• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arrhenoblastoma Soekimin, Reno Keumalazia Kamarlis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Arrhenoblastoma Soekimin, Reno Keumalazia Kamarlis"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Arrhenoblastoma

Soekimin, Reno Keumalazia Kamarlis

Departemen Patologi Anatomi

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

anak perempuan berusia 14 tahun dengan keluhan perut yang membesar. Diagnosa ditegakkan melalui pemeriksaan histopatologi. Gambaran histopatologi menunjukkan sel-sel yang berbentuk bulat dan oval, tersusun membentuk gambaran seperti kelenjar dengan inti besar, kromatin kasar, eosinofilik, sitoplasma sedikit, basofilik. Pada beberapa tempat tampak sel-sel Sertoli dan sel Leydig yang terletak diantara tubulus. Setempat tampak gambaran mikrofolikular, retikular dan perivascular mantle. Pembuluh darah relatif banyak disertai perdarahan-perdarahan dan massa nekrotik.

Kata kunci: arrhenoblastoma, sel sertoli, sel leydig, perivascular mantle

Abstract: It reported a girl with arrhenoblastoma of ovary, aged 14 years old with a chief complain of stomach enlargement. Diagnose was made by histopathologic examination. Histopathologic features showed round and oval cells makes glandular formation with big nucleus, coarse chromatin, eosinophilic, scanty cytoplasm, basophilic. In the other side showed Sertoli cells and Leydig cells between the tubules. There are showed microfolicullar, reticular form and perivascular mantle. Blood vessel relative dominant and some hemorrhage and necrotic areas was found.

Keywords: arrhenoblastoma, sertoli cells, leydig cells, perivascular mantle

PENDAHULUAN

Neoplasma stroma gonad merupakan 5% dari neoplasma ovarium. Neoplasma ini terdiri dari berbagai campuran sel granulosa, sel teka, stroma fibroblas dan sel-sel yang menyerupai sel Sertoli dan sel Leydig testis.1

Tumor ini digolongkan pada sex-cord

stromal tumors yang berasal dari sel-sel

mesenkim embrional gonad. Tumor berpotensi menjadi ganas, mempunyai fungsi endokrin dan dapat menyebabkan feminisasi (tumor sel granulosa dan tumor sel teka) atau virilisasi (arrhenoblastoma, tumor adrenal, dan tumor sel hilus).2

Secara keseluruhan, insiden arrhenoblastoma sekitar 0,2% dari seluruh neoplasma ovarium dan terjadi rata-rata pada usia 25 tahun. Sebagian dari penderita menunjukkan gambaran hirsutisme atau virilisasi, walaupun kadang-kadang masih dapat ditemui manifestasi hormon estrogen. Pada penderita yang tidak disertai dengan

manifestasi endokrin dapat memberikan gejala-gejala berupa adanya massa pada pelvis atau abdomen. Beberapa tumor ditemukan adanya peningkatan kadar serum alfa protein.3

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang arrhenoblastoma dan melaporkan kasus ini mengingat tumor ini sangat jarang dijumpai. LAPORAN KASUS

Seorang wanita, nama nona UD, usia 14 tahun, virgin, suku Jawa datang dengan keluhan perut membesar sejak kurang lebih empat bulan. Dilakukan tindakan oovorektomi dan hasil operasi dikirimkan ke departemen Patologi Anatomi untuk pemeriksaan histopatologi.

Makroskopis

Diterima satu buah jaringan ovarium dan omentum. Ovarium dengan ukuran 14x12x7 cm, berwarna abu-abu. Pada pemotongan

(2)

lamelar tampak massa lunak berwarna kuning dan merah kehitaman. Omentum berwarna kuning kecoklatan dengan ukuran 1,5x1x1 cm. Jaringan dipotong dan diambil secara random.

Mikroskopis

Sediaan dari ovarium

Sediaan jaringan terdiri dari sel-sel yang berbentuk bulat dan oval, tersusun membentuk gambaran seperti kelenjar. Inti besar, kromatin kasar, eosinofilik, sitoplasma sedikit, basofilik. Pada beberapa tempat tampak sel-sel Sertoli dengan inti yang berbentuk segitiga dan sel Leydig yang terletak diantara tubulus. Setempat tampak gambaran mikrofolikular dan retikular. Diantara kelompokan sel-sel dijumpai pembuluh darah yang mengalami dilatasi, kongesti dan adanya angioinvasi serta ditemui perivascular mantle. Pembuluh darah relatif banyak disertai perdarahan-perdarahan dan massa nekrotik serta sel-sel lemak dengan inti yang terdorong ke tepi.

