• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada Februari 2016 terjadi deflasi sebesar -0,33 persen, atau terjadi penurunan IHK dari 126,63 pada Januari 2016 menjadi 126,21 pada Februari 2016.

 Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga dari beberapa kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh turunnya IHK pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar -1,62 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar -0,17 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar -0,21 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -1,18 persen. Sebaliknya kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan IHK adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,85 persen; kelompok sandang sebesar 0,06 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,43 persen.

 Tingkat inflasi tahun kalender Februari 2016 sebesar 0,11 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 5,56 persen.

No. 03/03/Th. XIX, 01 Maret 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

FEBRUARI 2016 DEFLASI -0,33 PERSEN

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang umum digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumahtangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.

SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Paket komoditas hasil SBH 2012 di Kota Pematangsiantar sendiri terdiri dari 320 komoditas.

(2)

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Pematangsiantar, pada Februari 2016 terjadi deflasi sebesar -0,33 persen, atau terjadi penurunan IHK dari 126,63 pada Januari 2016 menjadi 126,21 pada Februari 2016. Tingkat inflasi tahun kalender Februari 2016 sebesar 0,11 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 5,56 persen.

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga dari beberapa kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh turunnya IHK pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar -1,62 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar -0,17 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar -0,21 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -1,18 persen. Sebaliknya kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan IHK adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,85 persen; kelompok sandang sebesar 0,06 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,43 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Februari 2016 antara lain: bawang merah, dencis, tomat buah, beras, cabai merah, tarif listrik, jeruk, cabe hijau, bensin, dan nila. Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain: ketupat/lontong sayur, teri, kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso, apel, kembung rebus, tongkol/ambu-ambu, anggur, sawi hijau, kontrak rumah, dan bawang putih.

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi pada Februari 2016, yaitu: kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar -0,4470 persen; kelompok air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar -0,0344 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar -0,0149 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,0250 persen. Adapun kelompok komoditas yang memberikan andil inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,1695 persen; kelompok sandang sebesar 0,0044 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,0173 persen.

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Pematangsiantar Bulan Februari 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Februari 2015 IHK Januari 2015 IHK Februari 2016 Inflasi Februari 20161) Laju Inflasi Tahun Kalender 20162) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) Umum (Headline) 119,56 126,63 126,21 -0,33 0,11 5,56 1 Bahan Makanan 119,60 130,65 128,53 -1,62 0,10 7,47

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 127,41 140,28 141,47 0,85 1,12 11,04 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 118,17 120,72 120,52 -0,17 0,49 1,99

4 Sandang 108,38 115,45 115,52 0,06 -0,86 6,59

5 Kesehatan 111,41 117,57 118,08 0,43 0,13 5,99

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 111,17 112,98 112,74 -0,21 -0,17 1,41 7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 125,04 127,03 126,80 -0,18 -1,19 1,41

1)

Persentase perubahan IHK Februari 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya 2)

Persentase perubahan IHK Februari 2016 terhadap IHK Desember 2015 3)

(3)

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Kota Pematangsiantar (2012=100) Februari 2016 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi/Deflasi

(%)

(1) (2)

U M U M -0,33

1. Bahan Makanan -0,45

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0,17 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar -0,03

4. Sandang 0,00

5. Kesehatan 0,02

6. Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga -0,01

7. Transpor, Komunikasi,dan Jasa Keuangan -0,03

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Pematangsiantar (2012=100), Februari 2015–Februari 2016 100,00 110,00 120,00 130,00 140,00 150,00

Feb-15 Mar-15 Apr-15 Mei-15 Jun-15 Jul-15 Agust-15 Sep-15 Okt-15 Nop-15 Des-15 Jan-16 Feb-16

IH

K

Umum Bhn.makanan

Makanan jadi, rokok dan tembakau Perumahan, air, listrik dan bahan bakar

Sandang Kesehatan

(4)

Gambar 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Pematangsiantar (2012=100) Februari 2016 -0,50 -0,40 -0,30 -0,20 -0,10 0,00 0,10 0,20 0,30 An d il (% ) Umum 1. Bhn.makanan

2. Makanan jadi, rokok dan tembakau 3. Perumahan, air, listrik dan bahan bakar

4. Sandang 5. Kesehatan

6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 7. Transpor, komunikasi dan jasa keuangan Umum 1 2 3 4 5 6 7

(5)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Februari 2016 mengalami deflasi sebesar -1,62 persen atau terjadi penurunan IHK dari 130,65 pada Januari 2016 menjadi 128,53 pada Februari 2016.

Dari 11 (sebelas) subkelompok pengeluaran dalam kelompok bahan makanan pada bulan Februari 2016, 6 (enam) subkelompok diantaranya mengalami deflasi dan 4 (empat) subkelompok yang mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan (-7,61 persen) sedangkan inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok ikan diawetkan (4,79 persen).

