BAB IV. ANALISIS DATA
B. Makna Leksikal Istilah-istilah Sesaji Wilujengan Nagari di Sasana
commit to user ( 1 ) apem [ap| m]
Makna leksikal dari apem adalah arané panganan sing digawé saka glepung beras dicampur santen, gula, ragi, wujudé saèmper srabi ‘nama makanan yang dibuat dari tepung beras dicampur santan, gula, ragi, bentuknya seperti srabi’ (Kamus Basa Jawa, 2001: 25).
( 2 ) areng [ar| G]
Makna leksikal dari areng adalah obong-obongan kayu sing nganti dadi ireng (adaté kanggo gegenèn ing anglo) ‘bakar-bakaran kayu
sampai menjadi hitam’ (Kamus Basa Jawa, 2001 :27). Dalam proses
commit to user
biasanya pembakaran dilakukan didalam lubang yang ditutup dedaunan. Areng dalam wilujengan nagari KSH diletakkan di anglo.
Anglo adalah tungku kecil yang terbuat dari tanah liat. ( 3 ) bekakak wong [b| kaka? wOG]
Bekakak adalah kéwan, wong, lsp sing dianggo sajèn ‘hewan, manusia, dan sebagainya yang dipakai untuk sesaji’ (Kamus Basa
Jawa, 2001 :56). Makna leksikal dari bekakak wong adalah sesaji yang berbentuk sepasang manusia. Bekakak wong terbuat dari tepung terigu dan air yang dicampur menjadi sebuah adonan kemudian dibentuk menjadi sepasang manusia yaitu pria dan wanita. Sedangkan untuk pewarnaan bagian tubuh menggunakan teres yang dicampurkan pada sebagian adonan tepung terigu (Nanik, Maret 2010).
commit to user
Makna leksikal dari dhakoan adalah sesaji yang terbuat dari dhele yang direbus kemudian dihilangkan kulit buahnya. Dhakoan dalam sesaji wilujengan nagari KSH diletakkan di atas sega jagung (Nanik, Maret 2010).
( 5 ) dhele ireng [D| le ir| G]
Menurut Kamus Basa Jawa, dhele adalah kedelai (2001 :151). Makna leksikal dari dhele ireng adalah jenis kedelai yang kulit buahnya bewarna hitam. Dhele ireng dalam sesaji wilujengan nagari KSH ini cara memasaknya hanya digarang di wajan/penggorengan yang terbuat dari tanah liat (Nanik, Maret 2010).
commit to user ( 6 ) enten-enten [| ntEn-| ntEn]
Makna leksikal dari enten-enten adalah aranè panganan sing digawé saka klapa lan gula ‘nama makanan yang dibuat dari kelapa dan gula’ (Kamus Basa Jawa, 2001: 192). Gula yang digunakan untuk
membuat enten-enten adalah gula Jawa. ( 7 ) enthik [| nTI?]
Enthik adalah salah satu jenis dari palawija yaitu pala kependhem. Palawijaadalah salah satu jenis tumbuh-tumbuhan umbi-umbian, yang biasanya berfungsi sebagai bahan makanan pengganti beras. Palawija
commit to user
dibagi menjadi tiga jenis yaitu pala kependhem, pala rambat, dan pala gumantung. Pala kependhem adalah jenis umbi-umbian yang buahnya tertimbun tanah. Pala kesimpar adalah jenis umbi-umbian yang buahnya merambat. Pala gumantung adalah tumbuhan yang buahnya terlihat di luar. Menurut Purwadi enthik adalah umbi (2004 :114). Dalam Kamus Basa Jawa, enthik adalah panging empu (2001 :192).
Makna leksikal dari enthik adalah salah satu jenis pala kependhem yang kulitnya berwarna coklat keabu-abuan, yang daging buahnya berwarna putih. Yang mempunyai kandungan karbohidrat sebagai pengganti energi. Enthik dalam sesaji wilujengan nagari Keraton Suakarta Hadiningrat ini cara memasaknya hanya dengan direbus. ( 8 ) gecok [g| cO?]
