• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Macam- Macam Perawatan Maloklusi

Tujuan dari perawatan ortodonti modern adalah untuk mendapatkan keseimbangan antara hubungan oklusi yang fungsional, estetik wajah yang baik dan stabilitas hasil perawatan.1 Maloklusi adalah penyimpangan dari oklusi ideal yang dianggap tidak memuaskan secara estetis, sehingga menunjukkan suatu keadaan yang menyimpang dari ukuran dan posisi relatif gigi, tulang wajah, serta jaringan lunak.6 Penyebab maloklusi berbeda-beda, maka perawatannya juga berbeda-beda tergantung faktor penyebabnya. Ada beberapa macam pilihan pesawat ortodonti tergantung dari cara pesawat itu menghasilkan dan meneruskan kekuatan serta tergantung dari apakah pesawat tersebut bisa dilepas atau tidak oleh pasien. Umumnya pesawat tersebut adalah pesawat ortodonti cekat, pesawat ortodonti removable dan pesawat ortodonti fungsional.25

Penjelasan mengenai macam macam perawatan yang digunakan pada kasus maloklusi akan di bahas di sub bab dibawah ini.

2.2.1 Perawatan Maloklusi Skeletal Klas I

Relasi rahang pada maloklusi Klas I adalah normal. Hubungan maloklusi skeletal Klas I harmonis dan biasanya yang menjadi masalah adalah malrelasi gigi. Maloklusi ini biasanya terdapat masalah sususan gigi geligi yang menyimpang atau maloklusi dalam bidang vertikal dan transversal. Protusi, proklinasi dan crowded

sering didapati pada maloklusi Klas I. Pilihan alat cekat dan indikasi esktraksi tergantung dari kasus. Skeletal Klas I yang didiagnosis memiliki diskrepansi panjang lengkung gigi yang parah bisa dirawat pada masa pra-remaja dengan serial ekstraksi.

Crowded ringan dapat dikoreksi dengan ekspansi lengkung gigi, mengoreksi proklinasi gigi anterior atau pengasahan gigi bagian proksimal. Proklinasi bimaksiler dan crowded yang parah kadang membutuhkan tindakan ekstraksi semua gigi premolar pertama atau kedua tergantung berapa besar ruang yang dibutuhkan dan kebutuhan penjangkaran.25

2.2.2 Perawatan Maloklusi Skeletal Klas II

Hubungan oklusal Klas II, dalam dua bentuknya yang utama, merupakan pendorong timbulnya berbagai perawatan pesawat ortodonti. Foster dan Day telah menentukan bahwa 60% perawatan pesawat ortodonti di Inggris digunakan untuk memperbaiki oklusi Klas II divisi 1 atau divisi 2. Perawatan Klas II berbeda dengan Klas I, karena adanya masalah tambahan berupa penyimpangan lengkung gigi antero-posterior. Salah satu perawatan ortodonti untuk malokusi Klas II skeletal adalah dengan tindakan pencabutan gigi permanen. Di samping perlunya menghilangkan susunan yang berjejal, pencabutan gigi seringkali perlu untuk mendapatkan ruang guna mengoreksi penyimpangan hubungan lengkung.25 Ruang yang didapatkan dari rahang atas tadi, pada dasarnya untuk mengurangi overjet,

overbite dan gigi berjejal.26 Gigi yang paling sering dicabut dalam perawatan ortodonti adalah gigi premolar pertama. Karena gigi ini terletak di dekat bagian tengah setiap kuadran lengkung gigi. Kemudian gigi ini bisa digantikan dengan premolar kedua, yang mempunyai bentuk sama, dan membentuk hubungan kontak yang sama dengan kaninus.27

Selain tindakan pencabutan, perawatan maloklusi skeletal Klas II dapat dikoreksi dengan memodifikasi pertumbuhan rahang. Karena umumnya maloklusi Klas II dipersulit dengan keadaan skeletal, seperti maksila yang prognati atau defiensi pertumbuhan mandibula. Kelainan pola skeletal ini dapat dicegah dengan pesawat fungsional dan alat ortopedik untuk mengurangi keparahan dari hubungan skeletal.

