• Tidak ada hasil yang ditemukan

Macam-macam Media Pembelajaran

Macam-macam media pembelajaran menurut Asyhar (2011: 53) dikelompokkan menjadi empat macam, diantaranya adalah media visual, media audio, media audio-visual, dan multimedia. a) Media Visual

Menurut Arsyad (Asyhar, 2011: 53) secara garis besar, unsur-unsur yang terdapat pada media visual terdiri dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Garis tidak lain merupakan kumpulan dari titik-titik. Terdapat banyak sekali bentuk garis,

seperti garis horizontal, garis vertikal, garis lengkung, garis lingkar, garis zig-zag. Bentuk adalah sebuah konsep simbol yang dibangun atas garis-garis atau gabungan garis dengan konsep lainnya. Warna diperlukan untuk memberi kesan penekanan, juga untuk membangun kemenarikan dan keterpaduan, bahkan dapat mempertinggi realisme dan menciptakan respon emosional.

b) Media Audio

Media audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Media audio berfungsi merekam dan memancarkan suara manusia, binatang, serta untuk tujuan interview. Media audio digunakan dalam pengembangan keterampilan-keterampilan mendengarkan untuk pesan-pesan lisan.

c) Media Audio-Visual

Media ini dapat menampilkan unsur gambar (visual) dan suara (audio) secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media audio-visual terbagi menjadi dua macam, yaitu: (1) Audio-visual murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu sumber seperti video kaset; dan (2) Audio-visual tidak murni, yaitu unsur suara dan unsur gambar nya berasal dari sumber yang berbeda.

d) Multimedia

Multimedia adalah media yang melibatkan jenis media untuk merangsang semua indera dalam satu kegiatan pembelajaran. Keuntungan penggunaan multimedia dalam pembelajaran diantaranya adalah dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami suatu konsep abstrak dengan lebih mudah.

e) Kriteria memilih Media Pembelajaran

Agar pemilihan media tepat sasaran, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran. Memilih media hendaknya dilakukan secara cermat dan pertimbangan yang matang. Pertimbangan tersebut didasarkan atas kriteria-kriteria tertentu. Menurut Asyhar (2011: 81) kriteria media pembelajaran yang baik yang perlu diperhatikan dalam proses pemilihan media adalah sebagai berikut: (1) jelas dan rapi; (2) bersih dan menarik; (3) cocok dengan sasaran; (4) relevan dengan topik yang diajarkan; (5) sesuai dengan tujuan pembelajaran; (6) praktis, luwes, dan tahan; (7) berkualitas baik; dan (8) ukurannya sesuai dengan lingkungan belajar.

Pendapat serupa mengenai pemilihan media pembelajaran khususnya untuk multimedia diungkapkan oleh Duffy, dkk (Anitah, 2008: 91), ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan, diantaranya adalah: (1) kesesuaian dengan kurikulum; (2) interaksi pebelajar; (3) mendukung materi pembelajaran; (4) mudah dimanfaatkan; dan (5) memiliki kualitas teknis.

Berdasarkan pendapat Asyhar dan Anitah, dapat disimpulkan bahwa dalam memilih media pembelajaran perlu memperhatikan kriteria-kriteria berikut: (1) sesuai dengan materi yang akan diajarkan; (2) sesuai dengan tujuan pembelajaran; (3) penggunaannya sesuai dengan karakteristik peserta didik; (4) jelas, menarik, rapi, dan mudah digunakan; dan (5) memiliki kualitas yang baik.

f) Pengertian Multimedia

Hefzallah (Anitah, 2008: 60) mengatakan bahwa multimedia digunakan untuk mendeskripsikan penggunaan berbagai media secara terpadu dalam menyajikan atau mengajarkan suatu topik mata pelajaran. Menurut Heinich (Asyhar, 2011: 75),

multimedia merupakan penggabungan atau pengintegrasian dua atau lebih format media yang berpadu seperti teks, grafik, animasi, dan video untuk membentuk aturan informasi ke dalam sistem komputer. Sedangkan menurut Gayeski (Munir, 2013: 2) mendefinisikan multimedia sebagai kumpulan media berbasis komputer dan sistem komunikasi yang memiliki peran untuk membangun, menyimpan, menghantarkan, dan menerima informasi dalam bentuk teks, grafik, audio, video, dan sebagainya.

Dari beberapa definisi tentang multimedia di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa multimedia adalah kumpulan beberapa media berbasis komputer secara terpadu yang berfungsi untuk menyampaikan informasi dalam bentuk teks, grafik, audio, video, maupun lainnya.

