 Anatomi pencernaan (Anatomi) V 10 Pemeriksaan gula darah (Biokimia) V

11 Pemeriksaan kolesterol serum (Biokimia) V

(9)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 9

P.Histologi (A) Tutorial 1 ( A, B, C & D )

(10)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 10

P.Biokimia (A) Tutorial 3

( A, B, C & D ) Plenary

P.Anatomi (A) P.Anatomi (C) P.Fisiologi (D) P.Biokimia (C)

7 14.00-16.00 Skills lab (A) Skills lab (B) Skills lab (C) Skills lab (D)

MINGGU IV (18 Februari s/d 22 Februari 2013)

No JAM KEGIATAN

P.Biokimia (B) P.Biokimia (D)

Tutorial 4

6 12.00-12.50 P.Biokimia (C) P.Biokimia (A) P.Biokimia (B) P.Biokimia (A) 7 13.00-13.50 P.Biokimia (D) P.Biokimia (A) P.Biokimia (B) P.Biokimia (C) 14.00-13.50 P.Biokimia (D) P.Biokimia (C) 8 14.00-16.00 Skills lab (A) Skills lab (B) Skills lab (C) Skills lab (D)

(11)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 11

5 11.00-11.50 P.Farmakologi(D) KP 34 (CD) P.Farmakologi(A)

KP 37 (AB) P.Farmakologi(C)

P.Farmakologi(B)

6 12.00-12.50 P.Farmakologi(D) KP 34 (AB) KP 37 (CD) P.Farmakologi(B)

7 13.00-13.50 P.Farmakologi(D) P.Farmakologi(A) P.Farmakologi(C) P.Farmakologi(B) 14.00-14.50 P.Farmakologi(D) P.Farmakologi(A) P.Farmakologi(C) P.Farmakologi(B) 8 14.00-16.00 Skills lab (A) Skills lab (C) Skills lab (B) Skills lab (D)

MINGGU VII

Senin, 11 Maret 2013

NO JAM GRUP KEGIATAN DOSEN TEMPAT

1 08.00-10.00 A,B,C,D Blok 1.4 Hari I Ujian Akhir Panitia Ujian Blok 1.4

Aula Student Center Ruang E-F Ruang G-H

Kamis, 14 Maret 2013

(12)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 12

JADWAL PLENARY BLOK 1.4

MINGGU MODERATOR NARA SUMBER HARI / TANGGAL

1 dr. Sitti Nurhajjah, Msi,Med

dr. Husnil Kadri, M. Kes Dra. Yustini Alioes, Apt, MS dr. Sofina Rusdan, Cert. Med

Prof. dr. Rahmatina B Herman, Ph.D, AIF Prof. dr. Fadil Oenzil, Ph.D, SpGK dr. Zulkarnain Edward, Ph.D

Jumat / 8 Februari 2013 Jam 09.00-10.40

3 Abdiana, SKM, M.Epid

dr. Susila Sastri, M.Biomed Dra. Yustini Alioes, MS Dra. Eti Yerizel, MS dr. Detty Iryani, M.Kes,

Jumat / 15 Februari 2013 Jam 09.00-10.40

4 dr. Sitti Nurhajjah, Msi,Med

Prof. dr. Fadil Oenzil, Ph.D, SpGK dr. Zulkarnain Edward, Ph.D Dr. Dra. Eti Yerizel, MS

Jumat / 22 Februari 2013 Jam 09.00-10.40

5 Dessy Arisanty, S.Si, M.Sc

Dra. Gusti Revila, M.Kes dr. Ifdelia Suryadi

dr. Susila Sastri, M.Biomed dr. Erkadius, MSc

Jumat / 1 Maret 2013 Jam 09.00-10.40

6 Abdiana, SKM, M.Epid

Dra. Yusticia Katar, Apt dr. Rahmatini, M.Kes Dra. Elly Usman, Apt, MS Dra. Erlina Rustam, Apt, MS

Jumat / 8 Maret 2013 Jam 09.00-10.40

Catatan:

- Kuliah Pengantar dilaksanakan di gedung I-J - Plenary dilaksanakan di AULA FKUA

(13)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 13

SKENARIO 1 : ANDIEN YANG GALAU

Andien, 23 tahun, baru saja melahirkan anak pertamanya seorang bayi perempuan dengan pertolongan bidan di puskesmas. Dia sangat galau ketika mengetahui bayi perempuannya mengalami bibir sumbing. Andien bertanya pada dokter puskesmas, kenapa hal ini bisa terjadi, padahal Andien selalu kontrol teratur pada saat hamil. Dokter menjelaskan bahwa keaadaan bayi Andien ini disebut dengan labiopalatoschisis, yang terjadi karena gangguan pada saat pembentukannya. Menurut dokter, kelainan ini dapat diperbaiki dengan operasi plastik, yang penting harus diyakinkan dulu apakah bayi Andien tidak mengalami gangguan pada saluran dan alat pencernaan yang lain seperti esofagus, lambung, usus, anus, hepar, pankreas dan lain-lain. Oleh karena itu dokter menganjurkan agar anak Andien dikonsulkan kepada dokter ahli bedah.

(14)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 14 MODUL 2

SKENARIO 2 : MASALAH DINA DAN NENEKNYA

Dina, 19 tahun seorang mahasiswa FK mengeluh nyeri pada ulu hati serta mual dan muntah. Siang ini, Dina akan mengikuti ujian skills lab, Dina menjadi stress dan nyeri ulu hatinya semakin bertambah. Tadi pagi Dina juga mengalami diare, sampai empat kali bolak balik ke toilet, padahal biasanya Dina sering mengalami konstipasi. Untunglah Dina selalu membawa obat yang biasa dikonsumsinya bila mengalami keluhan akibat peningkatan asam lambung ini. Setelah keluhannya mulai berkurang, kemudian Dina dan temannya pergi ke kafe, mereka memesan pecel ayam dan teh botol. Teman Dina terlihat sangat lapar, saat melihat makanan diantar ke meja mereka sudah terbit air liurnya, tidak sabar ingin makan.

