BAB II COAL HANDLING SYSTEM
2.7 MAINTENANCE PADA COAL HANDLING SYSTEM
maintenance dan corrective maintenance.
dilakukan secara berkala pada suatu waktu tertentu yang telah ditetapkan.
memberikan sejumlah keuntungan karena banyak masalah yang dapat dideteksi sedini mungkin. ” menyala menujukkan bahawa switch pemasok bekerja dengan baik. Untuk mengoperasikan instalasi dari papan mimik, lampu “supply available” dan “auxiliary available” harus menyala dan lampu “out of sequence” mati. Jika switch ditutup semua lampu
pintu corong pengisi, ban pengangkut bolak-balik dan
erdapat mimik diagram dan dilengkapi dengan indikator dua posisi yang bertentangan. pengisi harus di start dan di stop dari lokal, tetapi kecepatan roda paddle feeder dari papan mimik. Pintu pelat corong pengisi, ban pengangkut bolak-balik dan reclaim hopper
Alarm tanda bahaya juga disediakan di panel kontrol sehingga bila terjadi gangguan maupun keadaan yang membahayakan terhadap peralatan dalam sistem dapat segera diketahui. Pada setiap
iakan dua buah tombol yang masing-masing berinisial “A” (Accept
satunya berinisial “R” (Reset). Bila muncul salahsatu alarm, maka operator harus menekan tombol “A” untuk mematikan suara alarm. Lampu alarm akan tetap menyala sampai gangguan bis
Untuk alasan keamanan personil tidak boleh bekerja pada instalasi jika instalasi akan di . Operator lokal pada instalasi penanganan batubara melapor kepada operator ruang kontrol ji
dan operator lokal tersebut harus yakin bahwa tidak ada lagi orang yang bekerja pada instalasi. Sebagai tatacara yang lazim maka peringatan aba-aba selalu diberikan sesaat akan di-start. Peringatan ini harus terdengar ke seluruh pelosok lokasi
Pada beberapa instalasi dipasang tombol untuk membunyikan bel keseluruh lokasi yang relevan untuk memberi peringatan pada personil bahwa instalasi segera akan dijalanka
lampu mimik secara periodik harus dilakukan untuk mengetahui bahwa semua lampu dalam keadaan baik. Untuk menjamin bahwa tidak ada lampu yang putus, suatu sirkuit pengujian dipasang sehingga pengujian dapat dilakukan secara teratur dan setiap lampu yang putus harus segera
COAL HANDLING SYSTEM
perawatan yang dilakukan di coal handling system, yakni
corrective maintenance. Preventive maintenance merupakan perawatan rutin yang
dilakukan secara berkala pada suatu waktu tertentu yang telah ditetapkan. Preventive maintenance memberikan sejumlah keuntungan karena banyak masalah yang dapat dideteksi sedini mungkin. pemasok bekerja dengan baik. asi dari papan mimik, lampu “supply available” dan “auxiliary
ditutup semua lampu balik dan reclaim hopper erdapat mimik diagram dan dilengkapi dengan indikator dua posisi yang bertentangan. Paddle
paddle feeder di kontrol reclaim hopper juga
Alarm tanda bahaya juga disediakan di panel kontrol sehingga bila terjadi gangguan maupun keadaan yang membahayakan terhadap peralatan dalam sistem dapat segera diketahui. Pada setiap
Accept) sedang yang
satunya berinisial “R” (Reset). Bila muncul salahsatu alarm, maka operator harus menekan tombol “A” untuk mematikan suara alarm. Lampu alarm akan tetap menyala sampai gangguan bisa diatasi
Untuk alasan keamanan personil tidak boleh bekerja pada instalasi jika instalasi akan di-. Operator lokal pada instalasi penanganan batubara melapor kepada operator ruang kontrol jika
dan operator lokal tersebut harus yakin bahwa tidak ada lagi orang yang aba selalu diberikan sesaat Peringatan ini harus terdengar ke seluruh pelosok lokasi
Pada beberapa instalasi dipasang tombol untuk membunyikan bel keseluruh lokasi yang relevan untuk memberi peringatan pada personil bahwa instalasi segera akan dijalankan. Pengujian lampu mimik secara periodik harus dilakukan untuk mengetahui bahwa semua lampu dalam keadaan baik. Untuk menjamin bahwa tidak ada lampu yang putus, suatu sirkuit pengujian dipasang ampu yang putus harus segera
yakni preventive merupakan perawatan rutin yang
Preventive maintenance
Penanganan masalah-masalah yang timbu
waktu, biaya dan operasi menjadi lebih efisien yang akhirnya akan meningkatkan produtivitas.