Kelompok pengeluaran ini pada Februari 2016 memberikan andil deflasi sebesar -0,4470 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi antara lain: bawang merah sebesar -0,1822 persen; dencis sebesar -0,1168 persen, tomat buah sebesar -0,0937 persen, beras sebesar -0,0767 persen, cabai merah sebesar -0,0753 persen; jeruk sebesar -0,0487; cabe hijau sebesar -0,0239 persen; dan nila sebesar -0,0213 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,85 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 140,28 persen pada Januari 2016 menjadi 141,47 persen pada Februari 2016. Semua subkelompok dalam kelompok pengeluaran ini mengalami inflasi,yaitu: subkelompok makanan jadi sebesar 1,78 persen; subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,08 persen; dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,06 persen.

Kelompok pengeluaran ini pada Februari 2016 secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,1695 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu: ketupat/lontong sayur sebesar 0,1539 persen; air kemasan sebesar 0,0064 persen; minuman ringan sebesar 0,0055 persen; dan bir sebesar 0,0052 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Februari 2016 mengalami deflasi sebesar -0,17 persen atau terjadi penurunan IHK dari 120,72 pada Januari 2016 menjadi 120,52 pada Februari 2016.

Subkelompok pada kelompok pengeluaran ini yang mengalami deflasi pada Februari 2016, yaitu: subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar -0,98 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar -0,04 persen. Adapun subkelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,12 persen dan subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,63 persen.

Pada Februari 2016, kelompok pengeluaran ini secara umum memberikan sumbangan deflasi sebesar -0,0344 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: tarif listrik sebesar -0,0575 persen; air conditioner (AC) sebesar -0,0171 persen; seng sebesar -0,0061 persen; semen sebesar -0,0029 persen; bahan bakar rumah tangga sebesar -0,0021 persen; dan sabun cuci/cuci piring sebesar 0,0009 persen.

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,06 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 115,45 pada Januari 2016 menjadi 115,52 pada Februari 2016.

(6)

Pada bulan Februari 2016, subkelompok pengeluaran barang pribadi dan sandang lain mengalami inflasi sebesar 0,23 persen, sedangkan subkelompok pengeluaran lainnya tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok pengeluaran ini pada Februari 2016 memberikan andil inflasi sebesar 0,0044 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi, yaitu: emas sebesar 0,0044 persen.

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,43 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 117,57 pada Januari 2016 menjadi 118,08 pada Februari 2016.

Pada Februari 2016, hanya subkelompok pengeluaran jasa kesehatan dalam kelompok pengeluaran ini yang mengalami inflasi sebesar 1,41 persen, sedangkan subkelompok pengeluaran lainnya tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok pengeluaran ini pada Februari 2016 secara keseluruhan memberikan andil inflasi sebesar 0,0173 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi, yaitu: dokter spesialis sebesar 0,0100 persen dan ongkos bidan sebesar 0,0073 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Pada Februari 2016, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami deflasi sebesar -0,21 persen atau terjadi penurunan IHK dari 112,98 pada Januari 2016 menjadi 112,74 pada Februari 2016.

Subkelompok pengeluaran dalam kelompok ini yang mengalami deflasi pada bulan Februari 2016 adalah subkelompok pengeluaran rekreasi sebesar -1,31 persen, adapun subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok pengeluaran ini pada Februari 2016 secara keseluruhan memberikan andil deflasi sebesar -0,0149 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi, yaitu: vcd/dvd player sebesar -0,0115 persen dan televisi berwarna sebesar -0,0063 persen.

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok pengeluaran ini pada Februari 2016 mengalami deflasi sebesar -0,18 persen atau terjadi penurunan IHK dari 127,03 pada Januari 2016 menjadi 126,80 pada Februari 2016.

Subkelompok pengeluaran dalam kelompok ini yang mengalami deflasi adalah subkelompok transpor sebesar -0,27 persen.

Sumbangan deflasi pada kelompok pengeluaran ini memberikan andil sebesar -0,0250 persen secara keseluruhan. Adapun komoditas yang berperan memberikan sumbangan deflasi adalah bensin sebesar -0,0221 persen dan solar sebesar -0,0029 persen.

(7)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender Februari 2016 sebesar 0,11 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 5,56 persen. Adapun tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2014 dan 2015 masing-masing 0,35 persen dan -1,98 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Februari 2014 terhadap Februari 2013 dan Februari 2015 terhadap Februari 2014 masing-masing sebesar 8,67 persen dan 5,43 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, Tahun 2014–2016

Inflasi 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4)

1. Februari -0,76 -1,38 -0,33

2. (Februari) tahun kalender 0,35 -1,98 0,11

3. Februari terhadap Februari (year on year)

(tahun n) (tahun n-1) 8,67 5,43 5,56

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Kota Pematangsiantar Tahun Kalender 2014–2016

Jan Jan-Feb Jan-Mar Jan-Apr Jan-Mei Jan-Jun Jan-Jul Jan-Agt Jan-Sep Jan-Okt Jan-Nov Jan-Des

- 003 - 002 - 001 000 001 002 003 004 005 006 007 008 009 In fla s i (% ) 2014 2015 2016

(8)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun, 2014–2016

Jan-Jan Feb-Feb Mar-Mar Apr-Apr Mei-Mei Jun-Jun Jul-Jul Agt-Agt Sep-Sep Okt-Okt Nov-Nov Des-Des 000 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 In fl a s i (% ) 2014 thd 2013 2015 thd 2014 2016 thd 2015