Setelah selesai ujian, teman Dina mengajaknya ke kafe karena dia merasa lapar lagi. “Sebenarnya berapa lama makanan diserap setelah kita makan ya, kenapa aku jadi lapar lagi?”, tanya teman Dina. Dina tertawa dan mengatakan bahwa itu terjadi karena memang temannya itu suka makan. Dina tidak bisa pergi ke kafe karena harus buru-buru pulang, Dina sudah berjanji pada neneknya untuk menemani ke dokter gigi. Nenek Dina mau membuat gigi prothese, karena sebagian besar giginya sudah tidak ada, sehingga sulit baginya untuk mengunyah makanan. Beberapa bulan sebelumnya Nenek Dina juga sempat mengalami stroke ringan dan agak susah menelan, untunglah sekarang sudah pulih kembali.

(15)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 15

SKENARIO 3: KEM ANA TENAGAKU… ?

Pak Raden 35 t ahun bekerja sebagai buruh angkat di suatu perusahaan, sarapan pagi selalu t ersedia berupa nasi dengan lauk pauk kesukaan Pak Raden. Sepert i biasa dit empat kerja Pak Raden m engangkat barang di luar ruangan, t et api hari ini ia bekerja dalam gudang yang t ert ut up dan pengap. Berbeda dari hari biasa Pak Raden merasa cepat lelah, napas agak sesak dan t idak bert enaga. Beberapa hari t erakhir Pak Raden mengeluh sering berdebar-debar dan berkeringat banyak. Pak Raden dibaw a ke IGD RS.M . Jam il dan set elah dianamnesis dan dilakukan pemeriksaan, Pak Raden mendapat kan O2 dan dokt er m engat akan pasien akan segera pulih.

Seorang mahasisw a kedokt eran yang sedang bert ugas disana mengert i karena dia t ahu hubungan O2 dan ATP at au NADH at au fakt or lain dengan kegiat an Pak Raden baik proses anabolisme m aupun kat abolisme. M ahasisw a kedokt eran t ersebut berpikir, apakah perlu Pak Raden m emeriksa BM R karena diduga mengalami hipert iroid.

(16)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 16 MODUL 4

SKENARIO 4 : AKIBAT TIDAK TAHAN GODAAN

Pak Rojab (50 th) dirujuk ke RS karena kesadarannya menurun sejak satu jam yang lalu. Riwayat penyakit sebelumnya menunjukkan bahwa pasien ini telah menderita diabetes mellitus dan arthritis pirai sejak beberapa tahun terakhir ini. Sejak didiagnosis diabetes mellitus, Pak Rojab berusaha keras mengikuti anjuran dokter untuk menjaga pola makan agar metabolisme bahan bakar dalam tubuhnya seimbang. Ia juga rajin berpuasa setiap Senin dan Kamis, sehingga juga berpengaruh baik terhadap kadar asam uratnya, meskipun kadang-kadang kambuh juga jika ia tergoda mengkonsumsi makanan diet tinggi protein.

Beberapa jam sebelum dibawa berobat, Pak Rojab bersama beberapa teman lamanya menghadiri jamuan makan disebuah rumah makan, Pada acara tersebut, ia makan berlebihan karena terpengaruh oleh teman-temanya. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium, didapatkan hiperglikemia, hiperlipidemia, ketosis, dan hiperurisemia.

(17)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 17

SKENARIO 5 : ANDRE SI TINGGI BESAR

Andre 14 t ahun memiliki badan yang lebih besar dan lebih tinggi dibandingkan dengan anak seusianya. Ayahnya merasa khaw at ir karena biasanya orang yang memiliki tubuh besar mengalam i kelebihan horm on dan cenderung terkena penyakit gula akibat kerusakan hat i dan pankreas. Ayahnya pernah m em baca t ent ang hormon yang m em iliki berbagai fungsi sepert i mengat ur akt ifit as seksual, kebugaran badan di w akt u pagi, penggunaan kalori unt uk akt ifit as t ubuh, dan lain-lain.

Perkem bangan Andre sew akt u masih di dalam kandungan sam pai usia balit a t idak berbeda dengan anak seusianya. Dokt er keluarga m engat akan ada produksi berlebihan dari hormon yang dibentuk di bagian dalam ot ak Andre. Dokt er juga menjelaskan bahw a horm on dibentuk juga oleh organ lain sepert i kelenjar t iroid, kelenjar adrenal dan lain-lain. M asing-m asing horm on mem iliki pengaruh t erhadap sel dan organ yang berbeda. Ia m em berikan cont oh adanya orang yang badannya t erasa panas dan selalu berkeringat walau pun tidak sedang bekerja, at au orang yang sering m akan dan minum namun selalu m erasa lapar dan haus at au adanya orang yang sudah dew asa namun t idak mem iliki dorongan seksual sam a sekali.

(18)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 18 MODUL 6

SKENARIO 6 : RACUN SERANGGA

Im an, 18 t ahun mahasisw a Fakult as Kedokt eran yang saat ini m engikuti PBM Blok 1.4 sudah dua hari demam dan batuk. Im an berobat ke puskesmas dekat rumahnya. Set elah melakukan anam nesis dan pem eriksaan fisik, dokt er puskesmas m enuliskan resep berupa antipiret ika dan mukolit ik. Dokt er m enyarankan agar obat diminum t idak bersamaan dengan makanan.

