• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK SAMPLING

PENELITIAN EKSPERIMEN TUJUAN

D. Macam-Macam Desain Esperimental

Campbell dan Stanley dalam Consuelo, dkk (193:104) mengkatagorikan desain eksperimental menjadi tiga, yaitu desain praeksperimental, desain eksperimental su ngghan (True Eksperimen Design), dan desain eksperiemntal semu (Quasi-Eksperimental Design).

1. Pre-Eksperimental Design (nondesign).

Dikatakan nondesigns, karena sumber-sumber yang mempengaruhi validitas internal sulit dikontrol, sehingga hasil penelitian bukan semata-mata hasil pengaruh dari variabel yang dipilih ole peneliti. Bnrtuk-bentuk pre-eksperiment ada bebarapa, di antaranya adalah sebagai berikut:

a. One-Shot Case Study (studi kasus satu sasaran)

Studi kasus satu-sasaran ini terdiri dari satu kelompok perlakuan (X) dan kemudian diberikan tes akhir /post-test (O) tanpa control apapun. Dengan desain sebagai berikut:

O = variabel bebas (posttest)

Misal : X = diklat yang diberikan kepada pegawai O = prestasi kerja pegawai.

b. One-Group Pretest-Posttes Design

Desain ini juga hanya terdiri dari satu kelompok eksperimen saja tanpa kelompok kontrol. Desain ini lebih baik dari pada rancangan no satu di atas, karena sebelum perlakuan diberikan pretest terlebih dahulu. Ancaman validitas internal pada desain ini meliputi ancaman sejarah, kematangan, pengujian, dan instrument yang digunakan. Dengan desain sebagai berikut:

O1 X O2 X = treatmet / perlakuan (variabel tergantung) O1 = diadakan pretest sebelum diberi perlskuan O2 = diadakan posttest sesudah perlakuan Pengaruh perlakuan adalah: O2 - O1 c. Intact –Group Comption

X O1 O1 = hasil pengukuran setelah diberi perlakuan pada O2 Kelompok yang diberi perlakuan

O2 = hasil pengukuran pada kelompok yang tidak diberi

Perlakuan.

Dalam desain ini ada dua kelompok yaitu kelompok yang diberi treatment dan kelompok yang tidak diberi treatment sama sekali. Kelemahan dari desian ini adalah banyaknya variabel luar yang berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga tingkat validitas internalnya menjadi berkurang.

2. True Experimental Design

Dikatakan true eksperimet design dengan desian ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi eksperimen. Dengan demikian validitas

internal penelitian menjadi tinggi. Ciri utama dari True Experimet Design adalah bahwa subjek dipilih secara random dan ada kelompok kontrol. Adapun bentuk- bentuk true experiment design ini meliputi sebagai berikut:

a. Posttest – Only Desaign

R X O1

R O2

Desain menggunakan dua kelompok yang pemilihan subjeknya dilakukan secara random, satu kelompok diberi perlakuan yang disebut kelompok ekperimen dan kelompok lainnya tidak diberi perelakuan yang disebut kelompok control. Pengaruh perelakuannnya diperoleh dari O2 - O1

b. Pretest-Control group Design

R O1 X O2

R O3 O4

Dalam desain ini, dua kelompok yang telah dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kelompok yang akan digunakan untuk eksperimen dengan kelompok kontrolnya. Hasil pretest yang baik apabila ada kesamaan karakteriristik antara kelompok eksperimen dengan kelompok control. Pengaruh dari perlakuannya adalah: (O2 – O1) – (O4 - O3)

3. Quasi Experimetal Design

Bentuk desain ini adalah sebagian dari true-experiment desaign. Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya, untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi eksperimen. Walaupun demikian, eksperimen ini lebih baik daripada pre-experiment design. Adapun bentuk desain quasi experiment ini diantaranya adalah

a. Times-Series Design (Eksperimen Seri Waktu) O1 O2 O3 O4 X O1 O2 O3 O4

Dalam desain ini kelompok yang digunakan dalam penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi trieament, kelompok diberi pretest sampai 4 empat kali. Dengan empat kali test ini maka keadaan kelompok betul-betul dapat diketahui dengan jelas. Setelah keadaan kelompok diketahui dengan jelas, maka baru diberi treatment. Setelah treatnmen selesai lansung diberi posttes sampai empat kali. Nilai pada masing-masing pretes harus sama, demikian juga pada posttes.