(9)

Tabel 4

IHK Kota Pematangsiantar Bulan Februari 2016, Perubahan Terhadap Bulan Desember 2015, Tahun Kalender, dan Perubahan Terhadap Bulan Februari 2015

Kelompok/Sub Kelompok Februari 2016 IHK

% Perubahan thd Desember 2015 Tahun Kalender Year on Year % Perb. Februari 2016 thd Februari 2015 [1] [2] [3] [4] [5] U M U M 126,21 -0,33 0,11 5,56 I. BAHAN MAKANAN 128,53 -1,62 0,10 7,47 1. Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 123,73 -1,19 -1,23 8,22

2. Daging dan Hasil-hasilnya 109,74 0,40 5,54 -0,03

3. Ikan Segar 119,65 -1,49 2,91 4,11

4. Ikan Diawetkan 140,49 4,79 7,40 17,56

5. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 125,07 -1,08 1,20 6,59

6. Sayur-sayuran 97,87 -3,06 -1,92 -22,13

7. Kacang-kacangan 151,79 0,46 0,26 0,84

8. Buah-buahan 174,59 -2,52 -5,02 17,33

9. Bumbu-bumbuan 164,21 -7,61 -0,73 38,91

10. Lemak dan Minyak 101,02 0,10 -0,83 -6,19

11. Bahan Makanan Lainnya 132,75 0,00 0,00 1,72

II. MAKANAN JADI, MINUMAN,

ROKOK & TEMBAKAU 141,47 0,85 1,12 11,04

1. Makanan Jadi 137,01 1,78 2,15 9,16

2. Minuman yang Tidak Beralkohol 116,79 0,08 -0,03 5,67

3. Tembakau dan Minuman Beralkohol 157,92 0,06 0,34 15,15

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK,

GAS & BAHAN BAKAR 120,52 -0,17 0,49 1,99

1. Biaya Tempat Tinggal 113,31 0,12 1,12 2,09

2. Bahan Bakar, Penerangan dan Air 144,55 -0,98 -0,62 0,62

3. Perlengkapan Rumahtangga 105,19 0,63 1,04 2,53 4. Penyelenggaraan Rumahtangga 117,96 -0,04 0,10 4,68 IV. SANDANG 115,52 0,06 -0,86 6,59 1. Sandang Laki-laki 120,59 0,00 -2,06 11,76 2. Sandang Wanita 116,55 0,00 -0,04 7,04 3. Sandang Anak-anak 128,02 0,00 -1,41 15,09

4. Barang Pribadi dan Sandang Lain 102,22 0,23 0,01 -4,02

V. KESEHATAN 118,08 0,43 0,13 5,99

1. Jasa Kesehatan 110,16 1,41 1,41 8,59

2. Obat-obatan 122,27 0,00 -0,25 3,84

3. Jasa Perawatan Jasmani 126,34 0,00 0,00 8,48

4. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 120,80 0,00 -0,65 4,36

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN

OLAHRAGA 112,74 -0,21 -0,17 1,41 1. Jasa Pendidikan 111,00 0,00 0,00 0,00 2. Kursus-kursus/Pelatihan 117,20 0,00 0,00 0,00 3. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 109,33 0,00 0,11 5,53 4. Rekreasi 115,55 -1,31 -1,10 4,25 5. Olahraga 142,32 0,00 0,00 0,00

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI &

JASA KEUANGAN 126,80 -0,18 -1,19 1,41

1. Transpor 140,91 -0,27 -1,85 2,09

2. Komunikasi dan Pengiriman 100,02 0,00 -0,11 -0,11

3. Sarana Penunjang Transpor 122,54 0,00 0,00 0,00

4. Jasa Keuangan 127,82 0,00 3,40 3,40

(10)

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi: 1. Ir. Sawaluddin Naibaho, M.Si

Kepala BPS Kota Pematangsiantar 2. Frits Fahridws Damanik, SST, M.Si

Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kota Pematangsiantar

BPS Kota Pematangsiantar

Jln. Porsea No. 5A - Pematangsiantar Telp: (0622) 24495 E-mail: bps1273@bps.go.id, Home page : http://siantarkota.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan pada tanaman padi sawah, padi gogo dan sorgum di Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai.. Penelitian

Undang-undang baru yaitu UU No.8 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran

Didalam ekosistem mangrove keberadaan siput bakau sangat tergantung kepada kondisi lingkungan mangrove itu sendiri, siput bakau yang hidup dengan cara menempel

Saat memasukkan teks menggunakan papan ketik pada layar atau Papan tombol telepon, Anda dapat mengakses menu setelan input yang membantu Anda menetapkan opsi untuk prediksi teks,

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian yang dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan

dalam pengukurannya berbeda dengan menghitung nilai pemanfaatan langsung yang memiliki nilai pasar ( market value ), seperti ikan, kayu, burung, dan beragan manfaat sumberdaya

Penggunaan lift berkapasitas 20 orang untuk atlet juga dilihat dari penggunaan koridor single loaded yang memungkinkan jumlah hunian yang akan ditekan atau lebih sedikit,

[r]