Set elah sampai di t em pat kos, Iman m em inum obat yang didapat dari puskesm as dan dalam satu jam dem am t urun. Sam bil ist irahat Im an membaca sebuah jurnal kesehat an. Dalam jurnal itu dibahas mengenai efek obat t erhadap t ubuh dan sebaliknya bagaimana nasib obat di dalam tubuh. Di samping it u dalam jurnal juga dibahas obat yang bekerja pada saraf otonom, bahkan ada obat at au zat kim ia yang dapat m enimbulkan keracunan. Tet angga Im an, seorang mahasisw a mencoba mengakhiri hidupnya dengan m eminum racun serangga.

(19)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 19

TIM PENGELOLA BLOK 1.4

Ketua : dr. Husnil Kadri, M.Kes Sekretaris : Dra. Yustini Alioes, MSi, Apt m.

Anggota : dr. Sitti Nurhajjah, Msi,Med

Dessy Arisanty, S.Si, M.Sc

(20)

Pencernaan, M etabolisme, dan H ormon 20 LAMPIRAN 2 :

METODA TUJUH LANGKAH (SEVEN JUMPS) DALAM DISKUSI TUTORIAL

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, digunakan metoda tujuh langkah (sevenjumps) dalam diskusi kelompok. Diskusi kelompok yang pertama mencakup langkah 1-5, dan langkah berikutnya dilakukan dalam diskusi kelompok kedua tentang skenario yang sama. Pertanyaan yang digarisbawahi adalah : Apa yang perlu diketahui? Apa yang telah diketahui? Apa yang ingin diketahui?

Langkah 1. Mengklarifikasi terminologi dan konsep Langkah 2. Menentukan masalah

Langkah 3. Menganalisis masalah melalui brainstorming dengan menggunakan prior knowledge Langkah 4. Membuat pengkajian yang sistematik dari berbagai penjelasan yang didapatkan

pada langkah 3

Langkah 5. Memformulasikan tujuan pembelajaran

Langkah 6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dll Langkah 7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh

(21)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 1

GANGGUAN HEMATOLIMFOPOIETIK

Wakil Dekan I, Koordinator Blok 2.4

Prof. Dr. dr. Hj.Eryati Darwin, PA(K) Prof.Dr.dr. Ellyza Nasrul,SpPK(K)

NIP. 195311091982112001 NIP. 194911241979012001

(22)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 2

PENDAHULUAN

Seiring dengan semakin berkembangnya ilmu kedokteran yang harus dikuasai

oleh mahasiswa kedokteran, skala prioritas menjadi penting dalam mempelajari ilmu

kedokteran. GANGGUAN HEMATOLIMFOPOIETIK merupakan salah satu blok dari

kurikulum inti pendidikan kedokteran dengan sistem baru menggunakan problem based

learning, dengan berbagai topik dan skenario yang berisi poin penting yang harus

dipelajari.

Blok 2.4 yaitu Blok Gangguan Hematolimfopoietik mengkaji secara keseluruhan

kelainan sistem hematolimfopoietik seperti anemia, gangguan hemostasis, leukemia,

limfadenopati dan transfusi darah.

Mahasiswa yang dapat mengikuti pembelajaran pada Blok ini adalah mereka yang

telah lulus mengikuti aktivitas pembelajaran pada Blok 1.1 s/d Blok 2.3.

Blok 2.4 ini terdiri dari 6 modul yang masing-masing akan menguraikan ilmu

yang terkandung didalamnya seperti:

Modul 1, mengenai anemia defisiensi dan aplastik.

Modul 2, mengenai anemia hemolitik dan pasca perdarahan.

Modul 3, mengenai gangguan hemostasis.

Modul 4, mengenai leukemia.

Modul 5, mengenai limfadenopati.

Modul 6, mengenai transfusi darah.

Untuk lebih memahami materi dari modul diatas mahasiswa diberi praktikum

yang sesuai dengan modulnya. Disamping itu juga ada skills lab. Maka pada akhir

pembelajaran mahasiswa diharapkan sudah menguasai materi Blok 2.4 sesuai dengan

kompetensi knowledge dan skills sehingga anak didik sudah mempunyai bekal

(23)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 3 Halaman

Penanggung jawab 1

Pendahuluan 2

Daftar isi 3

Karakteristik mahasiswa 4

Metode pembelajaran 5

Evaluasi 7

Daftar Kuliah Pengantar 8

Daftar Topik Pratikum 10

Jadwal Kegiatan 11

Modul 1. 15

Modul 2. 16

Modul 3. 17

Modul 4. 18

Modul 5. 19

Modul 6. 20

Lampiran I 21

Lampiran II 22

Lampiran III 23

Lampiran IV 24

(24)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 4

KARAKTERISTIK MAHASISWA

Mahasiswa yang dapat mengikuti Blok Gangguan Hematolimfopoietik ini adalah

mahasiswa FK Unand angkatan 2011 yang telah mengikuti blok 1.1 sampai 2.3:

- Blok 1.1 Pengantar Pendidikan Kedokteran

- Blok 1.2 Kardiorespirasi

- Blok 1.3 Neuromuskuloskeletal

- Blok 1.4 Pencernaan, Metabolisme dan hormon

- Blok 1.5 Urogenital

- Blok 1.6 Siklus Kehidupan

- Blok 2.1 Pertumbuhan Sel dan Kanker dan Imunologi

- Blok 2.2 Infeksi

(25)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 5

1. Tutorial.

Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu dengan

menggunakan metode seven jumps. Jika berhalangan hadir karena sesuatu hal,

mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada tutor dalam waktu 2 x 24 jam.