Makna leksikal dari gecok adalah salah satu jenis sesaji yang terbuat dari ulam mentah, bawang putih, bawang merah, terasi, cabai, kunir, dan juga santan, yang dicampur menjadi satu. Gecok ini cara membuatnya tidak perlu dimasak dengan api, hanya dengan dicampur saja (Nanik, Maret 2010). Dalam Kamus Basa Jawa gecok adalah
commit to user
arané lelawuhan sing digawé cacahan iwak ‘nama lauk yang dibuat dari daging yang dicincang’ (2001: 221).
( 9 ) gedhang raja [g| DaG rOjO]
Makna leksikal dari gedhang raja adalah salah satu jenis pisang yang berwarna kuning, besar, panjang, memiliki rasa manis, dan baunya harum. Gedhang raja dalam sesaji wilujengan nagari KSH ini berjumlah setangkep ‘menjadi satu tertutup rapat’ (Nanik, Maret
2010). Gedhang raja disebut juga gedhang ayu, di atas gedhang raja
ditumpangi kembang kinang. Dalam Kamus Jawa-Indonesia Populer,
gedhang ayu adalah pisang yang masih utuh untuk kenduri (2004 :123).
commit to user
Makna leksikal dari gula Jawa adalah gula sing digawé kilanging legèn ‘gula yang dibuat dari legen’ (Kamus Unggah-ungguh Basa Jawa, 2001: 153). Dalam Kamus Basa Jawa, gula Jawa adalah gula sing digawé kilanging krambil ‘gula yang dibuat dari kelapa’ (2001
:296). Dalam sesaji wilujengan nagari KSH ini disisir halus (Nanik, Maret 2010).
( 11 ) hawuk-hawuk [hawUk-hawUk]
Makna leksikal dari hawuk-hawuk adalah kelapa muda yang diparut kemudian diberi garam secukupnya (Nanik, Maret 2010).
commit to user
Parut adalah alat untuk mengukur kelapa, keju, wortel dsb dibuat dari papan, logam, dsb berpaku kawat banyak (KBBI :832).
( 12 ) jajanan pasar [jajanan pasar]
Makna leksikal dari jajanan pasar adalah pepanganan tukon pasar
‘makanan yang dibeli dari pasar’ (Kamus Basa Jawa, 2001: 292).
( 13 ) jangan menir [jaGan m| nIr]
Jangan adalah lelawuhan ngganggo ampas lan duduh ‘lauk yang ada sayuran dan kuah’ (Kamus Basa Jawa, 2001 :296). Makna leksikal
jangan menir adalah sayur yang dibuat dari labu yang dipotong dadu kemudian dikukus tidak menggunakan bumbu. Jangan menir
commit to user
diletakkan dalam takir ‘mangkuk yang dibuat dari daun pisang’
(Nanik, Maret 2010).
( 14 ) jenang abang putih [j| naG abaG putIh]
Makna leksikal dari jenang abang putih adalah bubur yang terbuat dari beras dicampur santan dan garam secukupnya, kemudian diberi warna merah dan putih. Jenang abang putih dalam sesaji wilujengan nagari KSH ini diletakkan pada takir‘mangkuk yang dibuat dari daun
pisang’ (Nanik, Maret 2010). ( 15 ) jenang blawoh [j| naG blawOh]
Makna leksikal dari jenang blawoh adalah bubur yang terbuat dari tepung beras yang dicampur santan dan diberi garam secukupnya,
commit to user
kemudian di atasnya diberi gula jawa. Jenang blawoh dalam sesaji wilujengan nagari KSH ini diletakkan pada takir ‘mangkuk yang dibuat dari daun pisang’ (Nanik, Maret 2010).
( 16 ) jenang elang [j| naG | laG]
Makna leksikal dari jenang elang adalah bubur yang terbuat dari tepung gandum yang dimasak menggunakan air kelapa dan diberi garam secukupnya. Jenang elang dalam sesaji wilujengan nagari KSH ini diletakkan pada takir ‘mangkuk yang dibuat dari daun pisang’
(Nanik, Maret 2010).