coal handling system perawatan rutin mencakup seluruh peralatan yang terkait dengan penanganan
batubara, yaitu :
1. Perawatan harian atau rutin atau berkala yang jadwalnya disusun sedemikian rupa sehingga semua unit mendapat giliran dan porsi pemeliharaan yang sama.
2. Perbaikan yang dilakukan sedini mungkin. Perbaikan ini umumnya berupa reparasi atau penggantian bagian-bagian kecil dari peralatan.
3. Perbaikan besar jika ada kerusakan yang disebabkan oleh faktor
overloading, penggantian sukucadang yang sudah waktunya, dan lain
Sebagai langkah pencegahan kerusakan
setiap interval waktu operasi diperlukan pengecekan peralatan terhadap : 1. Kondisi sambungan karena
mendadak umumnya berawal dari kerusakan 2. Kondisi belt yang diawasi adalah
memperhatikan keadaan belt 3. Kondisi karet pulley lagging
mengamati daerah yang mulai aus.
4. Kondisi idler semua diperiksa secara rutin untuk mengetahui adanya aus. Idler macet karena adanya kotoran yang terjebak didalam dinding idler akan terkikis dan menampakkan ujung
permukaan belt apabila dibiarkan karet gesekan antara belt dengan roller. 5. Kondisi alat pembersih (scrapper
kembali.
6. Kondisi transfer point dengan memperhatikan curahan dan penyebaran material. 7. Kondisi peralatan pengaman
Berikut ini merupakan contoh preventive maintenance peralatan trolley drive system.
• Periksa brake thrustor • Periksa disk brake
• Periksa Gear box level oil • Pemeriksaan Lube oil pump
masalah yang timbul pada stadium dini lebih mudah dilakukan, menghemat waktu, biaya dan operasi menjadi lebih efisien yang akhirnya akan meningkatkan produtivitas.
perawatan rutin mencakup seluruh peralatan yang terkait dengan penanganan
Perawatan harian atau rutin atau berkala yang jadwalnya disusun sedemikian rupa sehingga semua unit mendapat giliran dan porsi pemeliharaan yang sama.
Perbaikan yang dilakukan sedini mungkin. Perbaikan ini umumnya berupa reparasi atau bagian kecil dari peralatan.
Perbaikan besar jika ada kerusakan yang disebabkan oleh faktor-faktor eksternal, misalnya , penggantian sukucadang yang sudah waktunya, dan lain-lain.
Sebagai langkah pencegahan kerusakan belt conveyor maka pada awal operasi saat running test dan setiap interval waktu operasi diperlukan pengecekan peralatan terhadap :
Kondisi sambungan karena belt merupakan peralatan paling vital, kasus sambungan putus mendadak umumnya berawal dari kerusakan-kerusakan kecil yang cenderung diabaikan.
yang diawasi adalah belt tracking, menjaga belt berjalan lurus dengan
belt yang dan bagian-bagian yang berputar.
pulley lagging dengan memeriksa tebal karet lagging, kedalaman ulir da
mengamati daerah yang mulai aus.
