• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSKRIPSI RITMIS DAN ANALISIS TEKSTUAL RAP 4.1 Transkripsi Ritmis

4.2 Analisis Tekstual

4.2.2 Makna Teks

Jika dilihat dari keberadaan hiphop masa kini yang masih membutuhkan perhatian khusus, hiphop secara kasat mata hanya dinikmati dan digandrungi oleh kawula muda, secara khusus remaja dengan rentang usia 12-17 tahun. Namun pada dasar nya hiphop itu juga dihidupi oleh pemuda/i dengan rentang usia 17-40 tahun. Mengapa hal ini terjadi?, para hiphopers secara khusus rapper kurang memberi perhatian dalam meregenerasi rap itu sendiri, dan kurang berjuang untuk menyatakan keberadaannya kepada masyarakat. Hal tersebut didasari dengan kurang nya pengetahuan dan kurangnya wawasan yang baik dan benar tentang hiphop itu sendiri.

Berdasarkan pada lagu yang telah ditranskripskan diatas, kita dapat melihat, Ucok Munthe meproklamirkan keinginannya untuk saudara-saudaranya hiphopers secara khusus rapper untuk mau berjuang, dan menyindir mereka- mereka yang hanya menjiplak/ ”tidak memililki karya”. Bagian penegasan tersebut dapat kita lihat pada bar ke 10 dan 11 :

“dengan diri sendiri ciptakan alunan nada lewat inspirasi apa saja mempertanggungjawabkannya . . .”

Jika kita melihat penggalan teks di atas, jelas sekali ia mengingini calon- calon rapper untuk bisa menghasilkan karya sendiri dan mempertanggungjawabkannya. Artinya bukan hanya sekedar karya yang asal jadi, tetapi juga harus memiliki nilai filosofis yang membangun.

Selain itu, ia juga menginginkan untuk para rapper menggali dan mengumpulkan informasi yang tepat dan akurat, namun tetap dalam batasan- batasan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Ucok juga menegaskan, hiphop itu bukan ajang mencari keuntungan semata, namun harus mampu mengekang diri dengan menunjukkan karakter asli dari sang rapper, bukan karakter yang sengaja diciptakan atau menimbulkan kesan seakan dibuat-buat.

Dibait kedua, sang rapper menjelaskan perjuangan menjadi seorang rapper yang diakui ditengah-tengah masyarakat dan sesama pelaku hiphop tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, banyak rintangan dan cobaan yang harus dilalui, ada saja persaingan-persaingan yang membuat para hiphopers terkadang saling menjatuhkan, namun ia menegaskan “ penikmat lebih baik dari padanya”.

Menjadi seorang rapper tidaklah hanya menghibur penikmat musik hiphop, namun menjadikan rapper sebagai sarana mengungkapkan keresahan- keresahan yang sedang dialaminya, hingga keresahan itu bisa dimengerti orang yang mendengar bahkan di dengar Tuhan. Namun demikian, tetap berjuang tanpa memikirkan rintangan yang menghalangi.

Menselaraskan apa yang telah ia ungkapkan dan inginkan di bait pertama dan kedua pada bar yang ke 68-76, ia lalu menjelaskan apa yang ia pahami dan hidupi sebagai cara hidupnya. Ia mulai menjelaskan apa itu hiphop, apa itu rap dan hal-hal apa yang menjadi tugas pokok rapper dalam memperjuangkan dan menjaga kelangsungan hidup dari hiphop:

Kembali / menerima, mengkaji kemudian menyebarkan/ dengan berbagai cara, bukan berarti menduakan Tuhan/ Bersama komunitas diatas pentas tunjukkan kualitas/ saling bergandengan tangan menggapai integritas/ Caci maki, intimidasi, jadikan motivasi karena aku bukan imitasi /

berdiri dengan dua kaki, / kutakkan menengadah keatas,/

Doa dan keinginannya untuk hiphop bisa terus membumi dan mendapatkan tempat dihati masyarakat, mejadi tempat untuk bisa mengungkapkan keresahan dan mengkreasikan ide, serta menjadikan segala rintangan menjadi batu lompatan dan motivasi untuk terus berjuang hingga hiphop semakin membumi, dituangkannya pada bar ke 79 - 83 :