( 17 ) jenang grendul [j| naG gr| ndUl]
Makna leksikal dari jenang grendul adalah bubur yang terbuat dari tepung ketan yang dimasak diberi garam dan gula secukupnya. Jenang
commit to user
grendul dalam sesaji wilujengan nagari KSH ini diletakkan pada takir
‘mangkuk yang dibuat dari daun pisang’ (Nanik, Maret 2010).
( 18 ) jenang katul [j| naG katUl]
Makna leksikal dari jenang katul adalah bubur yang terbuat dari katul dan diberi garam secukupnya. Jenang katul dalam sesaji wilujengan nagari KSH ini diletakkan pada takir ‘mangkuk yang dibuat dari daun pisang’ kemudian diberi parutan kelapa dan taburan
gula Jawa di atasnya (Nanik, Maret 2010). ( 19 ) jenang pathi [j| naG paT i]
Makna leksikal dari jenang pati adalah bubur yang terbuat dari tepung pati yang dimasak dan diberi garam secukupnya. Jenang pathi
commit to user
dalam sesaji wilujengan nagari KSH ini diletakkan pada takir
‘mangkuk yang dibuat dari daun pisang’ (Nanik, Maret 2010).
( 20 ) jenang sengkala [j| naG s| GkOlO]
Makna leksikal dari jenang sengkala adalah bubur yang berwarna dasar putih terbuat dari tepung beras dicampur santan dan garam secukupnya, yang di atasnya diberi taburan warna hijau, merah, kuning dan hitam berbentuk garis-garis. Untuk pewarnaan hijau, merah, dan kuning menggunakan teres sedangkan untuk warna hitam menggunakan areng yang dihaluskan. Jenang sengkala dalam sesaji wilujengan nagari KSH ini diletakkan pada takir ‘mangkuk yang dibuat dari daun pisang’ (Nanik, Maret 2010).
commit to user
Makna leksikal dari jenang sungsum adalah bubur yang berwarna putih terbuat dari tepung beras yang dicampur santan. Jenang sungsum dalam sesaji wilujengan nagari KSH ini diletakkan pada
takir‘mangkuk yang dibuat dari daun pisang’ (Nanik, Maret 2010).
( 22 ) jeruk [j| rU?]
Makna leksikal dari jeruk merupakan salah satu jenis buah-buahan yang mempunyai rasa manis yang daging buahnya biasanya berwarna oranye dan banyak mengandung vitamin C. Dalam Kamus Basa Jawa
jeruk adalah arane tetuwuhan sing wohé bunder dumadi saka ijira, jinise warna-warna, kayata keprok, siyem, bali, pecel, gulung, lsp
commit to user ( 23 ) jongkong intil [jOGkOG inT Il]
Dalam Kamus Basa Jawa, jongkong adalah arané panganan saka téla kaspa diparut utawa glepung beras diwungkusi, diwènèhi gula tengahé ‘nama makanan dari ketela kaspa diparut atau tepung beras yang dibungkus, diberi gula pada tengahnya’ (2001 :321). Makna
leksikal dari jongkong inthil adalah makanan yang dibuat dari singkong diparut dicampur parutan kelapa kemudian diisi gula Jawa dan nasi yang dimasak dengan garam dan parutan kelapa. Jongkong
adalah makanan yang terbuat dari singkong yang diparut dicampur dengan parutan kelapa, dan gula Jawa. Adonan dibentuk bulat dan di tengahnya diberi gula Jawa, setelah itu dibungkus daun pisang yang bentuk atasnya mengerucut kemudian dikukus. Intil adalah makanan yang terbuat dari nasi yang dicampur dengan parutan kelapa dan garam secukupnya kemudian dikukus (Nanik, Maret 2010).
commit to user
Makna leksikal dari kates merupakan salah satu jenis buah-buahan yang rasanya manis kulit buahnya bewarna hijau kekuningan yang termasuk pala gumantung. Dalam Kamus Basa Jawa, katès adalah téla gantung (2001 :345).