semua diperiksa secara rutin untuk mengetahui adanya idler macet karena adanya kotoran yang terjebak didalam bearing,
akan terkikis dan menampakkan ujung-ujung tajam yang dapat menggores apabila dibiarkan karet belt akan menjadi panas dan terbakar karena adanya
roller.
scrapper) harus selalu menempel dan menekan
dengan memperhatikan curahan dan penyebaran material. Kondisi peralatan pengaman conveyor harus dalam kondisi baik.
preventive maintenance yang dilakukan pada ship unloader
l pada stadium dini lebih mudah dilakukan, menghemat waktu, biaya dan operasi menjadi lebih efisien yang akhirnya akan meningkatkan produtivitas. Pada perawatan rutin mencakup seluruh peralatan yang terkait dengan penanganan
Perawatan harian atau rutin atau berkala yang jadwalnya disusun sedemikian rupa sehingga
Perbaikan yang dilakukan sedini mungkin. Perbaikan ini umumnya berupa reparasi atau
faktor eksternal, misalnya
ada awal operasi saat running test dan
merupakan peralatan paling vital, kasus sambungan putus ng cenderung diabaikan.
berjalan lurus dengan
kedalaman ulir dan
idler macet dan idler bearing, jika dibiarkan
ujung tajam yang dapat menggores akan menjadi panas dan terbakar karena adanya
nekan belt pada sisi
dengan memperhatikan curahan dan penyebaran material.
• Periksa secara visual pada gearbox • Grease gear coupling
• Periksa kekencangan baut clamp • Periksa sambungan rel
Sedangkan corrective maintenance tersebut rusak atau umur pakainya telah habis
tersebut rusak. Perlakuan yang diberikan adalah perbaikan atau penggantian pada per
Corrective maintenance menimbulkan biaya tinggi, karena seringkali masalah atau kerusakan yang
terjadi sudah pada tahap serius, tidak tersedianya suku cadang, pengerahan personil dalam jumlah besar dan tidak jarang pengoperasian dari
visual pada gearbox
clamp
corrective maintenance adalah perawatan yang dilakukan pada saat peralatan
tersebut rusak atau umur pakainya telah habis ataupun faktor eksternal yang menyebabkan peralatan erlakuan yang diberikan adalah perbaikan atau penggantian pada per
menimbulkan biaya tinggi, karena seringkali masalah atau kerusakan yang terjadi sudah pada tahap serius, tidak tersedianya suku cadang, pengerahan personil dalam jumlah besar dan tidak jarang pengoperasian dari peralatan tersebut harus dihentikan.
adalah perawatan yang dilakukan pada saat peralatan ataupun faktor eksternal yang menyebabkan peralatan erlakuan yang diberikan adalah perbaikan atau penggantian pada peralatan tersebut. menimbulkan biaya tinggi, karena seringkali masalah atau kerusakan yang terjadi sudah pada tahap serius, tidak tersedianya suku cadang, pengerahan personil dalam jumlah
ASH HANDLING SYSTEM
Abu merupakan limbah yang cukup banyak di PLTU sebagai produk proses pembakaran dalam ketel. Abu ini tidak diperkenankan dibuang ke atmosfer melalui cerobong karena dapat mencemari lingkungan. Oleh karena itu abu harus ditangkap dan dipisahkan dari gas hasil pembakaran sehingga gas yang keluar kecerobong tidak lagi mengandung abu yang akan mencemari lingkungan. Fly ash dan
ringan dan abu berat yang dihasilkan dari pembakaran batubara
Gambar 3.1 Proses Terjadinya
Secara umum fly ash dapat langsung dimanfaatkan untuk : 1. Pabrik semen sebagai substitusi batuan
menggunakan udara tekan (
2. Dapat dimanfaatkan menjadi campuran dan dicetak menjadi paving block/batak batako, komposisi yang baik adalah sbb :
Kapur : 40% Pasir : 40% Fly ash : 10% Semen : 10%