• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makna dalam Nyanyain

Dalam dokumen sma12bhsind PiawaiBerbahasa Sunardi (Halaman 180-190)

Sumber: Indonesia Indah Seri Teater Tradisional Indonesia

Sudah kita pahami bahwa sastra adalah seni. Syair, pantun, gurindam, dongeng, hikayat, cerpen, dan novel adalah sebagian dari seni sastra yang dimaksud. Namun, seni sastra tidak hanya didengarkan, dilafalkan, atau dibaca, tetapi ada juga yang dinyanyikan. Kalau membuka teks lagu, baik yang ditulis dalam not angka maupun not balok, kita akan tahu siapa penulis syair dan siapa pencipta lagunya.

Sastra adalah seni berbahasa. Bahan dasarnya adalah bahasa, terutama kata. Hanya dengan kata-katalah penyair menyampaikan isi hatinya. Agar dapat dipahami, kata-kata yang digunakan penyair haruslah kata-kata yang dikenal. Ini menyangkut makna. Soal seninya, penyairlah yang paham.

A. Mendengarkan

Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat menentukan tema dan amanat puisi terjemahan yang dibacakan

Menentukan Tema dan Amanat Puisi Terjemahan

Pada pelajaran yang lalu Anda telah belajar menentukan tema puisi terjemahan. Masih ingat, bukan? Tema merupakan dasar puisi.

Tema dan amanat umumnya sulit dirumuskan mengingat hampir semua penyair tidak blak-blakan. Merumuskan tema dan amanat harus memahami kata-kata, frase, kalimat, larik, rima, irama, citraan, sarana retorika, dan gaya yang digunakan untuk menyampaikan pengalaman imajinasi, emosi, dan pengalaman intelektual penyair. Tema sebuah puisi selalu satu. Akan tetapi, amanat dapat dua atau lebih.

Tentukan tema dan amanat yang disampaikan melalui puisi terjemahan berikut!

Cordoba

Oleh Federico Garcia Lorca Cordoba,

Sayup-sayu dan sepi.

Kudaku Zanggi, bulan purnama, Dan buah zaitun di kantong pelana. Walau kukenal jaring jalannya, Berasa: tak lagi kucapai Cordoba. Memutus padang, menjuang angin Kudaku Zanggi, bulan purnama, Maut mengeram, mengintai di depan, Dari menara kota Cordoba.

Wahai! Amat panjangnya jalan! Wahai, Zanggi, kuda perwira, Bila disergap maut di jalan: Raib di mata gerbang Cordoba. Cordoba,

Sayup-sayup dan sepi.

Dari M. Taslim Ali, Puisi Dunia, Gema Djiwa Slavia dan Latin I

B. Berbicara

Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat melisankan gurindam XII untuk menentukan nilai- nilai dan kekhasannya dalam pengungkapan dan penggunaan diksi Menemukan kekhasan nilai-nilai gurindam

Sebagai puisi, ciri khas gurindam dapat ditelaah dari bentuk dan kandungan isinya. Setiap pasal Gurindam Dua Belas menyampaikan pesan tertentu. Misalnya, pasal pertama dan kedua menyampaikan pesan tentang ibadah, sedangkan pasal ketiga menyampaikan pesan tentang budi pekerti. Pesan ini ditujukan kepada siapa saja, tanpa kecuali.

1. Perhatikan!

Gurindam pasal yang ketiga

Apabila terpelihara mata, sedikitlah cita-cita. Apabila terpelihara kuping,

khabar yang jahat tiadalah damping. Apabila terpelihara lidah,

niscaya dapat daripadanya paedah.

Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan, daripada segala berat dan ringan.

Apabila perut terlalu penuh, keluarlah fi’il yang tiada senunuh. Anggota tengah hendaklah ingat,

di situlah banyak orang yang hilang semangat. Hendaklah peliharakan kaki,

daripada berjalan yang membawa rugi.

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan gurindam di atas!

a. Berapa baitkah gurindam pasal pertama, pasal kedua, dan pasal ketiga? b. Berapa larikkah panjang gurindam setiap baitnya?

c. Bagaimana pola rima akhir gurindam itu?

d. Dapatkah setiap bait gurindam disebut kalimat majemuk? Jelaskan jawaban Anda! e. Apakah dalam gurindam terdapat sampiran seperti halnya pada pantun? Mengapa? f. Bagaimakah isi larik-larik pada setiap bait gurindam?

g. Apa yang disampaikan oleh Raja Ali Haji dengan pasal ketiga tersebut? h. Rangkumlah ciri khas gurindam dalam sebuah paragraf singkat!

C. Membaca

Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat menganalisis puisi yang dianggap penting pada setiap periode untuk menemukan standar budaya yang dianut masyarakat.

Menemukan standar budaya masayarakat Indonesia baru dalam puisi

Pada periode 1930-an ada dua kelompok sastrawan, yaitu (1) kelompok yang bersemboyankan ”Seni untuk Seni” yang dimotori oleh Sanusi Pane dan Amir Hamzah; dan (2) kelompok yang bersemboyankan “Seni untuk Pembangunan Masyarakat” yang dimotori oleh Sutan Takdir Alisjahbana, Armin Pane, dan Rustam Effendi.