Sediaan dari omentum

Sediaan jaringan terdiri dari sel-sel lemak dengan inti yang terdorong ke tepi. Di antara sel-sel tampak dijumpai kelompokan sel-sel ganas dengan inti yang besar, tepi tidak rata, kromatin kasar, eosinofilik, dan sitoplasma yang sedikit, basofilik.

Suatu intermediate-differentiated

arrhenoblastoma (Sertoli-Leydig cells tumor) dengan metastasis ke omentum.

Gambar 1. Kelompokan sel-sel yang membentuk struktur kelenjar

Gambar 2. Sel Sertoli yang berbentuk segitiga

Gambar 3. Sel Leydig yang terletak diantara

gambaran tubulus

Gambar 4. Gambaran mikrofolikular dan retikular

Gambar 5. Sel-sel tumor yang mengelilingi lumen pembuluh darah (perivascular mantle”)

(3)

Diskusi

Arrhenoblastoma atau Sertoli-Leydig cell

tumours (SLCTs) dan androblastoma.1,2,3,4,5

Merupakan neoplasma pada ovarium yang terdiri dari murni sel Sertoli atau variasinya, dapat menyerupai sel-sel epitelial, sel fibroblas dan sel Leydig dalam berbagai tingkatan diferensiasinya.1,2,3,4,5

Secara gambaran histologik, tumor dapat menunjukkan gambaran well-, moderately- dan poorly

differentiated. Sel tumor dapat terdiri dari

primitive gonadal stroma dan kadang-kadang

terdiri dari komponen heterologous.1,4,5,6,7

Menurut Meyer, secara embriologi perkembangan sel-sel primitif yang menyerupai sel-sel testis berasal dari masa perkembangan saat embriogenesis. Sel-sel berasal dari bagian medula ovarium di dekat hilus. Dengan menggunakan mikroskop elektron, dijumpai sel Sertoli dan sel Leydig yang menyerupai sel granulosa seperti lazimnya pada laki-laki. Kedua jenis sel menunjukkan kromatin seks wanita. Hal ini menunjukkan bahwa tumor ini berkembang dari stromal ovarium saat proses differensiasi.8 Secara genetik, dari enam kasus yang

dijumpai, menunjukkan adanya loss of

heterozygosity pada 10 polymorphic DNA

marker. Trisomi 8 dapat dijumpai pada

abnormalitas kariotipik pada arrhenoblastoma yang mengalami metastasis.4

Insiden arrhenoblastoma meliputi 0,2% (< 0,5%) dari seluruh tumor ovarium dan dapat dijumpai pada wanita usia 2-75 tahun dan rata-rata pada usia 23-25 tahun.4

Sangat jarang dijumpai setelah menopause dan kadang-kadang dapat dijumpai pada saat hamil.8

Kurang dari 5% dapat bersifat bilateral.1

Secara patologi, jaringan tumor menghasilkan progesteron dan pregnenolon yang menyebabkan terjadinya sintesa dari berbagai hormon (androstenedion, 17-hidroksiprogesteron dan testosteron) tetapi hasil akhir dari proses aromatik pada tumor ini tidak menghasilkan estrogen. Beberapa dari arrhenoblastoma tidak menunjukkan gangguan efek endokrin karena masih disekresinya estrogen dan progesteron dalam level yang optimal. Keadaan ini sering dijumpai bila terjadi tumor yang murni berasal dari sel Sertoli.8

Klasifikasi Neoplasma Ovarium

Tumor type Frequency Age Gross Appearance

(%) (Yrs)

Tumors of celomic (surfac) epithelium

Serous tumors 75

Benign serous cystadenoma 40 15-20 Solid or cystic, maybe Serous tumor of low malignant potential large; often bilateral Serous cystadenocarcinoma

Mucinous tumors 20 15-50 Large solid cyst Benign mucinous cystadenoma

Mucinous tumor of low malignant potential Mucinous cystadenocarcinoma

Endometrioid tumors 5 30-70 Large solid cyst Endometrioid tumor of low malignant

potential (rare) Carcinoma

Clear cell carcinoma 2 50-70 Usually unilateral, solid or cystic

Brenner tumor 2 30-70 Usually small & solid, small cystic areas Benign

Proliferative (rare) Malignant (very rare)

