• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. PEMBAHASAN

4.2 Makna Alam Tumbuhan dalam Kehidupan Etnis Tionghoa

4.2.5 Makna Bunga Anggrek

Bunga anggrek banyak tersebar hidup di berbagai negara. Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer yang dimanfaatkan bunganya. Bunga anggrek sangat indah dan variasinya hampir tidak terbatas. Anggrek sering dipergunakan sebagai simbol dari rasa cinta, kemewahan, dan keindahan selama berabad-abad.

Cina adalah negara yang memiliki sejarah yang panjang mengenai pembudidayaan bunga anggrek, dan begitu banyak jenis anggrek yang hidup tersebar di seluruh wilayah cina. Wilayah yang merupakan tempat penyebaran anggrek terbanyak adalah wilayah Cina bagian utara dan Cina bagian selatan. Keindahan dan kesucian bunga anggrek dijadikan sebagai representasi dari peradaban Cina yang memiliki moral dan kesopanan. Karena hal tersebut anggrek termasuk salah satu dari empat jenis tumbuhan yang memiliki makna dan nilai baik bagi masyarakat tionghoa “花中四君子”( zhong hua si junzi) selain dari bamboo, pinus, bunga krisan (seruni) dan bunga meihua (plum blossom).

Karena bunga anggrek memiliki aroma yang wangi, bangsa Cina pada jaman dahulu kala mempercayai bahwa anggrek sebagai tanaman yang mengeluarkan aroma harum dari tubuh Kaisar Cina. Karakter dari bunga anggrek yang memiliki bentuk dan warna yg indah serta memiliki aroma wangi menjadikannya sebagai simbol yang memiliki konotasi yang sangat baik bagi masyarakat Tionghoa. Bunga anggrek merupakan simbol yang dari kesucian dan keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa.

Lebih dari 2000 tahun yang lalu Konfusius mengatakan “"Bunga anggrek tumbuh di hutan dan mengeluarkan aroma wangi walau tidak ada orang di sekitarnya yang menghargai. Demikian pula, orang berbudi luhur tidak akan membiarkan kelemahan menghalangi mereka untuk kultivasi dan membangun kebajikan." Orang Besar tahu kebenaran tentang kehidupan. Terlepas dari apa keadaannya, ia berpegang pada prinsip moral dalam melakukan sesuatu dan mengikuti ajaran-ajaran orang-orang suci. Kemanapun ia pergi, ia menyebar kebaikan dan mempengaruhi mereka yang berhubungan dengannya, sehingga

orang lain menghormati nilai etika dan keadilan. Karena hal ini lah maka etnis Tionghoa menjadikan bunga anggrek sebagai simbol dari kesucian, moral dan kesopanan. Selain itu etnis Tionghoa meyakini bunga anggrek sebagai simbol banyak anak dan pada simbol lainnya adalah sebagai bentuk rasa sayang pada seseorang.

4.2.6 Makna Bunga Krisan (Seruni)

Bunga krisan atau bunga seruni amat berkaitan dengan bunga daisy. Dalam bahasa Yunani arti Crisanthemum adalah bunga emas, dan jenis bunga krisan yang tertua adalah bunga krisanthemum Cina yang bentuknya mirip dengan bunga daisy di Cina juga. Bunga krisan Cina tersebut telah ditanam sekitar 2,500 tahun sebelum diperkenalkan ke Eropa dan sekarang bunga seruni ini telah banyak ditanam di negara Barat dan Eropa bahkan bunga krisan ini diangkat menjadi bunga nasional negara Jepang. Di Cina, tempat asal bunga ini, krisan dikenal dengan nama Ju Hua, warna bunga ini pun bervariasi seperti merah-muda, oranye, merah, merah gelap, dan kuning.. Bunga ini juga merupakan simbol tentara Cina, dan juga dianggap tanaman yang agung bersama dengan anggrek, bambu dan plum, dan yang diperkenankan menanam bunga krisan hanyalah kaum bangsawan. Karena dipercaya memiliki khasiat menenangkan, krisan juga digunakan dalam pengobatan tradisional Cina sebagai teh dan menempatkan potongan kelopak bunga dibawah jamuan minuman anggur sebagai pemberkatan hidup sehat dan panjang umur. Krisan juga digunakan oleh Konfusius, salah satu tokoh filsafat bangsa Cina, sebagai objek meditasi.