Hiphop merah putih takkan mati.,

Satu mikropohone, satu bendera, satu jiwa, siapa saja, perbedaan menjadi warna, tetap dalam garisnya./ Horas horas horas, mejuah-juah man banta kerina. / Hiphop selamanya

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Musik yang timbul dari ide dan keluhan dari orang-orang tertindas di satu kota kecil Amerika ini telah merebak dan mengubah pola pikir banyak orang sampai mendunia, namun apa yang menjadi pesan utama diciptakannya kebudayaan ini belum dapat secara langsung dimaknai oleh pecintanya masa kini, oleh sebab itu hiphopers dituntut untuk mau berjuang bersama untuk menyebarluaskan dan memperjuangkan agar eksistensi dari hiphop bisa dinikmati oleh banyak orang.

Berdasarkan berbagai pembahasan yang telah penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis membuat suatu kesimpulan bahwa eksistensi hiphop masih bergantung kepada rap, yang merupakan sebuah elemen dari hiphop yang paling berperan aktif dalam memperkenalkan hiphop itu ke masyarakat, sehingga terminologi hiphop di masyarakat dikaitkan dengan rap karena sifat dari rap yang mampu beradaptasi dengan segala jenis genre musik yang lain, walaupun pada dasarnya elemen-elemen yang lain juga berperan memperkenalkan hiphop namun tidak sepopular rap. Selain itu rap juga merupakan media yang memiliki kesempatan lebih luas , bebas dan tak terbatas untuk para hiphopers menuangkan ide-ide serta keluhan-keluhan mereka dalam lirik lagu mereka.

Fungsi dan kegunaan dari rap itu sendiri seperti yang Meriam katakan jika dilihat dari apa yang telah dibahas di bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam rap terdapat fungsi : sebagai pengungkapan emosional, sebagai

hiburan, sebagai penghayatan estetis, sebagai komunikasi, sebagai perlambangan, sebagai kesinambungan budaya.Terlihat jelas dari karya yang mereka paparkan, antusias rapper untuk melakukan event-event menjaga tali persaudaraan mereka dalam hiphop, dan keinginan serta perjuangan yang mereka lakukan untuk hiphop bisa semakin membumi dan ada dihati masyarakat, sehingga rap menjadi tolak ukur perkembangan hiphop secara khusus dikota medan dan seluruh wilayah Sumatera Utara, bahkan ke beberapa provinsi lain di pulau Sumatera.

5.2 Saran

Penulis telah menyelesaikan proses penelitian dan proses penulisan karya ilmiah ini, namun penulis merasakan bahwa masih banyak disana-sini kekurangan dan kelemahan penulis, sehingga saran dan kritik sangat penulis butuhkan untuk bisa membangun penulis dan lebih memperdalam penulisan mengenai Rap kedepannya.

Tulisan ini juga sangat diharapkan bisa memberikan pengetahuan yang baik dan benar mengenai hiphop secara khusus rap, namun tulisan ini juga sangat memerlukan penyempurnaan lebih lagi dari peneliti-peneliti selanjutnya, dan sangat diharapkan mau membahas lebih detail lagi mengenai hiphop dan rap sehingga bisa menjaga dan membantu para rapper menjaga kontiniuitas dan kesinambungan hidup dari rap itu.

Juga bagi para rapper secara khusus, juga hiphopers lainnya seperti breaker, dejaay, bomber, dan beatboxer membuka hati dan tangan untuk menerima dan membantu para peneliti lain yang ingin membantu memperkenalkan hiphop kepada masyarakat, hingga gaung dari hiphop tidak

semata hanya kepada anak-anak sekolah namun juga kepada para akademisi. Agar kerinduan dan keinginan rapper seperti yang tertuang dalam Undang Undang Dasar Tahun 1945, ”mencerdaskan kehidupan bangsa” tidak lagi semata hanya keinginan dan opini saja, namun menjadi perjuangan yang real dan pergerakan hiphop merah putih semakin membumi.

Demikianlah penulis menyelesaikan tulisan ini dengan harapan semoga tulisan ini memberikan kontribusi yang positif di dalam dunia pendidikan, juga untuk kemajuan etnomusikologi secara khusus, serta kontribusi yang baik bagi hiphop dalam meraih eksistensi di hati masyarakat. Terima Kasih.

Dokumen terkait