• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAINTENANCE PADA COAL HANDLING SYSTEM

Dalam dokumen 7_Fuel handling.pdf (Halaman 42-45)

BAB II COAL HANDLING SYSTEM

2.7 MAINTENANCE PADA COAL HANDLING SYSTEM

maintenance dan corrective maintenance.

dilakukan secara berkala pada suatu waktu tertentu yang telah ditetapkan.

memberikan sejumlah keuntungan karena banyak masalah yang dapat dideteksi sedini mungkin. ” menyala menujukkan bahawa switch pemasok bekerja dengan baik. Untuk mengoperasikan instalasi dari papan mimik, lampu “supply available” dan “auxiliary available” harus menyala dan lampu “out of sequence” mati. Jika switch ditutup semua lampu

pintu corong pengisi, ban pengangkut bolak-balik dan

erdapat mimik diagram dan dilengkapi dengan indikator dua posisi yang bertentangan. pengisi harus di start dan di stop dari lokal, tetapi kecepatan roda paddle feeder dari papan mimik. Pintu pelat corong pengisi, ban pengangkut bolak-balik dan reclaim hopper

Alarm tanda bahaya juga disediakan di panel kontrol sehingga bila terjadi gangguan maupun keadaan yang membahayakan terhadap peralatan dalam sistem dapat segera diketahui. Pada setiap

iakan dua buah tombol yang masing-masing berinisial “A” (Accept

satunya berinisial “R” (Reset). Bila muncul salahsatu alarm, maka operator harus menekan tombol “A” untuk mematikan suara alarm. Lampu alarm akan tetap menyala sampai gangguan bis

Untuk alasan keamanan personil tidak boleh bekerja pada instalasi jika instalasi akan di . Operator lokal pada instalasi penanganan batubara melapor kepada operator ruang kontrol ji

dan operator lokal tersebut harus yakin bahwa tidak ada lagi orang yang bekerja pada instalasi. Sebagai tatacara yang lazim maka peringatan aba-aba selalu diberikan sesaat akan di-start. Peringatan ini harus terdengar ke seluruh pelosok lokasi

Pada beberapa instalasi dipasang tombol untuk membunyikan bel keseluruh lokasi yang relevan untuk memberi peringatan pada personil bahwa instalasi segera akan dijalanka

lampu mimik secara periodik harus dilakukan untuk mengetahui bahwa semua lampu dalam keadaan baik. Untuk menjamin bahwa tidak ada lampu yang putus, suatu sirkuit pengujian dipasang sehingga pengujian dapat dilakukan secara teratur dan setiap lampu yang putus harus segera

COAL HANDLING SYSTEM

perawatan yang dilakukan di coal handling system, yakni

corrective maintenance. Preventive maintenance merupakan perawatan rutin yang

dilakukan secara berkala pada suatu waktu tertentu yang telah ditetapkan. Preventive maintenance memberikan sejumlah keuntungan karena banyak masalah yang dapat dideteksi sedini mungkin. pemasok bekerja dengan baik. asi dari papan mimik, lampu “supply available” dan “auxiliary

ditutup semua lampu balik dan reclaim hopper erdapat mimik diagram dan dilengkapi dengan indikator dua posisi yang bertentangan. Paddle

paddle feeder di kontrol reclaim hopper juga

Alarm tanda bahaya juga disediakan di panel kontrol sehingga bila terjadi gangguan maupun keadaan yang membahayakan terhadap peralatan dalam sistem dapat segera diketahui. Pada setiap

Accept) sedang yang

satunya berinisial “R” (Reset). Bila muncul salahsatu alarm, maka operator harus menekan tombol “A” untuk mematikan suara alarm. Lampu alarm akan tetap menyala sampai gangguan bisa diatasi

Untuk alasan keamanan personil tidak boleh bekerja pada instalasi jika instalasi akan di-. Operator lokal pada instalasi penanganan batubara melapor kepada operator ruang kontrol jika

dan operator lokal tersebut harus yakin bahwa tidak ada lagi orang yang aba selalu diberikan sesaat Peringatan ini harus terdengar ke seluruh pelosok lokasi

