• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makna Jihad Tentang Pembunuhan dalam Film Zero Dark Thirty 73

BAB III GAMBARAN UMUM FILM ZERO DARK THIRTY

B. Makna Jihad Tentang Pembunuhan dalam Film Zero Dark Thirty 73

1. Denotasi dan Konotasi

Di dalam setiap adegan kita pasti melihat tanda-tanda dan kode yang menonjol di setiap adegan yang ditampilkan. Tanda-tanda dan kode tersebut secara alami pasti memiliki makna tertentu. Akan tetapi tanda-tanda dan kode yang masing-masing memiliki makna tersebut yang tampil dalam adegan itu memang merupakan hasil dari representasi dari kita sebagai peneliti, hal ini juga membutuhkan pengetahuan seputar konvensi yang sudah berlaku sebelumnya dan dalam wilayah-wilayah tertentu.

Pada penelitian kali ini, peneliti mencoba mencari unsur tanda dan kode pada adegan tewasya Jessica dengan mengklasifikasikan tanda-tanda yang memiliki makna lain atau yang disebut sebagai konotasi. Pemilihan denotasi dan konotasi dapat melalui beberapa objek yang dapat didengar, dilihat dan dirasakan. Dan pada adegan ini, denotasi dan konotasi hanya dipilih berdasarkan tingkat relevansinya dengan tujuan penelitian. Adapun denotasi dan konotasi adegan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8

Analisis Tanda Denotasi dan Konotasi Dalam Skenario

Tanda Denotasi Tanda Konotasi dan Mitos

Penjara Bangunan tempat mengurung orang hukuman.

Markas Tempat kedudukan pemimpin tentara.

Bom Senjata yang bentuknya seperti peluru besar yang berisi bahan peledak untuk menimbulkan kerusakan besar.

Tahanan Orang yang dikurung karena berbuat criminal.

Teroris Orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut.

Cadar Kain penutup kepala atau muka untuk perempuan.

Mobil Kendaraan darat yang digerakkan oleh tenaga mesin, beroda empat.

Masjid Tempat ibadah orang Islam.

Helikopter Pesawat udara dengan baling-baling diatasnya.

Bendera Sepotong kain yang merupakan lambang negara, perkumpulan atau sebagai tanda.

Pengeras suara Sebuah alat yang dipakai untuk meperbesar suara yang diapakai untuk demo.

Takbir Bersuara dengan lantang dengan mengucapkan lafazh Allahu akbar.

Penutup muka Suatu kain yang dipakai di sleuruh muka sampai bagian kepala untuk menutupi identitas diri

Senjata Alat berbahaya yang dgunakan untuk berperang seperti senapan dan pistol.

Ketakutan Air yang menetes dari mata, biasanya akibat bersedih.

Kerumunan Kumpulan orang banyak yang tidak teratur dan hanya bersifat sementara.

Baluchi Kelompok etnik.

Gandalf Pria besar dengan tongkat, jonggot dan tua.

2. Ikon, Indeks dan Simbol dalam Makna Jihad Tentang Pembunuhan dalam Film Zero Dark Thirty.

Tabel 4.9

Ikon Markas rahasia Cia adalah tempat dimana para tahanan teroris di penjara. Setelah pengeboman di markas rahasia ini keadaan menjadi kacau.

Indeks Pada scene ini, indeks yang terjadi adalah ketika pada kru termasuk Dan, Maya mendapat kabar bahwa Jessica telah tewas akibat bom bunuh diri oleh seorang narasumber yang akan diwawancara.

Simbol Hancurnya sebagian markas rahasia Cia akibat bom bunuh diri.

3. Elemen Adegan

Sebelum masuk kepada penelitian elemen film, peneliti mencoba memunculkan beberapa potongan shot yang berhubungan langsung dengan pokok permasalahan dalam penelitian ini, berikut visualisasinya:

Tabel 4.10

Visualisasi shot dari Makna Jihad Tentang Pembunuhan dalam Film Zero Dark Thirty

Adegan-adegan Pendukung Interprestasi Simbolik

00:53:03

Menggambarkan kekuatan militer AS yang bermarkas di Afganistan.

00:54:42

Menggambarkan pos penjagaan di markas CIA, Afganistan.

00:55:23

Menggambarkan Jessica dan para kru menungu kedatangan sumber yang akan diwawancarai mengenai keberadaan Osama bin Laden.

00:56:43

Menggambarkan Jessica yang khawatir karena sumber yang ditunggu belum tiba.