2. Skills Lab.

Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi, keterampilan laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik

3. Praktikum

Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang teori.

4. Kuliah pengantar

Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.

5. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar.

Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian sebelumnya

6. Belajar mandiri

Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar mandiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi.

7. Diskusi kelompok tanpa tutor

Tergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa

bervariasi, seperti mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis,

mengidentifikasi tujuan pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa

(26)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 6

B.Sumber Pembelajaran

Sumber pembelajaran berupa :

a. Buku teks

b. Majalah dan Jurnal

c. Internet (e-library)

d. Narasumber

e. Laboratorium

C.Media Instruksional

Media instruksional yang digunakan

a. Panduan tutorial (Student’s Guide)

b. Penuntun Praktikum

c. Preparat dan peraga praktikum

(27)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 7

1 Penilaian Tutorial 20%

2 Ujian Skills Lab 20%

3 Ujian Tulis (MCQ, PAQ) 60%

Ketentuan :

1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus

mengikuti persyaratan berikut :

a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90%

b. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100%

c. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100%

2. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana

Universitas Andalas tahun 2006.

Nilai Angka Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu

85-100 A 3.75 Cemerlang

80-84 A- 3.50 Hampir cemerlang

75-79 B+ 3.25 Sangat baik

70-74 B 3.00 Baik

65-69 B- 2.75 Hampir baik

60-64 C+ 2.25 Lebih dari cukup

55-59 C 2.00 Cukup

50-54 C- 1.75 Hampir cukup

40-49 D 1.00 Kurang

<40 E 0.00 Gagal

Blue print ujian tulis

NO KOMPONEN PERSENTASE (%)

1 Modul 1 16.7

2 Modul 2 16.7

3 Modul 3 16.7

4 Modul 4 16.7

5 Modul 5 16.7

(28)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 8

DAFTAR TOPIK KULIAH PENGANTAR

MINGGU TOPIK KULIAH KODE

TOPIK

KP 2.4.1.2 dr. Irza Wahid,

SpPD-KHOM

KP 2.4.1.5 Prof.dr. Rismawati Yaswir,

SpPK(K)

2 1. Anemia hemolitik non imun

(patofisiologi, etiologi, diagnosis dan tatalaksana)

KP 2.4.2.1 dr. Firman Arbi, SpA(K)

2. Anemia hemolitik imun dan

anemia pasca perdarahan (patofisiologi, etiologi, diagnosis, dan tatalaksana)

KP 2.4.2.2 Prof.dr.H.Nuzirwan Acang,

SpPD-KHOM

5. Farmakologi obat anti

anemia

KP 2.4.2.5 Dr. Yusticia Katar, Apt

3 1. Diatesis hemoragik

(patofisiologi, etiologi, diagnosis dan prinsip dasar tatalaksana)

etiologi, diagnosis dan prinsip dasar tatalaksana)

5. Farmakologi obat anti

trombotik dan anti perdarahan

(29)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 9

KP 2.4.4.3 Prof.dr. Rismawati Yaswir,

SpPK(K)

4. Leukemia kronik

(patogenesis, patofisiologi,

KP 2.4.4.5 Prof.dr. Rismawati Yaswir,

SpPK(K)

5 1. Patogenesis, prinsip

diagnostik dan tatalaksana limfadenopati

KP 2.4.5.1 dr. Rudi Afriant, SpPD

2. Limfoma non hodgkin dan

limfoma hodgkin

KP 2.4.5.3 dr. Aswiyanti Asri, SpPA

4. Pemeriksaan histopatologi

pada limfadenopati (neoplasia)

KP 2.4.5.4 dr. Aswiyanti Asri, SpPA

5. Farmakologi obat sitostatika KP 2.4.5.5 Dr. Yusticia Katar, Apt

6 1. Sistem penggolongan darah

manusia dan aplikasi untuk transfusi darah

KP 2.4.6.1 dr. Efrida, SpPK, Mkes

2. Komponen darah yang

ditransfusikan, Indikasi dan tatacara transfusi darah

KP 2.4.6.2 dr. Rudi Afriant, SpPD

3. Reaksi transfusi dan

penatalaksanaannya

KP 2.4.6.3 dr. Irza Wahid,

SpPD-KHOM 4. Cross match sebelum

transfusi darah dan

pemeriksaan laboratorium pada reaksi transfusi

(30)
(31)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 11

KP 2.4.1.1 TUTORIAL 1

A,B,C,D

13.00 – 14.00 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT

14.00 – 15.00

13.00 – 14.00 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT

(32)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 12

13.00 – 14.00 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT

14.00 – 15.00 (A) SL (B) SL (C) SL (D) SL BM

13.00 – 14.00 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT

(33)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 13

13.00 – 14.00 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT

14.00 – 15.00 (A) SL (B) SL (C) SL (D) SL BM

13.00 – 14.00 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT

(34)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 14

KETERANGAN :

1. SL = Skills Lab

2. KP 2.4.x.y = Kuliah pengant ar Blok 2.4.minggu kex.t opik ke y

3. P.2.4.x = Prakt ikum Blok 2.4.t opik x

KETERANGAN TEM PAT KEGIATAN :

1. Tut orial : Gedung t ut orial ABCD dan EF

2. Kuliah Pengant ar : Ruang Lokal E.8 Gedung E-F

3. Skills lab : Gedung A,B,C,D dan Labor Sent ral

4. Prakt ikum : Labor Sent ral

5. Diskusi Pleno : Aula FKUA

(35)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 15

SKENARIO 1 : RARA ANAKKU

Seorang ibu membawa anaknya Rara usia empat tahun ke dokter keluarga dengan keluhan sering terlihat lelah dan pucat, pada tangan dan tungkai ditemukan ptechie dan lebam biru. Keluarga Rara termasuk keluarga tidak mampu, bapaknya bekerja sebagai buruh tani, sedangkan ibunya tukang cuci. Ibunya bercerita bahwa Rara adalah anak ke enam, sering sakit dan kalau sakit ibunya sering membelikan saja obat-obat di warung. Enam bulan yang lalu Rara pernah demam tinggi, menggigau dibawa ke puskesmas, kata dokter puskesmas dia menderita demam tifoid dan harus dirawat tetapi ibunya menolak sehingga dirawat dirumah serta diberi obat puyer. Setelah dua minggu dia sembuh.