Pada beberapa instalasi dipasang tombol untuk membunyikan bel keseluruh lokasi yang relevan untuk memberi peringatan pada personil bahwa instalasi segera akan dijalankan. Pengujian lampu mimik secara periodik harus dilakukan untuk mengetahui bahwa semua lampu dalam keadaan baik. Untuk menjamin bahwa tidak ada lampu yang putus, suatu sirkuit pengujian dipasang ampu yang putus harus segera

yakni preventive merupakan perawatan rutin yang

Preventive maintenance

Penanganan masalah-masalah yang timbu

waktu, biaya dan operasi menjadi lebih efisien yang akhirnya akan meningkatkan produtivitas.

coal handling system perawatan rutin mencakup seluruh peralatan yang terkait dengan penanganan

batubara, yaitu :

1. Perawatan harian atau rutin atau berkala yang jadwalnya disusun sedemikian rupa sehingga semua unit mendapat giliran dan porsi pemeliharaan yang sama.

2. Perbaikan yang dilakukan sedini mungkin. Perbaikan ini umumnya berupa reparasi atau penggantian bagian-bagian kecil dari peralatan.

3. Perbaikan besar jika ada kerusakan yang disebabkan oleh faktor

overloading, penggantian sukucadang yang sudah waktunya, dan lain

Sebagai langkah pencegahan kerusakan

setiap interval waktu operasi diperlukan pengecekan peralatan terhadap : 1. Kondisi sambungan karena

mendadak umumnya berawal dari kerusakan 2. Kondisi belt yang diawasi adalah

memperhatikan keadaan belt 3. Kondisi karet pulley lagging

mengamati daerah yang mulai aus.

4. Kondisi idler semua diperiksa secara rutin untuk mengetahui adanya aus. Idler macet karena adanya kotoran yang terjebak didalam dinding idler akan terkikis dan menampakkan ujung

permukaan belt apabila dibiarkan karet gesekan antara belt dengan roller. 5. Kondisi alat pembersih (scrapper

kembali.

6. Kondisi transfer point dengan memperhatikan curahan dan penyebaran material. 7. Kondisi peralatan pengaman

Berikut ini merupakan contoh preventive maintenance peralatan trolley drive system.

Periksa brake thrustor Periksa disk brake

Periksa Gear box level oil Pemeriksaan Lube oil pump

masalah yang timbul pada stadium dini lebih mudah dilakukan, menghemat waktu, biaya dan operasi menjadi lebih efisien yang akhirnya akan meningkatkan produtivitas.

perawatan rutin mencakup seluruh peralatan yang terkait dengan penanganan

Perawatan harian atau rutin atau berkala yang jadwalnya disusun sedemikian rupa sehingga semua unit mendapat giliran dan porsi pemeliharaan yang sama.

Perbaikan yang dilakukan sedini mungkin. Perbaikan ini umumnya berupa reparasi atau bagian kecil dari peralatan.

Perbaikan besar jika ada kerusakan yang disebabkan oleh faktor-faktor eksternal, misalnya , penggantian sukucadang yang sudah waktunya, dan lain-lain.

Sebagai langkah pencegahan kerusakan belt conveyor maka pada awal operasi saat running test dan setiap interval waktu operasi diperlukan pengecekan peralatan terhadap :

Kondisi sambungan karena belt merupakan peralatan paling vital, kasus sambungan putus mendadak umumnya berawal dari kerusakan-kerusakan kecil yang cenderung diabaikan.

yang diawasi adalah belt tracking, menjaga belt berjalan lurus dengan

belt yang dan bagian-bagian yang berputar.

pulley lagging dengan memeriksa tebal karet lagging, kedalaman ulir da

mengamati daerah yang mulai aus.