00:56:50

Menggambarkan mobil yang ditunggu Jessica sudah terlihat melalu teropong.

00:57:01

Menggambarkan mobil sumber yang ditunggu sudah akan memasuki pintu awal penjagaan markas CIA di Afganistan.

00:57:12

Menggambarkan seorang penjaga pos keamanan memantau pergerakan mobil para sumber yang akan diwawancarai

00:58:47

Menggambarkan Mobil sumber yang sudah melewati pos pengamanan penjagaan di markas CIA, Afganistan.

00:58:51

Menggambarkan Mobil yang melewati belokade di markas CIA, Afganistan.

00:59:14

Menggambarkan Jessica dan para kru menyambut kedatangan sumber yang sudah ditunggu.

00:59:45

Menggambarkan mobil yang ditunggu oleh Jessica dan pada kru sudah berada tepat dihadapan mereka.

00:59:54

Menggambarkan sopir pengantar sumber di markas CIA Afganistan.

01:00:03

Menggambarkan pada kru menodongkan senjata kepada sumber karena diyakini sumber membawa bom.

01:00:04

Menggambarkan sumber yang keluar dari mobil dengan mengucapkan salam.

01:00:13

Menggambarkan kru menodongkan

senjata ke arah sumber karena tangan kirinya dimasukkan kesaku dan diyakinin memegang pemantik bom.

01:00:15

Menggambarkan pada kru memaksa sumber untuk mengelurkan tangannya dari saku.

01:00:19

Menggambarkan sumber yang

menyebutkan kalimat “Allah Maha

Besar” yang membuktikan detik-detik

sumber tersebut memencet pemantik bom.

01:00:20

Menggambarkan bom meledak dan sumber masih meneriakkan kalimat “Allah Maha Besar”.

01:00:22

Menggambarkan terjadi ledakkan besar di masrkas CIA, Afganistan. Yang disebabkan oleh sumber tersebut.

01:00:42

Menggambarkan masih terjadi kebakaran akibat ledakkan di markas CIA, Afganistan.

Temuan jihad pada scene ini yaitu, meledaknya seorang sumber yang di undang oleh Jessica untuk datang ke Camp Afganistan. Jessica menugaskan para petugas pintu pengamanan untuk tidak memeriksa mobil yang ditumpangi oleh sumber tersebut. Saat setelah sumber tiba dihadapan Jessica dan pada kru, sumber mengantongi tangannya sembari berjalan kearah para kru. Sumber menyebutkan “Allah Maha Besar”, seketika bom meledak pada dirinya yang menewaskan Jessica dan para kru lainnya.

Pada table 4.10 di atas menunjukkan adegan-adegan dengan narasi yang berhubungan satu sama lain. Berikut akan peneliti analisis sesuai dengan kebutuhan analisis film dari Christian Metz. Dalam adegan yang terdiri dari rangkaian gambar tersebut, menunjukan symbol kebesaraan Negara super power Amerika Serikat.

Pada scene ini, kita bisa melihat adegan ketika pos penjagaan dijaga ketat, pada markas rahasia Cia di Afganistan. Adegan ini dapat dilihat pada durasi menit ke 00:54:42.

Adegan ini ditampilkan Jessica bersama kru sedang menunggu kedatangan seorang sumber terpercaya dalam memberikan lokasi keberadaan Abu Ahmed.

Adegan selanjutnya pada scene yang ke 4, sampai ke 9. Orang yang ditunggu sudah tiba, terlihat dari teropong yang digunakan oleh Jessica.

Pada scene yang ke 10, menunjukkan orang yang ditunggu sebagai sumber terpercaya sudah melewati blockade pemeriksaan dan pos penjagaan di markas Cia.

Adegan pendukung selanjutnya adalah sumber sudah keluar dari mobilnya, tangan kirinya masuk kedalam saku jaket yang digunakan. Jessica bersama kru yang lain menodongkan senjata agar tangannya keluar dari saku, mereka menduga sumber tersebut berkhianat dan membawa bom.

Adegan selanjutnya seorang sumber ini meneriakkan, Allah Maha Besar, dan seketika Jessica dan para kru tewa dalam bom bunuh diri tersebut. Sebelum bom meledak, para kru bernegosiasi berikut percakapannya:

Jessica : “Kenapa ada penjaga gerbang disana? Kita sudah

bicarakan ini? Seharusnya tidak ada orang disana saat sumberku tiba. Kau mungkin sudah membuatnya takut.