1. Bacalah puisi berikut dengan cermat! Teratai

Oleh Sanusi Pane

Kepada Ki Ajar Dewantara Dalam kebun di tanah airku, tumbuh sekuntum bunga teratai, tersembunyi kembang indah permai, tidak terlihat orang yang lalu. Akarnya tumbuh di hati dunia, raun bersemi Laksmi mengarang, biarpun ia diabaikan orang, seroja kembang gemilang mulia. Teruslah, o Teratai Bahagia, berseri di kebun Indonesia, biar sedikit penjaga taman. Biarpun engkau tidak dilihat, biarpun engkau tidak diminat, engkau pun turut menjaga zaman.

Dari Jassin, Pujangga Baru Prosa dan Puisi

2. Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan puisi tersebut! a. Ditinjau dari ciri-cirinya, apa nama bentuk puisi tersebut?

b. Pada puisi tersebut ikatan rima dan banyak baris masih dipertahankan. Mengapa? c. Apa tema, topik, dan amanat puisi tersebut?

d. Sanusi Pane ”berani” mencantumkan namanya sebagai pengarang! Mengapa? e. Pada masa itu negara kita dijajah oleh pemerintah kolonial Belanda. Walaupun begitu,

Sanusi Pane berani menyebut tanah air kita sebagai Indonesia. Mengapa? Uji Kompetensi 14.3

D. Menulis

Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat mengalihkan teks aksara Arab Melayu ke dalam aksara Latin serta menulis kembali cuplikan sastra Indonesia klasik dari teks berhuruf Arab Melayu ke dalam huruf Latin.

Mengenal vokal dalam aksara Arab Melayu 1. Vokal pada awal kata

Vokal pada awal kata suku umumnya ditulis dengan huruf saksi sebagai berikut. [a] [i], [ai], [é], [è] [u], [o], [au] [e] tidak ditulis

a – bu

u – bi

2. Vokal pada suku terbuka

a. Vokal pada suku terbuka umumnya ditulis dengan huruf saksi sebagai berikut. bi – ru

la – lai b. Perkecualian

ba-gi de-mi i-tu ma-ka

da-ri i-ni ji-ka pa-da

3. Vokal [a]

a. Vokal [a] pada akhir kata umumnya tidak diberi huruf seksi

ba – la la – ma si – sa

b. Vokal [a] akhir kata ditulis dengan hurus saksi jika suku sebelumnya berakhir pada [e]

ke-ra ke-na le-ga re-da

4. Vokal pada suku tertutup

a. Vokal pada suku tertutup umumnya tidak ditulis

b. Perkecualian

da-wat ja-wab mis-kin wu-jud

5. Vokal awal pada suku tertutup

Vokal awal kata pada suku tertutup ditulis dengan huruf alif ( ), misalnya

am-bil eng-gan ung-gas

6. Bunyi /uk/, /ak/, /ok/, /ik/ pada akhir kata

Bunyi /uk, /ak/, /ok/, /ik/ pada akhir kata umumnya ditulis dengan kaf besar ( ), selebihnya dengan kaf kecil ( )

a-dik a-nak ge-lak mang-kuk

7. Vokal /au dan /ai/

Pertemuan dua vokal /au/ dan /ai/, dulis dengan huruf saksi dan hamzah ( ) di atasnya.

bau kail laut jauh maut

8. Vokal /ui/ dan /iu/

Vokal /ui/ dan iu/ yang menimbulkan bunyi pelancar [w] atau [y], masing-masing ditulis dengan wau ( ) atau ya ( ) tanpa hamzah.

hiu nyiur liang siang

9. Vokal /ua/

Vokal /ua/ yang diikuti konsonan, ditulis dengan wau ( ) dengan alif gantung ( )

buah jual kuat

buas kuah muat

1. Salinlah dengan huruf Arab Melayu kata-kata berikut ini! a. Muka pucat badan kurus kering.

b. Kain dan baju compang-camping. Uji Kompetensi 14.4

Ada Apa dalam Sastra Kita?

2. Salinlah ke dalam huruf Latin!

Tujuan pembelajaran: Anda diharapkan dapat menganalisis dalam nyanyian berbahasa Indonesia

Menganalisis makna dalam nyanyian

Untuk memahami makna nyanyian mari kita perhatikan penggalan berikut?

betapa hatiku rindu/telah gugur pahlawanku/betapa hatiku takkan sedih/hamba ditinggal sendiri//...

Anda dapat melanjutkan dan bahkan menyanyikannya, bukan? Itulah salah satu lagu ciptaan Ismail Mz yang masih akrab di telinga kita. Apa yang dituturkan lewat lagu itu? Tentu Anda tidak akan mengalami kesulitan.