semua diperiksa secara rutin untuk mengetahui adanya idler macet karena adanya kotoran yang terjebak didalam bearing,

akan terkikis dan menampakkan ujung-ujung tajam yang dapat menggores apabila dibiarkan karet belt akan menjadi panas dan terbakar karena adanya

roller.

scrapper) harus selalu menempel dan menekan

dengan memperhatikan curahan dan penyebaran material. Kondisi peralatan pengaman conveyor harus dalam kondisi baik.

preventive maintenance yang dilakukan pada ship unloader

l pada stadium dini lebih mudah dilakukan, menghemat waktu, biaya dan operasi menjadi lebih efisien yang akhirnya akan meningkatkan produtivitas. Pada perawatan rutin mencakup seluruh peralatan yang terkait dengan penanganan

Perawatan harian atau rutin atau berkala yang jadwalnya disusun sedemikian rupa sehingga

Perbaikan yang dilakukan sedini mungkin. Perbaikan ini umumnya berupa reparasi atau

faktor eksternal, misalnya

ada awal operasi saat running test dan

merupakan peralatan paling vital, kasus sambungan putus ng cenderung diabaikan.

berjalan lurus dengan

kedalaman ulir dan

idler macet dan idler bearing, jika dibiarkan

ujung tajam yang dapat menggores akan menjadi panas dan terbakar karena adanya

nekan belt pada sisi

dengan memperhatikan curahan dan penyebaran material.

Periksa secara visual pada gearboxGrease gear coupling

Periksa kekencangan baut clamp • Periksa sambungan rel

Sedangkan corrective maintenance tersebut rusak atau umur pakainya telah habis

tersebut rusak. Perlakuan yang diberikan adalah perbaikan atau penggantian pada per

Corrective maintenance menimbulkan biaya tinggi, karena seringkali masalah atau kerusakan yang

terjadi sudah pada tahap serius, tidak tersedianya suku cadang, pengerahan personil dalam jumlah besar dan tidak jarang pengoperasian dari

visual pada gearbox

clamp

corrective maintenance adalah perawatan yang dilakukan pada saat peralatan

tersebut rusak atau umur pakainya telah habis ataupun faktor eksternal yang menyebabkan peralatan erlakuan yang diberikan adalah perbaikan atau penggantian pada per

menimbulkan biaya tinggi, karena seringkali masalah atau kerusakan yang terjadi sudah pada tahap serius, tidak tersedianya suku cadang, pengerahan personil dalam jumlah besar dan tidak jarang pengoperasian dari peralatan tersebut harus dihentikan.

adalah perawatan yang dilakukan pada saat peralatan ataupun faktor eksternal yang menyebabkan peralatan erlakuan yang diberikan adalah perbaikan atau penggantian pada peralatan tersebut. menimbulkan biaya tinggi, karena seringkali masalah atau kerusakan yang terjadi sudah pada tahap serius, tidak tersedianya suku cadang, pengerahan personil dalam jumlah

ASH HANDLING SYSTEM

Abu merupakan limbah yang cukup banyak di PLTU sebagai produk proses pembakaran dalam ketel. Abu ini tidak diperkenankan dibuang ke atmosfer melalui cerobong karena dapat mencemari lingkungan. Oleh karena itu abu harus ditangkap dan dipisahkan dari gas hasil pembakaran sehingga gas yang keluar kecerobong tidak lagi mengandung abu yang akan mencemari lingkungan. Fly ash dan

ringan dan abu berat yang dihasilkan dari pembakaran batubara

Gambar 3.1 Proses Terjadinya

Secara umum fly ash dapat langsung dimanfaatkan untuk : 1. Pabrik semen sebagai substitusi batuan

menggunakan udara tekan (

2. Dapat dimanfaatkan menjadi campuran dan dicetak menjadi paving block/batak batako, komposisi yang baik adalah sbb :

Kapur : 40% Pasir : 40% Fly ash : 10% Semen : 10%

Dalam dokumen 7_Fuel handling.pdf (Halaman 42-45)

Dokumen terkait