• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.5 Makna dan Pemaknaan

dasar yang disebut dengan tanda. Dengan demikian semiotik mempelajari hakikat tentang suatu tanda. (Sobur, 2006:87)

semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita opakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah dan bersama-sama manusia. Semiotika atau dalam istilah Barthes, semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaiana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai (to sinify) dalam hal ini tidak dapat dicampur adukan dengan mengkomunikasikan (to comunicate). Memaknai berarti bahwa objek-objek itu tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda. (Barthes dalam Sobur, 2006:15).

Tokoh semiotika Charles Sanders Pierce adalah salah seorang filsuf Amerika. Sedangkan Ferdinand de Saussure adalah pendiri linguistic modern, sarjana dan tokoh besar asal Swiss yang terkenal dengan teorinya tentang tanda. (Sobur, 2006:43)

2.1.5 Makna dan Pemaknaan

Brown dalam Sobur (2001:255-256) mendefinisikan makna sebagai kecenderungan total untuk menggunakan atau bereaksi terhadap suatu bahasa. Terdapat banyak komponen dalam makna yang dibangkitkan suatu kata atau kalimat. Namun kita terlebih dahulu harus membedakan pemaknaan secara lebih tajam tentang istilah-istilah yang laris berimpit antara yang disebut (1) terjemah

(translation), (2) tafsir atau interpretasi, (3) ekstrapolasi dan makna atau meaning.

Membuat terjemah adalah upaya mengemukakan materi atau substansi yang sama dengan media yang berbeda; media tersebut mungkin berupa bahasa satu ke bahasa yang lain, dari verbal ke gambar dan sebagainya. Pada penafsiran, kita tetap berpegang pada materi yang ada, dicari latar belakangnya, konteknya agar dapat dikemukakan konsep atau gagasanya lebih jelas. Ektrapolasi lebih menekankan pada kemampuan daya pikir manusia untuk menangkap hal di balik yang tersajikan. Materi yang tersajikan dilihat tidak lebih dari tanda-tanda atau indikator pada sesuatu yang lebih jauh lagi. Memberikan makna merupakan upaya lebih jauh dari penafsiran dan mepunya kesejajaran dengan ekstrapolasi. Pemaknaan lebih menuntut kemampuan integratif manusia, indrawinya,daya pikirnya dan akal budinya. Materi yang tersajikan seperti juga ekstrapolasi, dilihat tidak lebih dari tanda-tanda atau indicator bagi sesuatu yang lebih jauh. Dibalik yang tersajikan bagi ekstapolasi terbatas dalam artian empiric logic, sedangkan dalam pemaknaan dapat pula menjangkau yang etik ataupun yang trasendental.

Semantik adalah ilmu mengenai makna kata-kata, suatu definisi yang menurut S.I. hayakawa dalam mulyana (2001:257) tidaklah burukbila orang-orang tidak menganggap bahwa pencarian makna kita mulai dan berakhir dengan melihatnya dalam kamus. Makna dalam kamus tentu saja lebih bersifat

22

kebahasaan (linguistik), yang punya banyak dimensi, subjektif kita mengenai symbol itu dan referen adalah objek yang sebenarnya eksis di dunia nyata.

Gambar 2.1 Segitiga Makna Pikiran atau rujukan (orang)

Simbol (kata) Referen (objek)

Sumber : Bert E. Bradley, 1981, Fundamentals of Speech Communication; the credibility of ideas, Edisi Ke-3, Dubuque, lowa; Wm. C. Brown, hlm. 283.

Makna dapat pula digolongkan ke dalam makna denotatif dan makna konotatif. Makna denotatif adalah makna yang sebenarnya (faktual) seperti yang kita temukan dalam kamus. Karena itu makna denotatif lebih bersifat publik. Sejumlah kata bermakna denotatif, namun banyak juga bermakna konotatif, lebih bersifat pribadi, yakni makna di luar rujukan objektifnya. Dengan kata lain, makna konotatif lebih bersifat subjektif daripada makna denotatif.

2.1.6 Pedang

Dalam karikatur, pedang memiliki kemiripan dengan pedang yang ada dalam realita, Pedang adalah sejenis senjata tajam yang memiliki bilah panjang. Pedang dapat memiliki dua sisi tajam atau hanya satu sisi tajam saja. Di beberapa kebudayaan jika dibandingkan senjata lainnya pedang biasanya memiliki prestise lebih atau paling tinggi.

Bilah pedang biasanya dibuat dari logam keras seperti besi atau baja. Meski begitu terdapat pedang dari emas yang digunakan sebagai hiasan saja. Untuk latihan biasanya pedang kayu yang digunakan, meski pedang dari kayu keras masih berbahaya. Senjata serupa pedang dan tombak yang menggunakan bilah obsidian digunakan oleh suku-suku asli amerika tengah dan selatan yang pada saat kolonisasi Eropa belum mengenal logam.

Sejarah pedang :

1. Zaman Perunggu 2. Zaman Besi

3. Zaman Pertengahan

4. Zaman Pertengahan Akhir Renaissance 5. Zaman modern

Bagian-bagian Pedang :

1. Bilah

Bilah pedang adalah bagian penting pedang yang dapat digunakan untuk menyerang. Jenis serangan yang bisa dilakukan dengan bilah itu sendiri, menghantamkannya, menusuk, dan menebas. Oleh karena masing-masing jenis serangan tersebut mensyaratkan bentuk yang berbeda untuk hasil optimal maka bentuk bilah pedang bergantung pada gaya penggunaannya.