Pada penelitian ini, cakupan media dalam multimedia yang akan peneliti gunakan adalah gabungan dari media teks, gambar, audio, dan video.

(1) Teks

Teks adalah suatu kombinasi huruf yang membentuk satu kata atau kalimat yang menjelaskan suatu maksud atau materi pembelajaran yang dapat dipahami oleh orang yang membacanya.

(2) Gambar

Gambar merupakan segala sesuatu yang dapat diwujudkan secara visual ke dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pemikiran yang bermacam-macam.

(3) Audio

Audio didefinisikan sebagai macam-macam bunyi dalam bentuk digital seperti suara, musik, narasi, dan sebagainya yang bisa didengar untuk keperluan latar, penyampaian pesan duka, sedih, semangat, dan macam-macam disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

(4) Video

Video pada dasarnya adalah alat atau media yang dapat menunjukkan simulasi benda nyata. Menurut Agnew dan Kellerman video adalah media digital yang menunjukkan susunan atau urutan gambar-gambar bergerak dan dapat memberikan ilusi/fantasi.

g) Langkah-langkah Penggunaan Multimedia

Menurut Rasimin langkah-langkah penggunaan multimedia adalah: (1) merancang multimedia yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari; (2) mempersiapkan alat-alat dan peralatan elektronik yang akan digunakan dalam penyajian multimedia; (3) menyajikan multimedia kepada siswa; (4) menjelaskan tentang multimedia yang sudah disajikan sehingga siswa mudah untuk memahami materi yang dipelajari (Pratomo, 2014: 32).

Pendapat serupa mengenai langkah-langkah penggunaan multimedia dikemukakan oleh Koirunisa (2014: 42) yaitu: (1) guru merancang multimedia sesuai dengan materi yang dipelajari: (2) guru mempersiapkan multimedia yang akan digunakan; (3) guru menyajikan multimedia; (4) guru menjelaskan multimedia.

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah penggunaan multimedia yaitu: (1) guru merancang multimedia sesuai dengan materi yang akan dipelajari; (2) guru mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk menyiapkan multimedia; (3) guru menyajikan multimedia kepada siiswa; (guru menjelaskan tentang multimedia yang sudah disajikan sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang akan dipelajari.

h) Keunggulan dan Kekurangan Multimedia

Munir (2013: 6) mengemukakan keunggulan multimedia pembelajaran antara lain:

(2) kemampuan untuk mengakses informasi secara up to date dan memberikan informasi lebih dalam dan lebih banyak;

(3) bersifat multi-sensorik karena banyak merangsang indera, sehingga dapat mengarah ke perhatian dan tingkat retensi yang baik;

(4) menarik perhatian dan minat peserta didik, karena merupakan gabungan antara pandangan, suara, dan gerakan. Apalagi manusia memiliki keterbatasan daya ingat;

(5) media alternatif dalam penyampaian pesan dengan diperkuat teks, suara, gambar, video, dan animasi;

(6) meningkatkan kualitas penyampaian informasi;

(7) bersifat interaktif menciptakan hubugan dua arah diantara pengguna multimedia. Interaktivitas yang memungkinkan pengembang dan pengguna untuk membuat, memanipulasi, dan mengakses informasi.

Kekurangan multimedia yang dikemukakan oleh Daryanto yaitu teknologi multimedia semakin menggeser peranan guru, khususnya multimedia yang tersedia melalui perangkat komputer. Hal tersebut menimbulkan beberapa persoalan diantaranya.

(1) Berkaitan dengan orientasi filosofis yang berasal dari dua pandangan berbeda yaitu multimedia sangat membantu mencapai tujuan pendidikan sedangkan pendapat lain menyatakan pengetahuan hendaklah dibangun sendiri.

(2) Berhubungan dengan lingkungan belajar menurut tinjuan tiga lingkungan belajar yaitu prestasi belajar merupakan pencapaian secara eksternal, kontrol proaktif siswa atas proses belajarnya sendiri, dan saling ketergantungan antara sistem belajar dan siswa.

(3) Berhubungan dengan desain instruksional yaitu siswa bisa diberdayakan.

(4) Berkaitan dengan umpan balik yaitu siswa menetapkan arah atau petunjuk sendiri dan membuat pilihannya.