Dokter keluarga melakukan pemeriksaan, ditemukan konjungtiva anemis, sklera non ikterik, hepatosplenomegali (-). Pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb 4,8 gr/dL,

leukosit 3100/mm3, trombosit 48.000/mm3. Dokter merujuk Rara ke RSU Dr.M.Djamil

dengan pansitopenia.

Untuk pemeriksaan dan penatalaksanaan selanjutnya di RSU Dr.M.Djamil setelah dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan laboratorium lanjutan ditemukan Hb 4,6

gr/dL, leukosit 3200/mm3, trombosit 44.000/mm3, MCV 68 fl. MCH 24 pg, dan

retikulosit 2 ‰. Dokter RSU Dr.M.Djamil menganjurkan agar Rara dirawat untuk pemeriksaan lanjutan dan BMP serta pengobatan lebih lanjut. Ibu Rara cemas apakah anak satu-satunya perempuan ini bisa sembuh?

(36)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 16

MODUL 2

ANEMA HEMOLITIK DAN ANEMIA PASCA PERDARAHAN

SKENARIO 2 : ADA APA DENGAN SAMMY?

Sammy, laki-laki 15 tahun, datang ke puskesmas bersama ibunya dengan keluhan pucat dan mudah lelah. Dari anamnesis diketahui sebenarnya dari kecil Sammy sudah sering terlihat pucat dan pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan teman seumurnya. Pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis, sklera sub ikterik dan splenomegali. Kemudian dilakukan pemeriksaan darah rutin dan urin rutin dengan hasil

Hb 8,2 g/dl, leukosit 6900/mm3, LED 60/1 jam, hitung jenis 0/1/2/67/24/6 sedangkan

urine rutin normal. Dokter Puskesmas merujuk Sammy ke RSUP M. Djamil dengan diagnosis observasi anemia.

Di RSUP M.Djamil dilakukan pemeriksaan laboratorium complete blood count,

gambaran darah tepi, hitung retikulosit dan BMP. Selain itu dokter menyatakan perlu dilakukan analisis hemoglobin terhadap darah Sammy. Ibu Sammy jadi heran karena begitu banyak pemeriksaan yang harus dilakukan terhadap Sammy sebelum mendapatkan pengobatan. Beberapa bulan lalu ayah Sammy yang juga mengalami anemia karena perdarahan akibat kecelakaan lalulintas, langsung dilakukan transfusi darah. Ibunya juga bertanya apakah Sammy dapat sembuh.

(37)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 17

SKENARIO 3 : PERDARAHAN YANG TIADA HENTI

Mufi, anak laki-laki berusia 10 tahun, dibawa ke puskesmas karena perdarahan yang tidak kunjung berhenti setelah dilakukan sirkumsisi oleh mantri di desanya. Dari anamnesis pada ibunya diketahui bahwa Mufi sering mengalami pembengkakan di lutut sejak kecil. Pada pemeriksaan terlihat darah merembes pada kassa yang menutup luka sirkumsisi. Hasil pemeriksaan laboratorium darah rutin normal, pemeriksaan penyaring

hemostasis didapatkan jumlah trombosit 270.000/mm3, bleeding time 1’30’’, clotting time

15’. Mufi segera dirujuk ke RS dengan dugaan diathesis hemorhagik.

Di RSUP M.Djamil Mufi menjalani pemeriksaan lanjutan dan didapatkan hematologi dalam batas normal, PT 11 detik dan APTT 60 detik. Kemudian Mufi direncanakan akan

dilakukan pemeriksaan factor assay, sementara itu untuk penatalaksanaan awal dilakukan

transfusi cryoprecipitat.

Pada saat dilakukan pemeriksaan di rumah sakit, Mufy bertemu dengan seorang ibu berusia 60 tahun dengan pembengkakan dan nyeri tungkai kanan. Menurut ibu tersebut, dia mengalami penyumbatan pembuluh darah di kaki.

(38)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 18

MODUL 4

LEUKEMIA

SKENARIO 4 : MIA YANG KUSAYANGI

Mia, seorang anak perempuan umur empat tahun, dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan keluar darah dari hidung dan bertambah pucat sejak 10 hari yang lalu. Dari anamnesis didapatkan bahwa Mia sudah tampak pucat sejak enam bulan yang lalu disertai keluar darah dari mulut sejak dua hari ini. Demam hilang timbul sejak enam bulan yang lalu, nafsu makan berkurang sejak sakit dan tampak kurus dan letih. Dari

pemeriksaan laboratorium Hb 5,6 gr/dL, leukosit 165.000/mm3, dan ditemukan sel blast

pada sediaan hapus darah tepi. Dokter Puskesmas merujuk Mia ke RSU Dr.M.Djamil dengan dugaan leukemia.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38,5 C, status gizi kurang, konyungtiva anemis, dan ditemukan organomegali. Kemudian dilakukan pemeriksaan darah lengkap. Untuk memastikan diagnosis, dokter merencanakan pemeriksaan BMP, tetapi orang tua pasien belum setuju dengan berbagai alasan. Dokter menjelaskan bahwa pengobatan tidak dapat diberikan jika penyakit anaknya belum dipastikan dengan BMP. Pada saat yang bersamaan ada anak laki-laki seumur Mia dengan keluhan dan gejala hampir sama, sudah dilakukan BMP dan menjalankan protokol terapi yang sesuai, sekarang keadaannya membaik.

