• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makanan dan Minuman Bergizi

Terdapat ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang menyebutkan bahwa bagi setiap perusahaan yang mempekerjakan pekerja perempuan antara pukul 23.00 sampai dengan 07.00 wajib menyediakan makanan serta minuman yang bergizi serta bervariasi dengan tujuan yaitu menjaga kondisi kesehatan agar pekerja perempuan yang bekerja antara pukul 23.00 sampai dengan 07.00 tetap dalam kondisi prima.

Berdasarkan klarifikasi yang telah dilakukan kepada Bapak Fery Kristiawan, diketahui bahwa dalam hal pemenuhan salah satu hak pekerja perempuan yang bekerja antara pukul 23.00 sampai dengan 07.00 oleh perusahaan, PT. SRITEX telah menyediakan fasilitas tempat penyediaan makanan serta minuman berupa kantin yang terdapat di dalam area perusahaan. Kantin tersebut dibuka selama 24 (dua puluh empat) jam yang menyediakan berbagai macam jenis

makanan dan minuman untuk para pekerja baik pekerja perempuan maupun laki-laki yang bekerja pada PT. SRITEX.

Sistem yang digunakan oleh kantin yang terdapat pada PT. SRITEX adalah dengan sistem kupon yaitu PT. SRITEX memberikan sebanyak 1 (satu) lembar kupon setiap harinya atau setiap pekerja baik pekerja perempuan maupun pekerja laki-laki tersebut bekerja kemudian ditukarkan dengan menu makanan serta minuman yang telah disediakan setiap harinya pada kantin tersebut. Setiap 1 (satu) lembar kupon setara dengan harga Rp 1.500,00 (seribu lima ratus rupiah), maksudnya pekerja boleh tidak menukarkan kupon sesuai dengan menu yang telah disediakan kantin, dan apabila pekerja tersebut tidak menukarkan kupon dengan menu sesuai yang telah disediakan oleh kantin tersebut maka kupon dapat ditukarkan dengan harga setara Rp 1.500,00 (seribu lima ratus rupiah).

Adapun menu makanan yang disediakan pada kantin tersebut sudah terjadwal setiap harinya, yaitu:

a) Hari Senin : Nasi putih Tempe Goreng Sayur Soup Teh/ Air mineral b) Hari Selasa : Nasi putih

Tahu Goreng Sayur Oseng Teh/ Air mineral c) Hari Rabu : Nasi putih

Tahu Goreng Sayur Oseng Teh/ Air mineral d) Hari Kamis : Nasi putih

Tahu Bacem Sayur Oseng

Teh/ Air mineral e) Hari Jumat : Nasi putih

Tempe Goreng Sayur Soup Teh/ Air mineral f) Hari Sabtu : Nasi putih

Tahu Goreng Sayur Oseng Teh/ Air mineral g) Hari Minggu : Nasi putih

Tempe Bacem Sayur Lodeh Teh/ Air mineral

Meninjau lebih lajut pelaksanaan pemenuhan hak yang telah dilakukan oleh PT. SRITEX dalam hal kewajiban menyediakan makanan serta minuman bagi pekerja perempuan yang bekerja pada PT. SRITEX antara pukul 23.00 sampai dengan 07.00 yaitu dengan menyediakan fasilitas berupa ruang penyediaan makanan dan minuman yaitu kantin serta diberlakukannya sistem kupon yang dimana masing-masing pekerja pada PT. SRITEX setiap bekerja diberikan 1 (satu) lembar kupon saja yang kemudian dapat ditukarkan dengan menu makanan dan minuman yang telah disediakan oleh kantin atau pekerja Pada kantin tersebut makanan maupun minuman disediakan sudah secara terjadwal pada setiap harinya. Melihat menu makanan maupun minuman yang disediakan kantin pada PT. SRITEX dapat dinilai bahwa makanan maupun minuman yang disediakan setiap harinya kurang bervariasi karena hanya berbahan dasar sama, namun cara penyajian maupun pengolahannya saja yang berbeda, atau jika pekerja tidak menukarkan kupon sesuai dengan menu yang telah disediakan maka setiap 1 (satu) lembar kupon hanya dinilai setara dengan Rp 1.500,00 (seribu lima ratus rupiah) saja. Besaran 1.500,00

(seribu lima ratus rupiah) perhari kuranglah layak untuk diberikan kepada pekerja karena berdasarkan klarifikasi yang telah dilakukan kepada pihak kantin kupon yang senilai dengan Rp 1.500,00 (seribu lima ratus rupiah) hanya dapat ditukar dengan kopi atau makananan ringan saja seperti roti.