Undifferentiated carcinoma 5-10 30-70 Bilateral, necrotic, hemorrhagic

Germ cell tumors 20

Teratoma 15 1-80 Cystic, large, bilateral Benign (dermoid cyst) > 20

(4)

Immature (rare) < 20

Dysgerminoma 5 1-80 Solid, bilateral Yolk sac carcinoma rare 1-30 Solid with necrosis Embryonal carcinoma rare ↑ - Solid with necrosis

associated with teratoma Choriocarcinoma rare ↑ associated with teratoma

Gonadal stromal tumors 5 1-80

Granulosa-thece cell 2 >50 Solid, often hemorrhagic, hormonal

Fibrothecoma 3 > 50 Solid, ascites (+/-) Sertoli-Leydig cell rare 10-30 Solid wiyh necrosis

Mixed germ cell and stromal rare dysgenetic

gonadoblastoma)

Metastatic neoplasms common >40 Often bilateral1

Gambaran klinik arrhenoblastoma lebih dari 50% menunjukkan gejala-gejala yang berhubungan dengan efek androgen. Sebagai gejala awal terjadi defeminisasi yang diikuti oleh maskulinisasi. Keadaan yang paling banyak dijumpai adalah virilisasi, amenorea, atrofi payudara, perubahan suara, klitoromegali dan berkurangnya lemak pada bagian tubuh yang menjadi ciri-ciri wanita. Beberapa penderita mengalami perdarahan uterus abnormal dan pada sepertiga penderita dijumpai adanya massa pada ovarium. Jika tumor bersifat ganas bersifat sangat progresif.1,2,5

Kira-kira 10% dapat menyebabkan ruptur ovarium dan sekitar 4% dapat menyebabkan asites.4

Urinary

17-ketosteroid sering dijumpai normal walau

dalam beberapa kasus dapat meningkat.

Pada pemeriksaan radiologi dapat dijumpai gambaran massa yang berbentuk kistik dan atau solid secara ultrasonografi, CT Scan atau MRI.4

Secara histopatologi, sesuai dengan komposisinya, arrhenoblastoma terdiri dari campuran sel Sertoli dan sel Leydig. Tumor sel Sertoli murni dapat dijumpai tetapi tumor sel Leydig biasanya disertai dengan tumor sel lipid.

Secara makroskopis, lebih dari 97% massa bersifat unilateral, solid, kistik atau campuran dari keduanya. Massa dapat tidak teraba atau dapat mencapai ukuran 35 cm (rata-rata 12-14 cm). Jika poorly differentiated biasanya berukuran besar. Tumor solid dapat berwarna kuning pucat, merah muda atau abu-abu dengan permukaan yang halus. Dapat dijumpai daerah yang mengalami nekrosis dan perdarahan dan kadang-kadang dapat menyebabkan torsi serta infark.3,4

Jika massa kistik, biasanya tumor mengandung elemen

heterologous mucinous dan komponen

retiform. Komponen heterologous yang didominasi dengan musinus dapat menstimulir menjadi bentuk kistik. Tumor yang mengandung komponen retiform sering mempunyai konsistensi lunak, spongy atau dapat bersifat kistik yang besar, adanya

oedematous intraluminal polypoid

menstimulir terbentuknya tumor serosa papilari.3

Secara mikroskopis, arrhenoblastoma terbagi menjadi beberapa subtipe. Pada prinsipnya adanya diferensiasi dari komponen sel Sertoli dan sel Leydig dan sering dijumpai gambaran epiteloid, mikrofolikular, gambaran

cord-like dan reticulated.3,5

Well-differentiated arrhenoblastoma (Meyer

tipe I) (11%)

Terdiri dari struktur yang berbentuk tubulus yang dibatasi oleh sel-sel yang menyerupai sel-sel Sertoli dan dipisahkan oleh beberapa sel-sel yang menyerupai sel-sel Leydig. Gambaran tubulus yang padat menunjukkan trabekula-trabekula dan kadang-kadang mengalami dilatasi serta dapat dijumpai jaringan kolagen. Sel-sel Leydig dapat dijumpai dalam bentuk solid atau berkelompok diantara tubulus-tubulus yang dikelililngi oleh stroma yang mengalami hialinisasi. Epitel pelapis tubulus terdiri dari sel torak tinggi atau epitel kuboid dikelilingi oleh sitoplasma yang kadang-kadang mengandung lemak dan bersifat oksifilik. Diagnosis diferential well-differentiated

meliputi:

a. Endometrioid atau clear cell carcinoma

b. Tubular Krukenberg tumors

(5)