Kru 1 : “Prosedur hanya bekerja, jika kita mengikutinya setiap saat, ini berbeda,

Jessica : “Maafkan aku, aku tidak bias menjelaskan, tapi ini untuk alasan yang baik. Dengar aku, yang bertanggung jawab untuk keselamatan semua orang, oke?

Kru 1 : “untuk bukan hanya tentangmu.”

Jessica : “Aku hanya perlu untuk mereka menyingkir sementara. Kau bisa memeriksanya segera setalah dia sampai disini.

Kru 1 : “semua stasiun, turunlah.” Jessica : “Terima kasih.”

Kru 1 : “Oke, dia datang. Kita akan memeriksanya ketika dia sampai disini.

Sumber : “Keluar mobil.”

Kru 2 : “Apakah emang dia lemas seperti itu?” Kru 1 : “keluarkan tanganmu dari kantongmu.” Sumber : “Allah Maha Besar.”

Kru 1 : “Hei, keluarkan tanganmu dari kantongmu!” Kru 2 : “Hei, Lakukan Sekarang! Ayo lakukan sekarang!” Sumber : “Allah Maha Besar. Ledakkan.”3

Adegan selanjutnya memperlihatkan tujuh karyawan tewas dan enam orang lainnya terluka dalam serangan bom bunuh diri disebuah pangkapan di Afganistan, ini adalah salah satu serangan yang paling mematikan dalan sejarah Cia.

Tabel 4.11

C. Makna Jihad Bom Bunuh Diri dalam Film Zero Dark Thirty Analisis Model Steve Campsall

No Elemen Temuan Analisis

1. Mise En

Scene

What :

Kostum yang digunakan dalam adegan di film ini merupakan kenyataan, yang artinya tidak ada rekayasa sama sekali dengan semua peristwa yang terjadi, contohnya adalah kostum dari Ammar yang menunjukkan sebagai tahanan teroris

Masjid mengumandangkan suara adzan menunjukan perintah salat bagi umat Islam.

What effect :

Efek yang muncul dalam adegan ini adalah perwujudan setting shot on location yang menggunakan lokasi yang sesungguhnya dan nyata. Suasana konflik yang sangat terasa dengan tewasnya Jessica, pencahayaan yang dihasilkan dalam

3

scene ini merupakan cahaya natural sehingga yang tersaji dalam adegan terlihat sangat nyata dengan situasi yang sedang memanas di negara Palestina akibat konflik.

What Meaning :

Sistem makna yang ditampilkan adalah melalui pendekatan denotasi konotasi. Dalam adegan denotasi yang muncul adalah penjara, markas, bom, tahanan, teroris, cadar, mobil, masjid, helikopter, bendera, pengeras suara, takbir, penutup muka, senjata ketakutan, kerumunan, baluchi, gandalf . Adapun penjelasan makna denotasi dan konotasi pada adegan sudah dipaparkan di atas.

How :

Pembangunan mise en adegan biasanya dilakukan dengan teknik-teknik tertentu. Pada adegan ini, tampaknya sutradara memfokuskan pada aspek setting pemecahan teka-teki keberadaan Osama bin Laden. Setting yang kuat merupakan sebuah konstruksi mise en adegan yang paling awal. Pemilihannya pun tidak sembarangan, ini bertujuan agar fakta dan kenyataan yang difilmkan dapat tersampaikan kepada penonton.

Purpose :

Dengan melihat adegan di atas, tampaknya tujuan dari sutradara adalah untuk memvisualisasikan agar teka-teki keberadaan Osama bin Laden dapat dipecahkan Oleh Dan, Maya, dan Jessica.

2. Editing Bentuk editing pada adegan ini menggunakan cut, dimana cut

ini merupakan transisi shot ke shot lainnya secara langsung yang menimbulkan editing kontinu pada suatu rangkaian adegan dialog atau aksi pada umumnya. Ada beberapa aspek yang diperhatikan peneliti yaitu dalam melakukan teknik editing, yaitu aspek kontinuitas grafik, aspek ritmik, aspek spasial dan aspek temporal. Namun pada scene ini yang nampak jelas dalam teknik editing yaitu aspek ritmik dimana aspek ini menggunakan tempo editing yang cepat dengan durasi shot hanya beberapa detik.

3. Shot Types Terdapat beberapa shot dalam adegan ini. Pertama, medium Shot. Digunakan ketika Dan, Maya menginterogasi Ammar. Memeri Ammar makan agar proses interogasi berjalan lancar. Kedua adalah medium close up shot. Medium close up shot

digunakan saat Ammar disiksa Dan di markas hitam Cia.