(39)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 19

SKENARIO 5: BENJOLAN DI LEHER MAKIN MEMBESAR

Pak Adi, 35 tahun, seorang petani, mengeluh ada benjolan di leher kanan sejak enam bulan yang lalu. Mula-mula benjolan sebesar telur puyuh, sejak tiga bulan terakhir membesar sebesar telur ayam. Benjolan tersebut tidak nyeri, kadang terasa demam, berat badan turun. Pak Adi berobat ke Puskesmas, pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan di regio colli dekstra, soliter, ukuran 5x4x3 cm, kenyal, yang dicurigai ganas. Dokter mengatakan menderita limfadenopati dan dirujuk ke RSU Dr. M. Djamil Padang untuk diagnostik.

Dokter menyarankan dilakukan biopsi untuk pemeriksaan histopatologi. Dari

hasil histopatopalogi ditemukan sel Reed-Sternberg. Dokter menyaranan Pak Adi dirawat

untuk tatalaksana lebih lanjut. Pak Adi menanyakan kepada dokter apakah sakitnya sama dengan anaknya yang juga mengalami benjolan di leher dan cukup minum obat rutin dari Puskesmas.

(40)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 20

MODUL 6

TRANSFUSI DARAH

SKENARIO 6:AKIBAT TRANSFUSI

Ny. Sisi, umur 38 tahun, hamil 34 minggu, multipara dengan perdarahan et causa

suspek plasenta previa dikirim oleh dokter puskesmas ke RSU Dr.M.Djamil. Dari pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis. Hasil laboratorium didapatkan Hb 7,2 gr/dL, leukosit 10.000/mm3, trombosit 180.000/mm3, waktu perdarahan 2 menit. Dokter

melakukan Sectio Caesaria, anak lahir hidup dengan skor Apgar 8/9. Ibu ditransfusi

dengan whole blood. Sebelum transfusi, dilakukan pemeriksaan cross match dan

golongan darah. Setelah setengah jam transfusi berjalan, Ny.Sisi menggigil, sesak nafas, akral dingin dan tekanan darah turun. Dokter langsung menghentikan transfusi dan segera memperbaiki keadaan darurat sesuai dengan protap yang sudah ada.

Pada hari kedua, anak Ny.Sisi terlihat ikterus sampai ke dada, dokter melakukan pemeriksaan laboratorium darah terhadap Ny.Sisi, anak dan suaminya.

(41)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 21

TAHUN AKADEM IK 2012/ 2013

Koordinator Blok : Prof.Dr.dr. Ellyza Nasrul, SpPK(K)

Sekretaris : dr. Irza Wahid, SpPD-KHOM

Anggota : Prof.dr. Rismawati Yaswir, SpPK(K)

dr. Zelly Dia Rofinda, SpPK

(42)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 22

Lampiran 2:

DAFTAR NAMA TUTOR

BLOK 2.4 GANGGUAN HEMATOLIMFOPOIETIK TAHUN AKADEMIK 2012/2013

NO NAMA TUTOR KEL TEMPAT

1 1 Ruang A1 (Gedung A,B,C,D)

2 2 Ruang A2 (Gedung A,B,C,D)

3 3 Ruang A3 (Gedung A,B,C,D)

4 4 Ruang A4 (Gedung A,B,C,D)

5 5 Ruang A5 (Gedung A,B,C,D)

6 6 Ruang B1 (Gedung A,B,C,D)

7 7 Ruang B2 (Gedung A,B,C,D)

8 8 Ruang B3 (Gedung A,B,C,D)

9 9 Ruang B4 (Gedung A,B,C,D)

10 10 Ruang B5 (Gedung A,B,C,D)

11 11 Ruang C1 (Gedung A,B,C,D)

12 12 Ruang C2 (Gedung A,B,C,D)

13 13 Ruang C3 (Gedung A,B,C,D)

14 14 Ruang C4 (Gedung A,B,C,D)

15 15 Ruang C5 (Gedung A,B,C,D)

16 16 Ruang C6 (Gedung A,B,C,D)

17 17 Ruang D1 (Gedung A,B,C,D)

18 18 Ruang D2 (Gedung A,B,C,D)

19 19 Ruang D3 (Gedung A,B,C,D)

20 20 Ruang D4 (Gedung A,B,C,D)

21 21 Ruang D5 (Gedung A,B,C,D)

22 22 Ruang D6 (Gedung A,B,C,D)

23 23 Ruang E1 (Gedung E,F)

24 24 Ruang E3 (Gedung E,F)

25 25 Ruang E4 (Gedung E,F)

26 26 Ruang E5 (Gedung E,F)

27 27 Ruang E6 (Gedung E,F)

28 28 Ruang Tutorial Bagian Kimia

29 29 Ruang Tutorial Bagian

(43)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 23

Tahun Akademik 2012/2013 Tempat: Aula Student Center

MINGGU MODERATOR NARA SUMBER HARI / TANGGAL

1 dr. Irza Wahid, SpPD-KHOM

- dr. Irza Wahid, SpPD-KHOM - Firman Arbi, SpA(K)

- Prof. Dr. dr. Ellyza Nasrul, SpPK(K) - Prof. dr. Rismawati Yaswir, SpPK(K)