Intermediate (Meyer tipe II) (54%)

Jenis intermediate dibedakan dari poorly

differentiated berdasarkan sedikitnya tiga

parameter, yaitu sel Sertoli dapat membentuk beberapa arsitektur misalnya sel-sel yang tersusun membentuk cord, terbentuknya mikrofolikular yang menyerupai tiroid, adanya gambaran retikuler seperti yang lazim dijumpai pada germ cell tumor dan gambaran

solid nest. Gambaran inti biasa menunjukkan

atipia ringan. Sel Leydig dapat dijumpai diantara sel-sel Sertoli dan mengarahkan untuk tegaknya diagnosa arrhenoblastoma. Sel Leydig dapat bersifat eosinofilik atau lipid rich

(vacuolated). Sebagai diagnosis diferential

adalah well-differentiated arrhenoblastoma.

Poorly differentiated (Sarcomatoid,

Undiferentiated, Meyer tipe III) (13%)

Massa yang terbentuk dari sel-sel yang berbentuk spindel sehingga memberikan gambaran sarkomatoid. Biasanya menyerang kelompok usia yang lebih muda dan ditandai dengan tidak dijumpai tubulus, inti sel yang besar menyerupai gambaran stromal ganad primitif. Diagnosis diferential tipe ini adalah tumor yang menunjukkan pertumbuhan dari mesenkimal misalnya fibroma dan fibrosarkoma.

Pure Sertoli cell tumor (tubular androblastoma)

Pada prinsipnya hampir menyerupai

well-differentiated Sertoli-Leydig cells tumor tetapi

dijumpai sel-sel Leydig dan elemen stromal primitivf. Lipid yang banyak dapat ditemui pada sitoplasma. Gambaran mikroskopik dapat berupa tubular atau folliculoma

lipidique. Dapat juga dijumpai gambaran yang

menyerupai amiloid dan sitoplasma yang mengandung kristal. Beberapa tumor sel Sertoli terdiri dari sitoplasma yang oksifilik.

Sertoli-Leydig Cells Tumor dengan elemen

heterologous (Teratoid androblastoma) Tumor ini dijumpai pada wanita usia 23-24 tahun dan secara umum penderita menunjukkan androgenic symptoms. Dijumpai adanya jaringan lain seperti epitel musinus dari gastrointestinal (sel-sel Goblet),

hati, otot skeletal atau kartilago. Jumlah epitelial tergantung dari variasi endokrin dan tumor memberikan gambaran karsinoid.

Retiform

Tumor ini dapat dijumpai pada wanita dari usia beberapa bulan sampai usia dua puluh tahunan. Pada jenis ini, element

Sertoli-Leydig cells tumor dijumpai bersamaan

dengan pembentukan rete ovarium atau rete testis sehingga memberikan gambaran irreguler yang dibatasi oleh epitel kuboid, berbentuk papil-papil yang mengalami hialinisasi dan stroma yang edematous. Kadang-kadang gambaran retiform lebih mendominasi daripada komponen sel Sertoli-Leydig. Sebagai diagnosis diferential adalah

papillary mesothelioma dan yolk sac

carcinoma.5,8

Pada pemeriksaan imunohistokimia dapat dijumpai sel-sel Sertoli dan sel Leydig. Daerah yang terdiri dari sel Sertoli dapat diwarnai dengan keratin, tetapi tidak dengan EMA, PLAP, CEA, CA 19-9, CA 125 atau protein S-100. Hal ini berguna dalam menegakkan diagnosa diferensial antara arrhenoblastoma tipe elemen heterologous dan karsinosarkoma.8

Prognosis tergantung dari stadium dan derajat diferensiasi tumor. Dari seluruh kasus,

18% well-differentiated menunjukkan gambaran

jinak, 11% menunjukkan intermediate

differentiation, 59% poorly differentiation dan

19% menunjukkan malignan pada elemen heterologous. Tindakan konservatif diindikasikan pada penderita yang masih muda dan tumor masih terbatas pada ovarium.4,8

(6)