Ketiga adalah close up. Close up digunakan ketika shot pada wajah Ammar yang terlihat sangat kritis. Dan juga pada shot

Ammar luka-luka lalu dimasukkan kedalam kotak kecil. Kemudian extreme long shot pada shot dimana pengeboman di Hotel JW Marriot para korban banyak yang tewas dan terluka.

Dan kemudian adalah long shot. Long shot digunakan ketika

shot pada kedatangan mobil, seorang sumber terpercaya yang akan diwawancara oleh Jessica.

4. Camera Angle Sudut kamera.

Tipe sudut.

Tipe sudut kamera yang tampak pada adegan ini adalah tipe

straight on angle, di mana kamera melihat obyek dalam frame secara lurus. Hal ini memunculkan kesan bahwa adanya kesetaraan antara pemeran utama dan tokoh pendukung yang di munculkan dalam scene di atas.

Kemiringan

Dalam adegan ini, teknik kemiringan kamera tidak digunakan. Hal ini bisa menimbulkan makna bahwa narasi dan kisah dalam adegan ini masih stabil.

Ketinggian

Dalam adegan ini, ketinggian kameradigunakan oleh sutradara. Untuk melihat Obyek pada saat bom bunuh diri.

5. Camera Movement

Pergerakan kamera dalam adegan ini di dominasi oleh teknik

panning. Teknik ini digunakan dengan cara menggeser kamera ke kiri ataupun ke kanan dengan maksud untuk memperlihatkan objek lain yang berada di sisi kiri atau di sisi kanan objek. hal ini tampak ketika sumber meledakkan dirinya, kemudian kamera pan memperlihatkan aksi bom bunuh diri di markas Cia. Selain itu ada pula gerakan tracking yang digunakan untuk memperlihatkan objek yang lebih tinggi dari objek utama.

6. Lighting Untuk menjelaskan lighting, ada beberapa aspek yang harus kita lihat sebagai acuan.

1. Kualitas

Kualitas cahaya pada adegan ini adalah soft light atau dengan kata lain cahaya membuat objek tampak lebih tipis.

2. Arah Pencahayaan

Arah pencahayaan pada adegan ini adalah frontal

lighting, di mana sutradara mencoba menghapus bayangan dari objek. sehingga objek tampak lebih jelas. Dan juga adegan ini menggunakan slide lighting yang cenderung menampilkan bayangan ke arah samping tubuh karakter atau bayangan pada wajah.

3. Sumber Cahaya

Sumber cahaya pada adegan ini menggunakan key light. Di mana sumber cahaya utama dan paling kuat

menghasilkan cahaya. Adapun cahaya utama pada adegan ini adalah sinar matahari.

7. Dieges and Sound

Suara yang digunakan di dalam adegan ini adalah tipe suara yang dieges sound. Tipe ini memberi pemahaman bahwa sumber suara adalah dari objeknya langsung. Namun, di sisi lain ada suara non dieges sound dan juga suara external diegetic sound. 8. Visual Effect /

SFX

Visual effect banyak digunakan karena film ini berjenis fiksi.

9. Narrative Unsur narasi sudah dijelaskan diatas sebelum pembahasan pada tabulasi, namun dapat dijelaskan secara singkat jenis narasi. Dimana waktu berjalan sesuai dengan urutan aksi peristiwa tanpa adanya potongan waktu.

10. Genre Film fiksi ini, mempunyai genre perang, di mana sutradara ingin memvisualisasikan tentang penangkapan gembong teroris Osama bin Laden lalu mencari arti bom bunuh diri dan jihad dalam Islam.

11. Iconoghraphy Ikonografi merupakan sebuah sistem yang mendukung genre. Ikonografi dalam film ini adalah pasukan Cia.

12. The Star System

Dengan film yang berjenis Fiksi, Sutradara mencari aktor yang sangat pantas berperan dalam film ini.

13. Realism Semua yang terjadi dalam film ini adalah peristiwa yang benar-benar nyata, benar-benar terjadi pada sebelumnya karena film yang diadopsi dari novel kisah nyata yang terjadi.

Model Refleksi yaitu model yang merefleksikan suatu kehidupan yang terjadi dengan merefleksikan suatu kehidupan yang pernah terjadi di dalam4 dengan mendekati realitas.

Dokumen terkait