( 25 ) kembang kinang [k| mbaG kinaG]
Dalam Kamus Basa Jawa, kembang adalah bunga (2001 :201),
kinang adalah campuran gambir, sirih (2001 :218). Makna leksikal dari kembang kinang adalah bunga mawar, melati, dan kenanga yang dijadikan satu dengan daun sirih yang digulung yang terdiri dari kapur, gambir, dan tembakau (Nanik, Maret 2010).
commit to user ( 26 ) ketan biru [k| tan biru]
Makna leksikal dari ketan biru adalah makanan yang terbuat dari olahan beras ketan yang berwarna biru. Untuk pewarnaan biru menggunakan teres (Nanik, Maret 2010). Dalam Kamus Basa Jawa,
ketan adalah araning beras/sega sing pliket banget (sok digawé jadah, lemper, wajik, lsp) ‘nama beras/nasi yang sangat lengket biasa untuk
membuat jadah, lemper, wajik dan sebagainya’ (2001 :381). Biru
adalah warna kaya déné warnané langit ‘warna seperti warnanya langit’ (2001 :65).
( 27) ketan warni-warni [k| tan warni warni]
Makna leksikal dari ketan warni-warni adalah makanan yang terbuat dari beras ketan yang diberi warna merah, kuning, hijau, dan
commit to user
putih (Nanik, Maret 2010). Dalam Kamus Basa Jawa, ketan adalah
araning beras/sega sing pliket banget (sok digawé jadah, lemper, wajik, lsp) ‘nama beras/nasi yang sangat lengket biasa untuk membuat
jadah, lemper, wajik dan sebagainya’ (2001 :381). Warni-warni adalah
beda-beda warnané‘lain-lain warnanya’ (2001 :842).
( 28 ) kocor [kOcOr]
Makna leksikal dari kocor adalah srabi yang diberi juruh yang terbuat dari santan dan gula Jawa. Srabi adalah jenis makanan yang terbuat dari tepung beras, santan, dan gula Jawa, yang diaduk menjadi satu adonan kemudian digoreng tanpa menggunakan minyak dibentuk bulat agak pipih. Kocor dalam sesaji wilujengan nagari KSH ini diletakkan pada takir ‘mangkuk yang terbuat dari daun pisang’
(Nanik, Maret 2010). Menurut Poerwadarminta kocor adalah apem kang dicelup ing juruh ‘apem yang dimasukan dalam juruh’ (1939:
247).
commit to user
Makna leksikal dari kolak kencana adalah makanan yang terbuat dari santan yang dicampur gula Jawa dan diberi pisang. Kolak kencana dalam sesaji wilujengan nagari KSH ini menggunakan jenis pisang raja (Nanik, Maret 2010). Dalam Kamus Basa Jawa, kolak
adalah saèmper kluwa sing digawé saka gedhang, téla pendhem lsp
(2001 :406).
( 30 ) krupuk abang [krupU? abaG]
Makna leksikal dari krupuk abang adalah salah satu jenis kerupuk yang berwarna merah (Nanik, Maret 2010). Dalam Kamus Basa Jawa,
krupuk adalah arané lawuh (panganan) goréngan sing digawé glepung dicampur urang lsp ‘nama makanan atau gorengan yang
commit to user ( 31 ) lele urip [lele urIp]
Makna leksikal dari lele urip adalah merupakan binatang bertulang belakang yang hidup di air, yang umumnya bernafas dengan insang.
Lele urip dalam sesaji wilujengan nagari KSH ini berjumlah dua ekor atau sepasang yang diletakkan di dalam kendil ‘alat yang digunakan untuk menanak nasi yang terbuat dari tanah liat’ (Nanik, Maret 2010).