24

2. Gagang

Gagang pedang adalah bagian untuk memegang pedang. Pada beberapa jenis pedang gagangnya memiliki penahan di atas dan di bagian bawahnya, penahan bagian atas biasanya untuk menahan tangan ketika melakukan serangan.

(http://id.wikipedia.org/wiki/pedang)

2.1.7 Timbangan

timbangan, dalam karikatur memiliki kesamaan dengan bentuk asli yaitu timbangan. Timbangan / neraca adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran massa suatu benda. Timbangan / neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik. Timbangan adalah suatu alat yang sangat penting keberadaannya dalam kehidupan sehari-hari kita, dan hal ini diperhatikan oleh Pemerintah dengan mendirikan dinas metrologi untuk mengelolanya. Sehingga harus dipastikan, jika anda membutuhkan timbangan maka anda pastikan linearitas timbangan bagus, pelayanan purna-jual-nya juga bagus dan didukung oleh tenaga teknisi yang banyak dan berpengalaman, sparepart selalu tersedia, karena ini akan menjadi suatu hal yang sangat penting untuk kelanjutannya nanti. Salah satu contohnya adalah neraca pegas (dinamometer) adalah timbangan

sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya. neraca pegas (seperti timbangan badan) mengukur berat, defleksi pegasnya ditampilkan dalam skala massa (label angkanya sudah dibagi gravitasi). neraca/timbangan dengan bandul pemberat (seperti yang di pasar ikan/sayur) menimbang massa. Biasannya menggunakan massa pembanding yang lebih kecil dengan lever (tuas) yang panjang. Mengikuti hukum tuas (persamaan momen). neraca pegas menunjukkan angka yang berbeda di bumi dan bulan, atau di daerah yang gravitasinya berbeda. Timbangan bandul menunjukkan angka yang sama dimanapun, asal masih ada gravitasi utk menggerakkan timbangan.

(http://id.wikipedia.org/wiki/timbangan)

2.1.8 Cicak

cicak, dalam karikatur memiliki kesamaan dengan bentuk asli yaitu cicak. Cicak adalah hewan reptil yang biasa merayap di dinding atau pohon. Cicak berwarna abu-abu, tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman. Cicak biasanya berukuran sekitar 10 centimeter. Cecak bersama dengan tokek dan sebangsanya tergolong ke dalam suku Gekkonidae. cicak memiliki kemiripan dengan cicak yang ada di dalam realita, misalkan cicak yang ada dalam rumah-rumah. selain itu cicak besar alias kadal (large lizard), komodo atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (varanus komodoensis),

Cecak ada banyak jenisnya. Di lingkungan rumah kita saja ada sekitar tiga jenis (spesies) yang sering ditemui, yakni :

26

a. Cecak tembok (Latin Cosymbotus platyurus), yang kerap ditemui di tembok-tembok rumah dan sela-sela atap. Cecak ini bertubuh pipih lebar, berekor lebar dengan jumbai-jumbai halus di tepinya. Bila diamati di tangan, dari sisi bawah akan terlihat adanya lipatan kulit agak lebar di sisi perut dan di belakang kaki.

b. Cecak kayu (Hemidactylus frenatus), yang bertubuh lebih kurus. Ekornya bulat, dengan enam deret tonjolan kulit serupa duri, yang memanjang dari pangkal ke ujung ekor. Cecak kayu lebih menyukai tinggal di pohon-pohon di halaman rumah, atau di bagian rumah yang berkayu seperti di atap. Terkadang didapati bersama cecak tembok di dinding luar rumah dekat lampu, namun umumnya kalah bersaing dalam memperoleh makanan.

c. Cecak gula (Gehyra mutilata), bertubuh lebih kecil, dengan kepala membulat dan warna kulit transparan serupa daging. Cecak ini kerap ditemui di sekitar dapur, kamar mandi dan lemari makan, mencari butir-butir nasi atau gula yang menjadi kesukaannya. Sering pula ditemukan tenggelam di gelas kopi kita.

d. Cecak batu (Cyrtodactylus marmoratus).

(http://id.wikipedia.org/wiki/cicak)

2.1.9 Jejak Kaki

jejak kaki menurut KBBI (Kamus Besar bahasa Indonesia) mempunyai arti jatuhnya kaki di tanah sampai atau hampir mengenai tanah

Bunga dukacita menurut KBBI (Kamus Besar bahasa Indonesia) mempunya dua suku kata yaitu bunga dan duka cita. Sehingga menjadi sebuah arti bunga yang difungsikan sebagai tanda bela sungkawa atau kesedihan.

2.1.10 Pita Hitam

Pita hitam menurut KBBI (Kamus Besar bahasa Indonesia) secarik atau jalur kain yang panjang untuk memaknai suatu dukungan atau perlawanan.

2.1.12 Hukum

Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih. Administratif hukum digunakan untuk meninjau kembali keputusan dari pemerintah, sementara hukum internasional mengatur persoalan antara berdaulat negara dalam kegiatan mulai dari perdagangan lingkungan peraturan atau tindakan militer. filsuf Aristotle menyatakan bahwa "Sebuah supremasi hukum akan jauh lebih baik dari pada dibandingkan dengan peraturan tirani yang merajalela.

Dokumen terkait