• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Landasan Teori

2.2.4 Lingkungan Belajar

2.2.4.2 Macam – Macam Lingkungan Belajar

Lingkungan Belajar penting pengaruhnya terhadap berhasilnya belajar.

Lingkungan belajar yang kondusif diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.

Hutabarat E.P (1995: 203) membagi lingkungan belajar menjadi:

1) Lingkungan belajar fisik adalah segala sesuatu yang terdapat di tempat kita

belajar, seperti penerangan, kursi kerja, dan ruangan tempat belajar.

2) Lingkungan sosial yang memerlukan kehadiran teman suatu program studi dan

orang lain yang mendorong atau menghambat mahasiswa untuk belajar serta

suasana yang ada. Lingkungan sosial terdiri dari:

a. Lingkungan Keluarga

Pengertian lingkungan keluarga berasal dari dua kata, yaitu lingkungan dan

keluarga. J. P. Chaplin (Syamsu Yusuf, 2000) mengemukakan bahwa

“lingkungan merupakan keseluruhan aspek atau fenomena fisik atau sosial yang mempengaruhi perkembangan individu. Sementara, Joe Kathena

(Syamsu Yusuf, 2000) mengemukakan bahwa “lingkungan merupakan

segala sesuatu yang berada di luar individu yang meliputi fisik dan sosial

diterima individu melalui alat inderanya yaitu penglihatan, penciuman,

pendengaran dan rasa.

Lingkungan yang mempengaruhi perkembangan individu yaitu

lingkungan keluarga, sekolah, kelompok sebaya (peer group), dan

masyarakat. Lingkungan pertama yang sangat berpengaruh terhadap

perkembangan individu adalah lingkungan keluarga.

Sudardja Adiwikarya, Sigelman dan Shaffer (Syamsu Yusuf, 2000)

berpendapat bahwa “keluarga merupakan unit terkecil yang bersifat

universal, artinya terdapat pada setiap masyarakat di dunia (universe) atau

suatu sistem sosial yang terpancang (terbentuk) dalam sistem sosial yang

lebih besar”.

Hal tersebut hampir senada dengan pendapat Vebrianto (Sadjaah,

2002) yang mengemukakan bahwa “keluarga merupakan unit terkecil dalam

masyarakat memiliki nuclear family maupun extended family, yang secara

nyata mendidik kepribadian seseorang dan mewariskan nilai-nilai budaya

melalui interaksi sesame anggota dalam mencapai tujuan”.

Sedangkan F. J. Brown (Syamsu Yusuf, 2000) mengemukakan bahwa

“ditinjau dari sudut sosiologis, keluarga dapat diartikan menjadi dua macam,

yaitu:

1. Dalam arti luas, keluarga meliputi semua pihak yang ada hubungan darah

atau keturunan yang dapat dibandingkan dengan klan atau marga

Dari semua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga

merupakan unit terkecil yang terdapat dalam masyarakat di dunia yang

memiliki peranan penting dalam upaya mendidik seorang anak serta

memiliki keluarga batih (nuclear family) maupun keluarga luas (extended

family) yang ditandai dengan adanya hubungan darah atau satu garis

keturunan. Keluarga batih adalah keluarga terkecil yang terdiri atas ayah,

ibu dan anak, sedangkan keluarga luas adalah keluarga yang terdiri atas

beberapa keluarga batih.

Lingkungan keluarga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap

kehidupan sehari-hari seseorang karena sejatinya keluarga merupakan orang

terdekat yang sehari-hari nya berada disekitar orang tersebut. Keluarga

merupakan tempat dimana kita bisa menceritakan segala sesuatunya apa

yang sedang kita alami. Keluarga terkadang dapat mempengaruhi seseorang

dalam mengambil keputusan karena dengan keluargalah orang yang terdekat

dengan kita, mereka mengetahui apa yang terbaik untuk kita, begitu juga

dalam hal pengambilan keputusan dalam dunia pendidikan.

Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal,

yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang

bersifat kodrati, orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat,

melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik.

Pendidikan keluarga disebut pendidikan utama karena di dalam lingkungan

dikembangkan. Bahkan ada beberapa potensi yang telah berkembang dalam

pendidikan keluarga. Pendidikan keluarga dapat dibedakan menjadi dua

yakni:

1. Pendidikan prenatal (pendidikan sebelum lahir)

Merupakan pendidikan yang berlangsung selama anak belum lahir atau

masih dalam kandungan. Pendidikan prenatal lebih dipengaruhi kepada

kebudayaan lingkungan setempat.

2. Pendidikan postnatal (pendidikan setelah lahir)

Merupakan pendidikan manusia dalam lingkungan keluarga dimulai dari

manusia lahir hingga akhir hayatnya. Segala macam ilmu kehidupan

yang diperoleh dari keluarga merupakan hasil dari proses pendidikan

keluarga postnatal.

Sama seperti pendidikan prenatal yang tujuannya adalah menjamin

manusia lahir ke dunia, pendidikan postnatal ditujukan sebagai jaminan

agar manusia dapat menjadi manusia yang baik dan tidak mengalami

kesulitan berarti selama proses manusia hidup.

Bagaimana manusia bersikap tentang segala macam lingkungannya

di luar lingkungan keluarga sangat tergantung pada bagaimana proses

pendidikan keluarga berlangsung. Dalam dunia modern seperti sekarang,

bagaimana pendidikan keluarga berlangsung tidak sepenuhnya

tergantung pada orang tua namun bisa juga dipengaruhi oleh orang lain

kesibukan orangtua maka orangtua lebih cenderung untuk menyewa

orang lain untuk merawat (mengasuh) anaknya.