Senin / 4 Feb 2013 Jam 09.00 – 10.40

2 Prof.Dr.dr. Ellyza Nasrul, SpPK(K)

- Prof. dr. Nuzirwan Acang, SpPD-KHOM - dr. Firman Arbi, SpA

- Prof. Dr. dr. Ellyza Nasrul, SpPK(K) - Dr. Yusticia Katar, Apt

Senin / 11 Feb 2013 Jam 09.00 – 10.40

3 Prof.dr. Rismawati Yaswir, SpPK(K)

- Prof. dr. Nuzirwan Acang, SpPD-KHOM - dr. Irza Wahid, SpPD-KHOM

- dr. Zelly Dia Rofinda, SpPK - Dr. Yusticia Katar, Apt

Senin / 18 Feb 2013 Jam 09.30 – 11.20

4 dr. Zelly Dia Rofinda, SpPK

- dr. Firman Arbi, SpA(K)

- Prof.dr. Nuzirwan Acang, SpPD-KHOM - dr. Irza Wahid, SpPD-KHOM

- Prof. dr. Rismawati Yaswir, SpPK(K)

Senin / 25 Feb 2013 Jam 09.00 – 10.40

5 dr. Malinda

Meinaputri,Msi,Med

- dr. Irza Wahid, SpPD-KHOM - dr. Rudi Afriant, SpPD - dr. Aswiyanti Asri, SpPA - Dr. Yusticia Katar, Apt

Senin / 4 Maret 2013 Jam 09.00 – 10.40

6 dr. Efrida, SpPK-MKes - dr. Irza Wahid, SpPD-KHOM - dr. Rudi Afriant, SpPD - dr. Efrida, SpPK, Mkes

Senin/ 11 Maret 2013 Jam 09.00 – 10.40

Modul 1, mengenai anemia defisiensi dan aplastik.

Modul 2, mengenai anemia hemolitik dan pasca perdarahan.

Modul 3, mengenai gangguan hemostasis.

Modul 4, mengenai leukemia.

Modul 5, mengenai limfadenopati.

(44)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 24

Lampiran 4 :

M ETODE SEVEN JUM P (TUJUH LANGKAH)

LANGKAH 1. Klarifikasi ist ilah/ t erm inologi asing (yang t idak dimengert i)

• Proses

M ahasisw a mengident ifikasi kat a-kat a yang maknanya belum jelas dan anggot a kelompok yang lain mungkin dapat memberikan definisinya. Semua mahasisw a harus dibuat merasa aman, agar mereka dapat menyampaikan dengan jujur apa yang mereka t idak mengert i.

• Alasan

Ist ilah asing dapat m enghambat pemahaman. Klarifikasi ist ilah w alaupun hanya sebagian bisa mengaw ali proses belajar.

• Out put t ert ulis

Kat a-kat a at au ist ilah yang t idak disepakat i pengert iannya oleh kelompok dijadikan t ujuan pembelajaran (learning object ives)

LANGKAH 2. M enet apkan masalah

• Proses

Ini merupakan sesi t erbuka dimana semua mahasisw a didorong unt uk berkont ribusi pendapat t ent ang masalah. Tut or mungkin perlu mendorong semua mahasisw a unt uk berkont ribusi dengan cepat t et api dengan analisis yang luas.

• Alasan

Sangat mungkin set iap anggot a kelompok t ut orial mempunyai perspekt if yang berbeda t erhadap suat u masalah. M embandingkan dan menyat ukan pandangan ini akan memperluas cakraw ala int elekt ual mereka dan menent ukan t ugas berikut nya.

• Out put t ert ulis

Daft ar masalah yang akan dijelaskan

LANGKAH 3. Curah pendapat kemungkinan hipot esis at au penjelasan

• Proses

(45)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 25

• Alasan

Ini merupakan langkah pent ing, yang mendorong penggunaan prior know ledge

dan memori sert a m emungkinkan mahasisw a unt uk menguji at au menggambarkan pemahaman lain; link dapat dibent uk ant ar it em jika ada penget ahuan t idak lengkap dalam kelompok. Jika dit angani dengan baik oleh t ut or dan kelompok, langkah ini akan membuat mahasisw a belajar pada t ingkat pemahaman yang lebih dalam.

• Out put t ert ulis

Daft ar hipot esis at au penjelasan

LANGKAH 4. M enyusun penjelasan menjadi solusi sement ara

• Proses

M ahasisw a akan memiliki banyak penjelasan yang berbeda. M asalah dijelaskan secara rinci dan dibandingkan dengan hipot esis at au penjelasan yang diajukan, unt uk melihat kecocokannya dan jika diperlukan eksplorasi lebih lanjut . Langkah ini memulai proses penent uan t ujuan pembelajaran (learning object ives), namun t idak disarankan unt uk menuliskannya t erlalu cepat .

• Alasan

Tahap ini merupakan pemrosesan dan rest rukt urisasi penget ahuan yang ada secara akt if sert a mengident ifikasi kesenjangan pemahaman. M enuliskan t ujuan pembelajaran t erlalu cepat akan menghalangi proses berpikir dan proses int elekt ual cepat , sehingga t ujuan pembelajaran menjadi t erlalu melebar dan dangkal.

• Out put t ert ulis

Pengorganisasian penjelasan masalah secara skemat is yait u menghubungkan ide-ide baru sat u sama lain, dengan penget ahuan yang ada dan dengan kont eks yang berbeda. Proses ini m emberikan out put visual hubungan ant ar pot ongan informasi yang berbeda dan memfasilit asi penyimpanan informasi dalam memori jangka panjang. (Perhat ian: Dalam memori, unsur-unsur penget ahuan disusun secara skemat is dalam fram ew orks at au net works, bukan secara semant is sepert i kamus).