Ketentuan terkait pemenuhanan hak berupa penyediaan makanan dan minuman yang wajib disediakan oleh pihak perusahaan kepada pekerja perempuan pada waktu istirahat antara jam kerja tidak dapat diganti uang sesuai yang tertuang dalam Pasal 3 ayat (2) Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: Kep. 224/MEN/2003 tentang Kewajiban Pengusaha Yang Mempekerjakan Pekerja/ Buruh Perempuan Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00. Memang dalam peraturan perundang-undangan tidak ada satupun ketentuan yang menyebutkan bahwa kewajiban menyediakan makanan serta minuman bagi pekerja perempuan yang bekerja antara pukul 23.00 sampai dengan 07.00 tidak dapat diganti dengan kupon, namun jika dilihat lebih dalam lagi bahwa kupon yang disediakan oleh PT. SRITEX setiap lembarnya setara dengan Rp. 1500,00 (seribu lima ratus rupiah) maka sudah secara jelas bahwa adanya bentuk pengalihan kewajiban penyediaan makanan dan minuman kepada pekerja perempuan yang bekerja antara pukul 23.00 sampai dengan 07.00 kedalam bentuk uang. Hal tersebut telah melanggar Pasal 3 ayat (2) Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: Kep. 224/MEN/2003 tentang Kewajiban Pengusaha Yang Mempekerjakan Pekerja/ Buruh Perempuan Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 yang menyatakan bahwa makanan dan minuman tidak dapat diganti dengan uang.

Dilihat dari keberagaman makanan dan minuman maka dapat dinilai bahwa makanan yang disediakan PT. SRITEX kurang beragam atau bervariasi, selain itu juga pilihan minuman hanya air mineral atau

teh saja yang disediakan oleh PT. SRITEX, sedangkan susu tidak disediakan. Padahal sudah secara jelas diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: Kep. 224/MEN/2003 tentang Kewajiban Pengusaha Yang Mempekerjakan Pekerja/ Buruh Perempuan Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 yang menyatakan bahwa pengusaha yang mempekerjakan pekerja/ buruh perempuan antara pukul 23.00 sampai dengan 07.00 berkewajiban untuk memberikan makanan dan minuman bergizi harus sekurang-kurangnya memenuhi 1.400 kalori yang dimana penyajian menu makanan dan minuman yang diberikan kepada pekerja/ buruh harus secara bervariasi dan diberikan pada waktu istirahat antara jam kerja.

Pada Pasal 4 ayat (1) Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: Kep. 224/MEN/2003 tentang Kewajiban Pengusaha Yang Mempekerjakan Pekerja/ Buruh Perempuan Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 disebutkan bahwa penyediaan makanan dan minuman, peralatan, dan ruang makan harus layak serta memenuhi syarat higiene dan sanitasi. Ketentuan tersebut diatur dengan tujuan yaitu menjaga kondisi kesehatan agar pekerja perempuan yang bekerja antara pukul 23.00 sampai dengan 07.00 tetap dalam kondisi prima. Melihat kondisi lingkungan dari tempat ruang penyediaan makanan dan minuman yaitu kantin perusahaan yang telah disediakan PT. SRITEX, baik kantin itu sendiri maupun peralatan yang digunakan pada kantin tersebut dapat dikategorikan bahwa ruang kantin maupun peralatan yang digunakan cukup bersih dan terawat, namun setelah diadakan klarifikasi lebih lanjut, diketahui bahwa usaha jasaboga yang terdapat dalam kantin PT. SRITEX belum memiliki sertifikat higiene sanitasi yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota secara otomatis juga belum memiliki izin usaha yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Kondisi kantin maupun peralatan yang digunakan sangat

bersih dan terawat tidaklah cukup untuk mengkategorikan bahwa usaha jasa boga pada kantin tersebut layak, karena pada dasarnya tetap harus ada ijin usaha yang dimiliki oleh setiap usaha jasaboga pada kantin yang terdapat dalam suatu perusahaan sebagai bukti formil bahwa kantin tersebut telah memenuhi unsur dalam kategori layak dalam hal pengelolaan makanan serta minuman.

Tidak adanya sertifikat hygiene serta ijin usaha dari jasaboga yang terdapat pada kantin PT. SRITEX secara jelas bertentangan dengan ketentuan yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/Menkes/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga. Pada Pasal 3 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/Menkes/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga menyebutkan bahwa setiap jasaboga harus memiliki izin usaha dari Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan dalam hal untuk memiliki izin usaha, setiap usaha jasaboga harus memiliki sertifikat higiene sanitasi yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.

Dokumen terkait