Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Ternate Tahun 2011/2012
MAHASISWA JURUSAB GIZI POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN AJARAN 2011/2012
NAMA MAHASISWA : Yunita S Walanda
NIM : 09273
UNIT KERJA : SEKRETARIAT
HARI/TANGGAL : Kamis - Sabtu, 16-18 Februari 2012
No Kegiatan Ya Tdk Analisis Saran
1 Menganalisis ketenagaan pada
instalasi gizi:
a. Kualifikasi tenaga sesuai
dengan jabatan
√ Jumlah tenaga kerja di instalasi gizi di RSUD DR
Chasan Boesoerie Ternate berdasarkan tingkat pendidikan terdiri dari S2 Gizi 2 orang, S1 Gizi 1 orang, SKM 2 orang, D3 Gizi 8 orang, D1 Gizi 1 orang, SMA 5 orang, SMEA 3 orang dan tata boga 26 orang.
b. Ratio jumlah tenaga kerja
dengan kapasitas tempat
tidur. − S2 Gizi/manajemen= 1: 200 TT − S1 Gizi/D4 = 1: 200 TT − D3 Gizi = 1: 70-100 TT
− D1 Gizi dan boga = 1:
25-100 TT
√ Berdasarkan tingkat pendidikan tenaga instalasi Gizi
RSU Dr. Chasan Boesoerie Ternate sudah memenuhi standar.
Tenaga gizi dengan pendidikan S2 Gizi sebanyak 2 orang, sedangkan jumlah tempat tidur di RSU dr. Chasan Boesoerie Ternate sebanyak 240 TT, jadi ratio tenaga ratio tenaga 1: 100 TT, hal ini sudah dikategorikan cukup dan memenuhi standar.
Jumlah S1 Gizi di RSUD berjumlah 2 orang dimana ratio tenaga 1: 100 TT. Untuk tenaga S1 sudah cukup, dengan jumlah pasien d rumah sakit maksimal mencapai 200 orang. Berdasarkan jumlah pasien tersebut maka tenaga S1 sudah cukup untuk menangani pasien yang ada di RSUD dr. Chasan Boesoerie.
2 c. Pelatihan, bimbingan dan
penyediaan juklak bagi
tenaga kerja ada atau tidak ada, dan berapa kali dalam setahun terakhir?
d. Penyediaan dan penggunaan
Alat pelindung Diri (APD)
tenaga 1:30 TT. Namun berdasarkan teori ratio tenaga 1: 70-100. hal ini sudah dikategorikan cukup dan memenuhi standar.
Tenaga D1 Gizi dan boga berjumlah 26 jadi tenaga D1 dan boga belum mencukupi standar. Dengan menggunakan rumus perhitungan untuk ketenagaan dalam pengolahan makanan di RSUD dr. Chasan Boesoerie masih kurang.
Di RSUD dr. Chasan Boesoerie dilakukan pelatihan 3 kali dalam setahun yang bertempat di rumah sakit ataupun di luar rumah sakit berdasarkan anggaran dan dana yang tersedia.
Di RSUD dr. Chasan Boesoerie telah disediakan alat pelindung diri dan dilakukan pergantian 1 kali dalam
Perlu penambahan tenaga pengolahan 5 orang.
Semua tenaga pengolah harus menggunakan APD
3
seperti: celemek, tutup
kepala, sepatu kerja.
Ada atau tidak ada, dan berapa kali dalam setahun terakhir penggantinya ?
Menganalisis faktor – faktor yang
dipertimbangkan delam
menyusun menu, apakah sesuai dengan:
1. Kebutuhan Gizi
2. Jumlah Konsumen
3. Karakteristik konsumen dan
setahun dan digunakan pada setiap pengolahan. Ada tenaga pengolah yang tidak menggunakannya yaitu celemek (1 orang pada hari pertama saja).
Menu yang disusun sudah berdasarkan kebutuhan gizi konsumen yang disesuikan dengan umur , keadaan pasien, antropometri dan aktivitas pasien.
Sudah sesuai dengan jumlah pasien / konsumen yang ada setiap hari.
Sudah disesuaikan dengan karakteristik dan tingkat
pada saat mengolah
makanan.
kesukaan
4. Tujuan/ sasaran institusi
5. Peralatan untuk PMI yang
dimiliki dan fasilitas lainnya
6. Kemampuan yang dimiliki
oleh tenaga kerja
kesukaan makan pasien tetapi ada pasien yang tidak menghabiskan makanan rumah sakit dan memilih untuk membeli dan mengkonsumsi makanan luar rumah sakit.