Jadi (O1 = O2 = O3 = O4) dan (O5 = O6 = O7 = O8). Besarnya pengaruh treatment adalah

(O5 + O6 + O7 + O8) - (O1 + O2 + O3 + O4)

b.Nonequivalent Control Group Design (Rancangan Kelompok Kontrol Tidak Sedapan)

Desain ini hampir sama dengan pretes-posttest control group design, hanya saja kelompok-kelompok eksperimen maupun kelompok control tidak dipilih secara random. U r O1 X O2 --- O3 O4 X = eksperimen O1 = pretest O3 = pretest O2 = posttest O4 = posttest

Desain ini dipertimbangkan sebagai salah desain yang paling umum dipilih dalam penelitian pendidikan. Kelompoknya terdiri dari dua, dan masing-masing diberi pretest dan posttest, tetapi hanya satu yang diberi perlakuan atu eksperimen. Desain ini biasa digunakan pada kelompok yang pesertanya terkumpul secara alami, misalnya murid di ruangan kelas.

Suatu penelitian eksperimen disebut valid bila hasil yang diperoleh semata- mata disebabkan oleh pemanipulasian variabel bebas dan diperoleh hasil yang sama bila dilakukan di luar situasi eksperimen. Validitas internal mengarah pada suatu kondisi bahwa perbedaan yang diamati pada variabel terikat adalah semata-mata hasil langsung dari pemanipulasian variabel bebas, bukan dari variabel-variabel lain.

Dalam penelitian eksperimental terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengontrol pengaruh variabel-veriabel luar yang dapat mempengaruhi hasil penelitian eksperimen, di antaranya adalah: 1). Pengacakan, artinya bahwa subjek yang ditetapkan sebagai kelompok eksperimen harus bebas dari pertimbangan dan keputusan berat sebelah peneliti. 2). Tandingan, artinya bahwa dalam peneliti mencari pasangan-pasangan dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, misalnya masing-masing pasangan mempunyai nilai, kemampuan, atau aspek yang sama/seimbang.

Beberapa ancaman terhadap validitas penelitian berasal dari dua sumber, yaitu ancaman dari dalam yang disebut Validitas Internal dan ancaman dari luar yang disebut ancaman validitas eksternal. Ancaman validitas internal ini dapat bersumber dari berebagai hal, diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Sejarah. 2) Kematangan. 3) Pengujian. 4) Instrumen. 5) Seleksi. 6) Droup-out

Sedangkan yang termasuk ancaman validitas eksternal ini bersumber dari berbagai hal, di antaranya adalah: 1). Interaksi Prauji (pretest)-Perlakuan. 2) Interaksi Seleksi-Perlakuan. 3) Susuanan reaktif. 4) Perlakuan ganda.

Campbell dan Stanley dalam Consuelo, dkk (193:104) mengkatagorikan desain eksperimental menjadi tiga, yaitu desain praeksperimental, desain eksperimental su ngghan (True Eksperimen Design), dan desain eksperiemntal semu (Quasi-Eksperimental Design).

Adapun Pre-Eksperimental Design (nondesign) terdiri dari: a). One-Shot Case Study (studi kasus satu sasaran), b). One-Group Pretest-Posttes Desig. c). Intact-roup Comption. Adapun True Experimental Design terdiri dari: a).Posttest- Only Desaign dan

Demikian juga Quasi Experimetal Design terdiri dari Times-Series Design (Eksperimen Seri Waktu) dan Nonequivalent Control Group Design (Rancangan Kelompok Kontrol Tidak Sedapan)

LATIHAN

1. Jelaskan alasan mengapa penelitian eksperimen merupakan penelitian paling baik dalam membuktikan hipotesis?

2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis penelitian eksperimen dan beri contoh model desainnya..

3. Sebut dan jelaskan berbagai ancaman validitas internal dan eksternal penelitian eksperimen.

4. Jelaskan bagaimana cara yang dapat dilakukan peneliti untuk mengurangi atau meminimalis terjadinya ancaman tersebut pada soal nomor tiga di atas.

3. Buatlah contoh penelitian eksperimen yang disertai desain yang anda pilih, dan beri alasan mengapa anda memilih desin tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Ardhana, Wayan,1987, Bacaan Pilihan dalam metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek pengembangan LPTK.

Margono, 2000, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta.

Kerlinger, 1998, Asas-asas Penelitian Behavioral, Yogyakarta, Gajah Mada University Press.

Dokumen terkait