Dalam Kamus Basa Jawa lele adalah araning iwak kali sing ora duwé sisik tur mawa patil ‘nama ikan yang berasal dari sungai yang tidak mempunyai sisik tetapi mempunyai patil’ (2001: 455)
( 32 ) menyan [m| ~nan]
Makna leksikal dari menyan adalah kemenyan‘dupa dari tumbuhan styrax benzoin yang harum baunya ketika dibakar’ (KBBI, :539).
commit to user
Selama upacara wilujengan nagari KSH berlangsung areng dan
menyan dibakar sehingga berasap dan berbau harum (Nanik, Maret 2010)
( 33 ) mihun [mihun]
Menurut Kamus Basa Jawa, mihun yaiku arane olah-olahan sing digawe aska gandum wujude saemper cacing ‘mihun adalah nama makanan yang dibuat dari gandum yang bentuknya seperti cacing’
(2001: 40). Makna leksikal dari mihun adalah jenis makanan mie yang lembut. Ada beberapa jenis mie, mie yang berukuran paling kecil disebut dengan mihun. Cara membuat mihun dalam sesaji wilujengan nagari KSH ini dengan ditumis menggunakan bumbu dapur dan diberi kecap sehingga berwarna coklat kemudian diletakkan pada takir
‘mangkuk yang dibuat dari daun pisang’ (Nanik, Maret 2010).
commit to user
Makna leksikal dari pecel pitik adalah sesaji yang terdiri dari kecambah diberi daun sledri dan di atasnya diberi bumbu yang dibuat dari cabai merah dihaluskan kemudian diletakkan dalam takir
‘mangkok yang dibuat dadi daun pisang’ (Nanik, Maret 2010).
( 35 ) pitik urip [pitI? urIp]
Makna leksikal dari pitik urip adalah ayam yang masih hidup. Pitik urip dalam sesaji wilujengan nagari KSH adalah pitik Jawa ‘ayam Jawa’(Nanik, Maret 2010). Menurut Poerwadarminta pitik adalah
bangsana kéwan kang mawa soewiwi ‘jenisnya hewan yang mempunyai sayap’ (1939: 494).
commit to user
Pohung adalah salah satu jenis dari palawija yaitu pala kependhem. Palawijaadalah salah satu jenis tumbuh-tumbuhan umbi-umbian, yang biasanya berfungsi sebagai bahan makanan pengganti beras. Palawija dibagi menjadi tiga jenis yaitu pala kependhem, pala kemengser dan
pala gumantung. Pala kependhem adalah jenis umbi-umbian yang buahnya tertimbun tanah. Pala kemengser adalah jenis umbi-umbian yang buahnya merambat. Pala gumantung adalah tumbuhan yang buahnya terlihat di luar.
Makna leksikal dari pohung adalah salah satu jenis pala kependhem yang kulitnya berwarna coklat keungu-unguan, yang daging buahnya berwarna putih. Biasanya pada jaman dahulu digunakan sebagai pengganti nasi karena memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Pohung dalam sesaji wilujengan nagari KSH ini cara memasaknya hanya dengan direbus (Nanik, Maret 2010). Dalam Kamus Unggah-Ungguh Basa Jawa, pohung adalah ketela/ ubi (2004 :473).
commit to user
Makna leksikal dari salak adalah salah satu jenis buah-buahan yang daging buahnya berwarna putih mempunyai rasa manis sedikit asam agak sepet yang kulit buahnya berwarna coklat bersisik agak tajam. Dalam Kamus Basa Jawa, salak adalah arané wit sing klebu jinise palem, wohé ndaging putih, wijiné atos soklat semu ireng, kulité soklat nyisik rada landhep ‘nama pohon yang termasuk jenis palem,
buahnya tebal putih, bijinya keras berwarna coklat agak hitam,
kulitnya berwarna coklat bersisik agak tajam’(2001 :686).