Krisan juga merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai obat herbal Tiongkok. Orang-orang di zaman kuno percaya bahwa, selain penangkal racun,

krisan bisa mengusir roh jahat dan mencegah panas dingin di akhir musim gugur. Jadi, membuat dan minum krisan dilanjutkan kembali selama berabad-abad, dan itu menjadi makanan tradisi saat Festival Sembilan Sembilan, untuk menghindari roh jahat dan kemalangan. Selain itu, karakter Tiongkok untuk anggur adalah Jiu, selafal dengan karakter Tiongkok untuk panjang, melambangkan umur panjang. Festival Sembilan Sembilan, juga bernama Festival Chong Yang, jatuh pada hari kesembilan bulan kesembilan dari kalender lunar Tiongkok, maka dinamakan Festival Sembilan Sembilan. Pada hari ini, orang Tiongkok kerap mengunjungi orangtuanya, membawakan teh krisan dan kue, dan pergi berwisata bersama menikmati indahnya musim gugur. Bunga krisan juga dijadikan sebagai lambang musim gugur karena bunga krisan selalu mekar dimusim gugur.

Didalam legenda cina kuno ada kisah tentang putra tertua kaisar mendengar tentang tumbuhan ajaib yang bisa membuat tubuh jadi awet muda. Tanaman ini hanya tumbuh di pulau Naga dan hanya bisa diambil oleh orang muda dan anak- anak. Sang putra mahkota pun akhirnya mengirim 24 anak-anak dari berbagai penjuru wilayah cina ke pulau tersebut. Tapi saat anak-anak itu tiba di sana, mereka tak menemukan apa-apa, tak ada tanda apapun tentang tanaman ajaib, yang ada hanya the golden chrysanthemum. Kini, tanaman tersebut juga menjadi simbol dari masyarakat Cina sebagai simbol pemersatu.

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan dari gambaran dan penjelasan mengenai fungsi dan makna dari keenam jenis tumbuhan bagi etnis Tionghoa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut

 Fungsi bamboo: sebagai simbol dalam kebudayaan etnis tionghoa, tanaman herbal pengobatan tradisional dan tanaman konservasi.

 Fungsi pinus: sebagai simbol kebudayaan dan tanaman herbal untuk pengobatan tradisional.

 Fungsi bunga meihua : sebagai simbol kebudayaan dan tanaman hias.  Fungsi bunga lotus: sebagai simbol kebudayaan, tanaman hias, tanaman

herbal, berfungsi sebagai pelengkap dalam upacara perkawinan tradisional etnis tionghoa.

 Fungsi bunga anggrek: sebagai simbol kebudayaan, tanaman hias dan tanaman herbal untuk pengobatan tradisional.

 Fungsi bunga krisan : sebagai simbol kebudayaan, tanaman hias dan tanaman

 Makna bambu: bermakna sebagai lambang keuletan hidup, lambang panjang umur, daya tahan , dan kesabaran.

 Makna pinus : bermakna sebagai, lambang panjang umur, daya tahan , dan kesabaran.

 Makna meihua: bermakna sebagai lambang keteguhan akan keberanian yang anggun, keuletan hidup

 Makna lotus : bermakna sebagai lambang kesucian dan kemurnia

 Makna anggrek : bermakna sebagai lambang moral hidup yang baik dan kehormatan.

 Makna krisan : bermakna sebagai lambang panjang umur dan hari tua yang bahagia.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Djajasudarma, Fatimah. 1993. Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Jakarta: Refika Aditama.

Fathoni, Abdurrahmat. 2005. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Garut: Rineka Cipta.

Febritianti, Nadia, Alrizni. 2009. Batu Giok Dalam Kebudayaan Cina. Jakarta: Universitas Indonesia.

Hartoko, Dick. 1992. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia

Nababan. 1993. Sosiolinguistik suatu pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: 2007 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: 2003

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Koentjaraningrat. 1997. Pengantar Ilmu Antropologi Pokok-Pokok Etnografi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Patrick, Ko. 2008. The History of Ancient Chinese Jade Culture. The Hong Kong Medical Diary.

Widyasusanto, Laurent. 1996. Panduan Belajar Antropologi. Jakarta: Pradnya Paramita

Publikasi Elektronik

http://www.Indonesia_Jewelry_Wholesale.com. Diunduh pada tanggal 6 September 2011

http://www.Teori_struktural_fungsional-wikipedia-bahasa-indonesia.html. Diunduh pada tanggal 9 Juni 2011

http://chineseculture.about.com//library/cahracter/bl_zi00175.html. Diunduh pada tanggal 9 Februari 2011

http://chineseculture.about.com/cs/history/a/jadeculture.html. Diunduh pada tanggal 27 Mei 2011

Dokumen terkait