LANGKAH 5. M enet apkan Tujuan Pembelajaran

• Proses

(46)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 26

t idak t erlalu lebar at au dangkal sert a dapat dicapai dalam w akt u yang t ersedia. Beberapa mahasisw a bisa saja punya t ujuan pem belajaran yang bukan merupakan t ujuan pembelajaran kelompok, karena kebut uhan at au kepent ingan pribadi. • Alasan

Proses konsensus menggunakan kemampuan seluruh anggot a kelompok (dan t ut or) unt uk mensint esis diskusi sebelumnya menjadi t ujuan pembelajaran yang t epat dan dapat dicapai. Proses ini t idak hanya m enet apkan t ujuan pem belajaran, akan t et api juga mengajak semua anggot a kelompok bersama-sama menyimpulkan diskusi.

• Out put t ert ulis

Tujuan pembelajaran adalah out put ut ama dari t ut orial pert ama. Tujuan pembelajaran seharusya berupa isu yang dit ujukan pada pert anyaan at au hipot esis spesifik. M isalnya, " penggunaan grafik cant le unt uk menilai pert umbuhan anak" lebih baik dan lebih t epat daripada ” t opik global pert umbuhan”

LANGKAH 6. M engumpulkan informasi dan belajar mandiri

• Proses

Proses ini mencakup pencarian mat eri di buku t eks, di lit erat ur yang t erkomput erisasi, menggunakan int ernet , melihat spesimen pat ologis, konsult asi pakar, at au apa saja yang dapat membant u m ahasisw a memperoleh informasi yang dicari. Kegiat an PBL yang t erorganisir dengan baik meliput i buku program at au buku blok yang memuat saran cara memperoleh at au mengont ak sumber pembelajaran spesifik yang mungkin sulit dit emukan at au diakses.

• Alasan

Jelas bagian pent ing dari proses belajar adalah mengumpulkan dan memperoleh informasi baru yang dilakukan sendiri oleh mahasisw a

• Out put t ert ulis

Cat at an individual mahasisw a.

LANGKAH 7. Berbagi hasil mengumpulkan informasi dan belajar mandiri

• Proses

(47)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 27

t api ini agak hat i-hat i karena mahasisw a harus kembali ke t opik ket ika ’pemicu’ yang t epat t erjadi di masa dat ang.

• Out put t ert ulis

(48)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 28 Lampiran 5 :

LEM BAR PENILAIAN TUTORIAL KELOM POK ….. 1 Terlambat <10 menit

2 Hadir tepat w akt u

2. Keaktifan dan kreatifitas

0 Tidak memberikan pendapat selama diskusi tut orial 0,5 M emberikan pendapat set elah dimint a ket ua/ t ut or

1 M emberikan pendapat pada sebagian kecil LO at au selalu menyampaikan pendapat dengan cara membacakan buku/ cat at an/ handout/ dll

2 M emberikan pendapat pada sebagian besar LO at au kadang-kadang menyampaikan pendapat dengan cara membacakan buku/ catat an/ handout / dll

2,5 M emberikan pendapat pada sebagian besar LO t anpa membacakan buku/ cat at an/ handout/ dll dan at au kreat if (menyampaikan secara sist emat is at au menggunakan gambar/ skema sehingga mudah dimengert i) 3 M enyampaikan pendapat pada setiap LO t anpa membacakan buku/ cat at an/ handout/ dll dan kreat if

(menyampaikan secara sist emat is atau menggunakan gambar/ skema sehingga mudah dimengert i)

3. Relevansi

0 Pendapat yang disampaikan tidak relevan dengan LO at au tidak memberikan pendapat 1 Sebagian kecil dari pendapat yang disampaikan relevan dengan LO

(49)

Gangguan H ematolimfopoietik, Tahun 2013 29

1,5 M emberikan pendapat t anpa melalui ket ua kelompok

2 M enunjukkan sikap menghargai pendapat dan peran anggot a lain dan t utor

Padang,……….. Tutor,

Referensi

Dokumen terkait

Pada tumor ganas yang letaknya profunda dari bagian tubuh atau organ, pemeriksaan imaging diperlukan untuk tuntunan (guiding) pengambilan sampel patologi anatomi, baik itu dengan

Pada omentum, dijumpai kelompokan sel-sel ganas dengan inti yang besar, tepi tidak rata, kromatin kasar, eosinofilik dan sitoplasma yang sedikit, basofilik diantara sel-sel

Mata kuliah ini berisikan muatan tentang konsep-konsep manajemen investasidi mulai dari tinjauan pasar uang dan investasi, pasar sekunder dan mekanisme perdagangan, teori

Intensitas kerja primer (IKP) yang paling besar terjadi pada tahap 3 (pelayaran dan pengawasan di laut) yang menunjukkan level aktivitas paling tinggi dengan indek IKP

Pengoperasian jaring cantrang (danish seine) dimulai dengan menurunkan tali pertama, kemudian menurunkan jaring hingga tali terakhir (IMO 2004). Pada pengamatan yang

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan rekaman video, wawancara dan observasi kegiatan guru dan siswa.Teknik analisis data yang digunakan dalam

Identifikasi Masalah pada penelitian ini yaitu melakukan analisis pengaruh pada Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) terhadap Perencanaan Sumber Daya Manusia di Dinas

jangan ada yang berselisih pendapat, baik untuk membuat obat atau mengobati penyakit, memulai suatu pekerjaan, buang sial, memasuki rumah baru, pesta kawin, bergendang, hari