( 38 ) sambelgoreng [samb| l gorEG]
Makna leksikal dari sambel goreng adalah merupakan salah satu jenis sayur yang terbuat dari kentang, krecek, atau ati yang digoreng
commit to user
kemudian dicampur dengan kuah yang bersantan yang diberi bumbu cabai merah dan bumbu dapur. Sambel goreng dalam upacara wilujengan nagari KSH ini berupa sambel goreng ati (Nanik, Maret 2010). Dalam Kamus Basa Jawa, sambel goreng adalah bangsa lelawuhan sing digawé saka lombok, uyah, bawang lsp diuleg dadi siji
‘jenis lauk yang dibuat dari cabai, garam, bawang dan sebagainya kemudian dihaluskan menjadi satu’(2001 :692).
( 39 ) sega golong [s| gO gOlOG]
Dalam kamus Basa Jawa sega golong adalah sega diglindhingi (padha bal kasti) kanggo slametan (2001: 707). Makna leksikal dari
sego golong adalah nasi putih yang dibentuk bulat menggunakan tangan (Nanik, Maret 2010).
commit to user
Dalam Kamus Basa Jawa sega jagung adalah jagung sing diliwet utawa diedang ‘jagung yang dimasak/dikukus’ (2001: 707). Makna
leksikal dari sega jagung adalah jagung yang ditumbuk kemudian dikukus (Nanik, Maret 2010).
( 41 ) sega wuduk ingkung [s| gO wudU? iGkUG]
Makna leksikal dari sega wuduk ingkung dalam sesaji wilujengan nagari KSH adalah sesaji yang terdiri dari nasi gurih dan ingkung. Dalam Kamus Basa Jawa, sega wudug adalah sega sing dibumboni uyah, salam, santen (rasane wis gureh) ‘nasi yang diberi bumbu
garam, daun salam, santan (rasanya gurih) (2001 :707). Sega wuduk
commit to user
salam, dan garam secukupnya kemudian didang ‘dikukus’. Ingkung
ini adalah ayam yang masih utuh belum dipotong kemudian direbus (Nanik, Maret 2010).
( 42 ) srabi [srabi]
Dalam Kamus Basa Jawa srabi adalah (1) bangsané apem nanging ora nganggo ragi ‘sejenis apem tetapi tidak pakai ragi’, (2) apem gurih‘apem gurih’ (2001: 736). Makna leksikal dari srabi adalah jenis makanan yang terbuat dari tepung beras, santan, dan gula jawa, yang diaduk menjadi satu adonan kemudian diolah di nanangan dibentuk bulat agak pipih. Nanangan adalah wajan/penggorengan dari tanah liat yang digunakan untuk menggoreng tanpa menggunakan minyak (Nanik, Maret 2010).
commit to user
Makna leksikal dari tela adalah salah satu jenis dari palawija yaitu
pala kependhem. Palawija adalah salah satu jenis tumbuh-tumbuhan umbi-umbian, yang biasanya berfungsi sebagai bahan makanan pengganti beras. Palawija dibagi menjadi tiga jenis yaitu pala kependhem, pala kemengser dan pala gumantung. Pala kependhem
adalah jenis umbi-umbian yang buahnya tertimbun tanah. Pala kemengser adalah jenis umbi-umbian yang buahnya merambat. Pala gumantung adalah tumbuhan yang buahnya terlihat di luar.
Makna leksikal dari tela adalah salah satu jenis pala kependhem yang terdiri dari tiga jenis tela yang dilihat dari daging buahnya yaitu
tela ungu, tela putih, dan tela kuning, kulit buahnya berwarna coklat rasanya manis. Tela mempunyai kandungan karbohidrat sebagai pengganti energi dan kaya akan serat. Dalam Jawa-Indonesia Populer,
tela adalah ketela, pohung (2004 :554).
Tela dalam sesaji wilujengan nagari KSH ini tidak ditentukan jenis dari warna daging dan kulit buahnya. Cara memasaknya hanya dengan direbus (Nanik, Maret 2010).
commit to user
Makna leksikal tempe kripik adalah jenis keripik yang dibuat dari tempe. Cara membuatnya tempe dipotong tipis-tipis dimasukkan pada adonan tepung kemudian digoreng sampai kering (Nanik, Maret 2010). Dalam Kamus Basa Jawa, tempe adalah arané lawuh sing digawé saka dhele dirageni lsp‘nama lauk yang dibuat dari kedelai yg diberi ragi dan sebagainya’ (2001 :769), kripik adalah keripik (Kamus Jawa-Indonesia Populer, 2004 :235).