Maloklusi Klas II oleh karena defisiensi mandibula atau retrognati, biasanya dirawat selama masa gigi bercampur menggunakan pesawat myofunctional seperti aktivator. Kelainan maksila yang tumbuh prognati pada maloklusi Klas II bisa dicegah dengan menggunakan headgear untuk memodifikasi pertumbuhan. Pada beberapa pasien, kedua kelainan skeletal ini muncul bersamaan baik itu maksila yang prognati dan defisiensi mandibula. Untuk perawatan pada kasus yang terdapat dua kelainan skeletal tersebut adalah kombinasi alat fungsional yaitu Aktivator-Headgear.28

2.2.3 Perawatan Maloklusi Skeletal Klas III

Klas III adalah tipe hubungan rahang yang paling jarang ditemukan pada beberapa komunitas, dan hanya terjadi kurang dari 5% di Inggris. Oleh karena itu, jarang ditemukan di praktik ortodonti, tetapi jika ada, bisa menimbulkan masalah yang sangat sulit dalam perawatannya. Dapat dikatakan bahwa sebagian besar oklusi Klas III kurang bisa diperbaiki dengan perawatan ortodonti dibandingkan dengan oklusi Klas II. Seperti hal nya maloklusi Klas II, Klas III juga mempunyai tiga faktor yang mempengaruhi hubungan skeletal yaitu, maksila retrognati, mandibula retrognati atau kombinasi keduanya. Kelainan ini biasanya karena genetik. Sebab lain juga bisa karena kebiasaan memajukan mandibula pada saat pre maturitas oklusal atau pembesaran adenoid.27

Penyebab maloklusi Klas III berbeda-beda, maka dari itu dibutuhkan diagnosa yang tepat. Analisis model dan analisis radiografi sangat dibutuhkan. Maloklusi skeletal Klas III pada masa pertumbuhan membutuhkan perawatan dini untuk menghambat pertumbuhan skeletal.

Macam-macam perawatan ortodonti yang dapat digunakan pada masa pre-maturitas adalah:

1. Frankel III : pesawat myofucntional dapat digunakan untuk mencegah maloklusi Klas III yang disebabkan oleh maksila retrusif.

2. Chin cup with high : mencegah maloklusi Klas III yang disebabkan oleh

pull headgear prognati mandibula.

3. Reverse head gear : pada kasus maloklusi Klas III yang cukup parah digunakan reverse head gear atau face mask untuk menarik maksila.

4. 3-D Screw : 3-D Screws dapat mengekspansi maksila dalam tiga arah. Pesawat yang digunakan adalah alat ortodonti cekat atau lepasan.

Pada penyimpangan skeletal yang parah, menggerakkan satu segmen anterior tidak akan menimbulkan cukup gerakkan untuk memperbaiki hubungan insisivus. Diperlukan usaha untuk menggerakkan gigi atas ke arah depan dan gigi bawah ke belakang. Gerakan ini bisa diperoleh dengan menggunakan traksi intermaksilaris, pada kasus ini biasanya disebut sebagai traksi intermaksilaris terbalik atau traksi Klas III.29 Maloklusi Klas III yang ditandai dengan defisiensi panjang lengkung yang rendah dan crossbite anterior, dirawat dengan mencabut premolar pertama rahang bawah dan dipasang pesawat fixed ortodonti. Seringkali untuk retraksi lengkung gigi bawah dibutuhkan tindakan pencabutan agar memenuhi kebutuhan ruang.27 Fukui dan Tsuruta pada penelitiannya tentang perawatan kamuflase pada pasien perempuan maloklusi Klas III dengan crowding parah dan cross-bite mengatakan bahwa tindakan pencabutan perlu dilakukan dalam rangka mengembalikan hubungan molar I menjadi Klas I dan memberi ruang untuk reposisi gigi insisivus mandibula.10 Setelah masa pertumbuhan skeletal berhenti, perawatan yang dilakukan pada maloklusi Klas III skeletal adalah dengan bedah ortognati. Le Fort I osteotomy merupakan pilihan prosedur pada kasus defisiensi maksila, sedangkan pada kasus mandibula prognati perawatannya adalah mandibular set back procedures.27

Dokumen terkait