Syair lagu di atas identik dengan puisi. Salah satu unsur pembangunnya jug akata. Kata- katanya pun melambangkan benda, peristiwa, atau konsep. Benda, peristiwa atau konsep yang ditunjuk oleh kata disebut makna denotatif. Kata gugur, misalnya, secara denotatif menunjuk pada pengertian dasar kehilangan nyawa. Akan tetapi, kata itu mendapatkan tambahan makna pahlawan dan berjasa bagi nusa dan bangsa. Makna tambahan itu disebut konotasi.

Rangkuman

1. Untuk memahami makna nyanyian, perhatikan syair lagu Musyafir yang lagu, syair, dan aransemennya dilakukan oleh Panber’s (Panjaitan Bersaudara) berikut ini! Kalau mungkin, dengarkan rekaman lagunya!

Musyafir Oleh Panber’s

Tiada hujan yang kau arah Mata angin tak kau hiraukan Ke barat kau melangkah ke timur juga kau tuju Ke utara kau pergi Ke selatan pun berlari

Musyafir hidupmu bebas tiada ikatan Musyafir mengelana sepanjang waktu Musyafir apakah yang kau cari Musyafir apakah arti hidupmu Tiada siang maupun malam Kau pergi sekehendak hatimu

2. Kerjakan tugas berikut berdasarkan syair lagu Musyafir di atas! a. Jelaskan komponen pembangun syair lagu di atas!

b. Carilah lima kata pada syair lagu di atas yang selain memiliki makna denotasi juga memiliki makna konotasi! Jelaskan

c. Jelaskan nuansa yang dilukiskan dengan syair lagu di atas!

d. Jelaskan isi atau maksud syair lagu di atas dengan bahasanmu sendiri! e. Jelaskan tema dan amanat yang di sampaikan melalui syair di atas!

1. Puisi terjemahan tidak ubahnya dengan puisi nonterjemahan. Di dalamnya terdapat unsur bentuk dan isi. Bentuknya tampak dari susunan bunyi, kata, frase, dan kalimat. Unsur-unsur tersebut ditata berlarik-larik dan berbait-bait dalam tipografi

yang khas. Disusun teratur, terus-menerus, susul-menyusul tanpa putus-putus membangun sebuah irama. Kata-katanya pun dipilih. Ada yang memiliki kesamaan bunyi (rima), ada yang tidak. Isinya puisi dapat dipahami dari kata, rima, irama, citraan, sarana retorika, dan gaya yang digunakan.

2. Ciri khas gurindam tampak dari bentuk dan isinya. Gurindam selalu berupa dua kalimat yang memiliki hubungan sebab akibat. Keduanya disusun dalam dua larik dengan rima akhir berpola sama. Umumnya gurindam menyajikan nasihat.

3. Pada awalnya sastra Indonesia didominasi bentuk pantun, syair, dan hikayat. Baru pada abad ke-20 muncul bentuk baru. Ini mengindikasikan budaya kita bergeser. 4. Syair lagu identik dengan puisi. Di dalamnya terkandung unsur bunyi, rima, irama

dan makna. Ada makna lugas, kias, denotasi, dan makna konotasi.

5. Aksara Arab Melayu umumnya digunakan untuk menuliskan kata suku demi suku. Suku terbuka umumnya ditulis dengan huruf saksi, sedangkan suku tertutup umumnya tanpa huruf saksi

1. Jelaskan ciri-ciri khas gurindam!

2. Tentukan tema dan amanat puisi terjemahan berikut!

Hari Akhir Olanda di Jawa Sentot

Mau terus kau menginjaki kami Hatimu menulang karna uang Kau, tuli ‘kan tuntutan hak dan rasa Menghasut kelembutan jadi kekerasan?

Dari H.B. Jassin, Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45

3. Jelaskan makna nyanyian berikut yang pernah dipopulerkan oleh Trio Bimbo!

Tuhan

Tuhan

Tuhan yang Maha Esa Di mana Engkau berada Tempat aku memuja Aku jauh, Engkau jauh Aku dekat, Engkau dekat Hati hanyalah cermin

Tempat pahala dan dosa bertarung Tuhan

Tuhan yang Maha Esa Tempat aku memuja Dengan segala doa

Refleksi

4. Cermatilah penggalan Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail berikut! Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga

Ke Wisconsin aku dapat beasiswa

Sembilan belas lima enam itulah tahunnya Aku gembira jadi anak revolusi Indonesia

Negeriku baru enam tahun terhormat diakui dunia Terasa hebat merebut merdeka dari Belanda Sahabatktu sekelas, Thomas Stone namanya Whitefish kampung halamannya

Kagum dia pada revolusi Indonesia

Jawablah pertanyaan berikut kerdasarkan puisi Teratai di atas! a. Ditinjau dari ciri-cirinya, apa nama bentuk puisi di atas? b. Apa tema, topik, dan amanat puisi di atas?

5. Salinlah ke dalam huruf Latin!

.

Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban Anda atas soal evaluasi di atas! Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini.

Tabel Penguasaan Materi

Skor Tingkat Penguasaan Materi

85 – 100 Baik sekali 70 – 84 Baik 60 – 69 Cukup

< 60 Kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai.

Dalam dokumen sma12bhsind PiawaiBerbahasa Sunardi (Halaman 180-190)