( 45 ) tumpeng janganan [tump| G jaGanan]
Makna leksikal dari tumpeng janganan adalah nasi putih yang berbentuk kerucut yang di bawahnya diberi janganan‘sayuran’ dan di
commit to user
Dalam Kamus Basa Jawa, tumpeng adalah sega diwangun kukusan/pasungan (dianggo slametan) (2001 :772), janganan adalah (1) gegodhongan sing kena dijangan ‘dedaunan yang bisa di sayur’
(2) gudhangan‘sayuran’(2001 :296)
( 46 ) tumpeng megana [tump| G m| gOnO]
Makna leksikal dari tumpeng megana adalah nasi putih berbentuk kerucut yang diberi sayuran pada bagian tengahnya (Nanik, Maret 2010). Dalam Kamus Basa Jawa, tumpeng megana adalah sega sing digawé tumpeng gedhe (jinisé sega gurih) ‘nasi yang dibentuk tumpeng besar’ (2001 :772).
commit to user
Makna leksikal dari tumpeng ropoh adalah nasi putih yang berbentuk kerucut dan di bawahnya melingkar delapan uter ‘daun pisang yang dibentuk bulat’ yang isinya terdiri dari empat uter janganan yang masing-masing di tengah uter diberi telur satu dan empet uter yang masing-masing uter berisi tela, pohung, gedhang, jongkong, dan apem. Semua diletakkan menjadi satu dalam tebok
‘tampah kecil yang terbut dari anyaman bambu’ (Nanik, Maret 2010).
Dalam Kamus Basa Jawa, tumpeng adalah sega diwangun kukusan/pasungan (dianggo slametan) (2001 :772), ropoh adalah
pager mawa erèn, rerèncèkan, lsp (2001 :676). ( 48 ) uwi [uwi]
commit to user
Makna leksikal dari uwi adalah salah satu jenis dari palawija yaitu
pala kependhem. Palawija adalah salah satu jenis tumbuh-tumbuhan umbi-umbian, yang biasanya berfungsi sebagai bahan makanan pengganti beras. Palawija dibagi menjadi tiga jenis yaitu pala kependhem, pala kemengser dan pala gumantung. Pala kependhem
adalah jenis umbi-umbian yang buahnya tertimbun tanah. Pala kemengser adalah jenis umbi-umbian yang buahnya merambat. Pala gumantung adalah tumbuhan yang buahnya terlihat di luar.
Makna leksikal dari uwi adalah salah satu jenis pala kependhem
yang kulitnya berwarna coklat keungu-unguan, yang daging buahnya berwarna ungu rasanya gurih agak manis. Yang mempunyai kandungan karbohidrat sebagai pengganti energi. Uwi dalam sesaji wilujengan nagari KSH ini cara memasaknya hanya dengan direbus (Nanik, Maret 2010). Dalam Basa Jawa, tela adalah araning pala kependhem mrambat, godhongé amba kaya jantung/jari, oyodé dadi isi (uwi) ‘jenise pala kependem yang merambat, daunya lebar seperti jantung atau jari, akarnya menjadi uwi’(2001 :832).
commit to user
Dalam Kamus Basa Jawa wajik adalah arané panganan sing digawé saka ketan lan gula Jawa ‘nama makanan yang dibuat dari ketan dan gula Jawa’(2001: 837). Makna leksikal dari wajik adalah jenis makanan yang terbuat dari hasil olahan beras ketan yang kemudian dicampur dengan gula jawa dan santan yang diolah hingga menyatu dan mengental menjadi satu (Nanik, Maret 2010).
C. Makna Kultural Istilah-istilah Sesaji Wilujengan Nagari di Sasana