Gambar 7. Poorly differentiated (Meyer’s type III)

Gambar 8. Intermediate (Meyer’s type II)

Gambar 9. Heterologous elements,

well-differentiated mucin-secreting glands

Gambar 8. dan 9 Retiform variant, the retiform areas are represented by the micropapillary foci

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran yang sesuai dan menyokong teori tentang arrhenoblastoma. Secara makroskopik, ovarium (massa tumor) berwarna abu-abu. Pada pemotongan lamelar dijumpai massa lunak berwarna kuning dan merah kehitaman yang merupakan daerah yang mengalami nekrotik dan perdarahan. Secara mikroskopik pada ovarium, dijumpai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang berbentuk bulat dan oval, tersusun membentuk gambaran seperti kelenjar. Inti tampak besar, kromatin kasar, eosinofilik dan sitoplasma sedikit, basofilik. Selain itu dijumpai sel-sel Sertoli dengan inti yang berbentuk segitiga dan sel Leydig yang terletak diantara tubulus. Pada beberapa tempat dapat diantara kelompokan sel-sel dijumpai pembuluh darah yang relatif banyak, mengalami dilatasi, kongesti, angioinvasi juga perdarahan-perdarahan interstitial dan daerah nekrotik serta sel-sel lemak. Setempat tampak gambaran mikrofolikular dan retikular. Pada omentum, dijumpai kelompokan sel-sel ganas dengan inti yang besar, tepi tidak rata, kromatin kasar, eosinofilik dan sitoplasma yang sedikit, basofilik diantara sel-sel lemak.

Keadaan ini mendukung untuk suatu kesimpulan intermediate-differentiated

arrhenoblastoma (Sertoli-Leydig cells tumor) yang telah metastasis ke omentum.

DAFTAR PUSTAKA

1. Chandrasoma, et all, Consice Pathology, 3rd

edition, McGraw-Hill International Edition, 2001, p.778.

2. Prawiroharjo, Sarwono, Ilmu Kandungan, YBP-SP, 1991, hal. 337-8..

3. Mills Stacev et all, Stenberg’s Diagnostic Surgical Pathology, volume IIB, 4th edition, Lippincott Williams & Wilkins 2004, p. 2588-91.

4. Tavasolli, Devilee, Pathology and Genetic of Tumours of the Breast and Female Genital Organs/WHO Classification of Tumours, IARC Press, 2003, p. 153-6. 5. Crum, Kenneth R. Lee, Diagnostic

Gynecologic and Obstetric Pathology, Elsevier Saunders, 2006, p.962-6.

(7)

6. Kissane, John M, Anderson’s Pathology, volume II, 9th

edition, Mosby, 1990, p.1685-6.

7. Novak et all, Gynecologic and Obstetric Pathology, 5th

edition, W.B. Saunder Company, 1962, p.417-26.

8. Juan Rosai, Ackerman’s Surgical Pathology, 2nd

edition, Mosby, 1996, p.1513-8.

9. Robbins et all, Basic Pathology, 7th edition, Saunders, 2003, p. 696-9.

Gambar

Gambar 1.  Kelompokan sel-sel yang membentuk  struktur kelenjar
Gambar 8. dan 9 Retiform variant, the retiform  areas are represented by the  micropapillary foci

Referensi

Dokumen terkait

REFERENSI ANALISIS STRUKTUR DENGAN BENTUK MATRIKS :.. Chu-Kia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuigambaran kegagalan dan pengetahuan ibu dalam pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Manggis I, sedangkan tujuan

Hal ini menunjukkan naik atau turunnya rasio keuangan (current ratio, debt to asset ratio, total asset turnover dan net profit margin) akan mempengaruhi posisi laba hal

Dari fakta sejarah di atas dapat diketahui bahwa para Khalifah Daulah Abbasiyah yang lemah pada masa Bani Buwaihi ini tidak dapat mengendalikan mereka maka

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN D ’ ACADEMY TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT ATAS MUSIK DANGDUT DI INDONESIA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

[r]

suatu cara yang digunakan untuk melakukan sejumlah kerja secara bersamaan tetapi dalam tahap yang berbeda yang dialirkan secara kontinu pada unit pemrosesanc.

Kerahasiaan dari dokumen, informasi atau data-data lain yang dipertukarkan, diterima atau diberikan oleh masing-masing Pihak dalam pelaksanaan MSP ini atau