Tujuan penyelenggaraan makanan institusi
menyediakan makanan yang berkualitas/bermutu, sesuai dengan diet pasien untuk mempercepat proses penyembuhan
Sasarannya pasien.
Peralatan yang digunakan masih sederhana (alat masak dan alat penyajian) sehingga memboros waktu dan tenaker
Kemampuan tenaga kerja disesuikan dengan keahlian, kemampuan dan pengalaman kerja masing-masing sesuai dengan bidangnya.
membeli makanan diluar rumah sakit.
Sebaiknya menggunakan
alat tertentu untuk proses pengolahan makanan agar menghemat waktu dan tenaga. Pada penyajian
sebaiknya menggunakan
4
7. Biaya yang disediakan
(harga/porsi)
8. Keadaan pasar
Melakukan analisis terhadap
menu yang dipergunakan
meliputi:
a. Analisis Variasi dan
kombinasi (pola menu,
variasi rasa, warna, cara pengolahan,
bentuk/konsistensi)
√
Makanan yang disediakan sesuai dengan standar biaya/harga/porsi/orang/hari.
Selalu disesuaikan dengan keadaan pasar yaitu bila bahan makanan yang sudah direncanakan namun tidak ada persediaannya di pasar maka diganti dengan bahan makanan yang lain dengan mempertimbangkan kesamaan kualitas bahan makanan yang direncanakan sebelumnya.
Pola menu disesuaikan dengan kebiasaan makan walau ada pasien yang belum mampu menerima makanan yang disediakan rumah sakit (tahu dan tempe). Pada variasi menu yaitu cukup karena terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk
5
b. Analisis pengulangan menu
dalam 1 siklus
c. Analisis zat gizi menu dalam
1 hari
Perhitungan kebutuhan gizi
konsumen sesuai kondisi
konsumen.
a. Umur dan jenis kelamin
√
√
√
nabati, sayuran dan buah. Cara pengolahan sudah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Bentuk/konsistensi juga bervariasi yaitu ada yang cair, lunak, maupun padat yang disesuaikan dengan keadaan fisik dan penyakit pasien.
Tidak terjadi pengulangan menu dalam 1 siklus, semuanya berbeda-beda. Hal ini untuk menghindari kebosanan pasien terhadap menu yang disajikan
Zat gizi menu dalam 1 hari sudah sesuai dengan kebutuhan gizi pasien.
Perhitungan zat gizi berdasarkan umur dan jenis kelamin
6
b. Aktivitas/pekerjaan
c. Keadaan fisiologi.
Menganalisis sistem pengadaan bahan makanan
1. Mengamati cara pemesanan
bahan makanan
2. Melihat dokumen pemesanan
bahan makanan, sebutkan jenis dokumennya.
√
√
√
Diperhitungkan sesuai dengan tingkat aktivitas dan jenis kelamin.
Pelayanan makanan dalam memenuhi kebutuhan gizi pasien di rumah sakit berdasarkan ruangan yang ditempati oleh pasien.
Disesuaikan dengan kondisi fisiologis pasien dan penyakit.
Pemesanan bahan makanan disesuaikan dengan kebutuhan BM di rumah sakit dengan memesan langsung kepada pemasok /leveransir, dan diantar langsung oleh pemasok ke rumah sakit.
Pemesananan bahan makanan terdiri dari bahan makanan kering dan basah yang dicatat dalam bentuk dokumen. Jenis dokumen yaitu :
3. Mengamati sistem pembelian bahan makanan
Pembelian formal (sebutkan
metodenya dan analisis)
- Dokumen A untuk bahan makanan Basah di
bagian Pavilium dan VIP,
- Dokumen B untuk bahan makanan basah yaitu
di bagian Kelas.
- Dokumen A dan B untuk bahan makanan kering
di semua ruangan.
- Catatan penerimaan bahan makanan
Pembelian makanan dilakukan secara resmi. Bahan makanan yang dipesan sesuai dengan jumlah, jenis dan spesifikasi bahan makanan. Bahan makanan yang tidak sesuai dikembalikan.
Ternate, Mei 2012 Pembimbing
Inang S. Yahya, SKM