Sifat sosial dari jenis pembelajaran ini. Multimedia dianggap sebagai pembelajaran yang bersifat isolatif (2013: 60-62).

c. Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Multimedia

Pendekatan saintifik (ilmiah) pada umumnya melibatkan kegiatan pengamatan atau observasi yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau mengumpulkan data. Pendekatan ilmiah ini pada umumnya dilandasi dengan pemaparan data yang diperoleh melalui pengamatan dan percobaan. Oleh sebab itu, kegiatan percobaan dapat diganti dengan kegiatan memperoleh informasi dari berbagai sumber. Penerapan Pendekatan Saintifik mempersyaratkan kondisi dan lingkungan belajar yang menjamin siswa berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran. Siswa dapat berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran apabila secara fisik dan emosionalnya juga aktif. Untuk menjamin siswa melakukan aktifitas mengamati dan mengumpulkan informasi dapat dilakukan dengan tersedianya media yang menunjang penerapannya. Indikator dari berhasilnya guru menerapkan pendekatan saintifik adalah siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain, bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan terbuka.

Istilah multimedia yang digunakan dalam pendidikan sekarang ini memberikan gambaran terhadap suatu sistem komputer dimana semua media; teks, audio/suara, animasi, dan video berada dalam satu model perangkat lunak yang menjelaskan atau menggambarkan satu program pendidikan. Menurut Munir (2013: 22), sebuah penelitian yang dilakukan oleh Edwards, Williams, dan Roderick (1968) tentang penggunaan berbagai media dalam memulai proses belajar mengajar, menunjukkan bahwa peserta didik dalam kelompok eksperimen yang menggunakan media proses belajar yang terpadu memperoleh hasil

yang signifikan lebih baik daripada peserta didik yang menggunakan media tradisional (buku teks) dalam proses belajarnya. Multimedia menawarkan sejumlah keunggulan diantaranya proses pembelajaran akan menjadi lebih menarik karena multimedia dilengkapi dengan unsur-unsur gambar (gambar gerak dan gambar diam), suara, gerak yang memanipulasi gerak alami yang sulit, dan teks. Indikator berhasilnya pembelajaran dengan menggunakan multimedia adalah perhatian peserta didik akan lebih terpusat, rasa ingin tahunya akan lebih tinggi akan hal-hal lain, rasa tertarik siswa dalam pembelajaran meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa multimedia sangat cocok digunakan pada penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan karena pada beberapa langkah dalam pendekatan saintifik yang diantaranya melakukan aktifitas mengamati dan mengumpulkan informasi, dapat dilakukan dengan tersedianya media yang menunjang penerapannya. Multimedia pada proses pembelajaran sangat menarik karena multimedia dilengkapi dengan unsur-unsur gambar (gambar gerak dan gambar diam), suara, gerak yang memanipulasi gerak alami yang sulit, dan teks. Jadi, penggunaan multimedia dimungkinkan untuk menjadi salah satu alternatif dalam mengoptimalkan implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran.

Berikut ini adalah langkah-langkah penerapan pendekatan saintifik dengan multimedia: (1) guru menggali pengetahuan siswa dengan melakukan pengamatan menggunakan multimedia; (2) guru bertanya kepada siswa dengan menggunakan multimedia dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat dan diamati; (3) siswa mengumpulkan data/informasi dari multimedia yang ditampilkan guru dan dari berbagai sumber pembelajaran; (4) siswa mengolah data/ informasi yang telah

diperoleh; dan (5) siswa mengkomunikasikan hasil pengamatan dan klarifikasi serta kesimpulan dari guru.

Berkaitan dengan hal di atas, hasil penelitian mengenai penerapan pendekatan saintifik pernah dilakukan oleh Hope K. Gerde (2013: 315). Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa penerapan metode ilmiah untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan kepada anak-anak memberikan cara yang sistematis untuk melibatkan anak-anak dalam kegiatan mengamati, menanya, memprediksi, mencoba, meringkas, dan berbagi hasil. Proses ini mendorong anak-anak untuk menggunakan bahasa, kemampuan membaca dan menulis, serta keterampilan matematika dengan cara yang alamiah. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Arifudin Hidayat (2014: 106) dan Pande Putu Ayu Virga Yanti, dkk (2015). Penelitian yang dilakukan oleh mereka membuktikan bahwa penerapan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar.

Selain penelitian yang berkaitan dengan pendekatan saintifik, penelitian lain dilakukan oleh Andi Tenri Ampa (2013) berkaitan dengan penggunaan multimedia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan multimedia juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Dokumen terkait