Lingkungan keluarga sebagai dasar pembentukan sikap dan sifat

manusia. Lingkungan sekolah sebagai bekal skil dan ilmu pengetahuan,

sedangkan lingkungan masayarakat merupakan tempat praktek dari bekal

yang diperoleh di keluarga dan sekolah sekaligus sebagai tempat

pengembangan kemampuan diri. Melihat hal diatas maka sudah

selayaknya terdapat koordinasi antar lingkungan sehingga terjadi

keselarasan dan keserasian dalam menjadikan manusia yang

berpendidikan dan berkepribadian unggul.

b. Lingkungan Kampus

Menurut Hamalik O (2001), bahwa hambatan terdapat kemajuan seorang

siswa tidak hanya bersumber dari lingkungan itu sendiri, melainkan

kemungkinan besar dari lingkungan kampus. Penyebabnya dikarenakan cara

memberikan bahan pelajaran, kurangnya bahan pelajaran, alat – alat praktek, bahan pelajaran yang tidak sesuai, guru tidak menguasai bahan pelajaran

yang akan diberikan, dan tidak ada saling menghargai serta menghormati

antara siswa dengan guru hambatan bagi kemajuan dalam kegiatan belajar,

dan dengan sendirinya menjadi tanggung jawab kampus untuk

memperbaikinya. Menurut Slameto (2003) bahwa ada beberapa faktor yang

mempengaruhi lingkungan belajar siswa ini mencakup metode mengajar

kedisiplinan dalam belajar, kualitas belajar siswa, penguasaan yang baik dan

metode belajar siswa tersebut.

Tulus Tu’u (2004:1) menyatakan lingkungan kampus dipahami

sebagai lembaga pendidikan formal, dimana di tempat inilah kegiatan

belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan

dikembangkan kepada anak didik. Sedangkan menurut Gerakan Disiplin

Nasional (GDN) lingkungan kampus diartikan sebagai lingkungan dimana

para mahasiswa dibiasakan dengan nilai tata tertib kampus dan

nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi yang dapat meresap ke

dalam kesadaran hati nuraninya (Tulus Tu’u, 2004:11). Berdasarkan 2 (dua) definisi tentang lingkungan kampus tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa lingkungan kampus adalah lingkungan dimana kegiatan belajar

mengajar berlangsung yang para siswanya dibiasakan dengan nilai-nilai tata

tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi.

c. Lingkungan Masyarakat

Ada dua istilah yang sangat erat kaitannya tetapi berbeda secara gradual

ialah “alam sekitar” dan “lingkungan”. Alam sekitar mencakup segala hal yang ada di sekitar kita, baik yang jauh maupun yang dekat letaknya, baik

dari masa silam maupun yang akan datang tidak terikat pada dimensi waktu

dan tempat. Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang

memiliki makna dan/atau pengaruh tertentu kepada individu.

Lingkungan ini mengitari sejak manusia dilahirkan sampai dengan

timbal balik. Artinya lingkungan mempengaruhi manusia dan sebaliknya

manusia juga mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Henry E Garret

mengemukakan, “Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri individu. Di samping itu lingkungan juga difungsikan sebagai sumber

pengajaran atau sumber belajar”.

Sedangkan istilah masyarakat dalam istilah bahasa Inggris disebut

society, dalam bahasa Arab disebut musyarakah artinya bersama-sama

kemudian berubah menjadi masyarakat, yang artinya berkumpul bersama,

hidup bersama dengan saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Istilah

sosiologinya di sebut berinteraksi.

Masyarakat suatu sistem sosial atau kesatuan hidup yang mempunyai

banyak faktor dalam pembentukannya, sehingga banyak definisi masyarakat

yang dikemukakan oleh Hartono sebagai berikut:

1. Linton (seorang ahli antropologi) mengemukakan, bahwa masyarakat

adalah setiap kelompok manusia, yang telah cukup lama hidup dan

bekerja sama , sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan

berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas

tertentu.

2. M.J. Haeskovitas menulis bahwa masyarakat adalah kelompok individu

yang diorganisasikan yang mengikuti satu cara hidup tertentu.

3. Gilin mengatakan, bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang

terbesar mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan

4. S.R. Steimentz memberikan batasan tentang masyarakat sebagai

kelompok manusia yang terbesar yang meliputi

pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan

erat dan teratur.

5. Lebih terperinci dikemukakan oleh Mac Iver, bahwa masyarakat adalah

satu sistem dari cara kerja dan prosedur, dari otoritas dan saling bantu

membantu yang meliputi kelompok-kelompok dan

pembagian-pembagian sosial lain, sistem dari pengawasan tingkah laku manusia dan

kebebasan. Sistem yang kompleks yang selalu berubah atau

jaringan-jaringan dari relasi sosial.

Dari definisi-definisi tersebut dapat dideskripsikan ciri-ciri masyarakat

sebagai berikut:

1. Manusia hidup bersama.

2. Bergaul dalam jangka waktu yang lama.

3. Setiap anggotanya menyadari dirinya sebagai satu kesatuan.

4. Bersama-sama membangun suatu kebudayaan yang menjadi pedoman

dalam hidup bersama.

Jadi, lingkungan masyarakat adalah tempat terjadinya sebuah interaksi suatu

sistem dalam menghasilkan sebuah kebudayaan yang terikat oleh

Dokumen terkait